Anda di halaman 1dari 15

LI LBM 5

MODUL TUMBUH KEMBANG


DEWI RATNA AYU LESTARI
Fase – fase penuaan
1) Fase subklinik (usia 25-35 tahun)
Kebanyakan hormon mulai menurun : testosteron, growth hormone (GH), dan
estrogen. Pembentukan radikal bebas, yang dapat merusak sel dan DNA
mulai mempengaruhi tubuh, seperti diet yang buruk, stress, polusi, paparan
berlebihan radiasi ultraviolet dari matahari. Kerusakan ini biasanya tidak
tampak dari luar. Individu akan tampak dan merasa “normal” tanpa tanda dan
gejala dari aging atau penyakit. Bahkan, pada umumnya rentang usia ini
dianggap usia muda dan normal.

2) Fase transisi (usia 35-45 tahun)


Selama tahap ini kadar hormon menurun sampai 25 persen. Kehilangan massa
otot yang mengakibatkan kehilangan kekuatan dan energi serta komposisi
lemak tubuh yang meninggi. Keadaan ini menyebabkan resistensi insulin,
meningkatnya resiko penyakit jantung, pembuluh darah, dan obesitas. Pada
tahap ini mulai mncul gejala klinis, seperti penurunan ketajaman penglihatan-
pendengaran, rambut putih mulai tumbuh, elastisitan dan pigmentasi kulit
menurun, dorongan seksual dan bangkitan seksual menurun. Tergantung dari
gaya hidup, radikal bebas merusak sel dengan cepat sehingga individu mulai
merasa dan tampak tua. Radikal bebas mulai mempengaruhi ekspresi gen,
yang menjadi penyebab dari banyak penyakit aging, termasuk kanker,
arthritis, kehilangan daya ingat, penyakit arteri koronaria dan diabetes.
3) Fase Klinik (usia 45 tahun keatas)
Orang mengalami penurunan hormon yang berlanjut, termasuk DHEA
(dehydroepiandrosterone), melatonin, GH, testosteron, estrogen, dan
hormon tiroid. Terdapat juga kehilangan kemampuan penyerapan
nutrisi, vitamin, dan mineral sehingga terjadi penurunan densitas tulang,
kehilangan massa otot sekitar 1 kilogram setiap 3 tahun, peningkatan lemak
tubuh dan berat badan. Di antara usia 40 tahun dan 70 tahun, seorang
pria kemungkinan dapat kehilangan 20 pon ototnya, yang
mengakibatkan ketidakmampuan untuk membakar 800-1.000 kalori
perhari. Penyakit kronis menjadi sangat jelas terlihat, akibat sistem organ
yang mengalami kegagalan. Ketidakmampuan menjadi faktor utama
untuk menikmati “tahun emas” dan seringkali adanya ketidakmampuan
untuk melakukan aktivitas sederhana dalam kehidupan sehari-harinya.
Prevalensi penyakit kronis akan meningkat secara dramatik sebagai akibat
peningkatan usia (Fowler, 2007).

SUMBER : Jurnal Universitas Udayana


Terjadinya proses penuaan
Teori “genetic clock”
• Menua tlh terprogram sec genetik utk spesies2 tertentu.
• Tiap species mempunyai di dlm nucleinya suatu jam genetik yg tlh diputar menurut suatu
replikasi tertentu.
• Jam ini akan menghitung mitosis & menghentikan replikasi sel bila tdk diputar, jadi menurut
konsep ini bila jam kita itu berhenti maka akan meninggal dunia.
• Pengontrolan genetik umur, rupanya dikontrol dalam tingkat seluler.
• Penelitian Hayflick menunjukkan bahwa ada hubungan antara kemampuan membelah sel dlm
kultur dgn umur spesies. Dari penelitian ini jelas bahwa nukleuslah yg menentukan jml replikasi,
kemudian menua & mati.

Mutasi somatiK (teori Error Catastrophe)


• Faktor2 penyebab tjdnya proses menua adalah faktor lingkungan yg menyebabkan tjdnya
mutasi somatik, seperti radiasi & zat kimia yg dpt memperpendek umur.
• Menurut teori ini, tjdnya mutasi yg progresif pd DNA sel somatik, akan menyebabkan tjdnya
penurunan kemampuan fungsional sel.
• Menurut hipotesis tsb, menua disebabkan oleh kesalahan2 yg beruntun sepanjang kehidupan
stlh berlangsung dlm waktu yg cukup lama, tjd kesalahan dlm proses transkripsi (DNA  RNA),
maupun dlm proses translasi (RNA  protein/enzim).
• Kesalahan tsb akan menyebabkan terbentuknya enzim yg salah & akan menyebabkan tjdnya
reaksi metabolisme yg salah pula, sehingga akan mengurangi fungsional sel.
• Bila tjd kesalahan dlm proses translasi (pembuatan protein), maka akan tjd kesalahan yg makin
banyak, shg tjdlah katastrop.
Rusaknya sistem imun tubuh
• Mutasi yg berulang atau perubahan protein pascatranslasi, dpt
menyebabkan berkurangnya kemampuan sist imun tubuh mengenali
dirinya sendiri (self recognition).
• Jika mutasi somatik menyebabkan tjdnya kelainan pd antigen permukaan
sel, maka hal ini dpt menyebabkan sist imun tubuh menganggap sel yg
mengalami perubahan tsb sbg sel asing & menghancurkannya.
• Teori menua akibat metabolisme
• Menurut McKay, pengurangan intake kalori akan emnghambat
pertumbuhan & memperpanjang umur.
• Perpanjangan umur tsb berasosiasi dgn tertundanya proses degenerasi.

Kerusakan akibat radikal bebas


• Wkt tjd proses respirasi, oksigen yg dilibatkan dlm mengubah bahan bakar
mjd ATP. Melalui enzim2 respirasi dlm mitokondria, maka radikal bebas
(RB) akan dihasilkan sbg zat antara.
• RB bersifat merusak, krn sangat reaktif, shg dpt bereaksi dgn DNA, protein,
as.lemak tak jenuh, seperti membran sel.
• Makin lanjut usia makin byk RB terbentuk shg proses pengrusakan terus
tjd.

R.Boedhi Darmojo, dkk.2006.Buku Ajar Geriatri, Ilmu Kesehatan Lanjut


Usia.Jakarta:FKUI)
Teori radikal bebas
• Produk hasil metabolisme oksidatif yg sangat reaktif (RB) dpt
bereaksi dgn berbagai komponen selular, termasuk protein, DNA, &
lipid, & mjd molekul2 yg tdk berfungsi namun bertahan lama &
mengganggu fungsi sel lainnya.
• RB adalah senyawa kimia berisi elektron tdk berpasangan. Krn
elektronnya tdk berpasangan, secara kimiawi RB akan mencari
pasangan elektron lain dgn bereaksi pd substansi lain terutama
protein & as.lemak tak jenuh. Melalui proses oksidasi, RB yg
dihasilkan selama fosforilasi oksidatif dpt menghasilkan modifikasi
makromolekul. Sbg contoh, krn membran sel mengandung
sejumlah lemak, ia dpt bereaksi dgn RB shg membran sel
mengalami perubahan.
• Struktur di dlm sel seperti mitokondria & lisosom diselimuti oelh
membran yg mengandung lemak shg mudah diganggu oleh RB. RB
jg dpt bereaksi dgn DNA, menyebabkan mutasi kromosom &
merusak mesin genetik normal dr sel. RB dpt merusak fungsi sel
dgn merusak membran sel atau kromosom sel.
• Tdpt akumulasi RB secara bertahap di dlm sel sejalan dgn waktu, &
bila kadarnya memebihi konsentrasi ambang, maka mereka
berkontribusi pd perubahan2 yg seringkali dikaitkan dgn penuaan.
Teori glikosilasi
• Proses glikosilasi nonenzimatik yg menghasilkan pertautan glukosa-
protein yg disebut sbg advanced glycation end products (AGEs) dpt
menyebabkan penumpukan protein & makromolekul lain yg
termodifikasi shg menyebabkan disfungsi pd manusia yg menua.
• Protein glikasi menunjukkan perubahan fungsional, meliputi
menurunnya aktivitas enzim & menurunnya degradasi protein
abnormal. Ketika manusia menua, AGEs berakumulasi di berbagai
jaringan, termasuk kolagen, Hb, lensa mata. Krn muatan
kolagennya tinggi, maka jaringan ikat mjd kurang elastis & kaku.
Kondisi tsb jg dpt mempengaruhi elastisitas dinding pembuluh
darah. AGEs jg dpt berinteraksi dgn DNA & mengakibatkan
terganggunya kemampuan sel utk memperbaiki perubahan pd DNA.

Teori DNA repair


Menunjukkan bahwa adanay perbedaan pola laju repair kerusakan
DNA yg diinduksi sinar UV pd berbagai fibroblas yg dikultur.
Fibroblas pd species yg mempunyai umur maksimum terpanjang
menunjukkan laju DNA repair terbesar.
IPD FKUI, Jilid III, Edisi IV
Faktor yang mempengaruhi penuaan
1) Faktor lingkungan
a. Pencemaran linkungan yang berwujud bahan-bahan polutan dan kimia
sebagai
hasil pembakaran pabrik, otomotif, dan rumah tangga) akan mempercepat
penuaan.
b. Pencemaran lingkungan berwujud suara bising. Dari berbagai penelitian
ternyata suara bising akan mampu meningkatkan kadar hormon prolaktin dan
mampu menyebabkan apoptosis di berbagai jaringan tubuh.
c. Kondisi lingkungan hidup kumuh serta kurangnya penyediaan air bersih akan
meningkatkan pemakaian energi tubuh untuk meningkatkan kekebalan.
d. Pemakaian obat-obat/jamu yang tidak terkontrol pemakaiannnya sehingga
menyebabkan turunnya hormon tubuh secara langsung atau tidak langsung
melalui mekanisme umpan balik (hormonal feedback mechanism).
e. Sinar matahari secara langsung yang dapat mempercepat penuaan kulit
dengan hilangnya elastisitas dan rusaknya kolagen kulit.

2) Faktor diet/makanan.
Jumlah nutrisi yang cukup, jenis, dan kualitas makanan yang tidak
menggunakan pengawet, pewarna, perasa dari bahan kimia terlarang. Zat
beracun dalam makanan dapat menimbulkan kerusakan berbagai organ tubuh,
antara lain organ hati.
3) Faktor genetik
Genetik seseorang sangat ditentukan oleh genetik orang tuanya. Tetapi
faktor
genetik ternyata dapat berubah karena infeksi virus, radiasi, dan zat racun
dalam
makanan/minuman/kulit yang diserap oleh tubuh.

4) Faktor psikik
Faktor stres ini ternyata mampu memacu proses apoptosis di berbagai
organ/jaringan tubuh.

5) Faktor organik
Secara umum, faktor organik adalah : rendahnya kebugaran/fitness, pola
makan kurang sehat, penurunan GH dan IGF-I, penurunan testosteron,
penurunan melatonin secara konstan setelah usia 30 tahun dan
menyebabkan gangguan circandian clock (ritme harian) selanjutnya kulit
dan rambut akan berkurang pigmentasinya dan terjadi pula gangguan
tidur, peningkatan prolaktin yang sejalan dengan perubahan emosi dan
stress, perubahan Follicle Stimulating
Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH).
Mengapa mudah terjatuh terutama saat duduk
lalu berdiri ( gangguan keseimbangan dimana
selain di otak ) bagaimana prosesnya
• penurunan range of motion(ROM) sendi.
• penurunan kekuatan otot, terutama menyebabkan kelemahan ekstremitas
bawah.
• perpanjangan waktu reaksi.
• kerusakan persepsi dalam.
• peningkatan postural sway (goyangan badan).

Semua perubahan tersebut mengakibatkan kelemahan gerak, langkah yang


pendek, penurunan irama, dan pelebaran bantuan basal. Kaki tidak dapat
menapak dengan kuat dan lebih cenderung gampang goyah. Perlambatan
reaksi mengakibatkan seorang lansia susah/terlambat mengantisipasi bila
terjadi gangguan seperti terpeleset, tersandung, kejadian tiba2 sehingga
memudahkan jatuh.
Secara singkat faktor resiko jatuh pada lansia dibagi dalam dua golongan
besar, yaitu :
▫ Faktor - faktor intrinsik (faktor dari dalam)
▫ Faktor - faktor ekstrinsik (Faktor dari luar)
Mengapa kulit terlihat kendor
• Penurunan jumlah fibroblast yg mnyebabkan penurunan jumlah serat
elastin lebih sklerotik dan menebal sehingga jarinagn kolagen menjadi
kendor dan serabut elastin kehilangan daya keyalnya, kulit menjadi
tidak dapat tegang dan kurang lentur
• Tulang dan otot menjadi atrofi, jaringan lemak subkutan berkurang,
lapisan kulit tipis serta kehilangan daya kenyalnya sehingga terbentuk
kerutan2 dan garis2 kulit
• Kontraksi otot2 mimik yg tidak dikuti oleh kontraksi kulit yg sesaui
sehingga mengakibatkan alur2 keriput didaerah wajah.

Gangguan pigmentasi pada kulit


• Hal ini disebabkan perubahan2 pola distribusi pigmen melanin dan
proliferasi melanosit, serta fungsi melanosit menurun sehingga
penumpukan melanin tidak teratur dalam sel2 basal epidermis.
• Disamping itu, epidermal turn over menurun sehingga lapisan sel2
kulit mpy banyak waktu untuk menyerap melanin yg akan
mengakibatkan terjadinya bercak2 pigmentasi pada kulit.
Sumber:Buku Ajar Boedhi Darmojo Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia
Lanjut),Edisi 4,FKUI.
Mengapa terjadi penglihatan kabur dan
gangguan pendengaran + sebutkan fungsi
otot akomodasi mata
Dengan bertambahnya usia , bentuk otot siliaris akan berubah
. semakin tua serat otot dan dengan demikian meningkatkan
jaringan otot mengikat menjadi lebih tebal , terutama interior
. setelah itu terjadi degenerasi otot yang mengalami atrofi
menyebabkan penyusutan dan diperkirakan untuk
mempertahankan bentuk, dengan usia lebih maju daripada
siliaris atrofi otot juga terjadi menjalani hialinisasi .
Dengan bertambahnya usia penurunan amplitudo akomodasi
presbiopi . penurunan amplitudo akomodasi dikaitkan
dengan perubahan dalam serat lensa menjadi kurang padat
dan kapsul elastis , sehingga lensa kurang mampu
menyesuaikan bentuknya .
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan astigmat :
kontrak kornea karena perubahan hidrasi kornea , proses
penuaan kornea
( Buku teks Geriatric R.Boedhi Darmoyo , obat H.Hadi Martono )
Perubahan-perubahan Fisik

1. Sel.
• Lebih sedikit jumlahnya.
• Lebih besar ukurannya.
• Berkurangnya jumlah cairan tubuh dan berkurangnya cairan intraseluler.
• Menurunnya proporsi protein di otak, otot, ginjal, darah, dan hati.
• Jumlah sel otak menurun.
• Terganggunya mekanisme perbaikan sel.
• Otak menjadi atrofis beratnya berkurang 5-10%.
2. Sistem Persarafan.
• Berat otak menurun 10-20%. (Setiap orang berkurang sel saraf otaknya dalam setiap harinya).
• Cepatnya menurun hubungan persarafan.
• Lambat dalam respon dan waktu untuk bereaksi, khususnya dengan stres.
• Mengecilnya saraf panca indra.Berkurangnya penglihatan, hilangnya pendengaran, mengecilnya saraf penciumdan perasa,
lebih sensitif terhadap perubahan suhu dengan rendahnya ketahanan terhadap dingin.
• Kurang sensitif terhadap sentuhan.
3. Sistem Pendengaran.
• Presbiakusis ( gangguan dalam pendengaran ). Hilangnya kemampuan pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap
bunyi suara atau nada-nada yang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit mengerti kata-kata, 50% terjadi pada usia diatas umur 65
tahun.
• Otosklerosis akibat atrofi membran tympani .
• Terjadinya pengumpulan serumen dapat mengeras karena meningkatnya keratin.
• Pendengaran bertambah menurun pada lanjut usia yang mengalami ketegangan jiwa/stres.
4. Sistem Penglihatan.
• Timbul sklerosis dan hilangnya respon terhadap sinar.
• Kornea lebih berbentuk sferis (bola).
• Kekeruhan pada lensa menyebabkan katarak.
• Meningkatnya ambang, pengamatan sinar, daya adaptasi terhadap kegelapan lebih lambat dan susah melihat dalam cahaya
gelap.
• Hilangnya daya akomodasi.
• Menurunnya lapangan pandang, berkurang luas pandangannya.
• Menurunnya daya membedakan warna biru atau hijau.
5. Sistem Kardiovaskuler.
• Elastisitas dinding aorta menurun.
• Katup jantung menebal dan menjadi kaku.
• Kemampuan jantung memompa darah menurun, hal ini menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
• Kehilangan elastisitas pembuluh darah, kurangnya efektivitas pembuluh darah perifer untuk oksigenisasi,. Perubahan posisi
dari tidur ke duduk atau dari duduk ke berdiri bisa menyebabkan tekanan darah menurun, mengakibatkan pusing mendadak.
• Tekanan darah meninggi akibat meningkatnya resistensi pembuluh darah
• perifer.
6. Sistem Pengaturan Temperatur Tubuh.
• Temperatur tubuh menurun ( hipotermia ) secara fisiologis akibat metabolisme yang menurun.
• Keterbatasan refleks menggigil dan tidak dapat memproduksi panas akibatnya aktivitas otot menurun.
7. Sistem Respirasi
• Otot-otot pernafasan kehilangan kekuatan dan menjadi kaku.
• Menurunnya aktivitas dari silia.
• Paru-paru kehilangan elastisitas, menarik nafas lebih berat, kapasitas pernafasan maksimum menurun, dan kedalaman
bernafas menurun.
• Alveoli ukuranya melebar dari biasa dan jumlahnya berkurang.
• Kemampuan untuk batuk berkurang.
• Kemampuan kekuatan otot pernafasan akan menurun seiring dengan pertambahan usia.
8. Sistem Gastrointestinal.
• Kehilangan gigi akibat Periodontal disease, kesehatan gigi yang buruk dan gizi yang buruk.
• Indera pengecap menurun, hilangnya sensitivitas saraf pengecap di lidah terhadap rasa manis, asin, asam, dan pahit.
• Eosephagus melebar.
• Rasa lapar menurun, asam lambung menurun.
• Peristaltik lemah dan biasanya timbul konstipasi.
• Daya absorbsi melemah.
Bagaimana cara memperlambat
penuaan
• Selalu aktif. Dalam hal ini usahakan untuk tidak sering duduk terlalu lama baik itu di depan komputer atau
menonton acara televisi yang anda sukai. Anda dapat memulainya dengan mengurangi waktu untuk berlama-
lama di depan komputer atau televisi dengan melakukan aktivitas lainnya yang membuat anda tetap bergerak
dan aktif.
• Sinar matahari pagi sangat baik untuk kesehatan tubuh anda. Ini dikarenakan, dengan terpapar sinar
matahari pagi, maka tubuh akan terpacu untuk memproduksi vitamin D. Vitamin D pada tubuh memiliki
fungsi untuk menangkal penyakit jantung, aneka jenis kanker dan juga mencegah pengeroposan tulang dini.
• Menambah atau memperbanyak untuk mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran sangat baik untuk
menutrisi tubuh anda. Berbagai buah-buahan seperti jeruk, semangka, pepaya, apel dan lain-lain serta aneka
sayuran seperti bayam, sawi dan lain-lain merupakan buah-buahan dan sayur-sayuran yang dimaksud.
• Rutin berolahraga merupakan salah satu faktor yang dapat membuat badan anda lebih sehat dan fit
sepanjang hari. Anda dapat memulainya, dengan menyisihkan waktu pagi untuk berolahraga pagi seperti
berjalan, berlari maupun bersepeda santai.
• Stop merokok. Ini merupakan salah gaya hidup sehat yang sulit di lakukan bagi mereka yang menjadikan
kebiasaan merokok sebagai kebutuhan. Tapi tahukah anda, kandungan rokok sangat tidak bersahabat untuk
kesehatan tubuh anda.
• Mulai hari anda dengan tertawa atau tersenyum. Karena aktivitas tersenyum maupun tertawa berdampak
sangat baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh serta kesehatan tubuh itu sendiri. Anda dapat
memulainya dengan sering bercanda dengan teman atau menonton berbagai acara komedi di televisi.
• Usahakan untuk membatasi, mengurangi atau bahkan menghilangkan untuk mengkonsumsi aneka makanan
siap saji. Dengan mulai memasak makanan sendiri, anda akan lebih mengetahui, apakah makanan yang anda
masak baik untuk kesehatan tubuh anda atau malah berdampak buruk bagi kesehatan tubuh anda.

Anda mungkin juga menyukai