Anda di halaman 1dari 3

USULAN JUDUL PROPOSAL SKRIPSI

A. Judul

”Respresentasi Nilai Pendidikan Karakter dalam Film Buya Hamka dan


Implementasinya pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMK”

B. Latar Belakang

Pendidikan memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas sumber


daya manusia. Lembaga Pendidikan dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat. Banyak perhatian khusus
diarahkan kepada perkembangan dan kemajuan Pendidikan guna meningkatkan
mutu dan kualitas Pendidikan. Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan
sumber daya manusia yang berkualitas pula (Mardhiyah, Aldiriani, Chitta, &
Zulfikar, 2021).

Menurut Thomas Lickona dalam Gunawan (2017:23), Pendidikan karakter


adalah Pendidikan untuk membentuk kepribadian seseorang melalui Pendidikan
budi pekerti, yang hasilnya terlihat dalam Tindakan nyata seseorang, yaitu tingkah
laku yang baik, jujur, bertanggung jawab, menghormati hak orang lain, kerja keras
dan sebagainya.

Karakter bangsa yang dimiliki Sebagian masyarakat Indonesia saat ini dalam
kondisi yang lemah. Untuk itu, diperlukan kerja sama antar para pendidik, tokoh
agama, dan orang lain dalam menanamkan karakter bangsa yang mulia kepada para
generasi muda (Aqib, 2014:5). Penanaman karakter tidak hanya dilakuka oleh
orang tua, sahabat, dan lingkungan sekitar, tetapi penanaman karakter juga bisa
didapatkan dengan melalui Pendidikan.

Saat ini media dalam pendidikan terus mengalami pendidikan sesuai dengan
perkembangan teknologi dan kebutuhan melalui media pendidikan. Adanya
teknologi telah merubah peran guru sebagai satu-satunya sumber pengetahuan,
Banyak sumber pengetahuan dapat diperoleh dari lingkungan, baik berupa sumber
cetak (buku, majalah, koran) maupun dalam bentuk audio visual tayangan televisi
maupun youtube. Kehadiran media massa seperti televisi dan youtube semakin
dirasakan banyak manfaat dan dampaknya, keduanya sama-sama memberikan
informasi dalam bentuk visual audio berupa gambar bergerak, kemudian program
yang disampaikan menarik selain menjadi tontonan juga dapat menjadi tuntunan
bagi anak.

Representasi ialah proses merekam ide, pengetahuan atau pesan dalam


beberapa bentuk fisik tertentu. Representasi bisa berbentuk kata, gambar, cerita dan
sebagainya yang mewakili ide, emosi, fakta dan sebagainya. Hal-hal yang
berangkat dari kehidupan nyata yang kemudian coba dikonstruksikan dalam sebuah
media misalnya melalui film. Film dapat menjadi bentuk fisik dalam penyampaian
pesan. Di sebuah filmlah pesan-pesan disampaikan menggunakan tanda berupa
gambar, bunyi dan lain-lain (Syafnedi & Amin, 2020).

Deddy Mulyana dalam Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar menyebutkan


bahwa film adalah karya seni yang merupakan pranata sosial dan media komunikasi
massa yang dibuat berdasarkan kaidah sinematografi dengan ada atau tanpa suara
dan dapat di pertunjukkan. Film merupakan media presentasi yang lengkap.
Disajikan dengan bentuk audio maupun visual. Dalam film sebuah gambar, garis,
simbol, suara dan gerakan memiliki makna tertentu. Makna-makna tersebutlah yang
diharapkan akan menimbulkan efek yang diharapkan. Bukan hanya sebagai media
hiburan, film juga dapat dijadikan sebagai media edukasi bagi masyarakat.

Film merupakan salah satu media penyampaian pesan atau informasi kepada
masyarakat. Pesan tersebut dapat berupa pesan moral, sosial, dan juga Pendidikan
dapat diperoleh dengan berbagai cara, contohnya dari sekolah, lingkungan
kebiasaan orang-orang sekitar maupun media. Media adalah salah satu cara yang
sangat berpengaruh pada zaman sekarang ini, salah satu media Pendidikan ialah
melalui film. Melalui film masyarakat bisa memperoleh informasi yang belum
mereka ketahui sebelumnya.
Film Buya Hamka 2023 ini menceritakan tentang periode di mana Hamka
menjadi pengurus Muhammadiyah di Makassar dan berhasil memberikan kemajuan
yang pesat pada organisasi tersebut. Hamka juga mulai menulis sastra koran dan
cerita romannya disukai para pembaca. Hamka dan keluarganya pindah ke Medan,
karena Hamka diangkat menjadi pemimpin redaksi majalah Pedoman Masyarakat.
Posisi ini membuat Hamka mulai berbenturan dengan pihak Jepang hingga harus
ditutup karena dianggap berbahaya. Kehidupan keluarga Hamka pun terguncang
untuk melakukan pendekatan pada pihak Jepang malah dianggap penjilat dan
dimusuhi, sehingga Hamka diminta untuk mundur dari jabatannya sebagai
pengurus Muhammadiyah.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang yang dikemukakan, maka yang menjadi


permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Apa saja nilai-nilai Pendidikan yang bisa di ambil dalam film Buya
Hamka?
2. Bagaimana Implementasinya pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di
SMK?
D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini, yaitu:

1. Untuk mengidentifikasi nilai-nilai Pendidikan dalam film Buya Hamka,


dan
2. Untuk mendeskripsikan implikasi dari nilai-nilai Pendidikan dalam film
Buya Hamka terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia di SMK.

Anda mungkin juga menyukai