Anda di halaman 1dari 19

Film Sebagai Media Pembelajaran

PENDAHULUAN

Film merupakan salah satu alat yang ampuh di tangan orang yang mempergunakannya secara efektif
untuk sesuatu maksud terutama terhadap masyarakat kebanyakan dan juga anak-anak yang memang
lebih banyak menggunakan aspek emosinya dibanding aspek rasionalnya, dan langsung berbicara ke
dalam hati sanubari penonton secara meyakinkan.

Film juga sangat membantu dalam proses pembelajaran, apa yang terpandang oleh mata dan terdengar
oleh telinga, lebih cepat dan lebih mudah diingat daripada apa yang hanya dapat dibaca saja atau hanya
didengar saja.

Pada awalnya, film atau gambar hidup ini hanya berupa serangkaian gambar diam yang diletakkan
rapat-rapat ditunjukkan berganti-ganti dengan kecepatan tinggi, orang yang melihatnya akan mengalami
ilusi seolah-olah terdapat gerakan. Pada perkembangan selanjutnya, William Friese Greene dan Thomas
Alva Edison menciptakan kamera pertama yang secara khusus didesain untuk merekam film gambar
hidup (disebut kinetograph).

Saat ini dengan berkembangnya teknologi, peralatan film sudah mengalami perkembangan yang sangat
pesat. Perkembangan tekhnologi perfilman yang serba digital, telah memberikan kemudahan kepada
kita sebagai praktisi pendidikan, untuk meningkatkan dan mengembangkan pemanfaatan film-film
pendidikan yang lebih kreatif dan inovatif.

Dalam pembahasan makalah ini, kami hanya membahas mengenai pengertian film, kegunannya dalam
pendidikan, kelebihan dan kelemahan film sebagai media pembelajaran, dan jenis-jenis film yang
digunakan dalam pendidikan.

PEMBAHASAN

1.Pengertian dan Fungsi Film dalam Proses Pembelajaran

Film secara sederhana dapat didefinisikan sebagai cerita yang dituturkan kepada penonton melalui
rangkaian gambar bergerak.

Menurut Azhar Arsyad, film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame dimana frame
demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar
itu hidup. Sama halnya dengan film, video dapat menggambarkan suatu obyek yang bergerak bersama-
sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai.1
Fungsi film dalam proses pembelajaran terkait dengan tiga hal, yaitu untuk tujuan kognitif, untuk tujuan
psikomotor, dan untuk tujuan afektif.

Dalam hubungannya dengan tujuan kognitif, film dapat digunakan untuk:

1.Mengajarkan pengenalan kembali atau pembedaan stimulasi gerak yang relevan, seperti kecepatan
obyek yang bergerak, dan sebagainya

2.Mengajarkan aturan dan prinsip. Film dapat juga menunjukkan deretan ungkapan verbal, seperti pada
gambar diam dan media cetak. Misalnya untuk mengajarkan arti ikhlas, ketabahan, dan sebagainya.

3.Memperlihatkan contoh model penampilan, terutama pada situasi yang menunjukkan interaksi
manusia.

Dalam hubungannya dengan tujuan psikomotor, film digunakan untuk memperlihatkan contoh
keterampilan gerak. Media ini juga dapat memperlambat atau mempercepat gerak, mengajarkan cara
menggunakan suatu alat, cara mengerjakan suatu perbuatan, dsn sebagainya. Selain itu, film juga dapat
memberikan umpan balik tertunda kepada siswa secara visual untuk menunjukkan tingkat kemampuan
mereka dalam mengerjakan keterampilan gerak, setelah beberapa waktu kemudian.

Dengan hubungannya dengan tujuan afektif, film dapat mempengaruhi emosi dan sikap seseorang,
yakni dengan menggunakan berbagai cara dan efek. Ia merupakan alat yang cocok untuk
memperagakan informasi afektif, baik melalui efek optis maupun melalui gambaran visual yang
berkaitan.

2.Kelebihan dan Kelemahan Film Sebagai Media Pendidikan

Sebagai media pendidikan film memiliki kelebihan dan kelemahan. Beberapa kelebihan film sebagai
media dalam pendidikan yaitu:

1.Film sangat bagus untuk menjelaskan suatu proses. Misalnya proses penciptaan alam semesta.

2.Film dapat menampilkan kembali masa lalu dan menyajikan kembali kejadian-kejadian sejarah yang
lampau.

3.Film dapat mengatasi keterbatasan jarak dan waktu.

4.Film dapat memikat perhatian anak

5.Film lebih realistis, dapat diulang-ulang, dihentikan, dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan. Hal-hal
yang abstrak menjadi jelas.

6.Film dapat mengatasi keterbatasan daya indera kita (penglihatan)

7.Film dapat merangsang atau memotivasi kegiatan anak-anak.


8.Film dapat digunakan dalam kelompok besar maupun kelompok kecil.

9.Film dapat menyampaikan suara seseorang ahli sekaligus melihat penampilannya.

10.Sangat kuat mempengaruhi emosi seseorang.

Selain kelebihan – kelebihan di atas, film pun tidak lepas dari kelemahannya. Kelemahan film sebagai
media pendidikan antara lain:

1.Harga atau biaya produksi relatif mahal.

2.Pada saat film dipertunjukkan, gambar-gambar bergerak terus sehingga tidak semua siswa mampu
mengikuti informasi yang ingin disampaikan melalui film tersebut.

3.Film yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar yang diinginkan, kecuali
film itu dirancang dan diproduksi khusus untuk kebutuhan sendiri.

Dalam menilai baik tidaknya sebuah film, Omar Hamalik mengemukakan bahwa film yang baik memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:

1.Dapat menarik minat siswa

2.Up to date dalam setting, pakaian, dan lingkungan

3.Sesuai dengan tingkatan kematangan audiens

4.Perbendaharaan bahasa yang dipergunakan secara benar

5.Kesatuan dan sequence-nya cukup teratur

6.Teknis yang dipergunakan cukup memenuhi persyaratan dan cukup memuaskan.2

3.Jenis – jenis Film

Menurut Yudhi Munadi jenis – jenis film untuk konteks pembelajaran diantaranya adalah sebagai
berikut:

a.Film Dokumenter

Menurut Heinich dkk. (1985: 212) film dokumenter adalah film yang dibuat berdasarkan fakta bukan
fiksi dan bukan pula memfiksikan yang fakta. Pola penting dalam film ini menurutnya, adalah
menggambarkan permasalahan kehidupan manusia meliputi bidang ekonomi, budaya, hubungan antar
manusia, etika dan lain sebagainya. Film dokumenter juga bisa menampilkan rekaman penting dari
sejarah manusia. Misalnya, film tentang dampak globalisasi terhadap sosial budaya di suatu daerah atau
negara, film tentang sejarah kemerdekaan Indonesia.
b.Docudrama

Docudrama yaitu film dokumenter yang membutuhkan pengadegan. Kisah – kisah yang ada dalam
docudrama adalah kisah yang diangkat dari kisah nyata dari kehidupannyata, bisa diambil dari sejarah.
Misalnya, kisah teladan para Nabi dan Rasul.

c.Film Drama atau Semidrama

Film drama atau semidrama keduanya melukiskan human relation. Tema-temanya bisa dari kisah nyata
dan bisa juga tidak dari kisah nyata, yakni dari nilai-nilai kehidupan yang kemudian diramu menjadi
sebuah cerita. Misalnya tentang penyesalan orang kafir, dihukum karena pelit, dan sebagainya.

4.Langkah-Langkah Pemanfaatan Film

1.Langkah Persiapan Guru, menyiapkan unit pelajaran, memilih film yang tepat untuk mencapai tujuan
pengajaran. Pertimbangan dalam memilih film:

Panjangnya film

Tingkat rekomendasi film

Tahun produksi

Diskripsi dari film tersebut

2.Mempersiapkan kelas, audien dipersiapkan terlebih dahulu dan menjelaskan bagian-bagian yang harus
mendapat perhatian khusus sewaktu menonton film.

3.Langkah penyajian, dalam penyajian ini harus dipersiapkan perlengkapan yang diperlukan, antara lain:
proyektor / LCD, layar, pengeras suara dan film.

4.Aktivitas lanjutan berupa tanya jawab guna mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap
materi yang disajikan oleh film tersebut.

KESIMPULAN
Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame dimana frame demi frame
diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup.

Film sebagai media pendidikan mempunyai kelebihan dan kelemahan. Film dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
film dokumenter, film docudrama, film drama atau semi drama. Film dokumenter yaitu film yang dibuat
berdasarkan fakta bukan fiksi dan bukan pula memfiksikan yang fakta. Film dokudrama yaitu film
dokumenter yang membutuhkan pengadegan. Kisah – kisah yang ada dalam docudrama adalah kisah
yang diangkat dari kisah nyata dari kehidupannyata, bisa diambil dari sejarah. Film drama atau semi
drama yaitu keduanya melukiskan human relation. Tema-temanya bisa dari kisah nyata dan bisa juga
tidak dari kisah nyata, yakni dari nilai-nilai kehidupan yang kemudian diramu menjadi sebuah cerita.

Langkah pengunaan film sebagai media pengajaran meliputi: langkah persiapan guru, mempersiapkan
kelas, langkah penyajian, aktifitas lanjutan berupa tanya jawab.

DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. H. Asnawir dan M. Basyirudin Usman. Media pembelajaran. Jakarta: Ciputat Press. 2002.

Arief S. Sadiman, dkk. Media pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta:
Rajawali. 2009.

Munadi , Yudhi. Media pembelajaran: Sebuah pendapatan baru. Ciputat:Gaung Persada. 2008.

Arsyad, Azhar. Media pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2009.

Anderson, Ronald H. Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran. Jakarta: Rajawali. 1987.

Film Sebagai Media Pembelajaran | Education ; 3 jan 2013 muh alfi fajerin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar BelakangBAB III PENUTUP | farah angely - Academia.edu 2-0015

BAB IPENDAHULUANA.

Latar Belakang

Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu dasar peningkatan pendidikansecara


keseluruhan. Upaya peningkatan mutu pendidikan menjadi bagian terpadu dari upaya peningkatan
kualitas manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawabsebagai warga
masyarakat.Mutu pendidikan sangat tergantung kepada kualitas guru dan pembelajarannya, sehingga
peningkatan pembelajaran merupakan isu mendasar bagi peningkatan mutu pendidikan
secararasional.Perkembangan media pembelajaran mengikuti arus perkembangan teknologi. Teknologi
paling tua yang dimanfaatkan dalam proses belajar adalah system percetakan yang bekerja atasdasar
fisik mekanik. Kemudian lahir teknologi audio visual yang menggabungkan penemuanmekanik dan
elektronik untuk tujuan pembelajaran. Teknologi yang muncul terakhir adalahteknologi micro-processor
yang melahirkan pemakaian computer dan kegiatan interktif.

B.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah1.

Apa pengertian media audio visual ?2.

Bagaimana karakteistik dan jenis-jenis audio visual ?3.

Bagaimana penggunaan audio-visual dalam pembelajaran ?4.

Bagaimana contoh pemanfaatan media audio visual dalam pembelajaran PAI ?5.

Apa saja kelebihan dan kekurangan media audio visual ?


C.

Tujuan Penulisan Makalah

1.

Untuk mengetahui pengertian media audio visual2.

Untuk mengetahui karakteistik dan jenis-jenis audio visual, dan penggunaan audio-visual dalam
pembelajaran.3.

Untuk mengetahui contoh pemanfaatan media audio visual dalam pembelajaran PAI sertakelebihan dan
kekurangan media audio visual.

D. Manfaat Penulisan Makalah

1.

Dapat berbagi pemikiran dalam bentuk makalah untuk dikaji bersama dalam forum diskusi.2.

Makalah ini diharapkan dapat menjadi sumber wacan dalam upaya memahami media audiovisual.3.

Makalah ini diharapkan dapat dipergunakan menjadi bahan pembanding untuk menyusunmakalah
sejenis.

BAB IIPEMBAHASANA.

Pengertian Media Audio-Visual

Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. jenismedia ini
mempunyai kemampuan yang lebih baik karena meliputi suara dan gambar.
1

[1]

Media audio-visual merupakan media yang digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran.
Dalam media audio visual terdapat dua unsur yang saling bersatu yaitu audio danvisual. Adanya unsur
audio memungkinkan siswa untuk dapat menerima pesan pembelajaran melalui pendengaran,
sedangkan unsur visual memungkinkan penciptakan pesan belajar melalui bentuk visualisasi.

B.

Karakteristik dan Jenis-Jenis Media Audio-Visual

Karakteristik media audio-visual adalah memiliki unsur suara dan unsur gambar. Alat-alataudio visual
merupakan alat-alat “audible” artinya dapat didengar dan alat-alat yang “visible”artinya dapat dilihat.

2[2]

Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputidua jenis media yaitu media
audio dan visual.Dilihat dari segi keadaannya, media audiovisual dibagi menjadi dua yaitu audio-
visualmurni dan audio-visual tidak murni.Adapun perinciannya adalah sebagai berikut:

12

1.

Audio-Visual MurniAudio-visual murni atau sering disebut dengan audio-visual gerak yaitu media yang
dapatmenampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak, unsur suara maupun unsur gambar tersebut
berasal dari suatu sumber.a.

Film BersuaraFilm bersuara ada berbagai macam jenis, ada yang digunakan untuk hiburan seperti
filmkomersial yang diputar di bioskop-bioskop. Akan tetapi, film bersuara yang dimaksud dalm
pembahasan ini ialah film sebagai alat pembelajaran. Film merupakan media yang amat besar
kemampuannya dalam membantu proses belajar mengajar. Film yang baik adalah film yangdapat
memenuhi kebutuhan siswa sehubungan dengan apa yang dipelajari. Oemar Hamalik mengemukakan
prinsip pokok yang berpegang kepada 4-R yaitu : “ The right film in the right place at the right time used
in the right way”.
3[3]

Secara singkat apa yang telah dilihat pada sebuah film, vidio, ataupun televisi hendaknyadapat
memberikan hasil yang nyata kepada siswa. Film yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:a) Sesuai
dengan tema pembelajaran b) Dapat menarik minat siswac) Benar dan autentik d) Up to date dalam
setting, pakaian dan lingkungane) Sesuai dengan tigkat kematangan siswaf) Perbendaharaan bahasa
yang benar.

4[4]

. VideoVideo sebagai media audio-visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin populer
dalam masyarakat kita. Pesan yang disajikan bisa bersifat fakta maupun fiktif, bisa bersifat informative,
edukatif maupun instruksional. Sebagian besar tugas film dapat digantikanoleh video. Tapi tidak berarti
bahwa video akan menggantikan kedudukan film. Media videomerupakan salah satu jenis media audio
visual, selain film yang banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran.

34
El-Lutfiyah

Selasa, 05 Juni 2012

MEDIA FILM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

I. PENDAHULUAN

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan yang signifikan terhadap
berbagai dimensi kehidupan manusia. Oleh karena itu agar pendidikan tidak tertinggal dari
perkembangan Ilmu Pngetahuan dan Teknologi (IPTEK) tersebut perlu adanya penyesuaian-penyesuaian,
terutama yang berkaitan dengan faktor-faktor pengajaran di sekolah. Salah satu faktor tersebut adalah
media pembelajaran, karena dengan adanya media dalam pembelajaran dapat membantu para guru
dan staf pengajar dalam menyampaikan pesan pembelajaran serta lebih cepat dan lebih mudah
ditangkap oleh para siswa. Media memiliki kekuatan-kekuatan yang positif dan sinergi yang mampu
merubah sikap dan tingkah laku ke arah perubahan yang kreatif dan dinamis. Sehubungan dengan hal
itu, peran media sangat dibutuhkan dalam pembelajaran dimana dalam perkembangannya saat ini
media bukan lagi dipandang sekendar alat bantu tetapi merupakan bagian yang integral dalam
pendidikan dan pembelajaran.

Dalam makalah ini akan lebih ditekankan tentang pembahasan media film. Dimana media film
merupakan bagian dari media pembelajaran, sehingga diharap para siswa dapat lebih mudah
menangkap materi pembelajaran yang disampaikan lewat pemutaran film tersebut. Film menarik sekali
digunakan sebagai alat pengajaran dan hendaknya mendapat perhatian yang lebih banyak. Film juga
bersifat edukatif yang mampu menghibur sehingga dapat dengan mudah menyampaikam materi
pelajaran kepada siswa secara baik yang berdaya guna dan berhasil guna. Penjelasan tentang media
film sebagai media pembelajaran yang lebih lanjut akan disampaikan sebagai berikut.

II. RUMUSAN MASALAH

A. Apakah Pengertian Media Film?

B. Bagaimana Pemanfaatan Media Film sebagai Media Pembelajaran?

C. Bagaimana Karakteristik Media Film Sebagai Media Pembelajaran?

D. Apa Saja Keunggulan dan Kelemahan Media Film sebagai Media Pembelajaran?
III. PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Film

Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame di mana frame demi frame
diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup.
Film bergerak dengan cepat dan bergantian sehingga memberikan visual yang kontinu.[1] Atau film
adalah serangkaian gambar yang diproyeksikan ke layar pada kecepatan tertentu sehingga menjadikan
urutan tingkatan yang berjalan terus sehingga menggambarkan pergerakan yang nampak normal. Film
pada hakikatnya merupakan penemuan baru dalam interaksi belajar mengajar yang mengkombenasikan
dua macam indera pada saat yang sama.[2]

Film yang dimaksudkan di sini adalah film sebagai alat audio visual untuk pelajaran, penerangan, atau
penyuluhan. Banyak hal-hal yang dapat dijelaskan melalui film, antara lain tentang proses yang terjadi
dalam tubuh kita atau yang terjadi dalam suatu industri, kejadian-kejadian dalam alam, tata cara
kehidupan di negara asing, berbagai industri dan pertambangan, mengajarkan suatu ketrampilan,
sejarah kehidupan orang-orang besar dan sebagainya.[3]

B. Pemanfaatan Media Film Sebagai Media Pembelajaran

Menggunakan film dalam pendidikan dan pengajaran di kelas sangat berguna atau bermanfaat terutama
untuk:

1. Mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa.

2. Menambah daya ingat pada pelajaran.

3. Mengembangkan daya fantasi anak didik.

4. Menumbuhkan minat dan motivasi belajar.[4]

Carpenter dan Greenhill (1956) dalam mengkaji hasil-hasil penelitian tentang film menyimpulkan
sebagai berikut:

1. Film yang diproduksi dengan baik, bila digunakan baik sendirian maupun dalam suatu seri dapat
diterapkan sebagai alat utama untuk mengajar ketarampilan penampilan (performance) tertentu dan
untuk menyampaikan beberapa jenis data faktual.

2. Tes setelah menonton akan meingkatkan belajar, jika siswa telah diberi tahu apa yang harus
diperhatikannya dalam film, dan bahwa mereka akan di tes tentang isi film tersebut.
3. Siswa akan belajar lebih banyak jika diberi petunjuk studi untuk tiap film yang dipakai dalam
kegiatan belajar-mengajar.

4. Mencatat sambil menonton film hendaknya dicegah, karena hal itu akan mengganggu perhatian
siswa trhadap film itu sendiri.

5. Pertunjukan film secara bergantian dapat meningkatkan belajar.

6. Film-film pendek dapat dipenggal menjadi film sambung dan bermanfaat untuk kepentingan
praktek atau latihan.

7. Siswa dapat menonton film selama satu jam tanpa mengurangi keefektifan dari tujuan pertemuan
tersebut.

8. Keefektifan belajar melalui film harus dievaluasi.

9. Sesudah sebuah film dipertunjukkan, lalu pokok-pokok isinya dijelaskan dan didiskusikan, akan
mengurangi salah pengertian di kalangan siswa.

10. Kegiatan lanjutan setelah menonton film hendaknya digalakkan untuk memungkinkan pemahaman
yang lebih tuntas.[5]

Film harus dipilih agar sesuai dengan pelajaran yang sedang diberikan. Untuk itu guru harus mengenal
film yang tersedia dan lebih dahulu melihatnya untuk mengetahui manfaatnya bagi pelajaran. Sesudah
film dipertunjukkan perlu diadakan diskusi, yang juga perlu disisapkan sebelumnya. Ada kalanya film
tertentu perlu diputar dua kali atau lebih utuk memperhatikan aspek-aspek tertentu. Agar anak-anak
jangan hanya memandang film itu sebagai hiburan, sebelumnya mereka ditugaskan untuk
memperhatikan hal-hal tertentu. Sesudah itu dapat ditest berapa banyakkah yang dapat mereka
tangkap dari film itu.[6]

a. Langkah Penggunaan Film

Ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam penggunaan film sebagai media pengajaran.
Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:

1) Langkah Persiapan Guru

Pertama-tama guru harus mempersiapkan unit pelajaran terlebih dahulu. Kemudian baru memilih film
yang tepat untuk mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Juga perlu diketahui panjangnya film
tersebut, tingkat rekomendasi film, tahun produksi serta diskripsi dari film tersebut. Selain itu film
tersebut diujicobakan memuat rencana secara eksplisit cara menghubungkan film terebut dengan
kegiatan-kegiatan lainnya.
2) Mempersiapkan Kelas

Audien dipersiapkan terlebih dahulu supaya mereka mendapat jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
yang timbul dalam pikiran mereka sewaktu menyaksikan film tersebut. Untuk itu dapat dilakukan hal-hal
sebagai berikut: menjelaskan maksud pembuatan film, menjelaskan secara ringkas isi film, menjelaskan
bagian-bagian yang harus mendapat perhatian khusus sewaktu menonton film, harus dijelaskan
mengapa terdapat ketidakcocokan pendapat dengan bagian isi film bila ditemui ketidak sesuaian.

3) Langkah Penyajian

Setelah audien dipersiapkan barulah film diputar. Dalam penyajian ini harus disiapkan perlengkapan
yang diperlukan antara lain: proyektor, layar, pengeras suara, power cord, film, ekstra roll, dan tempat
proyektor. Guru harus memperhatikan keadaan ruangan gelap atau tidak dan juga guru dapat
menghubungkannya dengan berbagai alat lainnya.

4) Aktivitas Lanjutan

Aktivitas lanjutan ini dapat berupa tanya jawab, guna mengetahui sejauh mana pemahaman audien/
siswa terhadap materi yang disajikan. Kalau masih terdapat kekeliruan bisa dilakukan dengan
pengulangan pemutaran film tersebut. Pengertian yang diperoleh audien dari melihat film akan lebih
banyak manfaatnya bila diikuti dengan aktivitas lanjutan. Aktivitas tersebut dapat berupa: membaca
buku tentang masalah yang ditonton jika buku tersebut tersedia, membuat karangan tentang apa yang
telah ditonton, mengunjungi lokasi di mana film tersebut dibuat, jika dipandang perlu adakan tes atau
ujian tentang materi yang disajikan lewat film tersebut.[7]

b. Teknik Pembuatan Film

1) Direct Photography, yaitu mencatat atau merekam objek sebagaimana terjadi sesungguhnya,
seperti yang dilihat sesuai dengan kenyataan. Film-film pengajaran biasanya dilakukan secara direct
photography.

2) Slow Motion Photography, teknik ini merubah kecepatan gerak gambar yang terlalu cepat menjadi
lambat, sehingga mudah disaksikan dengan ril, misalnya burung, tendangan bola oleh pemain, dan
sebagainya.

3) Lapse Photography, teknik ini berupa gerakan-gerakan gambar yang lamban dan terlalu lama
diikuti oleh mata kemudian dipercepat sesuai dengan kebutuhan. Misalnya tumbuhnya tanam-tanaman,
mekarnya sekuntum bunga, proses erosi, gerakan salju yang menghendaki waktu berjam-jam atau
berhari-hari.

4) Animated Photography, teknik ini dilakukan dengan cara animasi, yaitu sesuatu yang abstrak dapat
dikonkritkan. Misalnya untuk menjelaskan aliran listrik, teori pemerintahan, dan sebagainya.
5) Photomicrography, melalui teknik ini objek-objek yang terlalu kecil dapat diperbesar dan dapat
diperluas. Teknik ini sangat bermanfaat dalam mempelajari science dan kesehatan. Misalnya reproduksi
sel-sel, kehidupan hewan, dan sebagainya.

6) Telescopic Photography, teknik ini mempergunakan lensa yang dapat menangkap objek yang
terlalu jauh untuk dilihat dengan mata. Misalnya mengamati bintang-bintang di langit, atau burung-
burung yang terbang jauh, binatang buas, dan sebagainya.

7) Film Monography, yaiut teknik yang paling sederhana dan murah, dengan jalan memotret gambar-
gambar biasa dengan menghadapkan kamera kepada objek satu demi satu secara teratur, sehingga
seolah-olah gambar itu sendiri yang bergerak.[8]

C. Karakteristik Media Film Sebagai Media Pembelajaran

Secara singkat apa yang dapat dilihat pada sebuah film hendaknya dapat memberikan hasil yang nyata
bagi audien. Dalam menilai baik tidaknya sebuah film. Oemar Hamalik mengemukakan bahwa film yang
baik memiliki karakteristik atau ciri-ciri sebagai berikut:

1. Dapat menarik minat siswa/ anak.

2. Benar dan autentik.

3. Up to date dalam setting, pakaian, dan lingkungan.

4. Sesuai dengan kematangan audien.

5. Perbendaharaan bahasa yang dipergunakan secara benar.

6. Kesatuan dan squence-nya cukup teratur.

7. Teknis yang dipergunakan cukup memenuhi persyaratan dan cukup memuaskan.[9]

Secara ringkasnya dapat dikatakan bahwa suatu film dikatakan baik bila memenuhi beberapa syarat,
diantaranya adalah sangat menarik minat siswa dan autentik, up to date, sesuai dengan tingkat
kematangan anak, bahasanya baik dan tepat, mendorong keaktifan siswa sejalan dengan isi pelajaran
dan memuaskan dari segi teknik.[10]

D. Keunggulan Dan Kekurangan Media Film

Film kurang efektif jika diberikan tersendiri,karena itu harus digunakan dengan metode lain setelah
penayangan film selesai. Film berperan sebagai penarik perhatian yang bersifat menghibur. Berikut
beberapa keunggulan dan kelemahan media film. (Behrens dan Evens, 1984)

1. Keunggulan Film

a. Menarik perhatian.
b. Dapat menunjukkan langkah atau tahapan yang diperlukan untuk melakukan tugas tertentu.

c. Dapat menayangkan peristiwa atau acara yang telah terjadi.

d. Dapat dipercepat dan diperlambat untuk menganalisis tindakan atau pertumbuhan tertentu.

e. Dapat diperbesar agar dapat dilihat dengan mudah.

f. Dapat diperpendek dan diperpanjang waktunya.

g. Dapat memotret kenyataan.

h. Dapat menimbulkan emosi.

i. Dapat digunakan untuk menggambarkan tindakan secara jelas dan cermat.

2. Kelemahan Film

a. Mahal.

b. Jika digunakan kurang tepat akan berdampak kurang baik.

c. Kurang efektif untuk memberikan pengajaran yang sesungguhnya.

d. Baru bermanfaat jika digunakan sebagai pelengkan dari metode pengajaran yang lain. [11]

IV. ANALISIS

Dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dewasa sekarang ini proses belajar-
mengajar telah mengalami perubahan-perubahan yang signifikan dalam sistem pembelajaran, sehingga
diharap pembelajaran dapat mengadakan penyesuaian-penyesuaian untuk mengikuti perkembangan
zaman. Penyesuaian tersebut salah satunya dengan penggunaan media karena media menjadi bagian
yang integral dalam progam pengajaran. Media pembelajaran yang baik adalah media pembelajaran
yang merangsang minat siswa dalam proses belajar mengajar. Salah satu media pembelajaran yang
memenuhi kriteria tersebut dan efektif serta menghibur yang diberikan dalam proses pembelajaran
adalah dengan menggunakan Media Film, karena media film sebagai media pembelajaran telah diterima
sebagai salah satu media audio visual yang paling populer dan digemari baik dari kalangan anak-anak
ataupun orang dewasa, baik dari kota-kota besar maupun kecil, karena media film sangat lekat dengan
kehidupan masyarakat sehari-hari.

Film sendiri merupakan media yang dipakai untuk merekam suatu keadaaan atau mengemukakan
sesuatu. Film dipakai untuk memenuhi suatu kebutuhan umum yaitu mengkomunikasikan suatu
gagasan, pesan, atau kenyataan, karena keunikan dimensinya. Dari sebuah penelitian sendiri juga
mengungkapkan bahwa film terbukti secara signifikan lebih baik dari media yang lain dalam hal
mengingat dan mampu mempengaruhi emosional dari para siswa.

Dalam banyak hal media film sangat membantu dalam menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang
diinginkan secara tepat dan akurat, karena mampu untuk memperkaya dan memperkembangan
pengetahuan, kebudayaan serta dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-
konsep yang rumit, mengajarkan ketrampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu, dan
mempengaruhi sikap. Film yang baik adalah film yang dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam
hubungannya dengan apa yang dipelajari.

Menggunakan film dalam pendidikan dan pengajaran di kelas sangat berguna dan bermanfaat terutama
untuk: Mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa. Menambah daya ingat pada pelajaran.
Mengembangkan daya fantasi anak didik. Menumbuhkan minat dan motivasi belajar.

Dalam menggunakan media film juga diperlukan langkah-langkah agar pengguanaanya sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Langkah-langkah dalam penggunaan media film tersebut
seperti harus memperhatikan: 1) Langkah persiapan guru, sehingga seorang guru dapat menetapkan
tujuan yang akan dicapai dari penggunaan film yang berhubungan dengan pelajaran yanga akan
dijelaskan. 2) Langkah persiapan kelas, yaitu menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan untuk
pemutaran film tersebut serta persiapan siswa agar dapat mengikuti, mencatat, menganalisis, mengritik,
dan lain-lain dari isi film pendidikan tersebut. 3) Langkah penyajian film, ini berhubungan dengan
kecepatan atau kelambatan pemutaran film serta film bisa diputar ulang apabila ada hal-hal penting
yang harus dianalisis. 4) Langkah lanjutan atau aplikasi, maksudnya setelah pemutaran film tersebut
diadakan kegiatan belajar sebagai tindak lanjut dari penggunaan film, seperti halnya diadakan diskusi,
laporan, ringkasan, pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan pemutaran film tersebut.

Selain harus memperhatikan langkah-langkah dalam penggunaan film, juga para guru diharap dapat
memperhatikan teknik-teknik pembuatan film agar dalam penggunaan film pengetahuannya dapat
selaras dan seimbang. Berikut adalah teknik-teknik pembuatan film diantaranya adalah 1) Mencatat
atau merekam objek sebagaimana terjadi sesungguhnya, seperti yang dilihat sesuai dengan kenyataan
(Direct Photography). 2) Merubah kecepatan gerak gambar yang terlalu cepat menjadi lambat, sehingga
mudah disaksikan dengan ril (Slow Motion Photography). 3) Berupa gerakan-gerakan gambar yang
lamban dan terlalu lama diikuti oleh mata kemudian dipercepat sesuai dengan kebutuhan (Lapse
Photography). 4) Dilakukan dengan cara animasi, yaitu sesuatu yang abstrak dapat dikonkritkan
(Animated Photography). 5) Objek-objek yang terlalu kecil dapat diperbesar dan dapat diperluas
(Photomicrography), teknik ini sangat bermanfaat dalam mempelajari science dan kesehatan. 6)
Mempergunakan lensa yang dapat menangkap objek yang terlalu jauh untuk dilihat dengan mata
(Telescopic Photography). 7) Teknik yang paling sederhana dan murah, dengan jalan memotret gambar-
gambar biasa dengan menghadapkan kamera kepada objek satu demi satu secara teratur, sehingga
seolah-olah gambar itu sendiri yang bergerak (Film Monography).

Setiap media tak luput dari keunggulan dan kelemahan dalam proses pembelajaran. Demikian pula
dengan media film yang sejatinya merupakan salah satu bagian dari media pembelajaran. Keunggulan
dan kelemahan tersebut telah dijelaskan dalam makalah di atas. Seperti dalam keunggulan film harus
menarik perhatian. Dapat menunjukkan langkah atau tahapan yang diperlukan untuk melakukan tugas
tertentu. Dapat menayangkan peristiwa atau acara yang telah terjadi. Dapat dipercepat dan diperlambat
untuk menganalisis tindakan atau pertumbuhan tertentu. Dapat diperbesar agar dapat dilihat dengan
mudah. Dapat diperpendek dan diperpanjang waktunya. Dapat memotret kenyataan. Dapat
menimbulkan emosi. Dapat digunakan untuk menggambarkan tindakan secara jelas dan cermat.
Sedangkan dari segi kelemahan film selain mahal juga jika digunakan kurang tepat akan berdampak
kurang baik, kurang efektif untuk memberikan pengajaran yang sesungguhnya, baru bermanfaat jika
digunakan sebagai pelengkan dari metode pengajaran yang lain.

Demikianlah analisis dari media film sebagai media pembelajaran yang agar dengan penggunaan atau
penerapannya dapat mencapai tujuan materi pembelajaran yang ingin disampaikan, serta media film
dapat membantu dalam membentuk karakteristik siswa menuju ke arah yang lebih dinamis dan kreatif.

V. KESIMPULAN

A. Pengertian Film adalah serangkaian gambar yang diproyeksikan ke layar pada kecepatan tertentu
sehingga menjadikan urutan tingkatan yang berjalan terus sehingga menggambarkan pergerakan yang
nampak normal.

B. Pemanfaatan Media Film Sebagai Media Pembelajaran terutama untuk:

1. Mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa.

2. Menambah daya ingat pada pelajaran.

3. Mengembangkan daya fantasi anak didik.

4. Menumbuhkan minat dan motivasi belajar.

C. Ada beberapa langkah dalam penggunaan film sebagai berikut:

1. Langkah Persiapan Guru

2. Mempersiapkan Kelas

3. Langkah Penyajian

4. Aktivitas Lanjutan

D. Ada beberapa teknik pembuatan film, diantaranya:

1. Direct Photography.

2. Slow Motion Photography.


3. Lapse Photography.

4. Animated Photography.

5. Photomicrography.

6. Telescopic Photography.

7. Film Monography.

E. Keunggulan dan Kelemahan Film:

1. Keunggulan:

a. Menarik perhatian.

b. Dapat menunjukkan langkah atau tahapan yang diperlukan untuk melakukan tugas tertentu.

c. Dapat menayangkan peristiwa atau acara yang telah terjadi.

d. Dapat dipercepat dan diperlambat untuk menganalisis tindakan atau pertumbuhan tertentu.

e. Dapat diperbesar agar dapat dilihat dengan mudah.

f. Dapat diperpendek dan diperpanjang waktunya.

g. Dapat memotret kenyataan.

h. Dapat menimbulkan emosi.

i. Dapat digunakan untuk menggambarkan tindakan secara jelas dan cermat.

2. Kelemahan Film:

a. Mahal.

b. Jika digunakan kurang tepat akan berdampak kurang baik.

c. Kurang efektif untuk memberikan pengajaran yang sesungguhnya.

d. Baru bermanfaat jika digunakan sebagai pelengkan dari metode pengajaran yang lain.

VI. PENUTUP

Demikian makalah yang dapat kami buat, kami sadar makalah ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu
kritik dan saran yang konstruktif yang sangat kami harapkan untuk perbaikan makalah ini dan makalah
yang selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amien.
DAFTAR PUSTAKA

Azhar, Arsyad. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Nasution, Zulkarimein.1984. Media Dalam Pembelajaran. Jakarta: CV. Rajawali

Nasution. 2011. Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Sudjana, Nana. 1995. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Suprijanto. 2009. Pendidikan Orang Dewasa. Jakarta: PT Bumi Aksara

Usman, Basyiruddin. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers

Anda mungkin juga menyukai