“sudahkah kita menaruh cinta kepada Rasulullah SAW? Apakah kita masih suk
mengeluh? Apa yang telah kita rela korbankan untuk Rasulullah SAW. Sedangkan Rasulullah
SAW rela mengorbankan apapun demi umatnya. Bahkan beliau mengenal umatnya, lebih
dari seorang ibu mengenal anaknya. Bahkan Rasulullah mencintai kita”
“Saat Rasulullah dihadapi kematian, Rasulullah mengingat umatnya. Saat Rasulullah
dibangkitkan, Rasulullah mengingat umatnya. Apakah kita telah mengingat Rasulullah? Apa
kita hanya mengingat Rasulullah saat menghadiri majelis dan membaca maulid? Sungguh,
hendaklah kita mengingat Rasulullah sepanjang masa.”
Bersyukur menjadi umat Rasulullah itu, dengan mengikuti sunnah-sunnah Rasulullah,
Rasulullah bersabda “barangsiapa yang menghidupkan Sunnah ku maka, Ia sungguh telah
mencintaiku. Barang siapa yang mencintaiku, maka ia akan dikumpukan bersamaku di
Surga”. Syukur yang kedua dilakukan dengan membuat senang Rasulullah SAW, karena
Rasulullah SAW di padang mahsyar nanti tidak ingin masuk Surga sebelum para Umatnya
masuk Surga.