Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN PENDAHULUAN

HALUSINASI

Nama : Ellen Watimury

NPM : 1490121099

PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MALUKU HUSADA

TAHUN 2021
PEMBIMBING

NAMA :

NUPN :

PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MALUKU HUSADA

TAHUN 2021
HALUSINASI

I. KASUS (MASALAH UTAMA)


HALUSINASI
A. DEFINISI
1. Pengertian
Persepsi didefinisikan sebagai suatu proses diterimanya rangsang
sampai rangsang itu disadari dan dimengerti oleh penginderaan atau sensasi:
proses penerimaan rangsang (Stuart, 2007).
Halusinasi merupakan gangguan atau perubahan persepsi dimana klien
mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan
panca indra tanpa ada rangsangan dari luar. Suatu penghayatan yang dialami
suatu persepsi melalui panca indra tanpa stimulus eksternal: persepsi palsu
(Maramis, 2005). Halusinasi adalah persepsi atau gangguan dari panca indra
tanpa adanya rangsangan (stimulus) eksternal (stuart dan larala, 2009)
Halusinasi adalah hilangnya kemampuan manusia dalam membedakan
rangsangan internal (pikiran) dan ransangan eksternal (dunia luar). Klien
memberi persepsi atau pendapat tentang lingkungan tanpa ada
objek/ransangan yang nyata. Sebagai contok klien mengatakan mendengar
suara padahal tidak ada orang yang berbicara (Herman, Surya Direja,
Ade.2011)

2. Tanda dan Gejala


- Bicara atau tertawa sendiri
- Marah-marah tanpa sebab
- Menutup telinga
- Mendengar suara-suara kegaduhan
- Mendengar Suara yang mengajak bercakap-cakap
- Mendengar suaara menyuruh melakukan sesuatu yang berbahaya

3. Klasifikasi
a. Halusinasi Pendengaran
b. Halusinasi Penglihatan
c. Halusinasi Penciuman
d. Halusinasi Pengecapan
e. Halusinasi Perabaan
f. Halusinasi Kinestik

B. RENTANG RESPON
Menurut Stuart dan Laraia (2001), halusinasi merupakan salah satu respon
maladaptif individu yang berada dalam rentang respon neurobiologi.
Respon Adaptif Respon Mal adaptif

- Pikiran logis - Distorsi pikiran(pikiran - Gangguan


- Persepsi akurat kotor) pikir/defuse
- Emosi konsisten - Ilusi - Halusinasi
dgn pengalaman - Reaksi emosi - Perilaku
- Perilaku sesuai berlebihan/ kurang disorganisasi
- Perilaku aneh & tdk - Isolasi social
biasa

Pikiran logis : yaitu ide yang berjalan secara logis dan koheren

Persepsi akurat : yaitu proses diterimanya rangsang melalui panca indra yang
didahului oleh perhatian (attention) sehingga individu sadar
tentang sesuatu yang ada didalam maupun diluar dirinya.

Emosi konsisten : yaitu manifestasi perasaan yang konsisten atau afek keluar
disertai banyak komponen fisiologik dan biasanya
berlangsung tidak lama

Perilaku sesuai : perilaku individu berupa tindakan nyata dalam penyelesaian


masalah masih dapat diterima oleh norma-norma sosial dan
budaya umum yang berlaku.

Hubungan sosial : yaitu hubungan yang dinamis menyangkut hubungan antar


harmonis individu dan individu, individu dan kelompok dalam bentuk
kerjasama

Proses pikir : yaitu manifestasi dari persepsi impuls eksternal melalui alat
kadang panca indra yang memproduksi gambaran sensorik pada area
terganggu (ilusi) tertentu di otak kemudian diinterpretasi sesuai dengan
kejadian yang telah dialami sebelumnya

Emosi : yaitu menifestasi perasaan atau afek keluar berlebihan atau


berlebihan atau kurang
kurang

Perilaku tidak : yaitu perilaku individu berupa tindakan nyata dalam


sesuai atau biasa penyelesaian masalahnya tidak diterima oleh norma – norma
social atau budaya umum yang berlaku

Perilaku aneh : yaitu perilaku individu berupa tindakan nyata dalam


atau tidak biasa menyelesaikan masalahnya tidak diterima oleh norma-norma
sosial atau budaya umum yang berlaku.

Menarik diri : yaitu percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang


lain, menghindari hubungan dengan orang lain

Isolasi social : yaitu menghindari dan dihindari oleh lingkungan sosial


dalam berinteraksi

Berdasarkan gambar diketahui bahwa halusinasi merupakan respon persepsi


paling maladaptif. Jika klien sehat, persepsinya akurat, mampu mengidentifikasi dan
menginterpretasikan stimulus berdasarkan informasi yang diterima melalui panca
indra (pendengaran, penglihatan, penghidu, pengecapan, dan perabaan), sedangkan
klien dengan halusinasi mempersepsikan suatu stimulus panca indra walaupun
sebenarnya stimulus itu tidak ada.

C. FAKTOR PREDISPOSISI
Menurut Stuart (2007), faktor penyebab terjadinya halusinasi adalah:
1) Biologis
Abnormalitas perkembangan sistem saraf yang berhubungan dengan respon
neurobiologis yang maladaptif baru mulai dipahami.
2) Psikologis
Keluarga, pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi respon dan
kondisi psikologis klien. Salah satu sikap atau keadaan yang dapat
mempengaruhi gangguan orientasi realitas adalah penolakan atau tindakan
kekerasan dalam rentang hidup klien.
3) Sosial Budaya
Kondisi sosial budaya mempengaruhi gangguan orientasi realita seperti:
kemiskinan, konflik sosial budaya (perang, kerusuhan, bencana alam) dan
kehidupan yang terisolasi disertai stress.

D. FAKTOR PRESIPITASI
Secara umum klien dengan gangguan halusinasi timbul gangguan setelah
adanya hubungan yang bermusuhan, tekanan, isolasi, perasaan tidak berguna,
putus asa dan tidak berdaya. Penilaian individu terhadap stressor dan masalah
koping dapat mengindikasikan kemungkinan kekambuhan (Keliat, 2006).

E. MEKANISME KOPING
- Regresi
- Proyeksi
- Menarik Diri

F. POHON MASALAH
Perilaku Kekerasan

Halusinasi

Isolasi Sosial

II. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI


A. Masalah keperawatan
a. Perilaku Kekerasan
b. Halusinasi
c. Isolasi Sosial

B. Data yang perlu dikaji


Masalah Data yang perlu dikaji
Keperawatan
Halusinasi DS : - Mendengar suara atau kegaduhan
- Mendengar suara yang mengajak bercakap-cakap
- Mendengar suara melakukan sesuatu

DO : - Bicara atau tertawa sendiri


- Marah – marah tanpa sebab
- Menutup telinga.

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN


- Halusinasi

- Isolasi Sosial

- Perilaku kekerasan
IV. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi

Pasien mampu: Setelah.....x pertemuan, SP 1


pasien dapat menyebutkan:
- Mengenali - Bantu pasien mengenal
halusinasi yang - Isi, waktu, frekuensi, halusinasi (isi, waktu
dialaminya situasi pencetus, perasaan. terjadinya, frekuensi,
- Mengontrol - Mampu memperagakan situasi pencetus,
halusinasinya cara dalam mengontrol perasaan saat terjadi
- Mengikuti halusinasi. halusinasi)
program - Latih mengontrol
pengobatan halusinasi dengan cara
menghardik
Tahapan tindakannya
meliputi:

- Jelaskan cara
menghardik halusinasi
- Peragakan cara
menghardik
- Minta pasien
memperagakan ulang
- Pantau penerapan cara
ini, beri penguatan
perilaku pasien
- Masukkan dalam jadwal
kegiatan pasien
Setelah .....x pertemuan, SP 2
pasien mampu:
- Evaluasi kegiatan yang
- Menyebutkan kegiatan lalu (SP 1)
yang sudah dilakukan - Latih berbicara /
- Memperagakan cara bercakap dengan orang
bercakap-cakap dengan lain saat halusinasi
orang lain muncul
- Masukkan dalam jadwal
kegiatan pasien
Setelah......x pertemuan SP 3
pasien mampu:
- Evaluasi kegiatan yang
- Menyebutkan kegiatan lalu (SP1 dan 2)
yang sudah dilakukan - Latih kegiatan agar
- Membuat jadwal kegiatan halusinasi tidak muncul
sehari-hari dan mampu Tahapannya:
memperagakannya.
- Jelaskan pentingnya
aktivitas yang teratur
untuk mengatasi
halusinasi
- Diskusikan aktivitas
yang biasa dilakukan
oleh pasien.
- Latih pasien melakukan
aktivitas
- Susun jadwal aktivitas
sehari-hari sesuai
dengan aktivitas yang
telah dilatih (dari
bangun pagi sampai
tidur malam)
Pantau pelaksanaan jadwal
kegiatan, berikan penguatan
terhadap perilaku yang (+)

Setelah.....x pertemuan, SP 4
pasien mampu:
- Evaluasi kegiatan yang
- Menyebutkan kegiatan lalu (SP1,2 dan 3)
yang sudah dilakukan - Tanyakan program
- Menyebutkan manfaat dari pengobatan
program pengobatan - Jelaskan pentingnya
penggunaan obat pada
gangguan jiwa
- Jelaskan akibat bila
tidak digunakan sesuai
program
- Jelaskan akibat bila
putus obat
- Jelaskan cara
mendapatkan
obat/berobat
- Jelaskan pengobatan (5
B)
- Latih pasien minum obat
- Masukkan dalam jadwal
harian pasien
Keluarga Setelah......x pertemuan SP 1
mampu: keluarga mampu menjelaskan
- Identifikasi masalah
tentang halusinasi
Merawat pasien keluarga dalam merawat
dirumah dan pasien
menjadi sistem - Jelaskan tentang
pendukung yang halusinasi
efektif untuk pasien - Pengertian halusinasi
- Jenis halusinasi yang
dialami pasien
- Tanda dan gejala
halusinasi
- Cara merawat pasien
halusinasi (cara
berkomunikasi,
pemberian obat, dan
pemberian aktivitas
kepada pasien)
- Sumber-sumber
pelayanan kesehatan
yang bisa dijangkau
- Bermain peran cara
merawat
- Rencana tindak lanjut
keluarga, jadwal
keluarga untuk merawat
pasien.
Setelah.....x pertemuan SP 2
keluarga mampu:
- Evaluasi kemampuan
- Menyelesaikan kegiatan keluarga (SP 1)
yang sudah dilakukan - Latih keluarga merawat
- Memperagakan cara pasien
merawat pasien - RTL keluarga / jadwal
keluarga untuk merawat
pasien
Setelah......x pertemuan SP 3
keluarga mampu:
- Evaluasi kemampuan
- Menyebutkan kegiatan keluarga (SP 2)
yang sudah dilakukan - Latih keluarga merawat
- Memperagakan cara pasien
merawat pasien serta - RTL keluarga / jadwal
mampu membuat RTL keluarga untuk merawat
pasien
Setelah......x pertemuan SP 4
keluarga mampu:
- Evaluasi kemampuan
- Menyebutkan kegiatan keluarga
yang sudah dilakukan - Evaluasi kemampuan
- Melaksanakan Follow up pasien
Rujukan - RTL Keluarga:
Follow Up dan rujukan
DAFTAR PUSTAKA

Maramis, W.F.2006. Ilmu Kedokteran Jiwa edisi 9. Surabaya : Air


Langga Univer
Stuart GW. Dan Larala, 2009. Buku Keperawatan Jiwa. Terjemahan
dari Pocket Guide t Psyciatric Nursing, Oleh Achir Yoni
S.Hamid. 3 rd Jakarta : EGC
Herman Surya. Direja, Ade. 2011. Buku Ajar Keperawatan
Jiwa.Yogyakarta : Nuha Medika.
FORMAT PENGKAJIANA KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA
I. IDENTITAS KLIEN

Inisial : NY.F (P) Tanggal Pengkajian : 20


Januari 2022
Umur : 44 tahun RM No :
Informan :
Ruang Rawat :PKM
LAYENI

Tanggal Rawat:17
DESEMBER 2022

II. ALASAN MASUK


Pasien bicara sendiri, dan berteriak dan berkata ada yang mau
membunuhnya
III. FAKTOR
PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
Ya Tidak

2. Pengobatan sebelumnya Berhasil

 kurang berhasil tidak


berhasil

Korban/Usia Saksi/Usia
Pelaku/Usia

Aniaya fisik 
Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan dalam keluarga

Tindakan criminal

 Keluarga pasien mengatakan ibunya begini karna anaknya


yang di sayangi meninggal dunia dan pasien sering bicara
sendiri-sendiri dan kadang-kadang memanggil anaknya
 Ibu sakit begini dan membuat suaminya malu dan saat
ibunya teriak-teriak sering di pukuli suaminya

Jelaskan No. 1, 2 :

1. keluarga pasien tidak ada terkena penyakit jiwa


2. keluarga mengatakan sudah pernah berobat tapi saat obat
habis pasien kembali kambuh
Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguanT jiwa
ya T idak


Hubungan keluarga Gejala Riwayat
pengobatan/perawaran

Ibunya bicara sendiri-sendiri 3 tahun yang lalu

3. Pengalaman masa lalu yang tida menyenangkan


Pernah melakukan pengobatan tapi tetap berulang dan
sudah pasrah

Masalah Keperawatan : Halusinasi Pendengaran


IV. FISIK

1. Tanda vital: N : 85x/mnt P: 20 x/mnt

2. Ukur : TB: 156 BB:50


3. Keluhan Fisik : Ya
Tidak
Jelaskan: pasien tidak mengalami gangguan dalam pemeriksaan
fisik

Masalah Keperawatan: Tidak Ada Masalah Keperawatan

V. Psikososial

1) Genogram
x xX

X : Meninggal

- : Hubungan keluarga
: Pasien
: Perempuan
: Laki-laki
... : Tinggal serumah

Jelaskan : Klien Mengatakan dikeluarga klien anak ke 3 dari 5


bersaudara, dan mempunyai 4 anak laki-laki, suami klien tidak
peduli. Dikeluarga klien hanya tinggal bersama suami, didalam
keluarga yang mengambil keputusan yaitu suaminya , jika ada
masalah klien terbiasa menyelesaikannya dengan sendiri Karena
anak-anak nya sudah berkeluarga sehingga klien merasa klien
tidak perdulikan lagi. Dan akhirnya klien merasa sendiri

Masalah Keperawatan : Koping Keluarga Tidak Efektif

2) Konsep Diri

a. Gambaran diri: Klien mengatakan yang disukai dari


tubuhnya, semuanya tidak ada yang tidak disukai.

b. Identitas: Klien mengenal dirinya perempuan dan


usianya masih muda yaitu 40 tahun

c. Peran: Klien mengatakan klien disini sebagai orang sakit


dan ibu untuk anak-anak nya

d. Ideal diri: Klien mengatakan ingin sembuh dan ingin


bertemu dengan anak-anak nya.

e. Harga diri: Klien mengatakan dirinya sendiri disini dan


masih muda, serta orang lain mengganggapnya sudah tua

Masalah Keperawatan : Gangguan konsep diri : Harga Diri


Rendah
3) Hubungan Sosial

a. Orang yang berarti: Klien mengatakan paling dekat


dengan anaknya karena merupakan seseorang yang paling
berharga dan hanya mereka yang klien punya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:

Klien mengatakan kalau dirumah klien hanya ibu rumah


tangga yang bekerja sebagai petani. Dan kalau di RS klien
pernah mengikuti kegiatan TAK dan sebagai pasien.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: Klien
mengatakan tidak suka berkomunikasi dengan orang lain
dan lebih memilih sendiri.
Masalah Keperawatan: isolasi social

4) Spiritual

a. Nilai dan keyakinan: Klien mengatakan bahwa


agamanya kristen.

b. Kegiatan Ibadah: Klien mengatakan suka brdoa dan suka


berkumpul

Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan


VI. STATUS
MENTAL
1. Penampilan : tidak rapi
Jelaskan: Klien  berpenampilan tidak rapi dengan ditandai
rambut klien tampak kasar, gigi klien kotor, bajunya kurang
rapi, wajah klien tampak kusam
Masalah Keperawatan: Defisit Perawatan Diri:
Kebersihan diri/mandi
2. Pembicaraan
Cepat dan Inkoheren
Jelaskan   : Pembicaraan klien cepat dan klien berbicara
loncat-loncat dan tidak sesuai dengan pembicaraan
Masalah Keperawatan      : Perubahan proses fikir
3. Aktivitas Motorik : Lesu
Jelaskan: Klien terlihat lesu dan banyak tidur
Masalah Keperawatan        : Isolasi Sosial
4. Alam Perasaan : Sedih dan khawatir
Jelaskan  : Klien mengatakan sedih karena ingin bertemu
dengan anak,namun belum pernah ada yang menjenguk, dan
klien mengatakan khawatir dengan suara-suara yang jahat itu
terdengar lagi.
Masalah Keperawatan        :
- HDR
 - Gangguan Sensori Persepsi: Halusinasi Pendengaran

5. Afek
Datar
Jelaskan    : Saat Pengkajian ekspresi datar, tidak senyum dan
tidak fokus.
Masalah Keperawatan        : Harga Diri Rendah
6. Interaksi selama wawancara
Kontak mata kurang dan tidak kooperatif
Jelaskan          : Kontak mata klien saat pengkajian kurang dan
tidak kooperatif.
Masalah Keperawatan        : Isolasi Sosial
7. Persepsi
Pendengaran
Jelaskan          : Klien mengatakan sering mendengar bisikan
bisikan yang menyuruhnya mencangkul dan ingin mengambil
tanahnya, halusinasi itu datang tidak tentu ( pagi, sore,
malam) pada saat klien sendiri, respon klien pada saat itu
kesal dan benci serta klien melakukan menghardik” pergi-
pergi kamu suara palsu”
Masalah Keperawatan  : gangguan sensori Persepsi :
halusinasi pendengaran
8. Proses Pikir :
Pengulangan pembicaraan/ persevarasi
Jelaskan          : Klien selalu mengatakan yang sama saat
bertemu yaitu ada suara-suara jahat yang ingin membuatnya
bunuh diri
Masalah Keperawatan  :  Perubahan proses fikir: Waham
9. Isi Pikir
Fobia
Jelaskan          : Klien mengatakan takut akan suara itu karena
telah mengancam klien untuk mencangkul dan mengambil
tanahnya.
Masalah Keperawatan : Perubahan proses fikir: Waham
10. Tingkat Kesadaran
Binggung
Jelaskan          :  Klien mengatakan bahwa dirinya sakit dan
mengerti bahwa dirinya berada di rumah
Masalah Keperawatan  : Tidak Ada Masalah Keperaw
11. Memori
Gangguan daya ingat saat ini
Jelaskan          : Klien mengatakan tidak ingat pembicaraan kemaren karena kalau sudah
bicara ya sudah dan tidak ingat lagi.
Masalah Keperawatan : Perubahan proses fikir: Waham
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Jelaskan         : Klien mampu berhitung dalam bentuk sederhana ( menghitung angka)
Masalah Keperawatan    : Tidak Ada Masalah Keperawata
13. Kemampuan penilaian
Jelaskan         : Klien mampu berhitung dalam bentuk sederhana ( menghitung angka
Masalah Keperawatan  : Tidak Ada Masalah Keperawatan
14. Daya tilik diri
Mengingkari penyakit yang diderita
Jelaskan          : Klien mengatakan bahwa sakitnya Cuma itu saja dan tidak mengalami
gangguan jiwa
Masalah Keperawatan   : Regiment teraupeutik Inefektif
VII. Kebutuhan Persiapan Pulang

Makan : Klien mampu makan sendiri, namun harus diingatkan.


BAB/BAK : Klien mampu BAB/BAK di toilet dengan sendiri
Mandi: Klien mampu mandi sendiri
Berpakaian / berhias: klien mengatakan sudah mampu berpakain/berhias dengan sendiri
Istirahat dan Tidur : Waktu tidur klien tidak menentu, tidur malam klien jam 20.00 - 05.00
Wib
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah Keperawatan
Penggunaan obat : Klien mengatakan minum obat harus diingatkan dan harus ada yang
memperhatikan.
Pemeliharaan Kesehatan : Klien melakukan pemeliharaan kesehatan secara mandiri dirumah
Kegiatan didalam rumah : Klien mengatakan menyiapkan makan,nyuci, dll.
Kegiatan diluar rumah : klien mengatakan tidak ada kegiatan diluar rumah.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah Keperawatan
VIII. Mekanisme Koping
Adaptif              : Bicara dengan orang lain
Maladaptif         :
 Menghindar
 menyendiri
Masalah Keperawatan  :     Isolasi Sosial
IX. Masalah Psikososial dan Lingkungan

Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik : Klien Mengatakan suka ikut doa
kelompok.
  Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik : Klien mengatakan lebih enak
dirumah
  Masalah dengan pendidikan, spesifik : Klien Mengatakan merasa malu karena klien
hanya tamat SD,.
  Masalah dengan pekerjaan, spesifik : Klien mengatakan klien hanya bekerja sebagai
Petani.
  Masalah dengan perumahan, spesifik : Klien mengatakan tinggal bersama anak-anak
  Masalah ekonomi, spesifik : Klien Mengatakan klien kurang mampu karena
hartanya dirampok.
  Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik : Klien mengatakan obat RS ampuh
  Masalah lainya, spesifik : Tidak ada
Masalah keperawatan :Harga Diri Rendah.

X. Pengetahuan kurang
tentang
Penyakit jiwa
Koping
Penjelasan : Klien Mengatakan tidak mengetahui penyakit jiwa serta obat-obatan yang,
diminum.
Masalah keperawatan : kurang pengetahuan tentang penyakit jiwa dan ketidak patuhan
minum obat
XI. Aspek Medis

Diagnosa Medik       : ( skizofrenia)

Terapi Medik            :  Trihexiphenidyl 1x1mg (THP),

 Olandos 1x5 mg
XII. Analisa Data

No Data Masalah

1 Data subyektif Gangguan


–    Klien mengatakan sering mendengar suara- Sensori Persepsi:
suara anaeh ditelinganya. Halusinasi
–    Klien mengatakan suara yang didengar Pendengaran
adalah suara perampok yang mengancam,
menyuruh mencangkul, meibuar,
membunuh dan serta mau mengambil
hartanya.
–    klien Mengatakan sudah bisa mengontrol
halusinasinya dengan menghardik “Pergi-
pergi saya tidak mau dengar, kamu suara
palsu”
Data obyektif
–    Klien tampak berbicara sendiri
–    Klien tampak dapat melakukan menghardik

2 Data subyektif : Isolasi Sosial


- Klien mengatakan ingin sendiri
- Klien mengatakan mau mengobrol
dengan yang mau dan yang baik saja
- Klien mengatakan capek mengobrol
terus.
Data obyektif :
- Klien tampak berdiam diri
- Klien tampak kontak mata kurang,
karena ditanya klien mengalihkan
pandangannya.
- Klien tampak tidak focus.

3 Data subyektif : Resiko Perilaku


- Klien mengatakan merasa diancam atau Kekerasan
dicederai oleh orang lain.
- Klien mengatakan tidak suka diinjak oleh
temanya
- Klien mengatakan mendengar suara-suara
aneh

Data obyektif :
- Klien tampak tegang saat bercerita.
- Klien tampak menginjak kaki pasien
lain karena pasien lain itu tidak sengaja
menginjak kakinya.
- Klien pembicaraannya kasar jika sedang
tidak enak hati.

4. Regiment
Data Subjektif: Teraupeutik
- Klien mengatakan pernah masuk RS. Inefektif
Duren Sawit 3 tahun yang lalu.
- Klien mengatakan minum obat tapi obat
yang dipanti sudah kadaluwarsa.
Data Objektif :
- Saat ini klien dirawat di RS. Duren
Sawit.
- Klien tampak berhalusinasi

5 Data Subjektif :
- Klien mengatakan sudah mandi, tapi tidak Defisit Perawatan
sampoan /tidak keramas. Diri:
- Klien mengatakan tidak menggosok gigi Mandi/kebersihan
karena sikat gigi tidak ada Diri
Data Objektif :
- Rambut klien tampak kasar
- Kulit klien tampak kotor, dan tidak elastis
lagi.
- Gigi klien kotor

6 Data Subjektif : Koping Keluarga


- Klien mengatakan anak dan saudaranya Inefektif
tinggal di Kediri
- Klien mengatakan tinggal di panti Cipayung
Data Objektif :
- Klien tidak tau bagaimana cara merawat diri
dirumah.

7 Data Subjektif : Harga Diri Rendah


- Data Subjektif :
Klien mengatakan dirinya masih muda tapi
orang lain mengganggap klien sudah tua.
- Klien mengatakan ingin sendiri karena takut
dirampok.
Data Objektif :
- Ekspresi wajah datar dan tidak senyum
- Klien tampak malas-malasan.

XIII. Daftar Masalah Keperawatan

 Gangguan sensori persepsi: Halusinasi Pendengaran


 Isolasi Sosial
 Resiko Perilaku Kekerasan
 Regiment Taraupeutik Inefektif
 Harga Diri Rendah
 Defisit Perawatan Diri
 Koping Keluarga tidak efektif

XIV. Pohon Masalah

Resiko Perilaku Kekerasan


core problem
Gangguan Sensori Persepsi: Halusinasi
Pendengaran

Isolasi sosial Defisit Perawatan Diri:


Mandi/ kebersihan Diri
Regiment Teraupeutik Inefektif HDR

Koping Keluarga Inefekti

XV. Rencana Tindakan Keperawatan


STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
TINDAKAN KEPERAIBU SATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI
PERSEPSI: HALUSINASI PENDENGARAN
Hari                       : rabu 19 oktober 2022
Pertemuan              : 1
Sp/Dx                    : 1/ Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi pendengaran.
Ruangan                 : Ruangan Tamu
Nama Klien            : Ny. F
A.    Proses Keperawatan
1.      Kondisi Klien.
Data subjektif :
         Klien mengatakan mendengar suara laki-laki yang mengejeknya.
         Klien mengatakan suara itu datang ketika sendiri di kamar.
Data objektif :
         Klien tampak tertawa sendiri.
         Klien tampak mengarahkan telinganya ke suatu tempat.
2.      Diagnosa Keperawatan
Gangguan sensori persepsi : Halusinasi pendengaran
3.      Tujuan Tindakan Keperawatan
Pasien mampu :
a.       Membina hubungan saling percaya.
b.      Mengenal halusinasi dan mampu mengontrol halusinasi dengan menghardik.
c.       Mengontrol halusinasi dengan enam benar minum obat.
d.      Mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap.
e.       Mengontrol halusinasi dengan melakukan aktivitas sehari-hari.
4.      Tindakan Keperawatan.
a.       Membina hubungan saling percaya.
b.      Membantu pasien menyadari gangguan sensori persepsi halusinasi.
c.       Melatih pasien cara mengontrol halusinasi.

STATEGI PELAKSANAAN (SP) 1 : PENGKAJIAN DAN MENGENAL HALUSINASI.


B.     Strategi Komunikasi.
1.      Fase Orientasi.
a.       Salam terapeutik : Assalamualaikum..!!! selamat pagi bu… perkenalkan nama
saya ellen . Saya mahasiswa praktek dari Fakultas Keperawatan Profesi Ners
stikes kairatu. Saya akan dinas jadi ketemu di sini selama 2 minggu. Hari ini saya
dinas siang dari jam 13:00 sampai jam 19:00. Saya akan merawat ibu selama di
rumah sakit ini. Nama ibu siapa? Senangnya di panggil apa ?
b.      Evaluasi/validasi : Bagaimana keadaan IBU F hari ini ?
c.       Kontrak :
  Topik : Baiklah IBU F, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang
suara yang mengganggu IBU F dan cara mengontrol suara-suara
tersebut, Apakah  bersedia?
  IBU waktu : Berapa lama IBU F mau berbincang-bincang? Bagaimana
kalau 20 menit? Mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 15.00 saja?
  Tempat : IBU F mau berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau di
ruang tamu? Apa ibu bersedia?
d. Tujuan : Supaya ibu bisa tahu cara menggontrol halusinasi dengan menghardik.
2.      Fase Kerja .
Apakah IBU F mendengar suara tanpa ada ibu Sujudnya? Saya percaya IBU F
mendengar suara tersebut, tetapi saya sendiri tidak mendengar suara itu. Apakah IBU
F mendengarnya terus- menerus atau seibu Saktu-ibu Saktu? Kapan yang paling
sering mendengar suara itu? Berapa kali dalam sehari IBU F mendengarnya? Pada
keadaan apa suara itu terdengar? Apakah pada ibu saat sendiri? Apa yang IBU F
rasakan ketika mendengar suara itu?  Bagaimana perasaan Ibu F ketika mendengar
suara tersebut? Kemudian apa yang Ibu F lakukan? Apakah dengan cara tersebut
suara-suara itu hilang? Apa yang Ibu F alami itu namanya Halusinasi. Ada empat cara
untuk mengontrol halusinasi yaitu menghardik, minum obat, bercakap-cakap, dan
melakukan aktifitas.
Bagaimana kalau kita latih cara yang pertama dahulu, yaitu dengan
menghardik, apakah IBU F bersedia? Bagaimana kalau kita mulai ya.. baiklah saya
akan mempraktekan dahulu baru IBU F mempraktekkan kembali apa yang telah saya
lakukan. Begini IBU F jika suara itu muncul katakan dengan keras “ pergi..pergi saya
tidak mau dengar.. kamu suara palsu” sambil menutup kedua telinga IBU F. seperti
ini ya IBU F. coba sekarang  IBU F ulangi lagi seperti yang saya lakukan tadi. Bagus
sekali IBU F, coba sekali lagi IBU F. yaa… bagus sekali ibu F.
3.      Terminasi.
a.       Evaluasi subjektif dan objektif :
Bagaimana perasaan IBU F setelah kita kita bercakap-cakap? Jadi suara-
suara itu menyuruh IBU F untuk mengejek, terus menerus terjadi dan terutama kalau
sendiri dan IBU F merasa kesal. Seperti yang telah kita pelajari bila suara-suara itu
muncul IBU F bisa mengatakan “ pergi-pergi saya tidak mau dengar kamu suara
palsu”
b.      RTL :
IBU F lakukan itu sampai suara itu tidak terdengar lagi, lakukan itu selama 3
kali sehari yaitu jam 90:00, 14:00 dan jam 20:00 cara mengisi buku kegiatan harian
adalah sesuai dengan jadwal keegiatan harian yang telah kita buat tadi ya IBU F? .
Jika IBU F melakukanya secara mandiri makan IBU F menuliskan M, jika IBU F
melakukannya dibantu atau diingatkan oleh keluarga atau teman maka IBU F buat
IBU F, Jika IBU F tidak melakukanya maka IBU F tulis T. apakah IBU F mengerti?
Coba IBU F ulangi? Naah bagus IBU F.
c.       Kontrak yang akan datang :
  Topik :
Baik lah IBU F bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang tentang cara
yang kedua yaitu denganminum obat untuk mencegah suara-suara itu muncul,
apakah IBU F bersedia?
  Waktu :
IBU F mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 15:00 ?mau berapa menit,
bagaimana kalau 5 menit saja?

  Tempat :
IBU F maunya dimana kita berbincang-bincang nya? Bagaimana kalau di
ruang makan? Baiklah IBU F besok saya akan kesini jam 15:00 sampai jumpa
besok IBU F. saya permisi dulu ya bu..

STATEGI PELAKSANAAN (SP) 2 : ENAM BENAR MINUM OBAT


Hari                       : Selasa, 2O Januari 2022
Pertemuan             : 2
Sp/Dx                    : 2/ Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran
Ruangan                :
Nama Klien           : Ny. F
A.     Proses Keperawatan
1.      Kondisi Klien.
Data subjektif :
         Klien  mengatakan suara itu muncul pada malam hari.
         Klien mengatakan suara itu timbul ketika sendiri.
Data objektif :
         Klien tampak mengarahkan telinga ke suatu tempat.
         Klien tampak tertawa dan berbicara sendiri.
2.      Diagnosa Keperawatan.
Gangguan Sensori Persepsi :Halusinasi pendengaran
3.      Tujuan Tindakan Keperawatan.
a.       Pasien mampu mengontrol halusinasi pendengaran dengan enam benar minum
obat.
4.      Tindakan Keperawatan
a.       Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b.      Jelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa.
c.       Jelaskan akibat bila obat tidak digunakan sesuai program.
d.      Jelaskan akibat bila putus obat.
e.       Jelaskan cara mendapatkan obat.
f.       Jelaskan cara menggunakan obat dengan prinsip 6 benar (benar obat, benar
pasien, benar cara, benar ibu waktu, benar dosis dan kontinuitas.
B.     Strategi Komunikasi.
1.      Fase Orientasi.
a.       Salam Terapeutik.
Assalamualaikum IBU F, masih ingat dengan saya? bagaimana perasaan IBU F
hari ini?
b.      Evaluasi/validasi.
Apakah IBU F Halusinasinya masih ada? Apakah IBU F telah melakukan apa
yang telah kita pelajari kemarin? Bagaimana apakah dengan menghardik suara-
suara yang IBU F dengar berkurang? Bagus sekarag coba praktekkan pada saya
bagaiman IBU F melakukannya. Bagus sekali IBU F. coba lihat jadwal kegiatan
hariannya bagus sekali IBU F.
c.       Kontrak.
  Topik :
Baiklah IBU F sesuai janji kita kemaren hari ini kita akan latihan cara yang
kedua dari empat mengendalikan suara-suara yang muncul yaitu cara minum
obat yang benar, Apakah  bersedia?
  Waktu :
Berapa lama IBU F mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit?
mau jam berapa?bagaimana kalau jam 15.00?
  Tempat :
IBU F mau berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau di ruang makan?
.
2.      Fase Kerja.
IBU F sudah dapat obat dari ibu perawat? IBU F perlu minum obat ini secara
teratur agar pikiran jadi tenang, dan tidurnya juga menjadi nyenyak. Obatnya ada tiga
macam, yang ibu Warnanya putih namanya THP minum 3 kali sehari supaya relaks
dan tidak kaku, yang warnanya merah jambu ini namanya Olandoz gunannya untuk
menghilangkan suara-suara yang IBU F dengar. semuanya ini harus IBU F minum 3
kali sehari yaitu jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam. Bila nanti mulut IBU F
terasa kering, untuk membantu mengatasinya IBU F bisa menghisap es batu yang bisa
diminta pada perawatan. Bila IBU F merasa mata berkunang-kunang, IBU F
sebaiknya istirahat dan jangan beraktivitas dulu. Jangan pernah menghentikan minum
obat sebelum berkonsultasi dengan dokter ya IBU F.
Sebelum IBU F minum obat lihat dulu label yang menempel di bungkus obat,
apakah benar nama IBU F yang tertulis disitu. Selain itu IBU F perlu memperhatikan
jenis obatnya, berapa dosis, satu atau dua butir obat yang harus diminum, jam berapa
saja obatnya harus diminum, dan cara meminum obanya. IBU F harus meminum
obat secara teratur dan tidak menghentikannya tanpa konsultasi dengan dokter.
Sekarang kita memasukan ibu Saat meminum obat kedalam jadwal harian IBU F.
cara mengisi jadwalnya adalah jika IBU F minum obatnya sendiri tanpa diingatkan
oleh perawat atau teman maka di isi dengan M artinya mandiri, jika IBU F meminum
obatnya diingatkan oleh perawat atau oleh teman maka di isi B artinya dibantu, jika
IBU F tidak minum obatnya maka di isi T artinya tidak melakukannya. Mengerti IBU
F? coba IBU F ulangi kembali cara mengisi jadwal kegiatan? Nah bagus, IBU F
sudah mengerti.
3.      Fase Terminasi.
a.       Evaluasi subjektif dan objektif :
Bagaimana perasaan IBU F setelah kita berbincang-bincang tentang obat? Sudah
berapa cara yang kita latih untuk mengontrol suara-suara? Coba IBU F sebutkan.
b.      RTL :
Jadwal minum obatnya sudah kita buat yaitu 07:00, 13:00 dan 19:00 pada jadwal
kegiatan IBU F. Nah sekarang kita masukan kedalam jadwal minum obat yang
telah kita buat tadi ya IBU F. jangan lupa laksanakan semua dengan teratur ya
IBU F.
c.       Kontrak yang akan datang :
  Topik :
Baik lah IBU F bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk melihat
manfaat minum obat dan berlatih cara untuk mengontrol halusinasi yang
ketiga yaitu bercakap-cakap dengan orang lain. apakah IBU F bersedia?
  Waktu
IBU F mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 15:00 ?mau berapa menit bu??
bagaimana kalau 5 menit??
  Tempat :
IBU F maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang
tamu? Baiklah besok saya akan kesini jam 15:00 sampai jumpa besok IBU F.
saya permisi.

STATEGI PELAKSANAAN (SP) 3 : BERCAKAP-CAKAP.


Hari                       : Rabu, 21 januari 2022
Pertemuan             : 3
Sp/Dx                    : 3/ Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran.
Ruangan                :
Nama Klien           : IBU F
A.    Proses Keperawatan.
1.      Kondisi Klien.
Data subjektif :
         Klien mengatakan mendengar suara perampok
         Klien mengatakan suara itu timbul ketika sendiri
 Klien mengatakan mendengar suara pada malam baru
Data objektif :
         Klien tampak ketakutan
         Klien tampak komat kamit
2.      Diagnosa Keperawatan.
Gangguan sensori persepsi : Halusinasi Pendengaran.
3.      Tujuan Tindakan Keperawatan.
a.       Klien mampu mengontrol halusinasinya dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain.
4.      Tindakan Keperawatan.
a.     Evaluasi ke jadwal harian
b.      Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain.
c.       Menganjurkan kepada klien agar memasukan kegiatan ke jadwal kegiatan
harian klien.
B.     Strategi Komunikasi.
1.      Fase Orientasi.
a.       Salam Terapeutik.
Asalamualaikum IBU F.. selamat sore..
b.      Evaluasi/validasi.
Bagaimana perasaan IBU F hari ini? Apakah Halusinasinya masih muncul?
Apakah IBU F telah melakukan dua cara yang telah kita pelajari untuk
menghilangkan suara-suara yang menganggu? Coba saya lihat jadwal kegiatan
harian IBU F? bagus sekali IBU F, sekarang coba lihat obatnya. Ya bagus IBU F
minum obat dengan teratur jam 07:00, 13:00 dan 19:00 dan latihan menghardik
suara-suara juga dilakukan dengan teratur.
Sekarang coba ceritakan pada saya apakah dengan dua cara tadi suara-suara yang
IBU F dengarkan berkurang? Coba sekarang praktekkan cara menghardik suara-
suara yang telah kita pelajari. Coba ceritakan perbedaan minum obat secara
teratur dengan yang dulu tidak teratur? Dan jelaskan kembali pada saya cara
minum obat dengan benar. Bagus sekali IBU F.
c.       Kontrak.
  Topik :
Baiklah IBU F sesuai janji kita kemaren hari ini kita akan belajar cara ketiga
dari empat cara mengendalikan suara-suara yang muncul yaitu bercakap-
cakap dengan orang lain, Apakah bersedia?
  Waktu :
Berapa lama IBU F mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit?
bagaimana kalau jam 15.00??
  Tempat :
IBU F mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang tamu?
Baiklah IBU F.
Tujuan:supaya ibu tahu cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap
2.      Fase Kerja.
Caranya adalah jika IBU F mulai mendengar suara-suara, langsung saja IBU
F cari teman untuk diajak berbicara. Minta teman IBU F untuk berbicara dengan IBU
F. contohnya begini IBU F : tolong berbicara dengan saya.. saya mulai mendengar
suara-suara. Ayo kita ngobrol dengan saya! Atau IBU F minta pada ibu perawat untuk
berbicara dengannya seperti “ buk tolong berbicara dengan saya karena saya mulai
mendengar suara-suara:. Coba ibu F praktekkan, bagus sekali IBU F.

3.      Fase Terminasi.
a.       Evaluasi Subjektif dan Objektif :
Bagaimana perasaan IBU F setelah kita berlatih tentang cara mengontrol suara-
suara dengan bercakap-cakap. Jadi sudah berapa cara yang kita latih untuk
mengontrol suara-suara? Coba sebutkan! Bagus sekali IBU F.mari kita masukan
kedalam jadibu Sal kegiatan harian ya IBU F.
b.      RTL :
berapa kali IBU F akan bercakap-cakap. Ya dua kali IBU F. jam berapa saja IBU
F? baiklah IBU F jam 09:00 dan 16:00. Jangan lupa IBU F lakukan cara yang
ketiga agar suara-suara yang IBU F dengarkan tidak mengganggu IBU F lagi.

c.       Kontrak yang akan datang :


  Topik :
Baik lah IBU F bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang tentang
manfaat bercakap-cakap dan berlatih cara keempat untuk mengontrol suara-
suara atau halusinasi IBU F yaitu dengan cara melakukan kegiatan aktivitas
fisik, apakah IBU F bersedia?
  Waktu:
IBU F mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 15:00 ? Berapa lama IBU F
mau berbincang-bincang?bagaimana kalau 5 menit.
  Tempat :
IBU F maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang
tamu? Baiklah IBU F besok saya akan kesini jam 15:00 sampai jumpa besok
IBU F. saya permisi,selamat siang
XVI. Implementasi Dan Evaluasi (SP1)

Tgl dan Jam Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf


19-21 januari Gangguan 1. Mengidentifikashalusinasi: isi, S :
2022 sensori frekuensi, waktu terjadi, - klien mengatakan mendengar suara-suara
persepsi : situasi, pencetus, perasaan, - Klien mengatakan suara muncul pada
Jam Halusinasi respon, saat sendiri
09.00 Pendengaran 2. Jelaskan cara mengontrol - klien mengatakan saat mendengar suara
halusinasi; menghardik, obat, itu takut
bercakap-cakap, melakukan - klien mengatakan suara itu muncul pada
kegiatan malam hari pada saat mau tidur
3. Melatih cara mengontrol O:
halusinasi dengan menghardik - Klien tampak komat kamit
4. Memasukkan pada jadwal - Klien tampak mondar mandir
kegiatan untuk latihan - Klien tampak menutup telinganya
menghardik A : SP 1 Halusinasi
P : melanjutkan SP 2 : Halusinasi
Perawat: Evaluasi cara menghardik
Pasien:
- Melakukan cara mengontrol halusinasi
dengan menghardik
- masukkan pada jadwal kegiatan
Implementasi Dan Evaluasi (SP2)
Tgl dan Jam Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf
19 Januari 2022 - Gangguan 1. Mengevaluasi S:
21 januari 2022 sensori persepsi kegiatan - klien mengatakan sudah bisa menyebutkan 6
:Halusinasi menghardik.beri benar obat
Jam 10.00 Pendengaran pujian - klien mengatakan suara itu muncul pada
2. Melatih cara malam hari pada saat mau tidur.
mengontrol halusinasi - Klien mengatakan minum 2 jenis obat yaitu
dengan obat (jelaskan olandos dan THP
6 benar, jenis, guna, O:
dosis, frekuensi, cara, - Klien tampak komat kamit
kontinuitas, minum - Klien tampak menyebutkan 2 jenis obat
obat) yang dia minum
3. Memasukkan pada -Klien dapat menyebutkan 6 benar obat
jadwal kegiatan untuk A : SP 2 Halusinasi : pendengaran
latihan kegiatan untuk P : melanjutkan SP 3 : Halusinasi
lkatihan menghardik Perawat: Evaluasi cara mengontrol halusinasi
dan minum obat dengan obat (6 benar obat, jenis, guna, dosis,
frekuensi, kontinuitas minum obat)
Klien: Menyebutkan cara mengontrol
halusinasi dengan obat
- Masukkan dalam jadwal kegiatan
Implementasi dan evaluasi (SP3)
Tgl dan Diagnosa Tindakan Keperaibu Evaluasi Paraf
Jam Satan
19-21 Gangguan sensori 1. Mengevaluasi kegiatan S : klien mengatakan sudah mengobrol dengan
januari persepsi : latihan menghardik dan ny.nuranah
2022 Halusinasi obat. Beri pujian - klien mengatakan minum obat sore saja
Pendengaran 2. Latih cara mengontrol - Klien mengatakan jika mendengar suara
Jam halusinasi dengan langsung tutup telinga dan menghardik
11.00 bercakap-cakap saat terjadi
halusinasi O : Klien tampak mengobrol sama ny.nuranah
3. Masukkan pada jadwal - Klien tampak minum obat
kegiatan untuk latihan - Klien tampak menutup telinga dan menghardik
menghardik, minum obat, A : SP 3 Halusinasi : pendengaran
dan bercakap-cakap P :lanjutkan SP 3 : Halusinasi
Pasien :Evaluasi kegiatan latihan menghardik
dan minum obat
Klien: lakukan cara menghardik dan minum
obat
- Masukkan dalam jadwal kegiatan
CATATAN PERKEMBANGAN
Tgl dan Diagnosa Tindakan keperawatan Evaluasi Paraf
Jam
21-24 Gangguan sensori 1. Mengidentifikashalusi S:
januari persepsi : nasi: isi, frekuensi, - klien mengatakan mendengar suara-suara
2022 Halusinasi waktu terjadi, situasi, - Klien mengatakan suara muncul pada saat
Pendengaran pencetus, perasaan, sendiri
Jam respon, - klien mengatakan saat mendengar suara itu
09.00 2. Jelaskan cara takut
mengontrol - klien mengatakan suara itu muncul pada
halusinasi; malam hari pada saat mau tidur
menghardik, obat, O:
bercakap-cakap, - Klien tampak komat kamit
melakukan kegiatan - Klien tampak mondar mandir
3. Melatih cara - Klien tampak menutup telinganya
mengontrol halusinasi A : SP 1 Halusinasi
dengan menghardik P : melanjutkan SP 2 : Halusinasi
4. Memasukkan pada Perawat: Evaluasi cara menghardik
jadwal kegiatan untuk Pasien:
latihan menghardik - Melakukan cara mengontrol halusinasi
dengan menghardik
- masukkan pada jadwal kegiatan
CATATAN PERKEMBANGAN (SP2)
Tgl dan Jam Diagnosa Tindakan Keperawatan Evaluasi Paraf
21-24 januari Gangguan sensori 1. Mengevaluasi kegiatan S :
2022 persepsi : menghardik.beri pujian - klien mengatakan sudah bisa menyebutkan 6
Halusinasi 2. Melatih cara benar obat
Jam 10.00 Pendengaran mengontrol halusinasi - klien mengatakan suara itu muncul pada
dengan obat (jelaskan malam hari pada saat mau tidur.
6 benar, jenis, guna, - Klien mengatakan minum 2 jenis obat yaitu
dosis, frekuensi, cara, olandos dan THP
kontinuitas, minum O: - Klien tampak komat kamit
obat) - Klien tampak menyebutkan 2 jenis obat yang
3. Memasukkan pada dia minum
jadwal kegiatan untuk -Klien dapat menyebutkan 6 benar obat
latihan kegiatan untuk A : SP 2 Halusinasi : pendengaran
lkatihan menghardik P : melanjutkan SP 3 : Halusinasi
dan minum obat Perawat: Evaluasi cara mengontrol halusinasi
dengan obat (6 benar obat, jenis, guna, dosis,
frekuensi, kontinuitas minum obat)
Klien: Menyebutkan cara mengontrol
halusinasi dengan obat
- Masukkan dalam jadwal kegiatan
CATATAN PERKEMBANGAN (SP3)
Tgl dan Jam Diagnosa Tindakan Keperaibu Evaluasi Paraf
Satan
21-24 Gangguan 1. Mengevaluasi S : klien mengatakan sudah mengobrol
Januari sensori kegiatan latihan dengan ny.nuranah
2022 persepsi : menghardik dan obat. - klien mengatakan minum obat sore saja
Halusinasi Beri pujian - Klien mengatakan jika mendengar suara
Jam Pendengaran 2. Latih cara langsung tutup telinga dan menghardik
11.00 mengontrol O : Klien tampak mengobrol sama ny.nuranah
halusinasi dengan - Klien tampak minum obat
bercakap-cakap saat - Klien tampak menutup telinga dan
terjadi halusinasi menghardik
3. Masukkan pada A : SP 3 Halusinasi : pendengaran
jadwal kegiatan P :lanjutkan SP 3 : Halusinasi
untuk latihan Pasien :Evaluasi kegiatan latihan menghardik
menghardik, minum dan minum obat
obat, dan bercakap- Klien: lakukan cara menghardik dan minum
cakap obat
- Masukkan dalam jadwal kegiatan

Anda mungkin juga menyukai