Anda di halaman 1dari 12

Memahami Hakikat &

Mewujudkan Ketauhidan
Dengan Syu’abul Iman
Materi PAI Pertemuan I
Membuka Relung Hati
Pada dasarnya, setiap manusia
dilahirkan dengan memiliki
fitrah tentang keyakinan
adanya Zat yang Maha Kuasa.
Keyakinan ini dalam istilah
agama disebut dengan iman.
QS. al-A’raf ayat 172

Dan (ingatlah) Ketika Tuhanmu


mengeluarkan dari sulbi (tulang
belakang) anak cucu Adam
‫َوا ِْذ ا َ َخذَ َر ُّب َك ِم ْۢ ْن َب ِن ًْْٓ ٰا َد َم ِم ْن‬ keturunan mereka dan Allah Swt
mengambil kesaksian terhadap
‫ش َه َد ُه ْم ع ٰ َْٓلى‬ ْ َ‫ظ ُه ْو ِر ِه ْم ذُ ِ ّر ٌَّتَ ُه ْم َوا‬ُ roh mereka (seraya berirman)
‫ستُ ِب َر ِّب ُك ْۗ ْم قَالُ ْوا َب ٰل ۛى‬ ْ َ‫س ِه ْۚ ْم اَل‬
ِ ُ‫اَ ْنف‬ “Bukankah Aku ini Tuhanmu?”
‫ش َِه ْدنَا ۛاَ ْن تَقُ ْولُ ْوا ٌَ ْو َم ا ْل ِق ٌٰ َم ِة اِنَّا‬ Mereka menjawab, “Betul (Engkau
Tuhan kami), kami bersaksi” (Kami
١٧٢ - ‫ُكنَّا ع َْن ٰهذَا ٰغ ِف ِل ٌْ َۙ َن‬ lakukan yang demikian itu) agar di
hari kiamat tidak mengatakan,
“sesungguhnya ketika itu kami
lengah terhadap ini”
Definisi Iman
Iman berasal dari bahasa Arab dari
kata dasar amana - yu’minu - imanan,
yang berarti beriman atau percaya.

Deinisi iman menurut bahasa


berarti kepercayaan, keyakinan,
ketetapan atau keteguhan hati.

Imam Syai’i dalam sebuah kitab yang


berjudul al-‘Umm mengatakan :
“sesungguhnya yang disebut dengan
iman adalah suatu ucapan, suatu
Apa itu Iman? perbuatan dan suatu niat, di mana
tidak sempurna salah satunya jika
tidak bersamaan dengan yang lain”
Amalan Iman

IMAN

Hati Lisan Badan


Diyakini Diucapkan Diamalkan
Sepenuh hati, diiringi Dengan Dengan perbuatan
dengan muhasabah, lisan/ikrar/Isyarat seperti anggota badan, seperti
bertafakur agar Iman syahadat, shalawat, shalat, haji, puasa,
semakin meningkat. membaca Al-Qur’an, jihad, dll
dzikir, dll
6 Pilar Keimanan (Rukun Iman)

Iman Kepada
Iman Kepada
Malaikat-Malaikat
Allah Swt.
Allah Swt.

Iman Kepada Iman Kepada


Kitab-Kitab Rasul-Nabi (Utusan)
Allah Swt. Allah Swt.

Iman Kepada Iman Kepada


Hari Kiamat Qada’ & Qodar
QS. an-Nisa ayat 136

Wahai orang-orang yang beriman!


Tetaplah beriman kepada Allah
ِ ‫ٰ ٌْٓا َ ٌُّ َها الَّ ِذ ٌْ َن ٰا َمنُ ْْٓوا ٰا ِمنُ ْوا ِب ه‬
‫اّٰلل‬ dan Rasul-Nya (Muhammad) dan
‫ِي نَ َّز َل‬ْ ‫ب الَّذ‬ ِ ‫س ْو ِل ٖه َوا ْل ِك ٰت‬ُ ‫َو َر‬ kepada Kitab (Al-Qur’an) yang
diturunkan kepada Rasul-Nya,
‫ِي اَ ْن َز َل‬ ْْٓ ‫ب الَّذ‬ ِ ‫س ْو ِل ٖه َوا ْل ِك ٰت‬ُ ‫ع َٰلى َر‬ serta kitab yang diturunkan
ِ ‫ِم ْن قَ ْب ُل َْۗو َم ْن ٌَّ ْكفُ ْر ِب ه‬
‫اّٰلل‬ sebelumnya. Barangsiapa ingkar
ٰٰۤ kepada Allah, malaikat-malaikat-
‫س ِل ٖه َوا ْل ٌَ ْو ِم‬ ُ
ُ ُ َ ٖ ِ َ ٖ ِ ‫َو َم‬
‫ر‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫ب‬ ‫ت‬‫ك‬ُ ‫و‬ ‫ه‬ ‫ت‬ َ
‫ك‬ ‫ى‬
ِٕ ‫ل‬
Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-
- ‫ض ٰل اًل ْۢ َب ِع ٌْداا‬َ ‫ض َّل‬ َ ‫اْل ِخ ِر فَقَ ْد‬ ْٰ
rasulNya, dan hari kemudian,
١٣٦ maka sungguh, orang itu telah
tersesat sangat jauh.
Syu’abul Iman
Syu’abul Iman disebut juga dengan
“Cabang Iman”

Syeikh Muhammad Nawawi bin Umar


al-Jawi dalam kitab Qamiuth-hughyan
‘ala Manzhumati Syu’abu al-Iman
mengatakan :
“iman yang terdiri dari enam pilar
(rukum iman), memiliki beberapa
bagian (unsur) dan perilaku, yang
dapat menambah amal manusia jika
Syu’abul Iman dilakukan semuanya, namun juga
dapat mengurangi amal manusia
apabila ditinggalkan”.
Cabang Iman & Iman yang Sempurna

Terdapat 77 cabang iman, setiap cabang merupakan


amalan atau perbuatan yang harus dilakukan oleh
seseorang yang mengaku beriman (mukmin).
Tujuh puluh tujuh cabang itulah yang disebut dengan
syu’abul iman.
Bilamana 77 amalan tersebut dilakukan seluruhnya,
maka telah sempurnalah imannya,
namun apabila ada yang ditinggalkan, maka
berkuranglah kesempurnaan imannya
Hadits Tentang
Syu’abul Iman
Dari Abu Hurairah ra.berkata,
Rasulullah Saw. bersabda: Iman
itu 77 (tujuh puluh tujuh) lebih
cabangnya, yang paling utama
adalah mengucapkan laa ilaha
illallah, dan yang paling kurang
adalah menyingkirkan apa yang
akan menghalangi orang di jalan,
dan malu itu salah satu dari
cabang iman (HR. Muslim)
Dari Anas r.a., dari Nabi Muhammad Saw.
beliau bersabda, tiga hal yang barang siapa
ia memilikinya, maka ia akan merasakan
manisnya iman. (yaitu) menjadikan Allah
Swt. dan Rasul-Nya lebih dicintai dari
selainnya, mencintai (sesuatu) semata-mata
karena Allah Swt. dan benci kepada
kekufuran, sebagaimana bencinya ia jika
dilempar ke dalam api neraka.
(HR. Bukhari Muslim)

Hadits ke-2 Tentang Syu’abul Iman


Terimakasih
Banyak

Anda mungkin juga menyukai