Anda di halaman 1dari 6

Kekuatan Ukhuwah Islamiyah

‫ َم ْن َيْهِد ُهللا َفَال ُمِض َّل‬،‫ َو َنُعوُذ ِباِهلل ِم ْن ُش ُرْو ِر َأْنُفِس َنا َو ِم ْن َس ِّيَئاِت َأْع َم اِلَنا‬،‫ِإَّن اْلَحْم َد ِهَّلِل َنْح َم ُد ُه َو َنْسَتِع ْيُنُه َو َنْسَتْغ ِفُر ُه‬
‫ َأْش َهُد َأَّن َال ِإَلَه ِإَّال ُهللا َو ْح َد ُه َال َش ِر ْيَك َلُه َو َأْش َهُد َأَّن ُمَحَّم ًدا َع ْبُد ُه َو َر ُسْو ُلُه‬.‫َلُه َو َم ْن ُيْض ِلْل َفَال َهاِدَي َلُه‬

‫َالَّلُهَّم َص ِّل َو َس ِّلْم َع َلى َنِبِّيَنا َو َر ُسْو ِلَنا ُم َحَّمٍد َص َّلى ا ُهلل َع َلْيِه َو َس َّلَم َو َع َلى آِلِه َو َأْص َح اِبِه َو َم ْن َتِبَع ُهْم ِبِإْح َس اٍن ِإَلى َيْو ِم‬
‫الِّدْيِن‬
‫َيا َأُّيَها الَّناُس اَّتُقوا َر َّبُك ْم اَّلِذ ي َخ َلَقُك ْم ِم ْن َنْفٍس َو اِح َد ٍة َو َخ َلَق ِم ْنَها َز ْو َجَها َو َبَّث ِم ْنُهَم ا ِر َج اًال َك ِثيرًا َو ِنَس اًء َو اَّتُقوا َهَّللا‬
‫اَّلِذ ي َتَتَس اَء ُلوَن ِبِه َو اَألْر َح اَم ِإَّن َهَّللا َك اَن َع َلْيُك ْم َر ِقيبًا‬

‫َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن َآَم ُنوا اَّتُقوا َهَّللا َح َّق ُتَقاِتِه َو اَل َتُم وُتَّن ِإاَّل َو َأْنُتْم ُم ْس ِلُم وَن‬
‫ ُيْص ِلْح َلُك ْم َأْع َم اَلُك ْم َو َيْغ ِفْر َلُك ْم ُذ ُنوَبُك ْم َو َم ْن ُيِط ِع َهَّللا َو َر ُسوَلُه َفَقْد‬، ‫َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن َآَم ُنوا اَّتُقوا َهَّللا َو ُقوُلوا َقْو اًل َسِد يًدا‬
‫َفاَز َفْو ًز ا َع ِظ يًم ا‬
‫َأَّم ا َبْعُد‬

Ukhuwah Islamiah (persaudaraan Islam) adalah satu dari tiga unsur kekuatan yang menjadi karakteristik masyarakat
Islam di zaman Rasulullah, yaitu pertama, kekuatan iman dan aqidah. Kedua, kekuatan ukhuwah dan ikatan hati. Dan
ketiga, kekuatan kepemimpinan dan senjata.

Dengan tiga kekuatan ini, Rasulullah Saw. membangun masyarakat ideal, memperluas Islam, mengangkat tinggi bendera
tauhid, dan mengeksiskan umat Islam atas muka dunia kurang dari setengah abad.

Pada abad ke-15 Hijriah ini, kita berusaha memperbaharui kekuatan ukhuwah ini, karena ukhuwah memiliki pengaruh
kuat dan aktif dalam proses mengembalikan kejayaan umat Islam.

Kedudukan Ukhuwah dalam Islam

Ukhuwah Islamiah adalah nikmat Allah, anugerah suci, dan pancaran cahaya rabbani yang Allah persembahkan untuk
hamba-hamba-Nya yang ikhlas dan pilihan. Allahlah yang menciptakannya. Allah berfirman,

‫َفَأْص َبْح ُتْم ِبِنْع َم ِتِه ِإْخ َو اًنا‬


"…Lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara…" (QS: Ali Imran: 103).

Ukhuwah adalah pemberian Allah. Ia berfirman,

‫َلْو َأنَفْقَت َم ا ِفي اَألْر ِض َجِم يًعا َم ا َأَّلْفَت َبْيَن ُقُلوِبِهْم َو َلِكَّن َهللا َأَّلَف َبْيَنُهْم‬
"…Walaupun kamu membelanjakan semua (kakayaan) yang ada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati
mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka… (QS: Al-Anfal: 63)"

‫َو اْذ ُك ُروا ِنْع َم َة ِهللا َع َلْيُك ْم ِإْذ ُكْنُتْم َأْع َداًء َفَأَّلَف َبْيَن ُقُلوِبُك ْم‬
"…Dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuh-musuhan, maka Allah
mempersatukan hatimu." (QS: Ali Imran: 103).

Selain nikmat dan pemberian, ukhuwah juga kelembutan, cinta, dan kasih sayang. Rasulullah Saw. bersabda,

"‫ تداعى له سائُر األعضاء‬، ‫ إذا اشتكى منه عضٌو‬، ‫ كمثل الجسِد الواحِد‬،‫مثل المؤمنين في تواِّدهم وتراُح ِم هم‬
‫"بالسهر والحمى‬
"Perumpamaan seorang mukmin dengan mukmin lainnya dalam kelembutan dan kasih sayang, bagaikan satu tubuh. Jika
ada bagian tubuh yang merasa sakit, maka seluruh bagian tubuh lainnya turut merasakannya." (HR. Imam Muslim).

Ukhuwah juga membangun umat yang kokoh. Ia adalah bangunan maknawi yang mampu menyatukan masyarakat
manapun. Ia lebih kuat dari bangunan materi, yang suatu saat bisa saja hancur diterpa badai atau ditelan masa.
Sedangkan bangunan ukhuwah Islamiah akat tetap kokoh. Rasulullah Saw. bersabda,

"‫"المؤمن للمؤمن كالبنيان يشد بعضه بعًضا‬


"Mukmin satu sama lainnya bagaikan bangunan yang sebagiannya mengokohkan bagian lainnya." (HR. Imam Bukhari).

Ukhuwan tak bisa dibeli dengan uang atau sekedar kata-kata. Tapi ia diperoleh dari penyatuan antara jiwa dan jiwa,
ikatan hati dan hati. Dan ukhuwah merupakan karakteristik istimewa dari seorang mukmin yang saleh. Rasulullah Saw.
bersabda,

"‫ وال خير فيمن ال يألف وال يؤلف‬،‫"المؤمن إلف مألوف‬


"Seorang mukmin itu hidup rukun. Tak ada kebaikan bagi yang tidak hidup rukun dan harmonis."

Dan ukhuwah Islamiah ini diikat oleh iman dan taqwa. Iman juga diikat dengan ukhuwah. Allah berfirman,

‫إنما المؤمنون إخوة‬


"Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara. (QS: Al-Hujurat: 10)."

Artinya, mukmin itu pasti bersaudara. Dan tidak ada persaudaraan kecuali dengan keimanan. Jika Anda melihat ada yang
bersaudara bukan karena iman, maka ketahuilah itu adalah persaudaraan dusta. Tidak memiliki akar dan tidak memiliki
buah. Jika Anda melihat iman tanpa persaudaraan, maka itu adalah iman yang tidak sempurna, belum mencapai derajat
yang diinginkan, bahkan bisa berakhir dengan permusuhan. Allah berfirman,

‫اَألِخ َّالُء َيْو َم ِئٍذ َبْعُضُهْم ِلَبْع ٍض َع ُد ٌّو ِإَّال اْلُم َّتِقيَن‬
"Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang bertakwa."
(QS: Al-Zukhruf: 67).

Keutamaan Ukhuwah Islamiah

Dari ukhuwah Islamiah lahir banyak keutamaan, pahala, berpengaruh positif pada masyarakat dalam menyatukan hati,
menyamakan kata, dan merapatkan barisan. Orang-orang yang terikat dengan ukhuwah Islamiah memiliki banyak
keutamaan, diantaranya:
1. Mereka merasakan manisnya iman. Sedangkan selain mereka, tidak merasakannya. Rasulullah Saw. bersabda,

"Ada tiga golongan yang dapat merasakan manisnya iman: orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih dari
mencintai dirinya sendiri, mencintai seseorang karena Allah, dan ia benci kembali pada kekafiran sebagaimana ia benci
jika ia dicampakkan ke dalam api neraka." (HR. Imam Bukhari).

2. Mereka berada di bawah naungan cinta Allah, dilindungi Arasy Al-Rahman. Di akhirat Allah berfirman,

"‫ اليوُم ُأِظ ُّلهم في ظلي يوم ال ظَّل إال ِظ لي‬،‫"أين الُم تحاُّبون بجاللي‬
"Di mana orang-orang yang saling mencintai karena-Ku, maka hari ini aku akan menaungi mereka dengan naungan yang
tidak ada naungan kecuali naunganku." (HR. Imam Muslim).

Rasulullah Saw. bersabda,

":‫ أين تريد؟ قال‬:‫ قال‬،‫ فلما أتى عليه‬،‫ فأرصد هللا تعالى على َم ْد َر َجِتِه َم َلًك ا‬،‫إن رجًال زار أًخ ا له في قرية أخرى‬
‫ فإني‬:‫ قال‬،‫ غير أنني أحببته في هللا تعالى‬،‫ ال‬:‫ هل لك من نعمة َتُرُّبها عليه؟ قال‬:‫ قال‬،‫أريد أًخ ا لي في هذه القرية‬
‫"رسول هللا إليك أخبرك بأن هللا قد أحَّبك كما أحبْبَته فيه‬
"Ada seseorang yang mengunjungi saudaranya di sebuah desa. Di tengah perjalanan, Allah mengutus malaikat-Nya.
Ketika berjumpa, malaikat bertanya, "Mau kemana?" Orang tersebut menjawab, "Saya mau mengunjungi saudara di
desa ini." Malaikat bertanya, "Apakah kau ingin mendapatkan sesuatu keuntungan darinya?" Ia menjawab, "Tidak. Aku
mengunjunginya hanya karena aku mencintainya karena Allah." Malaikat pun berkata, "Sungguh utusan Allah yang
diutus padamu memberi kabar untukmu, bahwa Allah telah mencintaimu, sebagaimana kau mencintai saudaramu
karena-Nya." (HR. Imam Muslim).

3. Mereka adalah ahli surga di akhirat kelak. Rasulullah Saw. bersabda,

"‫َم ْنِز ًال‬ ‫ وتبَّو أَت من الجنِة‬، ‫ أو زار أًخ ا له في هللا؛ ناداه مناٍد بأْن ِط ْبَت وطاب َم ْم شاَك‬،‫"من عاد مريًضا‬
"Barangsiapa yang mengunjungi orang sakit atau mengunjungi saudaranya karena Allah, maka malaikat berseru,
‘Berbahagialah kamu, berbahagialah dengan perjalananmu, dan kamu telah mendapatkan salah satu tempat di surga."
(HR. Imam Al-Tirmizi).

Rasulullah Saw. bersabda,

"‫ َيغِبُطهم‬، ‫ ليسوا بأنبياَء وال شهداَء‬،‫ ووجوُههم نوٌر‬،‫ عليها قوٌم ِلَباُسهم نوٌر‬، ‫إن حول العرِش َم ناِبَر من نوٍر‬
‫ والُم تزاِو ُرون‬،‫ والمتآخون في هللا‬،‫ "هم المتحاُّبون في هللا‬:‫ قال‬.‫ انَع ْتهم لنا يا رسول هللا‬:‫ فقالوا‬." ‫النبُّيوَن والشهداُء‬
‫) عن أبي هريرة‬2/198( ‫ رجاله ثقات‬:‫في هللا" الحديث أخرجه الحافظ العراقي في تخريجه لإلحياء وقال‬
‫رضي هللا عنه‬.
"Sesungguhnya di sekitar arasy Allah ada mimbar-mimbar dari cahaya. Di atasnya ada kaum yang berpakaian cahaya.
Wajah-wajah mereka bercahaya. Mereka bukanlah para nabi dan bukan juga para syuhada. Dan para nabi dan syuhada
cemburu pada mereka karena kedudukan mereka di sisi Allah." Para sahabat bertanya, "Beritahukanlah sifat mereka
wahai Rasulallah. Maka Rasul bersabda, "Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah, bersaudara
karena Allah, dan saling mengunjungi karena Allah." (Hadis yang ditakhrij Al-Hafiz Al-Iraqi, ia mengatakan, para
perawinya tsiqat).

4. Bersaudara karena Allah adalah amal mulia dan mendekatkan hamba dengan Allah.

‫ وماذا يا رسول‬:‫ قيل‬."…‫ "أن تحب هلل وتبغض هلل‬:‫ فقال‬،‫وقد ُسئل النبي صلى هللا عليه وسلم عن أفضل اإليمان‬
‫ وتكره لهم ما تكره لنفسك‬،‫ "وأن تحب للناس ما تحب لنفسك‬:‫"هللا؟ فقال‬
Rasul pernah ditanya tentang derajat iman yang paling tinggi, beliau bersabda, "…Hendaklah kamu mencinta dan
membenci karena Allah…" Kemudian Rasul ditanya lagi, "Selain itu apa wahai Rasulullah?" Rasul menjawab, "Hendaklah
kamu mencintai orang lain sebagaimana kamu mencintai dirimu sendiri, dan hendaklah kamu membenci bagi orang lain
sebagaimana kamu membenci bagi dirimu sendiri." (HR. Imam Al-Munziri).

5. Diampunkan Dosa. Rasulullah Saw. bersabda,

"‫ غابت ذنوبهم من بين أيديهما كما َتَس اَقُط عن الشجرة‬،‫إذا التقى المسلمان فتصافحا‬
"Jika dua orang Muslim bertemu dan kemudian mereka saling berjabat tangan, maka dosa-dosa mereka hilang dari
kedua tangan mereka, bagai berjatuhan dari pohon." (Hadis yang ditkhrij oleh Al-Imam Al-Iraqi, sanadnya dha’if).

Syarat dan Hak Ukhuwah

1. Hendaknya bersaudara untuk mencari keridhaan Allah, bukan kepentingan atau berbagai tujuan duniawi. Tujuannya
ridha Allah, mengokohkan internal umat Islam, berdiri tegar di hadapan konspirasi pemikiran dan militer yang
menghujam agama dan akidah umat. Rasulullah Saw. bersabda, "Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya…" (HR.
Imam Bukhari).

2. Hendaknya saling tolong-menolong dalam keadaan suka dan duka, senang atau tidak, mudah maupun susah. Rasul
bersabda, "Muslim adalah saudara muslim, ia tidak mendhaliminya dan tidak menghinanya… tidak boleh seorang muslim
bermusuhan dengan saudaranya lebih dari tiga hari, di mana yang satu berpaling dari yang lain, dan yang lain juga
berpaling darinya. Maka yang terbaik dari mereka adalah yang memulai mengucapkan salam." (HR. Imam Muslim).

3. Memenuhi hak umum dalam ukhuwah Islamiah. Rasul bersabda,

"‫ وإذا مات أن‬،‫ وإذا مرض أن يُعوده‬،‫ وإذا عطس أن يشِّم ته‬،‫ إذا لقيه سَّلم عليه‬:‫حق المسلم على المسلم ست‬
‫ وإذا دعاك فأِج ْبه‬،‫ وإذا أقسم عليه أن يبَّره‬،‫"يشيعه‬
"Hak muslim atas muslim lainnya ada enam, yaitu jika berjumpa ia memberi salam, jika bersin ia mendoakannya, jika
sakit ia menjenguknya, jika meninggal ia mengikuti jenazahnya, jika bersumpah ia melaksanakannya." (HR. Imam
Muslim).
Contoh Penerapan Ukhuwah Islamiah

1. Rasul mempersaudarakan antara kaum Muhajirin dan Anshar, antara Aus dan Khazraj. Saat itu Rasul
menggenggamkan tangan dua orang, seorang dari Muhajirin dan seorang lagi dari Anshar. Rasul berkata pada mereka,
"Bersaudaralah karena Allah dua-dua."

Maka Rasulullah mempersaudarakan antara Sa’ad bin Rabi’ dan Abdurrahman bin Auf. Saat itu, Sa’ad langsung
menawarkan setengah hartanya kepada Abdurrahman, memberikan salah satu dari dua rumahnya. Bahkan ia siap
menceraikan salah satu istrinya supaya bisa dinikahi oleh Abdurrahman.

Pemuliaan keimanan kaum Anshar ini diterima kaum Muhajirin dengan keimanan pula, sehingga Abdurrahman bin Auf
berkata, "Biarkanlah harta, rumah, dan istrimu bersamamu. Tunjukkanlah aku pasar." Maka Abdurrahman meminjam
uang dari Sa’ad, sehingga Allah membukakan pintu-pintu rizki baginya, sehingga Abdurrahman bin Auf menjadi salah
satu sahabat Nabi yang sangat kaya.

Allah berfirman, "Bagi para fuqara yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka
(karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan-(Nya) dan mereka menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah
orang-orang yang benar. Dan orang-orang yang telah menempati kota Madiah dan telah beriman (Anshar) sebelum
(kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah pada mereka. Dan mereka tiada menaruh
keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang-orang Muhajirin); dan mereka
mengutamakan (orang-orang Muhajirin) atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka
berikan itu). Dan siapa yang diperlihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS: Al-
Hasyr: 8-9).

2. Setelah perang Badar, kaum Muslimin menawan 70 orang musyrikin. Salah seorang dari kaum musyrik itu bernama
Aziz, saudara kandungnya sahabat Rasul bernama Mus’ab bin Umair.

Ketika Mus’ab melihat saudara kandungnya, ia berkata pada saudaranya yang muslim, "Kuatkanlah ikatannya. Mintalah
uang darinya sesukamu, karena ibunya memiliki banyak uang." Dengan terkejut Aziz berkata, "Apakah seperti ini
wasiatmu atas saudaramu?" Mus’ab berkata, "Kamu bukan saudaraku, akan tetapi dia (sambil menunjuk seorang
Muslim)." Ini menunjukkan bahwa ukhuwah atas dasar agama lebih kuat dari hubungan darah.

3. Pernah seorang sahabat Rasulullah memberikan segelas air kepada salah satu teman-temannya yang sedang
mengembala kambing. Temannya tersebut memberikan air kepada teman kedua. Yang kedua memberikan kepada yang
ketiga. Begitulah seterusnya, hingga air tersebut kembali pada yang memberikan air pertama kali, setelah tujuh kali air
itu berpindahan tangan.

4. Salah seorang sahabat Rasul bernama Masruq memiliki hutang yang banyak. Namun karena saudaranya bernama
Khaitsamah juga berhutang, maka Masruq membayar hutang Khaitsamah tanpa sepengetahuannya. Sedangkan
Khaitsamah, mengetahui saudaranya masruq memiliki hutang yang banyak, ia pun membayarnya tanpa
sepengetahuannya Masruq.

Khutbah Kedua

‫ َو َأْش َهُد َأْن َال ِإَلَه ِإَّال هللا َو ْح َد ُه َال َش ِر ْيَك َلُه‬.‫ َو َال َح ْو َل َو َال ُقَّو َة ِإَّال ِباِهلل‬،‫َاْلَحْم ُد ِهَّلِل َو الَّص َالُة َو الَّس َالُم َع َلى َر ُسْو ِل ِهللا‬
‫ َالَّلُهَّم َص ِّل َو َس ِّلْم َو َباِر ْك َع َلى َنِبِّيَنا ُم َحَّمٍد َو َع َلى آِله َو َص ْح ِبِه َو َم ْن َتِبَع ُهْم ِإَلى َيْو ِم‬.‫َو َأْش َهُد َأَّن ُمَحَّم ًدا َع ْبُد ُه َو َر ُسْو ُلُه‬
‫اْلِقَياَم ِة‬.
‫َم َع اِشَر اْلُم ْس ِلِم ْيَن َر ِح َم ُك ُم ُهللا‬

‫‪ُ.‬أْو ِص ْيُك ْم َو ِإَّياَي ِبَتْقَو ى ِهللا‪َ ،‬فَقْد َفاَز اْلُم َّتُقْو َن‬
‫‪Jama’ah Jum’at Rahimakumullah…..‬‬

‫‪Pada khutbah kedua ini, khatib mengajak seluruh jama’ah untuk terus meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada‬‬
‫‪Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan selalu menjaga dan menguatkan ukhuwah Islamiyah semampu kita.‬‬

‫‪Semoga kita diberi kekuatan untuk menjauhi segala hal yang bisa merusak ukhuwah Islamiyah. Mari kita berdoa kepada‬‬
‫‪Allah Subhanahu wa Ta’ala di hari yang diberkahi ini:‬‬

‫ِإَّن َهللا َو َم َالِئَكَتُه ُيَص ُّلْو َن َع َلى الَّنِبِّي ‪َ ،‬ياَأُّيَها اَّلِذ ْيَن آَم ُنْو ا َص ُّلوا َع َلْيِه َو َس ِّلُم ْو ا َتْس ِلْيًم ا‪َ .‬الَّلُهَّم َص ِّل َع َلى ُم َحَّمٍد َك َم ا‬
‫َص َّلْيَت َع َلى ِإْبَر اِهْيَم َو َع َلى آِل ِإْبَر اِهْيَم ‪َ .‬و َباِر ْك َع َلى ُمَحَّم ٍّد َك َم ا َباَر ْك َت َع َلى ِإْبَر اِهْيَم َو َع َلى آِل ِإْبَر اِهْيَم ِفي‬
‫اْلَع اَلِم ْيَن ‪ِ ،‬إَّنَك َحِم ْيٌد َم ِج ْيٌد‬

‫َالَّلُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُم ْس ِلِم ْيَن َو اْلُم ْس ِلَم اِت َو اْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو اْلُم ْؤ ِم َناِت ْاَألْح َياِء ِم ْنُهْم َو ْاَألْم َو اِت‪ِ ،‬إَّنَك َسِم ْيٌع َقِر ْيٌب ُم ِج ْيُب‬
‫الَّدْع َو اِت‬
‫َالَّلُهَّم ِإَّنا َنْس َأُلَك اْلُهَدى َو الُّتَقى َو اْلَع َفاَف َو اْلِغ َنى‪َ .‬الَّلُهَّم ِإَّنا َنْس َأُلَك الَّثَباَت ِفي ْاُألُم ْو ِر ‪َ ،‬و َنْس َأُلَك َع ِز ْيَم َة الُّر ْش ِد ‪َ ،‬و َنْس َأُلَك‬
‫ُشْك َر ِنْع َم ِتَك َيا َأْر َح َم الَّراِحِم ْيَن ‪َ .‬الَّلُهَّم َأْح ِس ْن َعاِقَبَتَنا ِفي ْاُألُم ْو ِر ُك َّلَها َو َأِج ْر َنا ِم ْن ِخ ْز ِي الُّد ْنَيا َو َع َذ اِب ْاآلِخَر ِة‬
‫َر َّبَنا آِتَنا ِفي الُّد ْنَيا َح َس َنًة َو ِفي اآلِخَرِة َحَس َنًة َو ِقَنا َع َذ اَب الَّناِر ‪َ .‬ر َّبَنا َتَقَّبْل ِم َّنا ِإَّنَك َأْنَت الَّس ِم ْيُع اْلَعِلْيُم ‪َ .‬و ُتْب َع َلْيَنا ِإَّنَك‬
‫َأْنَت الَّتَّواُب الَّر ِح ْيُم‬

‫ِعَباَد ِهللا‪ِ ،‬إَّن َهللا َيْأُم ُر ِباْلَع ْد ِل َو ْاِإل ْح َس اِن َو ِإْيَتاِء ِذ ي اْلُقْر َبى َو َيْنَهى َع ِن اْلَفْح َش اِء َو اْلُم ْنَك ِر َو اْلَبْغ ِي ‪َ ،‬يِع ُظُك ْم َلَع َّلُك ْم‬
‫َتَذَّك ُرْو َن ‪َ .‬فاْذ ُك ُروا َهللا اْلَعِظ ْيَم َيْذ ُك ْر ُك ْم ‪َ ،‬و اْس َأُلْو ُه ِم ْن َفْض ِلِه ُيْع ِط ُك ْم ‪َ ،‬و َلِذ ْك ُر ِهللا َأْك َبُر‬

Anda mungkin juga menyukai