Anda di halaman 1dari 2

KESADARAN BERSERAH DIRI

Assalamu'allaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Berserah diri adalah jalan yang terbaik manusia untuk dapat menggapi tujuan hidup dunia dan akhirat,
artinya segala sesuatu tentang kehidupan ini di jalani dengan sabar dan iklas, tidak ada sesuatupun yang
tidak atas Asma Allah, dan tidak ada sesuatupun yang merasa dimiliki kecuali semua milik Yang Maha
Pencipta Allah SWT.

Berserah diri berarti menyerahkan segala sesuatu hanya kepada Allah Ta'ala, dalam arti luas seluruh
aktivitas kehidupan yang mencakup ibadah, hidup dan mati, semua terserah Allah, akan tetapi bukan
tidak bergerak dan berupaya apa-apa, justru dengan berserah diri ini menjadi landasan vertikal manusia
untuk menjalankan roda kehidupanya atas dasar iman dan ketaqwaannya kepada Yang Maha Esa (Allah).

Setiap orang mudah mengatakan sikap berserah diri, namun hal ini masih jauh dari konten berserah diri
yang sesungguhnya, karena sikap berserah diri seseorang berhubungan erat dengan keadaan
kejiwaan/batin serta keadaan raga/lahir manusia. Pada umumnya manusia sulit untuk
mengimplementasikan dikarenakan keadaan dirinya. sebagai contoh jika manusia itu sedang diberikan
kemiskinan, tertekan, sakit, lebih mudah berserah diri, sebaliknya manusia yang sedang kaya,
berbahagia, sehat badanya, lebih sulit untuk bersikap berserah diri. itulah contoh keadaan manusia di
dunia memiliki sifat fitrah dan sifat syaitan.

Sikap berserah diri kepada Allah merupakan sikap seorang hamba yang bersih secara lahir dan batin,
totalitas menyerahkan segala keputusan hidupnya benar-benar begantung kepada Allah.

Sikap hamba yang berserah diri kepada Allah sbb:

1. Hamba yang berserah diri kepada Allah tidak pernah minta tolong kepada siapapun baik mengenai
keadaan hatinya, keadaan hidupnya, keadaan rizkinya, keadaan kekuranganya, keadaan sakit dan
penderitaan selama hidupnya, di hanya terus memohon dan meminta kepada Allah dalam setiap situasi
dan kondisinya. Hamba tersebut yakin beriman betul bahwa pertolongan Allah pasti datang
kepadanya.tidak ada keraguan sedikitpun kepadaNya.

2. Hamba yang berserah diri kepada Allah tidak pernah mengeluh kepada siapa saja, termasuk anak
istri/suami sekalipun, kesulitan, kesukaran, kekurangan, kelebihanya tetap hanya disampaikan kepada
Yang Maha Pengasih yaitu Allah Ta'ala, apapun situasi dan kondisi dirinya, hamba ini dipenuhi rasa iklas
dan sabar yang sebenarnya dan yakin benar bahwa hanya Allah yang patut dan pantas menyelesaikan
segala urusan dunianya.

3. Hamba yang berserah diri kepada Allah, selalu bersikap adil dan peduli kepada sesama tanpa padang
status manusianya, sikap adilnya di wujudkan kepada semua yang hidup dan yang mati, hewan,
tumbuhan, manusia alam dlsb. semua dengan ringan tangan mengulurkan rasa cinta kasih yang sama.
perlakuan yang sama, sikap yang sama pula, ada beberapa pertanyaan sikap adil kepad asesama yang
kita di tujukan kepada Allah, pernahkah kita peduli kepada tanaman yang membutuhkan air?
pernahkah kita peduli terhadap kucing yang tidak makan seharian,?pernahkah kita memberi makan
burung yang seharian terbang mencari makan buat si kecil anaknya? pernahkah kita peduli kepada
sesama kita manusia memberi makanan kita kepada si fakir dan simiskin dalam keadaan kita yang pas-
pasan? atau keadaan kita lebih sedikit saja dari apa yang kita punya? saya kira jawaban itu sulit untuk
dapat kita kerjakan di jaman sekarang. sebab apa,,, jaman sekarang banyak manusia menumpuk
makanan, harta dan benda, padahal kita setiap saat mengetahui orang-orang yang fakir dan yang miskin,
kita sering membusungkan dada, dan tidak memahami bahwa sebenarnya Allah menyuruh kita tidak
boleh menunda amal kebaikan yang ada di depan kita, menunpuk menyimpan harta dan kekayaan
adalah salah satu sikap riyak, kikir yang tumbuh dalam diri manusia. oleh sebab itu dengan gambaran di
atas sudilah kiranya kita hanya sebagai abdi Allah, Hamba Allah, harus tanggab, harus faham, dan harus
memahami sikap hidup berbuat adil , kemudian merealisasikan sifat rahman dan rahim kepada sesama.

Demikian tanda orang-orang yang berserah diri hanya kepada Allah, baik secara lahir dan batinya selaras
dengan kehendak Allah, adakah sifat dan sikap kita menjadi orang yang berserah diri? jawabanya adalah
mantap iya. Untuk selanjutnya para pembaca kami ajak untuk membaca blog kami yang masih
berhubungan dengan M'arifatullah yaitu keuatan dari dalam diri manusia yang berserah diri .

Anda mungkin juga menyukai