PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Menurut data dari Global Initiatif for Astma (GINA 2017).angka kejadian
asma di berbagai negara sekitar 1-18% dan diperkirakan sebanyak 300 juta
penduduk di dunia menderita asma bronkial. Berdasarkan hasil penelitian Tri
Wira Jati Kusuma Hamdin dkk, Kejadian asma dipengaruhi oleh banyak faktor
diantaranya, jenis kelamin, perokok aktif maupun pasif, genetik, Indeks massa
tubuh (IMT).
Angka asma bronkial di RSUD Karel sadsuitubun Langgur pada tahun 2016
sebanyak 86 orang, dan tahun 2017 sebanyak 66 orang, pada tahun 2018
sebanyak 44 orang.
1.2.Rumusan Masalah
1.4.1.Bagi Masyarakat
Semoga hasil penelitian ini dapat menjadi sumber dasar dalam melakukan
penelitian lanjutan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1.Pengkajian
2.1.1.1.Data Biologis
a.Keluhan Utama
Keluhan utama yang timbul pada klien dengan asma adalah dispnea
(sampai bisa berhari-hari atau berbulan-bulan),dan mengi (pada
beberapa kasus lebih banyak paroksimal).
c.Sistem Integumen
d. Sistem Pernafasan
1. Inspeksi
2.Palpasi
3.Perkusi
E.Sistem kardiovaskuler
F.Sistem Gastrointestinal
G.Sistem Perkemahan
H. Sistem Muskuluskletal
I.Sistem Neurologis
2.1.1.4.Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan Laboratorium
1. Pemeriksaan sputum
Pewarnaan gram penting untuk melihat adanya bakteri, cara tersebut
kemudian diikuti kultur dan uji resistensi terhadap beberapa antibiotik.
a. Analisa gas darah pada umumnya normal akan tetapi dapat pula
terjadi hipoksemia, hiperkapnia, atau osidosis.
b. Kadang pada darah terdapat peningkatan dari SGOT dan LDH
c. Hipponatremia dan kadar leukosit kadang-kadang di atas
15.000/mm3 dimana menandakan terdapatnya suatu infeksi.
3. Sel Eosinofil
a.Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan Radiologi
3) Scanning Paru
4) Spirometer
7) Pemeriksaan IgE
8) Tanda inflamasi
2.1.2.Diagnosa Keperawatan
TAMBA PENGERTIAN
2.2.2.Penyebab
1.reaksi antigen-antibodi
3. iritan: kimia
Gambaran klinis asma klasik adalah serangan episodik batuk,mengi dan sesak
napas. pada gejala awal sering gejala tidak jelas seperti rasa berat di dada,
dan pada asma alergik mungkin disertai pilek atau bersin. meskipun pada
mulanya batuk tanpa disertai sekret, tetapi pada perkembangan selanjutnya
pasien akan mengeluarkan sekret baik yang mukoid, putih kadang-kadang
purulen. ada sebagian kecil pasien asma yang gejalanya hanya batuk tanpa
disertai mengi, dikenal dengan istilah Cough variant asthma. bila dicurigai
seperti itu maka perlu dilakukan pemeriksaan spirometri sebelum dan sesudah
bronkodilator atau uji provokasi bronkus dengan metakolin (Sundara,2018).
Tanda dan gejala yang dialami oleh penderita asma bronchial (Corwin,
2018).Adalah:
2.2.4.Patofisiologi
2.2.5.Komplikasi
2.2.7.Penatalaksanaan
Oksigen adalah suatu komponen gas dan unsur vital dalam proses
metabolisme. Oksigen yang memegang peranan penting dalam semua proses
tubuh secara fungsional, tidak adanya oksigen akan menyebabkan tubuh secara
fungsional mengalami kemunduran atau bahkan dapat menimbulkan kematian
titik oleh karena itu, kebutuhan oksigen merupakan yang paling utama dan
sangat vital bagi tubuh (Hidayat A.A,2017).
2.3.1.Penanganan Medis
2. Pemberian Nebulizer
Pengertian
Tujuan
2.3.2.Penanganan Keperawatan
Prosedur:
a.Tahap irainteraksi
c.Tahap Kerja
d.Tahap Terminasi
e.Dokumentasi
Pengertian
Tujuan
1. Memperkenalkan diri
2. Bina hubungan saling percaya
3. Meminta pengunjung atau keluarga meninggalkan ruangan
4. Menjelaskan tujuan
5. Menjelaskan langkah prosedur yang akan dilakukan
6. Menyepakati waktu yang akan digunakan
Persiapan lingkungan:
1.sampiran
Prosedur kerja
1. Cucin tangan
2. Jelaskan prosedur kepada pasien
3. Atur posisi pasien
4. Anjurkan pasien untuk menarik nafas dengan kekuatan penuh dari
perut dan dialirkan ke dalam paru-paru
5. Anjurkan pasien untuk menahan napas selama 1-6 detik dan
menghembuskan nafas melalui mulut.
6. Catat respon yang terjadi
7. Cuci tangan
BAB 3
METODOLOGI PENULISAN
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus , yaitu suatu penelitian dilakukan
untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena
(Notoatmojo,2018).Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan asuhan
keperawatan pada pasien asma bronkial dalam pemenuhan kebutuhan
oksigenasi di ruang Pria RSUD Karel Sadsuitubun Langgur.
Subjek studi kasus adalah subjek yang ditujukan untuk diteliti oleh peneliti atau
subjek yang menjadi pusat perhatian atau sasaran peneliti peneliti
(Arikunto,2019).Subjek dalam penelitian ini sebanyak 2 orang pasien yang
menderita asma bronkial dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi dengan
kriteria sebagai berikut :
3.2.1.kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu di penuhi oleh setiap
anggota populasi yang dapat di ambil sebagai sampel ( Notoatmojo,2018).
kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu
3.2.2.Kriteria Eksklusi Kriteria ekslusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak
dapat di ambil sebagai sampel (Notoatmojo,2010). Kriteria ekslusi dalam penelitian
ini yaitu :
3.3.Fokus penelitian
Fokus studi dalam kasus ini adalah Asuhan Keperawatan pada pasien asma
bronkial dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi
3.4.Definisi Operasional
3.5.1.Tempat : Direncanakan
3.5.2.Waktu : Direncanakan
Pengumpulan data dalam studi kasus ini adalah sebagai berikut dengan
menggunakan metode sebagai berikut :
3.6.1.Jenis Data.
Dalam penelitian ini dapat disajikan dalam bentuk laporan asuhan keperawatan
pada pasien asma bronkial dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi.
Informed merupakan lembar persetujuan yang akan diteliti agar subjek mengerti
maksud dan tujuan penelitian. Bila responden tidak bersedia maka peneliti harus
menghormati hak-hak responden.
3.8.2.Confedenriality (Kerahasiaan).