Anda di halaman 1dari 2

Agama Islam : Membuat Video Ceramah

Kecewa
Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Saya Unaya Nurul Aini dari kelas XI MIPA 1 absen 36. Pada kesempatan kali ini,
alhamdulillah Allah masih memberikan kita nikmat yang besar yaitu kesehatan jasmani dan
rohani sehingga kita bisa bernapas serta bertasbih kepala Allah hingga detik ini. Tak lupa
juga kita syukuri nikmat lain yang tak kalah besar yang telah Allah karuniakan kepada kita,
yaitu nikmat iman dan nikmat islam.
Tiap-tiap dari kita pasti pernah mengalami kecewa, atau bahkan mungkin sedang kecewa saat
ini. Kecewa karena apa? Mungkin karena dirinya sendiri, karena temannya, atau bahkan
karena hal yang penting baginya. Biasanya kalau sedang kecewa, apa yang kita lakukan?
Curhatkah kepada teman? Minta dihibur? Atau cukup dinikmati saja rasa kecewa itu?
Kebanyakan dari kita selalu merasa sedih atau kecewa atas apa yang menimpa diri kita,
bahkan tak jarang membuat kita tidak lagi menggunakan logika dan iman dalam menghadapi
itu semua. Saat semua hal itu terjadi kepada kita, renungkanlah bahwa ini hanyalah dunia
yang tak kekal, yang tidak mungkin ada kesempurnaan di dalamnya, yang hanya tempat
singgah kita sementara, yang merupakan tempat kita mengumpulkan pahala, yang tidak
seharusnya dipusingkan.
Kemungkinan lain datangnya kekecewaan kepada diri kita ialah karena kita meletakkan
harapan yang terlalu banyak kepada suatu makhluk, padahal seharusnya sejak awal kita tahu
bahwa hal itu hanya akan mendatangkan kekecewaan, bukankah sudah semestinya kita siap
dengan kekecewaan itu?
Betapa tidak, ibarat menyandarkan diri pada sebuah bayangan tembok, yang ada hanya kita
yang akan terjatuh dan merasakan sakit, karena bayangan adalah sesuatu yang semu, yang
tidak asli.
Kemudian pertanyaan yang muncul, kita memosisikan Allah di mana saat itu? Mungkin hari
ini kita telah menyebut asma-Nya yang agung, namun mengapa kita lupa akan
kekuasaannya? Allah lah yang menciptakan kita, Allah yang paling tahu dan paham dengan
diri kita, yang pastinya seluruh rencana Allah adalah yang paling baik untuk kita
dibandingkan dengan keinginan dan harapan-harapan kita. Seperti kutipan dari Ali bin Abi
Thalib radhiyallahu anhu,
‘’Aku meminta sesuatu kepada Allah, jika Allah memberinya kepadaku, aku gembira sekali
saja. Jika Allah tidak memberinya kepadaku, aku gembira sepuluh kali lipat. Sebab yang
pertama itu pilihanku, sedangkan yang kedua itu pilihan Allah.’’
Nasihat tersebut seharusnya bisa menghibur kita dari rasa kecewa yang kita alami.
Sebenarnya, hal yang terbaik yang dapat kita lakukan saat sedang kecewa ialah memanggil
Allah. ya Allah, ya jabbar, wajburni, hiburlah saya, hibur hati saya ya Allah. Maka Allah
pasti akan menghibur hati kita, banyak cara Allah untuk menghibur hati kita, karena
sesungguhnya Allah itu dekat dengan kita, sebagaimana dalam Surah Qaf ayat 16
‫ان َونَ ۡعلَ ُم َما تُ َو ۡس ِوسُ بِ ٖه نَ ۡف ُسهٗ ۖۚ َونَ ۡح ُن اَ ۡق َربُ اِلَ ۡي ِه ِم ۡن َح ۡب ِل ۡال َو ِر ۡي ِد‬
َ ‫َولَقَ ۡد َخلَ ۡقنَا ااۡل ِ ۡن َس‬
‘’Dan sungguh, kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang telah dibisikkan
oleh hatinya, dan kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.’’
Bagaimana cara kita mengetahui kalau Allah menghibur kita? Sholatlah maka disitulah Allah
akan menghibur hati kita. Kalau kita masih belum bisa terhibur dengan sholat tahajjud, atau
minimal sholat lima waktu, berarti hati kita berpenyakit, fii quluubihim maradh, dan itu harus
kita obati, dengan apa obatinya? Dengan istighfar. Kalau orang banyak dosa, belum
bertaubat, belum beristighfar kepada Allah, dia akan susah dihibur oleh Allah, lalu nanti
timbul prasangka kalau Allah tidak menghiburnya, padahal Allah sudah menghibur dia tetapi
tidak berasa di hatinya. Hiburan Allah itu hanya bisa dirasakan oleh orang-orang yang
hatinya bersih, dan cara membersihkan hati salah satunya adalah dengan perbanyak istighfar.
Sehingga apabila kita merasa sedih, kecewa maka kita akan kembali kepada Allah, meminta
Allah untuk menghibur kita. wajburni ya jabbar, wajburni ya jabbar, ya Allah hiburlah hati
saya. Semoga dalam seluruh permasalahan hidup di dunia ini yang kita hadapi, tidak
membuat kita menjadi terlena dan memusingkan dunia ini, ingatlah akhirat kita, ingatlah
kenikmatan surga Allah. Maka dengan begitu, rasa sedih dan kecewa akan dunia ini akan
jarang melintasi hati kita.
Sekian ceramah yang bisa saya sampaikan, mohon maaf apabila ada kekurangan dalam
perkataan atau perbuatan, yang baik dan sempurna datangnya dari Allah, yang buruk dan
kurang datangnya dari saya sendiri. Akhirul kalam, Wassalamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai