Anda di halaman 1dari 67

UKMPPD FK UNISBA 2019

PSIKIATRI
KLASIFIKASI GANGGUAN
PSIKIATRI
F0. GANGGUAN MENTAL
ORGANIK
Delirium termasuk ke dalam GMO ( Gangguan Mental Organik ).
Karakteristik utama GMO :
• Gangguan fungsi kognitif  daya ingat , daya pikir, daya belajar
• Gangguan sensorium
• Sindrom psikotik atau gangguan afektif

DELIRIUM DEMENSIA
 Ciri khas : penurunan  Ciri khas : penurunan kesadaran (-), gangguang fungsi
kesadaran (+) gangguan luhur dominan (daya ingat, daya tangkap, berhitung,
siklus tidur bangun, kemampuan belajar, berbahasa)
gangguan kognitif  Onset : progresif kronik
(disorientasi waktu, Terdiri dari :
hendaya daya ingat segera a. Demensia tipe Alzheimer  bukti klinis (-), terjadi
dan jangka pendek), usia tua
gangguan emosional. b. Demensia tipe vascular  bukti klinis (+) akibat
 Onset : cepat penyakit vascular (stroke)
c. dll
Ref : PPDGJ III
F1. GANGGUAN MENTAL DAN
PERILAKU AKIBAT ZAT PSIKOAKTIF
~ akibat zat psikoaktif (+).
Berupa : INTOKSIKASI Vs. WITHDRAWAL (putus obat)

DEPRESAN (penekan SSP) = OPIOID (morfin, heroin,


putau)
Efek : merasa tenang, tidur, pupil konstriksi (pinpoint)

EFEK KERJA STIMULAN (perangsang SSP) = KOKAIN, EKSTASI,


AMFETAMIN
NAPZA Efek : menjadi bersemangat/segar

HALUSINOGEN (pengacau SSP) =GANJA, ALKOHOL


Efek : mengubah persepsi, perasaan, pikiran  halusinasi

SINDROM KETERGANTUNGAN (PUTUS OBAT) NAPZA


1. Gol Depresan = dilatasi pupil, piloereksi, keringat, air mata dan rhinorre
berlebih
2. Gol Stimulan = gejala depresi; sedih, murung, tidur terus, hilang tenaga
3. Gol halusinogen = gejala halusinasi
Intoksikasi Opioid
• Dosis awal nalokson untuk orang dewasa adalah 0,04 mg, jika tidak
ada respon dosis harus ditingkatkan setiap 2 menit, dosis maksimum
15 mg
F2. GANGGUAN PSIKOTIK
 GANGGUAN PERSEPSI
1. Halusinasi
2. Ilusi
3. Depersonalisasi
4. Derealisasi

 GANGGUAN PIKIRAN
1. Bentuk : realistik, autistik
2. Isi : delusi, though
3. Jalan pikiran : asosiasi longgar, flight of idea, inkoheren
HALUSINASI : persepsi sensorik yang salah tanpa
adanya stimulus eksternal yang nyata

WAHAM/DELUSI: Keyakinan yang salah yang tidak berdasarkan realitas


eksternal, dipegang teguh oleh penderita  tidak bisa dipatahkan
PPDGJ III 
Skizofrenia
Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan
biasanya dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam
atau kurang jelas):
“Thought echo” = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema
dalam kepalanya (tidak keras), dan isi pikiran ulangan, walaupun
isinya sama, namun kualitasnya berbeda; atau
“Thought insertion" = isi pikiran yang asing dari luar masuk ke dalam
pikirannya.
"Thought withdrawal” = isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar
dirinya.
“Thought broadcasting” = isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang lain
atau umum mengetahuinya
• persepsi sensorik yang salah tanpa adanya
HALUSINASI stimulus eksternal yang nyata
• Keyakinan yang salah yang tidak berdasarkan
DELUSI realitas eksternal, dipegang teguh oleh penderita
 tidak bisa dipatahkan

• ide/pikiran atau keinginan yang terjadi berulang-


OBSESI ulang yang mendominasi isi fikiran

Idea of reference • Merasa seseorang membicarakan dirinya

• Persepsi sensorik yang salah dari stimulus


ILUSI eksternal yang nyata. Contoh makan pedas
terasa makan serangga
• Perasaan aneh tentang dirinya. Contoh saya robot
Depersonalisasi tak bias dikendalikan

• Perasaan aneh tentang lingkungannya yang tidak


DEREALISASI nyata  berada dalam sebuah film
Halusinasi adalah persepsi sensorik yang salah tanpa ada stimuli eksternal
yang nyata.
Macam-macam halusinasi antara lain :

Halusinasi Halusinasi Halusinasi Halusinasi


visual auditori Olfaktori Gustatori

• Halusinasi taktil : mengalami nyeri atau ketidaknyamanan tanpa stimulus yang


jelas, contoh : rasa tersetrum listrik yang datang dari tanah
• Halusinasi kinestetik : persepsi yang salah dari gerakan atau sensasi tubuhnya
(phantom limb)  contoh: saat pasien berdiri pasien merasa bahwa anggota
tubuhnya terlepas dari tubuhnya,
• Halusinasi Autoskopi : Penderita seolah-olah melihat dirinya sendiri berdiri di
hadapannya.
• Halusinasi Haptik : persepsi di mana seolah-olah tubuh penderita bersentuhan
secara fisik dengan manusia lain atau benda lain.
GANGGUAN PIKIRAN

ISI • Asosiasi longgar


• realistik • Delusi/waham • Flight of idea
• autistik • Though • inkoheren
• Fobia
• Obsesig
BENTUK JALAN

GANGGUAN PERSEPSI

halusinasi Ilusi
SKIZOFRENIA (F20) ~ patof : dopamin  
tanda klinis khas :
Waham *

Gejala negative
(afek datar, Halusinasi *
ahedonia, apatis)

Perilaku tidak
Bicara tidak
teratur atau
katatonik teratur *

• Minimal 2 gejala diatas yang terjadi minimal 1 bulan  SKIZOFRENIA.


• Salah satu dari 2 gejala tersebut, harus berupa waham, halusinasi, atau bicara
tidak teratur
KLINIS KHAS JENIS SKIZOFRENIA :
waham dan halusinasi, dominan waham
Paranoid •
curiga

• usia remaja (18-25 thn), perilaku dan


Hebefrenik bicara tidak teratur
• posisi tubuh yang aneh, dengan reaksi terhadap
Katatonik lingkungan berkurang (stupor), mutisme,
negativism

Residual • gejala negatif dominan; ada riwayat skizofrenia


di masa lalu

• gejala negatif dominan; ada riwayat


Simpleks skizofrenia di masa lalu (-)
SKIZOTIPAL = gejala psikotik episodik/ terus menerus
minimal 2 tahun

LAINNYA SKIZOAFEKTIF = gejala skizofrenia + gangguan afeektif


dalam waktu yang sama

GANGGUAN WAHAM MENETAP = gejala waham


dominan minimal 3 bulan

PSIKOTIK AKUT DAN SEMENTARA = gejala psikotik minimal


≤ 2 minggu
TERAPI : ANTIPSIKOTIK (NEUROLEPTIK) + PSIKOTERAPI
SUPORTIF

TIPIKAL (GENERASI 1) ATIPIKAL (GENERASI 2)


a. Efek EPS >> a. Efek EPS << hingga (-)
b. Menurunkan fungsi kognitif b. Aman untuk fungsi kognitif
c. Menurunkan simtom (+) c. Menurunkan simtom (-)
d. Halftime : < 24 jam  2x/hari d. Halftime > 24 jam  1x/hari

Ex : Ex :
HALOPERIDOL 2x1,5 mg RISPERIDON 1x2 mg
CPZ 2x25 mg  ES : Hipotensi orthistatik Olanzapine 5-10mg tiap malam
EFEK SAMPING HALOPERIDOL :

• Rigiditas, bradikinesia, hipersaliva, tremor


Parkinsonism • Th/ : turunkan dosis, THF

• bergerak terus menerus, tidak bisa duduk


Akatasia diam
• Th/ : turunkan dosis, benzodiazepin

• Kontraksi otot skeletal terus menerus 


Distonia Akut gerakan abnormal
• Th/ : EMERGENSI  muscle relaksan

Tardive • gejala negatif dominan; ada riwayat skizofrenia


di masa lalu
diskenesia • Th/ : stop obat  ganti + bromoriptin
EFEK SAMPING ANTIPSIKOTIK:
Sindrom Neuroleptic Malignant (SNM) :
- Hiperpireksia
- Rigiditas
- Kesadaran menurun (perubahan status mental

Th/:
1. Hentikan obat
2. Agonis dopamin  bromokriptin, amantidin
EkstraPiramidal sindrom
Metoclopramide memilik efek antiemetik adalah hasil mekanisme antagonisme pada reseptor
dopamin D2 di chemoreceptor trigger zone di SSP ( termasuk reseptor dopamin D2 striatal ) 
memiliki efek samping reaksi ekstrapiramidal

Sindrom ekstrapiramidal memiliki gejala klinis berupa :

adanya kontraksi otot yang tidak disadari yang mempengaruhi gaya berjalan, pergerakan dan
sikap tubuh (reaksi distonia akut, akhatisia, dan sindrom parkinsonism )

Terapi :

1. DifenhidraminnHCL

2. Atropin Sulfat

http://www.medicalera.com/3/27520/gejala-ekstrapiramidal-akibat-metoclopramide
03/07/2019
Psikiatrik Emergensi

• GADUH GELISAH
• Amankan penderita dari lingkungan
• Bila dianggap perlu bisa dilakukan fiksasi
• Periksa dan atasi keadaan umum
• Pertimbangkan pemberian obat
• Bila perlu dirawat

25
03/07/2019
• WAHAM KEJAR DAN CURIGA
• Dapat menyerang atau bunuh diri karena
wahamnya
• Periksa kemungkinan penderita
membawa alat tajam
• Rawat

• STUPOR
• Nilai keadaan umum
• Cegah adanya infeksi
• Rawat

26
PSIKIATRIK EMERGENCY
Agitasi karena psikotik (cth: mengamuk dan menghancurkan barang)

CPZ 25 mg IM
Haloperidol 2 mg IM (Max 10mg/hari)
Post Partum
Menurut DSM-IV TR, gangguan pascasalin diklasifikasikan dalam 3 tipe
yaitu:
BABY BLUE DEPRESI POST PSIKOTIK POST
SYNDROME PARTUM PARTUM
-Terjadi dalam minggu - terjadi dua minggu - Muncul 2-3 hari post
pertama sampai setahun setelah partum dan gejalanya
-labilitas mood, sering melahirkan berkembang dalam 2-4
menangis, insomnia, - Gejala depresi berat minggu pertama paska
ansietas tanpa psikotik persalinan
- halusinasi, memiliki
keinginan untuk bunuh
diri.
F3. GANGGUAN MOOD/AFEKTIF
GANGGUAN MOOD/
AFEKTIF

MANIK DEPRESI

Elasi
- Irritable / marah-marah
- Senang berlebihan
sedih
Dapat disertai atau tanpa Dapat disertai atau tanpa
gejala psikotik gejala psikotik
MANIA (F30) ~ patof : serotonin  
tanda klinis khas :
D istraktibility

I nsomnia

G randiousity

F light of idea

A ktivitas 
S peech  (logore)

T houghlesness
DIAGNOSIS
 Episode Manik  baru pertama kali

 Gangguan Afektif Bipolar  sudah punya


riwayat yang sama atau riwayat depresi
TERAPI : MOOD STABILIZIER
1. Lithium Carbonase (trimania)
2. Natrium divalproat (dekalep)
3. Asam valproat (ikalep)

 Manik + gejala psikotik  TH/ MOOD STABILIZIER dan ANTI


PSIKOTIK
 Manik tanpa gejala psikotik  TH/ MOOD STABILIZIER saja
DEPRESI (F32) ~ patof : serotonin  
Durasi min 2 minggu
tanda klinis khas :
gejala mayor gejala minor
D epresi afek Konsentrasi 
Nafsu makan 
E nergi Tidur 
Minat Rasa bersalah
PD 
Ide suicide
Pandangan masa depan suram
DERAJAT :
Ringan = 2 mayor + 2 minor
Sedang = 2 mayor + 3 minor
Berat = 3 mayor + 4 minor
TERAPI : ANTI DEPRESAN

TETRASI MAOI
SSRI TRISKILIK
KLIK Reversible

Fluoxetin 1 x 20 mg Amitriptilin 2-3 x 25 mg


Sertralin 1 x 50 mg
Bipolar
• Bipolar tipe 1  Mania + depresi
• Bipolar tipe 2  Hipomania + depresi

Terapi  Mood Stabilizer


F4. GANGGUAN NEUROTIK,
GANGGUAN SOMATOFORM,
GANGGUAN TERKAIT STRES
GANGGUAN NEUROTIK Penurunan aksi
GABAergik

Pencetus ??

Saat ada Muncul Muncul tidak Muncul saat Muncul saat ada
objek fobia ? unpredictable terbatas pada obsesif menuju stressor
suatu keadaan kompulsi
(mengambang)
GANG. SERANGAN 1.Reaksi stres
FOBIA PANIK OCD akut
GCM 2.Gang. stres
paska trauma
Ciri : 3 cluster khas : 3.Gang.
- Ada objek - Heart cluster Karakteristik : penyesuaian
tidak - Breathlesness - Waspada
berbahaya - Fear cluster berlebih
- Ada usaha - Overaktivitas
menghindar otonom
GANG. - Ketegangan
PANIK motorik
TERAPI : ANTI ANSIETAS (anisolitik) + CBT

Co : Alpralozalam
( 1 x 0,5 mg),
lorzepam

Co : Sulpride

Co : sertralin,
fluoxetin
GANGGUAN SOMATOFORM
CIRI KHAS : keluhan fisik (+), hasil pemeriksaan
NORMAL

BODY
GANGGUAN GANGGUAN
HIPOKONDRIASIS DYSMORHIC
SOMATISASI KONVERSI
DISORDER
- Keluhan fisik >> - Keluhan fisik << - pura-pura buta, Ketidak puasan
multi organ satu organ  pura-pura pingsan dengan bentuk dan
- Pemeriksaan Yakin mengidap - Pemeriksaan ukuran tubuh
medis NORMAL satu penyakit medis NORMAL
- Pemeriksaan
medis NORMAL

Bedakan dengan PSIKOSOMATIS :


- Gejala muncul / diperberat akibat faktor psikis
- Hasil pemeriksaan medis ditemukan kelainan
REAKSI KONVERSI (DISSOSIASI) :
1) Amnesia Disosiasi = hilang daya ingat terhadap stresor
yang baru terjadi, kesadaran CM
2) Fugue Disosiasi = melakukan perjalanan jauh diluar
kebiasaan
3) Trans Disosiasi = kesurupan
4) Konvulsi Disosiasi = kejang tiba-tiba, kesadaran CM
5) Stuppor Disosiasi = respon terhadap lingkungan (-),
kesadaran CM
• REAKSI STRES AKUT = cemas terjadi segera adanya stres selama 3 hari

• GANGGUAN STRES PASKA TRAUMA = cemas terjadi setelah adanya


stres selama > 1 bulan

• GANGGUAN PENYESUAIAN = cemas muncul saat ada perubahan


situasi kehidupan
• Agoraphobia = takut di tempat keramaian
• Claustrophobia = takut ruangan sempit atau tertutup
• Nyctofobia = takut tempat gelap
• Fobia social = takut berbicara di depan orang banyak
• Hemtofobia = takut darah
• Akrofobia = takut tempat ketinggian
REAKSI KONVERSI (DISSOSIASI) :
1) Amnesia Disosiasi = hilang daya ingat terhadap stresor
yang baru terjadi, kesadaran CM
2) Fugue Disosiasi = melakukan perjalanan jauh diluar
kebiasaan
3) Trans Disosiasi = kesurupan
4) Konvulsi Disosiasi = kejang tiba-tiba, kesadaran CM
5) Stuppor Disosiasi = respon terhadap lingkungan (-),
kesadaran CM
Faktisius disorder
membuat seolah2 dirinya sakit agar diperhatikan oleh
seseorang

Hematofobia
Takut melihat darah
TERAPI :
1. Terapi paparan
2. Obat antianxietas
F5. GANGGUAN PERILAKU YANG
BERHUBUNGAN DENGAN
GANGGUAN FISIOLOGIS DAN FAKTOR
FISIK
GANGGUAN MAKAN
TUJUAN : Mengurangi berat badan secara sengaja
ANOREXIA NERVOSA BUILIMIA NERVOSA
- Pasien menghindari / tidak mau makan - Masih ada hasrat untuk makan, dan
ketagihan terhadap banyak makanan
(episode makan berlebihan)
INSOMNIA
DYSSOMNIA
HIPERSOMNIA
GANGGUAN TIDUR
SOMNABULISME
PARASOMNIA NIGHT TERRORS
NIGHT MARES
Jenis-jenis insomnia :
• Initial insomnia : sulit saat akan masuk tidur
• Middle insomnia : terbangun tengah malam dan dapat tidur lagi dengan
susah payah
• Late insomnia (terminal insomnia) : terbangun terlalu pagi dan tidak dapat
tidur kembali
KELOMPOK DYSSOMNIA :
a. Insomnia = sulit masuk tidur/mempertahankan tidur
b.Hipersomnia = rasa kantuk berlebihan bukan karena jumlah tidur yang kuranh

KELOMPOK PARASOMNIA:
a. Somnabulisme : berjalan-jalan saat tidur, dan pada saat sadar/bangun individu
tidak ingat apa yang terjadi.
b. Terror tidur : berteriak saat tidur karena panik, dan sulit untuk disadarkan dari
tidurnya, dan tidak dapat mengingat isi mimpinya.
c. Mimpi buruk : bangun dari tidur karena mimpi yang menakutkan yang dapat
mudah dibangunkan, dan dapat diingat kembali dengan rinci isi mimpinya.
GANGGUAN
SEKSUAL

PREFERENSI
DISFUNGSI GANGGUAN
SEKSUAL / IDENTITAS JENIS
SEKSUAL KELAMIN
Parafilia
Fetihisme
1. Gangguan nasfsu sex 1. Transseksualisme
Voyeurisme
2. Gang. Ransang sex 2. Transvestisme
Ekhisibionisme
3. Gang. Orgasme Peran Ganda
Sadomasokisme, dll
4. Rasa nyeri berhub sex
GANGGUAN PREFERENSI SEKSUAL / PENYIMPANGAN SEKSUAL :
• Rangsangan seksual yang didapat dengan
Fetihisme menggunakan objek fetish ex : ekstensi tubuh manusia,
pakaian, sepatu

• Rangsangan seksual (laki-laki) yang diperoleh dengan cara


Frotteurisme menggesek-gesek / menggosok-gosok alat kelaminnya ke tubuh
perempuan di tempat publik / umum

• Rangsanga seksual yang diperoleh dengan memamerkan alat


Ekshibisionisme kelamin ke orang lain di tempat umum tanpa niat untuk
berhubungan seksual

• Rangsangan seksual yang diperoleh dengan melihat orang yang


Voyeurisme sedang berhubungan seksual, sedang mandi, dll

•Rangsangan seksual yang didapat dengan melibatkan pengikatan atau hal yang

Sadomasokisme menimbulkan rasa sakit.


•Individu pelaku yang menyakiti = sadisme ; Individu yang menjadi resipien =
masokisme
GANGGUAN IDENTITAS JENIS KELAMIN:

Transseksu • Hasrat hidup dan diterima sebagai anggota dari


kelompok lawan jenis
• Ada hasrat untuk mengubah jenis kelamin
alisme secara permanen

• Memakai pakaian lawan jenis


Transvestisme • Tapa hasrat untuk mengubah jenis kelamin
secara permanen
Peran Ganda • Tidak ada perangsangan seksual
Gangg. Nafsu • Aversi seksual = penghindaran, tidak
sex suka terhadap kontak seksual

Gang. • Disfungsi ereksi = tidak mampu


mencapai/mempertahankan ereksi penis
Rangsang sex
• Ejakulasi dini = tidak mampu mengontrol ejakulasi
Gang. sebelum pasangan mencapai orgasme
• Ejakluasi terhambat = tidak mampu melakukan ejakulasi
Orgasme sex saat pasangan mencapai orgasme

Ganguan nyeri • Vaginismus = spasme pada


berhub. sex vagina
F6. GANGGUAN KEPRIBADIAN
GANGGUAN KEPRIBADIAN
Khas :
- hanya dapat didiagnosis bila usia > 18 tahun
- Menetap dan bertahan lama
PARANOID SKIZOID ANTI SOSIAL HISTRIONIK
- Kecurigaan - Relatif tertutup - Tidak peduli - Tuntutan mencari
berulang tanpa - Soliter terhadap norma- perhatian/penghar
dasar - Afk datar norma sosial gaan dari orang lain
- Cenderung - Sikap seduktif
menyimpan
dendam

NARSISITIK ANANKASTIK AVOIDANCE DEPENDEN


Merasa diri penting Perfeksionis - Merasa diri - bergantung
berlebihan, sehingga berlebihan tidak mampu, kepada orang
harus dihormati dan lebih lain
rendah dari - Kesulitan
orang lain membuat
- Takut dikritik keputusan
LAIN-LAIN
• Konsumsi zat-zat yang bukan makanan
PICA • Sering pada bayi dan anak-anak

PIROMANIA
• dorongan kuat untuk sengaja menyulut api
(Bakar patologis)
KLEPTOMANIA • Ketidakmampuan mengontrol keinginan untuk
mengambil barang yang tidak berharga atau tidak
(curi patologis) dibutuhkan bagi pengambilnya

• keyakinan yang keliru, merasa yakin bahwa seseorang


EROTOMANIA sangat mencintainya

• Ketidakmampuan untuk mengontrol keinginan


TRIKOTILOMANIA mencabut rambut di tubuh
• Proyeksi adalah mengalamatkan peristiwa-peristiwa
tertentu yang tidak bisa diterima oleh ego kepada orang
lain
• Regresi = misalnya anak yang baru memperoleh
adik,akan memperlihatkan respons mengompol atau
menghisap jempol tangannya, padahal perilaku
demikian sudah lama tidak pernah lagi dilakukannya
• Acting out  memukul
• Simbolisasi  memberi kode
• Reaksi formasi  penyusunan reaksi mencegah keinginan
yang berbahaya baik yang diekspresikan dengan cara melebih-
lebihkan sikap dan prilaku yang berlawanan dan
menggunakannya sebagai rintangan untuk dilakukannya.
Misalnya seorang atlet yang iri hati terhadap prestasi
lawannya, maka ia akan memperlihatkan sikap yang
sebaliknya, yaitu sangat menghormatinya (memuji) secara
berlebihan. Contoh lain seorang yang secara fanatik melarang
perjudian dan kejahatan lain dengan maksud agar dapat
menekan kecenderungan dirinya sendiri ke arah itu.
• Introyeksi adalah proses dimana seseorang mengambil ke
dalam struktur egonya sendiri, semua atau sebagian dari
kepribadiannya sendiri.Contoh: Seorang anak yang membenci
sahabatnya tapi “memasukkan” ke dirinya sendiri, hingga jika
ia kesal ke orang tersebut ia akan memukuli dirinya sendiri.
Denial (Menyangkal) =Menyangkal atau menolak untuk melihat atau
menerima kenyataan/ masalah atau aspek hidup yang menyulitkan.
Contoh : seorang anak divonis kanker oleh dokter, ketika anak tersebut
menanyakan kepada orangtuanya sakit apa yang dialaminya, orangtua
menjawab bahwa anak hanya sakit ringan.
Represi = Merupakan cara individu untuk menyimpan dan menekan
frustasi, konflik batin, mimpi buruk, dan sejenis lainnya yang
menimbulkan kecemasan. Merepresikan perasaannya dengan cara
seperti lebih sering mengkomunikasikan berita baik, mengingat hal
positif, dll
• mengulangi/meniru kata-kata yang
Koprolalia dianggap tabu atau kotor yang diucapkan
oleh orang lain

• mengulangi/meniru kata-kata dari apa yang


Ekholalia diucapkan oleh orang lain secara langsung

• meniru gerakan orang lain pada saat


Ekhopraxia dilihatnya secara langsung

• gangguan bicara diman kata atau frase


Palilalia yang diulang dengan cepa
POST POWER SINDROM ~ sindrom paska kekuasaan

GEJALA : Gejala Negatif


a. Depresi Berat
b. Psikosomatis
c. Gangguan berpikir
F7. RETARDASI MENTAL
Referensi: Sari Pediatri, Vol. 2, No. 3, Desember 2000
PPDGJ-III. 2003

RETARDASI MENTAL ditandai dengan :


1. Usia < 18 tahun
2. Hendaya keterampilan selama masa perkembangan  berpengaruh
terhadap penurunan fungsi intelektual

KLASIFIKASI IQ KEMAMPUAN
BORDERLINE IQ 70-85 Slow learner
RINGAN IQ 50-69 mampu mengurus diri sendiri secara independen
Kesulitan utama : pada pekerjaan akademik sekolah (dapat
lulus SD)
SEDANG IQ 35-49 Pencapaian kemampuan mengurus diri sendiri mengalami
keterlambatan, dan beberapa diantaranya membutuhkan
pengawasan sepanjang hidupnya.
Kemajuan di sekolah terbatas (mencapai kelas 4 SD)
BERAT IQ 20-34 biasanya mengalami kerusakan motor yang bermakna atau
adanya defisit neurologis. (Sulit mengikuti sekolah)
SANGAT IQ < 20 Tidak mampu mengurus diri sendiri
BERAT Anak sangat terbatas kemampuannya dalam mengerti dan
menuruti permintaan atau instruksi
F8. GANGGUAN PERKEMBANGAN
PSIKOLOGIS
Gejala khas diagnosis AUTISME PADA ANAK :

1) Gangguan interaksi soasial -> bermain sendiri tanpa


memperdulikan saudara-saudaranya

2) Gangguan berbahasa/komunikasi  belum bisa


berkomunikasi

3) Perilaku repetitif dan terbatas  main air di kamar mandi


selama berjam-jam dan sangat sulit menghentikannya

** Onset usia < 3 tahun


DSM IV TR
ADHD

Karakteristik DSM IV TR :
1. Inattention  sering kehilangan barang
2. Impulsif  memotong pembicaraan
3. Hiperaktif  mengganggu teman
**usia sebelum 7 tahun

Terapi :

PSIKOTERAPI EDUKASI/
MEDIKASI TRAINING
• Golongan stimulan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai