Oleh
BERLIYANA DIANI
2207003
S1 KEPERAWATAN / SEMESTER 6
MAHASISWA TRANSFER GABUNG REGULER KELAS
6A
Sumber referensi :
https://books.google.com/books/about/Kepera
watan_Gawat_Darurat.html?
hl=id&id=leGREAAAQBAJ#v=onepage&q=kon
sep%20keperawatan%20gadar&f=false
SUMBER DOSEN 09/03/23
Keperawatan bawa darurat adalah suatu
asuhan keperawatan /pelayanan keperawatan
secara komprehensif kepada pasien atau
keluarga. Dengan pasien yang terbagi dalam
keadaan gawat, gawat tidak darurat, gawat
darurat. Dengan prinsip utama penanganan
segera, waktu adalah nyawa.
Sistem penanggulangan penderita gawat
darurat pada komponen Pra Rumah Sakit yaitu
meliputi pertolongan pertama kepada orang
awam orang awam terbagi atas orang awam
biasa yaitu seperti guru pelajar RT dan lain-lain
kemudian ada orang awam khusus seperti
polisi Petugas pemadam kebakaran petugas
satpam dan juga tim SAR. Dalam memberikan
pertolongan pertama orang awam harus
memiliki beberapa kemampuan yaitu sebagai
berikut
Orang awam biasa : mengetahui cara untuk
meminta pertolongan mengetahui atau mampu
melakukan resusitasi kardiopolmunar dan
mengetahui cara menghentikan perdarahan
serta mengetahui cara transportasi saat gawat
darurat atau mengetahui cara untuk
memindahkan pasien gawat darurat.
Orang awan khusus: pada kemampuan orang
awam khusus seperti polisi Petugas pemadam
kebakaran petugas satpam maupun tim SAR
harus memiliki kemampuan untuk
penanggulangan penderita gawat darurat dan
juga menanggulangi keadaan gawat darurat
sesuai dengan bidangnya.
Pada penanganan kawat darurat saat di rumah
sakit oleh tenaga kesehatan maka tenaga
kesehatan harus mengetahui pengetahuan
dasar dan pengetahuan basic support serta
upaya pelayanan transportasi penderita gawat
darurat.
o Pengkajian
Dalam keperawatan gawat darurat
membutuhkan pengkajian perubahan kondisi
pasien dan memonitor semua peralatan yang
digunakan secara kontinyu perawatan pasien
gawat darurat selalu melibatkan pengkajian
fisik dan psikologis pasien sebagian besar dari
pengkajian pasien perawat gawat darurat
dapat menggunakan peralatan berteknologi
seperti monitor jantung alat monitoring humor
dynamic dan lain sebagainya perawat juga
akan menggunakan hasil pemeriksaan
laboratorium dan tes diagnostik untuk
melengkapi data kondisi pasien.
Metode survey primer dan sekunder
merupakan salah satu metode pengkajian
yang dapat secara cepat mengidentifikasi
kegawatdaruratan yang mengancam
kehidupan dan memprioritaskan perawatan
survei primer dimulai dengan suatu pengkajian
jalan nafas atau RW kemudian pernafasan
atau breathing dan sirkulasi atau circulation
atau dikenal dengan pengkajian ABC
parameter
pengkajian tambahan yaitu status neurologi
yang dikenal dengan disability atau d dan
paparan exposure dan lingkungan environment
atau disebut sebagai e setelah survei primer
diselesaikan perawat dapat melakukan survei
sekunder yang meliputi pengkajian head to to
untuk mendapatkan riwayat kesehatan pasien
perawat dapat melakukan pengkajian dengan
menggunakan akronim sampel yang meliputi
subjektif yaitu apa yang Pasifik yang
diceritakan Bagaimana kecelakaan dapat
terjadi apa pasien dapat mengingat Apa gejala
yang disampaikan oleh pasien komponen yang
kedua yaitu a alergis yaitu Apakah pasien
memiliki alergi jika ada alergi apa yang ketiga
yaitu medication yaitu Apakah pasien ada
riwayat atau sedang meminum obat tertentu
jika ada obat apa dan Apakah ada obat yang
diminum atau didapat dalam 24 jam terakhir
dan yang keempat itu komponen pas medical
history yaitu Apakah pasien pernah dirawat
karena kondisi medis jika ada kondisi seperti
apa Apakah pernah mengikuti pembedahan
jika ada bedah jenis apa dan komponen yang
kelima yaitu las milleden last tetanus meses
yaitu Kapan pasien terakhir kali makan dan
Kaji atau informan Leading to injury yaitu
Bagaimana kecelakaan terjadi Apakah faktor
pemicunya menurut (Heimgatner, Rebar,
2019).
o Perencanaan
Dalam melakukan perencanaan perawat perlu
mempertimbangkan kebutuhan fisik dan
psikologis pasien dalam menyusun tujuan yang
realistis untuk memastikan keamanan dalam
lingkungan kadarurat perawat harus
mengantisipasi perubahan kondisi pasien
misalnya pasien masuk dengan diagnosis infak
miokard perawat harus
memonitor Irama jantung dan mengantisipasi
perubahan Irama jika suatu aritmia terjadi
maka perawat perlu merubah rencana
Penanganan dan menentukan tujuan yang
baru.
o Implementasi
Perawat mengimplementasikan intervensi
khusus untuk mengatasi masalah pasien yang
aktual dan potensial.
o Evaluasi
Perawat perlu mengevaluasi respon pasien
secara kontinu terhadap intervensi yang
diberikan evaluasi ini dapat digunakan untuk
mengubah rencana perawatan sesuai
kebutuhan untuk memastikan bahwa pasien
secara kontinu menuju pada tujuan yang
optimal.
Sumber referensi :
https://books.google.com/books/about/Kepera
watan_Gawat_Darurat.html?
hl=id&id=leGREAAAQBAJ#v=onepage&q=kon
sep%20keperawatan%20gadar&f=false
C.Justice (Keadilan)
Nilai ini direfleksikan dalam praktik profesional
ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar
sesuai hukum, standar praktik dan keyakinan
yang benar untuk memperoleh kualitas
pelayanan kesehatan.
D. Non-maleficence (tidak merugikan)
Prinsi ini berarti tidak menimbulkan
bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien.
E. Veracity (Kejujuran)
Nilai ini bukan cuman dimiliki oleh perawat
namun harus dimiliki oleh seluruh pemberi
layanan kesehatan untuk menyampaikan
kebenaran pada setia klien untuk
meyakinkan agar klien mengerti. Informasi
yang diberikan harus akurat, komprehensif,
dan objektif. Kebenaran merupakan dasar
membina hubungan saling percaya. Klie
memiliki otonomi sehingga mereka berhak
mendapatkan informasi yang ia ingin tahu.
G. Confidentiality (Kerahasiaan)
Kerahasiaan adalah informasi tentang klien
harus dijaga privasi klien. Dokumentasi tentang
keadaan kesehatan klien hanya bisa dibaca
guna keperluan pengobatan dan peningkatan
kesehatan klien. Diskusi tentang klien diluar
area pelayanan harus dihindari.
H. Accountability (Akuntabilitasi)
Akuntabilitas adalah standar yang pasti bahwa
tindakan seorang profesional dapat dinilai
dalam situasi yang tidak jelas atau tanda
tekecuali.
TRIASE
Trias adalah suatu metode untuk
memprioritaskan perawatan pasien sesuai
dengan jenis penyakit atau injury dan tingkat
urgensi kondisi pasien please digunakan untuk
memastikan perawatan yang sesuai dan tepat
diberikan
pada waktu yang tepat untuk memenuhi
kebutuhan pasien (Falconner., at all 2018)
perawat triase harus mampu mengkaji
kedaulatan dengan cepat untuk Beberapa
pasien dan memprioritaskan mereka Sesuai
dengan pengkajian tersebut.
Panduan untuk perawatan berbasis triase
didasarkan pada sistem ( Heimgetner, Rebar,
Gersch, 2019).