Ebook ini saya tulis dan lebih menspesialisaikan untuk solusi hutang
perbankan, walaupun sebenarnya hampir sama antara perbankan
dan yang bukan, kesamaan masalah adalah terhadap hutang yang
memberlakukan bunga (riba), karena bunga itulah yang menjadi akar
serabut semua permasalahan dalam hutang dan kehidupan anda,
dalam ebook inilah rahasia besar itu akan saya ungkap, sekaligus
percepatan solusinya. Saya percaya dengan pemahaman dan
kesadaran yang ada dalam solusi jalur lagit ini akan menjadi titik balik
kehidupan anda, surga menanti anda. Solusi dan surga yang ingin
didapatkan dari seorang yang punya hutang adalah lunas hutangnya,
bonusnya adalah anda akan memiliki jalur menuju keberlimpahan,
anugrahnya adalah anda akan mendapat rahmatNya. Dan surga yang
selalu didambakan oleh setiap manusia adalah surga yang hakiki
yaitu surga di akhirat nanti bersama Ridha Allah. Bahkan tanpa
metode apapun yang lain ketika anda yakin dengan metode ini
sudahlah cukup.
Rambu-Rambu Hutang
Saya kira sama seperti yang saya lakukan ketika anda sedang
mempunyai masalah persis seperti yang di brosur tadi, anda juga
sedang mencari solusi dan kemudian mendapat brosur itu, acaranya
gratis pula saya bisa nenduga anda pasti mendatanginya, itu pula
yang saya lakukan waktu saya mendapat informasi yang serupa. Dan
terinspirasi dari situ saya sampai saat ini malah rutin 3 bulan sekali
mengadakan acara serupa terpanggil untuk bisa membantu saudara
yang lain, anda bisa datang bisa hubungi kami, acara yang kami
kemas pada hari sabtu-ahad/2-hari satu malam, menginap, full
makan-minum-snack selama acara, materi luar biasa dahsyat dan
gratis.
Baik saya akan ungkap kenapa riba menjadi akar serabut dari
permasalah hidup anda, apa hubungannya dengan kegagalan
bisnis, apa hubungannya dengan hutang yang tak kunjung
terbayar, apapula hubungannya dengan kehidupan manusia secara
umum;
“ Satu dirham dari riba yang dimakan oleh seseorang dan ia tahu itu
(riba), maka lebih besar disisi Allah daripada berzina tiga puluh enam
kali.”
(HR. Imam Akhmad dan Ath Thabrani)
Riba itu memiliki tujuh puluh pintu dosa, yang paling ringan adalah
seperti seseorang yang menikahi ibunya sendiri
(Hadits Shahihul Jami, Al-Albani Juz 1 no. 3541)
Dosa luar biasa besarnya!!!, riba punya 70 pintu dosa dan dosa yang
paling ringan seperti seseorang yang menzinahi ibu kandungnya,
terus 69 pintu dosa lainnya yang lebih besar seperti apa????....
Ya Allah,,, begitu kerasnya ancaman bagi orang yang melakukan riba,
sehingga Rosulpun membuat perumpamaan dosa sebagaimana
menzinahi ibu kandungnya, bahkan dosanya lebih besar dari itu, ini
menjadi bukti bahwa begitu seriuuuss sekali Islam mengancam riba,
lalu jika manusia masih berfikir panjang, masih menggunakan logika-
logika untuk membuat alasan atas perbuatan ribanya, bahkan bagi
sebagian kami hanya menjadikan peringatan-peringatan Allah dan
rosul sebagai angin lalu, apakah karena hati kami sudah
membatu???? Sehingga begitu sulitnya menerima kebenaran.
Saya ketika itu masih mempunyai kredit di banyak bank sekitar tahun
2011, betapa tersentaknya saya ketika mengikuti sebuah seminar
“Muslem Bisnis Revolution”, waktu itu pembicara dengan lantangnya
kurang lebih mengatakan begini , “siapapun kamu muslim atau non
muslim selama masih menggunakan riba untuk bisnis kamu, tunggu
saatnya cepat atau lambat akan hancur...!!!!, meskipun sekarang
bisnisnya masih lancar tapi aku tahu sebenarnya keropos..!!! ugh
ngeriii saya, tidak hanya saya tapi banyak temen-temen saya juga
begitu, kok berani ya dia ngomong begitu di forum umum begitu
kira-kira pertanyaan saya waktu itu, tapi yah begitu sehari, dua hari,
seminggu, sebulan kemudian sudah lupa. Tapi bagi saya ada kata
yang terus terngiang buktinya saya masih ingat dan saya tulis
barusan.
Inilah yang menjadi dasar si pembicara berani dengan mantab
ngomong tentang riba, di depan teman-teman pengusaha yang
hampir 100% masih memakai modal riba,
“ Riba meskipun banyak namun akibatnya akan menjadi sedikit.”
(HR. Al-Hakim, dalam Hadits Shahihul Jami, Al-Albani Juz 1 no. 3542)
“Tidak ada seorang pun yang banyak melakukan riba kecuali akhir
dari perkaranya adalah hartanya menjadi sedikit.”
(HR. Ibnu Majah no. 2279, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Imam Al-Albani
dalam Shahih Ibnu Majah dan Shahihul Jami’ no. 5518)
Gimana kabar boss?, sudah siap dengan dunia baru yang lebih aman
lebih tentram di hati, lebih sejuk, yah pasti namanya hidup nanti ada
masalah, itu pasti hanya ujian saja dalam rangka meningkatkan
kualitas agar naik kelas, beda dengan masalah yang timbul ketika
berbuat ingkar (riba) itu bisa jadi adzab.
Hah??? masih belum tersentuh juga hati dan pikiran belum ngeh
juga? Jangan-jangan hati kita memang sudah membatu, atau ibarat
kaca sudah kotor nge-blog hitam, sehingga tidak bisa ditembus sinar.
Baik saya tambahkan lagi sebuah riwayat yang diriwayatkan oleh Al-
Imam Bukhari dalam kitab Shahih-nya dari shahabat yang mulia,
Samurah bin Jundabz, dalam hadits yang panjang tentang mimpi
Rasulullah. Di antara isi mimpi beliau yang dikisahkan:
“Aku melihat pada malam itu dua orang laki-laki mendatangiku. Lalu
keduanya mengeluarkan aku menuju ke tanah yang disucikan.
Kemudian kami berangkat hingga kami mendatangi sebuah sungai
darah. Di dalamnya ada seorang lelaki yang sedang berdiri,
sementara di atas bagian tengah sungai tersebut ada seorang lelaki
yang di hadapannya terdapat bebatuan. Lalu menghadaplah lelaki
yang berada di dalam sungai. Setiap kali lelaki itu hendak keluar dari
dalam sungai, lelaki yang berada di bagian atas dari tengah sungai
tersebut melemparnya dengan batu pada bagian mulutnya. Maka si
lelaki itu pun tertolak ke tempatnya semula. Setiap kali ia hendak
keluar, ia dilempari dengan batu pada mulutnya hingga ia kembali
pada posisi semula (tidak dapat keluar dari tempatnya berada). Aku
(Rasulullah) pun bertanya: ‘Siapa orang itu (kenapa dengannya)?’
Dijawab: ‘Orang yang engkau lihat di dalam sungai darah tersebut
adalah pemakan riba’.” (HR. Al-Bukhari, no. 2085)
... Ah saya kan nasabah bukan kreditur jadi saya tidak masuk sebagai
pemakan riba dong, si pemakan riba kan si pemberi hutang yang
memberlakukan bunga, hla saya kan cuma nasabah, sumpah deh
saya juga gak mau sebenarnya ada bunga, enakan kredit itu gak pakai
bunga-bunga-an gitu,,,,
Persis seperti itu yang saya dan anda pahami tentang siapa sih yang
masuk kategori pemakan riba, tapi kalau baca hadits berikut kita jadi
tahu:
Dari hadits itu dapat dipahami pelaku riba itu dalam konteks hutang
berbunga adalah kreditur (si pemberi hutang yang memberlakukan
bunga), debitur (si penerima hutang yang membayar bunga), juru
tulis (semua pegawai dan karyawan yang menulis, yang terlibat
dalam terjadinya hutang piutang berbunga), dan saksi-saksinya,
mereka semua sama. Terjadinya transaksi riba adalah ketika ada
pemberi dan penerima jadi riba tidak akan terjadi jika semua orang
berfikiran sama dan menolak hutang yang berbunga, coba saja orang
se-Indonesia tidak menggunakan bank yang memberlakukan bunga
pasti bank tidak tumbuh sesubur sekarang ini.
Tidak bisa lagi dong anda berargumen kalau anda hanya debitur yang
mengikuti sistem dan tidak kena riba, kalau memang tidak mau kena
riba sudahi saja hutang berbunga yang anda miliki. Kalau tidak ada
pengutang berbunga nantinya bank gak dapat nasabah, bangkrut,
dan tutup. Tinggal lah tekhnologinya yang bisa dipakai pada hal yang
tidak dilarang.
Saya hanya menyebutkan disini lima hal saja tentang riba, padahal
ada banyak sekali silahkan anda gali sendiri.
#-#-#
Itulah sebenarnya akar serabut dari masalah hutang yang saat ini
sedang anda alami, jika anda sungguh-sungguh ingin mengurai maka
mulailah dari sini, ibarat sebuah pohon yang tumbuh dan riba adalah
akarnya, pohon itu terus tumbuh dan akan berbuah, karena akarnya
adalah akar masalah/dosa maka pohon itu akan berbuah dengan
berbagai macam buah masalah, dan andapun mau tidak mau akan
panen masalah. Satu masalah saja yang hadir akan membuat
sesorang kehabisan amunisi dan energi, dan masalah itu akan terus
hadir selama pohon riba itu masih ada.
Lihat ilustrasi dibawah ini, pohon dengan akar riba dan macam-
macam buahnya:
RIBA
Akar Masalah
Bagaimanan agar anda tidak memetik buah masalah, cara paling
mudah dan tercepat adalah cabut pohon itu segera sampai akar-
akarnya, ganti dengan pohon baru, mulai dari awal, kecil tidak apa-
apa, tetapi anda pastikan bahwa pohon itu adalah pohon yang
berakar baik, sehingga akan memilih sari makan yang baik, dan akan
tumbuh dan nantinya akan menghasilkan buah yang baik, manis dan
menyenangkan anda. CUT OF RIBA!.
Hutang adalah angka nominal dari alat transaksi yang bernama uang,
maka hutang anda sebenarnya adalah catatan angka-angka, misalkan
Rp. 1.000.000, 100.000.000, 1.000.000.000 dan sebagainya. Ukuran
rejekipun orang lebih melihat sebagai nominal uang yang
didapatkan, misal gaji bulanan, hasil perdagangan, hasil menjual
asset, bagi hasil dari investasi, dsb. Sementara ada rejeki-rejeki lain
yang jauh lebih besar dari sekedar nominal uang, misalkan
kesehatan, keluarga yang baik, kesempatan, bahkan kehidupan itu
sendiri. Berapa nilai uang yang bisa mengukur kesehatan satu saja
dari alat panca indra anda, maukan jika ada orang mau bayar kedua
belah mata anda dengan uang 10 milyar?.
Baik boleh kita sepakat bahwa dalam satu definisi yang dimaksud
dengan mencari rejeki adalah mencari uang. Jadi rejeki disini adalah
nominal uang, sementara hutang yang sedang anda miliki adalah
hutang sejumlah nominal uang.
Sebenarnya yang dimaksud cara cepat bayar hutang adalah
bagaimana cara cepat mendapatkan uang atau mendapatkan bagian
rejeki sejumlah nominal hutang anda atau lebih baik jika bisa lebih.
Nah masalahnya bagaimana mendapatkan rejeki secara cepat dalam
perspektif yang saya namakan “jalur langit”, tenang anda tidak
sedang saya ajari ilmu terbang seperti cerita gatut kaca dan cerita-
cerita mitos lainnya, yang dimaksud jalur langit adalah sebuah cara
bagaimana kita berikhtiar sebagimana yang diperintahkan dari langit
yaitu Allah SWT. Tidak ada yang mistis sama sekali insyaAllah 100%
sesuai syariatNya. Rejeki yang punya adalah Allah yang membagi
kepada makhluk adalah Allah, maka kita sebagai makhluk tentunya
hanya bisa meminta kepada Allah, meskipun setiap manusia sudah
mendapatkan rejeki sesuai porsi masing-masing tepat tanpa ada
yang ketukar.
Untuk itu kita harus paham dulu mindset tentang rejeki, ini
informasi pasti, valid dari langit tidak akan meleset sedikitpun,
anda percaya tandanya anda orang beriman. Tebal tipisnya
kepercayaan anda menandakan seberapa jauh tingkat keimanan
kita, keyakinan inipula yang akan menjadi kunci keberhasilan anda.
Yups, rejeki adalah sesuatu yang pasti, sama pastinya bahwa setelah
hari senin adalah hari selasa, setelah malam habis maka akan terbit
fajar. Jadi janganlah anda kuatir sedikitpun tentang rejeki ini, anda
pasti kebagian. Sistem Allah sangat canggih tidak pernah eror, semua
akan otomatis. Bahkan tidak ada satu binatang melatapun yang tidak
mendapat bagian rejeki.
Nah tuh rejeki itu milik Allah, dan hanya Allah saja yang berhak
melapangkan atau menyempitkan, kasih bonus atau dikurangi.
Kenapa pula diri ini punya hutang menggunung rejeki sempit, berarti
bagian dari yang disempitkan dong, gak mau sumpah sebenarnya aku
gak mau,,, kalau gak mau ya jangan mau kalau diajak menjauh ke
Allah diiming-imingi kredit bunga ringan, de el el.... sekali ambil sama
saja dengan berbuat menjauh Allah, si pemilik rejeki. Karena jauh
jangan salahkan kalau rejeki juga jadi jauh.
(QS.41:31)
Wuih Cakep baget, kereeenn banget Allah ya, Allah Emang Maha
Kereen, Sebenarnya Allah itu pasti akan kasih apa yang kamu
inginkan dan apa yang kamu minta, pertanyaannya kenapa Allah
tidak kasih apa yang kamu inginkan dan apa yang kamu minta, tanya
kenapa coba?, pasti ada yang menjadikan penghalang Allah tidak
kasih yang kamu minta, ya jelas apalagi kalau bukan dosa-dosa yang
telah menutupi kebaikan yang kamu miliki. Satu-satunya jalan
gempur, hancurkan lumpur dosa itu, siram dengan air yang bersih.
Yah tobat bro tobat sekarang juga,,, jangan tunggu sampai besok.
Allah Maha Pengampun sebesar apapun dosa kita Allah pasti ampuni
kita.
3. Rasulullah bersabda:
(Riwayat: Imam Ahmad, Abu Dawud, An-Nasa'i, Ibnu Majah dan Al-
Hakim dari Abdullah bin Abbas )
# Kewajiban Kita
- Taubat (minta ampun atas dosa)
# Yang Allah dan Rosul Janjikan Kepada Kita setelah kita taubat:
- Setiap kesedihan diberi jalan keluar (hutang lunas)
- Kesempitan diberi kelapangan (rejeki mampet seret, lancar
dan melimpah)
- Diberi rejeki halal yang tiada disangka-sangka (rejeki yang
datang dengan tiba-tiba tanpa dipikirkan dan direncanakan)
Nah paling tidak cara bertaubat kita dari riba adalah demikian:
3 hal tersebut adalah cara yang di ajarkan Allah, ketika kita yakin itu
tandanya kita beriman dengan firmanNya, ketika kita
melaksanakanNya berarti kita sedang mentaatiNya maka sudah pasti
Allah akan cinta dan sayang kita, dan Allah akan tepati janjiNya.
Seorang yang Allah cintai tidak akan ada lagi penghalang terhadap
doa-doa yang dimintakan hamba kepadaNya, lunas hutang mah
perkara kecil, harta melimpah mah gampang bagi Allah, bisnis
untung oh sudah tentu, justru yang paling penting adalah pantaskan
dulu diri kita, kekayaan sebesar dunia seisinya saja Allah kasih
sumpah gak bohong, bukankah dengan 2 rakaat sunnah fajar
sebelum subuh saja kamu sudah lebih kaya dari bill gate,
sebagaimana pesan Rosulullah SAW:
Dua rakaat shalat fajar lebih baik dari dunia seisinya.
Saya akan katakan lakukan tiga hal tersebut sebagai ketaatan kita,
dan bisa jadi itulah kunci bisnis kita,
Itulah rahasia besar akar serabut dari rumitnya masalah anda, dan
itulah solusi hutang jalur langit yang saya maksud. Ada satu hal
paling pokok disini yaitu “Yakin” itulah mata uang paling mahal yang
harus anda miliki, dengan memilikinya anda bisa membeli semua
hajat anda.
Yakin, iman, percaya bahwa riba adalah larangan Allah maka
tinggalkan segera itulah ketaatan itulah tauhid.
Yakin bahwa Allah pasti ampuni semua dosa dan kesalahan
dengan taubat yang sebenarNya maka anda minta ampun
bertaubat padaNya, kemudian anda yakin tanpa ragu
sedikitpun bahwa segala pintu solusi akan Allah hadirkan,
itulah iman, itulah tauhid. Dan Allah akan seperti prasangka
hambaNya.
Yakin dengan cara Allah, melalui tilawah al-Qur’an, melalui
kualitas sholat, melalui sedekah. Itu semua adalah cara yang
Allah perintahkan untuk menjemput rejekiNya, anda yakin,
percaya dan melakukan dengan mantab tanpa ragu itulah
tauhid.
Sempurnakan dengan doa doa yang diajarkan tentang cara
cepat bayar hutang Berikut ini ada hadits cakep. Dari Anas
bin Maalik beliau bercerita bahwa Rasulullah SAW
bersabda: Maukah engkau aku ajarkan dengan sesuatu yang
jika dibaca, hutang sebesar gunung uhud-pun bisa
dibayarkan Allah SWT? Rasul SAW kemudian melanjutkan,
bacalah “Qulillaahumma maalikal mulk... dst dlm QS. 3: 26.
Baca juga doa ini:
Artinya : “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesusahan dan kedukaan,
aku berlindung kepada-Mu dari lemah dan malas, aku berlindung kepada-Mu
dari takut (miskin) dan kikir, aku berlindung kepada-Mu dari banyaknya hutang
dan paksaan orang-orang”
KENAPA MASIH GAGAL???
Ini saya pelajari dari kajian ustadz sekaligus sahabat saya beliau
ustads Riyadh Ahmad al-Hafids di kampung taubat Semarang,
Saya akan kelompokkan manusia pada 3 golongan:
B A
Keterangan Gambar:
1. Golongan A yaitu orang yang berusaha keras untuk mentaati
Allah, orang yang sedang punya masalah dan memilih cara jalur
langit dengan cara-cara Allah, segera tinggalkan riba setelah
tahu itu dimurka Allah, dia dengan keimanan yang penuh terus
melaju ke Allah maka pasti dia akan sukses, dia akan terus
melaju ke atas sebelah kanan, grafiknya akan terus naik dan
sukses. Inilah sukses hakiki, berupa iman yang sempurna,
duniapun akan tunduk kepadaNya, menempatkan Allah sebagai
tujuan hidup, menempatkan Allah sebagai solusi segala
permasalahan hidup.
2. Golongan B yaitu orang yang hanya berpikir tentang
kesuksesan dunia, berusaha mencari kekayaan di dunia meski
dengan cara-cara yang dilaknat Allah, bahkan cara-cara syirik
dilakukan, begitu juga orang-orang kafir ada dalam golongan
ini, yaitu orang-orang yang tidak berTuhan kepada Allah. Dia
akan melaju ke atas juga tapi di sebelah kiri, dia sukses dunia
juga karena dekat dengan syetan, inilah yang dimaksud Allah
dalam surat Al-An’am: 44, memang Allah akan kasih dia
kesuksesan, dia akan bangga, dia tersohor, dsb. Tapi ingat
ancaman Allah, bisa jadi Allah ambil kesuksesan tersebut
sekonyong-konyong ketika di dunia sehingga dia terdiam
berputus asa, masih beruntung jika kemudian bertaubat,
bagaimana jika Allah biarkan sampai ajal menjemput tidak ada
kesempatan taubat, yah sukses sih tapi hanya di dunia saja dan
tidak ada hak di akhirat yang abadi.
3. Golongan C, inilah golongan kebanyakan orang, total ke Allah
tidak, total ke syetan juga tidak, atau orang-orang yang
nanggung, sholat sih sholat tapi maksiat jalan terus, sedekah sih
iya tapi marah-marah jalan terus, jadi grafiknya baru mau naik
ke kanan eh maksiat lagi turun lagi ke bawah bahkan sedikit
naik ke kiri, besok paginya amal sholih, naik lagi ke kanan tapi
siangnya maksiat turun lagi, dari ilustrasi tersebut grafiknya
hanya berkutat di bawah terus. Jika sukses adalah grafik di atas
maka karena golongan ini grafik berkutat di bawah terus jadi
dia hanya ada dalam kegagalan. Kalau istilah jawa, Gusti Ora
Nulung setan ora ndulit.