Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KEPERAWATAN KOMPLEMENTER TENTANG TERAPI MUSIK

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

ELSA E KOLATLENA

SUNDUSIA RENWARIN

JOICE RAHAKET

IVON WATLITIR

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN TUAL

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha ESA atas limpahan kasih sayangnya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang " TERAPI MUSIK "

Makalah ini untuk memenuhi tugas Kelompok. Komplomenter Terapi dan diharapkan pembaca dapat
memahami dan memperluas ilmu tentang "Terapi Musik", yang kami sajikan berdasarkan pengamatan
dari berbagai sumber. Maka dari itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan
kekurangan. Kami mohon saran dan kritiknya. Terima kasih..

Tual, 5 Febuari 2022


DAFTAR ISI

Kata Pengantar...

Daftar Isi......

BAB I Pendahuluan.....

1.1 Latar Belakang......

1.2 Rumusan Masalah..

1.3 Tujuan .

BAB II Pembahasan...

2.1 Pengertian Teapi Music.

2.1.1. Tujuan Terap. Music...

2.2 Manfaat Terapi Music

2.3 klasifikasi Terapi Music

2.4 prosedur Terapi Music

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan..

3.2 Saran......

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Selama ini music dikenal oleh masyarakat, dimulai sejak jaman prasejarah hingga sekarang. Pada
dasarnya, music tercipta melalui bunyi bunyi yang terdengar oleh telinga kita sebagai suatu susunan
irama yan beraturan. Dalam hal ini, semua yang di alam ini secara tidak langsung bisa sebagi alat music.
Selain itu music merupakan seni budaya hasil cipta, rasa dan karsa manusia yang ditata berdasarkan
bunyi yang indah, berirama atau dalam bentuk lagu.Musik berfungsi untuk menetramkan pikiran dari
beban kemanusian dan menghibur manusia. Music memberi rangsangan pertumbuhan fungsi-fungsi
otak seperti fungsi ingatan, belajar, mendengar, berbicara, serta analisis intelek dan fungsi kesadaran
(Younger, 2017).Music memberi mansa yang bersifat menghibur, menumbuhkan suasana yang
menenangkan dan menyenangkan seseorang, sehingga music tidak hanya berpengaruh terhadap
kecerdasan berfikir saja tetapi juga kecerdasan emosi. Beberapa tabib muslim menggunakan music
sebagai sarana penyembuhan suatu penyakit, baik jasmani maupun rohani Terapi music mulai
berkembang di Amerika Serikat dan diseluruh dunia. Hal ini menunjukkan bahwa music selain memiliki
aspek estetika, juga aspek terapeutik, sehingga music banyak digunakan untuk membantu
penyembuhan, menenangkan, dan memperbaiki kondisi fisiologis pasien maupun tenaga medis dalam
dunia kedokteran disebut Complementary Medicine (Halim, 2016).

Terapi music sekrang digunakan secara komprehensif termasuk untuk mengatasi rasa sakit, manajemen
strees maupun stimulasi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Beberapa riset juga menunjukan bahwa
music terapi efektif digunakan untuk mengoptimalkan status kesehatan seseorang baik fisik maupun
mental. Jenis music yang kerap kali digunakan sebagai terapi adalah jazz, blues, classic, pop dan rock.
Namun di Indonesia kebanyakan menggunakan music classic dan jazz sebagai terapi.

1.2 Rumusan masalah

1. Apa definisi terapi music?

2. Apa tujuan dari terapi music?

3. Bagaimana manfaat dari terapi music?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi dari terapi music

2. Untuk mengetahui tujuan dari terapi music

3. Untuk mengetahui manfaat dari terapi music

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Terapi musik

Terapi Musik adalah usaha meningkatkan kulitas fisik dan mental dengan rangsangan suara yang terdiri
dari melodi, ritme. Harmoni, timbre, bentuk dan gaya yang diorganisir sedemikian rupa sehingga
tercipta music yang bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental.

Music memiliki kekuatan untuk mengobati penyakit dan meningkatkan kemampuan pikiran seseorang.
ketika music diterapkan menjadi sebab terapi, music dapat meningkatkan, memulihkan dan memelihara
kesehatan fisik, mental, emosional, social dan spiritual (Geraldina, 2017)

2.1.1Tujuan Terapi Music

Terapi music secara umum bertujuan untuk:

1. Membuat hati dan perasaan seorang menjadi senang dan terhibur

2. Membantu mengurangi beban penderitaan seseorang

3. Tempat penyaluran bakat seseorang

Tujuan terapi music secara khusus adalah untuk menumbuhkan kembangkan potensi-potensi yang ada
pada klien, serta memfungsikan sisa-sisa kemampuan yang ada pada klien. Dengan demikian klien akan
lebih percaya diri dan merasa bisa beraktivitas seperti biasanya. Dengan diberikannya terapi music
diharapkan dapat mengurangi atau menghilangkan ketegangan-ketegangan klien pada aspek emosional,
mental intelegency dan fisik motoric. Dengan terapi music dapat membantu perkembangan,
membangun, mendorong, menumbuhkan percaya diri, membentuk kepribadian yang optimis pantang
menyerah, dan dapat menerima kenyataan hidup dengan apa adanya. Music mengalihkan pasien dari
rasa nyeri, memecah siklus kecemasan dan ketakutan yang meningkatkan reaksi nyeri, dan mengalihkan
perhatian pada sensasi yang menyenangkan. Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan jika terapi
musik memiliki manfaat untuk menurunkan stress, meningkatkan well-being individu dan bahkan dapat
dikembangkan sebagai media untuk optimalisasi perkembangan kemampuan penyandang autis karena
musik yang mampu menjembatani komunikasi antara terapis dengan subjek dalam komunikasi verbal
maupun non-verbal. Terapi musik memberikan fasilitas pada individu yang menjalani terapinya untuk
masuk dalam proses yang emosional, bebas, dan kreatif.

2.2 Manfaat terapi musik

Ada banyak sekali manfaat terapi musik, menurut para pakar

terapi musik memiliki beberapa manfaat utama, yaitu :


a. Relaksasi, Mengistirahatkan Tubuh dan Pikiran

Manfaat yang pasti dirasakan setelah melakukan terapi musik adalah perasaan rileks, tubuh lebih
bertenaga dan pikiran lebih fresh. Terapi musik memberikan kesempatan bagi tubuh dan pikiran untuk
mengalami relaksasi yang sempurna. Dalam kondisi relaksasi (istirahat) yang sempurna itu, seluruh sel
dalam tubuh akan mengalami re-produksi, penyembuhan alami berlangsung, produksi hormon tubuh
diseimbangkan dan pikiran mengalami penyegaran.

b. Meningkatkan Kecerdasan

Sebuah efek terapi musik yang bisa meningkatkan intelegensia seseorang disebut Efek Mozart. Hal ini
telah diteliti secara ilmiah oleh Frances Rauscher et al dari Universitas California. Penelitian lain juga
membuktikan bahwa masa dalam kandungan dan bayi adalah waktu yang paling tepat untuk
menstimulasi otak anak agar menjadi cerdas. Hal ini karena otak anak sedang dalam masa
pembentukan, sehingga sangat baik apabila mendapatkan rangsangan yang positif. Ketika seorang ibu
yang sedang hamil sering mendengarkan terapi musik, janin di dalam kandungannya juga ikut
mendengarkan. Otak janin pun akan terstimulasi untuk belajar sejak dalam kandungan. Hal ini
dimaksudkan agar kelak si bayi akan memiliki tingkat intelegensia yang lebih tinggi dibandingkan dengan
anak yang dibesarkan tanpa diperkenalkan pada musik.

c. Meningkatkan Motivasi

Motivasi adalah hal yang hanya bisa dilahirkan dengan perasaan dan mood tertentu. Apabila ada
motivasi, semangat pun akan muncul dan segala kegiatan bisa dilakukan. Begitu juga sebaliknya, jika
motivasi terbelenggu, maka semangat pun menjadi luruh, lemas, tak ada tenaga untuk beraktivitas. Dari
hasil penelitian, ternyata jenis musik tertentu bisa meningkatkan motivasi, semangat dan meningkatkan
level energi seseorang.

d. Pengembangan Diri

Musik ternyata sangat berpengaruh terhadap pengembangan diri seseorang. Musik yang didengarkan
seseorang juga bisa menentukan kualitas pribadi seseorang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang
yang punya masalah perasaan, biasanya cenderung mendengarkan musik yang sesuai dengan
perasaannya. Misalnya orang yang putus cinta, mendengarkan musik atau lagu bertema putus cinta atau
sakit hati. Dan hasilnya adalah masalahnya menjadi semakin parah. Dengan mengubah jenis musik yang
didengarkan menjadi musik yang memotivasi, dalam beberapa hari masalah perasaan bisa hilang
dengan sendirinya atau berkurang sangat banyak. Seseorang bisa mempunyai kepribadian yang
diinginkan dengan cara mendengarkan jenis musik yang tepat.

e.Meningkatkan Kemampuan Mengingat

Terapi musik bisa meningkatkan daya ingat dan mencegah kepikunan. Hal ini bisa terjadi karena bagian
otak yang memproses musik terletak berdekatan dengan memori. Sehingga ketika seseorang melatih
otak dengan terapi musik, maka secara otomatis memorinya juga ikut terlatih. Atas dasar inilah terapi
musik banyak digunakan di sekolah-sekolah modern di Amerika dan Eropa untuk meningkatkan prestasi
akademik siswa. Sedangkan di pusat rehabilitasi, terapi musik banyak digunakan untuk menangani
masalah kepikunan dan kehilangan ingatan.

f. Kesehatan Jiwa

Seorang ilmuwan Arab, Abu Nasr al-Farabi (873-950M) dalam bukunya "Great Book About Music",
mengatakan bahwa musik membuat rasa tenang, sebagai pendidikan moral, mengendalikan emosi,
pengembangan spiritual, menyembuhkan gangguan psikologis. Pernyataannya itu tentu saja
berdasarkan pengalamannya dalam menggunakan musik sebagai terapi. Sekarang di zaman modern,
terapi musik banyak digunakan oleh psikolog maupun psikiater untuk mengatasi berbagai macam
gangguan kejiwaan, gangguan mental atau gangguan psikologis.

g. Mengurangi Rasa Sakit

Musik bekerja pada sistem saraf otonom yaitu bagian sistem saraf yang bertanggung jawab mengontrol
tekanan darah, denyut jantung dan fungsi otak, yang mengontrol perasaan dan emosi. Menurut
penelitian, kedua sistem tersebut bereaksi sensitif terhadap musik. Ketika kita merasa sakit, kita menjadi
takut, frustasi dan marah yang membuat kita menegangkan otot-otot tubuh, hasilnya rasa sakit menjadi
semakin parah. Mendengarkan musik secara teratur membantu tubuh relaks secara fisik dan mental,
sehingga membantu menyembuhkan dan mencegah rasa sakit. Dalam proses persalinan, terapi musik
berfungsi mengatasi kecemasan dan mengurangi rasa sakit. Sedangkan bagi para penderita nyeri kronis
akibat suatu penyakit, terapi musik terbukti membantu mengatasi rasa sakit.

h. Menyeimbangkan Tubuh

Menurut penelitian para ahli, stimulasi musik membantu menyeimbangkan organ keseimbangan yang
terdapat di telinga dan otak. Jika organ keseimbangan sehat, maka kerja organ tubuh lainnya juga
menjadi lebih seimbang dan lebih sehat.

i. Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Dr John Diamond dan Dr David Nobel, telah melakukan riset mengenai efek dari musik terhadap tubuh
manusia dimana mereka menyimpulkan bahwa: Apabila jenis musik yang kita dengar sesuai dan dapat
diterima oleh tubuh manusia, maka tubuh akan bereaksi dengan mengeluarkan sejenis hormon
(serotonin) yang dapat menimbulkan rasa nikmat dan senang sehingga tubuh akan menjadi lebih kuat
(dengan meningkatnya sistem kekebalan tubuh) dan membuat kita menjadi lebih sehat.

j. Meningkatkan Olahraga

Mendengarkan musik selama olahraga dapat memberikan olahraga yang lebih baik dalam beberapa
cara, di antaranya meningkatkan daya tahan, meningkatkan mood dan mengalihkan seseorang dari
setiap pengalaman yang tidak nyaman selama olahraga.

2.3 Klasifikasi Terapi Music


2.4 Prosedur Terapi Music

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (sop)

"Teknik Distraksi (Musik Klasik)"

Pengertian : Pemanfaatan kemampuan musik dan elemen musik oleh terapis kepada klien

Tujuan : Memperbaiki kondisi fisik, emosional, dan kesehatan spiritual pasien.

Persiapan alat & bahan : 1. Tape music / Radio, Hand phone

2. Compact Disc (CD) Musik

3. Headset

4. Alat-alat musik yang sesuai

PROSEDUR

a. Pre interaksi

1. Cek catatan keperawatan atau catatan medis klien (jika ada)

2. Siapkan alat-alat

3. Identifikasi faktor atau kondisi yang dapat menyebabkan kontra indikasi

4. Cuci tangan

b.Tahap orientasi

1. Beri salam dan panggil klien dengan namanya

2. Jelaskan tujuan, prosedur, dan lamanya tindakan pada klien/keluarga


c. Tahap kerja

1. Berikan kesempatan klien bertanya sebelum kegiatan dilakukan

2. Menanyakan keluhan utama klien

3. Jaga privasi klien. Memulai kegiatan dengan cara yang baik

4. Menetapkan perubahan pada perilaku dan/atau fisiologi yang diinginkan seperti relaksasi, stimulasi,
konsentrasi, dan mengurangi rasa sakit.

5. Menetapkan ketertarikan klien terhadap musik.

6. Identifikasi pilihan musik klien.

7. Berdiskusi dengan klien dengan tujuan berbagi pengalaman dalam musik.

8. Pilih pilihan musik yang mewakili pilihan musik klien

9. Bantu klien untuk memilih posisi yang nyaman.

10. Batasi stimulasi eksternal seperti cahaya, suara, pengunjung, panggilan telepon selama
mendengarkan musik.

11. Dekatkan tape musik/CD dan perlengkapan dengan klien.

12. Pastikan tape musik/CD dan perlengkapan dalam kondisi baik. 19. Dukung dengan headphone jika
diperlukan.

13. Nyalakan music dan lakukan terapi music.

14. Pastikan volume musik sesuai dan tidak terlalu keras.

15. Hindari menghidupkan musik dan meninggalkannya dalam waktu yang lama.

16. Fasilitasi jika klien ingin berpartisipasi aktif seperti memainkan alat musik atau bernyanyi jika
diinginkan dan memungkinkan saat itu.

17. Hindari stimulasi musik setelah nyeri/luka kepala akut.

18. Menetapkan perubahan pada perilaku dan/atau fisiologi yang diinginkan seperti relaksasi, stimulasi,
konsentrasi, dan mengurangi rasa sakit.

19. Menetapkan ketertarikan klien terhadap musik.

20. Identifikasi pilihan musik klien.

d. Terminasi
1. Evaluasi hasil kegiatan (kenyamanan klien)

2. Simpulkan hasil kegiatan

3. Berikan umpan balik positif

4. Kontrak pertemuan selanjutnya

5. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik

6. Bereskan alat-alat

7. Cuci tangan

e. Dokumentasi

1. Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan

- Nama Pasien, Umur, Jenis kelamin, dan lain-lain

- Keluhan utama

- Tindakan yang dilakukan (terapi musik)

- Lama tindakan

- Jenis terapi musik yang diberikan

- Reaksi selama, setelah terapi pemberian terapi musik

- Respon pasien.

- Nama perawat

- Tanggal pemeriksaan

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Terapi Musik adalah usaha meningkatkan kulitas fisik dan mental dengan rangsangan suara yang terdiri
dari melodi, ritmc. Harmoni, timbre, bentuk dan gaya yang diorganizsir sedemikian rupa sehingga
tercipta music yang bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental.

3.2 Saran

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk kedepannya penulis akan
menjelaskan makalah secara lebih focus dan detail dengan sumber lebih banyak.

DAFTAR PUSTAKA

Yinger, O. S. (2017). Music Therapy: Reach and evidence-based practice. S.1.; Elsevier.

Geraldine, Alma Marikka. (2017). Terapi Musik: Bebas Budaya atau Terikat Budaya. Universitas Gadjah
Mada: Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai