Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH TERAPI MUSIK KLASIK DI KELUARGA

Disusun Untuk Memenuhi Tuntutan Mata Kuliah Keperawatan Keluarga [FAMN341]

Disusun Oleh:

Manurung, Novita Dameyanti

Rumuat, Jennifer Telly

Siahaan, Meylinna Asimauly

Fakultas Keperawatan

UNIVESITAS KLABAT

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
anugerah, kesehatan dan hikmat serta perkenaan-Nya sehingga kami boleh menyusun
makalah ini dengan judul “Terapi Musik Klasik di Keluarga” dengan baik.

Kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya juga kepada dosen dan
sahabat-sahabat satu kelas yang selalu memberikan motivasi serta dukungan bagi kami. Kami
berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun saya
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu,
apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini, kami sangat mengharapkan masukan
lewat saran dan kritikan yang membangun dalam penyempurnaan penulisan di kemudian
hari. Akhir kata semoga Tuhan Yesus Memberkati kita semua.

Airmadidi, 29 Maret 2021

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................................3

A. PENGERTIAN MUSIK KLASIK...............................................................................4


B. TUJUAN TERAPI MUSIK KLASIK.........................................................................5
C. MANFAAT TERAPI MUSIK KLASIK.....................................................................5
D. INDIKASI TERAPI MUSIK KLASIK.......................................................................5
E. KONTRAINDIKASI TERAPI MUSIK KLASIK......................................................5
F. PERSIAPAN TERAPI MUSIK KLASIK..................................................................6
G. PROSEDUR TERAPI MUSIK KLASIK...................................................................6
REFERENSI............................................................................................................................7

3
A. Pengertian Musik Klasik
Musik klasik adalah musik yang komposisinya lahir dari budaya Eropa pada zaman klasik
atau kuno. Dibandingkan dengan musik lainnya, melodi dan frekuensi yang tinggi pada
musik klasik mampu merangsang dan memperdayakan kreatifitas serta menenangkan atau
memberi semangat dan yang jelas musik klasik berperan dalam mempengaruhi perasaan dan
emosi.

Terapi musik klasik adalah penggunaan musik sebagai alat terapis untuk memperbaiki,
memelihara, mengembangkan mental, fisik dan kesehatan emosi. Terapi musik merupakan
suatu bentuk terapi dibidang kesehatan yang menggunakan musik dan aktivitas musik untuk
mengatasi berbagai masalah dalam aspek baik, fisik, psikologis, kognitif dan kebutuhan
sosial individu. Terapi musik 16 dapat digunakan dalam lingkup klinis, pendidikan dan sosial
bagi pasien yang membutuhkan pengobatan atau intervensi pada aspek sosial dan psikologis.
Jenis musik klasik yang mempunyai karakteristik bersifat terapi adalah musik yang
nondramatis, dinamikanya bisa diprediksi, memiliki nada yang lembut, harmonis salah
satunya musik klasik mozart.

Music Klasik Mozart adalah musik yang dapat berpengaruh memperlambat dan
menyeimbangkan otak, selain itu music Mozart yang lemut dan seimbang antara beat, ritme
serta harmoninya dapat memodifikasi gelombang otak. Music klasik Mozart memiliki tempo
60-80 ketukan per menit, tanpa lirik, mengalun, dapat menstimulasi gelombang alpha dan
tetha pada otak yang mengaktifkan sistem limbik sehingga mmembuat tubuh rileks,
menimbulkan efek neuroendokrin dan merangsang pelepasan zat endorphin yang dapat
mengurangi persepsi kecemasan.

Ada dua macam bentuk terapi musik :

1) Terapi aktif Terapi aktif adalah keahlian menggunakan musik dan elemen musik
untuk meningkatkan, mempertahankan dan mengembalikan kesehatan mental, fiisk,
emosional, dan spiritual. Terapi aktif ini dapat dilakukan dengan cara mengajak
pasien bernyanyi, belajar bermain musik bahkan membuat lagu yang singkat atau
dengan kata lain terjadi interaksi yang aktif antara yang diberi terapi dengan yang
memberi terapi.
2) Terapi pasif Terapi pasif adalah dengan cara mengajak klien mendengarkan musik,
dan hasilnya akan efektif bila pasien mendengarkan musik yang disukainya.

4
B. Tujuan Terapi Musik
Terapi musik mempunyai tujuan membantu mengekspresikan perasaan, membantu
rehabilitasi fisik, memberi pengaruh positif terhadap suasana hati dan emosi, meningkatkan
emosi, serta menyediakan kesempatan yang unik untuk berinteraksi dan membangun
kedekatan emosional. Dengan demikian, terapi musik juga dapat membantu mengatasi stres
atau kecemasan, mencegah penyakit, dan menghilangkan rasa sakit.

C. Manfaat Terapi Musik


1. Musik pada bidang kesehatan
a) Menurunkan tekanan darah. Melalui ritmik musik yang stabil memberi irama
teratur pada sitem kerja jantung.
b) Menstimulasi kerja otak. Mendengarkan musik dengan harmoni yang baik akan
menstimulasi otak untuk melakukan proses analisa terhadap lagu tersebut.
c) Meningkatkan imunitas tubuh. Suasana yang ditimbulkan oleh musik akan
mempengaruhi sistem kerja hormon manusia, jika kita mendengar musik yang
baik/positif maka hormon yang meningkatkan imunitas tubuh juga akan
berproduksi
2. Musik meningkatkan kecerdasan
a) Daya ingat. Menyanyi dengan menghafalkan lirik lagu akan melatih daya ingat
b) Konsentrasi. Saat terlibat dalam bermusik akan menyebabkan otak bekerja secara
fokus
c) Emosional. Musik mampu memberi pengaruh emosional makhluk hidup.
3. Musik meningkatkan kerja otot
4. Musik meningkatkan produktifitas, kreatifitas dan imajinasi
5. Musik menyebabkan tubuh menghasilkan hormon “kebahagiaan” (beta endorfin).
Karakter makhluk hidup dapat terbentuk melalui musik, rangkaian nada yang
indah akan membangkitkan perasaan bahagia/semangat positif.
6. Musik mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan sosialisasi. Bermusik
akan menciptakan sosialisasi karena dalam bermusik dibutuhkan komunikasi.

D. Indikasi Terapi Musik Klasik


Terapi musik dapat dilakukan pada orang dewasa dan anak-anak. Terlebih khusus kepada
orang-orang yang menderita gangguan kecemasan, depresi, trauma, dan nyeri. Terapi musik
ini bisa sangat bermanfaat bagi pasien yang menderita Alzheimer, demensia, dan kerusakan
otak karena stroke.

E. Kontra-indikasi Terapi Musik Klasik


Kontraindikasi pada terapi musik klasik seperti kondisi klinis etiologi yang tidak
diketahui, adanya reaksi abnormal dari pasien, pasien yang menderita aneurisme, kondisi
pascaparotomi dan pasien hernia.
5
F. Persiapan Terapi Musik Klasik
Persiapan Alat dan Bahan

1) Tape musik/radio
2) CD Musik
3) Headset
4) Alat-alat musik (jika ada)

G. Prosedur Terapi Musik


Tahap Pre Interaksi
1) Cek catatan keperawatan atau catatan medis klien (jika ada)
2) Siapkan alat-alat
3) Identifikasi faktor atau kondisi yang dapat menyebabkan kontraindikasi
4) Cuci tangan
Tahap Orientasi
5) Beri salam dan panggil klien dengan namanya
6) Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan pada klien atau keluarga
Tahap Kerja
7) Menanyakan keluhan klien
8) Memulai kegiatan dengan cara yang baik
9) Menetapkan perubahan pada perilaku dan/atau fisiologi yang diinginkan seperti
relaksasi, stimulasi, konsentrasi, dan mengurangi rasa sakit.
10) Bantu klien untuk memilih posisi yang nyaman.
11) Dekatkan tape musik/CD dan perlengkapan dengan klien.
12) Pastikan tape musik/CD dan perlengkapan dalam kondisi baik.
13) Dukung dengan headphone jika diperlukan
14) Nyalakan musik dan lakukan terapi musik
15) Pastikan volume musik sesuai dan tidak terlalu keras
16) Hindari menghidupkan musik dan meninggalkannya dalam waktu yang lama.
17) Fasilitasi jika klien ingin berpartisipasi aktif seperti memainkan alat musik atau
bernyanyi jikan diinginkan dan memungkinkan saat itu.
18) Hindari stimulasi musik setelah nyeri/luka kepala akut.
19) Menetapkan perubahan pada perilaku dan/atau fisiologi yang diinginkan seperti
relaksasi, stimulasi, konsentrasi, dan mengurangi rasa sakit.
Tahap Terminasi
20) Evaluasi hasil kegiatan (kenyamanan klien)
21) Simpulkan hasil kegiatan
22) Berikan umpan balik positif
23) Kontrak pertemuan selanjutnya
24) Akhiri kegiatan dengan cara yang baik
25) Bereskan alat-alat
26) Cuci tangan
27) Dokumentasi

6
References
Gusti, N. (2017). Pengaruh Terapi Musik Klasik Mozart Terhadap Kemampuan Bahasa Dan
Bicara Pada Anak Tunawicara Di SLB Peduli Anak Bangsa Payakumbuh 2017.
Retrieved from http://repo.stikesperintis.ac.id/64/1/15%20NOVIA%20GUSTI.pdf

Sesrianty, V., & Wulandari, S. (2018). Terapi Musik Klasik (Alunan Piano) Menurunkan
Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operasi. Retrieved from
https://jurnal.stikesperintis.ac.id/index.php/PSKP/article/view/59

Anda mungkin juga menyukai