Anda di halaman 1dari 48

MEMAHAMI

ALAM PERASAAN

Irsan suherman.
Diambil dari berbagai Sumber
PSIKOPATOLOGI
• PSIKOPATOLOGI >> MENGACU PADA
SINDROMA LUAS YANG MELIPUTI KETIDAK-NORMAL-AN
KONDISI INDRA, KOGNISI DAN EMOSI DARI
INDIVIDU/KELOMPOK.

• PSIKOPATOLOGI >> MEMILIKI


ARTI SEBAGAI  BAGIAN PSIKOLOGI YANG MENJADIKAN
GEJALA KEJIWAAN SEBAGAI OBJEK-NYA.(KBBI-KAMUS

BESAR BAHASA INDONESIA)


PSIKOPATOLOGI
A. Kesadaran:
kemampuan fungsional individu untuk
mengadakan hubungan (RELASI) dan
membatasi hubungannya (LIMITASI)
dengan lingkungannya (manusia, benda,
faham) yang ditangkap dengan
pancaindra
Yang ditangkap dengan pancaindra:
- kesadaran baik
- Rendah (koma)
- Berubah (tidak mengenal lingkungan,
mis. Pada gangguan trance dan epilepsi)
- Terganggu (terus bicara atau terus
diam)
PSIKOPATOLOGI

B. Sikap dan perilaku


• Sikap = keadaan mental individu,
yang statis (bukan motorik). Mis:
indiferen, apatis, dependen,
infantil, seduktif, curigaan, tegang,
stereotipik, koperatif, dan lain-
lain.
B. Sikap dan perilaku
• Perilaku = keadaan motorik pasien.
Mis, hiperaktif, hipoaktif, gelisah,
stereotipik (gerakan berulang pada
otot tertentu), mannerisma (gerakan
berulang pada seluruh tubuh atau
pada wajah), agresif, penampilan
unik, cara dandan menor, dlsb
PERILAKU

C. Inisiatif: dapat melakukan sendiri


tanpa disuruh. Klien depresi inisiatif
rendah
D. Cara bicara : pelan, cepat, tak
jelas, menggumam, banyak
menggerakkan tangan, dlsb
VERBALISASI

E. Verbalisasi: kemampuan
klien mengucapkan
pikiran-pikirannya secara
baik atau tidak
F. Kontak psikis: kemampuan
pasien mengadakan hub
mental secara wajar dengan
orang lain. (malu, takut intim,
menggoda, dsb)
KONTAK PSIKIS

Kontak psikis ada tiga hal:


1. Ada atau tidak,
2. Wajar atau tidak
3. Bertahan lama atau tidak
KONTAK PSIKIS

Untuk menguji kontak


psikis ini maka pasien
(klien) harus bicara
dengan kita
PERHATIAN

G. Perhatian: dapat memusatkan


perhatiannya pada topik wawancara
• Bercabang
• Minimal
• Mudah dialihkan
• Mudah terganggu
• Dsb
ALAM PERASAAN

•Gangguan jiwa lebih


mengganggu perasaan. Mereka
yang belajar gangguan jiwa
harus belajar alam perasaan
dengan baik.
ALAM PERASAAN

•Alam perasaan terdiri dua hal


berbeda: afek dan emosi.
Pembagian ini hanya untuk
memudahkan (pengertiannya
sama perasaan)
AFEK
• Suatu corak perasaan yang relatif
panjang, lama & konsisten. Misal dari
bangun sampai malam terus marah.
Tapi tidak ada penyebab yang jelas
(stimulus). Kalau emosi ada
penyebabnya, dan relative cepat timbul
dan hilang, sebaliknya afek itu menetap.
4 JENIS AFEK

1. Hypertimia : Bangun pagi hari dengan


gembira, tanpa sebab dan pikiran lebih
cepat. Hypertimia ada empat macam:
A. Euforia
B. Eksaltasio
C. Ekstase
D. Maniakal
A. EUFORIA

Ciri utamanya menganggap enteng


semua hal.
Normal: Belajar lalu ujian tenang
saja & tidak perlu belajar lagi
Tidak normal: Bawa mobil kencang
tidak hati-hati, anggap enteng
AFEK

Euforia: sering pada gangguan


terminal illness. Bangun dan merasa
segar lalu ingin jalan dan kadang sulit
pulang ke rumah. Ini biasanya
menjelang ajal. Ini disebabkan zat-zat
toksis yang banyak masuk ke
otaknya.
AFEK

B. Eksaltasio : suatu perasaan


yang meninggi (namun tidak
gembira) tetapi disertai suatu
keyakinan tinggi yang
berlebih
EKSALTASIO

Misal, individu memiliki delusi


bahwa ia adalah raja seluruh
dunia. Dia lalu perintah sana
dan sini. Biasanya karena
waham kebesaran
AFEK

c. Ekstase : suatu perasaan nikmat


luar biasa. Merasa masuk dalam
alam supranatural. Misal pada
kasus religius ecstase (wajar
dan tidak wajar). Yang tidak
normal, merasa diri NABI
TUHAN
AFEK
Yang tidak normal pada klien histrionik
Orang dengan kepribadian histrionik
perilakunya ditandai sikap selalu berupaya
menarik perhatian lingkungan sebanyak-
banyaknya demi kepuasan dan kenyamanan
diri dengan berbagai cara. Misal suka
mengeluhkan gangguan kesehatan.
AFEK

Juga bisa terjadi pada klien kerasukan atau


epilepsy (50 juta kasus di dunia)
• Penyakit epilepsi atau ayan adalah suatu kondisi yang
dapat menjadikan seseorang mengalami kejang secara
berulang. Kerusakan atau perubahan di dalam otak
diketahui sebagai penyebab pada sebagian kecil kasus
epilepsi. Namun pada sebagian besar kasus yang
pernah terjadi, penyebab masih belum diketahui secara
pasti.
AFEK
Juga bisa terjadi pada klien kerasukan atau
epilepsi.
• Di dalam otak manusia terdapat neuron atau sel-sel
saraf yang merupakan bagian dari sistem saraf. Tiap
sel saraf saling berkomunikasi dengan menggunakan
impuls listrik. Pada kasus epilepsi, kejang terjadi
ketika impuls listrik tersebut dihasilkan secara
berlebihan sehingga menyebabkan perilaku atau
gerakan tubuh yang tidak terkendali.
AFEK

B. Maniakal : gembira luar biasa, ada


proses pikiran dan perbuatan cepat.
Terjadi pada gangguan manic depresif.
Yang ringan disebut hipomanik. Beberapa
jabatan tertentu biasanya hipomanik,
mis. Pelawak
HIPOTIMIA- AFEK

2. Hipotimia
afek yang menurun, sedih / depresif,
mis, mendengar lagu nostalgia sewaktu
masih bersama teman waktu kecil. Kalau
sedihnya berkepanjangan, ini bisa jadi
gejala depresi. Disertai nafsu makan
kurang, malas mandi dan biasanya
disertai proses pikiran yang lambat
DISTIMIA

3. Distimia : orang yang mudah


jengkel dan marah tanpa sebab
bahkan karena masalah yang
remeh. Bangun pagi jengkel,
marah tanpa sebab sama istri.
Bisa terjadi pada psikopat.
AFEK

4. Poikilotimia : dalam sehari


afek-nya bisa berubah rubah
tanpa sebab. Sedih, murung,
marah, berganti terus tanpa
sebab.
EMOSI

Adalah Alam perasaan yang timbul


mendadak karena suatu rangsang. Biasanya
disertai tanda-tanda fisik. Jantung lebih
cepat, otot tegang, tekanan darah naik,
wajah pucat, dlsb. Misal ular masuk ke
rumah.
Unsur-unsur Emosi

1. Stabil atau labil. Jika dapat


dikendalikan normal, tapi jika
tidak dapat mengendalikan
emosi disebut abnormal.
Mis. Pada klien Ketergantungan
narkoba
Stabil-labil

Umumnya mereka mengalami


instant gratification, pemuasaan
sesaat atau langsung memuaskan
diri sendiri. Ini sudah dimulai waktu
kecil, di mana semua kemauannya
harus segera dipenuhi (manja)
Unsur-unsur Emosi

2. Emosi echt, emosi yang


ditunjukkan sungguh2.
Unecht, emosi yang tidak
sungguh2
Unsur-unsur Emosi

3. Empati, dapat meraba-rasakan


keadaan pasien (mampu
menghayati). Anaknya sakit
menderita, tapi pasien tidak
merasakannya (Abang saya
alkoholik)
empati

•Simpati (mengerti lalu


merasa sayang)
•Empati (menghayati apa
yang dirasakan orang).
Unsur-unsur Emosi

4. Emosi dangkal - dalam.


Emosi yang dalam, mudah
meninggalkan bekas. Misal trauma
ditinggal pacar. Bersedih berathun2
dan sulit dapat pacar lagi
Unsur-unsur Emosi

4. Emosi dangkal. Istri baru


meninggal, eh dua bulan
sudah kawin lagi. Baru
putus pacar, seminggu
punya lagi
Unsur-unsur Emosi

5. Adekuat - inadekuat. Ada


dimensi emosi yang ada batas-
batasnya. Mis. Orang humor,
kita semua gembira dalam
batas normal (adekuat).
Unsur-unsur Emosi

Tapi ada klien yang terbahak-


bahak sampai berdiri, ini sudah
melewati batas. Ini namanya
inadekuat. Ini sudah gejala
gangguan jiwa.
Unsur-unsur Emosi

Contoh: seorang ibu, yang


anaknya sudah 20 tahun
meninggal, setiap ia bercerita
lagi, langsung menangis.
(inadekuat)
Unsur-unsur Emosi

Kasus lain, kita bertanya sesuatu


(rangsang) yang sedih, tapi
reaksinya gembira, ini namanya
inappropriate (tidak cocok). “Ibu
kamu meninggal”...Eh pasien
malah tertawa (skizofrenia)
6. Arus emosi. Di dalam wawancara kita
memberi banyak rangsang emosi,
apakah ia bisa mengikuti rangsang
emosi (sedih -gembira, dlsb) itu. Pada
pasien depresi hanya bisa mengikuti
satu arus emosi, mis. Sedih.
JENIS-JENIS EMOSI.

Anxietas= kecemasan. Dasarnya biasanya


konflik dalam diri pasien. Istri cemas kalau
setiap suami keluar kota dan sulit tidur.
Rasa takut terhadap sesuatu yang tidak ada
apa-apanya (tidak beralasan). Takut dari
dalam diri. Ini bisa dikonseling
(kasus Hipetiroid)
JENIS-JENIS EMOSI.

Takut (fear) = rasa takut terhadap


sesuatu yang real. Mis. Naik bis
ngebut, kita takut kecelakaan.
Tapi setiap anak pulang terlambat anda
takut, maka ada yang tidak wajar
JENIS-JENIS EMOSI.

•Agitatif : cemas tapi


berperilaku suka bikin ribut
dengan orang. Berantam di
jalan hanya karena
dipandang orang lain
JENIS-JENIS EMOSI.

Panik: seperti kecemasan tetapi


terjadi mendadak dan terbatas
hanya beberapa waktu saja
disertai disorganisasi
kepribadian.
JENIS-JENIS EMOSI.

• Panik : serangan anxietas akut yang


disertai disorganisasi kepribadian
(kebingungan). Ini bisa diatasi
dengan obat atau berdoa. Biasanya
waktunya sangat cepat (tidak lebih
dari 1 jam).
JENIS-JENIS EMOSI.

• Free floating anxiety. Cemas yang


terus menerus. Susah diobati.
Terapinya yang paling bagus terapi
eksistensialis. Ini terjadi karena ia
merasa eksistensi kurang cocok dan
terancam.
• Agresifitas (gaduh gelisah)
JENIS-JENIS EMOSI.

• Depersonalisasi = merasa
dirinya berubah menjadi lain
• Derealisasi = merasa
lingkungannya berubah dan
merasa kurang nyaman

Anda mungkin juga menyukai