Hari : Jumat
Tanggal : 21 Januar 2022
Materi : Pengamalan Kepramukaan Dalam Beragama
Pemateri I : Uti Asrifah
Pemateri II : Muh Makshum Syafii
Sesuai dengan namanya, Tri Satya mengandung tiga poin utama yang harus diikrarkan oleh
para anggota pramuka. Ketiga poin inilah yang nantinya akan tercermin dalam setiap perilaku
yang dimiliki para anggota. Berikut isi Tri Satya dan maknanya yang dilansir
dari Kemdikbud.go.id:
Tri Satya Pramuka
Secara bahasa, Tri Satya berasal dari dua kata, yaitu "Tri" yang berarti tiga dan "Satya" yang
berarti janji. Sederhananya, Tri Satya adalah tiga janji yang mendasari gerakan pramuka.
Adapun isi dari Tri Satya adalah sebagai berikut:
Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
mengamalkan Pancasila
2. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
3. Menepati Dasa Dharma
Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
mengamalkan Pancasila
Isi Tri Satya Pramuka poin pertama memiliki makna yang berkaitan erat dengan ketuhanan,
negara, dan pancasila. Di mana setiap anggota pramuka wajib memercayai keberadaan Tuhan
atau memeluk satu agama, sehingga dapat memenuhi kewajiban sebagai makhluk ber-Tuhan
yang menjalankan perintah dan menghindari segala larangan agama.
Selain itu, poin pertama juga menjelaskan bahwa setiap anggota pramuka harus menjunjung
tinggi kehormatan negara tercinta dengan mematuhi aturan perundang-undangan. Hal ini juga
berlaku terkait berbagai hal mengenai negara, seperti dasar negara, lambang, bendera,
pemerintahan, sampai lagu nasional.
Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun
Isi Tri Satya Pramuka yang kedua menyangkut urusan kehidupan sosial, di mana setiap
anggota pramuka pada dasarnya selalu membutuhkan pertolongan dari orang lain. Makna isi
Tri Satya poin kedua ini menekankan pentingnya sikap saling tolong menolong antar sesama
makhluk hidup.
Selain itu, anggota pramuka juga dituntut untuk melaksanakan kewajiban terhadap
masyarakat dengan turut berpartisipasi dalam upaya membangun masyarakat.
Sebagaimana dalam Al Quran
Sikap saling tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan adalah suatu hal yang
sangat mulia. Sejumlah ayat dalam alquran juga telah menyebutkan secara tegas
tentang perintah ini. Berikut ini beberapa ayat alquran tentang tolong menolong dalam
kebaikan dan ketakwaan yang penting untuk kita ketahui, sebagai penegasan bahwa
kebiasaan tolong menolong dalam konteks kebaikan dan ketakwaan merupakan bagian
dari ajaran islam yang mulia.
آمينَ ا ْلبَيْتَ ا ْل َح َرا َم يَ ْبتَغونَ َفض اَْل مِ ْنِ ْي َو ََل ا ْل َق ََلئِ َد َو ََل
َ شه َْر ا ْلح ََرا َم َو ََل ا ْل َهد
َّ َّللا َو ََل ال َ يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنوا ََل تحِ لُّوا
ِ َّ شعَائ َِر
علَى ا ْل ِب ِر َ س ِج ِد ا ْل َح َر ِام أ َ ْن تَ ْعتَدوا َوت َ َع
َ اونوا ْ صدُّوك ْم ع َِن ا ْل َم َ شنَآن َق ْو ٍم أَ ْن َ جْر َمنَّك ْم
ِ َطادوا َو ََل ي ْ َر ِب ِه ْم َو ِرض َْواناا َو ِإذَا َحلَ ْلت ْم َفا
َ ص
ب َ ْ
ِ شدِيد ال ِعقا َ َّللا َ َّ ان َواتَّقوا
َ َّ ََّّللا إِن ْ
ِ اْلث ِم َوالعد َْوْ ْ
ِ على َ َ اونوا ْ
َ ََوالتَّق َوى َو ََل تَع
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syiar-syiar kesucian Allah,
dan jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) hadyu
(hewan-hewan kurban) dan qala’id (hewan-hewan kurban yang diberi tanda), dan jangan
(pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitulharam; mereka mencari karunia
dan keridhaan dari Tuhannya. Tetapi apabila kamu telah menyelesaikan ihram, maka
bolehlah kamu berburu. Jangan sampai kebencianmu terhadap suatu kaum karena mereka
menghalang-halangimu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat melampaui batas
(terhadap mereka). Dan saling tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan
dan takwa, dan jangan saling tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan.
Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat berat siksaan-Nya. – (Q.S Al-
Maidah: 2)
ص َد َفي ِْن َقا َلَّ اوى بَ ْينَ ال َ َقا َل َما َمكَّنِي فِي ِه َربِي َخ ْي ٌر َفأَعِينونِي بِق َّو ٍة أ َ ْجعَ ْل بَ ْينَك ْم َوبَ ْينَه ْم َر ْد اما * آتونِي زبَ َر ا ْل َحدِي ِد َحتَّى إِذَا
َ س
علَ ْي ِه ِق ْط ارا
َ غ ْ ارا َقا َل آتونِي أ ْف ِر
ا ْنفخوا َحتَّى إِذَا َجعَلَه نَ ا
Dia (Zulkarnain) berkata, “Apa yang telah dianugerahkan Tuhanku kepadaku lebih baik
(daripada imbalanmu), maka bantulah aku dengan kekuatan agar aku dapat membuatkan
dinding penghalang antara kamu dan mereka. (95) Berilah aku potongan-potongan besi,”
Hingga ketika potongan besi itu telah terpasang sama rata dengan kedua puncak gunung
itu, dia (Zulkarnain) berkata, “Tiuplah (api itu)!” Hingga ketika (besi) itu sudah menjadi
(merah seperti) api, dia pun berkata, “Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar aku
tuangkan ke atasnya (besi panas itu).” (96). – (Q.S Al-Kahfi: 95-96)
ِي ِر ْد اءا يصَدِقنِي ِإنِي أَ َخاف َ س ْله َمع َ ون * َوأَخِ ي َهارون ه َو أ َ ْفصَح مِ نِي ِل
ِ ساناا َفأ َ ْر ِ سا َفأ َ َخاف أ َ ْن يَ ْقتل
ب ِإنِي َقت َ ْلت مِ ْنه ْم نَ ْف ا
ِ َقا َل َر
َ ْ ْ َ َ َ َ َ ا َ ْ َ َ َ
َسنش ُّد عَضدَكَ بِأخِ يكَ َون ْجعَل لك َما سلطانا فَل يَ ِصلونَ إِليْك َما بِآيَاتِنا أنت َما َو َم ِن اتَّبَعَك َما الغالِبون َ َ
َ ون * قا َل ِ أ ْن يكَذِب َ
Dia (Musa) berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah membunuh salah seorang dari
golongan mereka, sehingga aku takut mereka akan membunuhku. (33) Dan saudaraku
Harun, dia lebih fasih lidahnya daripada aku, maka utuslah dia bersamaku sebagai
pembantu untuk membenarkan (perkataan)ku. Sesungguhnya, aku takut mereka akan
mendustakanku.” (34) Dia (Allah) berfirman, “Kami akan menguatkan engkau
(membantumu) dengan saudaramu, dan Kami berikan kepada kamu berdua kekuasaan
yang besar, sehingga mereka tidak akan dapat mencapaimu. (Berangkatlah kamu berdua)
dengan membawa mukjizat Kami, kamu berdua dan orang yang mengikuti kamu yang akan
meraih kemenangan.” (35) – (Q.S Al-Qashas: 33-35)
ِ َّ َعلَى ا ْلكفَّ ِار ر َح َماء بَ ْينَه ْم ت َ َراه ْم ر َّكعاا س َّجداا يَ ْبتَغونَ َفض اَْل مِ ن
َّللا َو ِرض َْواناا سِي َماه ْم فِي َ شدَّاء ِ َ َّللا َوالَّ ِذينَ َمعَه أ
ِ َّ م َح َّم ٌد َرسول
علَى سو ِق ِهَ ستَ َوى ْ ظ َفا
َ َست َ ْغل َ ش ْطأَه َف
ْ آز َره َفا َ جَ ع أَ ْخ َر
ٍ ر
ْ َ
َز ك ل يج
ِ ِ ِْ
ن ْ
اْل ِي ف م
ْ ه لَ ث م
َ و
َ ة
ِ ا ر
َ و
ْ َّ تال ِي ف م
ْ ه لَ ث م
َ َكلِ َ ذ د
ِ وجسُّ ال ر ِ َ وجو ِه ِه ْم مِ ْن أَث
جْرا عَظِ ي اماَ ا ْ ْ
ت مِ نه ْم َمغف َِرة َوأ ا َين َّ
ِ َّللا ال ِذ آ َمنوا َوعَمِ لوا الصَّا ِلحَا َّ ع َدَ ار َو َّ ْ َ
َ ع ِليَغِيظ بِ ِهم الكف ُّ
َ ي ْع ِجب الز َّرا
Muhammad adalah utusan Allah, dan orang-orang yang bersama dengannya bersikap tegas
terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang terhadap sesama mereka. Kamu melihat
mereka senantiasa rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya. Pada wajah
mereka tampak tanda-tanda bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka (yang
diungkapkan) dalam kitab Taurat dan Injil, yaitu seperti benih yang mengeluarkan
tunasnya, kemudian tunas itu tumbuh semakin kuat lalu menjadi besar dan tegak lurus di
atas batangnya. Tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah
hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin).
Allah menjanjikan ampunan dan pahala yang besar kepada orang-orang yang beriman dan
mengerjakan kebajikan di antara mereka. – (Q.S Al-Fath: 29)
Itulah beberapa ayat alquran tentang saling tolong menolong dalam kebaikan dan
ketakwaan yang tersebar dalam sejumlah surat. Semoga bisa menjadi motivasi bagi kita
untuk membiasakan diri menolong terhadap sesama.