Anda di halaman 1dari 6

Prodi Pendidikan agama Islam ,fakultas agama Islam ,Universitas Singaperbangsa Karawang

PENGARUH SOCIAL MEDIA DAMPAK


POSITIF DAN NEGATIF DALAM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Nama : Danuwangsa Kusuma


NPM : 2210631110224
Kelas : PAI 1 G

Abstrak
Perkembangan media sosial semakin hari semakin maju. Perkembangan media sosial
digunakan di berbagai bidang seperti pendidikan dan agama, dan kebutuhan semua orang
semakin meningkat. Media sosial digunakan untuk mendukung kegiatan belajar siswa.
Namun, penggunaan media sosial pada siswa memiliki efek positif dan negatif.

pendahuluan
Saat ini perkembangan media sosial semakin hari semakin maju, pada tahun 1997 media
sosial pertama kali lahir atas dasar kepercayaan, namun sejak tahun 2000-an hingga tahun
berikutnya media sosial mendapatkan perhatian masyarakat hingga mencapai masa jayanya.
Pada akhirnya, dalam evolusi media sosial, banyak bermunculan aktivitas pembelajaran
elektronik yang memungkinkan kita melakukan berbagai aktivitas dengan cepat, tepat, dan
akurat, sehingga meningkatkan produktivitas kita.
Pendidikan dan agama juga merasakan pesatnya perluasan pengaruh media sosial. Banyak
inovasi pendidikan dan keagamaan di media sosial yang berdampak positif dan negatif bagi
siswa. Aksesibilitas juga memiliki dampak yang signifikan terhadap pendidikan siswa dan
agama.

1
Untuk itulah, saya tertarik untuk membahas “Pengaruh social media dalam Pendidikan agama
Islam”.

Pembahasan
A.Pengertian social media
Media sosial (social media) adalah media online yang mendukung interaksi sosial. Media
sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi percakapan
interaktif. Beberapa situs media sosial populer saat ini antara lain : Whatsapp, BBM,
Facebook, Youtube, Twitter, Wikipedia dan Blog,
Berikut ini adalah definisi dari media sosial yang berasal dari berbagai literatur- literatur
penelitian:
a. Menurut Mandibergh (2012) media sosial adalah media yang mewadahi kerja sama di
antara pengguna yang menghasilkan konten ( user- generated content).
b. Menurut Shirky (2008), media sosial dan perangkat lunak sosial adalah alat yang
meningkatkan kemampuan pengguna untuk berbagi, berkolaborasi di antara mereka
sendiri, dan mengambil tindakan kolektif di luar kerangka kelembagaan dan
organisasi.
c. Menurut Meike dan Young (2012) mendefinisikan istilah media sosial sebagai
komunikasi pribadi dalam arti berbagi antar individu (one-to-one sharing) dan berbagi
dengan semua orang tanpa identifikasi pribadi.
d. Menurut Van Dijk (2013), media sosial adalah platform media yang berfokus pada
kehadiran pengguna untuk mendukung aktivitas dan kolaborasi pengguna. Media
sosial karena itu dapat dilihat sebagai perantara online, atau peningkatan jaringan
antara orang-orang dalam hubungan sebagai nilai sosial.
e. Menurut Boyd (2009) menggambarkan media sosial sebagai kumpulan perangkat
lunak yang memungkinkan individu dan komunitas untuk berkumpul, berbagi,
berkomunikasi, dan dalam beberapa kasus berkolaborasi dan bermain satu sama lain.
Media sosial memberdayakan konten yang dibuat pengguna dan UGC, di mana
konten dihasilkan oleh pengguna dan bukan oleh editor seperti institusi media massa.

Dari berbagai definisi atau pernyataan di atas, penulis menyimpulkan bahwa definisi
media sosial adalah “media yang digunakan pengguna untuk berinteraksi dan berkomunikasi
dengan orang lain secara online”.
Sosial media memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :
a. Media sosial adalah media yang dikembangkan untuk meningkatkan interaksi sosial
manusia dengan menggunakan teknologi internet dan web.
b. Media sosial mengubah komunikasi satu arah media penyiaran dari satu agensi media
ke banyak audiens ("satu-ke-banyak") menjadi praktik komunikasi interaktif antara
banyak audiens ("banyak-ke-banyak"). dia.
c. Media sosial mendukung demokratisasi pengetahuan dan informasi. Ubah orang dari
pengguna konten pesan menjadi pembuat pesan itu sendiri

2
B. Pengertian Pendidikan
Pendidikan disebut tarbiyah dalam bahasa Arab, dari akar kata Rabba Sya'i, Yarbu,
atau Rabba'an, yang berarti tumbuh dan berkembang. Allah SWT menyebutkan kata tarbiyah
yang artinya bertambah, dalam ayat 39 firman-Nya Surat Ar-Ruum. Ulama lain menjelaskan
arti talbiya sebagai 'memperluas dan membengkak'.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian pendidikan adalah mengubah sikap dan
tingkah laku individu atau kelompok orang untuk mendewasakan (membangkitkan,
menghasilkan) dan mengembangkan (mengembangkan) seseorang melalui proses pendidikan
dan pelatihan. , Mengembangkan).
Sedangkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 pasal 1
menyatakan: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara”.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah suatu usaha sistematis yang dilakukan
untuk mengembangkan potensi peserta didik dan mempersiapkan peserta untuk berperan di
lingkungaan dan masa yang akan datang.

C. Pengertian Agama

Agama adalah fenomena yang ada di mana-mana dan berkaitan dengan upaya
manusia untuk mengukur kedalaman makna keberadaan diri sendiri dan alam semesta. Selain
itu, agama dapat membangkitkan kebahagiaan batin yang paling lengkap dan perasaan takut
dan takut. Sementara perhatian difokuskan pada keberadaan dunia tak kasat mata (akhirat),
agama mengintervensi masalah kehidupan sehari-hari di dunia pribadi dan sosial.
D. Pendidikan Agama Islam
Pendidikan agama adalah kata majemuk yang menggabungkan “pendidikan” dan
“agama”. Dalam kamus umum bahasa Indonesia, pendidikan adalah kata ``mendidik'' dengan
awalan ``pe'' dan akhiran ``arr'', yang berarti ``menumbuhkan sikap untuk mendewasakan
manusia melalui upaya pendidikan dan pelatihan'' berarti proses perubahan. Mendidik itu
sendiri adalah memelihara dan memberikan latihan (ajaran) yang berkaitan dengan akhlak
dan kecerdasan hati.
Pendidikan Islam adalah pendidikan jasmani dan rohani berdasarkan syariat Islam, yang
mengarah pada pendidikan karakter utama menurut standar Islam. Dalam arti lain, ia sering
menyebut kepribadian utamanya dengan istilah "kepribadian Muslim", memegang nilai-nilai
agama Islam, membuat pilihan, keputusan dan tindakan berdasarkan nilai-nilai Islam.
E. Karakteristik Media Sosial
Media sosial memiliki beberapa karakteristik yang tidak ditemukan pada jenis media
lainnya. Ada batasan dan kekhasan yang hanya dimiliki media sosial. Berikut adalah
beberapa karakteristik media sosial:
a. Jaringan

3
Media sosial terdiri dari struktur sosial yang terbentuk melalui jaringan atau Internet.
Sifat media sosial adalah menciptakan jaringan antar pengguna. Dengan demikian,
kehadiran media sosial menyediakan media bagi pengguna untuk terhubung melalui
mekanisme teknolog

b. Informasi

Informasi menjadi hal yang penting dari media sosial karena dalam media sosial terdapat
aktifitas memproduksi konten hingga interaksi yang berdasarkan informasi.

c. Interaksi

Karakter dasar dari media sosial adalah terbentuknya jaringan antar pengguna. Fungsinya
tidak sekedar memperluas hubungan pertemanan maupun memperbanyak pengikut di
internet. Bentuk sederhana yang terjadi di media sosial dapat berupa memberi komentar

d. Simulasi Sosial

Media sosial memiliki karakter sebagai media berlangsungnya masyarakat di dunia


virtual (maya). Ibarat sebuah Negara, media sosial juga memiliki aturan dan etika bagi
para penggunanya. Interaksi yang terjadi di media sosial mampu menggambarkan realitas
yang terjadi akan tetapi interaksi yang terjadi adalah simulasi yang terkadang berbeda
sama sekali.

e. Konten

Karakteristik ini menunjukan bahwa konten dalam media sosial sepenuhnya milik dan
juga berdasarkan pengguna maupun pemilik akun. Konten oleh pengguna ini menandakan
bahwa di media sosial khalayak tidak hanya memproduksi konten mereka sendiri
melainkan juga mengonsumsi konten yang diproduksi oleh pengguna lain.

F. Dampak Media Sosial Terhadap Pendidikan agama Islam

Perkembangan internet dan sosial media yang sangat cepat meberikan banyak dampak. Salah
satunya ampak media sosial yang digunakan didalam pendidikan dan keagamaan terhadap
pendidikan dan keagamaan peerta didik. Baik itu dampak positif maupun dampak negatif.
Berikut dampak media sosial terhadap pendidikan agama Islam :

a. Dampak positif
1. Mempermudah kegiatan belajar, dapat digunakan untuk berdiskusi dengan teman
sekolah melalui aplikasi Whatsapp dan sebagainya.
2. Mempermudah kegiatan belajar dengan situs – situs belajar yang mudah diakses
3. Menghilangkan rasa jenuh
4. Mempermudah peserta didik untuk mendapatkan ilmu keagamaan melalui video
animasi islami yang banyak memperkenalkan tentang pengetahuan agama islam.
b. Dampak negative
1. Mengurangi waktu belajar karena keasyikan dan focus di media sosial daripada
belajarnya.
2. Merusak moral pelajar, karena sifat anak – anak atau remaja yang labil, mereka
dapat mengakses atau melihat gambar porno milik orang lain dengan mudah.

4
3. Menganggu kesehatan peserta didik khususnya kesehatan mata yang terlalu lama
menatap layar handphone atau PC untuk mengakses sosial media.
4. Mengakibatkaan kecanduan apabila mereka bosen akan terbiasa untuk terus
mengakses media sosial.
5. Akan terus – terusan berada di depan layar ketimbang bermain dan bersosial
langsung dengan orang lain , yang mengakibatkan jiwa sosial peserta didik
berkurang.

Dampak social media dapat dikurangi apabila bisa membagi waktunya antara belajar
dan mengakses social media.

Kesimpulan
Media sosial didefinisikan sebagai "media apapun yang digunakan pengguna untuk
berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain secara online. Penggunaan media sosial
dalam pendidikan dan agama memiliki efek positif dan negatif pada siswa. Efek positif dan
negatif dari media sosial pada pendidikan dan agama;

Dampak positif

1. Mempermudah kegiatan belajar, dapat digunakan untuk berdiskusi dengan teman


sekolah melalui aplikasi Whatsapp dan sebagainya.
2. Mempermudah kegiatan belajar dengan situs – situs belajar yang mudah diakses
3. Menghilangkan rasa jenuh
4. Mempermudah peserta didik untuk mendapatkan ilmu keagamaan melalui video
animasi islami yang banyak memperkenalkan tentang pengetahuan agama islam

Dampak negatif

1. Mengurangi waktu belajar karena keasyikan dan focus di media sosial daripada
belajarnya.
2. Merusak moral pelajar, karena sifat anak – anak atau remaja yang labil, mereka
dapat mengakses atau melihat gambar porno milik orang lain dengan mudah.
3. Menganggu kesehatan peserta didik khususnya kesehatan mata yang terlalu lama
menatap layar handphone atau PC untuk mengakses sosial media.
4. Mengakibatkaan kecanduan apabila mereka bosen akan terbiasa untuk terus
mengakses media sosial.
5. Akan terus – terusan berada di depan layar ketimbang bermain dan bersosial
langsung dengan orang lain , yang mengakibatkan jiwa sosial peserta didik
berkurang.

5
Referensi
 Internet media social dan perubahan social ,buku seri pengabdian
masyarakat # 1 ,Penerbit : prodi komunikasi, fakultas Ilmu social dan
budaya (FISIB),Universitas Trunojoyo Madura (UTM)
 Dasar-dasar Pendidikan agama Islam - perguruan tinggi : MKDU / H. Abu
Ahmadi, Noor Salimi, Terbitan Jakarta : Bumi aksara , 1991

Anda mungkin juga menyukai