Banyak hal, sebab dan alasan yang membuat do’a tidak diijabah. Tapi kita sebagai
hamba, sebagai makhluk, harus mengerti, harus memahami kondisi diri kita. karena kita perlu
melakukan hal-hal yang dapat membuat doa dapat diijabah.
Ada juga do’a yang langsung diijabah walaupun orang yang berdo’a merupakan seorang ahli
maksiat. Contoh berapa banyak orang kafir dan munafik yang sukses. Hal itu merupakan
salah satu bentuk bahwa Allah tidak ingin mendengarnya berdo’a dan memohon kepada-Nya,
maka selalu cepat dikabulkan segala keinginannya. Golongan ini merupakan golongan yang
tidak dicintai oleh Allah SWT.
Jangan pernah berpikir, bahwa Allah tidak mendengar doa karena kita banyak melakukan
maksiat. Karena Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui, Maha Melihat, dan yang paling
mengerti kita. Karena Allah lah yang menciptakan kita.
Ada golongan manusia yang doanya belum diijabah karena Allah masih ingin mendengar
doa2nya, karena Allah tidak ingin hamba tersebut cepat-cepat meninggalkannya, dengan
belum mengabulkan doanya. Karena kebanyakan sifat manusia, adalah datang ketika
butuhnya, ketika sudah tidak ada tempat untuk meminta maka ia meminta kepada Allah untuk
mengabulkan doa2nya. Lalu setelah do’anya dikabulkan, hamba tersebut akan lupa lagi
dengan penolong & pengabul do’anya. Hal tersebut merupakan salah satu faktor do’a kita
belum diijabah, karena Allah masih menginginkan kita dekat dengan-Nya.
Ada cerita di tarim seseorang menderita sakit yang sidah komplikasi, dan disemangati
serta dikasihani oleh anaknya. Lalu ia berbicara kepada aanaknya “Bukan aku yang
seharusnya kau kasihani, bahwa sesungguhnya orang yang sakit adalah yang tidak
berdzikir kepada Allah SWT”
Selain itu, “jangan pernah kita menyepelekan siapapun, karena kita tidak tau orang
yang kita remehkan ternyata adalah orang yang dicintai Allah”
Terdapat beberapa pemikiran tentang do’a yang belum diijabah adalah Karena dosa
kita terlalu banyak.
bukan doa kita tidak diijabah, tapi Allah sudah mengijabah do’a kita. Namun, kita
seakan memiliki tameng yang sulit dimasuki oleh Rahmat Allah karena sering
melakukan hal maksiat dan dilarang oleh Allah.
Jadi sebenarnya Allah memberi apapun yang kita inginkan, kita mendapatkannya,
namun tidak kita rasakan karena terhalang oleh perbuatan maksiat yang kita lakukan..
Terdapat cerita seorang laki2 yang sedang safar untuk hal yang baik. Di perjalanan, ia
mengangkat tangannya ke langit untuk berdoa kepada Allah. Lalu ia menyebut 99
nama Allah sebelum memanjatkan do’anya. Allah itu Maha Malu ketika ada
hambanya yang berdoa apalagi sedang safar, menyebut nama-nama indahNya dan
mengangkat tangan, Allah malu untuk tidak mengabulkan doanya. Lalu ia didatangi
oleh Nabi “apakah kau tau apa dan bagaimana caramu berdo’a tentang apa yang kamu
minta?” dijawab “tidak tahu Ya Nabi, karena Allah yang paling tau”. Kata Rasul “kau
musafir, mengangkat tangan, juga menyebut nama-namaNya dengan cara itu Allah
akan mengabulkan doamu. Tapi, Allah mustalih mengijabah do’amu tadi, karena
makanan, minuman yang kamu makan, serta pakaian yang kamu pakai itu haram”
*betapa banyak makanan yang viral zaman sekarang, yang kita tidak tau kehalalan
dan kendungan komposisinya, bahkan sampai beli berulang kali.
Jika sesuatu yang haram masuk ke dalam tubuh, akan sangat sulit dipisahkan dan
dikeluarkan dari tubuh.
Oleh karena itu, kita harus sangat teliti tentang apa yang kita pakai dan apa yang
masuk ke dalam tubuh kita. Diteliti mulai dari komposisi makanan/minuman, uang
yang kita pakai untuk membeli makanan dan pakaian jangan sampai uang dari hasil
pekerjaan haram dan riba (karena orang yang memakan uang riba, akan diperangi
oleh Allah SWT). Hal tersebut terkait dengan kehalalan juga merupakan faktor tidak
diijabahnya do’a kita oleh Allah SWT.
Ada cerita di Qur’an, seseorang yang sebenarnya tidak tuli, namun hanya tuli tentang
kebaikan (seperti ada yang menyumbat). Karena dalam tubuhnya terdapat sesuatu
yang haram.
Kita juga sebagai muslim harus mengahafalkan 99 nama Allah, dan kita juga bisa
memilah nama Allah yang cocok kita sebut dengan permasalahan dan do’a yang kita
minta. Mana yang cocok dengan hajat dan keinginan kita