Anda di halaman 1dari 5

َ‫َّاي بِتَ ْق َوى للاِ فَقَدْ فَازَ ْال ُمتَّقُ ْون‬ ِ ‫ أ ُ ْو‬،‫اس‬

َ ‫ص ْيكُ ْم َوإِي‬ ُ َّ‫يَا أَيُّ َها الن‬

َ‫َللا َح َّق تُقَاتِ ِه َوال تَ ُموت ُنَّ إِال َوأَ ْنت ُ ْم ُم ْس ِل ُمون‬
َ َّ ‫يَاأَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا اتَّقُوا‬: ‫قَا َل تَعَالَى‬

َّ ‫ِيرا َونِ َسا ًء َواتَّقُوا‬


َ‫َللا‬ َّ َ‫مِن نَ ْفس َواحِ دَة َو َخلَقَ مِ ْن َها زَ ْو َج َها َوب‬
ً ‫ث مِ ْن ُه َما ِر َجاال َكث‬ ْ ‫اس اتَّقُوا َربَّكُ ُم الَّذِي َخلَقَكُ ْم‬
ُ َّ‫َوقَا َل يَاأَيُّ َها الن‬
‫علَ ْيكُ ْم َرقِيبًا‬ َ ‫الَّذِي تَ َسا َءلُونَ ِب ِه َواألرْ َح‬
َ َّ َّ‫ام ِإن‬
َ َ‫َللا كَان‬

َ‫َللا َو َرسُولَهُ فَقَدْ فَاز‬ ِ ‫صلِحْ لَكُ ْم أَ ْع َمالَكُ ْم َويَ ْغفِرْ لَكُ ْم ذُنُوبَكُ ْم َو َم ْن ي‬
َ َّ ‫ُطِع‬ َ َّ ‫َوقَا َل يَاأَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا اتَّقُوا‬
ْ ُ‫َللا َوقُولُوا قَ ْوال َسدِيدًا *ي‬
ُ‫ف َْو ًزا عَظِ ي ًما أَ َّما بَ ْعد‬

‫صحْ بِ ِه َو َم ْن تَبِعَ ُه ْم بِإِحْ َسان إِلَى يَ ْو ِم ْال ِقيَا َم ِة‬


َ ‫علَى آ ِل ِه َو‬
َ ‫علَى نَبِيِنَا ُم َح َّمد َو‬ َ ‫اَللَّ ُه َّم‬
َ ‫ص ِل َو َس ِل ْم‬

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Suatu ketika delegasi Najran dari Yaman datang menghadap Rasulullah SAW untuk
menyatakan Islam. Mereka meminta Rasul untuk mengirimkan seseorang yang
amanah dan mampu mengajarkan Islam pada mereka. Rasul menjawab:

‫َسأُرْ سِ ُل َمعَكُ ْم َرج ًُل أَمِ ينًا أَمِ ينًا أَمِينًا‬

“Aku akan mengirimkan bersama kalian seorang laki-laki tepercaya, benar-benar


tepercaya, benar-benar tepercaya, benar-benar tepercaya.”

Para sahabat mendengar pujian itu dan berharap dirinyalah yang akan dipilih oleh
Rasulullah. Sampai-sampai Umar bin Khattab mengatakan, “Aku tidak pernah
menginginkan untuk menjadi pemimpin seperti keinginanku pada hari itu, dengan
harapan akulah orang yang dimaksud.”

Selepas shalat Dzuhur, Rasul mencari-cari orang yang beliau maksud. Umar
berusaha meninggikan tubuhnya, namun Rasul tetap mencari-cari sampai
menemukan Abu Ubaidah. Lalu beliau berkata, “Pergilah bersama mereka. Buatlah
keputusan di antara mereka dengan benar ketika mereka berselisih pendapat.” (HR.
Bukhari)

Dalam riwayat lain milik Ibnu Asakir dari Anas, dia berkata, Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallam, beliau bersabda:

ُ ُ
ِ‫ َوإِنَّ أَمِ يْنَ ه ِذ ِه اْأل َّم ِة أَب ُْو عُبَ ْيدَةَ بْنُ اْل َج َّراح‬،‫إِنَّ لَكُ ْم أ َّمةً أَمِ ْينًا‬
”Setiap umat memiliki orang kepercayaan dan sesungguhnya orang
kepercayaan umat ini adalah Abu Ubaidah bin Al-Jarrah.” (HR. Bukhari)

Abu Ubaidah hidup bersama Rasulullah sebagai sahabat yang tepercaya, demikian
pula sepeninggal beliau. Ketika Umar bin Khattab diangkat menjadi khalifah, beliau
menunjuk Abu Ubaidah sebagai gubernur di wilayah Syam. Dan salah satu sikap
Amanah Abu Ubaidah ditunjukkan saat rakyat beliau diuji dengan penyakit Ta’un.

Diriwayatkan ketika wabah penyakit ta’un merajalela di negari Syam, Khalifah Umar
bin Khatab mengirim surat untuk memanggil kembali Abu Ubaidah. Namun Abu
Ubaidah menyatakan keberatannya sesuai dengan isi surat yang dikirimkannya
kepada khalifah yang berbunyi:

“Hai Amirul Mukminin! Sebenarnya saya tahu, kalau kamu membutuhkan saya,
akan tetapi seperti kamu ketahui saya sedang berada di tengah-tengah pasukan
muslimin. Saya tidak ingin menyelamatkan diri sendiri dari musibah yang menimpa
mereka. Dan saya tidak ingin berpisah dari mereka sampai Allah sendiri menetapkan
keputusannya terhadap saya dan mereka. Karena itu, sesampainya surat saya ini,
tolonglah saya dibebaskan dari panggilan ini dan izinkanlah saya tinggal di sini.”

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Dialah Abu Ubaidah salah satu di antara sahabat yang dijanjikan masuk jannah oleh
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Sahabat yang selalu jujur dalam
menunaikan amanahnya. Hingga dijuluki oleh Nabi shallallahu alaihi
wasallam,amiinu hadzihil ummah, orang kepercayaan umat ini.

Maka tak heran, tatkala Umar bin Khattab berada di penghujung hayatnya, dia
pernah berujar, “Andai Abu Ubaidah masih hidup, pastilah aku mengangkatnya
sebagai khalifah. Jika Tuhanku menanyakan hal itu padaku, aku akan menjawab,
“Aku telah mengangkat orang kepercayaan Allah dan Rasul-Nya.”

Amanah menjadi syarat utama kepemimpinan dalam Islam. Seseorang yang ditunjuk
sebagai pemimpin tidak cukup dilihat dari segi kekuatan fisik atau kecerdasan
akalnya semata. Namun sifat amanah menjadi tolak ukur utama yang tidak boleh
diabaikan.

Maka dalam karyanya as-Siyasah as-Syar’iyah, IbnuTaimiyah menerangkan dengan


baik tentang pemimpin yang baik dalam mengemban sebuah jabatan, beliau berkata,
“Selayaknya untuk diketahui siapakah orang yang paling layak untuk posisi setiap
jabatan. Karena kepemimpinan yang ideal, itu memiliki dua sifat dasar: kuat
(mampu) dan amanah.”

Kemudian beliau menyitir beberapa firman Allah:


ُّ ‫ِإنَّ َخي َْر َم ِن ا ْستَأْ َجرْ تَ ْالقَ ِو‬
ُ‫ي ْاألَمِ ين‬

“Sesungguhnya manusia terbaik yang anda tunjuk untuk bekerja adalah orang yang
kuat dan amanah.” (al-Qashas: 26).

Dalil lain yang menguatkan pendapat ini adalah pujian yang diberikan oleh penguasa
Mesir kepada Nabi Yusuf,

‫إِنَّكَ ْاليَ ْو َم لَدَ ْينَا َمكِين أَمِين‬

“Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi seorang yang berkedudukan tinggi
(kuat secara posisi) lagi dipercayai pada sisi kami,” (Yusuf: 54).

Demikian pula karakter Jibril yang Allah amanahi menyampaikan wahyu kepada
para rasul-Nya, karakter Jibril yang Allah puji dalam al-Quran Surat at-Takwir:

َ ‫إِنَّهُ لَقَ ْو ُل َرسُول ك َِريم *ذِي قُ َّوة ِع ْندَ ذِي ْالعَرْ ِش َمكِين * ُم‬
‫طاع ثَ َّم أَمِ ين‬

Sesungguhnya Al Qur’aan itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan
yang mulia (Jibril), * yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan
tinggi di sisi Allah yang mempunyai ‘Arsy, yang ditaati di sana (di alam malaikat)
lagi amanah. (at-Takwir: 19–21).

Berikutnya, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menerangkan tentang kriteria amanah


yang dimaksudkan dalam ayat tersebut, “Sifat amanah, itu kembali kepada
kesungguhan orang untuk takut kepada Allah, tidak memperjual belikan ayat Allah
untuk kepentingan dunia, dan tidak takut dengan ancaman manusia. Tiga kriteria
inilah yang Allah jadikan standar bagi setiap orang yang menjadi penentu hukum
bagi masyarakat.”

Lalu beliau mengutip firman Allah,

َ‫َللا فَأُولَئِكَ هُ ُم ْالكَاف ُِرون‬


ُ َّ ‫ِيل َو َم ْن لَ ْم يَحْ كُ ْم ِب َما أَ ْنزَ َل‬
ً ‫اخش َْو ِن َو َال تَ ْشت َُروا ِبآيَاتِي ثَ َمنًا قَل‬
ْ ‫اس َو‬
َ َّ‫ف ََل ت َْخش َُوا الن‬

“Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku.
dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit.
Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, Maka
mereka itu adalah orang-orang yang kafir.” (Al-Maidah: 44)

Jamaah Jumat Rahimakumullah


Demikianlah salah satu kriteria utama seorang pemimpin yang perlu kita cari.
Pemimpin yang selalu menunaikan amanah yang telah menjadi kewajibannya. Baik
itu amanah yang berhubungan langsung dengan Allah, yaitu: tegaknya hukum Allah
dengan adil di muka bumi, maupun amanah dalam memimpin kemaslahatan
rakyatnya.

Sebab, bila sifat amanah ini sudah diabaikan dan tidak lagi diperhatikan, maka
tunggulah kehancurannya. Demikianlah yang ditegaskan Rasulullah SAW dalam
sabdanya, “Bila amanah disia-siakan, maka tunggulah kehancurannya. Dikatakan,
bagaimana bentuk penyia-nyiaannya? Beliau bersabda, “Bila persoalan diserahkan
kepada orang yang tidak berkompeten, maka tunggulah kehancurannya.” (Bukhari
dan Muslim)

Karena itu, mari kita terus memohon agar Allah Ta’ala hadirkan di tengah-tengah
kita seorang pemimpin yang amanah, jujur, dan peduli layaknya Abu Ubaidah bin
Jarrah.

Pemimpin yang selalu menunaikan kewajibannya sebagai khalifatullah di muka


bumi, pemimpin yang berani menegakkan hukum Allah Ta’ala dengan adil di tengah
rakyatnya, pemimpin yang tegas dan tak ada yang ditakutinya kecuali turunnya Allah
Subhanahu Wata’ala.

َّ ‫ ِإنَّهُ ه َُو ْالغَفُ ْو ُر‬،ُ‫فَا ْستَ ْغف ُِر ْوه‬. َ‫ي َولَكُ ْم َو ِل َسائ ِِر ْال ُم ْسلِمِ يْن‬
‫الرحِ ْي ُم‬ ْ ‫ي هَذَا َوأَ ْستَ ْغف ُِر للاَ ْال َعظِ ي َْم ِل‬
ْ ‫اَقُ ْو ُل قَ ْو ِل‬

Khutbah Kedua.

‫ َوأَ ْش َهدُ أَ ْن الَ اِلَهَ إِالَّ للاُ َوللاُ َوحْ دَهُ الَ ش َِريْكَ لَهُ َوأَ ْش َهدُ أنَّ ُم َح َّمدًا‬. ‫لى ت َْوفِ ْي ِق ِه َوا ِْمتِنَانِ ِه‬
َ ‫ع‬َ ُ‫لى إِحْ َسانِ ِه َوال ُّش ْك ُر لَه‬
َ ‫ع‬َ ِ‫اَ ْل َح ْمدُ لل‬
ْ َ‫علَى اَ ِل ِه َوأ‬
‫ص َحا ِب ِه َو َس ِل ْم تَ ْس ِل ْي ًما كِثي ًْرا‬ َ ‫علَى ُم َح َّمد ِو‬
َ ‫ص ِل‬ َ ‫الل ُه َّم‬. ‫إلى ِرض َْوانِ ِه‬ َ ‫ع ْبدُ ُه َو َرس ُْولُهُ الدَّاعِى‬َ

‫للا أَ َم َركُ ْم ِبأ َ ْمر َب َدأَ ِف ْي ِه ِبنَ ْفسِ ِه َوثَـنَى ِب َمآل ِئ َك ِت ِه ِبقُدْسِ ِه‬
َ َّ‫ع َّما نَ َهى َوا ْعلَ ُم ْوا أَن‬
َ ‫للا ِف ْي َما أَ َم َر َوا ْنتَ ُه ْوا‬ ُ َّ‫أَ َّما َب ْعدُ فَيا َ اَيُّ َها الن‬
َ ‫اس اِتَّقُوا‬

َ ‫صلُّ ْوا‬
‫علَ ْي ِه َو َس ِل ُم ْوا تَ ْس ِل ْي ًما‬ َ ‫لى النَّبِى يآ اَيُّ َها الَّ ِذيْنَ آ َمن ُْوا‬
َ ‫ع‬َ َ‫صلُّ ْون‬
َ ُ‫َوقَا َل تَعاَلَى ِإنَّ للاَ َو َمآلئِ َكتَهُ ي‬

‫علَى آ ِل ُم َح َّمد‬َ ‫علَى ُم َح َّمد َو‬ َ ْ‫ارك‬ ِ َ‫ َوب‬،‫علَى آ ِل إِب َْرا ِهي َْم‬ َ َ‫صلَّيْت‬
َ ‫علَى إِب َْرا ِهي َْم َو‬ َ ‫ َك َما‬،‫علَى آ ِل ُم َح َّمد‬َ ‫علَى ُم َح َّمد َو‬ َ ‫ص ِل‬ َ ‫اللَّ ُه َّم‬،
‫ع ْن‬
َ ‫ َو‬،َ‫الراشِ ِديْن‬ َّ ‫ع ْن ُخلَفَائِ ِه‬ َّ
َ ‫ض الل ُه َّم‬ َ ْ‫ َوار‬،‫ فِي العَالَمِ يْنَ ِإنَّكَ َحمِ يْد َم ِجيْد‬،‫علَى آ ِل ِإب َْرا ِهي َْم‬ َ ‫علَى ِإب َْرا ِهي َْم َو‬ َ َ‫ار ْكت‬ َ َ‫َك َما ب‬
‫ت‬ ‫م‬ ‫ر‬ ‫ب‬ ‫م‬‫ه‬‫ع‬ ‫م‬ ‫ا‬
َ‫ِ َ َ َ َ ُ ْ ِ َ حْ َ ِك‬ َّ ‫ن‬ ‫ع‬ ‫و‬ ،‫ْن‬ ‫ي‬ ‫د‬
ِ ‫ال‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫ي‬
ِ َْ ِ ‫ى‬ َ ‫ل‬‫إ‬ ‫ت‬
ِ ‫َا‬ ‫ن‬ ْ‫ؤ‬ ‫م‬ ‫ال‬ ‫و‬ َ‫ْن‬
ِ‫ُ مِ ِ َ ُ م‬ ‫ي‬ ‫ن‬ ْ‫ؤ‬‫م‬ ‫ال‬ ْ
‫ن‬ ‫ع‬
َ َ ‫و‬ ،َ‫ْن‬‫ي‬ ‫ع‬ ‫م‬ َ ‫أ‬ ‫ة‬ ‫ب‬
ِ َ ْ‫َّ َ َ ِ ج‬‫ا‬ ‫ح‬‫ص‬ ‫ال‬ ‫ِر‬ ‫ئ‬ ‫ا‬‫س‬
ِ َ َ َ ْ
‫ن‬ ‫ع‬ ‫و‬ ،َ‫ْن‬ ‫ي‬ ‫ن‬ ْ‫ؤ‬
ِ ِ‫ُ م‬ ‫م‬ ‫ال‬ ‫ت‬ِ ‫ا‬ ‫ه‬ ُ
َ َّ ِ ‫اج‬
‫م‬ ‫أ‬ ‫ه‬ ِ ‫أَ ْز َو‬
َ‫الراحِ مِ يْن‬َّ ‫يَا أَرْ َح َم‬

ِ‫ ِإنَّكَ َسمِ يْع قَ ِريْب ُم ِجيْبُ الدُّعَاء‬،ِ‫ األَحْ يَاءِ مِ ْن ُه ْم َواأل َ ْم َوات‬،ِ‫ َو ْال ُم ْسلِمِ يْنَ َو ْال ُم ْس ِل َمات‬،ِ‫اللَّ ُه َّم ا ْغفِرْ ل ِْل ُمؤْ مِ نِيْنَ َو ْال ُمؤْ مِ نَات‬

ً ‫ع فِ ْينَا َوال َم َعنَا َش ِقيًّا َوال َمحْ ُر ْوما‬


ْ َ‫ َوال تَد‬،ً‫ص ْوما‬ ْ ‫ َواجْ َعلْ تَف َُّرقَنَا‬،ً‫اللَّ ُه َّم اجْ َعلْ َج ْم َعنَا هَذَا َج ْمعا ً َمرْ ح ُْوما‬
ُ ‫مِن بَ ْع ِد ِه تَف َُّرقا ً َم ْع‬
‫اللَّ ُه َّم ِإنَّا نَ ْسأَلُكَ ْال ُهدَى َوالتُّقَى َوال َعف َ‬
‫َاف َوال ِغنَى‬

‫صالِحا ً زَ اكِياً‪َ ،‬وع ِْلما ً نَافِعا ً َرافِعاً‪َ ،‬و ِإ ْي َمانا ً‬ ‫ع َملً َ‬ ‫صادِقا ً ذَاكِراً‪َ ،‬وقَ ْلبا ً خَاشِعا ً ُم ِنيْباً‪َ ،‬و َ‬‫ال َّل ُه َّم ِإنَّا نَ ْسأ َ ُلكَ أَ ْن تَرْ ُزقَ كُلًّ مِ نَّا ِل َسانا ً َ‬
‫ْ‬
‫اإلك َر ِام‬ ‫ْ‬
‫صادِقا ً خَالِصاً‪َ ،‬و ِر ْزقا َحلَال طيِبا َواسِعا‪ ،‬يَا ذَا ال َجلَ ِل َو ِ‬
‫ً‬ ‫ً‬ ‫َ‬ ‫ً‬ ‫ً‬ ‫َراسِخا ً ثَابِتاً‪َ ،‬ويَ ِقيْنا ً َ‬

‫علَى الحق‪َ ،‬وا ْكسِرْ ش َْو َكةَ الظالمين‪َ ،‬وا ْكت ُ ِ‬


‫ب ال َّس َ‬
‫ل َم‬ ‫اإل ْسلَ َم َو ْال ُم ْسلِمِ يْنَ‪َ ،‬و َوحِ ِد اللَّ ُه َّم ُ‬
‫صفُ ْوفَ ُه ْم‪َ ،‬وأَجمع كلمتهم َ‬ ‫اللَّ ُه َّم أَع َِّز ِ‬
‫َواأل َ ْمنَ ِل َعبادك أجمعين‬

‫ار‪ْ ،‬ال ُم ْستَ ْغف ِِريْنَ لَكَ ِب ْال َعشِ ي ِ َواأل َ ْس َح ِ‬


‫ار‬ ‫ْضكَ ْالمِ د َْر ِار‪َ ،‬واجْ َع ْلنَا مِنَ الذَّاك ِِريْنَ لَكَ في اللَ ْي ِل َوالنَّ َه ِ‬ ‫اللَّ ُه َّم َربَّنَا ا ْس ِقنَا ْ‬
‫مِن فَي ِ‬

‫ارنَا َو ُز ُر ْو ِعنَا يَا ذَا ْال َجلَ ِل َو ِ‬


‫اإل ْك َر ِام‬ ‫اركْ لَنَا في ثِ َم ِ‬ ‫ت األَرْ ِ‬
‫ض‪َ ،‬وبَ ِ‬ ‫ت ال َّس َماء َوأَ ْخ ِرجْ لَنَا ْ‬
‫مِن َخي َْرا ِ‬ ‫اللَّ ُه َّم أَ ْن ِزلْ َ‬
‫علَ ْينَا ْ‬
‫مِن بَ َركَا ِ‬

‫اب النَّ ِ‬
‫ار‬ ‫َربَّنَا آتِنَا في الدُّ ْنيَا َح َسنَةً َوفي اآلخِ َرةِ َح َسنَةً َوقِنَا َ‬
‫عذَ َ‬

Anda mungkin juga menyukai