Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
A. latar Belakang

Dzikir menurut bahasa berasal dari kata dzakara yang artinya “ingat”. Kata dzikir
mengambil dari mashdarnya dzikron, kemudian terkenal dengan istilah dzikir. Mashdar dzikir
artinya tempat/sumber pengambilan dzikir yang kita peroleh dan kita amalkan. Terdapat dua
tempat/sumber pengambilan dzikir, yakni: dzikir yang sumber pengambilannya dari Al-
Qur'an atau Assunah disebut Ma'tsur, dan dzikir yang sumber pengambilannya dari para
ulama Tasawuf atau Ahli Hikmah yang tidak ada didalam Al-Qur'an atau Assunah, yang
disebut Gairu Ma'tsur.

Pengertian menurut syari'at, dzikir adalah mengingat Allah dengan etika tertentu yang
sudah ditentukan dalam Al Qur’an dan Hadits, dengan maksud untuk mendekatkan diri
kepada-Nya, mensucikan hati dan mengagungkan Allah SWT. Kita diperintahkan untuk
berdzikir kepada Allah untuk selalu mengingat akan kekuasaan dan kebesaran-Nya, sehingga
kita dapat terhindar dari penyakit sombong dan takabbur. (pengertian-dzikir-dan-doa)

Sementara dzikir menurut konteks bahasa, mengandung beberapa pengertian,


mengandung arti "Menceritakan" (QS. Maryam: 56), "Al-Qur'an" (QS. Al-Anbiya: 50),
"Shalat" (QS. Al Baqarah: 239), "Wahyu" (QS. Al Qamar: 25) dan sebagainya.

Berbagai macam bentuk zikir dan berbagai lafal zikir yang di ucapkan namun di TQN
sendiri zikir yang di dawamkan adalah zikir kalimat agung Laa Ilaaha Illa alloh dan yang
menjadi pertanyaanya ada apakah di balik keaguangan kalimat thoyibah Laa Ilaaha Illa
alloh ..?

Oleh karana latar belakang di atas maka saya mengusung permasalahan sebagai
berikut:

B. Latar Belakang Masalah

1. Fadilah Dzikir Laa Ilaaha Illa alloh ?

2. Keutamaan Dzikir Laa Ilaaha Illa alloh ?

3. Hikmah Dzikir Laa Ilaaha Illa alloh

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Fadilah Dzikir Laa Ilaaha Illa alloh

‫ض ِل اللَّ ِه َو اذْ ُك ُر وا‬


ْ َ‫ض َو ْاب َت غُ وا ِم ْن ف‬
ِ ‫ةُ فَ ا ْن تَ ِش ُر وا يِف ا أْل َ ْر‬ ‫الص اَل‬
َّ ‫ت‬ ِ ‫ضي‬ ِ
َ ُ‫فَ إ ذَ ا ق‬
ِ
َ ‫ُت ْف لِ ُح‬
‫ون‬ ‫اللَّ هَ َك ثِ ًري ا لَ َع لَّ ُك ْم‬
Artinya : Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan
carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. ( Al-Jumah :
10 )

Dalam ayat tersebut menerangkan bahwa dengan seseorang berzikir kepada allah akan
tentram hatinya dan merupakan tanda orang yang berliman yakni orang yang seklalu
meningat allah sedang apapun dimanapun dan dalam posisi apapun selalu mengingatnya.

Selanjutnya allah berseru kepada umatnya di atas langit dengan seruan : “ Berdirilah
kamu sekalian dan tentu kamu sekalin di ampuni oleh-ku dan semua keburukan kamu akan di
ganti dengan kebaikan “ 1

Seruan allah selanjutnya : “ barang siapa manusi itu berdzikir kepada allah manusia itu
berada di sisi allah “

Sabda Nabi : tidak ada kaum yang berkumpul sambal berzikir kepada allah sambal
tidak ada penghrapan apa apa kecuali mengharapkan keridoanya “

Artinya : “
Tuhanku hanya engkaulah yang ku maksud dan keridonmulah yang ku cari, berilah
kemampuan aku untuk mencintaimu dan bermarifat kepadamu “

Di jelaskan menurut syekh Ali mursyafi dalm kitab Minhaz-saliki illa asyrofil
masalik bahwa fadiklah zikir itu diantaranya :
1
BIDAYATUSALIKIN. H. SYihabudin Suhrowardi Hal. 14
2
1. Allah mengagungkan kamu yang hatinya ingat kepadanya dengan Dzikrullah
2. Didekatkan malaikat kepadaorang orang yang senantiasa berdzikir kepada
allah
3. Seluruh keburukan di hilangkan dengan berdzikir,di jaga dari godaan setan

B. Keutamaan Dzikir Laa Ilaaha Illa alloh .

Dalam Hadits ibnu Asyakir dari sayidina ali ra. Menerima dari rasulullah SAW.
Sabdanya memberikan Hadits kepada ku malikat Jibril yang menerimanya dari allah SWT. “
apabila diantara seorang abdi membacakan kalimat lailahilaloh serratus kali, maka Allah akan
membangkitkan orang itu pada hari Qiamat dengan wajah terng seperti bulan purnama “

Begitu dahsayat sekali kalimat Laa Ilaaha Illa alloh ini berikut beberapa Keutamaan
orang yang mendawamkan kalimat tersebut :

 ‫ َو َم َّدها‬ ‫هللا‬ َّ‫إال‬ َ‫ ٰإله‬ ‫ال‬ ‫قَا َل‬ ‫ َم ْن‬ ‫أن‬ ‫ورد‬ ‫وقد‬ ،‫الفقر‬ ‫تنفي‬ ‫المنزل‬ ‫دخول‬ ‫عند‬ ‫ذكرها‬ ‫مالزمة‬ ‫إن‬  : ‫الفاكهاني‬ ‫قال‬


ُ‫لَه‬ ‫يَ ُك ْن‬ ‫لَ ْم‬ ‫فإن‬ ٍ ‫ َذ ْن‬ ‫أرْ بَ َعةآالف‬ ُ‫لَه‬ ‫ت‬
ْ  ‫هللا‬ ‫ َرسُو َل‬ ‫يا‬  :‫قالوا‬ . ‫ال َكبَائِ ِر‬  َ‫ ِمن‬ ‫ب‬ ْ ‫هُ ِد َم‬
َ ِ‫ول‬ ‫أل ْهلِ ِه‬ ‫يغفَ ُر‬  :‫قال‬ ‫ال َكبَائِر؟‬  َ‫ ِمن‬ ‫َش ْي ٌء‬
‡.‫اهـسنوسي‬ ‫البخاري‬ ‫ رواه‬،‫جيرانِ ِه‬
Al-Fakihany berkata, "Sesungguhnya melanggengkan (selalu membiasakan
mengucapkan) kalimat la ilaha illa allah setiap kali memasuki rumah itu bisa  menghilangkan
kefakiran”. Rasulullah SAW bersabda dalam HR. Bukhori, “Barang siapa mengucapkan Laa
Ilaaha Illa Allah dan memanjangkannya (memanjangkan kata “Laa”) maka 4000 dosa
besarnya akan dihancurkan (diampuni), Para sahabat kemudian bertanya kepada Rasulullah,
“Wahai Rasulullah…Jika ia sama sekali tidak mempunyai dosa besar?, Rasulullah menjawab
“maka dosa-dosa keluarga dan tetangganya yang akan diampuni”. (keterangan Imam Sanusi)

‡ َ‫ي‬ ‫ َجا َء‬ ‫ َمرَّة‬ َ‫ َمائَة‬ ‫هللا‬ ‫ َرسُو ُل‬ ‫ ُم َح َّم ٌد‬ ‫هللا‬ َّ‫إال‬ َ‫ ٰإله‬ ‫ال‬ ‫يَوْ ٍم‬ ‫ ُك َّل‬ ‫قَا َل‬ ‫ َم ْن‬ :‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫النبي‬ ‫قال‬
‫لَ ْيلَةَالبَ ْدر‬ ‫ َكالقَ َم ِر‬ ُ‫ َو َوجْ هُه‬ ‫القِيَا َم ِة‬ ‫وْ َم‬

Nabi Muhammad SAW bersabda : “Barang siapa mengucapkan ‫ال إله إالّ هللا محمد رسول‬
‫هللا‬ setiap hari 100 kali maka dia akan di bangkitkan di hari Kiamat nanti dengan wajah
bersinar seperti bulan purnama.
Demikian  itu karena laa ilaha illa alloh adalah kalimat tauhid, sedangkan kalimat
tauhid itu tidak ada bandingannya. Kalimat tauhid mempunyai pengaruh dalam penyucian
batin, berfaidah meniadakan semua tuhan dan menetapkan satu-satunya tuhan, yaitu Allah,
kemudian dzikir yang terucap dari mulut itu masuk kedalam hati. Selain itu, karena keimanan
3
tidak akan sah tanpa kalimat tauhid tersebut di tambah dengan kata wa anna muhammadan
rosululloh. Tidak ada kalimat lain, hanya itu saja.

Rosululloh bersabda " Alloh SWT berfirman dalam hadist qudsy "

 ‫إال‬ ‫إله‬ ‫(ال‬  ‫األنسي‬ ‫والكالم‬ ‫القدسي‬ ‫الحديث‬ ‫في‬ ‫أي‬ )‫تعالى‬ ‫هللا‬ ‫قال‬ ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫(وقال‬
)‫من عقابي‬ ‫أمن‬ ‫حصني‬ ‫دخل‬ ‫الحاء (ومن‬ ‫حصني) بكسر‬ ‫قالهادخل‬ ‫من‬ ‫هو‬ ‫وأنا‬ ‫كالمي‬ ‫هللا‬
‫ال‬ : ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫وقالصلى‬ ‫الكتاب‬ ‫لهذا‬ ‫نسخة‬ ‫وفي‬. ‫علي‬ ‫عن‬ ‫الشيرازي‬ ‫أخرجه‬
ِ ‫ َع َذا‬ ‫ ِم ْن‬  َ‫أ ِمن‬ ‫ ِحصْ نِي‬ ‫ َد َخ َل‬ ‫ َو َم ْن‬ ‫ ِحصْ نِي‬ ‫هللا‬ َّ‫إال‬ ‫إله‬
‫هللا‬ ‫ب‬
"Laa ilaaha Illa alloh adalah kalamku, dan Aku adalah ia (Allah), barang siapa yang
mengucap-kannya, maka ia masuk dalam bentengku, dan siapapun yang masuk dalam
bentengku maka ia akan aman dari siksaku". hadist diriwayatkan oleh Imam Sairozi dari
sayyidina Ali. Dalam naskah yang lain di katakana, Rasulullah SAW bersabda, “Laa ilaaha
Illa alloh adalah bentengku, dan siapapun yang masuk dalam bentengku maka ia akan aman
dari siksa Allah".

 ‫ابن‬  ‫عن‬ ‫عساكر‬ ‫ابن‬ ‫وأخرج‬, ‫هللا‬ َّ‫إال‬ َ‫ ٰإله‬ ‫ال‬ ‫بِقَوْ ِل‬ ‫أ ْبدَانِ ُك ْم‬ َ‫زَ َكاة‬ ‫أَ ُّدوا‬ :‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫وقال‬


ِ‫ َوت‬ ً‫تِ ْس َعة‬ ‫قَائِلها‬ ‫ع َْن‬ ‫تَ ْدفَ ُع‬ ‫هللا‬ َّ‫إال‬ َ‫ ٰإله‬ ‫ال‬ ‫قَوْ َل‬ ‫إن‬
َّ  : ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫اللهصلى‬ ‫رسول‬ ‫قال‬ ‫قال‬ ‫عباس‬
‫الهَ ُّم‬ ‫أ ْدنَاهَا‬ ‫البَال ِء‬  َ‫ ِمن‬ ‫بابا‬  َ‫س ِْعين‬

Rosululloh SAW bersabda, "Penuhilah zakat tubuhmu dengan ucapan laa ilaaha illa
alloh”, 
Imam Ibnu Asakir dari ibnu Abbas berkata, Rosululloh SAW bersabda, “Sesungguhnya
kalimat laa ilaaha illa alloh itu bisa menghindarkan orang yang mengucapkannya dari 99
macam pintu coba'an (bala'), yang paling rendah dari cobaan itu adalah rasa susah”.

Rosululloh SAW bersabda, "barang siapa mengucapkan laa ilaaha illa alloh maka
keluar dari bibirnya seekor burung hijau yang mempunyai dua sayap putih yang di tretes intan
dan yaqut, lalu burung itu terbang ke langit hingga terdengar suara gemuruh seperti
gemuruhnya lebah, Dikatakan (kepada burung itu), "diamlah…!",  Burung itu lalu berkata, 
"aku tidak akan diam sampai engkau mengampuni orang yang mengucapkanku, akhirnya
Allah SWT pun mengampuni orang itu, dan menciptakan 70 mulut lagi untuk burung itu-

4
yang terus meminta ampunan untuk orang yang membacanya sampai hari Kiamat. Maka
ketika Kiamat telah tiba, burung itu menjadi penuntun dan petunjuk orang itu ke surga.....

 ‫تَ َعالى‬ ‫هللا‬ ‫ال‬ َ َ‫ق‬ َّ‫إال‬ ‫هللا‬ ‫ َرسُول‬ ‫ ُم َح َّم ٌد‬ ‫هللا‬ َّ‫إال‬ َ‫ ٰإله‬ ‫ال‬ ‫يَقُو ُل‬ ‫ َع ْب ٍد‬ ‫ ِم ْن‬ ‫ َما‬ :‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫وقال‬
ُ ْ‫ َغفَر‬ ‫قَ ْد‬ ‫ َمالئَ َكتِي‬ ‫يا‬ ‫أناأُ ْش ِه ُد ُك ْم‬ َّ‫إال‬ َ‫ ٰإله‬ ‫ال‬ ‫هللا‬ ‫أنا‬ ‫ َع ْب ِدي‬ ‫ق‬
 ‫أي‬ ‫تَأ َ َّخر‬ ‫ َو َما‬ ‫ َذ ْنبِ ِه‬ ‫ ِم ْن‬ ‫تَقَ َّد َم‬ ‫ َما‬ ُ‫لَه‬ ‫ت‬ َ ‫ص َد‬
َ
.‫الصغائر‬ ‫من‬
Rosululloh SAW bersabda, "tidak seorangpun hamba yang berucap, "Laa ilaaha illa
alloh Muhammadur Rosululloh", kecuali Allah SWT berfirman "Benar apa yang dikatakan
hambaku itu, akulah Allah, tiada Tuhan selainku, aku persaksikan kepada kalian semua wahai
Malaikatku bahwa Aku telah mengampuni dosanya, baik dosa-dosanya terdahulu atau dosa-
dosanya yang akan datang"

)‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫وقال‬
َ  ‫ َد َخ َل‬ ) ‫المنهيات‬ ‫من‬ ‫(أي‬ ‫ ُم ْخلِصا‬ )ً‫مثال‬ ‫الرياء‬ ‫من‬ ‫(أي‬ ‫خَ الِصا‬ ‫هللا‬ َّ‫إال‬ َ‫ ٰإله‬ ‫ال‬ ‫ال‬
‫أ‬ ( ‫الجنَّة‬ َ َ‫ق‬ ‫ َم ْن‬:
‫رسول‬ ‫قال‬ ‫قال‬ ‫األرقم‬ ‫بن‬ ‫زيد‬ ‫عن‬ ‫الحكيم‬ ‫وأخرج‬ ،‫السابقين‬ ‫يمع‬
َ ‫ َدخَاَل‬ ‫ ُم ْخلِصا‬ ‫هللا‬ َّ‫إال‬ َ‫ ٰإله‬ ‫ال‬ ‫قَا َل‬ ‫ َم ْن‬ ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫هللا‬
ُ ‫إخال‬ ‫وما‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫يا‬ :‫قيل‬ َ‫لجنَّة‬
‫ص‬
ِ ‫ال َم َح‬ ‫ع َِن‬ ُ‫تَحْ ُجزَ ه‬ ‫أَ ْن‬ :‫قال‬ ‫ها؟‬
‫ار ِم‬
Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa mengucapkan Laa Ilaaha Illa alloh dengan
ikhlas lagi (murni/bebas dari larangan) maka ia masuk surga (beserta orang-orang terdahulu)”.
Al-Hakim dari Zaid bin Arqom berkata, “Rasulullah SAW bersabda”, “Barang siapa
mengucapkan Laa Ilaaha Illa alloh dengan murni/bebas dari larangan maka ia masuk surga”,
di katakana, “wahai Rasulullah, Bagaimana ikhlasnya itu?”, Rasul menjawab, “jika engkau
membentenginya dari perbuatan-perbuatan yang diharamkan”.

 ‫ َو َع ِم َل‬ ‫هللا‬ َّ‫إال‬ َ‫ ٰإله‬ ‫ال‬ ‫ َكال ِم ِه‬ ‫ َوآ ِخ ُر‬ ‫هللا‬ َّ‫إال‬ َ‫ ٰإله‬ ‫ال‬ ‫ َكالَ ِم ِه‬ ‫أ َّو ُل‬  َ‫كان‬ ‫ َم ْن‬ : )‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫قال‬
ٍ ‫ َذ ْن‬ ‫ع َْن‬ ‫هللا‬ ُ‫يَسْأَلُه‬ ‫ال‬ ‫ َسنَ ٍة‬  َ‫ ْألف‬ ‫َاش‬
(.‫ َوا ِح ٍد‬ ‫ب‬ ْ  ‫صغير‬ ‫ذنب‬ ‫(أي‬ ‫ َسيِّئَ ٍة‬  َ‫ ْلف‬ ‫أ‬
َ ‫ع‬ ‫)إن‬

Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa di awal dan akhir omongannya berupa
ucapan laa ilaaha illa alloh, dan dia telah melakukan 1000 keburukan (dosa kecil), walaupun
ia hidup selama 1000 tahun, maka Allah tidak akan menanyakan dosa satupun yang pernah ia
lakukan itu”
5
Rasulullah bersabda, “Barang siapa mengucapkan laa ilaaha illa alloh (tidak disertai)
ujub, maka ada seekor burung terbang di bawah arasy sambil bertasbih bersama malaikat-
malaikat yang bertasbih, dan dipastikan pahala (tasbih burung itu) untuknya”. Rasulullah juga
bersabda, “Barang siapa mengucapkan sekali lafazh “laa ilaaha illa alloh muhammadur-
rosulullah”, maka dosa-dosanya diampuni oleh Allah walaupun sebanyak buih di lautan”.2

‫ال‬ ُ‫ َوحْ َده‬ ‫هللا‬ ‫إال‬ َ‫ ٰإله‬ ‫ال‬ ‫فَقَا َل‬ ‫ال َمقَابِ ِر‬ ‫ َعلَى‬ ‫ال ُم ْؤ ِم ُن‬ ‫ َم َّر‬ ‫(إذا‬  :‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫وقال‬
ِّ‫ ُكل‬ ‫ َعلَى‬ ‫ َوهُ َو‬ ‫ال َخ ْي ُر‬ ‫بِيَ ِد ِه‬ ‫وت‬
ُ ‫يَ ُم‬ ‫ال‬ ‫ َح ٌّي‬ ‫ َوهُ َو‬ ‫يت‬ ُ ‫يويُ ِم‬ َ  ُ‫ َولَه‬ ‫ك‬
َ ِ‫يُحْ ي‬ ‫الح ْم ُد‬ ْ  ُ‫لَه‬ ُ‫لَه‬  َ‫َش ِريك‬
ُ ‫المل‬
‫ َو َرفَع‬ ‫ َح َسنَ ٍة‬ ‫ف‬ ِ ‫ ْأل‬  َ‫للقائل)ألف‬
ْ  ‫(أي‬ ‫لَه‬ ‫َب‬ َ ‫ َو َكت‬ ‫لِقَائِلهَا‬ ‫ َو َغفَ َر‬ ‫ ُكلِّهَا‬ ‫ُور‬
َ ‫القُب‬ ‫ك‬ َ ‫تِ ْل‬ ‫هللا‬ ‫نَ َّور‬ ‫قَ ِدي ٌر‬ ‫َش ْي ٍء‬
‫ع‬ ‫الترمذي‬ ‫وروى‬ ‫الصغائر‬ ‫من‬ ‫(أي‬ ‫ َسيِّئَ ٍة‬ ‫ف‬ ِ ‫ ْأل‬  َ‫ ْألف‬ ُ‫) َع ْنه‬ ‫أسقط‬ ‫(أي‬ َّ‫ َو َحط‬ ‫ َد َر َج ٍة‬ ‫ف‬ ِ ‫ ْأل‬  َ‫ ْألف‬ ُ‫لَه‬
‫قال‬ ‫أنه‬ ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫ن النبي‬
َ  ُ‫ َولَه‬ ‫ك‬
 ‫ َح ٌّي‬ ‫ َويُ ِميتُ َوهُ َو‬ ‫يُحْ يِي‬ ‫الح ْم ُد‬ ُ ‫المل‬ َ ‫ َش ِري‬ ‫ال‬ ُ‫ َوحْ َده‬ ‫هللا‬ َّ‫إال‬ َ‫ ٰإله‬ ‫ال‬ ‫ال‬
ْ  ُ‫لَه‬ ُ‫لَه‬ ‫ك‬ َ َ‫فَق‬ ‫ق‬
َ ‫السُّو‬ ‫ َدخَ َل‬ ‫َم ْن‬
‫ ْألف‬  َ‫ ْألف‬ ُ‫لَه‬ ‫هللا‬ ‫َب‬ َ  ‫بِهَا‬ ‫ َو َرفَ َع‬ ،ٌ‫قَ ِدير‬ ‫ َش ْي ٍء‬  ِّ‫ ُكل‬ ‫ َعلَى‬ ‫ َوهُ َو‬ ‫ال َخ ْي ُر‬ ‫بِيَ ِد ِه‬ ‫وت‬
َ ‫ َكت‬ ُ‫صوْ تَه‬ ُ ‫يَ ُم‬ ‫ال‬
ِ ‫ ْأل‬  َ‫ ْألف‬ ُ‫لَه‬ ‫ َو َرفَ َع‬ ،‫ ْألف َسيِّئَ ٍة‬  َ‫ ْألف‬ ُ‫ َع ْنه‬ ‫ َو َم َحا‬ ،‫َح َسنَ ٍة‬
.‫ َد َر َجة‬ ‫ف‬
Rasulullah SAW juga bersabda pula, “Ketika seorang mu’mim berjalan melewati
pemakaman, terus dia berucap ;

‫ال‬ ُ‫ َوحْ‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡ َده‬ ‫هللا‬ ‫إال‬ َ‫ ٰإل‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡ ه‬ ‫ال‬


ِّ‫ ُك‡‡ل‬ ‫ َعلَى‬ ‫ َوهُ‡ َو‬ ‫الخَ ْي‡ ُر‬ ‫بِيَ‡ ِد ِه‬ ‫‡وت‬ ُ ‫ َويُ ِم‬ ‫يُحْ يِي‬ ‫ال َح ْم‡ ُد‬ ُ‫ َولَ‡ه‬ ‫ك‬
ُ ‡‫يَ ُم‬ ‫ال‬ ‫ َح ٌّي‬ ‫ َوهُ‡ َو‬ ‫يت‬ ْ  ُ‫لَ‡ه‬ ُ‫لَه‬  َ‫َش ِريك‬
ُ ‡‫المل‬
‫قَ ِدي ٌر‬ ‫َش ْي ٍء‬
Maka Allah menyinari makam-makam itu seluruhnya, dan mengampuni dosa-dosa
orang mu’min tersebut, juga mencatat 1.000.000 kebaikan baginya, mengangkatnya 1.000.000
derajat dan menggugurkan 1.000.000 dosa-dosa kecilnya”. Imam Turmuzhi meriwayatkan
hadits dari Nabi SAW, bahwa beliau bersabda, “Barang siapa masuk ke area pasar lalu
dengan suara keras ia berucap (kata-kata tersebut), maka Allah mencatat 1.000.000 kebaikan
baginya, mengampuni 1.000.000 dosa-dosa kecilnya dan mengangkatnya hingga 1.000.000
derajat

2
Tankihul qaul bab keutamaan lailahailaloh hal 14-18
6
C. Hikmah Dzikir Laa Ilaaha Illa alloh .

Dalam salah satu hadits riwayat sahabat Anas disebutkan

‫ب ِمنَ ْال َكبَائِ ِر‬


ٍ ‫آالف َذ ْن‬
ِ ُ‫ت لَهُ أَرْ بَ َعة‬
ْ ‫ال ال إِلَهَ إِال هَّللا ُ َو َم َّدهَا هُ ِد َم‬
َ َ‫“ َم ْن ق‬
Sesungguhnya barang siapa membaca kalimat Tauhid ُ‫ آل ِإلَهَ إِالَّ هللا‬dan memanjangkannya, maka
baginya akan dihapus empat ribu macam dosa besar”.

Pada saat itu para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, lalu bagaimana apabila satupun
dia tidak memiliki dosa besar ?”, Rasulullah menjawab ; “Maka yang dihapuskan empat ribu
macam dosa besar adalah keluarga dan para tetangganya”.

Diantara ajaran para ulama ketika membaca panjang kalimat Tauhid, adalah
memanjangkan kata LA sambil kepala berpaling ke sebelah kanan dan hati menghayati
artinya yaitu “tidak ada”. Dan Ketika melafalkan ILAHA sambil kepala bergerak ke bagian
tengah dan hati menghayati artinya yaitu “Tuhan yang wajib disembah”. Kemudian ktika
melafalkan ILLALLAH sambil kepala berpaling kesebalah kiri dan hati menghayati artinya
yaitu “melainkan Allah”.

Dan yang penting diperhatikan juga adalah menyambung kalimat tauhid tersebut
dengan kalimat ِ‫ ُم َح َّم ُد َرسُوْ ُل هللا‬di dalam hati serta menghayati artinya yaitu “Muhammad adalah
utusan Allah”. Hal ini untuk membedakan cara membaca kalimat Tauhid umat Rasulullah
Muhammad saw dengan umat terdahulu.

Sebenarnya berdzikir dengan kalimat tauhid ini tidak hanya dianjurkan kepada umat
Muhammad saw saja, tetapi juga umat para nabi terdahulu. Sebuah cerita menggambarkan hal
ini diriwayatkan dari Wahab bin Manbah.

‫عن وهب بن منبه رضي هللا عنه قال قرأت في آخر زبور داود عليه الصالة والسالم ثالثين‬
‫سطرا يا داود هل تدرى أي المؤمنين أحب إلى أن أطيل حياته الذي إذا قال ال إله إال هللا‬
‫اقشعر جلده وإني أكره لذلك الموت كما تكره الوالدة لولدها والبد له منه انى أريد ان أسره‬
‫في دار سوى هذه الدار فان نعيمها بالء ورخاءها شدة فيها عدوال يألوهم خباال يجرى منهم‬
‫مجرى الدم من أجل ذلك عجلت أوليائي إلى الجنة لوال ذلك لما مات أدم عليه السالم وولده‬
‫حتى ينفخ‬
7
Diriwayatkan dari Wahab bin Manbah bahwa dia pernah berkata “aku telah membaca
tiga puluh baris terakhir dari kitab zaburnya Nabi Daud as. (di dalamnya diterangkan) Allah
berfirman kepada Nabi Daud “apakah kau tahu orang mukmin yang paling aku inginkan
untuk ku panjangkan umurnya?” Nabi Dawud menjawab “tidak tahu”3.

Kemudian Allah menjelaskan “yaitu orang mu’min yang jika membaca kalimat tauhid
akan merinding bulu-bulanya. Dan aku sangat membenci (tidak ingnkan) orang mu’min
seperti itu lekas mati, seperti orang tua yang tidak rela anaknya mati. Sesungguhnya aku ingin
sekali menyenangkannya di rumah yang bukan rumah ini (fana = dunia). Karena kenikmatan
di dunia ini merupakan cobaan, dan kemewahan-kemewahan itu hanyalah kesengsaraan. Di
samping itu di dunia banyak musuh yang mondar-mandir terus mengalir menyelebunginya
seperti aliran darah yang mengajak pada kerusakan.

Oleh karena itu aku segerakan mereka para kekasihku (mati lalu) masuk ke surgaku.
Andaikata tidak demikian, niscaya tidak akan mati Nabi adam dan anak cucunya hingga
ditiupnya sangka kala.

Demikianlah posisi pentingnya kalimat tauhid ُ‫ آل ِإلَهَ إِالَّ هللا‬bagi seorang mu’min, ia tidak
sekedar sebagai kalimat pengakuan keesaan Allah swt, akan tetapi juga sebagai kunci menuju
kesuksesan hidup di akhirat nanti. Sebagaimana janji Allah yang dijelaskan kepada Nabi
Dawud as. Karena itulah dikatakan ُ‫ مفتاح الجن‡‡ة آل إِلَ‡هَ إِالَّ هللا‬bahwa pintu surga adalah la ilaha
illallah.

3
Hadits arbain hal 125
8
BAB III

PENUTUP

A. kesimpulan

Setelah kita mengetahui fadilah keutamaan dan hikmah Dzikir Laa Ilaaha Illa alloh
patut lah kita merenungkan bahwasanya selain kita di wajuibkan berdzikir dengan lafad
tersebut bahwasanya kita juga meski mendawamkannya ahgar dapat merasakan ketenangan
di hati dan di jiwa

Berikut fadilah, keutamaan dan hikmah Dzikir Laa Ilaaha Illa alloh bagi yang
senantiasa mendawamkanya :

1. Ijtima’I satati Qolbi sohibin


Mengumpulkan ingatan hati yang terpecah manusia yng sedang berDzikir kepada
allah.
2. Himmatun A’liyah
Membuat tinggi cita-cita dalam beribadah kepada allah.
3. Anisul muatwais
Menjinakan perkara dalam diri yang liar dan tidak terkontrol.
4. Jarrul Khoir
Menarik kepada kebaikan
5. Khotrotus samawiyah.
Mendapatkan bisikan bisikan dari agaib berupa ilmu laduni maupun Khuduri.
6. Mifathul goib.
Terbukanya hijab gaib ( kekuasaan Allah ) dan basyiroh ( mata hatinya )

B. saran

Tentunya dalam penyajian makalah ini banyak sekari keurangan dan kehilafan baik itu
dari sais makalah ini maupu dari penyajian serta isi dari pemaparan makalh ini saya pribadi
mengharapkan kritik dan syaran yang membangun untuk kemajun tugas malah selanjutnya
dan mudah mudahan dengan makalh ini baik pembuat maupun pembaca allah
subahanauwataala senantiasa memberikan pemahaman yang haqiqi kepada kita semua “ Amin
“’

9
DAFTAR PUSTAKA

BIDAYYATUSALIKIN ( Belajar Ma’rifat Kepada Allah ) H. Ayihabudin Suhrowardi

Qitab tanqihul qoul

Qitab Hadits arbaunwawiyah

10

Anda mungkin juga menyukai