Anda di halaman 1dari 5

MEMBACA AYAT KURSI SEBELUM TIDUR Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata,

. .
"Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menugaskan aku menjaga harta zakat Ramadhan kemudian ada orang yang datang mencuri makanan namun aku merebutnya kembali, lalu aku katakan, Aku pasti akan mengadukan kamu kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Lalu Abu Hurairah radhiyallahu anhu menceritakan suatu hadits berkenaan masalah ini. Selanjutnya orang yang datang kepadanya tadi berkata, Jika kamu hendak berbaring di atas tempat tidurmu, bacalah ayat Al Kursi karena dengannya kamu selalu dijaga oleh Allah Taala dan syetan tidak akan dapat mendekatimu sampai pagi. Maka Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda, Benar apa yang dikatakannya padahal dia itu pendusta. Dia itu syetan. (HR. Bukhari no. 3275)" Membaca Ayat kursi, berdasarkan hadits tentang kisah Abu Hurairah yang diajari oleh syaithon ayat kursi kemudian dia berkata: "Jika engkau membacanya, maka Allah senanriasa akan menjagamu dan syaithon tidak akan mendekatimu hingga pagi." (HR. Bukhari no. 2311) Dalam kisah lain yang mirip dengan kisah di atas dan diriwayatkan Ubay bin Kab radhiallahu anhu, disebutkan bahwa si jin mengatakan:


Barangsiapa membacanya ketika sore, ia akan dilindungi dari kami sampai pagi. Barangsiapa membacanya ketika pagi, ia akan dilindungi sampai sore. (HR. ath-Thabrani no. 541, dan al-Albani mengatakan bahwa sanadnya bagus) Dalam hadits yang lain, Nabi shallallahu alahi wa sallam bersabda:


Barangsiapa membaca ayat kursi setelah setiap shalat wajib, tidak ada yang menghalanginya dari masuk surga selain kematian. (HR. ath-Thabrani no. 7532, dihukumi shahih oleh al-Albani)

BALASAN BAGI ORANG YANG MENINGGALKAN SHALAT Diriyawatkan dari Jabr Ibnu Abduullah RA, Rasulullah SAW Bersabda :

Sesungguhnya (batas pemisah) antara seseorang dengan kemusyrikan dan kekafiran adalah meninggalkan shalat (HR. Muslim Dalam Kitab Al-Iman)

Diriwayatkan dari Buraidhah Ibn Alhuasib RA, rasulullah SAW bdersabda :

Perjanjian antara kita dan mereka adalah sholat; barangsiapa yang meninggalkannya maka benar-benar ia telah kafir (HR. Imam Ahmad, Abu Daud, Attirmidzi dan Ibnu Majah)

Pembicaraan orang yang meninggalkan shalat dalam Al Quran Banyak ayat yang membicarakan Allah Taala berfirman, hal ini dalam Al Quran, di antaranya;


Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui al ghoyya, kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh. (QS. Maryam: 59-60) Ibnu Masud radhiyallahu anhuma mengatakan bahwa ghoyya dalam ayat tersebut adalah sungai di jahannam yang makanannya sangat menjijikkan, yang tempatnya sangat dalam. (Ash Sholah, hal. 31) Dalam ayat ini, Allah menjadikan tempat ini yaitu sungai di Jahannam- sebagai tempat bagi orang yang menyiakan shalat dan mengikuti syahwat (hawa nafsu). Seandainya orang yang meninggalkan shalat adalah orang yang hanya bermaksiat biasa, tentu dia akan berada di

neraka paling atas, sebagaimana tempat orang muslim yang berdosa. Tempat ini (ghoyya) yang merupakan bagian neraka paling bawah, bukanlah tempat orang muslim, namun tempat orang-orang kafir. Pada ayat selanjutnya juga, Allah telah mengatakan,


kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh. Maka seandainya orang yang menyiakan shalat adalah mukmin, tentu dia tidak dimintai taubat untuk beriman. Dalam ayat yang lain, Allah Taala berfirman,


Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. (QS. At Taubah: 11).

RAHASIA SHOLAT 5 WAKTU Ayat Pertama:


"Dan dirikanlah shalat pada kedua tepi siang dan pada bahagian permulaan malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat"(QS. Huud: 114) Menurut para mufassriin, di ayat ini disebutkan waktu shalat, yaitu kedua tepi siang, yaitu shalat shubuh dan ashar. Dan pada bahagian permulaan malam, yaitu Maghirb dan Isya`. Ayat Kedua:


Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan Qur`anal fajri. Sesungguhnya Qur`anal fajri itu disaksikan (QS. Al-Isra`: 78) Menurut para mufassrin, di dalam ayat ini disebutkan waktu shalat yaitu sesudah matahari tergelincir, yaitu shalat Zhuhur dan Ashar. Sedangkan gelap malam adalah shalat Maghirb dan Isya` dan Qur`anal fajri yaitu shalat shubuh. Ayat Ketiga


"Sesungguhnya shalat [Qs. Al-Ankabut= 45] itu dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar."

HIKMAH GERAKAN SHOLAT Gerakan sholat seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW mengandung hikmah dan manfaat bagi kesehatan manusia. Tentunya apabila gerakan tersebut dilakukan dengan benar dan tertib (tumaninah) Rangkain dari gerakan sholat dapat membuat lentur dari urat syaraf, mengaktifkan jaringan keringat dan sistem pembakaran dari tubuh, membuka pintu oksigen menuju otak, serta membuka pembuluh darah di bagian dalam tubuh (pembuluh arteri jantung). Rasulullah SAW bersabda Jika engkau berdiri untuk melaksanakan shalat, maka bertakbirlah. Saat melakukan takbir Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya ke atas hingga sejajar dengan bahu-bahunya (HR Bukhari dari Abdullah bin Umar). Seperti kita ketahui bahwa takbir dilakukan pada waktu hendak ruku, dan ketika bangkit dari ruku. Gerakan ini mempunyai beberapa makna dan manfaat.

TAKBIRATUL IHRAM Posisi: berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah. Manfaat: pada saat mengangkat tangan sejajar dengan bahu, maka posisi dada terbuka, hal ini memberikan aliran darah dari pembuluh balik yang terdapat di lengan untuk dialirkan ke bagian otak pengatur keseimbangan tubuh, membuka mata dan telinga kita, sehingga keseimbangan tubuh terjaga. Gerakan ini juga berfungsi melancarkan aliran darah, getah bening (limfe) dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancar ke seluruh tubuh. Selain itu pada saat mengangkat kedua tangan, otot bahu akan meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.

Sabda Rasulullah: Rukulah dengan tenang dan tertib (tumaninah). Ketika melakukan gerakan ruku, maka Rasulullah SAW meletakkan kedua telapak tangannya di atas lutut (HR Bukhari dari Saad bin Abi Waqqash). Dibalik gerakan ruku yang demikian ternyata mempunyai beberapa manfaat. RUKU Posisi: gerakan ruku yang sempurna ditandai ketika tulang belakang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung orang yang sedang sholat tersebut maka air tidak akan tumpah, jadi posisi kepala lurus dengan tulang belakang. Gerakan Ruku dapat membawa manfaat dalam hal merawat kelenturan tulang belakang (corpus vertebrae) yang berisi sumsum tulang belakang (sebagai syaraf sentral manusia) serta aliran darah yang menyertainya. Ruku juga dapat memelihara kelenturan tuas sistem keringat yang terdapat di pungggung, pinggang, paha dan betis belakang. Demikian pula bagian tubuh lain seperti tulang leher, tengkuk dan saluran syaraf memori dapat terjaga kelenturannya dengan ruku ini. Kelenturan dari syaraf memori dapat dijaga dengan mengangkat kepala secara maksimal dengan mata mengharap ke tempat sujud. Manfaat lain dari gerakan ini adalah posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Sedangkan tangan yang bertumpu di lutut berfungsi relaksasi bagi otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, ruku juga sebagai gerakan yang melatih kemih untuk mencegah gangguan prostat. Lalu bangunlah hingga engkau berdiri tegak. gerakan ini juga mempunyai makna yaitu pada saat berdiri dengan mengangkat kedua tangan, maka darah dari kepala akan turun ke bawah, sehingga bagian pangkal otak yang mengatur keseimbangan berkurang tekanan darahnya. Hal ini bermanfaat pada menjaga syaraf keseimbangan tubuh yang berguna untuk mencegah pingsan secara tiba-tiba. Manfaat dari Itidal adalah variasi postur setelah ruku dan sebelum melakukan sujud. Gerak berdiri membungkuk dan berdiri sujud merupakan latihan bagi organ pencernaan yang baik. Organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian sehingga pencernaan menjadi lebih lancer dan kuat.

Anda mungkin juga menyukai