A. TUGAS RESUME PERTANYAAN BESERTA JAWABAN DARI PAK
PURWANTO (7 PERTANYAAN) 1. Mila : Bagaimana niat bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW yang benar/ padahal dikatakan oleh pak Pur bahwa bersholawat dengan mengharapkan syafaat/wasilah adalah termasuk menduakan Allah SWT? Pak Pur : Niatkan bersholawat hanya karena Allah SWT. Meskipun telah dijanjikan oleh Allah akan mendapatkan syafaat/wasilah dari Nabi Muhammad, akan tetapi jangan jadikan syafaat tersebut sebagai tujuan utama kita atau niat kita dalam bersholawat. Syafaat akan secara otomatis kita dapatkan jika kita lakukan, karena sudah dijanjikan oleh Allah dan Allah adalah Yang Maha Benar dengan segala janjinya. Allah juga dipuji segala yang ada di alam semesta, serta Allah Maha Agung yang harus kita percaya pertolongannya akan datang. 2. Bu Afi : Bagaimana dengan orang yang mempunyai kemampuan merukyah orang lain seperti adik saya? Apakah itu termasuk dosa syirik? Padahal yang dibaca juga Al-Qur’an Pak Pur : Orang yang memiliki kemampuan merukyah, mengobati orang lain dengan bacaan Al-Qur’an dan hal sebagainya itu adalah orang yang sudah mampu menerapkan “cipta” dalam kehidupannya. Yakinkan dalam diri bahwa kemampuan itu muncul karena orang itu telah menerapkan “cipta”, bukan karena bacaan yang dibaca, tetapi karena pertolongan Allah. 3. Bu Tya : Bagaimana dengan sholat dhuha? Dikatakan bahwa fadhilah sholat dhuha adalah memperlancar rejeki, lalu bagaimana niat melaksanakan sholat dhuha yang benar? Pak Pur : Sama dengan bersholawat, niatkan melaksanakan sholat dhuha karena Allah bukan karena hal yang lainnya. Lancarnya rezeki itu yakini karena Allah bukan karena sholat dhuhanya. 4. Bu Risma : Jiwa yang sehat itu kan punya peran penting dalam kehidupan kita, lalu bagaimana cara mendidik jiwa agar tetap sehat? Pak Pur : Lakukan dzikir nafas sadar Allah, biasakan melakukan “cipta” kapanpun dan dimanapun. Just Do It! Agar jiwa selalu dalam kesadaran. 5. Bu Fatim : Bagaimana agar khusyu’ dalam sholat?? Agar jiwa itu focus tidak memikirkan hal lain? Pak Pur : Bimbing jiwa agar selalu sadar Allah, latih kesadarannya agar selalu terbiasa melakukan “cipta”. Pahami arti dan makna bacaan sholat agar bisa melakukan “cipta” dalam sholat. 6. Bu Fida : Bagaimana dengan keyakinan orang-orang zaman dulu mengenai “klenik” seperti sesajen, apakah dapat dihilangkan/ sebenarnya kita sudah tau tetapi sulit untuk meninggalkan karena kepercayaan para orang tua. Pak Pur : Apabila sudah terlatih untuk melakukan “cipta”, maka dengan yakin akan meninggalkan kebiasaan sesajen itu. Jadi kembali lagi, latih “cipta” dalam jiwa, yakini bahwa Allah Maha Benar, semua makhluk memuji Allah, dan Allahlah Yang Maha Agung. 7. Bu Atik : Tidak bertanya, namun menangkap dari penjelasan Pak Pur bahwa kita harus selalu melibatkan Allah, harus selalu sadar Allah dan yakin bahwa semua yang kita alami adalah perbuatan Allah. Allah itu Maha Benar, Allah yang dipuji semua makhluk, dan Allah Yang Maha Agung. Pak Pur : Iya benar, harus kita biasakan untuk melakukan “cipta” dalam jiwa kita agar terlatih.
B. BUATLAH AFIRMASI DENGAN KAIDAH CIPTA RASA KARSA APABILA
KITA MENGHADAPI: 1. Saat Kita Punya Hutang 50jt. Menyadari bahwa iya kita punya hutang 50jt, punya utang 50jt adalah perbuatan Allah, dan itu benar karena Allah selalu benar, tidak pernah salah (Subhanallah) maka kita akan bisa menerima bahwa kita punya utang 50jt. Menyadari bahwa hutang 50jt ini adalah sebagian bentuk dari memuji Allah, dan tidak hanya kita tetapi semua makhluk yang ada di bumi ini juga memuji Allah (Alhamdulillah), maka kita akan mensyukuri bahwa kita punya utang 50jt. Menyadari bahwa Allah Yang Maha Agung, meyakini dan optimis Allah akan membantu kita melunasi utang 50jt tersebut (Allahu Akbar). Maka insyaAllah dengan kekuasaan Allah kita dimampukan untuk melunasi utang tersebut. 2. Saat Kita Berpenghasilan Kecil Tidak Sesuai dengan Keinginan. Menyadari bahwa penghasilan yang kita dapatkan itu adalah perbuatan Allah, besar kecilnya sudah terserah Allah, dan Allah sudah benar dalam menetapkan besar kecilnya (Subhanallah), maka insyaAllah kita akan menerima berapapun penghasilan yang kita dapatkan, meskipun itu nilainya kecil. Menyadari bahwa penghasilan kecil ini adalah bentuk alam semesta memuji Allah, karena seluruh alam semesta itu memuji Allah. Maka akan muncul perasaan berterimakasih dan bersyukur atas penghasilan yang telah didapatkan (Alhamdulillah). Menyadari bahwa Allah Yang Maha Agung, Allah yang akan menolong kita meskipun penghasilan kita kecil (Allahu Akbar), insyaAllah rezeki akan dating dari arah yang tidak kita duga sebelumnya. 3. Saat Suami Marah-marah. Menyadari bahwa suami yang marah-marah ini adalah kehendak Allah, perbuatan Allah dan Allah benar dalam menetapkan ini (Subhanallah), maka kita akan menerima keadaan suami yang marah-marah ini. Menyadari bahwa suami yang marah-marah ini adalah caranya dia memuji Allah, karena hanya Allah dipuji oleh semua makhluknya (Alhamdulillah), maka kita akan menerima suami yang marah-marah. Setelah menerima suami yang marah-marah, maka sadari bahwa Allah Yang Maha Agung akan menolong kita dan meredamkan amarah suami kita (Allahu Akbar). Maka akan mucul perasaan yakin akan pertolongan Allah. 4. Saat Kita Sakit Gigi. Menyadari bahwa sakit gigi ini adalah perbuatan Allah, dan Allah sudah benar member kita sakit gigi (Subhanallah). InsyaAllah kita akan menerima sakit gigi yang kita alami ini dengan perasaan legowo. Menyadari bahwa sakit gigi ini adalah bentuk tubuh kita dalam memuji Allah (Alhamdulillah), karena semua alam semesta memuji Allah. Maka kita akan bersyukur dengan keadaan sakit gigi ini. Menyadari bahwa Allah Yang Maha Agung akan menolong kita menyembuhkan sakit gigi yang kita alami (Allahu Akbar), maka akan timbul keyakinan untuk sembuh karena pertolongan Allah. 5. Saat Kita Stress. Menyadari bahwa stress ini adalah perbuatan Allah dan Allah benar telah memberikan kita stress (Subhanallah), maka kita akan menerima keadaan kita yang stress ini. Setelah menerima, maka kita menyadari bahwa stress ini adalah salah satu bentuk pikiran kita memuji Allah karena hanya Allah yang boleh dipuji (Alhamdulillah), maka kita akan mensyukuri keadaan stress kita. Setelah mensyukuri keadaan stress, kita harus menyadari bahwa hanya Allah Yang Maha Agung yang mampu menolong kita dari keadaan stress ini (Allahu Akbar), maka akan dating pertolongan Allah untuk meredamkan stress yang kita alami. 6. Anak Didik yang Bertingkah Kurang Baik. Menyadari bahwa anak didik yang bertingkah kurang baik ini adalah perbuatan Allah, dan Allah benar dalam menetapkan ini (Subhanallah), maka kita menerima keadaan itu. Menyadari bahwa anak didik yang bertingkah kurang baik ini adalah cara anak tersebut memuji Allah karena seluruh makhluk memuji Allah (Alhamdulillah), kemudian kita akan mensyukuri keadaan ini. Menyadari bahwa Allah akan member pertolongan kepada kita untuk menghadapi anak yang bertingkah kurang baik ini, karena hanya Allah Yang Maha Agung (Allahu Akbar). 7. Teman yang Suka Gibah. Menyadari bahwa teman yang suka gibah ini adalah karena kehendak Allah dia suka gibah, dan Allah benar akan hal itu (Subhanallah), dan kita akan menerima keadaan teman kita itu. Menyadari bahwa teman yang suka gibah ini adalah bentuk dari dia memuji Allah dan seluruh alam semesta memuji Allah (Alhamdulillah), maka kita akan tetap bersyukur meskipun memiliki teman yang suka gibah. Menyadari bahwa Allah akan memberikan petunjuk kepada teman kita yang suka gibah karena hanya Allah Yang Maha Agung yang mampu menolong teman kita itu (Allahu Akbar). 8. Teman yang Berkata Kasar. Menyadari bahwa teman yang berkata kasar itu adalah perbuatan Allah, Allah yang mau teman kita berkata kasar, dan perbuatan Allah itu sudah benar karena Allah Maha Benar (Subhanallah), maka kita akan menerimanya. Menyadari bahwa teman yang berkata kasar adalah wujud dia memuji Allah, karena hanya Allah yang berhak dipuji (Alhamdulillah), maka kita akan mensyukuri keadaan teman kita tersebut. Menyadari kemudian meyakini bahwa Allah akan memberikan petunjuk dan pertolongan kepada teman kita itu, karena Allah Yang Maha Agung (Allahu Akbar). 9. Teman Sekerja yang Tidak Kompak. Menyadari bahwa kita memiliki teman sekerja yang tidak kompak itu adalah perbuatan Allah, dan Allah sudah benar dalam menetapkan takdir itu (Subhanallah), maka kita akan menerima keadaan teman kita itu. Menyadari bahwa teman yang tidak kompak itu adalah bentuk alam memuji Allah, karena seluruh alam semesta itu memuji Allah (Alhamdulillah), maka kita akan mensyukuri keadaan teman kita itu. Menyadari bahwa Allah Yang Maha Agung, Allah yang akan menolong dan memberikan petunjuk kepada teman kita agar menjadi kompak kembali, karena hanya Allah yang mempu memberikan pertolongan (Allahu Akbar). 10. Pimpinan yang Suka Marah. Menyadari bahwa pimpinan yang suka marah itu adalah perbuatan Allah, dan Allah Maha Benar telah berbuat demikian (Subhanallah), maka kita akan menerima pimpinan yang suka marah dengan hati yang ikhlas. Menyadari bahwa pimpinan yang suka marah itu dalah bentuknya dalam memuji Allah, karena yang berhak dipuji hanyalah Allah (Alhamdulillah), maka kita akan bersyukur dengan keadaan pimpinan kita itu. Menyadari bahwa Allah Yang Maha Agung akan menolong dan memberikan hidayah kepada pimpinan kita yang suka marah (Allahu Akbar), maka jika kita yakin akan pertolongan Allah, maka akan dating pertolongan Allah kepada kita.