Anda di halaman 1dari 5

Innalhamdalillah wa shalaatu wa salaamu ala rosulillah wa ala alihi washohbihi waman

tabi’ahum Bi ihsanin ilaa yaumil qiyamah

Jamaah masjid alfirdaus yang semoga Allah Rahmati semoga Allah berkahi dan semoga kita
senantiasa mendapatkan nikmat iman, nikmat sehat dan nikmat sempat dan itulah yang
menjadi harapan kita, dari nikmat iman, nikmat sehat,dan nikmat sempat yang kita miliki
bisa menambah ketaatan kita dan ibadah kita kepada Allah SWT

Alhamdulillah tentunya senantiasa kita bersyukur betul kepada Allah, atas segala kebaikan
yang Allah anugrahkan kepada kita, karena tidak ada satupun perkara pada kehidupan kita
yang lepas dari rahmatnya Allah dan lepas dari takdirnya Allah,
dan inilah yang menjadikan kita hari ini sangat bersyukur, apapun yang kita rasakan dan
apapun yang kita peroleh, maka ini merupakan bagian dari pertolongan Allah,
semoga hati kita sensitive untuk menyadari betapa besarnya nikmat yang Allah berikan
dalam kehidupan kita.

Seluruh jamaah yang semoga Allah ramhati dan Allah berkahi

Sering kali kita mendengar kata ikhlas. Pernah kita jumpai disaat anak2 kecil disekitar kita
sedang berebut entah makanan atau mainan. ketika selesai berebutnya terkadang yang
mendapatkan makanan atau mainannya bertanya ikhlas ora iki? Kemudian anak yang
mengalah mengatakan ikhlas namun dengan nada tinggi, kemudian pernah kita kehilangan
sesuatu entah barang atau uang kemudian kita sendiri atau bahkan teman kita berceletuk
wes ikhlas ke wae dudu rezekine… termasuk kurban kemarin, saya yakin kalaupun saya
tanya kepada Bapak/Ibu jamaah semua bagi yang berkurban, ikhlas tidak mengeluarkan
uang 2-4 juta untuk membeli kambing atau iuaran sapi? pasti semuanya menjawab ikhlas,
dan tidak ada yang menjawab kok saya kurang ikhlas. Kita sering mendengar kata ikhlas dari
kita kecil tetapi masih terdapat diantara kita kaum muslim yang belum mengetahui
maknanya ikhlas itu apa?
Oleh karena itu di dalam Kitab Tazkiyatun Nafs dijelaskan bahwasannya Iklhas itu artinya
memurnikan tujuan bertakarub kepada Allah dari perkara yang mengotorinya
Maka sesunguhnya makna ikhklas itu adalah taklis (membersihkan)
Jadi yang dinamakan ikhlas itu kalau kita punya gelas yang berisi air kemudian diatas
permukaan air yang kita miliki didalam gelas kemudian ada kotorannya kita bersihkan
kotoran-kotoran itu, kalau ada semutnya kita pinggirkan semutnya maka itu Namanya
membersihkan yaitu mengikhlaskan membersihkan minuman itu dari pengotornya itu
secara Bahasa, kalau kita punya makanan kemudian ada kotorannya yang bagian ada
kotoran kita potong kemudian kita buang sisanya kita makan dan kita konsumsi cara yang
semacam itu adalah kata kerja ikhlas. Membersihkan segala sesuatu dari pengotornya itulah
makna secara Bahasa yang disebut dengan kata ikhlas.
Adapun makna itu bukan hanya secara Bahasa tetapi makna yang sebenarnya adalah makna
secara istilah. Adapun makna istilah itu apa memurnikan tujuan Ketika kita mendekatkan diri
kepada Allah dari segala macam pengotornya, artinya keikhlasan itu adalah Ketika kita
melakukan sesuatu mengerjakan sesuatu dan Ketika kita melakukan semua aktifiatas yang
kita kerjakan dala kehidupan sembari kita membersihkan segala macam pengotornya, dan
tidak ada pengotor hati yang paling besar kecuali adalah niatan untuk mendapatkan pujian
dan niatan untuk mendapatkan duniawi. Karena banyak orang yang mereka itu rajin
beribadah tetapi ternyata Ketika dia mendekatkan diri bertakarub kepada Allah dalam
ibadah niatannya itu bukan karena Allah tetapi niatannya karena sesuatu yang kotor, apa
niatannya? Niatannya untuk dapat dunia, niatannya untuk mendapat pujian. Itu pengotor
hati. Makanya kemudian akhirnya kalau ada orang yang beribadah tetapi dengan citarasa
dunia maka dia gagal mendapatkan hati yang ikhlas karena apa? Dia berkata dan dia
berbuat semata-mata karena panggilan dunia dan panggilan pujian dan itu yang dibenci
oleh Allah. Ketika kita melakukan sesuatu bukan murni tujuannya untuk mendapatkan
ridhonya Allah tetapi karena ada iming-iming dunia yang pingin kita dapatkan dan iming-
iming pujian. Dan Allah itu zat yang paling ndak suka, Allah itu zat yang paling benci kalau
keridhoan Allah disamakan dengan dunia dan disamakan pula puja-dengan puji mulut
manusia.
Jadi kemudian kita harus paham, berarti kalau ibadah itu betul-betul murni kepada Allah?
Iya. Tidak boleh kita niatkan untuk duniawi yang pingin kita peroleh, ndak boleh. Dan
sesungguhnya Allah itu paling benci keridhoaannya yang maha besar yang maha agung
tetapi disamakan dengan kenikmatan duniawi dimana duniawi itu rendah dihadapan Allah,
dan Allah benci keridhaannya disejajarkan dengan nilai dunia yang hina dihadapan Allah.
Makanya Allah paling ndak suka kalau ada orang yang beribadah tetapi citarasa dunia itu
paling ndak suka. Contonya ibadah dengan citarasa dunia itu apa? Banyak
Ketika kita sedekah tetapi niatannya Ketika kita sedekah ingin mendapatkan 700 kali lipat
supaya proyeknya berhasil. Ternyata yang demikian itu tidak boleh. Sebagaimana kita
membuka toko maka kita memanggil anak-anak yatim, tapi Ketika kita memanggill anak
yatim bukan karena kita ingin merahmati anak yatim Ketika pingin dekat dengan nabi di
surga, sebagaimana nabi mengatakan semacam ini “bagi orang yang merawat anak yatim
tapi kita merawat anak yatim dengan asumsi dengan harapan mengusap kepalanya supaya
tokonya nanti menjadi laris karena keberkahan anak yatim membawa dunia. nah Ini. Ini
termasuk beribadah tetapi ada pengotornya, yaitu pengotornya itu apa? Niatannya dunia,
padahal kita mengerti dunia kita sudah dijamin oleh Allah, kalaupun kita tidak beribadah
kalau memang dunia kita adalah 1 milyar ya pasti kita dapat satu milyar dan Allah itu tidak
pernah membagikan dunia karena ibadah. Kalau Allah itu membagikan dunia karena ibadah
pasti orang kafir itu jadi pengemis dan peminta-minta karena mereka tidak pernah
beribadah, dan mereka kalau tidak beribadah harusnya tidak mendapatkan dunia. Tetapi
kita lihat orang kafir mereka mendapat dunia mereka mendapat sandang, mereka mendapat
pangan, kenapa? padahal mereka tidak pernah dzikir sama Allah dan beribadah kepada
Allah. Ya karena dunia itu sudah dijamin oleh Allah bagi setiap makhluknya.

Lha kalau kita sudah mengerti bahwasannya dunia kita sudah dijamin oleh Allah, lalu kenapa
kita repot-repot menjual ibadah kita yang seharusnya untuk mendapatkan kenikmatan
akhirat tetapi kita gadaikan ibadah sholat, ibadah puasa kita hanya untuk mendapatkan
dunia yang sesungguhnya sudah dijamin oleh Allah. Itu Namanya pengotor. Jadi kalau kita
disini mengatakan memurnikan tujuan bertakarub kepada Allah dari segala macam
pengotornya, maka kita harus paham pengotornya hati itu apasih? kalau sudah berkaitan
dengan ikhlas? Maka sesungguhnya Pengotornya hati itu adalah kalau kita niatannya
duniawi dan itu ndak boleh. Allah paling ndak suka kepada hamba ketika beribadah tetapi
citarasanya citarasa duniawi. Citarasa duniawi itu Allah paling ndak suka. Makanya
menjadikan kita akhirnya apa? ya kalau kita memang bertakarub mendekatkan kepada Allah
itu ikhlas, ya bukan karena duniawi, kita dapat dunia Alhamdulillah ndak dapatpun tidak
sama sekali membuat kita sedih dan membuat kita kesal. Kenapa? karena ibada kita untuk
mendapatkan kebaikan akhirat Ketika kita meninggal dunia.
Ada contoh yang barang kali hamper pernah dirasakan hampir oleh semua orang dan
mungkin termasuk saya, jadi ketika waktu mendekati ujian nasional rasa ingin bertakarub itu
mendadak meningkat. Yang biasanya tidak puasa senin kemis menjadi rutin puasa, yang
biasanya jarang solat dhuha jadi sering sholat duha. Namun tanpa disadar amalan2 tersebut
ternyata diniatkan untuk supaya ujiannya itu dimudahkan dan mendapat nilai yang bagus.
Atau mungkin supaya mendapat sekolah atau kuliah ditempat yang bagus. Dan ternyata
yang demikian ini tidak boleh. Dan banyak diantara kitapun tidak sadar seringnya dulu kit
aini beramal yang harusnya kita niatkan untuk Allah tapi kita samakan niatannya karena
Allah kita sejajarkan niatan untuk mendapatkan duniawi. Padahal dunia itu dihadapan Allah
itu rendah makanya Allah benci. Makanya Allah tolak orang yang mereka itu memiliki
pengotor didalam hatinya. Fungsinya ikhlas itu membersihkan itu. Jadi boleh tidak
beribadah untuk mendapatkan dunia? Ternyata tidak boleh. Kalau kemudian kita ingin
sholat malam ya sholat malam karena ingin mendapat sebuah kamar disurga dan kita ketika
puasa ya karena ingin kita ingin dipanggil pintu surga yang Bernama aroyan. Karena pintu
aroyan itu memanggil kepada orang yang senantiasa berpuasa. Bukan karena duniawi,
bukan karena proyek, bukan karena apa yang kita inginkan dalam urusan duniawi. Dan
banyak diantara kita yang ndak sadar ternyata usaha kita dalam merangkai ibadah kita
hanya untuk mendapatkan duniawi.
Makanya sampai2 abdullah bin Mubarak yaitu seorang tabiin orang yang hidup setelah
masa para sahabat ridwanullah alaihim. Sampai Abdullah bin Mubarak bercerita
sesungguhnya para sahabat itu adalah orang yang paling takut dan paling banyak tumpah
air mata kalau mereka membaca surat HUD ayat 15 dan 16.
Ayat
Dimana didalam surat hud ayat 15 dan 16 Allah berfirman yang isinya peringatan
Siapapun kalau hidupnya didunia itu keinginan dia, apapun yang dia kerjakan hanya ingin
dapat dunia tok, dikasih oleh Allah (la yuk khosu) tidak dikurangi. Tetapi sesungguhnya kelak
dalam kehidupan di akhirat mereka kemudian tidak mendapatkan apapun sia-sia apa yang
mereka lakukan batal atas apa yang mereka usahakan. Artinya apa orang yang mengejar
dunia sampai menggadaikan niatan akhirat hanya untuk mendapat sekeping dari
kenikmatan dunia, ya dikasih oleh Allah tetapi di akhiratnya mreka tidak mendapat apa2.
Makanya ayat ini adalah ayat yang paling banyak membuat para sahabat kata Abdullah bin
Mubarak itu nangis. Karena para sahabat itu kuatir jangan2 kemudahan yang mereka
peroleh dalam hidup itu merupakan bagian yang disegerakan oleh Allah didunia dan mereka
kuatir diakhiratnya sudah ndak dapat apa2. Makanya mereka tumpah air matanya. Karena
sensitifnya mereka terhadap niat. Karena mereka tahu mereka punya Rab yang sensitive
pula terhadap niat dan terhadap hati makanya mereka pula sensitive terhadap niat dan hati.
Seluruh jamaah yang semoga Allah ramhati dan Allah berkahi
Masalah ikhlas itu masalah penting sekali. Makanya kalaulah kita pernah mendengar sebuah
hadist seorang Wanita yang dibebaskan dari neraka dimasukkan surga ketika memberikan
minuman kepada seekor anjing. Bukan amalan itu yang menjadikan dia masuk surga. Tetapi
keikhlasannya ketika mengambil air hingga dia ikhlaskan air itu diminum sama seekor anjing.
Itulah yang menjadikan Allah itu membayar kepadanya kenikmatan surga dan ampuni
dosanya. Karena masalah hati itu penting.
Dan semoga niat kita untuk terus beribadah dan beramal sholeh bisa betul2 ikhlas dan
semoga pula kita dapat membersihkan hati kita dari pengotor dunia dan pujian manusia
ketika ingin melakukan ibadah dan amal sholeh. Barahufikum

Makanya orang yang semacam ini bisajadi ketika ditimbang oleh Allah ternyata apa?
Ternyata ketika ditimbang oleh Allah amalannya itu ndak ada lagi didalam mizan. Bisa jadi
dia bertanya lho Allah sholat saya kok ndak ada ya? Shodakoh saya kok ndak ada? Padahal
pernah sodakoh 200 jt. Kok ndak ada ya? . dijawab sama Allah lho sholatmukan karena ingin
mendapat proyek, dodakohmu karena ingin mendapat ganti didunia dupaya hartamu
bertambah banyak dan ketika kamu melaksanakan puasa supaya diterima berkerja
diperusahaan besar. Bids jsfi. Karena telah kita gadaikan ibadah kita unutk mendapat
sekeping dari kenikmatan dunia dan Allah paling benci ketika niatan ibadah yang harusnya
membangun kebahagiaan akhirat tapi kita gadaikan dengan harga yang sangat murah untuk
mendapatkan sekeping kenikmatan duniawi
Mukodimah
Ada salah satu yang renungan bagus dari syakhul islam, beliau mengatakan biasanya kalau
kenikmatan terus mengalir walaupun tanpa diminta maka biasanya hati akan tumpul dan
hati akan kurang sensitive untuk melihat kenikmatan itu Ketika kenikmatan itu terkadang
begitu mengalir begitu deras dan begitu gampang kita dapatkan, sama dengan kenikmatan
Mentari sinar matahari ,karena kita sering mendapatkan Mentari tanpa kita berdoa tanpa
kita meminta, setiap kjita bangun tidak terlalu lama setelah itu Mentari muncul maka setiap
harinya kita melihat Mentari maka akhirnya kita kurang sensitive bahwasannya Mentari pagi
Mentari siang dan sore itu termasuk nikmat yang besar
Baru hilang kenikmatan itu Ketika sudah beberapa hari kita tidak menjumpai sinar Mentari
Itupula perumpamaan bahwasannya manusiapun sama
Manusia itu terkadang diberikan kenikmatan terus tetapi dia tidak pernah menyadari
kenikmatan yang Allah berikan kepadanya, kenikmatan yang terus datang bertubi-tubi yang
datang pada kehidupan kita menjadikan kita kurang sensitive untuk melihat itu adalah
bagian kenikmatan, akhirnya kita sering membandingkan hidup kita dengan orang lain,
akhirnya kita suka menakar rezeki kita dengan rezeki orang lain, akhirnya kita suka untuk
mengundi antara nasib kita dengan nasib orang lain dan akhirnya hilanglah rasa Bahagia di
hati kita Ketika lepas kenikmatan dari semua kenikmatan yang sudah Allah berikan kepada
kita

Inilah yang menjadikan kita masyaAllah


Kita memohon kepada Allah supaya hati kita termasuk hati yang sensitive untuk melihat
Kembali nikmat yang sudah Allah berikan kepada kita dan kita ubah dari kenikmatan ini
menjadi sebuah ketaatan di jalan Allah. Kepada Allah kita berharap dan kepaada Allah kita
memohon pertolongan
Dan semoga kita senantiasa dikumpulkan Bersama hamba2 yang bersyukur kepadanya
disetiap urusan kehidupan mereka .

Seluruh jamaah yang semoga Allah ramhati dan Allah berkahi

Sumber mukodimah : Youtube BOOK REVIEW : 175 JALAN MENUJU SURGA |


KARENA SURGA MEMOHON KEPADA ALLAH UNTUKMU

Anda mungkin juga menyukai