Disusun oleh:
PERMANA MAJID
ABI AHMAD
SMK ANNIHAYAH
RAWAMERTA-KARAWANG
Jl. Raya Rawamerta, Sukamerta, Kec. Rawamerta, Kab. Karawang, Jawa Barat 41382
Official_SMKAnnihayah : 087785244776 – website: http:// smkannihayah.sch.id
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan segala kekurangan dalam
makalah ini kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca dan kepada BPK/IBU GURU agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Hakikat Mancuntai Allah SWT, Khauf,
Roja, dan Tawakal. Dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN
Di saat seorang hamba sudah cinta kepada Allah, maka bukti cintanya yang bisa dia tunjukkan
adalah dengan menaati segala kewajiban yang diperintahkan kepadanya dan selalu menjauhi segala
hal yang dilarang atau diharamkan bagi tiap-tiap hamba Allah. Akan tetapi jika kita hanya mengatakan
bahwa kita "cinta kepada Allah" tanpa memberikan bukti melainkan hanya sebuah pernyataan saja,
maka pernyataan kita tersebut benar-benar tidak bermakna dan tidak bermanfaat sama sekali.
Sebagaimana Allah Subhana wata'ala berfirman dalam Al-Qur'an yang artinya:
“Katakanlah (wahai muhammad): Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku,
niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” (Ali Imran: 31).
Dari ayat tersebut diatas sudah jelas bagaimana cara kita untuk membuktikan cinta kita
kepada Allah agar tidak hanya menjadi sebuah omong kosong belaka, yaitu dengan mengikuti nabi
Muhammad Saw baik dalam hal yang diwajibkan atas kita, hal yang diharamkan kepada kita dan
segala sunah yang beliau contoh kan.
Takut adalah bagian dari ibadah hati kita, dan menjadi salah satu hal yang sangat agung yang
dapat menunjukkan kehambaan kita kepada Allah Subhana wata'ala
Hakikat Roja,(Berharap Kepada Allah Swt)
Raja' atau berharap/ rasa harap kita kepada Allah maksudnya ialah kita berharap akan diberikan
nya segala sesuatu yang baik, baik berupa harapan kita kepada Allah agar Allah menerima amal
ibadah kita, harapan kita agar dimasukkan ke dalam Jannah nya Allah Subhana wata'ala dan lain
sebagainya. Dengan adanya rasa berharap kepada Allah maka akan menjadikan kita menjadi
pribadi/seorang hamba yang terus melakukan amal ibadah yang terbaik dan sebaik-baik mungkin.
Yaa, walaupun kita sebagai manusia biasa yang terkadang atau sesekali kita jatuh kedalam perbuatan
dosa dengan rasa harap di hati kita ini maka kita akan selalu bertaubat dan selalu berusaha
meningkatkan dan memperbaiki segala amal ibadah kita sebagaimana yang terkandung dalam firman
Allah SWT yang artinya:
“Wahai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu
berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.
Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Az Zumar: 53)
Sebagaimana yang telah di uraikan sebelumnya, berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah
diatas maka tujuan penulisan makalah ini yaitu:
1) untuk mengetahui arti dari pendidikan agama islam dan Analisis tentang hakikat mencintai Allah
Swt.
Takut kepada Allah Swt. dapat berupa rasa takut tidak diterimanya taubat, takut tidak mampu
istikamah dalam beramal saleh, takut akan mengikuti hawa nafsu, takut tertipu oleh gemerlap
duniawi, takut terperosok dalam jurang maksiat, takut atas siksa kubur, takut terjebak pada kesibukan
yang melalalikan dari Allah Swt. Takut menjadi sombong karena memperoleh nikmat dari Allah Swt.,
Takut mendapatkan siksaan di dunia dan takut tidak mendapatkan nikmat surga.
Raja’ berarti berharap untuk memperoleh rahmat dan karunia Allah Swt.Sifat khauf dapat
mencegah seseorang berbuat dosa, sedangkan raja’ dapat mendorong untuk taat kepada Allah Swt.
Tawakal adalah mewakilkan atau menyerahkan hasil usahanya kepada Allah Swt. Setelah
didahului dengan ikhtiar yang sungguh-sungguh. Seseorang yang menerapkan sikap tawakal akan
tumbuh keyakinan bahwa tidak ada satu pun amal kebaikan yang sia-sia.
BAB III
PENUTUP
Wallahu a'lam bishawab, Hanya kepada Allah saya memohon ampun, kepada para pembaca
saya sebagai penulis kurang dan lebihnya saya mohon maaf. Akhirul kalam Wabillahi Taufik
Walhidayah, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.