Anda di halaman 1dari 38

psikofarmaka

Anis sukandar
Definisi
Psikofarmaka = obat psikotropik = Psikotropika
Obat yang bekerja scr selektif pada susunan sarap
pusat (SSP) dan mempunyai efek efek utama terhadap
aktifitas mental dan perilaku, digunakan untuk terapi
gangguan psikiatrik.
Psikofarmaka………………

Mempengaruhi :
 Proses pikir
 Alam perasaan/emosi
 Tingkah laku
 Penghayatan pribadi manusia
Efek Psikofarmaka
Efek Primer
 Merupakan efek klinis terhadap target
 Timbul lebih lambat (dibanding efek sekunder)
 Digunakan untuk tujuan terapi, disesuaikan dengan
gejala yang mjd sasaran terapi.
Efek Psikofarmaka
Efek Sekunder
 Merupakan efek samping penggunaan psikofarmaka
 Muncul lebih dahulu dibanding efek primer
 Digunakan untuk tujuan terapi, disesuaikan dengan
gejala yang mjd sasaran terapi.
Macam Psikofarmaka
Anti-psikotik
Anti-depresan
Anti-mania
Anti-anxietas
Anti-insomnia
Anti-obsesifkonfulsif
Anti Panik
Anti Psikotik
Sinonim : Neuroleptics, Major Tranqulizers,
Ataractics, Antipsychotics, Neuroleptika
Obat Acuan : Chlorpromazine (CPZ)
Antipsikotik/Neuroleptik
Indikasi penggunaan antipsikotik

Skizofrenia Akut & Kronis


Psikosis akut, Psikosis organik
Depresi berat dg gambaran psikotik yang jelas
GG Bipolar
Sindrom Gilles de la Tourette
Antipsikotik tipikal
Memperbaiki gejala positif dari psikotik (gaduh
gelisah, halusinasi, waham)
Tidak memperbaiki gejala negatif (afek yang datar,
menarik diri, apati, tidak ada keinginan untuk
berbuat)
Mempunyai efek sedasi.
Bekerja pd blokade reseptor D2
SISTEM DOPAMIN
JALUR MESOKORTIKAL JALUR NIGROSTRIATAL JALUR INI
HIPOAKTIVITAS TERLIBAT DALAM PENGENDALIAN GERAKAN
MENYEBABKAN GEJALA HAMBATAN YANG BERLEBIHAN PADA RESEPTOR
NEGATIF DAN KOGNITIF DOPAMIN AKAN MENYEBABKAN EPS

JALUR
TUBERKULOFUNDIBULAR
MENGENDALIKAN SEKRESI
PROLAKTIN, HAMBATAN PADA JALUR MESOLIMBIK
TRANSMISI DOPAMINERGIK HIPERAKTIVITAS AKAN
AKAN MENYEBABKAN MENYEBABKAN TIMBULNYA
GEJALA POSITIP
Dosis Anti psikotik Tipikal
Chlorpromazine 150-1800 mg/hari
Flufenazine 5-15 mg/hari
Trifluoperazine 5-30 mg/hari
Perpenazine 8-24 mg/hari
Haloperidol 1.5-30 mg/hari
Pemberian Dosis
Dimulai dg dosis minimal/awalan/initial dose
Lanjutkan pemberian antipsikotik minimal 3 bulan setelah
gejala hilang.
Untuk pasien kronis dibutuhkan antipsikotik jangka
panjang bahkan seumur hidup dengan dosis minimal
untuk mencegah kambuh.
Gunakan dosis terbagi 2-3 kali sehari. Untuk dosis
pemeliharaan dapat diberikan dosis tunggal.
Pasien usia lanjut gunakan dosis ¼ - 1/3 dosis dewasa.
Kadang kadang diperlukan pemeriksaan kadar obat
didalam darah untuk mengetahui kepatuhan minum obat,
menghidari toksisitas.
Efek Samping Antipsikotik
• Gangguan neurologik
– Gangguan ekstrapiramidal
cth: distonia akut (spasme klmpk otot mayor leher,
punggung, dan mata yg nyeri), akatisia (gelisah, ps. tdk
dpt tenang, sakit pada tungkai berkurang dgn
melakukan gerakan), sindrom Parkinsonism (rigiditas,
tremor halus, cogwheel), diskinesia tardif (gerakan
involunter stereotipe)
– Sindrom Neuroleptik Maligna (hiperpireksia, rigiditas
otot, altered mental)
– Penurunan ambang kejang
Efek Samping Antipsikotik
• Gangguan susunan saraf otonom
– Hipotensi postural
– Gangguan gastrointestinal (cth: konstipasi)
– Gangguan urogenital (cth: retensi urin)
– Gangguan pada mata (cth: fotosensitivitas, pandangan
kabur)
– Gangguan mukosa (cth: mulut kering)
• Gangguan hormonal
– Hiperprolaktinemia
Efek Samping Antipsikotik
– Galaktorhoe
– Amenorhoe
– Ginekomastia pada laki-laki
• Gangguan hematologi
– Agranulositosis (kegawatdaruratan)
• Lain-lain
– Ikterus obstruktif (pd bayi dgn ibu yg menggunakan
antipsikotik)
– Disfungsi seksual
– Alergi
Antipsikotik atipikal
Adalah antipsikotik generasi kedua yang lebih
aman dan lebih menguntungkan dari antipsikotik
tipikal.
Pada dosis terapeutik sangat minimal
menimbulkan gejala ext piramidal dan
hyperprolactinemia
Dapat memperbaiki gejala positif dan negatif dari
gejala skizofrenia.
Sangat sedikit menimbulkan gangguan kognitif.
Lebih ditolerir oleh pasien.
GAMBARAN OBAT ANTIPSIKOTIK ORAL ATIPIKAL

Jenis Dosis Efek Sedasi Ekstrapiram Aticholinergi Hipotensi


Antipsikotik mg/hari idal k Orthostati
k
Clozapine 300-900 +++ 0/+ +++ +++
(Clozaril) dibagi 2-3
kali/hari
Olanzapine 5-20 dibagi + 0/+ +/++ +
(Zyprexa) 1-2 kali/hari

Quetiapine(S 150-600 + 0/+ 0/+ +


eroquel) dibagi 2-3
kali/hari
Risperidone( 1-6 dibagi 2- + 0/+ 0/+ +
Risperdal) 3 kali/hari

(Abilify)

(lodapin)
Pemilihan jenis antipsikotik.
Bila pasien yang sulit tidur diberikan obat yang efek
sedasinya yang kuat, sedangkan pasien yang butuh
bekerja atau sekolah  efek sedasi yang lemah.
Faktor ekonomi
Efektivitas klinis antipsikotik.
ANTIDEPRESAN
 Antidepresan efektif untuk ggn depresi dan
berbagai jenis ggn cemas.
 Antidepresan digolongkan menjadi:
1. Trisiklik (TCA) contohnya amitriptyline,
imipramin, clomipramin.
2. SSRI /selective serotonine re-uptake inhibitot
contohnya: paroxetine, fluoxetine, fluvoxamine,
sertraline.
3. Golongan lainnya contohnya mirtazapine,
trazodone
TRISIKLIK (TCA)
Merupakan anti depresan generasi pertama.
Secara oral diserap dengan baik dan level puncak
dalam plasma dicapai setelah 2-6 jam, namun reaksi
klinik yang optimum setelah 2-4 minggu
INDIKASI, EFEK SAMPING DAN CARA
PEMBERIAN

Indikasi
 Depresi berat.
Bila depresi berat dengan ciri psikotik maka
dikombinasi dengan pemberian antipsikotik.
Depresi dengan afek yang melancholic
Beberapa jenis anxietas
Clomipramine banyak digunakan untuk ggn
obsessif kompulsif.
Efek samping
Sedasi, mulut kering, hipotensi
ortostatik,dizziness, konstipasi, takikardia, heart
block
Hati hati pada pasien usia lanjut, dan kondisi
medik lain khususnya jantung. karena sangat
sensitif dengan efek samping yang berkaitan
dengan reseptor kolinergik dan alpa adrenergik.
Indeks terapeutik yang sempit shg bahaya over
dosis.
Cara pemberian

Dimulai dengan dosis rendah. Ditingkatkan secara


bertahap setelah 7 – 10 hari bila tidak ada reaksi
Setelah 2 minggu tetap tidak ada reaksi, dosis
boleh ditingkatkan lagi
Reaksi klinik mungkin dapat dicapai setelah 4
minggu
Pada usia lanjut , berikan dosis kecil dan titrasi
untuk meminimalkan toksisitas
Penghentian obat secara mendadak dapat
menimbulkan rebound fenomen dan efek samping
cholinergic
ANTIDEPRESAN
Jenis Obat Dosis Anticholiner Sedasi Hipotensi Level Efek
mg/hari gik Orthostatik Dalam
Plasma

Amitryptilin 50-300 ++++ ++++ ++ 110-250


(Laroxyl)

Clomipramin 25-250 +++ +++ ++ 80-100


e(anafranil)

Imipramine 30-300 ++ ++ +++ 200-350


(Tofranil)

Tetracyclic 50-225 ++ ++ + 200-300


Maproptiline
(Ludiomil)
SSRI
Efektif untuk depresi dan beberapa gangguan
cemas. (OCD, Panic, Fobia social)
Efektif untuk komorbid depresi dengan gangguan
fisik (jantung, kejang, trauma kepala, stroke,
dementia, parkinson, astma,glaucoma dan cancer
Level puncak dalam darah setelah 6 jam.
Penyerapan diusus tidak dipengaruhi oleh
makanan
Efek samping
Dizziness sementara, mengantuk, tremor,berkeringat,
sakit kepala, mulut kering, diare, mual muntah,
penurunan berat badan(sementara).
Kd-kd cemas dan insomnia (fluoxetine)
Somnolen atau mengantuk berat (paroxetine)
Diare (sertraline)
Pada minggu pertama sering menimbulkan
gejala cemas, gelisah, insomnia, dan ggn
pencernaan
Terangkan kepada pasien, bahwa gejala
diatas akan hilang dengan berlalunya waktu
Pemberian BZD sementara dapat
mengurangi lama dan beratnya gejala
Penghentian obat secara mendadak dapat
menimbulkan gejala bersifat sementara,
misalnya lemas, kesemutan,dizziness
Fluoxetine dapat menyebabkan
hipoglikemia, pasien yang mendapat terapi
insulin harus ada penyesuaian
Cara pemberian
Mulai dengan dosis kecil ditingkatkan setelah 2-3
minggu. Reaksi optimal didapatkan setelah 4-6
minggu. Pada usia lanjut, disfungsi ginjal, hepar,
berikan dosis rendah
Flouxetine: dimulai dengan dosis tunggal 20
mg dipagi hari. Reaksi klinis setelah
beberapa minggu. Dapat ditngkatkan setelah
2 minggu. Dosis maksimal 60 mg Untuk
bulimia nervosa dosis awal 60 mg/ hari
Fluvoxamine: dosis awal untuk OCD 50 mg/
hari, dinaikan secara bertahap 50 mg/hari
setiap 4-7 hari. Dosis maksimum 300mg/
hari. Bila dibutuhkan dosis melebihi
100mg/hari, dosis dibagi dlm 2 kali
pemberian
Sertraline: dosis awal 50 mg / hari diberikan dengan
dosis tunggal dipagi atau sore hari. Bila reaksi belum
efektif setelah > 1 minggu dosis dapat dinaikan sampai
200mg
Anti Anxietas cont’d

Golongan Indikasi Efek Samping


Kompleks BENZODIAZEPIN: • Susunan saraf pusat : mengantuk, ataxia, slurred
Reseptor - Insomnia speech, gangguan konsentrasi dan memori,
GABA. - Sedasi preoperasi depresi pernafasan.
- Epilepsi • Penyalahgunaan obat benzodiazepin
- Putus Alkohol & sedatif • Kehamilan : kelainan palatum.
• Penghentian obat : sindrom putus obat: cemas,
hipnotik lain
- Relaksan otot mudah tersinggung, insomnia, nyeri kepala & otot,
tremor, berkeringat, dizzinesi, mual, hilang nafsu
- Terapi psikiatrik lain makan, depresi, depersonalisasi, g persepsi.
Simpatis Ggn cemas disertai Propanolol: Hipotensi, bradikardi, Asma,
(adrenergik) gejala otonom : tremor, Eksaserbasi DM, Disfungsi seksual, Fatique,
berkeringat, takikardi, mudah tersinggung, mual & diare
dilatasi pupil,  Clonidine : Agonis α2 Adrenergik
 misal: pada fobia ES: Hipotensi, sedasi, ↑ Aritmia, Mimpi buruk,
sosial depresi, halusinasi, insomnia, cemas, disfungsi
seksual,
Serotonergik Gg Cemas Menyeluruh Hati-hati pada gagal ginjal & disfungsi hepar
Anti Anxietas

Golongan Contoh Cara kerja


Kompleks Diazepam Teori: aliran Cl- yang masuk kedalam
Reseptor Chlordioze kanal Cl- kurang cukup,
GABA. poxide Benzodiazepin  Cl- tersebut
Lorazepam (yang terletak) di kompleks reseptor
Clobazam menjadi cukup.
Alprazolam Aliran Cl- yang meningkat (pada
sistem GABA-ergik)  menghambat
Estazolam
tonus simpatis  cemas dapat
Triazolam diatasi.
Simpatis Clonidine Langsung  Hambat tonus neuron
(adrenergik) Propranolol Adrenergik
Serotonergik. Buspiron Parsial agonis  reseptor (5 HT1A)
BENZODIAZEPINE
Semua BZD mempunyai efek anxiolitik, hipnotik,
relaksasi otot dan antikonvulsan.
Indikasi utama adalah mengurangi anxietas
(cemas) dan Insomnia jk pendek.
Efektif untuk mengatasi insomnia jangka pendek.
Penggunaan untuk pasien anxietas harus dinilai
setiap 4 –6 bulan.
Kurang efektif untuk mengatasi depresi bahkan
dapat mencetuskan atau memperberat depresi.
GAMBARAN OBAT BENZODIAZEPINE ORAL

JENIS OBAT PEMBERIAN DOSIS LEVEL MAKSIMUM DALAM


MG/HARI PLASMA (JAM)

Alprazolam (Xanax) 0,75-4 1-2

Chlordiazepoxide (Librium) 15-100 0,5-4

Clonazepam 1,5-20 1-2

Clorazepate (Tranxene) 15-60 1-2

Diazepam (Valium) 4-40 0,5-2

Estazolam (esilgan) 1-2 2

Lorazepam (Ativan) 2-4 1-6

Triazolam (Halcion) 0,125-0,5 0,5-2


Anti manik
Teori Cara kerja Indikasi lain Efek Samping
Pelepasan Ex: CBZ CBZ : dizzines,
NA >>> menghambat skizofrenia, sedasi,ataxia,
pada sistem pelepasan NA skizoafektif, diplopia,
adrenergik di celah sinaps gangguan leukopenia,
CBZ neuron kontrol impuls, Agranulositosis
adrenergik  sindrom putus trombositopeni,
mengatasi alkohol akut, menekan hormon
gejala manik sindrom nyeri, thyroid (T3 dan T4)
profilaksis hiponatremia,
migrain, hepatitis,
epilepsi. cardiac toxic,
Steven J S
Anti-Mania
Mekanisme kerja :
Efek anti mania dari lithium carbonate disebabkan
kemampuanya mengurangi dopamine reseptor
supersensitivity, meningkatkan cholinergic muscarinic
activity, dan menghambat cyclic adenosine
monophospate.
Anti-Mania
Efek samping lithium berhubungan erat dg dosis dan
kondisi fisik pasien
Efek samping dini : Mulut kering, haus,
gastrointestinal distres, kelemahn otot, poliuria,
tremor halus
Efek samping lain: hipotiroidisme, peningkatan BB,
odema, lekositosis, ggn daya ingat dan konsentrasi.
Terima
Kasih…..

Anda mungkin juga menyukai