Anda di halaman 1dari 6

A.

Definisi terapi musik

Terapi musik adalah keahlian menggunakan terapi musik dan elemen

musik oleh seorang terapis yang terakreditasi untuk meningkatkan,

mempertahankan, dan mengembalikan kesehatan mental, fisik, emosional, dan

spiritual (Aspiani,2014)

Terapi musik adalah suatu bentuk terapi dengan mempergunakan musik

secara sistematis, terkontrol, dan terarah di dalam menyembuhkan, merehabilitasi,

mendidik serta melatih orang menderita gangguan fisik, mental, atau emosional.

Rangsangan musik dapat meningkatkan pelepasan endrofin dan ini akan

menurunkan kebutuhan akan obat – obatan, pelepasan tersebut memberikan pula

suatu pengalihan perhatian dari rasa sakit dan dapat mengurangi kecemasan

(Aspiani,2014).

B. Klasifikasi Terapi Musik


a) Terapi musik aktif

Terapi musik aktif adalah keahlian menggunakan musik dan elemen

musik untuk meningkatkan, mempertahankan, dan mengembalikan

kesehatan mental, fisik, emosional, dan spiritual. Terapi musik ini dapat

dilakukan dengan cara mengajak klien bernyanyi, belajar main alat musik.

b) Terapi musik pasif

Terapi musik pasif adalah terapi musik dengan cara mengajak klien

mendengarkan musik. Hasilnya akan efektif bila klien mendengarkan

musik yang disukainya. Hal yang terpenting dari terapi musik pasif ialah

pemilihan jenis musik harus tepat sesuai kebutuhan klien.


C. Manfaat Terapi musik

Dalam buku asuhan keperawatan gerontik adapun manfaat terapi musik

adalah :

a.) Memainkan musik klasik dapat membantu menyeimbangkan fungsi antar

otak kiri dan kanan.

b.) Efek mozard, adalah salah satu istilah untuk efek yang bisa dihasilkan

sebuah music yang dapat meningkatkan hormon serotonin serta

intelegensia seseorang.

c.) Refreshing, pada saat pikiran seseorang lagi kacau atau jenuh, dengan

mendengarkan terapi musik walaupun sejenak, terbukti dapat

menyenangkan dan menyegarkan pikiran kembali.

d.) Motivasi, adalah hal yang bisa dilahirkan dengan: “feeling” tertentu

apabila ada motivasi, semangat akan muncul dan segala kegiatan bisa

dilakukan.

e.) Perkembangan kepribadian, kepribadian seseorang diketahui

mempengaruhi dan dipengaruhi oleh jenis musik yang didengarkan

selama masa perkembangan.

f.) Terapi, berbagai penelitian literatur menerangkan tentang manfaat

musik untuk kesehatan, baik untuk kesehatan fisik maupun mental.

Beberapa gangguan atau penyakit yang dapat ditangani dengan music

antara lain kanker, stroke, demensia, dan bentuk gangguan intelegensi

yang lain, penyakit jantung, nyeri, gangguan kemampuan belajar,

cemas, dan bayi premature.


g.) Komunikasi, musik mampu menyampaikan berbagai pesan ke seluruh

bangsa tanpa harus memahami bahasanya. Pada kesehatan mental,

terapi musik diketahui dapat memberi kekuatan komunikasi dan

keterampilan fisik pada penggunanya.

D. Prosedur Terapi Musik

Ada beberapa prosedur dalam melakukan terapi musik yaitu :

a.) Anjurkan responden duduk dilantai dengan posisi tegak dan kaki

bersilang atau berbaring bagi yang tidak mampu duduk sambil

memejamkan mata dan bernafas secara perlahan.

b.) Anjurkan responden menggunakan headset.

c.) Pemutaran terapi musik yang dipilih jangan merusaknya dengan suara

keras, kecilkan volume lagu agar music menjadi pelan dan nyaman.

d.) Saat musik dimainkan, anjurkan sesponden mendengarkan dengan

seksama instrumennya, seolah – olah pemainnya sedang ada diruangan

memainkan musik khusus untuk responden. Sementara peneliti duduk

lurus didepan speaker dan yang terpenting biarkan suara musik mengalir

ke seluruh tubuh responden, bukan hanya bergantung di kepala.

e.) Anjurkan pada responden untuk membayangkan gelombang suara itu

dating dari speaker dan mengalir ke seluruh tubuh responden bukan

hanya dirasakan secara fisik tetapi juga fokuskan dalam jiwa.

f.) Musik harus didengarkan minimal 15 menit supaya dapat memberikan

efek terapiutik.
g.) Setelah responden mendengar musik minimal 15 menit peneliti kembali

wawancara dan diobservasi. Setelah itu responden bisa meninggalkan

ruangan (Aspiani,2014).

E. Indikasi Terapi Musik

a.) Lansia yang mengalami insomnia


b.) Lansia yang mengalami kesepian
c.) Lansia yang mengalami depresi, stress, dan trauma
d.) Lansia yang mengalami kecemasan
e.) Lansia yang mengalami penolakan terhadap lingkungan

F. Kontra Indikasi Terapi Musik


a. Lansia yang mengalami gangguan pendengaran/tuna rungu.

b. Lansia yang mengalami keterbatasan gerak misalnys tidak bisa

menggerakan badan atau anggota tubuh.

c. Lansia yang mengalami perawatan tirah haring.

G. Faktor-Faktor yang Dapat Menunjang Pelaksanaan Terapi Musik

a.) Komunikasi, merupakan suatu program yang dapat dilaksanakan dengan

baik apabila jelas bagi para pelaksana. Hal ini menyangkut proses

penyampaian informasi, kejelasan informasi dan konsistensi informasi

yang disampaikan.

b.) Resources (sumber daya), dalam hal ini meliputi empat komponen yaitu

terpenuhinya jumlah staf dan kualitas mutu, informasi yang diperlukan

guna pengambilan keputusan atau kewenangan Sue cukup guna


melaksanakan tugas sebagai tanggung jawab dan fasilitas yang

dibutuhkan dalam pelaksanaan.

c.) Disposisi, sikap dan komitmen dari pada pelaksanaan terhadap program

khususnya dari mereka yang menjadi implementasi program khususnya

dari mereka yang menjadi implementer program.

d.) Struktur Birokrasi, yaitu SOP (Standar Operating (p Procedures), yang

mengatur tata aliran dalam pelaksanaan program. Jika hal ini tidak sulit

dalam mencapai hasil yang memuaskan, karena penyelesaian khusus

tanpa pola yang baik.

H. Tiga Unsur Mutlak Dalam Pelaksanaan

a.) Adanya program (kebijaksanaan) yang dilaksanakan.

b.) Kelompok masyarakat yang menjadi sasaran dan manfaat dari program

perubahan peningkatan.

c.) Unsur pelaksanaan baik organisasi maupun perorangan yang

bertanggung jawab dalam pengelolaan pelaksana dan pengawasan dari

proses implementasi tersebut (Syukur, 1987:398).

Aizid Rizem. (2011). Sehat dan Cerdas dengan Terapi Musik Menyehatkan Tubuh
dan Mencerdaskan Otak. Jogjakarta : Laksana
Hanifa N.A. (2014). Efektifitas Terapi Musik Terhadap Penurunan Skor Depresi
Pada Lansia Di UPT Panti Sosial Tresna Werdha Mulia Dharma Kabupaten
Kubu Raya. PRONERS No.1 Vol 1 Tahun 2014.
Djohan. (2006). Terapi Musik. Jogjakarta: Agromedia Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai