Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


Hakikat mencintai ALLAH SWT, khauf,roja dan
tawakal
GURU MAPEL : H . IRWAN IHYA ULUMUDIN

Disusun oleh:
 PERMANA MAJID
 ABI AHMAD

SMK ANNIHAYAH
RAWAMERTA-KARAWANG
Jl. Raya Rawamerta, Sukamerta, Kec. Rawamerta, Kab. Karawang, Jawa Barat 41382
Official_SMKAnnihayah : 087785244776 – website: http:// smkannihayah.sch.id
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan segala kekurangan dalam
makalah ini kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca dan kepada BPK/IBU GURU agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Hakikat Mancuntai Allah SWT, Khauf,
Roja, dan Tawakal. Dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Wa’alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Karawang, 07 Maret 2024

PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG MAKALA

 Hakikat Cinta Kepada Allah SWT


Mencintai Allah termasuk kedalam hal yang sangat terpenting , hal itu di karena kan mencintai
Allah menjadi pokok dalam ibadah. Arti atau makna dari mencintai atau cinta tidak hanya terpaku
sebatas cinta kita untuk sesama saja, akan tetapi makna yang terkandung dalam cinta itu lebih dalam
lagi dan lebih luas lagi. Cinta yang lebih utama dan yang memiliki kemuliaan dan keagungan adalah
cinta kita kepada Allah Subhana wata'ala, inilah cinta yang paling utama.

Di saat seorang hamba sudah cinta kepada Allah, maka bukti cintanya yang bisa dia tunjukkan
adalah dengan menaati segala kewajiban yang diperintahkan kepadanya dan selalu menjauhi segala
hal yang dilarang atau diharamkan bagi tiap-tiap hamba Allah. Akan tetapi jika kita hanya mengatakan
bahwa kita "cinta kepada Allah" tanpa memberikan bukti melainkan hanya sebuah pernyataan saja,
maka pernyataan kita tersebut benar-benar tidak bermakna dan tidak bermanfaat sama sekali.
Sebagaimana Allah Subhana wata'ala berfirman dalam Al-Qur'an yang artinya:

“Katakanlah (wahai muhammad): Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku,
niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” (Ali Imran: 31).

Dari ayat tersebut diatas sudah jelas bagaimana cara kita untuk membuktikan cinta kita
kepada Allah agar tidak hanya menjadi sebuah omong kosong belaka, yaitu dengan mengikuti nabi
Muhammad Saw baik dalam hal yang diwajibkan atas kita, hal yang diharamkan kepada kita dan
segala sunah yang beliau contoh kan.

 Hakikat khauf (Takut Kepada Allah Swt)


Khauf atau kepada Allah adalah sebuah perasaan kita yang takut akan segala balasan dan
ancaman yang pasti dari Allah kepada hambanya yang melanggar segala hal yang diharamkan atau hal
yang tidak diperbolehkan oleh Allah. Takut yang ditunjukkan seorang hamba kepada Allah
bermacam-macam baik takut neraka, adzab kubur, bahkan hilangnya iman dari hatinya.

Takut adalah bagian dari ibadah hati kita, dan menjadi salah satu hal yang sangat agung yang
dapat menunjukkan kehambaan kita kepada Allah Subhana wata'ala
 Hakikat Roja,(Berharap Kepada Allah Swt)
Raja' atau berharap/ rasa harap kita kepada Allah maksudnya ialah kita berharap akan diberikan
nya segala sesuatu yang baik, baik berupa harapan kita kepada Allah agar Allah menerima amal
ibadah kita, harapan kita agar dimasukkan ke dalam Jannah nya Allah Subhana wata'ala dan lain
sebagainya. Dengan adanya rasa berharap kepada Allah maka akan menjadikan kita menjadi
pribadi/seorang hamba yang terus melakukan amal ibadah yang terbaik dan sebaik-baik mungkin.
Yaa, walaupun kita sebagai manusia biasa yang terkadang atau sesekali kita jatuh kedalam perbuatan
dosa dengan rasa harap di hati kita ini maka kita akan selalu bertaubat dan selalu berusaha
meningkatkan dan memperbaiki segala amal ibadah kita sebagaimana yang terkandung dalam firman
Allah SWT yang artinya:

“Wahai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu
berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.
Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Az Zumar: 53)

 Hakikat Tawakal (Berserah Diri Kepada Allah swt)


Tawakal kepada Allah atau berserah diri kepada Allah ialah suatu hal dimana kita memasrahkan
segala hasil atau segala sesuatu nya kepada baik rezeki, dan takdir. Akan tetapi bentuk kepasrahan kita
Kepada Allah ini tidaklah benar jika kita mempasrahkan segala bentuk urusan kita kepada Allah tanpa
kita dahului dengan Ikhtiar/ Usaha kita, walaupun segala sesuatu nya yang ada di dunia bahkan di
seluruh alam semesta ini sudah berada dalam ketentuan dan takdir Allah kita tetap harus melakukan
segala sesuatu nya dengan semaksimal mungkin untuk mendapatkan hasil yang kita inginkan. nah,
untuk hasilnya inilah kita pasrahkan kepada Allah, karena segala sesuatu yang kita lakukan dengan
sangat bersungguh-sungguh belum tentu berhasil, akan tetapi jika kita mempasrahkan urusan kita itu
kepada Allah maka apapun hasilnya kita dapat dengan ikhlas menerimanya karena jikalaupun tidak
berhasil sesuatu yang kita usahakan maka percayalah bahwa Allah telah mempersiapkan yang lebih
baik dan hasil yang lebih manis dari yang kita usahakan.

II. RUMUSAN MASALAH

 Apa manfaat bertawakal ?


 Bagaimana keterkaitan khauf dan roja ?
 Apa hakikat mencintai Allah Swt ?
III. TUJUAN PENULISAN

Sebagaimana yang telah di uraikan sebelumnya, berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah
diatas maka tujuan penulisan makalah ini yaitu:

1) untuk mengetahui arti dari pendidikan agama islam dan Analisis tentang hakikat mencintai Allah
Swt.

2) untuk mengetahui apa itu khauf dan roja.

3) untuk membahas sikap tawakal seperti apa.


BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Hakikat Mencintai Allah Swt


Cinta kepada Allah Swt. (mahabbatullah) berarti menempatkan Allah Swt. Di dalam hati
sanubari, dan merupakan tingkatan cinta tertinggi dan hakiki.Cinta seseorang kepada Allah tumbuh
dari pengaruh akal dan jiwa yang kuat akibat berpikir mendalam terhadap kekuasaan-Nya di langit
dan bumi.

Pengertian Hakikat khauf (Takut Kepada Allah Swt)

Takut kepada Allah Swt. dapat berupa rasa takut tidak diterimanya taubat, takut tidak mampu
istikamah dalam beramal saleh, takut akan mengikuti hawa nafsu, takut tertipu oleh gemerlap
duniawi, takut terperosok dalam jurang maksiat, takut atas siksa kubur, takut terjebak pada kesibukan
yang melalalikan dari Allah Swt. Takut menjadi sombong karena memperoleh nikmat dari Allah Swt.,
Takut mendapatkan siksaan di dunia dan takut tidak mendapatkan nikmat surga.

Pengertian Hakikat Roja,(Berharap Kepada Allah Swt)

Raja’ berarti berharap untuk memperoleh rahmat dan karunia Allah Swt.Sifat khauf dapat
mencegah seseorang berbuat dosa, sedangkan raja’ dapat mendorong untuk taat kepada Allah Swt.

Pengertian Hakikat Tawakal (Berserah Diri Kepada Allah swt)

Tawakal adalah mewakilkan atau menyerahkan hasil usahanya kepada Allah Swt. Setelah
didahului dengan ikhtiar yang sungguh-sungguh. Seseorang yang menerapkan sikap tawakal akan
tumbuh keyakinan bahwa tidak ada satu pun amal kebaikan yang sia-sia.
BAB III
PENUTUP

Wallahu a'lam bishawab, Hanya kepada Allah saya memohon ampun, kepada para pembaca
saya sebagai penulis kurang dan lebihnya saya mohon maaf. Akhirul kalam Wabillahi Taufik
Walhidayah, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai