Anda di halaman 1dari 5

Salam, do’a sederhana yang istimewa

Dalam islam, ada sebuah sapaan yang di ajarkan nabi shalallahu ‘alihi wa salam
kepada kita umatnya. Sebuah sapaan yang mengandung makna do’a
keselamatan bagi yang di sapa, juga di balas juga dengan sapaan mengandung
do’a selamat untuk si penyapa.

Sapaan itu dalam islam di sebut dengan salam, sebuah sapaan khas milik orang
islam yang diucapkan dalam beberapa kali disetiap hari seperti saat bertemu
sesama muslim lainnya, saat hendak masuk kedalam rumah, ataupun ketika
memulai sebuah majelis dan menutupnya, juga saat berpamitan ketika hendak
pergi pada yang ditinggalkan.

Salam merupakan sebuah penghormatan untuk kita keturunan nabi adam,


seperti yang di sabdakan nabi tentang hal ini dalam sebuah hadits yang
diriwiyatkan oleh abu hurairoh radhiallahhu anhu;

‫َص ّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َق اَل “لَم َّا َخ َلَق ُهللا َت َع اَلى آَد َم َص َّلى ُهللا‬ ‫َو َع ْن َأِبي ُه َر ْي َر َة َر ِض َي ُهللا َع ْن ُه َع ِن الَّن ِبِّي‬
‫ُأ‬
‫ اْذ َه ْب َف َس ِّلْم َع َلى وَلِئَك َنَفٍر‬: ‫َع َلْيِه َو َس َّلَم َق اَل‬
‫ِمَن اَلَم َالِئَك ِة ُج ُلوٌس َف اْس َت ِمْع َم اُيَح ُّي وَن َك َف إَّن َه ا َت َح َّي ُتَك َو َت ِحَّي ُة‬
. ‫ َو َر ْح مُة ِهللا” ُم َّتَفٌق َع َلْيِه‬:‫ َفَز اُد وُه‬،‫ الَّس َالمُ َع َلْي َك َو َر ْح مُة ِهللا‬:‫ َفَقاُلوا‬، ‫ الَّس َالُم َع َلْي ُك ْم‬: ‫ َفَقاَل‬. ‫ُذ ِّر َّي ِتَك‬

“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan, Nabi shallallahu ‘alaihi


wa sallam bersabda, “Ketika Allah menciptakan Adam ‘alaihis sallam, Allah
berfirman, ‘Pergilah engkau, lalu ucapkanlah salam keapda mereka itu—
sekelompok malaikat yang sedang duduk—kemudian dengarkanlah salam
penghormatan mereka kepadamu, maka itu adalah salam penghormatanmu
dan keturunanmu.’ Adam pun mengucapkan, ‘Semoga keselamatan atasmu
dan rahmat Allah.’ Kemudian mereka menambahkan, ‘Dan rahmat Allah.’”
(Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 332
Salam juga merupakan tanda cinta di antara kaum muslimin, seperti sabda nabi
shalallahu ‘alaihi wa salam yang diriwyatkan abi hurairoh radhiayallahu ‘anhu;

‫ قاَل َر ُسوُل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم “َال َتْد ُخ ُلوا الَج َّنَة َح َّت ى ُتْؤ ِم ُنوا‬: ‫َو َع ْن َأِبي ُه َر ْي َر َة َر ِض َي ُهللا َع ْن ُه َق اَل‬
.‫ َأَو َال َأُد ُّلُك ْم َع َلى َش ٍئ ِإَذ ا َفَع ْلُتُموُه َت حَاَب ْب ُتْم ؟ َأْفُشوا الَّس َالم َب ْي َن ُك م” َر َو اُه ُمْس ِلٌم‬،‫َو ال ُتْؤ ِم ُنوا َح تَّى تَح اُّبوا‬

“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi


wa sallam bersabda, “Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman.
Dan kalian tidak disebut beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah aku
tunjukkan kepada kalian sesuatu yang apabila kalian melakukannya, kalian
pasti saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian.” (HR. Muslim) [HR.
Muslim, no. 54]

dalam salam yang merupakan sebuah penghormatan dan sebuah tanda cinta

salam, sangat dianjurkan untuk mengucapakannya dan


wajib menjawabnya
pada dasarnya mengucapkan salam hukumnya sunnah yang di anjurkan dalam
islam, dalam pelafalannya banyak sekali hadits nabi menjelaskannya seperti
dalam sebuah hadits ;

‫َو َع ْن َأِبي ُه َر ْي َر َة َر ِض َي ُهللا َع ْن ُه َع ِن الَّن ِبِّي َص ّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َق اَل “لَم َّا َخ َلَق ُهللا َت َع اَلى آَد َم َص َّلى ُهللا‬
‫ اْذ َه ْب َف َس ِّلْم َع َلى ُأوَلِئَك َنَفٍر ِمَن اَلَم َالِئَك ِة ُج ُلوٌس َف اْس َت ِمْع َم اُيَح ُّي وَن َك َف إَّن َه ا َت َح َّي ُتَك َو َت ِحَّي ُة‬: ‫َع َلْيِه َو َس َّلَم َق اَل‬
. ‫ َو َر ْح مُة ِهللا” ُم َّتَفٌق َع َلْيِه‬:‫ َفَز اُد وُه‬،‫ الَّس َالمُ َع َلْي َك َو َر ْح مُة ِهللا‬:‫ َفَقاُلوا‬، ‫ الَّس َالُم َع َلْي ُك ْم‬: ‫ َفَقاَل‬. ‫ُذ ِّر َّي ِتَك‬

“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan, Nabi shallallahu ‘alaihi


wa sallam bersabda, “Ketika Allah menciptakan Adam ‘alaihis sallam, Allah
berfirman, ‘Pergilah engkau, lalu ucapkanlah salam keapda mereka itu—
sekelompok malaikat yang sedang duduk—kemudian dengarkanlah salam
penghormatan mereka kepadamu, maka itu adalah salam penghormatanmu
dan keturunanmu.’ Adam pun mengucapkan, ‘Semoga keselamatan atasmu
dan rahmat Allah.’ Kemudian mereka menambahkan, ‘Dan rahmat Allah.’”
(Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 3326]

Dalam hadits tersebut dicontohkan bagi yang memulai salam untuk


mengucapkan “ ‫ ”الَّس َالُم َع َلْي ُك ْم‬yang artinya “keselamatan bagimu” dan yang
menjawab dicontohkan menggunakan jawaban sama dengan tambahan sedikit
dibelakangnya seperti

“‫ ” َو َع َلْي ُك ُم الَّس َالُم َو َر ْح َم ُة ِهللا‬yang artinya “dan semoga keselamatan dan rahmat
Allah terlimpah pula pada kalian’’ .

Hukum bagi yang menjawab salam adalah wajib seperti yang difirmakan Allah
dalam al-Qur’an;

. ‫َو ِاَذ ا ُحِّيْي ُتْم ِبَت ِحَّيٍة َف َح ُّيْو ا ِبَاْح َس َن ِم ْن َه ٓا َاْو ُرُّدْو َه اۗ ِاَّن َهّٰللا َك اَن َع ٰل ى ُك ِّل َش ْي ٍء َح ِس ْيًب‬

“Dan apabila kamu dihormati dengan suatu (salam) penghormatan, maka


balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah
(penghormatan itu, yang sepadan) dengannya. Sungguh, Allah
memperhitungkan segala sesuatu.” (QS. An-Nisa’[4]:86).

Dalam ayat itu Allah memerintahkan kita untuk membalas pehgormatan yang
berarti salam itu dengan yang terbaik atau minimal yang serupa denagan
penghormtan tersebut, ini merupakan satu adab yang diperintahkan Allah
untuk kita. Dan karena salam juga merupakan satu dari hak muslim yang
haruslah muslim lainnya itu memenuhinya, seperti yang sudah di kabarkan nabi
dalam sabdanya;
: ‫ َأَمَر َن ا َر ُسْو ُل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلم ِبَس بٍع‬: ‫َو َع ْن َأِبي ُع َم اَر َة الَبَر اِء ْب ِن َع اِز ٍب َر ِض َي ُهللا َع ْن ُهَم ا َق اَل‬
، ‫ َو إْف َش اِء الَّس َالِم‬، ‫ َو َع ْو ُن الَم ْظ ُلوِم‬، ‫ َو َن ْص ِر الَّضِعْيِف‬، ‫ َو َت ْش ِمْي ُت الَع اِط ِس‬، ‫ َو اِّت َب اِع الَج ناِئِز‬. ‫‘'ِبِعياَد ِة اَلمِر يِض‬
.“ ‫َو ِإْب َر اِر الُمقِس ِم‬

Dari Abu ‘Umarah Al-Bara’ bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintah kami dengan tujuh perkara: (1)
menjenguk orang yang sakit, (2) mengantarkan jenazah, (3) mendoakan orang
yang bersin, (4) membantu yang lemah, (5) menolong yang dizalimi, (6)
menyebarkan salam, (7) memenuhi sumpah.” (Muttafaqun ‘alaih. Lafazh ini
adalah salah satu dari riwayat Bukhari) [HR. Bukhari, no. 1239 dan Muslim, no.
2066].

Lalu siapa yang utamanya memulai salam ?


Dalam hal ini rasulullah bersabda dalam sebuah riwayat dari abu hurairoh;

‫َو َع ْن َأِبي ُه َر ْي َر َة َر ِض َي ُهللا َع ْن ُه َع ِن الَّن ِبِّي َص ّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َق اَل “لَم َّا َخ َلَق ُهللا َت َع اَلى آَد َم َص َّلى ُهللا‬
‫ اْذ َه ْب َف َس ِّلْم َع َلى ُأوَلِئَك َنَفٍر ِمَن اَلَم َالِئَك ِة ُج ُلوٌس َف اْس َت ِمْع َم اُيَح ُّي وَن َك َف إَّن َه ا َت َح َّي ُتَك َو َت ِحَّي ُة‬: ‫َع َلْيِه َو َس َّلَم َق اَل‬
.‫ َو َر ْح مُة ِهللا” ُم َّتَفٌق َع َلْيِه‬:‫ َفَز اُد وُه‬،‫ الَّس َالمُ َع َلْي َك َو َر ْح مُة ِهللا‬:‫ َفَقاُلوا‬، ‫ الَّس َالُم َع َلْي ُك ْم‬: ‫ َفَقاَل‬. ‫ُذ ِّر َّي ِتَك‬

”Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan, Nabi shallallahu ‘alaihi


wa sallam bersabda, “Ketika Allah menciptakan Adam ‘alaihis sallam, Allah
berfirman, ‘Pergilah engkau, lalu ucapkanlah salam keapda mereka itu—
sekelompok malaikat yang sedang duduk—kemudian dengarkanlah salam
penghormatan mereka kepadamu, maka itu adalah salam penghormatanmu
dan keturunanmu.’ Adam pun mengucapkan, ‘Semoga keselamatan atasmu
dan rahmat Allah.’ Kemudian mereka menambahkan, ‘Dan rahmat Allah.’”
(Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 3326].
Dari sedikit penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa salam merupakan satu
adab yang diperintahkan oleh Allah untuk memenuhi hak muslim lainnya,
dengan salam juga kita memberikan penghormtan dan menerima
penghormatan dari manusia lainnya. Salam juga merupakan tanda cinta dari
satu muslim kepada muslim lainnya. Wallahu a’lam bi shawwab
( @luth_azzhrh/ an-Najma.com )

Referensi;

R https://tirto.id/salam-dalam-islam-pengertian-ucapan-jawaban-salam-
hukumnya-gCLQ iyadush shalihin. Imam an-Naw

https://rumaysho.com/19068-tebar-salam-dan-amal-mulia-lainnya.html

Anda mungkin juga menyukai