Anda di halaman 1dari 10

JURNAL RUPARUPA

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA


Volume 3 Nomor 2, Desember 2014

PERANCANGAN FILM PENDEK “TANYA SAMA DENGAN”

Yana Erlyana1, Michael Bonjoni


1
Dosen Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Bunda Mulia, yerlyana@bundamulia.ac.id

Abstract
Education is a matter that needs to be earned by children from an early age through school’s education
to pursue their future one day later. The issues raised in a short film aims to bring awareness and to
provide a positive impact for the community to be more concerned about their children's education.
Through observation, interviews and research literature study was conducted to determine the impact
and consequences of children who do not attend school and the characteristics of the general
characteristics of children who have no education and are not in school and to know how to view a short
film that can be packaged with a good concept and become a movie that inspired people. Children who
are not educated have a bad behavior and words, besides a lot of things they should understand from an
early age, but they do not understand. The short film that being created in this research is packed with
lots of explanation through the footage, lightly story and full of information that have a good morale
message behind it.

Keywords: Education, Short Movie

PENDAHULUAN
Indonesia adalah Negara yang bersekolah tidak dapat menikmati
menyelenggarakan seluruh pendidikan baik pendidikan, 600.000 anak usia sekolah
itu secara terstruktur maupun tidak dasar dan 1.9 juta anak usia sekolah
terstruktur. Secara terstruktur, pendidikan menengah pertama (13-15 tahun), padahal
di Indonesia menjadi tanggung jawab pemerintah ingin menuntaskan wajib
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan belajar sembilan tahun.
Republik Indonesia (Kemdikbud). Hal ini terjadi bukan hanya karena tidak
Pendidikan di Indonesia merupakan suatu memiliki biaya untuk menyekolahkan anak-
pengaruh untuk bangsa Indonesia anak mereka bahkan disebabkan oleh
menjadikan Indonesia menjadi lebih maju kesadaran orang tua untuk menyekolahkan
dan berkembang. Bukan hanya itu anak masih rendah yang memilih untuk
pendidikan bertujuan untuk membentuk membebaskan anak-anak mereka bermain
anak Indonesia meningkatkan ilmu setiap harinya dan membantu pekerjaan
pengetahuan yang didapat baik dari rumah. Ada keinginan dari anak-anak
lembaga formal maupun informal dalam mereka untuk sekolah tetapi mereka tidak
membantu proses transformasi sehingga dapat dukungan dari orang tua mereka
dapat mencapai kualitas yang diharapkan. masing-masing walaupun pemerintah
Pendidikan untuk anak juga bertujuan agar sudah menyiapkan program sekolah gratis.
anak Indonesia memiliki kesiapan yang Seiring dengan Perkembangan yang pesat
optimal di dalam memasuki pendidikan dalam teknologi informasi dan komunikasi,
dasar serta mengarungi kehidupan pada media yang sering digunakan dan
masa dewasa. Unicef mencatat bahwa 2,5 terpercaya dalam mengkomunikasikan
juta anak Indonesia yang seharusnya informasi hingga mempengaruhi

129
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014

masyarakat adalah media elektronik. diartikan sebagai informasi komputer yang


Media elektronik adalah suatu media yang dapat disajikan melalui audio atau video,
mengkomunikasikan pesan seperti televisi teks, grafik dan animasi.
yang tergolong cepat dalam menyebarkan Menurut Steinmetz (1995, p2) :
berita ke masyarakat secara luas. Media Multimedia adalah gabungan dari
elektronik yang sering digunakan dalam seminimalnya sebuah media diskrit dan
dunia videografi untuk menyampaikan sebuah media kontinu. Media diskrit
pesan yang inspiratif ataupun motivasi adalah sebuah media dimana validitas
adalah film. Film adalah salah satu bentuk datanya tidak tergantung dari kondisi
media elektronik yang memiliki audio waktu, termasuk didalamnya teks dan
visual yang bertujuan untuk memudahkan grafik. Sedangkan yang dimaksud dengan
para audiensnya memahami berita dan media kontinu adalah sebuah media
pesan yang dikomunikasikan. Di Indonesia dimana validitas datanya tergantung dari
masih sangat sedikit film yang memiliki kondisi waktu, termasuk di dalamnya suara
konten pendidikan yang kental serta dan video.
popular dan disukai oleh target penonton
yang dituju. Elemen Multimedia
Oleh sebab itu, Di tengah sedikitnya film Ada 5 elemen multimedia yang dijelaskan
yang memiliki kriteria “film pendidikan” Hofstetter (2001, p16) pada bukunya
yang bertemakan pentingnya pendidikan Multimedia Literacy, yaitu:
bagi anak sejak usia dini, penulis ingin - Teks
membuat Sebuah film fiksi pendek yang - Gambar
menceritakan tentang anak yang butuh - Suara
pendidikan dan sekolah yang dikemas baik - Video
dan memenuhi selera penontonnya. Film - Animasi
ini diharapkan bisa menjadi salah satu alat
bantu pendidikan, menjadi inspirasi dan Teks
memberikan dampak positif bagi setiap Teks adalah elemen multimedia yang
orang yang menontonnya khususnya para menjadi dasar utama dalam
orang tua agar sadar untuk menyekolahkan menyampaikan informasi atau pesan,
anak mereka dan memiliki pendidikan yang karena teks merupakanjenis data yang
seharusnya didapat dari usia dini. paling sederhana dan mudah di mengerti.
Biasanya dihasilkan oleh program pengolah
Teori Desain Multimedia kata dan merupakan informasi yang utama
Multimedia diambil dari kata multi dan pada sebagian besar multimedia. Teks
media. Multi berarti banyak dan media memegang peranan dasar dalam
berarti media atau perantara. Multimedia menyusun dokumen, karena hampir
adalah gabungan dari beberapa unsur yaitu seluruh aplikasi multimedia menggunakan
teks, grafik, suara, video dan animasi yang teks sebagai alat presentasi informasi yang
menghasilkan presentasi yang paling sesuai untuk mendeskripsikan suatu
menakjubkan. Multimedia juga mempunyai nama, definisi atau aturan.
komunikasi interaktif yang tinggi. Bagi
pengguna komputer multimedia dapat

130
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014

Gambar - Animasi buatan, Animasi yang


Adanya gambar dalam multimedia, dihasilkan oleh manusia melalui
membuat penyampaian informasi menjadi bantuan program komputer.
semakin efektif dan bermanfaat, terutama - Animasi video, Animasi yang
informasi yang tidak dapat dijelaskan dihasilkan melalui rekaman dari
dengan kata-kata. Gambar dapat dibagi kamera video dan kejadian yang
menjadi tiga katagori: sesungguhnya.
- Gambar dari dunia nyata: lukisan,
scanning foto. Teori Sinematografi
- Gambar dari dunia maya: dibuat Cinematography terdiri dari dua suku kata
dengan program editor. cinema dan graphy yang berasal dari
- Gambar gabungan dunia nyata dan bahasa Yunani: kinema, yang berarti
dunia maya. gerakan dan graphoo yang berarti menulis.
Jadi cinematography bisa diartikan menulis
Suara dengan gambar yang bergerak.
Suara terbagi menjadi tiga katagori: Di dalam kamus istilah TELETALK yang
- Ucapan (speech): suara orang disusun oleh Peter Jarvis terbitan BBC
berbicara. Television Training, cinematography
- Musik (music): suara yang dihasilkan diartikan sebagai The craft of making
oleh alat musik. picture (pengrajin gambar). Sebagai
- Efek suara (sound effect): suara yang pemahaman cinematography bisa diartikan
dibuat untuk menciptakan kesan atau kegiatan menulis yang menggunakan
kejadian, seperti suara tembakan, gambar bergerak sebagai bahannya.
halilintar, gelas pecah, dll. Artinya dalam cinematography kita
mempelajari bagaimana membuat gambar
Video bergerak, seperti apakah gambar-gambar
Merupakan gabungan elemen multimedia itu, bagaimana merangkai potongan-
yang lengkap karena menggabungkan potongan gambar yang bergerak menjadi
semua elemen untuk menyajikan informasi rangkaiaan gambar yang mampu
video menggunakan sistem animasi yang menyampaikan maksud tertentu atau
diambil melalui suatu kamera video dan menyampaikan informasi atau
disimpan dalam bentuk file dan format mengkomunikasikan suatu ide tertentu.
tertentu. (Bayu Brata, 2014: 78)
Dalam sinematografi, visual merupakan
Animasi suatu unsur yang menjadi “alat” utama
Animasi mengacu pada gambar-gambar dalam berkomunikasi. Maka secara konkrit
yang bergerak. Animasi dapat dihasilkan bahasa yang digunakan dalam
dengan menayangkan frame-frame sinematografi adalah suatu rangkaian
(bingkai-bingkai) gambar secara cepat beruntun dari gambar bergerak yang dalam
untuk menghasilkan efek pergerakan. pembuatannya memperhatikan ketajaman
Animasi dapat dibagi ke dalam dua gambar, corak penggambarannya, durasi
katagori: seberapa lama gambar itu ditampilkan,
irama dan sebagainya yang merupakan alat

131
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014

komunikasi bersifat non verbal. Biarpun membangun karakter yang memotivasi


unsur-unsur yang lain seperti, kualitas dan memiliki nilai positif.
cerita, editing, illustrasi musik, efek suara, b) Film pendek memiliki nilai edukatif
dialog dan permainannya prima sehingga yang dilengkapi dengan pesan moral
dapat memperkuat nilai sebuah tayangan, yang dapat membuat perubahan.
tapi unsur penting yaitu visualnya sangat c) Pesan yang tersirat dalam film dapat
buruk tentu akan mempengaruhi nilai memberikan motivasi yang bermakna
keseluruhan. kepada masyarakat.
d) Pesan yang ingin disampaikan dapat
Teori Film Pendek tersampaikan lebih baik karena
Film pendek ialah salah satu bentuk film berupa gambar visual dan audio.
yang sederhana dan kompleks. Durasi film e) Gambar yang dihasilkan tajam dan
pendek biasanya dibawah 60 menit. memiliki Deep Of Field sehingga hasil
Mengenai cara bertuturnya, film pendek yang dihasilkan dinamis.
memberikan kebebasan bagi para pembuat Kelemahan/ Weakness
dan pemirsnya sehingga bentuknya sangat a) Keterbatasan casting pemain, karena
bervariasi. Film pendek mungkin saja hanya pemain yang di casting bukan dari
berdurasi 60 detik, yang terpenting adalah pemain yang professional, sehingga
ide dan pemamfaatan media menjadikan kurangnya ekspresi
komunikasinya dapat berlangsung efektif. didalam film pendek ini.
Di banyak negara seperti Jerman, Australia, b) Berhubung dengan project ini adalah
Kanada, dan Amerika Serikat, film pendek film pendek maka durasi yang
dijadikan laboratorium eksperimen dan ditentukan juga terbatas.
batu loncatan bagi seseorang atau Peluang/ Opportunity
sekelompok orang untuk kemudian a) Penggemar dan pengguna DVD atau
memproduksi film cerita panjang. Jenis film CD masih cukup banyak.
ini banyak dihasilkan oleh para mahasiswa b) DVD atau CD masih memiliki
jurusan film atau orang atau sekelompok pasarannya sendiri.
yang menyukai dunia film dan ingin c) Masih sedikitnya film pendek yang
berlatih membuat film dengan baik. bertemakan pendidikan yang
Sekalipun demikian, ada juga orang yang terinspirasi oleh kehidupan nyata yang
memang mengkhususkan diri untuk terjadi.
memproduksi film pendek, umumnya hasil d) Menonton masih menjadi pilihan
produksi ini dipasok kerumah-rumah utama khalayak.
produksi atau saluran televisi. (Heru e) Adanya ajang seperti short movie
Effendi, 2014 : 4) festival yang diselenggarakan oleh XXI
setiap tahunnya membuat para
PEMBAHASAN creator film mendapat wadah dalam
Analisa SWOT menggapresiasikan karya mereka dan
Kekuatan/ Strength dipertontonkan kepada masyarakat
a) Film pendek memiliki cerita yang luas.
menarik yang dikemas baik, f) Dengan adanya gadget yang semakin
canggih maka film pendek ini dapat

132
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014

diakses dengan mudah menggunakan yang akan dituju, masalah, konflik, dan
smart phone. bagaimana seharusnya ketika semua itu
Ancaman/ Threat ada serta mengatasinya, sehingga mereka
a) Masih sedikitnya kesadaran dapat mengerti mengenai pendidikan
masyarakat yang menyadari bahwa anak-anak yang seharusnya didapat sejak
berkreasi tidak hanya dengan dini karena kita tidak tahu akan jadi seperti
kerajinan tangan, tetapi dalam bentuk apa mereka nanti disaat besar jika mereka
membuat film jauh lebih menunjukan sekolah apa lagi mereka tidak bersekolah,
sisi kreatif yang digunakan dalam serta memberikan inspirasi bagi generasi
pembuatan film ini. muda dalam berkarya membuat film yang
b) Cara berpikir masyarakat yang selalu baik dan berguna bagi masyarakat.
dihadapkan dengan beberapa pilihan
yang ada. Pendekatan Artistik
Pendekatan artistic berhubungan dengan
Analisa Audience nilai estetika yang berhubungan dengan
Demografi tema yang diangkat suatu film pendek.
a. Umur : 25 Tahun – 40 Tahun Karena tema film pendek ini mengangkat
b. Jenis Kelamin: Pria dan wanita tentang drama yang erat hubungannya
c. Pekerjaan : Semua Pekerjaan dengan kehidupan masyarakat, director
d. Pendidikan : Semua Pendidikan menampilkan gaya cinematic pada setiap
e. Agama : Universal scenenya, pemilihan tone colour, font, grid,
Geografis kombinasi sinematografi, dan fotografi
a. Kebangsaan : Indonesia pada cover.
b. Domisili : Jakarta
c. Iklim : Tropis Pendekatan Kreatif
Psikografi Film pendek ini juga mengkombinasikan
a.Tingkat sosial : Kelas sosial menengah element visual seperti desain grafis,
ke bawah tipografi, dan elemen visual lainnya, secara
b.Kepribadian : Pribadi yang cuek, tidak menarik untuk mendapatkan hasil yang
memikirkan kepentingan maksimal. Dengan pemilihan alat produksi
dan kebutuhan orang lain yang baik seperti kamera DSLR dan
terutama anak mereka, penambahan lighting atau pencahayaan
lebih banyak dan beberapa alat bantu pergerakan
menghabiskan waktu kamera, serta penggunaan kertas yang baik
dirumah menonton seperti art paper pada cover dan
televisi. penggunaan case sehingga film yang sudah
baik, ditambah dengan pengemasan yang
Strategi komunikasi baik menambah kesan yang baik dan
Pendekatan Emosional menjadi hasil yang lengkap.
Melalui film pendek ini director ingin
menginspirasi dan memberikan sebuah Pendekatan Rasional
motivasi dalam bentuk film pendek Pendekatan rasional ini memberikan
“TANYA SAMA DENGAN” mulai dari apa informasi yang jelas dan dapat diterima

133
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014

akal dan pikiran, prosesnya dapat 3. Inspirasi


dimengerti sesuai dengan kenyataan dan 4. Motivasi
realitas yang ada. Disini director memiliki 5. Short Movie
tugas untuk mempresentasikan idenya 6. Cinematic
pada sebuah karya yang dapat diterima 7. Production
dimasyarakat, memiliki style yang berbeda, 8. Tanya Sama Dengan
dan berimprovisasi yang sesuai dengan
tema atau ide yang sudah ada. Tidak hanya Key Visual
sampai disitu, director juga memiliki Key visual yang ditampilkan dari film
tanggung jawab pada karya yang mereka pendek ini sebagai elemen utama adalah
buat. pesan motivasi yang terkandung
didalamnya yang biasa kita jumpai dalam
Unique Selling Point realita kehidupan sehari – hari.
Keunikan pada film pendek “TANYA SAMA 1. Seorang anak kecil
DENGAN” terdapat sentuhan cinematic 2. Seorang Pemuda
movie colour tone dan menggunakan letter 3. Kehidupan anak-anak yang tidak
box untuk membantu tampilan terlihat bersekolah
seperti movie layar lebar. Dalam film ini
juga menggunakan unsur desain grafis Key Audio
untuk membantu sebagai visualisasi Key Audio yang dikeluarkan meliputi
tambahan, sesuai dengan script yang ada instrument music piano serta sound effect.
yang membawa kehidupan dunia desain
grafis kedalam film pendek ini. Image
Pada teknisnya menggunakan pengambilan Unsur visual (video) pada film pendek ini
gambar seperti cinematic yang merupakan hasil Direct Of Photography
mempertahankan tingkat grid, screen, dan (D.O.P.) secara langsung oleh director dan
anggle pengambilan gambar sangat bantuan dari cinematographer dari tim
diperhatikan. produksi.
Pemberian warna atau colour tone pada
film ini juga diperhatikan karena akan Tipografi
bergantung pada tema yang ada pada film Untuk kelengkapan informasi yang
pendek tersebut. Film pendek ini disajikan selain unsur video dan fotografi
menceritakan tentang drama, maka gaya pada cover harus adanya unsure tipografi
warna yang digunakan warna yang soft. yang melengkapi, sehingga menjadi
keseimbangan desain yang baik dan
Penerapan Kreatif mengikat informasi yang disajikan.
Key Word Font yang digunakan dalam film pendek
Dari hasil penelitian penulis mendapatkan  Judul Cover
beberapa keyword yang akan dipakai Untuk Cover menggunakan font “Sketch
dalam pembuatan tagline, tema, beberapa Rockwell” yang mewakili kesan yang tegas,
keyword tersebut antara lain: dan simple.
1. Drama
2. Pendidikan

134
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014

Sketch Rockwell Keterangan :


ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUV Judul “Tanya Sama Dengan” menggunakan
WXYZ seperti tulisan tangan untuk menampilkan
AbcdefghIjklmnopqrstuvwxyz kesan sebuah tulisan tangan atau gambar
0123456789 yang di sketsakan dan juga memberikan
 Tagline kesan yang simple dan mudah terbaca oleh
untuk tagline cover menggunakan font masyarakat. Dan mengaitkan kesan
“Chalkduster” yang mewakili kesan yang pendidikan seperti cerita yang telah dibuat
kuat dan fleksibel. dalam film tersebut.
Chalkduster Konsep dari pembuatan logo judul tersebut
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUV dimaksudkan untuk membantu audience
WXYZ dalam memperkirakan sebuah cerita film
AbcdefghIjklmnopqrstuvwxyz yang ada didalamnya.
0123456789 Poster

Warna
Warna Kelvin sekitar 5200 – 5300k
dikarenakan dalam film pendek ini
berceritakan tentang drama dan
bertemakan motivasi da inspirasi.

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL


Logo

Ukuran Buku : A3 (29,7 x 42 cm)


Bahan : Art Carton 260 gr.
Keterangan : Layout atau tata letak
dalam sebuah desain seperti dalam
membuat poster memiliki peranan yang
sangat penting. Layout juga sebagai
pengatur elemen – elemen desain terlihat
rapih dan enak dilihat.
Dalam pemilihan layout harus disesuaikan
dengan konsep, media dan tema yang
dibawanya. Dalam poster ini penulis
menggunakan layout dengan bentuk
pemilihan 3 Grid yang lebih banyak
menghasilkan lebih banyak variasi layout
dan semakin fleksibel penempatan elemen
– elemen layoutnya.

135
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014

Layout disini juga dipadukan dengan Ukuran : A6


fotografi adegan dalam film dan juga Keterangan : Majalah merupakan
penambahan judul serta taglinenya, yang media yang digunakan produser untuk
sesuai dengan pembahasan. mempromosikan film pendek yang akan di
Trailer launching. Dalam artikel dimajalah ini
Media : Youtube, Facebook, Twitter diterangkan mengenai penjelasan tentang
Durasi : 60 detik sinopsis cerita dan mengenai launching
film pendek dan tanggal launching serta
tempat berlangsungnya event launching
tersebut.

X-Banner

Ukuran : 60 X 160 cm
Bahan : Albatros
Majalah Keterangan : Akan ditempatkan
disetiap event atau seminar yang akan
diadakan.

Mug

Ukuran : Diameter 9cm, tinggi


10cm
Keterangan : Akan digunakan sebagai
souvenir di setiap event atau seminar yang
kan diadakan.

136
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014

Goody Bag dapat memudahkan untuk dibawa serta


fleksibel dalam penggunaannya. Selain itu
dibagikan kepada pengunjung yang
mendatangi booth sebagai souvenir.

Hat

Ukuran : 23 x 10 x 30 cm
Bahan : Kanvas. Ukuran : All size
Keterangan : Akan digunakan sebagai Keterangan : Media ini menjadi
souvenir di setiap event atau seminar yang reminder sebagai souvenir dalam bentuk
kan diadakan. topi snapback didesain secara simple
dengan berisikan tulisan judul filmnya.
T-Shirt
DVD

Ukuran : all size


Bahan : Katun
Keterangan : Akan digunakan sebagai Ukuran : 27,31 cm x 18,27 cm
souvenir di setiap event atau seminar yang Bahan : Art Paper
kan diadakan. Keterangan : Akan digunakan sebagai
souvenir di setiap event atau seminar yang
Gimmick Notes kan diadakan.

Ukuran : A6 ( 10.5cm x 14.8cm )


Keterangan : Karena notes memiliki
tingkat kegunaan dalam menulis sebuah
catatan dengan ukuran yang kecil sehingga

137
JURNAL RUPARUPA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014

DAFTAR PUSTAKA

Brata, Bayu V. 2007. Videografi dan Sinematografi praktis. Bandung: PT. Elex Media
Komputindo.
Dharsito, Mohammad. 2012. Basic Photography : Perfect Shoot. Jakarta: Elexmedia
Komputindo.
Effendy, Heru. 2014. Mari Membuat Film. Jakarta: Erlangga
Hofstetter, Fred T. 2001. Multimedia Literacy (Third Edition ed.). USA: McGraw Hill,inc.
Marcelli, Joseph V.1986. Terjemahan HMY Brian, The Five C’s Of Cinematography. Hollywood,
California: Cine/Grafic Publications.
Safanayong, Yongki. 2006. Desain Komunikasi Visual Terpadu. Jakarta: Arte Intermedi.
Semedhi, Bambang. 2011. Sinematografi-Videografi. Bogor: Ghalia Indonesia.
Stockman, Steve. 2011. Terjemahan Sri Noor Verawati, How To Shoot Video That Doesn’t Suck.
Jakarta: Workman Publishing Company.
Wijaya, Yunita. 1999. Tipografi Dalam Komunikasi Visual. Surabaya: Universitas Kristen Petra.
Sanyato, Ebdi Sadjiman. 2006. Metode Perancangan Komunikasi Visual Periklanan. Yogyakarta:
Dimeni Press.
Suyanto, M. 2003. Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta:
Andi Offset.

138

Anda mungkin juga menyukai