Di susun oleh :
Kelompok 3
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat-Nya proposal
terapi aktivitas kelompok ini dapat diselesaikan. Salawat serta salam marilah kita
ucapkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, semoga kita
mendapat syafa’at beliau di akhir zaman. Terimakasih yang sebesar-besarnya
kami ucapkan kepada koordinator praktik klinik keperawatan jiwa Dr. M. Fatkul
Mubin, M.Kep, Sp. Kep. Jiwa, yang telah membimbing kami dan juga kepada
kawan-kawan kelompok 3 serta pihak lain yang telah terlibat selama proses
penulisan proposal ini. Terimakasih atas semua bantuan dan masukan yang telah
kalian berikan kepada kami.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................ii
A. Pengertian ........................................................................................1
B. Tujuan .............................................................................................1
C. Landasan teori .................................................................................2
D. Karakteristik pasien .........................................................................5
E. Masalah keperawatan ......................................................................6
F. Kriteria Evaluasi .............................................................................6
G. Pengorganisasian TAK ...................................................................6
H. Proses TAK .....................................................................................8
ii
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI SENSORI
MENDENGARKAN MUSIK DI RSJ SEMARANG
A. Pengertian
Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori merupakan aktivitas
yang digunakan untuk memberikan stimulasi pada sensori pasien.
Kemudian diobservasi reaksi sensori pasien berupa ekspresi
emosi/perasaan melalui gerakan tubuh, ekspresi wajah, dan ucapan.
Biasanya pasien yang tidak mau berkomunikasi secara verbal akan
terangsang sensoris emosi dan perasaannya melalui aktivitas tertentu
seperti stimulasi sensori mendengarkan musik(Yusuf & Nihayati, 2015).
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Pasien dapat menyebutkan jati diri dihadapan pasien lain dan berespon
terhadap musik yang didengarkan.
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dari TAK stimulasi sensori mendengarkan musik ini
adalah :
a. Pasien mampu mengenali musik yang didengarkan.
b. Pasien mampu memberikan respon terhadap musik yang
didengarkan.
c. Pasien mampu menceritakan perasaannya setelah mendengarkan
musik.
1
C. Landasan Teori
1. Definisi Terapi Musik
Musik merupakan sebuah rangsangan pendengaran yang
terorganisasi, yang terdiri atas melodi, ritme, harmoni, timbre, bentuk
dan gaya (Aizid, 2011). Musik klasik lahir sekitar tahun 500 sampai
abad ke-21. Kata klasik sebenarnya berarti “mempunyai nilai atau
mutu yang diakui secara luas, dan menjadi tolak ukur kesempurnaan
tertinggi” (Eya, 2014). Musik klasik adalah musik yang komposisinya
lahir dari budaya Eropa pada zaman klasik kuno, melodi dan frekuensi
yang tinggi pada musik klasik mampu merangsang dan memperdaya
keatifitas serta menengkan atau memberi semangat dan yang jelas
musik klasik berperan dalam mempengaruhi perasaan dan emosi
(Lidyansyah, 2013).
Terapi musik klasik adalah usaha untuk meningkatkan kualitas
fisik dan mental dengan rangsangan nada atau suara yang mengandung
irama, lagu, dan keharmonisan yang merupakan suatu karya sastra
zaman kuno yang bernilai tinggi yang terdiri dari melodi, ritme,
harmoni, bentuk dan gaya yang diorganisir sedemikian rupa sehingga
tercipta musik yang bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental.
Musik klasik juga mempunyai kategori frekuensi alfa dan theta 5000-
8000 Hz (Murtisari, Ismonah, & Supriyadi, 2014).
2
b. Pasif
Klien akan mendapatkan terapi dengan mendengarkan
musik. Terapi ini menekankan pada pshycal, emosional intelectual,
esheticor spiritual dari musik itu sendiri sehingga klien akan
merasakan ketenangan/relaksasi (Natalina, 2013).Contoh : Pasien
mendengarkan musik yang ia sukai menggunakan hp.
3
e. Musik menyebabkan tubuh menghasilkan hormon “kebahagiaan”
(beta endorfin). Karakter makhluk hidup dapat terbentuk melalui
musik, rangkaian nada yang indah akan membangkitkan perasaan
bahagia atau semangat positif.
f. Musik mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan
sosialisasi. Bermusik akan menciptakan sosialisasi karena dalam
bermusik dibuthkan komunikasi (Natalina, 2013).
4
menghasilkan beberapa perubahan tubuh seperti peningkatan denyut
jantung dan peningkatan tekanan darah. Salah satu mamfaat musik
sebagai terapi adalah self-mastery yaitu kemampuan untuk
mengendalikan diri. Msuik mengandung vibrasi energi. Vibrasi energi
ini juga mengaktifkan sel-sel di dalam diri seseorang, sehingga dengan
aktifnya sel-sel tersebut sistem kekebalan tubuh seseorang lebih
berpeluang untuk aktif dan meningkat fungsinya. Selain itu, musik
dapat meningkatkan serotonin dari pertumbuhan gormon yang sama
baiknya dengan menurunkan hormon ACTH (hormon stres)
(Primadita, 2011).
D. Karakteristik Pasien
5
Karakteristik pasien yang akan mengikuti terapi aktivitas
kelompok stimulasi sensori mendengarkan musik adalah pasien dengan
gangguan jiwa 20-60 tahun yang mengalami masalah seperti risiko
perilaku kekerasan dan halusinasi.
E. Masalah Keperawatan
Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan
F. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Lingkungan yang mendukung.
b. Tersedianya alat dan bahan terapi aktivitas kelompok yang
diperlukan.
c. Alat dan bahan berfungsi dengan baik.
2. Evaluasi proses
a. Pasien mengikuti terapi aktivitas kelompok dengan kondusif.
b. Tidak terdapat pasien yang meninggalkan terapi aktivitas
kelompok.
3. Evaluasi hasil
a. Pasien mampu menyampaikan jati dirinya.
b. Pasien mampu mendengarkan musik.
c. Pasien mampu merespon musik yang didengarkan.
d. Pasien mampu menyampaikan perasannya setelah mendengarkan
musik.
G. Pengorganisasian TAK
1. Terapis
Peran dan fungsi :
a. Pemimpin (leader) : Diah Rohana Meta
1) Menyusun rencana aktivitas kelompok (proposal).
2) Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan.
6
3) Memfasilitasi setiap anggota kelompok untuk mengekspresikan
perasaan, mengajukan pendapat dan memberikan umpan balik.
4) Sebagai “role model”.
5) Memotivasi setiap anggota untuk mengemukakan pendapat dan
memberikan umpan balik.
b. Pembantu pemimpin (co-leader) : Fachrunisa
Membantu pemimpin dalam mengorganisir anggota kelompok.
c. Oberserver : Farikha
1) Mengobservasi semua respon pasien.
2) Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan
perilaku pasien.
3) Memberikan umpan balik pada kelompok.
d. Fasilitator : Diah Rohana
1) Membantu pemimpin memfasilitasi anggota untuk berperan
aktif dan memotivasi anggota.
2) Memfokuskan kegiatan.
3) Membantu mengoordinasi anggota kelompok.
2. Seleksi pasien
Seleksi pasien yang dilakukan adalah berdasarkan masalah yang
banyak dialami pasien dan dapat diterapkan TAK ini.
3. Nama pasien yang ikut
a. Tn. R
b. Tn. T
c. Tn. S
d. Tn. F
e. Tn. H
4. Waktu
Waktu kegiatan terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori
mendengarkan musik ini dilaksanakan selama 30-40 menit.
Hari/tanggal : 21/01/2022
Pukul : 09.30 WIB sd selesai
7
5. Tempat
Ruang 7. Hudowo RSJ Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa
Tengah
6. Alat-alat
a. Alat tulis
b. Laptop/handphone
c. Speaker
d. Daftar musik (online melalui aplikasi Spotify atau Youtube
Music).
7. Setting Tempat
a) Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
b) Ruangan yang nyaman dan tenang
8
H. Proses TAK
1. Fase orientasi
a. Melakukan kontrak dengan pasien.
b. Mempersiapkan alat dan bahan.
c. Melakukan salam terapeutik.
d. Menjelaskan tujuan dan langkah terapi aktivitas kelompok.
e. Menjelaskan aturan dalam terapi aktivitas kelompok :
1) Jika ada pasien yang ingin meninggalkan kelompok maka harus
meminta izin kepada terapis.
2) Pasien bersedia mengikuti terapi aktivitas kelompok dari awal
hingga selesai.
f. Meminta persetujuan dan kesediaan pasien untuk mengikuti terapi
aktivitas kelompok.
2. Fase kerja
a. Terapis memulai kegiatan dengan mengajak pasien saling
memperkenalkan diri secara bergantian.
b. Memberikan umpan balik terhadap perkenalan yang dilakukan.
9
c. Terapis memakaikan papan nama.
d. Terapis meminta semua anggota untuk menuliskan nama dan lagu
kesukaannya di kertas yang disediakan lalu dilakukan undian.
e. Akan dipilih sekitar 5 lagu yang akan diputar sesuai dengan
undian.
f. Pada saat lagu diputarkan semua anggota boleh mengungkapkan
ekspresinya seperti berjoget, bernyanyi, bertepuk tangan.
g. Setelah lagu diputarkan anggota diminta untuk menyampaikan
perasaannya setelah mendengarkan musik.
h. Undian kemudian dilanjutkan dan dilakukan langkah-langkah yang
sama hingga semua lagu habis terputar.
i. Terapis memberikan umpan balik berupa pujian setiap kali
pasien/anggota menceritakan perasaannya dan mengajak pasien
lain untuk bertepuk tangan.
3. Fase terminasi
a. Evaluasi
1) Terapi menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK.
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
Pasien disarankan untuk rutin mendengarkan musik yang disukai
dan bermakna untuk hidupnya.
10
DAFTAR PUSTAKA
11
LEMBAR OBSERVASI PASIEN
12
INSTRUMEN PENILAIAN
TERAPI MODALITAS
KELOMPOK :3
No. ASPEK YANG SKORE KET
DINILAI
1 2 3 4
1 Mengidentifikasi tujuan
umum dan khusus dari
aktivitas
2 Memilih
kegiatan/aktivitas u/
klien
3 Merencanakan waktu
yang dicapai
4 Memilik klien untuk
bergabung dalam
kelompok
5 Mendorong klien
berperan serta dalam
aktivitas
6 Mengimplementasikan
aktivitas
7 Menerima ide dari
peserta, teman dan staf
Semarang, ....................................
KETERANGAN :
Penguji/Pembimbing
1 = sangat kurang Total nilai
2 = kurang baik Nilai = ______________x 4 =
28
3 = cukup __________________
4 = sangat baik
13