Anda di halaman 1dari 4

Inilah 7 Amalan yang Pahalanya Terus Mengalir

Sumber: https://muslim.or.id/70855-tujuh-amalan-yang-pahalanya-terus-
mengalir.html
Salah satu nikmat Allah yang besar atas hamba-hamba-Nya yang beriman adalah bahwa Dia telah
mempersiapkan bagi mereka banyak pintu kebaikan yang dapat dilakukan oleh hamba dalam hidup
ini dan pahalanya akan terus mengalir kepadanya setelah kematian menjemputnya. Tatkala di dalam
kubur, penghuninya sudah tidak bisa berbuat apa-apa, sudah terputus kesempatan beramal, tinggal
menghitung apa yang sudah dilakukan semasa hidupnya dulu. Namun, ternyata ada orang yang terus
mendapat kebaikan yang mengalir di dalam kuburnya. Pahala dan keutamaan senantiasa terus
datang silih berganti. Dia telah meninggalkan dunia yang merupakan negeri untuk beramal, akan
tetapi tidak terputus pahala amalnya. Sehingga, senantiasa bertambah derajatnya dan pahalanya
pun terus berlipat, meskipun dia sudah berada di alam kubur. Tidak ada keutamaan dan kebaikan
yang lebih baik dari semua ini.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasalllam menyebutkan tujuh perkara yang akan tetap mengalir pahalanya,
meskipun seorang hamba sudah berada di dalam kubur setelah kematian menjemputnya. Dari Anas
radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

‫ أو‬، ً‫ أو غرس نخالً أو بنى مسجدا‬، ً‫ أو َح َفر بئرا‬، ً‫ أو أجرى نهرا‬، ً ‫ من علَّم عِ ْلما‬: ‫سب ٌع يجري للعبد أجرهن وهو في قبره بعد موته‬
‫ أو ترك ولداً يستغفر له بعد موته‬، ً ‫ورَّ ث مصحفا‬

“Ada tujuh amalan yang akan mengalir pahalanya bagi seorang hamba, meskipun ia berbaring di
lubang kuburan setelah meninggal: (1) mengajarkan ilmu, (2) mengalirkan air sungai, (3) membuat
sumur, (4) menanam kurma, (5) membangun masjid, (6) membagikan mushaf Al-Qur’an, atau (7)
meninggalkan anak yang akan memintakan ampun baginya setelah ia meninggal. “ (HR. Al-Bazzar.
Dinilai hasan oleh Al-Albani)

Renungkanlah wahai saudaraku muslim mengenai amal-amal yang mulia ini. Pastikan bahwa Anda
memiliki andil bagian dalam mengamalkannya selama hidup di dunia. Bersegeralah dan
bersemangat dalam mengamalkannya sebelum datangnya ajal. Berikut adalah beberapa penjelasan
mengenai tujuh amalan tersebut:

1. Mengajarkan Ilmu

2. Mengalirkan Air Sungai

3. Membuat Sumur

4. Menanam Pohon Kurma

5. Membangun Masjid

6. Membagikan Mushaf Al-Qur’an

7. Mendidik Anak yang Akan Memintakan Ampun Baginya setelah Ia Meninggal


Mengajarkan Ilmu

Yang dimaksud ilmu di sini adalah ilmu yang bermanfaat, yaitu ilmu yang menjelaskan kepada
manusia tentang agamanya, mengenal Rabbnya, dan sekaligus sesembahannya, ilmu yang memberi
petunjuk kepada jalan yang lurus, ilmu yang bisa membedakan antara jalan petunjuk dan kesesatan,
kebenaran dan kebatilan, serta perkara halal dan haram.

Dengan demikian, jelaslah keagungan dan keutamaan para ulama yang terus memberi nasihat dan
berdakwah dengan ikhlas, yang hakikatnya mereka adalah pelita bagi para hamba, mercusuar yang
menerangi suatu negeri, kekuatan yang menopang umat, dan sumber dari segala hikmah. Hidup
mereka sangatlah berharga, dan kematian mereka adalah musibah. Mereka mengajari orang-orang
bodoh, mengingatkan orang-orang yang lalai, dan memberi petunjuk kepada orang-orang yang
sesat.

Jika salah seorang di antara mereka meninggal, maka ilmunya tetap diwariskan kepada umat
manusia, dan tulisan serta perkataannya tetap beredar di antara manusia yang hidup sepeninggal
mereka. Dari amalnya tersebut, mereka mendapat manfaat dan menuai pahala. Mereka terbaring di
dalam kuburnya, namun pahala diturunkan kepadanya, dan pahala itu akan terus mengalir
untuknya.

Dahulu mereka sering berkata, “Ulama meninggal, tapi bukunya tetap ada.” Saat ini, bahkan suara
dan gambar para ulama pun tetap terekam dalam kaset/video yang berisi pelajaran ilmiah, ceramah-
ceramah yang bermanfaat, dan pidato-pidato yang penuh makna.

Barangsiapa yang berkontribusi dalam pencetakan buku-buku yang bermanfaat, penerbitan buku-
buku yang penuh faidah, penyebaran kaset-kaset ilmiah dan dakwah, maka dia akan berpeluang
besar juga untuk mendapatkan pahala tersebut, insyaallah.

Mengalirkan Air Sungai

Yang dimaksud adalah mengalirkan air dari mata air atau sungai agar airnya sampai ke tempat-
tempat penduduk dan persawahan, sehingga bisa untuk menyiram tanaman, dan memberi minum
hewan.

Betapa banyak amal agung dan tindakan kebaikan yang bisa dilakukan kepada banyak manusia
sehingga akan meringankan pekerjaan mereka dengan cara memfasilitasi kebutuhan air yang
merupakan kebutuhan paling dasar untuk kehidupan. Termasuk dalam hal ini adalah menyalurkan
air melalui pipa ke tempat-tempat warga, serta menempatkan dispenser di jalan dan tempat umum
agar bisa diminum oleh orang yang membutuhkan.

Membuat Sumur
Hal ini mirip dengan perbuatan di atas. Dan perkara ini dijelaskan dalam hadis Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

‫ش َف َقا َل الرَّ ُج ُل‬ ِ ‫الث َرى م َِن ْال َع َط‬ َّ ‫ث َيأْ ُك ُل‬
ُ ‫ب ُث َّم َخ َر َج َفإِ َذا َك ْلبٌ َي ْل َه‬ َ ‫يق ا ْش َت َّد َعلَ ْي ِه ْال َع َطشُ َف َو َجدَ ِب ْئرً ا َف َن َز َل فِي َها َف َش ِر‬
ٍ ‫َب ْي َن َما َر ُج ٌل َيمْشِ ى ِب َط ِر‬
‫ب َف َش َك َر هَّللا ُ لَ ُه‬َ ‫ه ِبفِي ِه َح َّتى َرق َِى َف َس َقى ْال َك ْل‬cُ ‫ َف َن َز َل ْال ِب ْئ َر َف َمألَ ُخ َّف ُه َما ًء ُث َّم أَ ْم َس َك‬.‫ان َبلَغَ ِم ِّنى‬َ ‫ش م ِْث ُل الَّذِى َك‬ ِ ‫ب م َِن ْال َع َط‬ َ ‫لَ َق ْد َبلَغَ َه َذا ْال َك ْل‬
َ ْ ُ َ ْ َ ‫هَّللا‬
‫ َقالوا َيا َرسُو َل ِ َوإِنَّ ل َنا فِى َه ِذ ِه ال َب َهائ ِِم ألجْ رً ا َف َقا َل فِى ك ِّل َك ِب ٍد َرط َب ٍة أجْ ٌر‬. ‫َف َغ َف َر ل ُه‬ ُ َ

“Ketika seorang laki-laki sedang berjalan, dia merasakan kehausan yang sangat. Lalu, dia turun ke
sumur dan minum. Ketika dia keluar, ternyata ada seekor anjing sedang menjulurkan lidahnya
menjilati tanah basah karena kehausan. Dia berkata, ‘Anjing ini kehausan seperti diriku.’ Maka, dia
mengisi sepatunya (dengan air) dan memegangnya dengan mulutnya. Kemudian, dia naik dan
memberi minum anjing itu. Allah berterima kasih kepadanya dan mengampuninya.” Para sahabat
bertanya, “Ya Rasulullah, apakah kita bisa meraih pahala dari binatang?” Beliau menjawab, “Setiap
memberi minum pada hewan akan mendapatkan pahala.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Jika demikian besarnya pahala terhadap anjing, lalu bagaimana dengan seseorang yang menggali
sumur yang keberadaannya menyebabkan orang-orang yang membutuhkan akan banyak mengambil
manfaat darinya?

Menanam Pohon Kurma

Sebagaimana diketahui bahwa pohon kurma adalah pohon yang paling baik, paling utama, dan
paling bermanfaat bagi manusia. Barangsiapa yang menanam pohon kurma dan menyebarkan
buahnya kepada kaum muslimin, maka pahalanya akan tetap mengalir selama buahnya
dimanfaatkan untuk dimakan. Dan setiap kali ada manusia dan hewan yang mendapat manfaat dari
pohon tersebut, dia pun akan ikut mendapat manfaat berupa pahala yang terus mengalir. Hal ini
berlaku untuk seluruh jenis tanaman yang apabila ditanam, maka akan memberikan banyak manfaat
bagi manusia. Disebutkan pohon kurma secara khusus di sini karena adanya keutamaan dan
keistimewaan tersendiri pada pohon kurma.

Membangun Masjid

Orang yang Allah Ta’ala izinkan namanya untuk ditinggikan dan disebutkan secara khusus adalah
orang yang membangun masjid. Apabila masjid sudah dibangun, dan salat didirikan di dalamnya, Al-
Qur’an dibacakan di dalamnya, dibacakan dzikrullah di dalamnya, ilmu tersebar di dalamnya, kaum
muslimin berkumpul di dalamnya untuk kepentingan besar lainnya, maka bagi orang yang
membangunnya akan mendapat seluruh pahala tersebut.

Dari Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu, dia berkata bahwa aku mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda,
‫َمنْ َب َنى َمسْ ِج ًدا َي ْب َتغِي ِب ِه َوجْ َه هَّللا ِ َب َنى هَّللا ُ َل ُه م ِْثلَ ُه فِي ْال َج َّن ِة‬

“Barang siapa membangun masjid dalam rangka mencari keridaan Allah, maka Allah akan
membangun untuk dia yang semisal itu di surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Membagikan Mushaf Al-Qur’an

Yaitu dengan mencetak Al-Qur’an atau membelinya dan menghadiahkannya di masjid-masjid dan
tempat-tempat majelis ilmu agar umat Islam dapat mengambil manfaat darinya. Bagi orang yang
mewakafkan, maka akan diberi pahala yang banyak setiap kali ada yang membaca, mentadaburi
(merenungkan), dan mengamalkan isi Al Qur’an tersebut.

Mendidik Anak yang Akan Memintakan Ampun Baginya setelah Ia Meninggal

Mendidik anak, mendisiplinkan mereka dengan baik, dan semangat membesarkan mereka dalam
ketakwaan dan kebenaran, sehingga mereka menjadi anak-anak yang baik dan anak-anak yang salih.
Kelak mereka pun akan berdoa untuk orang tua mereka dan memintakan rahmat dan ampunan.

Inilah di antara hal-hal yang akan tetap bermanfaat bagi orang yang telah mati di kuburnya, bahkan
pahala pun akan terus mengalir untuknya.

Referensi: ( ‫ ) سبع يجري للعبد أجرهن وهو في قبره بعد موته‬karya Syekh ‘Abdurrozzaq al Badr, yang dapat di
download di sini : https://www.al-badr.net/muqolat/2477

Sumber: https://muslim.or.id/70855-tujuh-amalan-yang-pahalanya-terus-mengalir.html

Anda mungkin juga menyukai