Anda di halaman 1dari 17

Step 1

- Mood = merupakan suatu suasana alam perasaan yang bervariasi


(normal, menurun, meningkat) dapat dikontrol (internal, subjektif
dirasakan oleh pasien)
- Afektif = ekspresi personal dilihat dari raut wajah dll (eksternal, dapat
dilihat oleh orang lain)
- Sindroma depresi = kumpulan gejala yang mengganggu aktivitas,
perasaan dan perilaku seseorang; terdapat penurunan afek

Step 2
1. Mengapa pada pasien merasakan sedih, kehilangan minat dan
kegembiraan, kurang semangat, tidur terganggu?

2. Mengapa pasien mencoba bunuh diri, menjadi pendiam, malas


mengerjakan tugas dan menangis sendiri?
3. Apa hubungan keadaan pasien 3 bulan yang lalu dengan kondisi pasien
sekarang?
4. Apa hubungan di PHK dengan keluhan?
5. Apa saja macam-macam gangguan mood?
6. Apa saja macam-macam mood dan macam-macam afek?
7. Apa saja perubahan yang terjadi dalam gangguan mood?
8. Apa etiologi dari skenario (sindroma depresi)?
9. Apa saja keadaan yang dapat menyebabkan penurunan GAF?
10.Apa saja derajat depresi?
11.Apa DD dan Dx dari skenario?
12.Apa saja pemeriksaan fisik dan px lab yang dapat dilakukan?
13.Apa terapi dari skenario?
Step 3
1. Mengapa pada pasien merasakan sedih, kehilangan minat dan
kegembiraan, kurang semangat, tidur terganggu?
HPA aksis
Pengalaman dlm bentuk stressor tersimpan dlm korteks dan sistem limbik
bag otak mengirim signal ke tubuh kewaspadaan sterssor ( target pd
kel adrenal kortisol). Kortisol berperan penting dalam mengatur nafsu
makan, tidur, fungsi ginjal dll.
Jika terjadi kortisol umpan balik hipotalamus menekan sekresi CRH
mengirim pesan ke hipofisis ACTH ke adrenal kortisol.
CRH sering terpengaruh terhadap stressor stressor berulang sekresi
CRH dan penurunan sensitivitas reseptor CRH adenohipofisis. Selain itu
apabila kadar kortisol tinggi terus menerus kerusakan di hipokampus
sindrom gangguan kognitif.
Stressor yang terlalu berat CRH luar hipotalamus umpan balik
terganggu tidak mampu menekan CRH CRH smkn tinggi depresi mayor.
Hipoaktivitas dari HPA axis: Cronic fatique syndrome ( malas-malsan, capek )
Tidur terganggu

Pada pagi hari serotonin akan di ubah menjadi melatonin. Kemudian akan di
simpan pada kelenjar pineal dalam otak. Dan malamnya akan dikeluarkan
untuk membantu terjadinya siklus tidur.Kemungkinan akibat sekresi serotonin
menurun tidak cukup produksi melatonin sehingga pengaturan tidur
terganggu.

(Dr. Frank Shallenberger (www.realcuresletter.com)


Buku Saku Psikiatri Klinik, Harold I Kaplan & Benajmin J Sadock.

2. Mengapa pasien mencoba bunuh diri, menjadi pendiam, malas


mengerjakan tugas dan menangis sendiri?
Dari sindroma yang ada dirinya menganggap tidak berharga, rasa
bersalah pikirannya tidak sehat merasa ingin bunuh diri.
Dengan GAF 20-11

Fisiologi dari dopamin, serotonin dan NE (yang mempengaruhi kadar dari


masing-masing)
NOREPINEFRIN.
Reseptor adrenergik-alfa2, karena aktivasi reseptor tersebut => jumlah
norepinefrin yang di lepaskan.
Reseptor adrenergik-alfa2 juga berlokasi pada neuron serotonergik dan
mengatur jumlan serotonin yang dilepaskan.
SEROTONIN.
Serotonin serotonin menurun depresi, dan beberapa pasien
yang bunuh diri memiliki konsentrasi metabolit serotonin di dalam cairan
serebrospinalis yang rendah dan konsentrasi tempat ambilan serotonin
yang rendah di trombosit, seperti yang diukur oleh imipramin (Tofranil)
yang berikatan dengan trombosit.
DOPAMIN.
Aktivitas dopamin pada depresi dan pada m ania
bahwa jalur dopamin mesolimbik mengalami disfungsi pada depresi dan
bahwa reseptor dopamin tipe 1 (DI) hipoaktif pada depresi.
FAKTOR NEUROKIMIAWI LAIN.
Neurotransmiter asam amino, khususnya gamma-aminobutyric acid
(GABA) dan peptida neuroaktif (khususnya vasopresin dan opiat endogen)
=> patofisiologi gangguan mood.
Beberapa peneliti telah menyatakan bahwa sistem pembawa kedua
(second-messenger), seperti: adenylate cyclase, phosphotidylinositol, dan
regulasi kalsiumjuga memiliki relevansi penyebab.
REGULASI NEUROENDOKRIN.
Hipotalamus sebagai pusat regulasi sumbu neurohormonal dan
hipotalamus menerima banyak masukan (input) neuronal yang
menggunakan neurotransmiter amin biogenik.
Sumbu neuroendokrin utama ggn mood adalah: sumbu adrenal, tiroid, dan
hormon pertumbuhan.
Kelainan neuro-endokrin lainnya adalah:
sekresi nokturnal melantonin, pelepasan prolaktin terhadap
pemberian tryptophan, kadar follicle-stimulating hor-mone (FSH) dan
luteinzing hormone (LH), dan testosteron pada laki-laki.

3.Apa hubungan di PHK dengan keluhan?


Riwayat di PHK( stressor) tubuh tidak dpt beradaptasi dengan baik
MPJ kurang baik terjadi penurunan noreprineprin, serotonin,
dopamin depresi
Normalnya tubuh akan bereaksi jika seseorang mengalami stess,
tahapnya sebagai berikut :
Tahap reaksi alarm ( waspada)
Pertahan tubuh dan pikiran krn stessor dengan reaksi psikologis fight or
flight dan reaksi fisiologi. Stess pesan fisiologis tubuh hipotalamus
kelenjar ( adrenal adrenal dan norepinefrin sbg pembangkit emosi)
untuk organ ( hati simpanan glikogen sbg makanan untuk persiapan
pertahanan potensial.
Tahap Resistance ( melawan)
Stress yang berlanjut kerja pencernaan mengalirkan hasilnya
melalui darah ke organ pertahanan ( paru-paru kaya uadar,jantung
berdenyut cepat,) darah kaya O2 otot untuk pertahanan flight
adaptasi stress tubuh rileks dan organ, respon sistemik
Tahap Exhaustion ( kelelahan)
Ketika seseorang merespon negative cadangan tubuh dan
emosional kapasitas cadangan sedikit

Ilmu kodoteran jiwa willy F.Maramis, Albert A.Maramis


4. Apa saja macam-macam gangguan mood?
Gangguan mood meningkat meluap-luap, peningkatan
harga diri, gagasan meloncat-loncat, gagsan kebesaran,
hiperaktif.
Mood terdepresi hilang/kurang energi, nafsu makan
menurun, perasaan bersalah, sulit konsentrasi, pikiran bunuh
diri.
EPISODE MANIK GEJALA KHAS/MENONJOL

HIPOMANIA Afek meninggi/berubah disertai peningkatan aktivitas,


menetap beberapa hari berturut-turut
MANIA TANPA Berlangsung sekurang-kurangnya 1minggu
GEJALA PSIKOTIK Cukup berat mengacaukan pekerjaan, pekerjaan sosial
bisa dilakukan
Aktivitas berlebih, percepatan dan banyak bicara, tidur
kurang, ide perihal kebesarandan terlalu optimis
MANIA DENGAN Gambaran klinis > berat dan mania tanpa psikotik
GEJALA PSIKOTIK Harga diri meningkat, waham kebesaran
Iritabilitas dan kecurigaan waham kejar
Waham dan halusinasi sesuai dgn afek

No Pembeda Sindroma Depresif Sindroma Manik


1. Mood Depresi, iritabel, Elasi, iritabel, atau hostil
atau cemas(tapi Menangis sejenak (sebagai
pasien mungkin bagian keadaan campuran)
tersenyum atau
menolak
perubahan mood
subjektif dan
sebaliknya
mengeluhkan
nyeri atau keluhan
somatic lain)
Jeritan tangis (tapi
pasien dapat
mengeluh tak
mampu menangis
atau mengalami
emosi)
2. Manifest Tak punya Harga diri
asi keyakinan berlebihan,membual,grandi
psikologis diri,harga diri ositas
terkait rendah, sesal diri, Pikiran brpacu,asosiasi
Konsentrasi buruk clang( pikiran baru
, bimbang dicetuskan oleh bunyi
Reduksi gratifikasi ucapan bukan
,tdk ada minat artinya),mudah beralih
dalam aktivitas perhatian
lazimnya,lepas Minat meninggi dalam
kemelekatan, aktivitas teman, dan hal
nyepi dari kreatif baru, naiknya
pergaulan keterlibatan dengan orang(
Pengharapan yang berselisih karena
negate, putus asa, perilaku pasien yang
tak intrusive dan ikut campur),
berdaya,naiknya pesta pora, kebebasan
ketergantungan seks,investas bisnis bodoh.
Rekurensi pikiran
akan mati dan
bunuh diri
3. Manifest Retardasi Akselerasi psikomotor,
asi psikomotor, eutonia(naiknya rasa
Somatik fatig,agitasi sejahtera fisik)
Anoreksia, dan Kemungkinan penurunan BB
penurunan BB, akibat naiknya aktifitas dan
atau penambahan inatensi pada kebiasaan diet
BB yang baik
Insomnia, atau Turunnya kebutuhan tidur
hipersomnia Naiknya nafsu seks
Ketidakteraturan
haid,amenore
Anhedonia,
hilangnya
kehendak seks
4. Gejala Delusi tak Delusi grandiose akan bakat
psikotik berharga dan istimewa
berdosa Delusi bantuan,delusi
Delusi rujukan dan rujukan dan persekusi
persekusi Delusi kebugaran mental
Delusi diri sakit dan fisik istimewa
(nihilistic,somatic, Delusi kaya,keturunan
atau bangsawan atau identitas
hipokondriak) gradios lain
Delusi kemiskinan Halusinasi visual atau
Halusinasi auditorik sekilas
depresif dibidang
auditorik,visual,
dan (sangat
jarang) olfaktorius

5. Apa saja macam-macam mood dan macam-macam afek?


Mood: Keadaan emosinal internal yang menetap. Macam-macam mood:
Mood eutimia : perasaan dalam rentang normal( penghayatan yang luas
dan serasi dengan irama hidupnya.
Mood hipotimia: susana perasaan dengan kesedihan dan kemurungan.
Secara obyektif tampak murung dan perilaku lamban.
Mood disforia: suasana yang tidak menyenangkan. Persaan jenuh,
jengkel atau bosan.
Mood hipertimia: suasana perasaan melihatkan semangat dan
kegairahan berlebih. Perilaku hiperaktiv dan energik
Mood eforia: perasaan gembira dan sejahtera secara berlebih
Mood ekstasia: Kegairahan meluap-luap. Sering gunakan zat
psikostimulansia
Aleksitimia: tidak mampu menghayati suasana emosi dan sulit
mengungkapkan perasaan.
Anhedonia: diwarnai kehilangan minatdan kesenangan terhadap
kedidupan
Mood kosong : emosi yang dangkal, sangat sedikit penghayatan suasana
perasaan. Terlihat pada skizofrenia kronis
Mood labil: perasaan yang berubah-ubah dari waktu ke waktu. Pada
psikosis akut.
Mood iritabel: perasaan sensitif, mudah tersingung, mudah marah,
bereaksi berlebih terhadap situasi yg tidak disenangi.
Afek : ekspresi eksternal emosi saat itu
Macam-macam afek :
Afek menumpul: tatapan mata kosong, irama suara monoton, dan
bahasa tubuh kurang.
Afek mendatar : lebih berat dari afek tumpul. Kehilangan ekspresi
emosi. Wajah datar, pandangan mata kosong, sikap tubuh kaku, gerakan
minimal, dan irama suara datar spt robot.
Afek serasi : keadaan normal , ekspresi emosi dan suasana serasi yang
dihayati.
Afek tidak serasi : ekspresi dan suasana tidak sesuai
Afek labil : perubahan irama perasan cepat dan tiba-tiba tidak
berhubungan dengan stimulus eksternal.
Simpatologi Fakultas kedokteran Universitas Diponegoro

6. Apa saja perubahan yang terjadi dalam gangguan mood?

Perubahan pada Kondisi Emosional:


Perubahan pada mood (perasaan terpuruk, depresi, sedih, atau muram).
Penuh air mata atau menangis.
Meningkatnya iritabilitas ( Kegelisahan atau kehilangan kesabaran).
Perubahan dalam Motivasi :
Perasaan tidak termotivasi, atau memiliki kesulitan untuk memulai agi
hari atau bahkan sulit bangun dari tempat tidur.
Menurunnya tingkat partisipasi sosial atau minat pada aktivitas sosial.
Kehilangan kenikmatan atau minat dalam aktivitas menyenangkan.
Menurunnya minat pada seks.
Gagal untuk berespons pada pujian atau reward.
Perubahan dalam Fungsi dan Perilaku Motorik :
Bergerak atau berbicara dengan lebih perlahan daripada biasanya.
Perubahan dalam kebiasaan tidur ( tidur terlalu banyak atau terlalu
sedikit, bangun lebih awal dari biasanya dan merasa kesulitan untuk
kembali tidur di pagi buta ).
Perubahan dalam selera makan ( makan terlalu banyak atau terlalu
sedikit).
Perubahan dalam berat badan ( bertambah atau kehilangan berat
badan).
Berfungsi secara kurang efektif daripada biasanya di tempat kerja, atau
di sekolah.
Perubahan Kognitif :
Kesulitan berkonsentrasi atau berpikir jernih.
Berpikir negatif mengenai diri sendiri dan masa depan.
Perasaan bersalah atau menyesal mengenai kesalahan di masa lalu.
Kurangnya self-esteem atau merasa tidak adekuat.
Berpikir akan kematian atau bunuh diri.
Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1

7. Apa etiologi dari skenario (sindroma depresi)?


Faktor Genetik :
Keluarga dengan ggn bipolar I 8-18x > saudara derajat pertama
subyek kontrol untuk menderita ggn bipolar I . dan 2-10x lebih
menderita depresi berat.
Saudara derajat pertama ggn depresi berat 1,5-2,5x > saudara derajat
pertama subyek kontrol untuk menderita ggn bipolar I dan 2-3x lebih
mungkin menderita ggn depresi berat.
Penelitian adopsi
Anak biologis dari orang yg menderita, beresiko menderita ggn mood
jika dibesarkan oleh kelurga angkatyg tidak menderita ggn.
Penelitian kembar
Gangguan bipolar I pada anak kembar monozigot ( 33-90 %) dan
beresiko depresi( 50 %). Untuk yang dizigot bersiko ggn bipolar I (25%)
dan ggn depresi ( 10-25%)
Psikososial
Mekanisme pelepasan CRH ACTH dari hipofisis kortisol feed
back .
Umpan balik cepat peka terhadap konsentrasi
kortisolACTH
Umpan balik lambat sensitif terhadap konsentrasi kortisol

Kepribadian pramorbid
Tipe kepribadian dependen, obsesif-kompulsif, histeriakal > ggn deprsi
dari pada tipe antisosial, paranoid, dan lainnya yg menggunakan
proyeksi.
KAPLAN SADDOCK. Buku Ajar Psikiatri Klinis. 2010.

8. Apa saja keadaan yang dapat menyebabkan penurunan GAF?


(lihat atas)
9. Apa saja derajat depresi?
Gejala depresi terdiri:
1. Gejala Utama :
Afek depresif
Kehilangan minat dan kegembiraan
Berkurangnya energi mudah lelah ( kerja sedikit sdh lelah) dan
aktivitas

2. Gejala lainnya:
Konsentrasi dan perhatian <<
Harga diri dan kepercayaan <<
Gagasan ttg rasa bersalah dan tdk berguna
Pandangan masa depan suram dan persimistis
Gagasan atau perbuatan membahayakan diri sendiri atau bunuh diri
Tidur terganggu
Nafsu makan
Klasifikasi depresi :
Depresi ringan ( F32.0)
Sekurang-kurangnya 2-3 GU + 2GL
Tidak boleh ada gejala berat
Lamanya < 2 minggu
Hanya kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial bisa
dilakukan

Depresif Sedang ( F32.1)


Sekurang-kurangnya 2 dari 3 GU+ 3-4 GL
Lamanya 2minggu
Kesulitan nyata dalam kegiatan soaial, pekerjaan dan urusan
rumah tangga.

Depresi Berat tanpa gejala psikotik (F32.2)


Semua 3 GU + 4 GL dan harusberintensitas berat
Bila ada gejala penting ( agitasi atau retardasi psikomotor )yang
mencolok
Sekuramgmya 2 minggu, gejala berat onset cepat.
Pasien sdh tidak bisa meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan kec
pada taraff terbatas
Depresi dengan gejala psikotik ( F32.3)
Memenuhi kriteria depresi berat
Disertai waham, halusinasi atau stupor depresif. Waham
dosa,kemiskinan, malapetaka, mengancam. Halusinasi auditorik
biasa suara menghina menuduh
Retardasi psikomotor yg berat dpt menuju stupor
Depresi lainnya ( F32.8)
Depresi YTT ( F32.9)
Gangguan Depresi Berulang
Eps depresi ringan( F32.0)
Eps depresi sedang ( F32.1)
Eps depresi berat ( F32.2 dan F32.3)
Masing-masing sekitar 6 bulan, frekuensi jarang dibandingkan dgn
ggn afektif bipolar.
PPDGJ-III
10.Apa DD dan Dx dari skenario?
a. Bipolar (terdapat episode manik dan depresif)
Mania normal depresi
Depresi normal mania
Skenario : mania (3 bulan yang lalu) normal depresi (sekarang)
b. Depresif
Kriteria diagnostik!
11. Apa saja pemeriksaan fisik dan px lab yang dapat dilakukan?
a. Status mental
b. Pungsi lumbal untuk mengetahui kadar serotonin
c. PET scan
d. Pengecekan hormon : CRH, tiroid (TSH)
12. Apa terapi dari skenario?
Obat Anti Depresi ( Thymoleptics, Psychic Energizers, Anti
Depressants, Anti Depresan

Penggolongan
Obat Anti Depresi Trisiklik = Amitriptyline, Imipramine,
Clomipramine, Tianeptine, Opipramol
Obat Anti Depresi Tetrasiklik = Maprotiline, Mianserin,
Amoxapine
Obat Anti Depresi MAOI Reversible (Monoamine Oxydase
Inhibitor) = Moclobemide
Obat Anti Depresi Atypical = Trazodone, Tianeptine,
Miertazapine
Obat Anti Depresi SSRI ( Selective Serotonin Reuptake nhibitor
/ = Sertraline, Paroxetine, Fluvoxamine, Fluoxetine, Citalopram
Indikasi
Untuk Sindroma Depresi

Kontraindikasi
Penyakit jantung koroner, MCI, khususnya pd usia lanjut
Glaukoma, Retensi Urin, Hipertrofi Prostat, Gg fungsi hati, Epilepsi
Pd penggunaan obat Lithium, kelainan fungsi jantung, ginjal dan
kelenjar thyroid
Wanita hamil dan menyusui tdk dianjuran menggunaan TCA,
resiko teratogenik besar ( khususnya trimester 1 ) dan TCA
diekskresi mll ASI

Mekanisme Kerja
Menghambat re uptake aminergik neurotransmitter (Noradrenalin,
serotonin, dopamin) dan menghambat penghancuran oleh
enzim MAO ( Monoamine Oxidase ) shg terjadi peningkatan jumlah
aminergik neurotrasmitter pada sinaps neuron di SSP.

Dosis
Yg perlu dipertimbangkan :

Onset efek primer : sekitar 2 4 minggu


Onset efek sekunder : sekitar 12 24 jam
Waktu paruh : 12 48 jam ( pemberian 1 2 x / hari )
Ada 5 proses dlm pengaturan dosis :

Initiating Dosage ( test dose) untuk mencapai dosis anjuran


selama mgg I
Titrating Dosage ( optimal dose ) mulai dosis anjuran
sampai mencapai dosis efektif dosis optimal
Stabilizing Dosage ( Stabilizing dose ) dosis optimal
dipertahankan selama 2 3 bulan
Maintaining Dosage ( Maintaining dose ) selama 3 6 bulan.
Biasanya dosis pemeliharaan = dosis optimal
Tapering Dosage ( tapering dose ) selama 1 bulan. Kebalikan
dari proses Initiating Dosage

Efek Samping
Sedasi ( rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang, kinerja
psikomotor menurun, kemampuan kognitif menurun, dll )
Efek Antikolinergik ( mulut kering, retensi urin, penglihatan kabur,
konstipasi, sinus tekikardia, dll )
Efek Anti adrenergik alfa ( perubahan EKG, hipotensi )
Efek Neurotoksis ( tremor halus, gelisah, agitasi, insomnia )

Cara mengatasinya :
Gastric lavage ( hemodialisis tdk bermanfaat oleh karena obat
Trisiklik bersifat protein binding forced diuresis juga tdk
bermanfaat oleh karena renal excretion of free drug rendah )
Diazepam 10 mg ( im ) untuk mengatasi konvulsi
Prostigmine 0,5 1,0 mg ( im ) untuk mengatasi efek anti
kolinergik ( dp diulangi setiap 30 45 sampai gejala mereda )
Monitoring EKG untuk deteksi kelainan jantung
Maslim, Rusdi, Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat
Psikotropik, 2001,
Maslim, Rusdi, Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat
Psikotropik, 2001, Edisi ke-3
PENATALAKSANAAN DEPRESI
1. Terapi Psikologik
Psikoterapi suportif selalu diindikasikan.
Berikan kehangatan, empati, pengertian dan opimistik.
Bantu pasien mengidentifikasi dan mengekspresikan hal-hal
yang membuatnya prihatin dan melontarkannya.
Bantulah memecahkan problem eksternal (misal, pekerjaan,
menyewa rumah)-arahkan pasien, terutama selama episode
akut dan bila pasien aktif bergerak.
Latih pasien untuk mengenal tanda-tanda dekompesasi yang
akan datang
Temui pasien sesering mungkin (mula-mula 1-3 kali per
minggu) dan secara teratur tetapi jangan sampai tidak berakhir
atau untk selamanya.
Kenalilah bahwa beberapa pasien depresi dapat memprovokasi
kemarahan anda (melalui kemarahan, hostilitas, dan tuntutan
yang tak masuk akal, dll)
Psikoterapi berorientasi tilikan jangka panjang dapat berguna
pada pasien depresi minor kronis tertentu dan beberapa pasien
dengan depresi mayor yang mengalami remisi tetapi
mempunyai konflik.
Terapi kognitif perilaku dapat sangat bermanfaat pada pasien
depresi sedang dan ringan
Depresi diterapi dengan memberikan pasien latihan
keterampilan dan pengelaman -pengalaman sukses.
Dari perspektif kognitif, pasien dilatih untuk mengenal dan
menghilangkan pikian -pikiran negatif dan harapan harapan
negatif. Terapi ini mencegah kekambuhan.
Deprivasi tidur parsial (bangun mulai di pertengahan malam
dan tetap terjaga sampai malam berikutnya), dapa membantu
mengurangi gejala gejala depresi mayor buat sementara.
Latihan fisik (berlari,berenang) dapat memperbaiki depresi,
dengan mekanisme bilologik yang belum dimengerti dengan
baik.

2. Terapi Fisik
Litium efektif dalam membuat remisi gangguan bipolar,
mania dan mungkin bermanfaat dalam pengobatan depresi
bipolar akut dan beberapa depresi unipolar.
Antikonvulsan juga sama baik dengan litium untuk
mengobati kondisi akut, meskipun kurang efektif untuk
rumatan. Antidepresan dan litium dapat dimulai bersama
sama dan litium diteruskan setelah remisi.
Antipsikotik diperlukan bagi pasien psikotik, paranoid, atau
pasien yang sangat agitasi, tunggal atau bersama sama
dengan antidepresan, litium, atau ECT-anti depresan yang
baru juga terlihat efektif.
ECT mungkin merupakan terapi terpilih :
bila obat tidak berhasil setelah satu atau lebih dari 6 minggu
pengobatan,
bila kondisi pasien menuntut remisi segera (misal, bunuh diri
yang akut)
pada beberapa depresi psikotik
pada pasien yang tak dapat mentoleransi obat (misal, pasien
tua yang berpenyakit jantung). Lebih dari 90% pasien
memberikan respons.
SUMBER : Buku Saku Psikiatri, David A tomb

stressor (PHK) dan


etiologi lain

maniak (3 bulan
yang lalu)

depresi (1 bulan
yang lalu - skrg)

status mental, PP

Dx : bipolar

non
farmakoterapi
farmakoterapi

golongan klasik

golongan baru

Anda mungkin juga menyukai