Anda di halaman 1dari 30

TRAUMATI

C BRAIN
INJURY
ASKEP
TRAUMA
KELOMPOK 4

KEPALA
Anggota kelompok :

Arifatun zahria Devi Ardiyana


01 2003006
02 2003010

Diana Risma D Oktiani Cahya P


03 2003012
04 2003026
Pengertian:
Traumatic Brain Injury (TBI) adalah cedera
otak akut akibat energimekanik terhadap
kepala dari kekuatan eksternal. Identifikasi
klinis TBI meliputi satu atau lebih kriteria
berikut: bingung atau disorientasi, kehilangan
kesadaran, amnesia pasca trauma, atau
abnormalitas neurologi lain (tanda fokal
neurologis,kejang, lesi intrakranial)
Patofisiologi

Cedera otak primer


Cedera ini dapat berasal
Cedera otak sekunder
dari berbagai bentuk cedera otak sekunder merupakan
kekuatan seperti akselerasi, lanjutan dari cedera otak primer.
Hal ini dapat terjadi akibat adanya
rotasi, kompresi, dan
reaksi peradangan, biokimia,
distensi sebagai akibat dari pengaruh neurotransmitter,
proses akselerasi dan gangguan autoregulasi,
deselerasi neuroapoptosis, dan inokulasi
bakteri
Pemeriksaan diagnostik :
Pemeriksaan
penunjang

Pemeriksaan Pemeriksaan
laboratorium darah
radiologi
Penatalaksanaan

01 02

Penatalaksanaa Penatalaksaan
n farmakologi Non
farmakologi
Fase pemulihan
Menurut sebagian ahli , sebagian besar pemulihan cedera otak
terjadi dalam dua tahun pertama. Setelah dua tahun:
1. 90% penyintas TBI sedang hingga berat tinggal di
kediaman pribadi
2. 50% penyintas cedera otak sedang hingga berat dapat
mengemudi lagi, dengan beberapa adaptasi
3. 70% penderita TBI sedang hingga berat secara fungsional
mandiri
Komplikasi
Kemungkinan pada kondisi pasien mungkin
karena perluasan hematoma intracranial,
edema serebral progresif, dan herniasi otak:
Edema serebral dimana terjadi peningkatan
tekanan intrakranial karena ketidakmampuan
tengkorak utuh untuk membesar meskipun
peningkatan volume oleh pembengkakan otak
diakibatkan oleh trauma.
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN
DENGAN TRAUMA KEPALA
DI RUANG FLAMBOYAN RSUD
BATANG
Biodata
Nama : Tn. M
TTL : semarang
Umur : 42 th
Jenis Kelamin : Laki -Laki
No RM : 20038839
Diagnosa Medis : Trauma kepala

Initial survey :

A (alertness) :
V (Verbal) :
P ( Pain) :
U ( Unrespons)
RESUSITASI
AIRWAY DAN KONTROL
SERVIKAL
Keadaan jalan nafas.
Tingkat kesadaran : Somnolen (13V2M65)
Pernafasan : Spontan
Upaya bernafas : Ada
Benda asing di jalan nafas : Tidak ada (clear)
Bunyi nafas : Vesikuler
Hembusan nafas : Ada
Lanjj
Breathing
Fungsi Pernapasan
Jenis Pernapasan : Tapiknea 25c x/menit
Frekuensi pernapasan : 25c x/menit
Kelainanan dinding thoraks :Tidak ada kelainan
Bunyi nafas : Vesikuler
Hembusan nafas : Dangkal
Lanjj
● Circulation
● Keadaan sirkulasi
● Tingkat Kesadaran : Simnolen
● Perdarahan : Ada Bagian Kepala Belakang
● Kapilan refill : < 2 Detik
● Tekanan darah : 110/60 mmHg
● Nadi radial / carotis : 88x/ menit
● Akral perifer : Hangat
PENGKAJIAN SEKUNDER / SURVEY
SEKUNDER
(Dibuat bila pasien lebih dari 2 jam
diobservasi di IGD)
1. RIWAYAT KESEHATAN
a. RKD.
Keluarga mengatakan pasien tidak memiliki riwayat hipertensi, diabetes
mellitus dan alergi.
b. RKS
Pasien datang dengan keluhan penurunan kesadaran setelah mengalami
kecelakaan lalu lintas sepeda motor tanggal 12 Mei 2021. Pasien dikatakan
mengendarai sepeda motor dan bertabrakan dengan pengendara motor lainnya
Setelah kejadian pasien dikatakan sempat muntah-muntah
Lanjj
● namun tidak ada yang tahu jelas kejadian dan
keluhan yang dialami pasin Saat ini kontak tidak
adekuat dan pasien sempat mengalami kejang
Keluhan sesak, demam, batuk sebelumnya
disangkal Riwayat penggunaan alkohol tidak jelas
TD 110/60 mmHg. S 36°C, RR 25x/mnt,
Diagnosa medis saat ini CKS.
RIWAYAT KESEHATAN
● Pasien datang dengan keluhan penurunan kesadaran setelah
mengalami kecelakaan lalu Intas sepeda motor tanggal 12
Mei 2021 Pasien dikatakan mengendarai sepeda motor dan
bertabrakan dengan pengendara motor lainnya Setelah
kejadian pasien dikatakan mengendarai sepeda montor dan
bertabrakan dengan pengendara montor lainnya. Setelah
kejadian pasien dikatakan sempat muntah namun tidak ada
yang tahu jelas kejadian dan kabahan yang dialami pasien.
PATIENT
CARE
PEMERIKSAAN FISIK HEAD
TOO TOE
● Pemeriksaan Fisik / Head TO Toe/
● Kepala :Cephal hematoma
● Kulit kepala : Terdapat lesi, rambut berwarna hitam tampak bersih
● Mata : Bentuk mata simetris, konjungtivas anemis
● Telinga : Bentuk Telinga Simetris, tidak terdapat tanda infeksi
● Hidung : Tidak adanya lesi
● Leher : tidak adanya pembengkakan
● Dada / Thoraks :Bentuk dada Normal
● Paru paru
● Inpeksi : gerak dada simetris, tampak adanya reaksi otot bantu
● Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
● Perkusi : Sonor
● Auskultasi : Veskuler plus
● Jantung
● Inpeksi : Gerak dada simetris
● Palpasi : tidak terdapat myeri tekan pada jantung
● Perkusi : Sonor
● Auskultasi : suara jantung.
● Hasil Pemeriksaan Diagnostik .
● Pemeriksaan MSCT Scan kepala irisan axial, reformat
sagital dan koronal, tanpa kontras : Tampak lesi
hiperdens berdensitas darah berbentuk bikonveks pada
regiotemporal kanan, dengan ketebalan maksimal +/-19
cm.
THERAPY DOKTER

Nama Obat Dosis


IVFD RL 20 tpm
Drip KCL 50 moq dalam nacl 0,9 %
500cc 20 tpm
Paracetamol 500 mg IQ
Ranitidine 1 ampul
Fenitoin 1 cc
Sungkup Oksigen 6 lpm
DIAGNOSA KEPERAWATAN.
Risiko perfusi serebral tidak efektif
dibuktikan dengan cedera kepala
IMPLEMENTASI
& EVALUASI
TERIMA
KASIH
YOUR
ATTENTIO

Anda mungkin juga menyukai