Anda di halaman 1dari 3

Arti Laa Hawla wa Laa

Quwwata Illa Billah


Muhammad Abduh Tuasikal, MSc  Follow on TwitterSend an emailNovember 17, 2016

0 671,304 2 minutes read


Facebook Twitter LinkedIn Tumblr Pinterest Reddit VKontakte Odnoklassniki Pocket

Kalimat “laa hawla wa laa quwwata illa billah” adalah kalimat yang berisi penyerahan
diri dalam segala urusan kepada Allah Ta’ala. Hamba tidaklah bisa berbuat apa-apa
dan tidak bisa menolak sesuatu, juga tidak bisa memiliki sesuatu selain kehendak
Allah.

Ada ulama yang menafsirkan kalimat tersebut, “Tidak ada kuasa bagi hamba untuk
menolak kejelekan dan tidak ada kekuatan untuk meraih kebaikan selain dengan
kuasa Allah.”

Ulama lain menafsirkan, “Tidak ada usaha, kekuatan dan upaya selain dengan
kehendak Allah.”

Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata,

‫ َوالَ قُ َّوةَ َعلَى طَا َعتِ ِه ِإالَّ بِ َمع ُْونَتِ ِه‬،‫صيَ ِة هللاِ ِإالَّ بِ ِعصْ َمتِ ِه‬
ِ ‫الَ َح ْو َل َع ْن َم ْع‬

“Tidak ada daya untuk menghindarkan diri dari maksiat selain dengan perlindugan
dari Allah. Tidak ada kekuatan untuk melaksanakan ketaatan selain dengan
pertolongan Allah.”

Imam Nawawi menyebutkan berbagai tafsiran di atas dalam Syarh Shahih Muslim
dan beliau katakan, “Semua tafsiran tersebut hampir sama maknanya.” (Syarh Shahih
Muslim, 17: 26-27)

Dalam penjelasan Safinah An-Najah, Imam Nawawi Al-


Bantani rahimahullah menyebutkan arti kalimat tersebut,

ِ‫صيَ ِة هللاِ ِإالَّ بِاهللِ َوالَ قُ َّوةَ َعلَى طَا َع ِة هللاِ ِإالَّ ِب َع ْو ِن هللا‬
ِ ‫الَ يَح ُْو ُل َع ْن َم ْع‬
“Tidak ada yang menghalangi dari maksiat pada Allah melainkan dengan
pertolongan Allah. Tidak ada pula kekuatan untuk melakukan ketaatan pada Allah
selain dengan pertolongan Allah.” (Lihat Kasyifah As-Saja Syarh Safinah An-Najaa,
hlm. 33)

Kalimat ini adalah kalimat yang ringkas, namun syarat makna dan memiliki
keutamaan yang luar biasa. Kata Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada ‘Abdullah bin
Qois,

‫وز ْال َجنَّ ِة‬


ِ ُ‫ فَِإنَّهَا َك ْن ٌز ِم ْن ُكن‬. ِ ‫س قُلْ الَ َح ْو َل َوالَ قُ َّوةَ ِإالَّ بِاهَّلل‬
ٍ ‫يَا َع ْب َد هَّللا ِ ب َْن قَ ْي‬

“Wahai ‘Abdullah bin Qois, katakanlah ‘laa hawla wa laa quwwata illa billah’, karena ia
merupakan simpanan pahala berharga di surga.” (HR. Bukhari, no. 7386)

Ingatlah kalimat ini akan menjadi simpanan di surga.

Abu Ayyub Al-Anshari menceritakan,

‫ُأ‬ َ ِ‫َأ َّن َرسُو َل هللا‬


‫ َم ْن‬: ‫ال‬َ َ‫ فَق‬، ‫ي بِ ِه َم َّر َعلَى ِإ ْب َرا ِهي َم‬ ِ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َ;م لَ ْيلَةَ س‬
َ ‫ْر‬
ِ ‫ك فَ ْليُ ْكثِرُوا ِم ْن ِغ َر‬
‫اس‬ َ َ‫ ُمرْ ُأ َّمت‬: ‫ال لَهُ ِإب َْرا ِهي ُم‬ َ َ‫ فَق‬، ‫ هَ َذا ُم َح َّم ٌد‬: ‫ك يَا ِجب ِْري ُل ؟ قَا َل‬ َ ‫َم َع‬
َ‫ ال‬: ‫ َو َما ِغ َراسُ ْال َجنَّ ِة ؟ قَا َل‬: ‫ضهَا َوا ِس َعةٌ قَا َل‬ َ ْ‫ َوَأر‬، ٌ‫ فَِإ َّن تُرْ بَتَهَا طَيِّبَة‬، ‫ْال َجنَّ ِة‬
.ِ ‫َح ْو َل َوالَ قُ َّوةَ ِإالَّ ِباهَّلل‬

“Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diangkat ke langit pada Malam Isra’


Mi’raj, beliau melewati Nabi Ibrahim ‘alaihis salam. Ibrahim lantas bertanya, “Siapa
yang bersamamu wahai Jibril?” Jibril menjawab, “Ia Muhammad.” Ibrahim lantas
mengatakan padanya, “Perintahkanlah pada umatmu untuk memperbanyak bacaan
yang akan menjadi tanaman di surga, debunya itu bersih dan tanamannya pun luas.”
Ibrahim ditanya, “Lalu apa bacaan yang disebut girasul jannah tadi?” Ibrahim
menjawab, “Kalimat ‘laa hawla wa quwwata illa billah’.” (HR. Ahmad, 5: 418. Syaikh
Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini dha’if)

Semoga bermanfaat.

 
Referensi:
Kasyifah As-Saja Syarh Safinah An-Najaa. Cetakan pertama, tahun 1432 H. Syaikh
Muhammad Nawawi Al-Jawi Al-Bantani At-Tanari Asy-Syafi’i. Penerbit Dar Ibnu
Hazm.

Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim bin Al-Hajjaj. Cetakan pertama, tahun 1433 H. Yahya
bin Syarf An-Nawawi. Penerbit Dar Ibni Hazm.

Disusun @ DS, Panggang, Gunungkidul, 17 Safar 1438 H

Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal

Rumaysho.Com, Channel Telegram @RumayshoCom, @DarushSholihin,


@RemajaIslam

Biar membuka Rumaysho.Com mudah, downloadlah aplikasi Rumaysho.Com lewat


Play Store di sini.

Sumber https://rumaysho.com/14840-arti-laa-hawla-wa-laa-quwwata-illa-billah.html

Anda mungkin juga menyukai