Anda di halaman 1dari 25

MUNADZOROH ILMIYAH

PERAN MEDIA SOSIAL DALAM PENDIDIKAN DI


MASA PANDEMI

Disampaikan Pada Acara Munadzoroh Ilmiyah

Di Ma’had Aly Darusy Syahadah

Pembimbing:

Ust. Indra Cahya F

Muhammad Naufal

NIM. T.19.07.004

MA’HAD ALY DARUSY SYAHADAH LI TA’HIL

AL MUDARRISIN WA AL MUDARRISAT

2021/1443
PERAN MEDIA SOSIAL DALAM PENDIDIKAN DI MASA PANDEMI

Oleh: Muhammad Naufal


A. Isu Masalah
Masyarakat saat ini sedang resah karena adanya virus yang membuat kepanikan dimana-
mana, ratusan ribu manusia terinfeksi dan ribuan lainnya meninggal dunia akibat adanya
virus corona yang mulai masuk kedalam sendi-sendi kehidupan mereka, bahkan virus ini
merusak tatanan hidup yang sudah terbiasa dilakukan sebelum kedatangnya karena harus
mengikuti protokol yang sudah ditetapkan pemerintah1.
Masa pandemi covid 19 ini terus bergulir, dan sampai saat ini tak kunjung memberi
kepastian kira-kira kapan akan berakhir. Kehidupan ditengah pandemi ini juga memberi
aneka tekanan dan dampaknya dimana-mana, mulai dari dampak sosial, kesehatan, ekonomi,
pendidikan dan lain sebagainya.2
Berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia salah satunya dengan
menerapkan himbauan kepada masyarakat agar melakukan social distancing yaitu himbauan
untuk menjaga jarak di antara individu, menjauhi aktivitas dalam segala bentuk kerumunan,
perkumpulan, dan menghindari adanya pertemuan yang melibatkan banyak orang, termasuk
juga kegiatan belajar mengajar yang pada umumnya dilakukan secara tatap muka. Upaya
tersebut ditujukan kepada masyarakat agar dapat dilakukan untuk memutus rantai penyebaran
pandemi covid-19 yang terjadi saat ini.3
Virus ini juga memberikan dampak negatif yang sangat besar bagi dunia pendidikan yang
biasanya kegiatan pembelajaran di lakukan dengan tatap muka 100 persen di sekolah, secara
tiba-tiba mengalami perubahan yang sangat drastis. Pendidikan di Indonesia pun menjadi
salah satu bidang yang terdampak akibat adanya pandemi covid-19 tersebut. Dengan adanya
pembatasan interaksi, Kementerian Pendidikan di Indonesia juga mengeluarkan kebijakan
yaitu dengan meliburkan sekolah dan mengganti proses kegiatan belajar mengajar (KBM)
dengan menggunakan media sosial secara online.4

1
Solten Rajagukguk dan Sandra Olifia. Peran Media Massa Terhadap Masyarakat Di Saat Pandemi
Covid-19. No 11. (29 Februari 2020). Hal 1.
2
Matdio Siahaan, dampak pandemi Covid-19 terhadap dunia pendidikan, Jurnal Kajian Ilmiah, Vol. 1, No.
(1 Juli 2020), hal, 1-3.
3
Ibid
4
Bovee, Courtland L. dan William F. Arens. Contemporary Advertising. (24 Januari 1998)

1
Namun saat ini media sosial di pandangan masyarakat umum itu bagaikan momok yang
mengerikan, seakan-akan media sosial ini hanya memberikan bahaya bagi yang
mengaksesnya, seperti mudahnya mengakses situs-situs ponografi, penipuan, kejahatan
online berupa bullying yang dilakukan dengan menggunkan teknologi elektronik. Para
pelaku cyber bullying ini menggunakan situs-situs media sosial seperti twiter, facebook,
Instagram dan media sosial yang lainnya sebagai tempat bersembunyi di balik anonimitas
(tanpa nama) yang di sediakan oleh internet untuk melakukan perbuatan tercela tersebut.

Padahal sosial media itu banyak meliliki manfaat terutama dalam dunia pendidikan jika
di gunakan dengan cara yang baik, di antara manfaatnya adalah pelajar dapat belajar
bagaimana cara beradaptasi, bersosialisasi dengan publik serta memudahkan pelajar dalam
kegiatan belajar, karena dapat digunakan sebagai sarana untuk berdiskusi dengan teman
mengenai tugas-tugas sekolah mereka. Dan ini juga dapat dilihat dari banyaknya metode baru
dalam dunia pendidikan yang banyak menggunakan media sosial sebagai sarana
pembelajaran terutama di masa pandemi ini. Kegiatan belajar pun menjadi lebih mudah saat
media sosial digunakan dalam dunia pendidikan. Melalui media sosial pelajar dapat lebih
kreatif dan mandiri dalam belajar, dengan demikian kualitas pelajar pun dapat meningkat,
dan dengan meningkatnya kualitas pelajar tentu mutu pendidikan pun akan semakin baik.5

Beranjak dari permasalahan di atas penulis mencoba memaparkan sedikit pembahasan


tentang peran media sosial dalam pendidikan di masa pandemi, agar masyarakat dan
khususnya para pendidik tidak salah dalam memahami peran media sosial di dunia
pendidikan.

B. Definisi Media, Sosial dan Pendidikan


1. Definisi Media
kata media berasal dari Bahasa latin medius yang secara harfiyah berarti
tengah, perantara atau pengantar.6 Gerlach dan Ely mengatakan bahwa media apabila
dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun

5
Agus Musaddiq Fiqri. Pemanfaatan Media Sosial Dalam Dunia Pendidikan. Jurnal Pendididkan. (23
Oktober 2017). Hal. 1
6
Prof.Dr. Azhar Arsyad, M.A. Media Pembelajaran, Cet 14 (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hal.3

2
kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau
sikap.7
Media secara Bahasa adalah alat, sarana, perantara dan penghubung seperti
majalah, koran, radio, televisi, film, poster, spanduk dan lain sebagainya. 8 Yang
merujuk pada suatu yang dapat menghubungkan informasi antara sumber dan
penerima informasi.9
Media juga diartikan sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk
menyampaikan pesan atau informasi10. Menurut Fleming media juga sering
diartiakan sebagai mediator yakni penyebab atau alat yang turut campur tangan
dalam dua pihak dan mendamaikannya.11 Sejalan dengan Batasan ini, Hamidjojo
dalam Latuheru memberi batasan media sebagai semua bentuk perantara yang
digunakan manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan atau pendapat
yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju.12
Dengan istilah mediator media menunjukan fungsi atau perannya, yaitu
mengatur hubungan yang efektif diantara dua pihak utama dalam proses belajar
siswa dan isi pelajaran.13
Dengan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa maksud dari
media adalah alat atau sarana untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
2. Definisi Sosial

Kata “sosial” berasal dari Bahasa latin “socii” yang artinya sekutu. Istilah
tersebut sangat erat hubungannya dengan kehidupan manusia dalam masyarakat,
misalnya sifat yang mengarah pada rasa empati terhadap orang lain yang disebut
dengan jiwa sosial. Sehingga pengertian sosial dapat didefinisikan sebagai rangkaian

7
Gerlach, V.G. dan Ely. 1971. Teaching and media. A Systematic Approach. Englewood Cliffs: Prentice-
Hall,Inc.
8
https://komunikasi praktis.com/definisi-media/di akses pada kamis 19 agustus 2021,11:00 WIB.
9
Muhammad yaumi, Media Pembelajaran,Pengertian,Fungsi dan Urgensinya bagi anak melenial, (14-15
Juli 2017)
10
Prof.Dr. Azhar Arsyad, M.A. Media Pembelajaran, Cet 14 (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hal.3
11
Fleming dan Gagne. Instructional Tecnology : Foundations. 1987
12
Hamidjojo dan Latuheru. Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar-Mengajar Kini. (Ujung Pandang.
IKIP Ujung Pandang. 1993). hal.4
13
Ibid Prof.Dr. Azhar Arsyad, M.A….,vol.1, hal.3

3
norma, moral, nilai dan aturan yang bersumber dari budaya masyarakat dan dipakai
sebagai acuan dalam interaksi antar manusia dalam suatu komunitas.14

Sosial juga di artikan sebagai semua hal yang berkenaan dengan masyarakat
atau sifat-sifat kemasyarakatan yang memperhatikan kepentingan umum.15

Jadi sosial adalah sebuah inti dari bagaimana para individu berhubungan
walaupun masih tetap ada perdebatan tentang pola berhubungan bagi para individu
tersebut. Dengan demikian hubungan sosial tidak akan terjadi jika dilakukan dengan
sendirian.

Adapun Pengertian media sosial secara umum menurut Damian Ryan dan
Calvin Jones dalam bukunya yang berjudul Understanding Digital Marketing:
Marketing strategies for engaging the digital generation adalah web based software
yang memungkinkan pengguna untuk datang berbagi secara online, berdiskusi, dan
berpartisipasi dalam segala bentuk interaksi sosial. Interaksi sosial online ini dapat
menggunakan teks, audio, foto, video, atau kombinasinya.16

3. Definisi Pendidikan

Dalam bahasa Arab pendidikan berarti al-Tarbiyah. Secara bahasa berarti


bertambah dan bertumbuh.17 Sedangkan pendidikan dalam KBBI (Kamus Besar
Bahasa Indonesia 1991) diartikan sebagai proses pembelajaran bagi individu untuk
mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai objek-objek
tertentu dan spesifik.18
Istilah pendidikan berasal dari kata “didik” dengan memberinya awalan “pe”
dan akhiran “kan” mengandung arti “perbuatan” (hal, cara, dan sebagainya). Istilah
pendidikan ini semula berasal dari bahasa Yunani yaitu “paedagogie”, yang berarti
bimbingan yang diberikan kepada anak. Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam
bahasa Inggris dengan “education” yang berarti pengembangan atau bimbingan.
14
https://pengertian sosial.com/sosial-adalah/, diakses pada Kamis 19 Agustus 2021, pukul 10:50 WIB.
15
KBBI, Kamus Besar Bahasa Indonesia (28 Oktober 2016, balai pustaka)
16
Zainal Abidin, “pemanfaatan media sosial sebagai ruang belajar siber pada pendidkan di era
globalisasi,” Jurnal pendidikan, (Jakarta: 18 November 2016), hal.7
17
Abd al- ‘Azîz bin Muhsin bin Shâlih al-Khathâbî, Al-Ârâ’ al-Tarbawiyah ‘inda al-Imâm Ibn Bâz,
(Makkah: Dâr al-Thayibah al-Khadhrâ’, 2006), hlm. 226.
18
Bintang. Peran Media Sosial Dalam Pendidikan. Jurnal Pendidikan. (6 Juni 2012). Hal 1

4
Dalam bahasa Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan “Tarbiyah” yang berarti
pendidikan.19
Adapun Pendidikan secara istilah adalah memperbaiki jiwa manusia dan
menumbuhkan dalam diri mereka aspek-aspek ruhiyah, aqliyah, maupun jismiyah
sesuai hukum-hukum yang bisa menopang hingga mencapai batas kesempurnaan.20
Pendidikan juga diartikan sebagai pembelajaran pengetahuan, keterampilan dan
kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi
berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di
bawah bimbingan orang lain atau secara otodidak.21
Dalam Bahasa Arab ada beberapa istilah yang biasa di pergunakan dalam
pengertian Pendidikan biasa dipergunakan ta’lim22 ‫ تعليم‬sesuai dengan firman Allah
SWT yang berbunyi :
ْ ‫ُئونِى بَِأ‬
َ ‫س َمآ ِء َهُؤ اَل ِء ِإنْ ُك ْنتُ ْم‬
َ‫ص ِدقِيْن‬ ْ ِ‫ض ُه ْم َعلَى ال َملَِئ َك ِة فَقَا َل َأ ْنب‬
َ ‫س َمآ ِء ُكلَّ َها ثُ َّم َع َر‬
ْ ‫َو َعلَ ُم َءا َد َم ْااَل‬
“Dan Allah dan mengajarkan kepada Adam segala nama, kemudian ia berkata
kepada malaikat:beritahulah aku nama-nama semua itu jika benar” (Q.S. AL-
Baqarah:31)23
Menurut Khonstamm ia mengatakan Pendidikan sebagai bimbingan yang
diberikan oleh siapa yang bertanggung jawab kepada anak untuk membawanya ke
tingkat kedewasaan.24
C. Urgensi Media Sosial Dalam Pendidikan

media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial dan media sosial
menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog
interaktif25. Media sosial dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi,
berbagi dan menciptakan isi meliputi blog, jaringan sosial, forum dan dunia virtual.

19
http://www.definisi-pengertian.com/2015/05/definisi-pengertian-pendidikan-islam.html, diakses pada
Rabu 25 Agustus 2021, pukul 11: 02 WIB.
20
Khâlid bin Abdullah bin Musallam al-Qurasyî, Tarbiyah al-Naby Li Ashâbih, (Riyadh: Maktabah Dâr al-
Minhâj, 1433), hlm. 11.
21
Dewey. Democracy and Education. (The Free Press. 1916/1944). Hal.1–4
22
Prof. Dr. Hasan Langgulung. Asas asas Pendidikan islam. (Jakarta: Pustaka Al Husna baru, September
2003), hal.3
23
QS. Al-Baqarah : 31.
24
Prof. Dr. Jalaluddin. Psikologi Pendidikan Islam. Cet. 1 (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Juli 2018), hal.9
25
Jain Rahman, S.Kom. Pengaruh Media Sosial Bagi Proses Belajar Siswa. Jurnal Sosial. Hal 3

5
Dalam dunia pendidikan media sosial pun ikut berperan penting dalam peningkatan
kualitas pelajar.26 Karena dapat di fungsikan sebagai media untuk berbagi informasi. 27
Namun dari itu semua perlu diperhatiakn beberapa urgensi media sosial dalam
Pendidikan sebagai berikut :

1. Tujuan penggunaan media ini terletak pada perkembangan kognitif, afektif


dan psikomotor peserta didik. Hamalik juga mengatakan bahwa tujuan
pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi
dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh
psikologis terhadap siswa.28
2. Sasaran penggunaan media ini adalah peserta didik, jadi harus mengetahui
karakteristik peserta baik dari latar belakang sosial, bakat dan minatnya.29
3. Sasaran Pada aspek kognitif pelajar dapat mengetahuai, mengenal atau
memahami teknologi informasi dan komunikasi. Meningkatkan pengetahuan
dan minat pembelajar pada teknologi, serta meningkatkan kemampuan
berfikir ilmiah sekaligus persiapan untuk pendidikan, pekerjaan dan peran di
masyarakat pada masa yang akan datang.
4. Pelajar dapat bersikap aktif, kreatif, apresiatif dan mandiri dalam pengunaan
teknologi informasi dan komunikasi. Selain itu juga dapat menghargai karya
cipta di bidang teknologi.
5. Tujuan pengunaan media sosial pelajar dituntut agar terampil memanfaatkan
teknologi informasi untuk proses pembelajaran dan dalam kehidupan sehari-
hari. Membentuk kemampuan dan minat belajar terhadap teknologi. Untuk
itu pelajar harus mengetahui ruang lingkup teknologi meliputi aspek-aspek
perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk mengumpulkan,
menyimpan, memanipulasi dan meyajikan informasi.30
26
Agus Musaddiq Fiqri, “Pemanfaatan media sosial dalam dunia pendidikan”, Artikel Pendidikan, 23
Oktober 2017, hal.9
27
Ainur Rozaqi Mulyaning, “peran dan dampak media sosial terhadap masa kini”, Jurnal Pendidikan,
Vol.1, No. 2, 6 Desember 2018, hal. 1.
28
Hamalik dan Oemar. Media Pendidikan. Cet 7. (Bandung: PT Citra Aditya Bakti. 1994). Hal 8
29
Prof.Dr. Azhar Arsyad, M.A. Media pembelajaran, Cet 14 (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hal.15
30
Dr.Munir, M.IT, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi informsai dan komunikasi, (Bandung:
Alfabeta, 2009), hal.33

6
D. Dampak Positif dan Negatif Sosial Media Dalam Pendidikan
1. Dampak positif

Saat ini perkembangan media sosial kian hari kian meningkat, pada tahun 1997
awalnya media sosial ini lahir berbasiskan kepercayaan, namun mulai dari tahun 2000-an
hingga tahun-tahun berikutnya media sosial mulai diminati semua orang hingga mencapai
masa kejayaannya.31 Pada akhirnya dalam melaksanakan kinerja dan memungkinkan
berbagai kegiatan untuk dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga
meningkatkan produktivitas, dalam perkembangan media sosial ini akhirnya banyak
bermunculan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang berbasis elektronik. 32 Tidak
terkecuali dalam menyajikan bahan pembelajaran melalui internet seperti surat
elektronik.33

Teknologi informasi dan komonikasi juga dapat meningkatkan kecepatan dan


kapasitas komponen-komponen elektronik, adanya informasi dalam bentuk digital
semakin banyak, ketersediaan atau portabilitas peralatan-peralatan elektronik semangkin
meningkat, konektivitas (kemudahan untuk mengirimkan data diantara peralatan-
peralatan komputer) meningkat sehingga tidak terbatas area lokal namun sudah
interlokal/mendunia.

Perkembangan media sosial dalam pendidikan ini tentu saja membawa banyak
dampak, baik itu dampak positif maupun negatif terhadap dunia pendidikan. Dari hasil
penelitian yang menunjukan dampak positif dari penggunaan media sosial khususnya di
masa pandemi ini sebagai bagian integral pembelajaran di kelas atau sebagai cara utama
pembelajaran langsung.34 Adapun dampak positif dari media sosial di dalam pendidikan
sebagai berikut :

1. Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku. Setiap pelajar yang melihat


atau mendengar penyajian melalui media menerima pesan yang sama.

31
Nisa Khairuni, “dampak positif dan negatif sosial media terhadap pendidikan akhlak anak,” Jurnal
Edukasi, Vol. 2, No. 1, januari 2016, hal. 2.
32
Hamzah B.Uno, Teknologi Komunikasi dan Inofasi Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), hal. 57.
33
Udin Syaifuddin Su’ud, Inovasi Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2008), hal. 212
34
Dr.Munir, M.IT, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi informsai dan komunikasi, (Bandung:
Alfabeta, 2009), hal.38.

7
Meskipun para guru menafsirkan isi pelajaran dengan cara yang berbeda-
beda, dengan pengunaan media ragam hasil tafsiran itu dapat dikurangi
sehingga informasi yang sama dapat disampaikan kepada siswa sebagai
landasan untuk pengkajian, latihan dan aplikasi lebih lanjut.
2. Pembelajaran bisa lebih menarik. Media dapat disosiasikan sebagai
penarik perhatian dan membuat siswa tetap terjaga dan memperhatikan.
Kejelasan dan keruntunan pesan, daya tarik image yang berubah-ubah,
pengunaan efek khusus yang dapat menimbulkan keingintahuan
menyebabkan siswa tertawa dan berfikir, yang kesemuanya menunjukan
bahwa media memiliki aspek motivasi dan meningkatkan minat.35
3. Dapat mempererat silahturahmi, menyediakan ruang untuk berpesan
positif seperti melakukan dakwah agama, mengakrabkan hubungan
pertemanan di kala seseorang malu berteman di dunia nyata, menyediakan
informasi yang tepat dan akurat seperti informasi lowongan pekerjaan,
beasiswa dan sebagainya, menambah wawasan dan pengetahuan seperti
pengetahuan praktisi.36
4. Pembelajaran menjadi lebih interektif dengan diterapkannya teori belajar
dan prinsip-prinsip psikologis yang di terima dalam hal partisipasi siswa,
umpan balik dan pengetahuan.
5. Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat karena
kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan
pesan-pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak dan
kemungkinannya dapat di serap oleh siswa.
6. Pembelajaran dapat ditingkatkan bilamana integrasi kata dan gambar
sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen-elemen
pengetahuan degan cara yang terorganisasikan degan baik, spesifik dan
jelas.37

35
Dr.Munir, M.IT, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi informsai dan komunikasi, (Bandung:
Alfabeta, 2009), hal.38.
36
Emilsyah Nur. Peran Media Masa Dalam Menghadapi Serbuhan Media Oline. Majalah Ilmiah. Vol 2.
No 1. (1 Juni 2021). Hal 5
37
Prof.Dr. Azhar Arsyad, M.A. Media pembelajaran, Cet 14 (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hal.23

8
7. Mengatur kegiatan pembelajaran terkait dengan metode baru dalam proses
pembelajaran, pembelajaran melalui media sosial memberikan kendali
penuh siswa terhadap kegiatan pembelajaran, hal ini disebabkan proses
pembelajaran yang berbasis media sosial menempatkan kendali
pembelajaran pada tangan siswa itu sendiri. Kuasa yang dimiliki siswa
atas kegiatan pembelajaran memungkinkan siswa dapat mengatur sendiri
terpaan media dan terpaan pesan yang disampaikan melalui media sosial.38
8. Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana di inginkan atau
diperlukan terutama jika media pembelajaran dirancang untuk penggunaan
secara individu.
9. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses
belajar dapat ditingkatkan.
10. Bertambahnya wawasan. Para pelajar yang merupakan pengguna media
sosial secara langsung saling memberikan dan menerima beragam
informasi. Mereka membagikan tips dan trik, proyek DIY (Do It Yourself)
dan informasi yang berguna untuk bahan pelajaran. Kemampuan mereka
untuk mengakses, menganalisa, menahan dan berbagi informasi kian
meningkat seiring berjalannya waktu, bahkan mereka tak sadar sudah
mengembangkan kemampuan mereka tersebut.39

Namun demikian, karakteristik perkembangan digital yang menurut .Sumardianta


bersifat VUCA, yaitu; vitality (dinamis dan cepat berubah), uncertainty (sulit diprediksi),
complexity (rumit penuh komplikasi), dan ambiguity (membingungkan penuh paradoks).
Pendidik/guru/tutor yang bermaksud memanfaatkan media sosial sebagai ruang belajar
bagi peserta didik sudah selayaknya mengikis dampak-dampak negatif menjadi sebuah
tantangan yang akan dijawab oleh dampak-dampak posistif yang menyertainya. 40

38
http://www. Dampak positif media sosial dalam pendididkan. com //17-Pengaruh- Media- Sosial.html, di
akses pada 01 September 2021, pukul 10:45:08

39
Jain Rahman, S.Kom. Pengaruh Media Sosial Bagi Proses Belajar Siswa. Jurnal Sosial. Hal 10
40
Zainal Abidin, “pemanfaatan media sosial sebagai ruang belajar siber pada pendidkan di era
globalisasi,” Jurnal pendidikan, (Jakarta: 18 November 2016), hal.10

9
Tentunya, motif pengggunaan media-media sosial bagi pembelajaran sangat dipengaruhi
oleh kesiapan pendidik/guru/tutor dalam memilih strategi yang kreatif dan inovatif.

Dampak posistif pada media sosial dapat bertindak sebagai alat yang sangat
berharga dan bermanfaat bagi para pelajar. Media sosial dapat memudahkan para pelajar
untuk sharing dan serta memudahkan dalam memperoleh informasi dari internet karena
adanya blog atau website. Selain dari dampak-dampak tersebut tentunya masih banyak
lagi hal-hal positif lainnya.

2. Dampak Negatif

Saat ini internet menjadi salah satu metode baru dalam dunia pendidikan yang
banyak menggunakan media pembelajaran yang diambil dari media sosial. Kegiatan
belajar pun menjadi lebih mudah saat media sosial digunakan dalam dunia pendidikan.
Melalui media sosial pelajar dapat lebih kreatif dan mandiri dalam belajar, dengan
demikian kualitas pelajar pun dapat meningkat, dengan meningkatnya kualitas pelajar
tentu mutu pendidikan pun semakin baik.41

Cara menggunakan media sosial agar dapat memicu kualitas pelajar adalah
memanfaatkan segala kemudahan berkomunikasi dan berbagi informasi yang dimiliki
media tersebut untuk proses pendidikan atau pembelajran. Namun sebaliknya jika salah
dalam mengunakan media sosial akan berdampak negatif. Adapun dampak negatif yang
ditimbulkan media sosial sebagai berikut.42 :

1. Berkurangnya waktu belajar, karena keasyikan menggunakan sosial media


seperti terlalu lama ketika facebookkan. Dan aktifnya siswa dalam
menggunakan media sosial tanpa pengarahan dapat mengurangi perhatian
siswa terhadap materi pembelajaran. Hal ini disebabkan siswa terlalu sibuk
mengecek status terbaru orang lain dan kemudian memberikan komentar.
Perhatian yang teralihkan ini dapat mengganggu proses pembelajaran dan
berdampak pada kemampuan siswa untuk berkonsentrasi yang nantinya
mengarah pada anjloknya prestasi akademis.
41
Nisa Khairuni, “dampak positif dan negatif sosial media terhadap pendidikan akhlak anak,” Jurnal
Edukasi, Vol. 2, No. 1, januari 2016,
42
http://www.dampakposoitifdannegatifsitusjejaringsosialmedia.blog.sport.co.id./2013/06/dampak-
posoitif-dannegatif-situs-jejaring-sosial-media.html. Diakses pada 1 September 2021, 13.00 WIB

10
2. Mengurangi sosialisasi di dunia nyata dan mengganggu konsentrasi belajar.
Manusia adalah makhluk sosial dan karenanya perlu bersosialisasi dan
berinteraksi dengan orang lain untuk bertahan hidup. Media sosial hadir
sebagai media komunikasi modern yang memungkinkan siswa atau siapa pun
dapat berinteraksi dengan orang lain dari seluruh dunia.43 Namun, semakin
banyak waktu yang dihabiskan untuk bersosialisasi dan berinteraksi di dunia
maya membuat semakin berkurangnya waktu yang digunakan untuk
bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain di dunia nyata. Ia akan
kesulitan untuk membaca bahasa tubuh dalam komunikasi yang selalu
melekat saat komunikasi secara tatap muka. Akibatnya, ia menjadi kurang
dapat berkomunikasi secara efektif dalam komunikasi tatap muka.
3. Menjadi kecanduan. Sesuatu yang sifatnya berlebihan tentu tidak akan
berdampak baik. Begitupun dengan penggunaan media sosial yang berlebihan.
Penggunaan media sosial yang tanpa batas dan tanpa ingat waktu dapat
membuat siswa menjadi kecanduan. Menjadi kecanduan dalam menggunakan
media sosial merupakan salah satu dampak negatif dari media sosial. Salah
satu kegiatan yang dapat menyebabkan kecanduan adalah seringnya mengecek
media sosial untuk mengetahui informasi atau berita termutakhir. Hal ini
dapat mengalihkan perhatian siswa dalam proses pembelajaran dan kegiatan
lainnya di dunia nyata. Kecanduan terhadap media sosial ini juga dapat
merusak moral pelajar, karena sifat remaja yang labil, mereka akan dengannya
mudahnya mengakses atau melihat gambar pornografi.44
4. Menjadi tidak waspada dan tidak hati-hati. Media sosial memungkinkan siswa
untuk berteman dengan siapa saja. Memiliki jumlah teman yang banyak
memang menyenangkan namun tidak demikian jika berteman di dunia maya.
Perlu diingat bahwa tidak semua akun media sosial yang ada adalah asli
pemiliknya. Artinya, banyak akun palsu yang bertebaran di dunia maya dan

43
http://www.dampakposoitifdannegatifsitusjejaringsosialmedia.blog.sport.co.id./2013/06/dampak-
posoitif-dannegatif-situs-jejaring-sosial-media.html. Diakses pada 1 September 2021, 13.00 WIB
44
http://www. Dampak positif media sosial dalam pendididkan. com //17-Pengaruh- Media- Sosial.html, di
akses pada 01 September 2021, pukul 10:45:08

11
hal inilah yang perlu diwaspadai oleh siswa. Banyak sekali kasus perkenalan
di dunia maya yang berujung maut atau tindakan kejahatan lainnya.
Keasyikan mencari teman dan mengobrol membuat siswa menjadi tidak
waspada dan tidak hati-hati akan kemungkinan buruk yang bisa terjadi.45
5. Media sosial memang ampuh dalam membantu siswa pemalu untuk
berkomunikasi dengan siswa lainnya atau orang lain. Namun hal ini dapat
berdampak pada keterampilan komunikasi secara langsung atau tatap muka.
Kehadiran media sosial dalam jagad komunikasi antar manusia telah
memberikan dampak besar terhadap pola komunikasi antar manusia
khususnya komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi. Dengan
kata lain, media sosial memberikan pengaruh terhadap pola interaksi individu
dan hal ini juga merupakan salah satu contoh pengaruh media dalam interaksi
individu.
6. Mengganggu kesehatan. Penggunaan media sosial secara berlebihan oleh
siswa dapat mengganggu kesehatan siswa. Siswa yang mengakses media
sosial secara terus menerus tanpa menghiraukan waktu dapat menyebabkan
gangguan pada mata, rasa sakit pada punggung dan bahkan dapat
menyebabkan kematian akibat duduk dalam posisi yang sama selama berjam-
jam. Tentu kita masih ingat berita seorang pria yang meninggal akibat duduk
terus menerus selama berjam-jam dalam posisi yang sama hanya untuk
bermain permainan secara daring.46

Dengan memanfaatkan segala kemudahan dari media sosial kegiatan belajar pun
dapat tercipta, dengan kata lain menjadikan media sosial sebagai media belajar. Contoh
dengan adanya fasilitas grup di Facebook kita dapat membuat komunitas tertentu sesuai
dengan minat dan bakat kita masing-masing. Akan tetapi lebih bagus lagi bila guru ikut
berpartisipasi dalam mengelola grup tersebut. Namun sebaliknya jika media sosial ini
tidak di manfaatkan dengan sebaik-baiknya akan menimbulkan mudhorot yang sangat
besar seperti yang kami sebutkan di atas.

45
Zainal Abidin, “pemanfaatan media sosial sebagai ruang belajar siber pada pendidkan di era
globalisasi,” Jurnal pendidikan, (Jakarta: 18 November 2016), hal.11
46
http://www. Dampak positif media sosial dalam pendididkan. com //17-Pengaruh- Media- Sosial.html, di
akses pada 01 September 2021, pukul 10:45:08

12
E. Peran Media Sosial Dalam Pendidikan Di Masa Pandemi
Semenjak Covid-19 mulai menyebar luas, kebiasaan proses belajar berubah
menjadi sistem  online  dengan menggunakan ponsel, tablet, laptop, ataupun komputer
masing-masing para pelajar. Perubahan kebiasaan belajar ini untuk mengantisipasi
adanya kontak fisik secara langsung yang dapat memberikan pengaruh besar terhadap
penyebaran Covid-19.47

Virus ini juga memberikan dampak negatif yang sangat besar bagi dunia
pendidikan yang biasanya kegiatan pembelajaran di lakukan dengan tatap muka 100
persen di sekolah, secara tiba-tiba mengalami perubahan yang sangat drastis. Pendidikan
di Indonesia pun menjadi salah satu bidang yang terdampak akibat adanya pandemi
covid-19 tersebut. Dengan adanya pembatasan interaksi, Kementerian Pendidikan di
Indonesia juga mengeluarkan kebijakan yaitu dengan meliburkan sekolah dan mengganti
proses kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan menggunakan system secara online atau
daring berupa media sosial.48

Media sosial begitu populer karena kemudahan yang ditawarkan dimana hal
tersebut tidak diperoleh dari media-media konvensional yang pernah ada. Jaringan sosial
ini memiliki dampak yang signifikan bagi kehidupan, khususnya pada kalangan pelajar
anak-anak dan remaja.49 Hal ini dikarenakan anak-anak pada masa kini lahir dan tumbuh
dengan kemunculan teknologi. Mereka dikelilingi oleh perangkat-perangkat mobile dan
situs jejaring sosial yang bersifat interaktif. 50 Akibatnya, saat ini media sosial telah
menjadi aspek yang tak bisa dilepaskan dari kehidupan mereka. Dengan semakin
populernya media sosial dikehidupan kalangan pelajar dan remaja, maka media-media
sosial ini juga berpeluang untuk dapat dimanfaatkan bagi dunia pendidikan. Penggunaan
media sosial dalam dunia pendidikan akan sangat berpengaruh terhadap jalannya proses
belajar mengajar. Apalagi dimasa pandemi ini media sosial banyak memberikan peran
ataupun fungsi di dunia Pendidikan. Media sosial ini diterapkan dikegiatan belajar

47
Nani sintiawati, perilaku masyarakat dalam menggunakan media digital di masa pandemi Jurnal
AKRAB, (Bandung, 2 Oktober 2020), hal. 14
48
Bovee, Courtland L. dan William F. Arens. Contemporary Advertising. (24 Januari 1998)
49
Schrum, L. Teknologi Pendidikan Bagi Para Pemimpin Sekolah. (Jakarta: PT. Indeks. 2013)
50
Dharmawan, P. E. Dampak Sosial Ekonomi Masuknya Pengaruh Internet Dalam Kehidupan Remaja Di
Pedesaan. (Jurnal Sosiologi Pedesaan, 2012),hal. 66-71.

13
mengajar karena adanya penerapan dari pemerinta untuk physical distancing yaitu
himbauan untuk menjaga jarak diantara sesama pelajar baik guru ke murid atau murid ke
murid51. Adapun peran media sosial dalam dunia Pendidikan adalah sebagai berikut.:
1. Media sebagai perangkat lunak atau software. Media sosial sangat berperan
dalam pembelajaran terutama di situasi pandemi Covid-19 seperti saat ini. 52
Dengan begitu teknologi menjadi bagian terpenting dalam membantu proses
pembelajaran daring. Buselic M Tavakcu menegaskan bahwa inti dari
pelaksaan pembelajaran daring adalah bagaimana cara memilih metode
pembelajaran yang tepat dengan dibantu teknologi yang bermaksud
menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik meskipun tidak
bertemu dengan tatap muka secara langsung seperti halnya pembelajaran
konvensional.53 Dengan kata lain teknologi berperan sebagai media interaksi
serta transfer informasi terkait pembelajaran dalam pelaksanaan pembelajaran
daring.
2. Media sosial juga membantu peserta didik dalam memperoleh materi-materi
pelajaran yang kemungkinan tidak di peroleh selama pembelajaran di sekolah
berlangsung dengan mengakses berbagai macam website serta aplikasi seperti,
edutafsi.com, wolframalpha.com, slide share, inspigo dan masih banyak lagi.
3. Media sosial merupakan sarana untuk mendapatkan informasi, bersosialisasi,
serta sebagai wadah untuk menunjukkan aktualiasasi diri. Media sosial dapat
dijadikan sebagai wadah untuk berkarya dalam mengembangkan keterampilan
berbahasa terutama di masa pandemi ini. Dikatakan demikian karena
bagaimanapun penggunaan media sosial akan melibatkan keterampilan
berbahasa seseorang, mulai dari membaca, memahami, dan menyeleksi
berbagai informasi hingga mengembangkan keterampilannya dalam menulis

51
Dr.Munir, M.IT, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi informsai dan komunikasi, (Bandung:
Alfabeta, 2009), hal.35
52
Unik Hanifa Salsabila. Lailli Irna Sari. Khusna Haibati Lathif. Ayu Puji Lestari. Asyharinur Ayuning.
Peran Teknologi Dalam Pembelajaran Di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial
Keagamaan. Vol. 17 No. 2.( Juli-Desember 2020). Hal 6
53
Latip, “Komunikasi Pada Pembelajaran Jarak Jauh Di Masa Pandemi COVID-19.”

14
melalui caption yang dapat berupa narasi, puisi, atau tulisan dan karya lain
yang kemudian dibagikan melalui fitur-fitur yang tersedia di media sosial.54
4. Media sosial sebagai alat pendukung desain pengetahuan, peserta didik juga
dapat mengunakannya sebagai sarana informasi untuk mencari tahu
pengetahuan yang mendukung peserta didik.55 Atau sebagai sarana pendukung
dalam pembelajaran, baik sebagai sarana dalam mengakses informasi sumber
belajar ataupun sebagai sarana penunjang kegiatan belajar dan berkaitan
dengan tugas.56
5. Media sosial dapat mengunggah materi-materi pembelajaran yang sudah
disiapkan dalam bentuk video, gambar, atau rekaman penjelasan yang
kemudian dapat dipelajari mahasiswa secara mandiri melalui media sosial
masing-masing. Lebih lanjut dijelaskan bahwa penggunaan media sosial
sebagai media pembelajaran akan membentuk pola pembelajaran yang lebih
bersifat mandiri.
6. Media sosial juga berperan dalam meningkatkan kreativitas pendidik maupun
peserta didik, pendidik dapat berinovasi dalam penyampaian materi
pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai situs media sosial seperti
Facebook, Instagram, YouTube, dan lain sebagainya. Sama halnya dengan
pendidik, peserta didik dapat memanfaatkan berbagai situs media sosial dalam
memenuhi tugas yang diberikan57. Dalam hal ini media sosial dapat
memberikan manfaat dalam menunjang keberhasilan pembelajaran daring di
tengah pandemi seperti saat ini.
7. pada pembelajaran online para pembelajar dapat menggunakan waktu
disesuaikan dengan kebutuhannya masing-masing di dalam merefleksikan,
berdiskusi dan memberikan komentarnya. Kondisi ini dapat meningkatkan

54
Anisa Ulfa. Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Indonesia di Masa Pandemi.
Artikel (Lamongan 27 Oktober 2020). Hal 5
55
Unik Hanifa Salsabila. Lailli Irna Sari. Khusna Haibati Lathif. Ayu Puji Lestari. Asyharinur Ayuning.
Peran Teknologi Dalam Pembelajaran Di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial
Keagamaan. Vol. 17 No. 2.( Juli-Desember 2020). Hal 3
56
Sudarsri Lestari, “Peran Teknologi Dalam Pendidikan Di Era Globalisasi,” Jurnal Pendidikan Agama
Islam. Vol 2, no. 2 (2018)
57
Unik Hanifa Salsabila. Lailli Irna Sari. Khusna Haibati Lathif. Ayu Puji Lestari. Asyharinur Ayuning.
Peran Teknologi Dalam Pembelajaran Di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial
Keagamaan. Vol. 17 No. 2.( Juli-Desember 2020). Hal 6.

15
kualitas diskusi dan merubah psikologi dan sosiologi komunikasi. Selain itu
dapat mengembangkan strategi yang berbeda di dalam memecahkan masalah
di antara para pelajar.58
8. terciptanya berbagai platform pembelajaran. Hal ini memberikan kemudahan
bagi guru dan peserta didik dalam menjalani proses pembelajaran jarak jauh.
Hadirnya platform yang dapat digunakan memberikan pengetahuan dan
pengalaman baru pada peserta didik mengenai perkembangan teknologi. Baik
aplikasi, web/blog, video, podcast ataupun yang lainnya. Adanya platform
belajar seperti ruang guru, zenius, dll dapat menjadi jembatan peserta didik
dalam belajar. Memudahkan mereka dalam memahami pembelajaran yang
dilakukan dengan tidak tatap muka.
9. Media sosial dapat menciptakan cangkupan yang sangat luas saat masa
pandemi, hal ini memberikan kemudahan pada semua pihak, pada guru
maupun siswanya. Dengan menggunakan media sosial kita dapat merangkul
banyak dan luasnya cakupan. Dari mulai penyampaian pembelajaran, materi
pelajaran yang disampaikan, kelancaran dalam penyampaian, hingga pada
memudahkan siswa dalam memahami, menerima, dan mengakses
pembelajaran.59
10. Media sosial dapat menggantikan guru dan akan bernilai ketika seorang
pendidik dapat menggunakannya dengan baik, kreatif, inovatif serta dapat
mempermudah siswanya dalam memahami pembelajaran yang disampaikan.
Dikatakan teknologi dapat menggantikan guru yaitu dari penggunaan media
pembelajaran yang diperbolehkan, misal internet. Internet dapat memudahkan
siswa dalam mencari informasi, internet juga menyediakan berbagai macam
informasi yang dibutuhkan siswa dengan mudah di akses.

Dengan media sosial baik guru maupun peserta didik akan mampu
mengembangkan kemampuan teknis dan sosial mereka dalam menghadapi masa pandemi
ini. Sifat media sosial yang imperatif membuat peserta didik dan guru akan menemukan
cara tersendiri untuk beradaptasi dengan teknologi yang ada. Media sosial dengan
58
Dr.Munir, M.IT, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi informsai dan komunikasi, (Bandung:
Alfabeta, 2009), hal.35.
59
Ibid Hanifa Salsabila… vol. 17, hal. 9.

16
berbagai kelebihannya juga berpeluang untuk membuka ruang bersosialisasi seseorang
dengan orang lain, sehingga penggunanya mampu mengelola jejaring pertemanan mereka
sendiri. Dengan kata lain, media sosial mampu menambah jaringan pertemanan mereka
tanpa harus bertemu secara langsung sehingga mereka dengan mudah menciptakan suatu
komunitas yang bermanfaat bagi mereka. Komunitas disini bermaksud diskusi tentang
belajar ataupun membahas ide-ide kreatif mereka yang ingin diimplemantasikan.

F. Cara Mengimplementasikan Media Sosial Dalam Pendidikan


1. Pendidikan di Rumah

Syariat Islam begitu memperhatikan keluarga dan menggariskan jalan yang lurus
baginya. Agar dengannya kesucian selalu terjaga, cinta, kasih sayang dan kerukunan terus
berlanjut, sehingga anak-anak hidup dalam pengasuhan kedua orang tua secara nyaman,
jauh dari kesusahan dan penderitaan.60

Keluarga mempunyai peran besar dalam pendidikan, sebab ia merupakan batu


pondasi bangunan pertama dalam Pendidikan dan pembinaan pertama untuk
mempersiapkan generasi-generasi yang dapat menjadi manusia-manusia sempurna (insan
kamil). Oleh karena itu pemilihan dan pengawasan orang tua dalam pengunaan media
sosial untuk kegiatan belajar mengajar di masa pandemi ini sangat diperlukan, mengingat
anak adalah amanah yang diberikan Allah Ta’ala untuk dijaga. Allah Ta’ala berfirman:

ْ ُ‫ٰيَٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمن‬


‫وا قُ ٓو ْا َأنفُ َس ُكمۡ َوَأ ۡهلِي ُكمۡ ن َٗارا‬
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka.”61

Di dalam keluarga, hubungan antara ayah dan ibu atau keduanya dengan anak
harus selalu menjadi perhatian yang utama, melihat batapa pentingnya keharmonisan
yang harus selalu terbangun antara anggota keluarga satu dengan yang lain. Menyikapi
hal tersebut para orang tua bisa bermusyawarah dalam memeperhatikan atau
mendampingi anak ketika mengunakan media sosial unutk kegiatan belajar. Demi
kelancaran anak dalam pembelajaran daring mungkin orang tua bisa menyediakan media
60
Sa’id bin Ali bin Wahf Al-Qahthani, Panduan lengkap Tarbiyatul Aulad, Terj. Muhammad Muhtadi, Cet.
II, (Solo: Zamzam, 2015), hlm. 153.
61
QS. At-Tahrim: 6.

17
yang mendukung seperti handpone ataupun laptop dengan jaringan mengunakan wifi dan
media-media yang lainnya, agar anak lebih merasa di perhatikan dalam meraih cita-
citanya. Dan cara yang paling tepat dalam mendampingi anak mengakses media sosial
ialah dengan komunikasi yang terbuka antara orang tua dengan anaknya, dalam
mendampingi anak mengakses media sosial sebagai orang tua sebaiknya melakukan
pendekatan seperti halnya menjadi seorang teman bagi anaknya dengan begitu anak akan
merasa lebih terbuka dan tidak takut untuk bercerita tentang permasalahan di media
sosialnya. Selain itu, buat kesepakatan waktu penggunaan internet dan apa saja situs yang
boleh dan tidak boleh diakses oleh anak.62

2. Pendidikan di Sekolah

Hubungan-hubungan kemanusiaan antara seorang pemimpin dan yang dipimpin,


atau antara direktur dan karyawan, atau antara pendidik dan anak didik, harus didasari
rasa cinta dan kasih saying.63 Di sekolah formal misalnya, kasih sayang guru kepada
siswa harus selalu menjadi prioritas dalam kegiatan belajar mengajar.

Guru yang baik tidak akan hanya menuntut siswanya agar bisa meningkat
prestasi, tapi juga akan berusaha melengkapi prasarana atau media-media yang
mendukung untuk meningkatkan prestasi anak didiknya. Mungkin media yang sering kita
jumpain di sekolah-sekolah seperti, komputer, laptop, DVD, CD-ROM, internet, wifi,
konferensi video interaktif (scanlan) dan lain sebagainya. Dan itu semua sudah menjadi
maklum jika sebuah lembaga pendidikan menyediakan media-media untuk
keberlangsungan kegiatan belajar-mengajar.64

Dan jika lembaga tersebut memperbolehkan pelajarnya membawa handpone


sebaiknya pihak sekolah mengatur pemakaiannya, maka harus ada aturan yang harus di
patuhi pelajar misalnya saat pelajar memasuki pintu masuk gerbang sekolah di sediakan
box untuk meletakkan handpone mereka. Apabila pada saat jam pelajaran memerlukan hp

62
Sofia Zahara. Nandang Mulyana. Rudi Saprudin Darwis. Peran Orang Tua Dalam Mendampingi Anak
Menggunakan Media Sosial Di Tengah Pandemi Covid-19. Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik. Vol, 3. No, 1. Hal
110.
63
Jamaluddin Mahfuzh, Psikologi Anak dan Remaja Muslim, Terj. Abdul Rosyad Shiddiq dan Ahmad
Vathir Zaman, Cet. II, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2003), hlm. 163.

64
Prof.Dr. Azhar Arsyad, M.A. Media Pembelajaran, Cet 14 (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hal.8

18
untuk browsing materi pelajaran di persilahkan ketua kelas mengambil gawai yang sudah
di taruh di box dan di simpan di ruang TU untuk di bagikan ke teman satu kelasnya.
Setelah browsing materi selesai handpone di kumpulkan kembali untuk di simpan di
ruang TU. Dan ketika saat pulang sekolah pelajar dapat mengambil handponenya
kembali.

Keuntungan dari mengumpulkan handpone di box adalah guru dapat melihat isi
handpone pelajar tersebut, mungkin ada video atau gambar gambar yang tidak
selayaknya di lihat pelajar dan pesan yang mencurigakan seperti keterlibatan pelajar
berbuat kejahatan dan narkoba. Aturan sekolah memperbolehkan pelajar membawa
handpone dan sanksi yang di berikan kepada pelajar apabila ada pelanggaran harus ada
kesepakatan sekolah dengan orang tua, sehingga apabila ada masalah di belakang hari
tidak ada komplain dari orang tua.65

Tetapi dibalik itu semua perlu kita ketahui media yang berbasis globalisasi itu
akan bermanfaat jika di gunakan dengan baik. Maka dari itu di perlukannya kerja sama
antara guru dengan guru yang lainnya untuk bisa memberi motivasi kepada anak didiknya
dengan selalu berusaha mengawasi dalam pengunaan media yang ada.

3. Pendidikan di Pondok Pesantren

Sebagai lembaga pendidikan yang mempunyai ciri-ciri tersendiri, pesantren


memiliki tradisi keilmuan yang berbeda dengan tradisi keilmuan lembaga-lembaga lain.
Secara umum, potret pesantren adalah sebuah asrama pendidikan Islam di mana para
siswanya tinggal bersama dan belajar ilmu-ilmu keagamaan secara khusus dan beberapa
ilmu umum di bawah bimbingan seorang guru yang lebih dikenal dengan sebutan
kiai/ustadz.

65
https://mediaindonesia.com/opini/105733/urgensi-literasi-media-sosial-melalui-kurikulum di akses pada
01 September 2021, pukul 10:45:24

19
Media sosial sebagai produk teknologi informasi dan komunikasi telah
mengalami perkembangan dalam fitur-fiturnya. Peralihan fungsi media sosial
mengakibatkan penggunanya hampir di setiap kalangan, salah satunya adalah santri di
kalangan pondok pesantren. Santri yang termasuk dalam lingkup masyarakat kecil
merupakan salah satu kalangan yang paling sering menggunakan media sosial. Meskipun
santri yang kegiatan sehari-harinya beribadah dan mengaji, tetap saja mereka butuh dan
ingin mengetahui perkembangan informasi yang sedang terjadi. Dengan adanya media
sosial memudahkan santri dalam menggali informasi yang tengah berkembang di
masyarakat khususnya di dunia pendidikan 66. Namun dibalik itu agar santri tidak
ketingalan informasi yang sedang terjadi, para ustadz bisa memberikan kemudahan bagi
santrinya untuk mengunakan android dengan peranturan yang tertera dan tak lupa dengan
bimbingan ustadz. Mungkin para ustadz bisa memberikan waktu atau jam tertentu untuk
browsing mengunakan android agar satnti tidak terlalu bebas dalam mengunakannya.
Contoh meberikan waktu selama 1 jam di pagi hari untuk kepentingan menghubungi
orang tua, mencari refrensi, mendengarkan cerama usatdz-ustadz yang ada di youtube
dan lain sebagainya.

Pondok pesantren yang notabene menggunakan sistem 24 jam dalam


pembelajarannya tentu memiliki kelebihan tersendiri dibanding dengan sekolah formal
yang ada pada umumnya. Dari segi pengawasan misalnya, para pendidik bisa memantau
perkembangan anak didiknya dengan teliti dalam pengunaan media sosial untuk
kemajuan anak didiknya. Tetapi biasanya lembaga pendidikan yang berbasis pondok
pesantren ini banyak yang melarang anak didiknya untuk mengunakan media sosial
ketika berada di pondok dikarenakan banyak pertimbangan seperti, agar peserta didik
atau santrinya bisa lebih fokus dalam menuntut ilmu syar’i.

G. Kesimpulan
Setelah pemaparan di atas setidaknya bisa diambil kesimpulan dari makalah ini.
diantara kesimpulan tersebut adalah:

66
Afrizal Pradana. Dampak Intensitas Penggunaan Media Sosial Terhadap Karakter Santri Di Pondok
Pesantren Miftahul Huda Malang. Jurnal Intesitas Pengunaan Media. Vol, 4. No, 2. ( Malang, Juli-Desember 2020).
Hal, 118

20
1. Dalam dunia pendidikan kesuksesan anak didik menjadi prioritas utama bagi
para pendidik, baik sukses dilihat dari aspek pengetahuan, sikap maupun
keterampilan. Media sosial pun menjadi perhatian khusus yang harus
diperhatikan oleh para pendidik.
2. Dimasa pandemi ini media sosial dapat berperan dalam meningkatkan kualitas
pelajar, dengan cara menjadikannya sebagai tempat penyalur bakat serta
menjadi sarana informasi bagi pelajar.
3. Peran media sosial memberikan pencerahan, pemberian informasi atau
peristiwa-peristiwa yang terjadi dimana-mana yang mempunyai nilai berita
untuk dapat diketahui oleh para pelajar, baik berita seputar pembelajaran atau
perkembangan virus covit-19.
4. Media sosial berpeluang untuk dapat dimanfaatkan bagi dunia pendidikan.
Penggunaan media sosial dalam dunia pendidikan akan sangat berpengaruh
terhadap jalannya proses belajar mengajar terutama dimasa pandemi ini.

5. Media sosial selalu menjadi lembaga sosial. Ketika teknologi mulai tumbuh
ke dalam setiap aspek kehidupan manusia, maka media adalah sumber utama
informasi dan kebutuhan yang terus meningkat untuk kehidupan.

21
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an Al-Karim QS. At-Tahrim: 6.


Agus Musaddiq Fiqri. Pemanfaatan Media Sosial Dalam Dunia Pendidikan. Jurnal
Pendididkan. (23 Oktober 2017)
Al-Qurasyî bin Musallam bin Abdullah bin Khâlid. 1433. Tarbiyah al-Naby Li Ashâbih,
Riyadh: Maktabah Dâr al-Minhâj.
Ainur Rozaqi Mulyaning Rozaqi Ainur. 2018. “peran dan dampak media sosial terhadap
masa kini”, Jurnal Pendidikan, Vol.1, No. 26 Desember.

Bovee, Courtland L. dan William F. Arens. Contemporary Advertising.

B.Uno Hamzah. 2010. Teknologi Komunikasi dan Inofasi Pembelajaran, (Jakarta: Bumi
Aksara.

Definisi media https://komunikasi praktis.com/definisi-media/di akses pada kamis 19


agustus 2021,11:00 WIB.
Definisi Pendidikan http://www.definisi-pengertian.com/2015/05/definisi-pengertian-
pendidikan-islam.html, diakses pada Rabu 25 Agustus 2021, 11: 02 WIB.
Dewey. Democracy and Education. (The Free Press. 1916/1944).
Dampa kpositif dan negatif situs jejaringan sosial.
http://www.dampakposoitifdannegatifsitusjejaringsosialmedia.blog.sport.co.id./
2013/06/Diakses pada 1 September 2021, 13.00 WIB
Gerlach, V.G. dan Ely. 1971. Teaching and media. A Systematic Approach. Englewood
Cliffs: Prentice-Hall,Inc.
Gagne dan Fleming. Instructional Tecnology : Foundations. 1987
https://mediaindonesia.com/opini/105733/urgensi-literasi-media-sosial-melalui-
kurikulum di akses pada 01 September 2021, pukul 10:45:24

Khairuni Nisa. 2016. “dampak positif dan negatif sosial media terhadap pendidikan
akhlak anak,” Jurnal Edukasi, Vol. 2, No. 1, januari.

22
KBBI, Kamus Besar Bahasa Indonesia (28 Oktober 2016, balai pustaka)
Latuheru dan Hamidjojo. Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar-Mengajar Kini.
(Ujung Pandang. IKIP Ujung Pandang. 1993).
L Schrum. 2013. Teknologi Pendidikan Bagi Para Pemimpin Sekolah. Jakarta: PT.
Indeks.
M.IT Dr Munir. 2009. Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi informsai dan
komunikasi, Bandung: Alfabeta.
Mahfuzh Jamaluddin.2003. Psikologi Anak dan Remaja Muslim. Diterjemahkan. Abdul
Rosyad Shiddiq dan Ahmad Vathir Zaman, Cet. II. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
Oemar dan Oemar. Media Pendidikan. Cet 7. (Bandung: PT Citra Aditya Bakti. 1994)
P E Dharmawan. 2012. Dampak Sosial Ekonomi Masuknya Pengaruh Internet Dalam
Kehidupan Remaja Di Pedesaan. Jurnal Sosiologi Pedesaan.
Prof.Dr. Arsyad Azhar, M.A. 2011. Media Pembelajaran, Cet 14 Jakarta: Rajawali Pers.
Prof. Dr. Langgulung Hasan. 2003. Asas asas Pendidikan islam. Jakarta: Pustaka Al
Husna baru.
Prof. Dr. Jalaluddin. 2018. Psikologi Pendidikan Islam. Cet. 1 Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, Juli.
Pradana Afrizal. Dampak Intensitas Penggunaan Media Sosial Terhadap Karakter Santri
Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Malang. Jurnal Intesitas Pengunaan
Media. Vol, 4. No, 2. ( Malang, Juli-Desember 2020).
Rajagukguk Solten dan Olifia Sandra. Peran Media Massa Terhadap Masyarakat Di
Saat Pandemi Covid-19. No 11. 29 Februari 2020
Siahaan Matdio, dampak pandemi Covid-19 terhadap dunia pendidikan, Jurnal Kajian
Ilmiah, Vol. 1, No. 1, Juli 2020
Sosial adalah https://pengertian sosial.com/sosial-adalah/, diakses pada Kamis 19 Agustus
2021,10:50 WIB.
Shâlih al-Khathâbî bin Muhsin bin Abd al- ‘Azîz. 2006. Al-Ârâ’ al-Tarbawiyah ‘inda al-
Imâm Ibn Bâz, Makkah: Dâr al-Thayibah al-Khadhrâ’.
Sintiawati Nani. 2020. perilaku masyarakat dalam menggunakan media digital di masa
pandemi Jurnal AKRAB. Bnadung, 2 Oktober.
Udin Syaifuddin Su’ud Syaifuddin Udin. 2018, Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta,

23
Wahf bin Al-Qahthani bin Ali bin sa’id. 2015. Panduan lengkap Tarbiyatul Aulad, Terj.
Muhammad Muhtadi, Cet. II, Solo: Zamzam.
Yaumi Muhammad, Media Pembelajaran,Pengertian,Fungsi dan Urgensinya bagi anak
melenial, (14-15 Juli 2017).
zainal Abidin. “pemanfaatan media sosial sebagai ruang belajar siber pada pendidkan
di era globalisasi,” Jurnal Pendidikan. Jakarta: 18 November 2016),
Zubaedi. 2009. Pendidikan berbasis Masyarakat, Cet V. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

24

Anda mungkin juga menyukai