Anda di halaman 1dari 2

Nama : Hafizh Daffa Purnomo

Kelas : SNSB

NIM : 1910413110020

Resume Ceramah

Bermula ilmu yang bermanfaat hingga orang itu disebut alim ialah mengetahui akan sesuatu
yang berhubungan dengan Allah dan keagamaan. Artinya ilmu yang bermanfaat ialah ilmu yang
mengenal Allah SWT, bahwa Allah lah yang pantas untuk dipuji, diingat, disanjung, diagung-
agungkan, dan dibesarkan-besarkan. Apabila sudah mengenal kepada Allah, maka mampu
membuang keinginan kita yang selalu ingin minta dipuji.

Ilmu yang bermanfaat adalah ilmuyang membuat kita benar menjadi hamba. Artinya hamba
ialah menyadari bahwa sesungguhnya diri kita ini tidak memiliki apa-apa. Hingga untuk
meminta pujian, kita tak pernah sempat untuk terpikirkan.Setelah mengetahui dan mengenal
Allah, hendaklah menanamkan didalam hati berupa akhlak dan budi pekerti. Karena
kesempurnaan ilmu itu akan didapat apabila kita sandarkan kepada akhlak.

Orang yang alim adalah orang yang tidak jatuh cinta pada kenikmatan dunia. Bukan berarti
tidak boleh memegang kepada dunia, contohnya saat kita sangat memerlukan uang tetapi Allah
tak kunjung memberikan.. Pada titik ini kita sedang diuji, apakah hati kita mampu untuk
menerima kemiskinan dalam hidup kita. Apabila kita menganggap bahwa miskin itu hina, maka
itu adalah orang yang telah mencintai dunia. Dan orang yang tidak mau menerima, aka akan
sakit perasaan didalam hatinya.

Cobalah untuk belajar memahami dan mengerti bahwa apapun yang selama ini kita inginkan,
terimalah dengan semua yang telah Allah tetapkan. Karena setiap hamba berhak memiliki
banyak keinginan, tetapi sebenar-benarnya hamba ialah ketika mampu menghilangkan seluruh
keinginannya demi menerima dan memahami pemberian Tuhan dalam hidupnya. Orang yang
merasa puas akan selalu bersandar pada ketergantungan, sedangkan orang yang merasa bahagia
adalah orang yang terlepas pada ketergantungan. Artinya, kepuasan seseorang itu bisa didapat
ketika ia menyukai kemewahan dunia yang melimpah.

Tidak meninggalkan sedikitpun dari pada kebodohan, artinya tidak terlalu bodoh. Kerasnya
seseorang menghendaki pada sesuatu yang diinginkannya, tetapi Allah tidak mendzohirkan
keadaan tersebut pada keadaan diinginkannya. Contohnya, terlalu bodohnya orang yang sakit,
kemudian berkeras kepala menghendaki sehat (disaat ia sakit tersebut) bodohnya ia karena tidak
mengerti dengan perbuatan Allah. Ia tidak sadar bahwa ia telah mengatur Allah, karena ia tidak
mau menerima sakit yang diberikan oleh Allah.
Saat kita menghendaki sesuatu yang lain dari yang telah Allah berikan, contohnya saat kita
sakit tadi, kemudian kita menginginkan sehat, dan berkeras kepala ingin sehat, padahal
kenyataannya Allah memberikan kita sakit, maka itulah orang yang bodoh. Adapun orang yang
mengerti dengan perbuatan Allah itu selalu berusaha untuk menerima dan memahami sisi baik
dari yang telah Allah berikan kepadanya.

Sisi baik seorang hamba itu dapat dilihat ketika ia mampu untuk mengerti terhadap Tuhan,
bukan Tuhan yang dipaksa untuk mengerti terhadapnya. Karena sumber kebahagiaan seorang
hamba itu terletak pada pengertiannya terhadap Tuahannya. Apabila seseorang yang ingin
menuju Allah, dan ia memang mencita-citakan jalan itu dalam hidupnya, tetapi pada keadaan
tubuhnya sedang sakit, maka wajib akan dia mengamalkan akhlak dan adab.Yaitu menganggap
bagus dan baik pada sesuatu yang dating dalam hidupnya.

Seseorang yang telah mau menerima pemberian Allah SWT berupa bala, seperti sakit tadi
contohnya kemudian dia berobat, tujuan kita berobat ini bukan karena ingin sehat, tetapi karena
disuruh oleh Allah. Bukan karena sehat kita berobat, tetapi karena memang Allah yang
menyuruh.

Anda mungkin juga menyukai