فٌ لَقَ ْد َجا َء ُك ْم َرس ُْو ٌل ِم ْن َأ ْنفُ ِس ُك ْم َع ِز ْي ٌز َعلَ ْي ِه َما َع ِنتُّم َح ِريْصٌ َعلَ ْي ُك ْم بِ ْال ُمْؤ ِمنِي َْن َرُؤ ْو
َر ِح ْي ٌم
“Telah datang kepada kalian seorang Rasul dari golongan
kalian sendiri, sangat belas kasih terhadap penderitaan
kalian, bersemangat atas kalian untuk beriman, pemaaf
dan kasih sayang”. (At-taubah : 128)
َ َث فِي اُأل ِّميِّي َْن َرس ُْوالً ِم ْن ُك ْم يَ ْتلُو َعلَ ْي ُك ْم آيَاتِ ِه َويُ َر ِّك ْي ُك ْم َويُ َعلِّ ُم ُك ُم ْال ِكت
اب َ هُ ُو الَّ ِذي بَ َع
َ َو ْال ِح ْك َمةَ َوِإ ْن َكانُ ْوا ِم ْن قَ ْب ُل لَقِ ْي
ضالَ ٍل ُم ِبي ٍْن
“Dialah (Allah) yang telah mengutus ditengah umat yang
ummi seorang Rasul dari kalian, membacakan kepada
kalian ayat-ayat-Nya, membersihkan jiwa kalian dan
mengajarkan kitab dan hikmah, padahal sebelumnya
mereka sebelumnya dalam keadaan sesat yang nyata”. (Al-
Jumu’ah : 2)
Perintah kewajiban berdzikir
Dzikir merupakan kewajiban hamba kepada Allah SWT, karena dengan berdzikir seorang hamba akan selalu ingat
Allah dan kewajiban yang harus dijalankan dari mengingat Allah. Sebgaimana berdzikir juga merupakan kewajiban
karena dapat dilakukan dimana saja, kapan saja dan bagaimanapun keadaannya, dzikir merupakan ibadah yang
mudah dilakukan tidak memiliki syarat yang berat seperti amal ibadah yang lainnya. Adaun diantara dalil kewajiban
berdzikir adalah beberapa firman Allah berikut ini :
Allah berfirman :
فَ ْاذ ُكرُونِي َأ ْذ ُكرْ ُك ْم
“Maka ingatlah kepada-Ku niscaya Aku akan ingat kepadamu” (Al-Baqoroh : 152)
َولَ ِذ ْك ُر هَّللا ِ َأ ْكبَ ُر
“Dan sungguh dzikir kepada Allah adalah lebih besar (pahala dan manfaatnya)”. (Al-Ankabut : 45)
. صياًل ِ َو َسبِّحُوهُ بُ ْك َرةً َوَأ. يَاَأ ُّيهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ْاذ ُكرُوا هَّللا َ ِذ ْكرًا َكثِيرًا
“Wahai orang-orang yang beriman berdzikirlah kamu kepada Allah dengan dzikir yang banyak dan bertasbihlah
kepada-Nya pada waktu pagi dan petang”. (Al-Ahzab : 41-42)
ت َأ َع َّد هَّللا ُ لَه ُْم َم ْغفِ َرةً َوَأجْ رًا َع ِظي ًما ِ الذا ِك َرا َّ الذا ِك ِرينَ هَّللا َ َكثِيرًا َوَّ َو
“Dan orang-orang yang berdzikir laki-laki dan berdzikir dari wanita maka Allah siapkan bagi mereka ampunan dan
ganjaran yang besar”. (Al-Ahzab : 35)
ِ َو ْاذ ُكرْ َربَّكَ َكثِيرًا َو َسبِّحْ بِ ْال َع ِش ِّي َواِإْل ْب َك
ار
“Dan berdzikirlah kepada Tuhanmu dengan banyak dan bertasbihlah pada waktu pagi dan petang”. (Ali Imron : 41)
الَّ ِذينَ يَ ْذ ُكرُونَ هَّللا َ قِيَا ًما َوقُعُودًا َو َعلَى ُجنُو ِب ِه ْم
“Mereka yang berdzikir kepada Allah pada saat berdiri, duduk dan berbaring”. (Ali Imron : 191)
َاس َك ُك ْم فَ ْاذ ُكرُوا هَّللا َ َك ِذ ْك ِر ُك ْم آبَا َء ُك ْم َأوْ َأ َش َّد ِذ ْكرًا
ِ ض ْيتُ ْم َمنَ َ فَِإ َذا ق
“Maka jika kalian telah selesai menunaikan ibadah kalian maka berdzikirlah kepada Allah sebagaimana yang telah
dilakukan oleh orang tua kalian (sebelumnya) atau lebih banyak dzikirnya (dari mereka)”. (Al-Baqoroh : 200)
ِ يَاَأ ُّيهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اَل تُ ْل ِه ُك ْم َأ ْم َوالُ ُك ْم َواَل َأوْ اَل ُد ُك ْم ع َْن ِذ ْك ِر هَّللا
“Wahai orang-orang yang beriman janganlah harta dan anak-anak kamu membuat kamu lalai dari berdzikir kepada
Allah”. (Al-Munafiqun : 9)
ُ ِإلَ ْي ِه يَصْ َع ُد ْال َكلِ ُم الطَّيِّبُ َو ْال َع َم ُل الصَّالِ ُح يَرْ فَ ُعه
Perintah kewajiban berdzikir
ُِإلَ ْي ِه يَصْ َع ُد ْال َكلِ ُم الطَّيِّبُ َو ْال َع َم ُل الصَّا ِل ُح يَرْ فَ ُعه
“Kepada-Nya ucapan-ucapan yang baik itu akan naik
dan perbuatan shalih akan meninggikan derajatnya”.
(Fathir : 10)
ال
ِ ص َ ون ْال َجه ِْر ِم َن ْالقَ ْو ِل بِ ْال ُغ^ ُد ِّو َواآْلَ ضرُّ ًعا َو ِخيفَةً َو ُد
َ َك ت َ َّ َو ْاذ ُك^رْ َرب
َ ك فِي نَ ْف ِس
َ َِواَل تَ ُك ْن ِم َن ْال َغافِل
ين
“Dan berdzikirlah kepada Tuhanmu dalam diri kamu
dengan penuh ketundukan dan rasa takut dan tanpa
dikeraskan dari ucapan (tersebut) pada saat pagi dan
petang dan janganlah kemu menjadi orang yang lalai”.
(Al-A’raf : 205)
. Pembagian Dzikir
Orang-orang mempunyai bashiroh (mata hati) mengetahui bahwa dzikir
merupakan amalan paling utama. Akan tetapi dzikir juga mempunyai empat
lapisan kulit. Ada kulit yang lebih dekat dengan biji daripada kulit yang lain,
karena dibalik kulit-kulit itu ada biji (intisari). Kulit-kulit itu dimuliakan
karena merupakan jalan menuju biji.
Lapisan kulit teratas (pertama) adalah dzikir lisan saja.
Yang kedua adalah dzikir hati. Bila ia selaras dengan dzikir lisan, maka ia
akan hadir bersama dzikir. Bila hati dibiarkan bersama karakternya, niscaya ia
berkeliaran melayang-layang di alam fikiran (lamunan).
Lapisan ketiga, dzikir harus bisa menguasai hati, sehingga perlu
memaksanya agar tidak beralih kepada lainnya sebagaimana pada lapisan
kedua diperlukan adanya pemaksaan hati agar dzikir tetap bersamanya.
Lapisan keempat adalah esensi dzikir, yaitu bila Allah menjadi objek dzikir
betul-betul tertanam kuat di dalam hati. Bahkan dzikir itu sendiri sirna dan
tersembunyi. Itulah esensi dzikir yang dimaksud. Hal itu disebabkan ia tidak
lagi memperhatikan dzikir maupun hati akan tetapi ia hanya mengingat Allah
yang disebutnya. Bila dalam kondisi ini masih terdapat indikasi adanya
perhatian terhadap dzikir, maka sebenarnya hal itu justru merupakan hijab
yang menyibukkan. (40 prinsip agama-sepuluh prinspi dasar amal-amal
lahiriyah, Imam Al-Ghazali, hal 70)
Keutamaan berdzikir
Dzikir merupakan perbuatan yang sangat penting
dalam kehidupan insan. Dengannya justru kehidupan
insan akan lebih bermakna dan tidak sia-sia, dzikir
akan dapat melanggengkannya untuk selalu taat
kepada Allah, merasa selalu diawasi dan selalu berada
dalam naungan-Nya. Sebagaimana dzikir juga akan
memberikan ketenangan dan ketentraman hati dan
jiwa kita, serta akan memberikan keselamatan hidup
kita baik di dunia dan diakhirat.
Allah berfirman dalam surat Ar-Ra’ad ayat 28 :
ُ َُأال بِ ِذ ْك ِر هَّللا ِ تَ ْط َمِئنُّ ا ْلقُل
وب
“Ketahuilah bahwasanya dengan mengingat
Allah hati akan menjadi tentram”
Keutamaan berdzikir
Adapun keutamaan dzikir adalah sebagai berikut :
1. Orang yang berdzikir hatinya selalu hidup
« َمثَ ُل الَّ ِذي: صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َ قَا َل النَّبِ ُّي: ض َي هللاُ َع ْنهُ قَا َل ِ َع ْن َأبِي ُم ْو َسى اَأل ْش َع ِري َر
. متفق عليه. » ت ِ ِّيَ ْذ ُك ُر َربَّهُ َوالَّ ِذي الَ يَ ْذ ُك ُر َربَّهُ ِم ْث ُل ْال َح ِّي َو ْال َمي
ِ ِّت الَّ ِذي الَ يَ ْذ ُك ُر هللاَ فِ ْي ِه ِم ْث ُل ْال َح ِّي َو ْال َمي
ت ِ ت الَّ ِذي يَ ْذ ُك ُر هللاَ فِ ْي ِه َو ْالبَ ْي
ِ « َمثَ ُل ْالبَ ْي: َولَ ْفظُ ُم ْسلِ ٍم
رواه البخاري ومسلم. »
Dari Abu Musa Al- Asy’ari ra berkata : Nabi saw bersabda :
Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Tuhannya dengan
orang yang tidak berdzikir kepada Tuhannya adalah seperti
orang yang hidup dan yang mati”. (Muttafaqun alaih)
Dan dalam lafadz riwayat imam Muslim : “Perumpaan rumah
yang didalamnya berdzikir kepada Allah dan rumah yang
didalamnya tidak berdzikir kepada Allah adalah seperti orang
hidup dan orang yang mati”.
Keutamaan berdzikir
2. Orang yang berdzikir menjadi orang yang istimewa
disisi Allah
صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَ ِس ْي ُر ِفي َ ِان َرس ُْو ُل هللا َ « َك: ض َي هللاُ َع ْنهُ قَا َل ِ َو َع ْن َأبِي هُ َر ْي َرةَ َر
: قَالُ ْوا.ق ْال ُمفَرِّ ُد ْو َن َ َ َسب، ِس ْيرُوا هَ َذا َج ْم َدان: ْق َم َّكةَ فَ َم َّر َعلَى َجبَ ٍل يُقَا ُل لَهُ َج ْم َدان فَقَا َل َ
ِ ط ِري
رواه مسلم. » ات ُ ال َّذا ِكر ُْو َن هللاَ َكثِيْرًا َوال َّذا ِك َر: َو َما ْال ُمفَرِّ ُد ْو َن يَا َرس ُْو َل هللاِ ؟ قَا َل
Dari Abu Hurairah ra berkata : Saat Rasulullah saw berjalan
disuatu simpang kota Makkah lewatlah sekelompok orang yang
dinamakan jamdan, beliau bersabda : “Berjalanlah wahai Jamdan,
telah berlalu Al-Mufarridun”. Mereka bertanya : Apa yang anda
maksud dengan al-Muafarridun wahai Rasulullah ? beliau
bersabda : “Mereka yang selalu berdzikir kepada Allah dengan
banyak baik laki-laki dan perempuan”. (HR. Muslim)
Keutamaan berdzikir
Ibadah yang paling baik, paling suci dan paling tinggi
derajatnya disisi Allah.
« َأالَ ُأنَبُِّئ ُك ْم: صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َ ِ قَا َل َرس ُْو ُل هللا: ض َي هللاُ َع ْنهُ قَا َل ِ َو َع ْن َأ ِبي ال َّدرْ َدا ِء َر
ب
ِ َالذه َّ اق ِ َ َو َخ ْي ٌر لَ ُك ْم ِم ْن ِإ ْنف، َوَأرْ فَ َعهَا فِي َد َر َجاتِ ُك ْم، َوَأ ْز َكاهَا ِع ْن َد َملِ ْي ِك ُك ْم، بِ َخي ِْر َأ ْع َما ِل ُك ْم
، بَلَى: َو َخ ْي ٌر لَ ُك ْم ِم ْن َأ ْن تُ ْلقُوا َع ُد َّو ُك ْم فَتَضْ ِربُوا َأ ْعنَاقَهُ ْم َويَضْ ِربُوا َأ ْعنَاقَ ُك ْم ؟ قَالُوا، ق ِ َو ْال َو َر
. ُ ضة َّ ْال ِف: قُ ْال َو َر. رواه الترمذي وابن ماجه. » ِذ ْك ُر هللاِ تَ َعالَى: قَا َل
Dari Abu Darda ra berkata : Rasulullah bersabda : “Maukah aku
beritahukan sebaik-baik perbuatan, lebih bersih dan suci dihapan
Tuhan kalian dan labih tinggi derajatnya, dan lebih baik dari
berinfaq dengan emas dan perak, bahkan lebih baik dari kalian
berjumpa dengan musuh lalu kalian penggal leher mereka dan
mereka memenggal leher kalian (syahid) ? mereka berkata :
Tentu, Nabi bersabda : Dzikir kepada Allah”. (HR. Tirmidzi dan
Ibnu Majah)