STEP 1
3.
STEP 2
STEP 3
Etio:
1. Faktor biologis: dari diri sendri (penurunan neurotransmiter), jika meningkat maka
cenderung terjadi maniak.
Serotonin mood, tidur jg mengatur serotonin
Dopamin motorik
Epineprin konsentrasi
4. Faktor Pramorbid
Faktor Genetika
Penelitian keluarga.
• saudara derajat pertama penderita ggn bipolar I => 8 - 18 kali > saudara
derajat pertama subjek kontrol untuk menderita gangguan bipolar I & 2-
10 kali lebih menderita ggn depresif berat.
• saudara derajat pertama penderita ggn depresif berat => 1,5-2,5 kali >
saudara derajat pertama subjek kontrol untuk menderita gangguan
bipolar I dan 2-3 kali lebih mungkin menderita gangguan depresif berat.
Penelitian adopsi.
Anak biologis dari orang tua yg menderita, berada dlm risiko menderita
ggn mood, bahkan jika dibesarkan oleh keluarga angkat yg tidak menderita
gangguan.
Penelitian kembar.
• Anak kembar menunjukkan bahwa angka kesesuaian untuk gangguan
bipolar I pada kembar monozigotik adalah 33-90 %, untuk ggn depresif
berat angka adalah 50 %.
• Sebaliknya, angka kesesuaian pada kembar dizigotik adalah 5-25 %
untuk ggn bipolar I dan 10-25 % untuk ggn depresif berat.
Faktor Psikososial
Peristiwa kehidupan dan stres lingkungan.
- peristiwa kehidupan (clefts) melepaskan corticotropin-releasing hormone (CRH),
menstimulasi pelepasan hormon adrenokortikotropik (ACTH) dari hipofisis
anterior. ACTH => pelepasan kortisol dari korteks adrenal. Kortisol memberikan
umpan batik (feed back) pada jaringan kerja melalui sekurangnya dua mekanisme:
- mekanisme umpan balik cepat, peka terhadap kecepatan peningkatan konsentrasi
kortisol, beroperasi melalui reseptor kortisol di hipokampus dan menyebabkan ↓
pelepasan ACTH;
- mekanisme umpan batik lambat, sensitif terhadap konsentrasi kortisol, bekerja
melalui reseptor hipofisis dan adrenal.
Dexamethasone-suppression test.
Deksametason adalah suatu analog sintetik dari kortisol. bahwa 50 % pasien
depresi gagal ber-respon supresi kortisol yang normal terhadap dosis tunggal
deksametason yang menyebabkan stres lebih sering mendahului episode pertama
gangguan mood daripada episode selanjutnya.
stres episode pertama => perubahan biologi otak => perubahan neurotransmiter
dan sistem pemberi signal intraneuronal
Faktor kepribadian pramorbid
Tipe kepribadian: dependen, obsesif-kompulsif, histeriakal risiko > ggn depresi
daripada tipe kepribadian antisocial, paranoid, dan lainnya yang menggunakan proyeksi dan
mekanisme pertahanan mengeksternalisasikan lainnya.
Penyebabnya merupakan Interaksi antara factor biologis,faktor genetik,faktro
psikososial.Kelainan metabolik amin biogenik seperti 5-hydroxyindoleacetic acid (5
HIAA),homovanilic acid (HVA), 3 metoksi-4-hidrosifenilgliokol (MHPG) dalam darah, urin,
dancairan serebrospinal dilaporkan ditemukan pada pasien.Pola penurunan genetikl terjadi
melalui mekanisme yang kompleks.
Sumber: KAPLAN
Gejala tambahan
Klasifikasi
Ringan
o 2 dari 3 gejala utama + 2 gejala tambahan, sekurang2nya selama 2 minggu.
o Ada sedikit pengurangan aktivitas sosial.
Sedang
o 2 dari 3 gejala utama + 3-4 gejala tambahan (sebaiknya 4), sekurang2nya selama 2
minggu.
o Ada gangguan pengurangan aktivitas sosial yang signifikan.
Berat
o Berat Dengan Psikotik
3 gejala utama + 4 gejala tambahan. Ada waham, halusinasi, atau stupor depresif.
o Berat tanpa psikotik
3 gejala utama + 4 gejala tambahan tanpa ada waham dll.
Hipertimia, ada 4:
Penderita merasa enteng dan mencoba menyakinkan orang sekitar bahwa keadaannya
baik2 saja.
#Apakah orang yang mengalami depresi sebelumnya mengalami hal2 seperti ini?
#Apakah pasien ini termasuk mengalami Bipolar? Atau hanya depresi murni?
#Apakah alay(kalo sedih,sedih bgt dan kalo senang,senang bgt) termasuk gangguan
bipolar?
Pathogenesis
Teori neurotransmiter
Gangguan mood disebabkan karena ketidakseimbangan neurotransmiter di SSP.
Kelebihan senyawa amin (NE dan dopamin) mania; kekurangan NE, Dopamin, 5-
HT depresi. ketidakseimbangan antara aktivitas/rasio DA dan NE perubahan mood
dari depresi ke mania. Jika NE turun dopamin mendominasi switch ke hipomania
atau mania
Teori Kation dan Membran
perubahan keseimbangan elektrolit, terutama Ca dan Na, diduga terkait dgn fluktuasi
mood pada bipolar. perubahan [Ca] ekstrasel dan intrasel dpt mempengaruhi pelepasan
dopamin, NE dan 5-HT. eksitabilitas saraf mempengaruhi variasi perasaan dan switch
dari depresi ke mania atau sebaliknya. Pasien bipolar yang tidak diobati memiliki
konsentrasi Ca intrasel yang lebih tinggi pada limfosit dan plateletnya dibanding orang
normal, aplikasi farmako :
Obat-obat Ca bloker: memblok kanal Ca (L-type) menurunkan Ca intraseluler memblok
aktivitas 5-HT, dopamin, dan endorphin mengurangi mania
Lamotrigin : memblok kanal Na menghambat pelepasan glutamate dan aspartat,
danmenurunkanaktivitas Ca
Manifestasi Klinis
Gejala tambahan
Klasifikasi
Ringan
o 2 dari 3 gejala utama + 2 gejala tambahan, sekurang2nya selama 2 minggu.
o Ada sedikit pengurangan aktivitas sosial.
Sedang
o 2 dari 3 gejala utama + 3-4 gejala tambahan (sebaiknya 4), sekurang2nya selama 2
minggu.
o Ada gangguan pengurangan aktivitas sosial yang signifikan.
Berat
o Berat Dengan Psikotik
3 gejala utama + 4 gejala tambahan. Ada waham, halusinasi, atau stupor depresif.
o Berat tanpa psikotik
3 gejala utama + 4 gejala tambahan tanpa ada waham dll.
Antidepresan:
TCA
SNRI
SSRI
MAOI penghancuran enzim melalui mono amin oksidasi
#Obat Mania:
STEP 4
Gangguan Mood/Afektif
STEP 5
STEP 6
STEP 7
DEPRESI
Definisi
Gangguan depresif adalah gangguan psikiatri yang menonjolkan mood sebagai masalahnya,
dengan berbagai gambaran klinis yakni gangguan episode depresif, gangguan distimik,
gangguan depresif mayor dan gangguan depresif unipolar serta bipolar.
Klasifikasi &Diagnosis
F.32.0 Episode depresi ringan
Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama gangguan depresif seperti
tersebut di atas
Ditambah sekurang-kurangnya 2 dari gejala lainnya
Tidak boleh ada gejala yang berat diantaranya
Lamanya seluruh episode berlangsung sekurang-kurangnya sekitar 2 minggu
Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial yang dilakukannya
F 32.1 Episode depresi sedang
Disertai waham, halusinasi atau stupor. Waham biasanya melibatkan ide tentang dosa,
kemiskinan atau malapetaka yang mengancam, dan penderita merasa bertanggung jawab atas
hal itu. Halusinasi auditorik atau olfatorik biasanya berupa suara yang menghina atau
menuduh, atau bau kotoran atau daging membusuk. Retardasi psikomotor yang berat dapat
menuju pada stupor
Jika diperlukan, waham atau halusisnasi dapat ditentukan sebagai serasi atau tidak serasi dengan
afek (mood congruent).
TERAPI
PENATALAKSANAAN DEPRESI
Perlu pemeriksaan medis dan psikiatris untuk menyisihkan depresi sekunder dan berusaha
untuk mengidentifikasi sindrom afektif. Selalu tanyakan tentang gambaran-gambaran
vegetatif dan evaluasi potensi untuk bunuh diri.
Rawatlah pasien-pasien yang :
mengalami ketidakmampuan akibat gangguan ini
mempunyai lingkungan rumah yag destruktif atau dukungan lingkungan yang terbatas
berisiko bunuh diri
mempunyai penyakit medik terkait yang memerlukan penatalaksanaan
Semua pasien deprsei harus mendapatkan psikoterapi dan beberapa memerlukan
tambahan terapi fisik. Kebutuhan terapi khusus bergantung pada diagnosis, berat penyakit,
umur pasien, dan respon terhadap terapi sebelumnya.
1. Terapi Psikologik
Psikoterapi suportif selalu diindikasikan.
Berikan kehangatan, empati, pengertian dan opimistik.
Bantu pasien mengidentifikasi dan mengekspresikan hal-hal yang membuatnya
prihatin dan melontarkannya.
Bantulah memecahkan problem eksternal (misal, pekerjaan, menyewa rumah)-
arahkan pasien, terutama selama episode akut dan bila pasien aktif bergerak.
Latih pasien untuk mengenal tanda-tanda dekompesasi yang akan datang
Temui pasien sesering mungkin (mula-mula 1-3 kali per minggu) dan secara
teratur tetapi jangan sampai tidak berakhir atau untk selamanya.
Kenalilah bahwa beberapa pasien depresi dapat memprovokasi kemarahan anda
(melalui kemarahan, hostilitas, dan tuntutan yang tak masuk akal, dll)
Psikoterapi berorientasi tilikan jangka panjang dapat berguna pada pasien depresi
minor kronis tertentu dan beberapa pasien dengan depresi mayor yang mengalami
remisi tetapi mempunyai konflik.
Terapi kognitif perilaku dapat sangat bermanfaat pada pasien depresi sedang dan
ringan
Depresi diterapi dengan memberikan pasien latihan keterampilan dan pengelaman
-pengalaman sukses.
Dari perspektif kognitif, pasien dilatih untuk mengenal dan menghilangkan pikian
-pikiran negatif dan harapan – harapan negatif. Terapi ini mencegah kekambuhan.
Deprivasi tidur parsial (bangun mulai di pertengahan malam dan tetap terjaga
sampai malam berikutnya), dapa membantu mengurangi gejala – gejala depresi
mayor buat sementara.
Latihan fisik (berlari,berenang) dapat memperbaiki depresi, dengan mekanisme
bilologik yang belum dimengerti dengan baik.
2. Terapi Fisik
Litium efektif dalam membuat remisi gangguan bipolar, mania dan mungkin
bermanfaat dalam pengobatan depresi bipolar akut dan beberapa depresi
unipolar.
Antikonvulsan juga sama baik dengan litium untuk mengobati kondisi akut,
meskipun kurang efektif untuk rumatan. Antidepresan dan litium dapat
dimulai bersama – sama dan litium diteruskan setelah remisi.
Antipsikotik diperlukan bagi pasien psikotik, paranoid, atau pasien yang
sangat agitasi, tunggal atau bersama – sama dengan antidepresan,
litium, atau ECT-anti depresan yang baru juga terlihat efektif.
ECT mungkin merupakan terapi terpilih :
bila obat tidak berhasil setelah satu atau lebih dari 6 minggu pengobatan,
bila kondisi pasien menuntut remisi segera (misal, bunuh diri yang akut)
pada beberapa depresi psikotik
pada pasien yang tak dapat mentoleransi obat (misal, pasien tua yang berpenyakit
jantung). Lebih dari 90% pasien memberikan respons.
Sumber: Buku Saku Psikiatri, David A tomb
MANIA
Definisi
Mood yang meluap-luap, peningkatan harga diri, gagasan meloncat-loncat / flight of ideas,
gagasan kebesaran, hiperaktif dan kurang tidur
Suatu keadaan afektif yang serba berlebihan, biasanya disertai peningkatan kecepatan
aktivitas fisik, mental dalam berbagai derajat keparahan
Epidemiologi
o
2% angka kejadian seumur hidup
o
L=P
o
Terjadi usia 5-6 th sampai 50 th, kejadian rata-rata usia 30th
Klasifikasi
F 30.0 Hipomania
F 30.1 mania tanpa gejala psikotik
F 30.2 Mania dengan gejala psikotik
F 30.8 Episode Manik lainnya
F30.9 Episode Manik YTT
Tanda dan Gejala
Tanda
Penampilan Umum dan perilaku: agitasi psikomotor, menarik perhatian, pakaian
berwarna emarak,dadndanan berlebihan, kombinasi pakaian aneh, intrusive,
menghibur,mengancam,hipereksitasi.
Afek:labil, kuat
Mood: euforik, ekspansif, iritabel, menuntut,bercanda
Bicara;menekan, keras,dramatic, berlebihan dapat menjadi inkoheren
Isi pikiran: harga diri sangat tinggi,grandiositas, egosentrik tinggi,waham dan lebih
jarang halusinasi
Proses fikiran; flight of ideas(jika berat dpt menjadi inkoheren), pikiran berpacu,
neologisme,asosiasi bunyi(clang), sirkumstansial, tangensial(mendadak berubah
topic).
Sensorium: sangat mudah dialihkan, sulit konsentrasi.
Tilikan: sering terganggu.
Gejala
Perilaku keliru dan disinhibisi(semena-mena)
Membuang uang berlebihan
Berjudi berlebihan
Hiperseksualitas, promiskusitas
Terlampau kepanjangan dalam aktivitas dan tanggung jawab
Toleransi frustasi rendah
Tanda vegetative
Naiknya libido
penurunanBB dan anoreksia
Insomnia( diungkapkan sebagai tak perlu tidur)
Energi berlebihan
TRIAS MANIC:
1. Flight of ideas
2. Euforia dan reaksi emosional yang labil, eksaltasi (perasaan senang dan
semangat yang ekstrim)
3. Sikap yang berubah-ubah dan tingkah laku yang hiperaktif
Diagnosis
F30.0 Hipomania:
- Derajat gangguan yang lebih ringan dari mania (F30.1),afek yang meninggi
atau berubah disertai peningkatan aktivitas menetap selama sekurang-
kurangnya beberapa hari berturut-turut ,pada suatu derajat intensitas dan
bertahan melebihi sikotimia (F34.00 ,serta tidak ada halusinasi atau waham.
- Pengaruh nyata atas kelancaran pekerjaan dan aktivitas social memang sesuai
dengan diagnosis hipomania,akan tetapi bila kekacauan itu berat atau
menyeluruh ,maka diagnosis mania (F30.1 atau F30.2) harus ditegakkan.
F30.1 Mania tanpa gejala psikotik
- Episode harus berlangsung sekurang-kurangnya 1 minggu dan cukup berat
sampai mengacaukan seluruh atau hampir seluruh pekerjaan dan aktivitas
social yang biasa dilakukan.
- Perubahan afek harus disertai energy yang bertambah , sehingga terjadi
aktivitas berlebihan,percepatan dan kebanyakan bicara,kebutuhan tidur
berkurang, ide-ide perihal kebesaran, dan terlalu optimistik.
F30.2 Mania dengan gejala psikotik
- Gambaran klinis merupakan bentuk mania yang lebih berat dari mania tanpa
gejala psikotik
- Harga diri yang membumbung dan gagasan kebesaran dapat berkembang
menjadi waham kebesaran (delusion of persecution),iritabilitas dan kecurigaan
menjadi waham kejar (delusion of persecution) .Waham dan halusinasi sesuai
dengan keadaan afek tersebut (mood-congruent).
Sumber: PPDGJ III
EPISODE MANIK GEJALA KHAS/MENONJOL
Hipomania Afek yang meninggi/berubah disertai
peningkatan aktifitas , menetap selama
sekurang-kurangnya beberapa hari
berturut-turut
Mania tanpa gejala psikotik Episode berlangsung sekurang-
kurangnya 1 minggu
Cukup berat sampai mengacaukan
seluruh pekerjaan atau hampir seluruh
aktifitas social yang biasa dilakukan
Aktifitas yang berlebihan,percepatan &
kbanyakan bicara,keb tdr yang
berkurang, Ide-ide perihal
kebesaran/grandiose ideas dan terlalu
optimistik
Mania dengan Gejala Gmbrn klinisnya > berat dari mania tanpa gjala
psikotik psikotik
Harga diri yang membumbung dan gagasan
kebesaranwaham kebesaran
Iritabilitas & kecurigaan waham kejar (delusion
of persecution)
Waham & halusinasi sesuai dengan keadaan afek
tersebut (mood-congruent)
Terapi
TERAPI MANIA
Evaluasi dengan baik dan terapi segera.
Apakah pasien menderita penyakit medis atau menggunakan obat – obatan ?
Apakah ia sebelumnya pernah menderita manik ?
Apakah ia meminum litium ?
Berapa kadar litium darahnya ?
Bila hipomanik
gunakan terapi obat jalan dan bekerja sama dengan keluarga
pertimbangkan antipesikotik dosis rendah, jangka pendek (misal, haloperidol 2-5
mg/hari) tetapi andalkan litium atau antikonvulsan jangka panjang.
Bila manik
hendaklah dirawat
■ apakah pasien lemah ?
■ Apakah pasien mengalami kurang tidur secara serius ?
Obati segera dengan antipsikotik (dosis besar mungkin dibutuhkan, misal
haloperidol 10-40 mg selama 24 jam pertama).
Pertimbangkan penggunaan benzodiazepin pada tahap awal.
Bila dengan obat tidak berhasil, ECT merupakan terapi yang efektif untuk mania.
Bersikaplah santai, masuk akal, dan terkontrol
obati dengen lingkungan yang tenang dan stimulus minimal.
Mulailah dengan litium karbonat ; sebanyak 30% pasien manik, tetap mengalami
simtomatik parsial meskipun dengan litium.
Bila litium gagal, pertibangkan karbamazepin, asam valproat atau salah satu
antikonvulsan lain.
Meskipun dengan terapi yang baik, hasil terapi jangka panjang masih sering
buruk.