Anda di halaman 1dari 2

Sabar

Mukhtasibah mengharapkan Pahala


Beriman kepada takdir. Yakin terhadap Takdir, apa yang menimpa dia ini semua
takdir Allah.
Kalo kita lihat kriteria diatas itu yang menjadi actor utama yaitu adalah hati.
Sabar intinya adalah di hati, mengharapkan pahala intinya di hati, iman kepada
takdir, yakin bahwa tidak ada yang menimpa kita kecuali Allah mentakdirkan itu
intinya ada dihati
Orang yang biasa menata hatinya hari-hari ini dan ketika ia berhasil menata hatinya
Shalatnya akan bagus, berinteraksi dengan al quran akan maksimal di hari-hari ini ,
dzikirnya akan kuat. Sebaliknya bila kita tidak bias menjaga hati, hanya dihabiskan
hari-harinya dengan Menonton Tv, ketawa-ketawa, dihabiskaan waktunya di social
media Itu dia kalo sehat kalo la qodarullah kalo ia positif covid 19 , ia akan hancur
ia akan down.
Hadirin yang Allah muliakan, ini yang harus dibenahi, kantor pusatnya yang harus
dibenahi sebelum kita benahi cabang-cabangnya dulu, bila cabangnya bagus tetapi
kantor pusatnya berantakan engga akan maksimal. Dan pusatnya ada dimana?
“Ketahuilah di dalam jasad manusia ada segumpal daging, kalo ia baik maka ia
baik, kalo ia buruk maka ia buruk, ketahuilah segumpal daging itu ialah hati.”

Kalo kita ingin menjadi ibu, ini adalah hari-hari menjadi ibu secara real.

Hari-hari ini kita harus isi bahan bakar hati kita dengan maksimal apalagi
pemerintah dan para pakar menyatakan ini bukan satu atau dua hari, ini bukan satu
atau dua minggu, kecuali bila Allah takdirkan tidak seperti itu dan kita berharap
Allaah menolong kita. Maka bahan bakar yang cukup untuk berlari dalam konteks
marathon itu sangat di butuhkan. Oleh karena itu jamaah yang dimuliakan oleh
Allah subhanahu wa ta’ala, gunakan hati kita, dan ini yang harus kita pastikan.
kalo kita kasih perhatian penuh untuk mencari handsanitizer, walaupun kita mencari
kesana kesini semua kosong, tidak cukup dengan masker yang biasa mencari yang
masker n95, itu semua untuk apa sih hadirin? Untuk melindungi tangan, untuk
melindungi bagian mulut kita dan hidung kita.
Lalu kapan kita focus untuk melindungi hati kita, melindungi hati kita.
Handsanitizer penting jama’ah, dan itu perintah Allah dan Rasulnya melindungi
muka dengan masker saat ada yang batuk itu penting..
Dan bicara memperbaiki hati mereka atau menjaga atau mengisi bahan bakar hati
kita. Tidak ada bahan bakar yang baik adalah Dzikrullah, Ala bi dzikrilahi tainul
qulub.
Ketahuilah hanya dengan berdzikir kepada Allah, hanya dengan mengingat Allah,
hati menjadi tenang…
Oleh Karena itu hadirin yang allah muliakan, hari-hari ini yang harus masuk melalui
mata dan telinga itu semua tentang mengingat allah dan kebesaran Allah, namun
yang masalah hari ini adalah banya berita yang masuk ke kita justru bukan
kebesaran Allaah, tetapi hanya mahluk, mahluk, mahluk, mahluk. Dan saya perlu
garis bawahi bukan berarti itu tidak penting, syaikh saad chad salah satu pakar fiqh
dan ushul fiqh dunia pada hari ini mengatakan: mempelajari informasi valid covid
19 dan bagaimana tindakan prefentif dan penanggulannya ini adalah bentuk taqarrub
kepada allah ta’ala, bentuk mendekatkan diri kepada Allaah, karena Allah
berfirman: jaNGANLAH Membawa diri kalian ke dalam kebinasaan..
Tapi coba kita jujur deh.. setiap hari data tentang mahluk yang kita konsumsi itu
sesuai dengan porsinya atau overdosis pada porsinya, itu yang membuat hati kita
sakit jamaah, itu yang membuat kita drop, itu yang membuat hati kita hancur.
Sebagaimana ibn aun –rahimahullah- mengatakan: Mengingat manusia itu penyakit.
Maksudnya apa? Bila hati kita berpaut kepada mahluk, apa-apa mahluk, mahluk
lagi, mahluk lagi. Dan obatnya kata beliau adalah Mengingat Allah subhanahu wa
ta’ala.
Maka hadirin yang allah muliakan,hari ini perbanyak membaca alquran , hari ini
perbanyak dzikri kepad allah, hari-hari ini perbanyak shalat-shalat Sunnah, hari-hari
ini perbanyak seluruh informasi dan data tentang allah subhanahu wa ta’ala,
pelajarilah nama-nama Allah dan sifat-sifat allah lalu kemahabesaran Allah jalla wa
ala..

Hadirin yang Allah muliakan manusia mengatakan virus ini belum ada obatnya.
Allah menyataakan ada obatnya, Allah berfirman dalam surah al isra;82:
“dan kami turunkan ayat-ayat yang berfungsi sebagai obat dan rahmat bagi orang-
orang yang beriman” lihat obat dan rahmat ga semua orang, ga semua manusia, ga
semua kita hanya bagi orang-orang yang beriman. Dan inti iman adalah hati, lalu
dari hati berjalan paralel kepada ibadah anggota badan, sebagaimana teori dalah
ilmu akidah bayna dzil bathin.
Maka orang yang beriman meyakini bahwa alquran sangat

Anda mungkin juga menyukai