Step 2
1. Bagaimana mekanisme otak menerima rangsang ketika suka dan tidak suka
terhadap sesuatu?
2. Mengapa pasien merasa sedih, kehilangan minat dan kegembiraan, kurang
semangat, dan tidur terganggu?
3. Definisi dari gangguan mood dan afek?
4. Apa saja etiologi dari gangguan mood dan afek?
5. Apa saja klasifikasi dari gangguan suasana mood?
6. Apa saja klasifikasi dari sindrom depresi?
7. Bagaimana cara mendiagnosis serta diagnosis banding dari skenario?
8. Bagaimana terapi dari gangguan mood dan afek?
STEP 3
1. Bagaimana mekanisme otak menerima rangsang ketika suka dan tidak
suka terhadap sesuatu?
Tidak suka : faktor lingkungan yang kita tidak suka --> hipotalamus -->
CRH --> hipofisis anterior --> ACTH --> korteks adrenal untuk
melepaskan kortisol --> mempunyai 2 umpan balik :
Umpan balik cepat : reseptor di hipokampus sangat peka sehingga dapat
menurunkan ACTH.
Umpan balik lambat : reseptor di hipofisi dan adrenal, sehingga tidak
melepaskan kortisol. Kortisol bertugas jadi apa? Dan Neurotransmitter
apa saja yg bekerja?
Suka :
Gejala depresi :
Kehilangan minat dan kegembiraan
Penurunan energi, mudah lelah
Afek depresi
Cara px mood :
“bagaiamana suasana hati sekarang?”
Cara px afek :
“dari ekspresi wajah”
Macam-macam afek :
Normal/ afek serasi : Mood dan afek sesuai (senang, sedih, dll)
Afek Datar : afek nya datar, tidak ada ekspresi. Cth : kehilangan eksperi,
sikap tubuh yang kaku, irama suara nya datar. Afek datar lebih berat
daripada yang afek tumpul
Afek Tumpul : tidak sesuai. Contoh : tatapan mata kosong, bahasa tubuh
kurang, dll.
afek tidak serasi : kebalikan dari afek serasi
Afek labil : menggambarkan perubahan irama perasaan yang cepat dan
tiba-tiba, yang tidak ada hubungan dengan stimulus eksterna.
4. Apa saja etiologi dari gangguan mood dan afek?
- faktor genetik
1.Penelitian keluarga : saudara derajat pertama gangguan mood afek lebih
besar 8-18 kali sama yang kontrol untuk terkena gangguan bipolar. 2-10
kali lebih besar utk terkena depresi berat
2.Penelitian adopsi : anak yang mengalami gangguan afek. Bisa terkena
juga walau dibesarkan oleh ortu angkat
3. Penelitian kembar :
Monozigot : 33-90% bipolar, 50% depresi berat.
Dizigotik : 5-25% bipolar, 10-25% depresi berat.
-faktor psikososial
Stressor dari lingkungan
-faktor kepribadian
Orang2 dependen, histeriakal lebih besar daripada orang2 yang anti
sosial.
F30.0 : HIPOMANIA
Derajar gangguan lebih ringan
F30.1 : mania tanpa gejala psikotik
Dx nya paling sedikit dalam 1 minggu, dengan peningkatan aktifitas,
grandiositas (contoh : bagi bagi uang, dll) , berkurang nya kebutuhna
tidur, perhatian mudah teralih, aktifitas terlalu optimis
F30.2 : mania dengan gejala psikotik
Lebih berat dari F30.2
Waham kebesaran, iritabel, bisa jadi waham kejar
F30.8 : episode manik lainnya
Perbedaan hipermaniak dan hipomaniak
perbedaan maniak hipomaniak
waktu Gejala 1 Hanya 4 hari/ kurang
minggu/lebih
grandiosity ada ada
Penurunan waktu ada ada
tidur
Bicara banyak/ ada ada
logorae
Flight of idea ada ada
distrakbility ada ada
List behavior ada ada
disabilitas ada Tidak ada
Gejala psikotik ada Tidak ada
Butuh rawat inap butuh tidak
Peningkatan aktifitas meningkat meningkat
Gejala ada 2
Fisik :
1.Merasa sakit kepala, ulluh hati, nyeri dada, low back pain
2. gangguan fisik lain ; insomnia, nafsu makan terganggu, gerak motorik
melambat, cepat lelah letih.
Psikis :
1. Rasa hati murung
2. Hilang minat dan kegembiraan
3. Gangguan konsentrasi dan perhatian
4. Kurang percaya diri
5. Perasaan berdosa dan bersalah
6. Pesimis terhadap masa depan
7. Ide untuk bunuh diri
B. PF
- fisik diagnosis : gangguan fisik
- px status mental
Gangguan Bipolar
Gangguan bipolar episodik berulang, sekurang2 nya 2 episodik dari
periodek tertentu : peningkatan afek (mania) penurunan afek (depresi)
Dan yang khas adalah penyembuhan yang khas diantara 2 episodik,
episodik manik lebih pendek ( 2 minggu - 4 bulan ) dan depresi
berlangsung lebih lama rata2 6 bulan. Bisa terdapat stress