Anda di halaman 1dari 4

Hukum berdakwah dengan sarana animasi

Oleh: ust. Tengku azhar M.A M.PD


Tersampainya pesan dakwah islam dengan baik kepada para audience
merupakan perkara penting dalam berdakwah, bahkan termasuk tujuan utama
dari dakwah islam adalah tersampainya dakwah tersebut kepada para
audience. Karenanya Allah mewajibkan dakwah dengan cara hikmah, mau’izah
hasanah dan ahsanul mujadalah dengan tujuan agar dakwah islam
tersampaikan dengan baik kepada para audience.

Allah berfirman:

”Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan


pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang
tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk.” (QS. An-Nahl [16]:125)

Para mufassirun banyak menjelaskan tentang makna hikamah dalam


berdakwah pada ayat di atas, di antaranya adalah menggunakan metode dan
sarana yang tepat dalam berdakwah. Karenanya sebagaian ulama menjelaskan:
ath-thariqah ahammu minal maadah metode dalam penyampaian materi
dakwah lebih utama dari materi dakwah itu sendiri. Maknanya memilih
metode yang tepat dan bijak dalam berdakwa merupakan hal yang sangat
penting dan tidak kalah pentingnya dari materi dakwah itu sendiri.

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan sains yang begitu pesat dan
cepat pada dekade terakhir, terutama dalam informatika dan komunikasi, dunia
film animasi dengan berbagai macam jenisnaya menjadi sebuah tontonan yang
sanagt menarik bagi semua kalangan, terutama kalangan anak-anak. Sehingga
film animasi menjadi sarana dakwah yang sangat populer saat ini, sebut saja
film upin-ipin ysng berasal dari negara malaysia, dengan khas melayu dan
keislaman. Film animasi ini menyedot banyak penggemar di indonesia,
terutama anak-anak. Kesan-kesan keislaman yang ada pada film tersebut
begitu mudah diterima dan ditiru oleh anak-anak yang menontonnya, misal
berdo’a sebelum makan, berpamitan bila ingin pergi sekolah dan lainnya.
Pertanyaannya, apakah berdakwah dengan menggunakan wasilah film-film
animasi tersebut diperbolehkan dalam islam ?

Pengertian film animasi


Animasi adalah menghidupkan gambar, sehingga perlu mengetahui dengan
pasti setiap detail karakter, mulai dari tampak (depan, belakang, dan samping)
dan detail mauka si karakter dalam berbagai ekspresi (normal, diam, marah,
senyum, kesal, dan lain-lain) lalu pose atau gaya kahas karakter bila sedang
melakukan kegiatan tertentu yang menjadi ciri kahas si karakter tersebut. Arti
animasi intinya adalh membuat gambar lebih kelihatan hidup, sehingga bisa
mempengaruhi emosi penonton, turut menjadi sedih, ikut menangis, jatuh
cinta, kesal, gembira, bahkan tertawa.

Animasi juga dikenal dengan istilah moction picture yang mempunyai


pengertian “gambar bergerak”. Disebut gambar bergerak karena dalam
prosesnya pembuatannya digunakan gambar yang berurutan dan dimanipulasi
sedemikian rupa sehingga tampak seolah-olah gambar tersebut dapat
bergerak. Tujuannya adalah dimaksudkan untuk menipu mata manusia agar
mempercayai bahwa memang ada terjadi gerakan.

Dalam perkembangannya ada dua jenis film animasi hari ini:

Animasi 2D (dua dimensi)


Film animasi ini yang akrab dengan istilah keseharian adalah film kartun. Kartun
berasal dari kata cartoon, yang artinya gambar yang lucu, seperti film
doraemon dan tom and jerry.

Animasi 3D (tiga dimensi)

Perekembangan teknologi dan komputer membuat teknik pembuatan animasi


3D semakin berkembang dan maju pesat. Animasi 3D adalah pengembangan
dari animasi 2D. Animsi 3D, karakter yang diperlihatkan semakin hidup dan
nyata, mendekati wujud manusia aslinya. Sejak toy story buatan disney (pixar
studio). Berlomba-lomba diberbagai studio film sejenis, seperti film avatar dan
film upin ipin.

Berdakwah melalui film animasi


Berdakwah melalui film-film animasi (baik kartun maupun yang lainnya) adalah
hal baru dalam perkembangan dakwah islam yang melalui perantara film-film
animasin tersebut, para animator muslim bisa memperkenalkan kepahlawanan
islam. Budaya-budaya islam dan yang lainnya, sehingga anak-anak muslim tidak
kehilangan sejarah dan indentitasnya.

Berkaitan dengan hal tersebut, syaikh yusuf Al- Qardhawi dalam fatwanya yang
dimuat dalam fatwanya yang dimuat dalam web fatihsyuhud.org dengan judul
hukm at-tashwir fil islam, menyatakan :

Pertama, bahwa gambar kartun bukanlah gambar yang sempurna. Ia hanya


gambar yang memiliki karakter khas yang tidak memenuhi kriteria sebagai
gambar yang hakiki.

Kedua, apabila kartun digunakanuntuk tujuan dakwah, pendidikan dan


tasyqiqiyah, sedangkan anak kecil sangat menyukainya, maka hendaknya kita
tidak menyia nyiakan sarana ini dan hendaknya dipakai untuk mengajar anak-
anak dan remaja pa yang sebaiknya mereka pelajari seperti aqidah dan
pemahaman.

Ketiga, bahwa umat yang lain menggunakan sarana ini sejak lama sehingga
film-film kartunyang mereka produksi dan ditayangkan di berbagai stasiun
televisi telah menjadi santapan sehari-hari kalangan anak-anak muslim. Tidak
mudah mengkontervhal ini kecuali dengan kartun islami yang setara yang
mengandung unsur pendidikan dan daya tarik yang dapat menarik dan
difahami anak-anak dengan mudah.

Bahkan penulis berpendapat kita hendaknya mendalami kemampuan


pertempuran informasi budaya dengan segala daya. Dan kepada muslim yang
ahli di bidang ini agar segera membuat produksi yang serupa agar bisa
menyaingi produk mereka. Wallahu a’lamu bish shawab.

Referensi:

Pesan dakwah melalui film animasi, skripsi oleh ahmad irfan

https://www.fatihsyuhud.org/2013/03/hukum-tashwir-fotografi-
animasi.html#1

Anda mungkin juga menyukai