Abstract
Education is a matter that needs to be earned by children from an early age through school’s education
to pursue their future one day later. The issues raised in a short film aims to bring awareness and to
provide a positive impact for the community to be more concerned about their children's education.
Through observation, interviews and research literature study was conducted to determine the impact
and consequences of children who do not attend school and the characteristics of the general
characteristics of children who have no education and are not in school and to know how to view a short
film that can be packaged with a good concept and become a movie that inspired people. Children who
are not educated have a bad behavior and words, besides a lot of things they should understand from an
early age, but they do not understand. The short film that being created in this research is packed with
lots of explanation through the footage, lightly story and full of information that have a good morale
message behind it.
PENDAHULUAN
Indonesia adalah Negara yang bersekolah tidak dapat menikmati
menyelenggarakan seluruh pendidikan baik pendidikan, 600.000 anak usia sekolah
itu secara terstruktur maupun tidak dasar dan 1.9 juta anak usia sekolah
terstruktur. Secara terstruktur, pendidikan menengah pertama (13-15 tahun), padahal
di Indonesia menjadi tanggung jawab pemerintah ingin menuntaskan wajib
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan belajar sembilan tahun.
Republik Indonesia (Kemdikbud). Hal ini terjadi bukan hanya karena tidak
Pendidikan di Indonesia merupakan suatu memiliki biaya untuk menyekolahkan anak-
pengaruh untuk bangsa Indonesia anak mereka bahkan disebabkan oleh
menjadikan Indonesia menjadi lebih maju kesadaran orang tua untuk menyekolahkan
dan berkembang. Bukan hanya itu anak masih rendah yang memilih untuk
pendidikan bertujuan untuk membentuk membebaskan anak-anak mereka bermain
anak Indonesia meningkatkan ilmu setiap harinya dan membantu pekerjaan
pengetahuan yang didapat baik dari rumah. Ada keinginan dari anak-anak
lembaga formal maupun informal dalam mereka untuk sekolah tetapi mereka tidak
membantu proses transformasi sehingga dapat dukungan dari orang tua mereka
dapat mencapai kualitas yang diharapkan. masing-masing walaupun pemerintah
Pendidikan untuk anak juga bertujuan agar sudah menyiapkan program sekolah gratis.
anak Indonesia memiliki kesiapan yang Seiring dengan Perkembangan yang pesat
optimal di dalam memasuki pendidikan dalam teknologi informasi dan komunikasi,
dasar serta mengarungi kehidupan pada media yang sering digunakan dan
masa dewasa. Unicef mencatat bahwa 2,5 terpercaya dalam mengkomunikasikan
juta anak Indonesia yang seharusnya informasi hingga mempengaruhi
129
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014
130
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014
131
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014
132
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014
diakses dengan mudah menggunakan yang akan dituju, masalah, konflik, dan
smart phone. bagaimana seharusnya ketika semua itu
Ancaman/ Threat ada serta mengatasinya, sehingga mereka
a) Masih sedikitnya kesadaran dapat mengerti mengenai pendidikan
masyarakat yang menyadari bahwa anak-anak yang seharusnya didapat sejak
berkreasi tidak hanya dengan dini karena kita tidak tahu akan jadi seperti
kerajinan tangan, tetapi dalam bentuk apa mereka nanti disaat besar jika mereka
membuat film jauh lebih menunjukan sekolah apa lagi mereka tidak bersekolah,
sisi kreatif yang digunakan dalam serta memberikan inspirasi bagi generasi
pembuatan film ini. muda dalam berkarya membuat film yang
b) Cara berpikir masyarakat yang selalu baik dan berguna bagi masyarakat.
dihadapkan dengan beberapa pilihan
yang ada. Pendekatan Artistik
Pendekatan artistic berhubungan dengan
Analisa Audience nilai estetika yang berhubungan dengan
Demografi tema yang diangkat suatu film pendek.
a. Umur : 25 Tahun – 40 Tahun Karena tema film pendek ini mengangkat
b. Jenis Kelamin: Pria dan wanita tentang drama yang erat hubungannya
c. Pekerjaan : Semua Pekerjaan dengan kehidupan masyarakat, director
d. Pendidikan : Semua Pendidikan menampilkan gaya cinematic pada setiap
e. Agama : Universal scenenya, pemilihan tone colour, font, grid,
Geografis kombinasi sinematografi, dan fotografi
a. Kebangsaan : Indonesia pada cover.
b. Domisili : Jakarta
c. Iklim : Tropis Pendekatan Kreatif
Psikografi Film pendek ini juga mengkombinasikan
a.Tingkat sosial : Kelas sosial menengah element visual seperti desain grafis,
ke bawah tipografi, dan elemen visual lainnya, secara
b.Kepribadian : Pribadi yang cuek, tidak menarik untuk mendapatkan hasil yang
memikirkan kepentingan maksimal. Dengan pemilihan alat produksi
dan kebutuhan orang lain yang baik seperti kamera DSLR dan
terutama anak mereka, penambahan lighting atau pencahayaan
lebih banyak dan beberapa alat bantu pergerakan
menghabiskan waktu kamera, serta penggunaan kertas yang baik
dirumah menonton seperti art paper pada cover dan
televisi. penggunaan case sehingga film yang sudah
baik, ditambah dengan pengemasan yang
Strategi komunikasi baik menambah kesan yang baik dan
Pendekatan Emosional menjadi hasil yang lengkap.
Melalui film pendek ini director ingin
menginspirasi dan memberikan sebuah Pendekatan Rasional
motivasi dalam bentuk film pendek Pendekatan rasional ini memberikan
“TANYA SAMA DENGAN” mulai dari apa informasi yang jelas dan dapat diterima
133
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014
134
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014
Warna
Warna Kelvin sekitar 5200 – 5300k
dikarenakan dalam film pendek ini
berceritakan tentang drama dan
bertemakan motivasi da inspirasi.
135
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014
X-Banner
Ukuran : 60 X 160 cm
Bahan : Albatros
Majalah Keterangan : Akan ditempatkan
disetiap event atau seminar yang akan
diadakan.
Mug
136
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014
Hat
Ukuran : 23 x 10 x 30 cm
Bahan : Kanvas. Ukuran : All size
Keterangan : Akan digunakan sebagai Keterangan : Media ini menjadi
souvenir di setiap event atau seminar yang reminder sebagai souvenir dalam bentuk
kan diadakan. topi snapback didesain secara simple
dengan berisikan tulisan judul filmnya.
T-Shirt
DVD
137
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014
DAFTAR PUSTAKA
Brata, Bayu V. 2007. Videografi dan Sinematografi praktis. Bandung: PT. Elex Media
Komputindo.
Dharsito, Mohammad. 2012. Basic Photography : Perfect Shoot. Jakarta: Elexmedia
Komputindo.
Effendy, Heru. 2014. Mari Membuat Film. Jakarta: Erlangga
Hofstetter, Fred T. 2001. Multimedia Literacy (Third Edition ed.). USA: McGraw Hill,inc.
Marcelli, Joseph V.1986. Terjemahan HMY Brian, The Five C’s Of Cinematography. Hollywood,
California: Cine/Grafic Publications.
Safanayong, Yongki. 2006. Desain Komunikasi Visual Terpadu. Jakarta: Arte Intermedi.
Semedhi, Bambang. 2011. Sinematografi-Videografi. Bogor: Ghalia Indonesia.
Stockman, Steve. 2011. Terjemahan Sri Noor Verawati, How To Shoot Video That Doesn’t Suck.
Jakarta: Workman Publishing Company.
Wijaya, Yunita. 1999. Tipografi Dalam Komunikasi Visual. Surabaya: Universitas Kristen Petra.
Sanyato, Ebdi Sadjiman. 2006. Metode Perancangan Komunikasi Visual Periklanan. Yogyakarta:
Dimeni Press.
Suyanto, M. 2003. Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta:
Andi Offset.
138