Anda di halaman 1dari 38

BERANI MELAWAN

LELANG EKSEKUSI

Melawan Lelang Eksekusi?


Anda mungkin sering membaca surat kabar yang pada halaman
tertentu berisi tentang pengumuman lelang terbuka sejumlah
properti (tanah, bangunan dsb) yang merupakan jaminan pada
bank tertentu, andapun melihat di televisi hebohnya pengosongan
rumah secara paksa setelah terjadi pelelangan. Tidak kalah
maraknya mungkin anda sering mendengar atau bahkan melihat
sendiri kendaraan bermotor yang diambil paksa oleh lembaga
finance dengan menggunakan jasa pihak ketiga karena terjadi
keterlambatan bayar angsuran.

Sungguh semua hal tersebut seharusnya tidak perlu terjadi, jika


anda bisa mengetahui cara dan triknya, pada ebook seri ke 4 ini
saya akan berikan langkah praktis bagaimana anda bisa melawan
eksekusi, jika memungkinkan anda membatalkannya sesuai
Undang-undang,

Lelang eksekusi disini saya bagi pada dua macam, karena


masing-masing mempunyai penanganan yang berbeda, yaitu:

1. Lelang eksekusi benda tidak bergerak (misal: rumah,


toko, kios, tanah, gudang, dll), dan
2. Lelang eksekusi benda bergerak (misal, mobil, motor,...)

Lelang dengan alasan apapun akan berdampak pada kerugian


konsumen/nasabah. Maka akan sangat baik jika anda menjual
sendiri dan tidak menunggu lelang terbuka yang dilakukan oleh
bank. Tetapi keadaannya tidak selalu demikian, nasabah sering
diposisikan pada daya tawar yang lemah, ditambah
ketidaktahuannya akan hak-hak sebagai konsumen, kemudian
nasabah sudah terposisikan pada posisi takut, merasa bersalah,
down, stress, dll, sehingga perbuatan bank seperti saya sebut

Gugatan| 1
diatas baik terhadap benda bergerak atau benda tidak bergerak
nyaris tanpa perlawanan.

Saya ingin mengajak anda semua menjadi konsumen yang cerdas


ini adalah tugas pemerintah dan anda semua, banyak sekali
keluhan masayarakat terkait lelang ini, pihak bank khususnya
untuk melelang jaminan benda tidak bergerak selalu berdalil pasal
6 UUHT (Undang-undang hak tanggungan), akibatnya bisa
disaksikan banyak konsumen perbankan yang menderita kerugian
seperti harga lelang dibawah harga pasar, belum berakhir masa
kontrak sudah di lelang, sudah mengangsur banyak tetapi baru
mengurangi sedikit saja dari pokok hutang alias anda hanya
diperas bayar bunga saja, atau tindakan intimidasi yang dilakukan
penagih kepada konsumen yang merugikan secara immateriil
sehingga konsumen misalkan menjual pun, menjual dengan
terpaksa,dengan waktu yang diburu sehingga yang penting laku.

Cukup bagus saat ini sudah ada Undang-Undan Perlindungan


Konsumen (UUPK) yang bisa sedikit digunakan sebagai payung
hukum di negara hukum ini, kenapa?, karena kenyataannya di
lapangan berdasarkan saya melakukan upaya hukum maupun
mendampingi teman-teman yang berupaya secara hukum,
undang-undang itu masih mandul, bahkan saya sempat
berkesimpulan hakim saja gak mudeng dengan UUPK tersebut,
untuk itulah anda harus menunjukkan kepada hakim posisi anda.
Bahwa anda sebagai nasabah bank adalah seorang konsumen
yang itu artinya bahwa:

1. Bahwa semua konsumen mendapat perlindungan dari Undang-


undang No. 8 tahun 1999 Tentang Perlindungan konsumen
terutama pasal 4 huruf d UUPK yaitu hak untuk di dengar
pendapat dan keluhanya dan pasal 4 huruf e yaitu hak untuk
mendapat advokasi, perlindungan dan upaya penyelesaian
sengketa konsumen.
2. Bahwa pemberitahuan lelang yang dilakukan oleh KPKNL
atas permintaan Bank berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan No. 93/PMK.06/2010 Tentang petunjuk
pelaksanaan lelang tanggal 23 April 2010 terutama pasal 27
Gugatan| 2
bisa di batalkan apabila ada Gugatan di Pengadilan Negeri.
Sehingga sebagai bagian dari lembaga yang ada di sebuah
negara maka Bank harus mengikuti proses gugatan,
3. Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No.3210 K/Pdt/1984
tanggal 30 Januari 1986 Dalam praktiknya, pemegang Hak
Tanggungan (Perbankan) yang akan melaksanakan pelelangan
selalu meminta fiat eksekusi kepada Pengadilan Negeri. Hal
ini didasarkan pada Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No.
3210 K/Pdt/1984 tanggal 30 Januari 1986 yang menyatakan
bahwa eksekusi terhadap Grosse Akta Hipotik harus atas
perintah Ketua Pengadilan Negeri. Yurisprudensi MA tersebut
masih berlaku karena menurut ketentuan pasal 26 UUHT
dinyatakan bahwa peraturan mengenai eksekusi Hipotek tetap
berlaku dan menurut penjelasan pasal tersebut dinyatakan
bahwa grosse Akta Hipotik yang berfungsi sebagai surat tanda
bukti adanya Hipotek, dalam Hak Tanggungan adalah
sertifikat Hak Tanggungan. Sehingga kalau ada Perbankan
yang melelang sendiri melalui KPKNL dapat di gugat
berdasarkan yurisprudensi tersebut di atas.
4. Seharusnya bank tidak menentukan sendiri harga jual atas
barang-barang agunan yang mau dilelang, melainkan
penafsiran harga dilakukan oleh suatu appraisal company
(perusahaan jasa penilai) yang independen dan telah
mempunyai reputasi baik. Disamping itu juga undang-undang
telah menentukan cara untuk menjual barang-barang agunan
berdasarkan bentuk pengikatan jaminannya. Terhadap hal
tersebut, nasabah debitur dapat saja menggugat pihak kreditur.

Cara praktis untuk melawan eksekusi

1. Melawan Eksekusi Benda tidak bergerak dengan gugatan


Pengadilan

Paling tidak anda punya alasan kenapa harus mengajukan


gugatan, diantaranya:

a. Gugatan dilakukan bagi siapa saja yang merasa dirugikan,

Gugatan| 3
b. Gugatan dilakukan jika anda punya planning ke depan, misalkan
anda mau jual sendiri, atau anda tidak mau jual tetapi jika diberi
waktu 1 tahun lagi misalnya sebenarnya anda bisa melakukan
pelunasan tanpa dilelang. Jika anda tidak punya planning lebih baik
anda tidak usah melakukan gugatan, anda cukup negosiasi kepada
bank agar diberi kesempatan menjual sendiri.
c. Gugatan lebih merupakan strategi mengulur waktu, tidak ada target
menang dengan gugatan tersebut, jadi anda tidak terbebani dengan
pemikiran yang rumit dan jlimet.
d. Anda melakukan sendiri tidak usah pakai jasa pengacara/advokat
karena pasti akan berbayar mahal, kecuali anda punya cukup uang
silahkan saja pakai advokat. Ingat ketika anda pakai advokat anda
akan bergantung padanya, sungguh sungguh gak nyaman
bergantung pada orang, bisa-bisa jadi syirik lagi. Dan belum tentu
pengacara selalu komitmen pada anda misalkan saja dia didatangi
bank kemudian dikasih uang lebih tinggi dari anda sewa pengacara
bagaimana kira-kira.

Gugatan| 4
Contoh Kasus 1
Ini bisa diganti nama anda, alamat anda, bank anda jadi anda tidak usah menyusun
gugatan yang rumit, bisa disesuaikan dengan masalah anda, bise dilengkapi cari di
google banyak contoh gugatan disana.

Contoh Surat Gugatan

GUGATAN TERHADAP LELANG


Nomor S-9876/WKN.09/KNL.01/2013

Kepada Yth,

Ketua Pengadilan Negeri ....


Pada Pengadilan Negeri .....
Jalan ...... ...

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini, ....., pekerjaan Wiraswasta, Laki-laki, umur 35 tahun,
agama Islam, bertempat tinggal di ........ Kabupaten Temanggung, Jawa tengah Kode Pos ....,
dalam hal ini bertindak dan untuk atas nama diri sendiri, selanjutnya mohon disebut sebagai
PENGGUGAT;

Dengan ini perkenankanlah Penggugat hendak mengajukan Gugatan Melawan;

1. PT. Bank .... Indonesia Tbk cq. PT Bank .... Indonesia Tbk ..Unit ...., yang beralamat di
........ yang selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT I;

2. Presiden Republik Indonesia cq. Kementerian Keuangan Republik Indonesia cq. Kantor
Wilayah Keuangan Propinsi Jawa Tengah cq. Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
Lelang Wilayah Semarang yang beralamat di Jalan Imam Bonjol No.1d Semarang. Yang
selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT II;

3. Bambang Sasongko, Alamat; Pandan, RT.01,RW 08, Kelurahan Jambe Ijo, Kecamatan
Sayangan, Kabupaten ...., yang selanjutnya disebut sebagai TURUT TERGUGAT I;

4. Adrian Siregar, Alamat: Kampung Kemiri, RT.02/02, Kecamatan ...., Kabupaten


Semarang, yang selanjutnya disebut sebagai TURUT TERGUGAT II;

Sebelumnya ijinkan Penggugat memberikan dasar mengajukan Gugatan ini, di Pengadilan


Negeri Mungkid, dengan berdasarkan;

1. Perjanjian Kredit Nomor 003460/PK/273/W10 yang ditandatangani oleh pihak


Penggugat dan Tergugat I, pada pasal 4 perjanjian kredit tersebut disebutkan bahwa
“Terhadap perjanjian ini dan segala dokumen yang berhubungan dan yang timbul akibat
perjanjian ini, tunduk pada hukum negara Republik Indonesia. Dan para pihak sepakat
memilih tempat kedudukan hukum yang tetap dan seumumnya di Kantor Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Mungkid, Jl. Letnan Tukiyat Sawitan Mungkid. Namun, tidak
mengurangi hak dan wewenang Bank untuk memohon pelaksanaan (eksekusi) atau
Gugatan| 5
mengajukan tuntutan/gugatan hukum terhadap debitur berdasarkan perjanjian ini
dimuka pengadilan lain dalam wilayah Republik Indonesia,
2. Putusan Pengadilan Negeri Temanggung, nomor: er1/Pdt.PLW/2012/PN Tmg. Bahwa
Penggugat dan Tergugat I telah menetapkan Pengadilan Negeri Mungkid, Jl. Letnan
Tukiyat Sawitan Mungkid sebagai pilihan hukum untuk menyelesaikan sengketa,

Adapun yang menjadi dasar alasan gugatan Penggugat adalah sebagai berikut:

1. Bahwa Penggugat dan Tergugat I mempunyai perjanjian kredit yang diterangkan dalam
Perjanjian Kredit Nomor /PK/273/W10 yang ditandatangani oleh pihak Penggugat dan
Tergugat I pada hari Selasa 14 September 2010, Penggugat menerima fasilitas kredit
Rp.125.000.000,- (seratus dua puluh lima juta rupiah) dengan jangka waktu 60 (enam
puluh) bulan dan akan berakhir pada tanggal 14 September 2015,
2. Bahwa Penggugat telah dengan lancar melakukan angsuran kepada Tergugat I, selama 11
bulan, kemudian pada bulan ke 12 usaha Penggugat mengalami kerugian sehingga tidak
dapat mengangsur penuh sesuai plafond,
3. Bahwa meskipun Penggugat tidak bisa mengangsur secara penuh tetapi Penggugat tetap
beriktikad baik dengan menyampaikan kondisi usaha Penggugat yang sedang lesu kepada
Tergugat I dan tetap ingin membayar angsuran meskipun tidak penuh, Penggugat
menyampaikan bahwa angsuran setiap bulan yang bisa dibayarkan yaitu Rp. 500.000,- dari
plafond sebesar Rp. 3.458.336,
4. Bahwa permohonan Penggugat untuk mengangsur tidak penuh sesuai plafond sampai
kondisi usaha membaik ditolak oleh Tergugat I, kemudian penggugat meminta
penambahan modal sebagai upaya menyelamatkan usaha, tetapi permintaan Penggugat
juga tidak diterima oleh Tergugat I, disamping itu Penggugat juga telah meminta
restrukturisasi angsuran tetapi permintaan Penggugat tersebut juga tidak dikabulkan,
5. Bahwa Tergugat I kemudian mengajukan lelang kepada Tergugat II dengan Surat
Penetapan Hari dan Tanggal Lelang Nomor S-9898/WKN.09/KNL.01/2012 tanggal 31
Mei 2012 yang di lakukan Tergugat II pada Hari Kamis, 05 Juli 2012 Pukul 11.00 di
Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Semarang, Jl. Imam Bonjol No. 1d GKN
II Lt.4 Semarang, yaitu berupa dua bidang tanah beserta segala sesuatu di atasnya tersebut
dalam SHM 463 dengan luas 331 m2 atas nama Penggugat dan SHM 464 dengan luas
2.671m2 atas nama Penggugat. Keduanya terletak di Desa..., Kec. ...., Kab. Temanggung
dengan limit lelang Rp. 89.400.000,-, dan Sebidang tanah dan bangunan beserta segala
sesuatu di atasnya tersebut dalam SHM 459 dengan luas 300m2 atas nama ..... yaitu orang
tua kandung dari Penggugat. Asset tersebut terletak di Desa ...., Kec. ..... Kabupaten
Temanggung, dengan limit lelang Rp. 90.000.000,-,
6. Bahwa Penggugat keberatan dengan akan dilaksanakannya lelang oleh Tergugat II atas
permohonan Tergugat I sehingga sebelum pelaksanaan lelang dilaksanakan Penggugat
mengajukan PERLAWANAN Terhadap rencana lelang tersebut dengan memilih domisili
hukum di Pengadilan Negeri Temanggung dengan nomor perkara:
..../Pdt.Plw/2012/PN.TMG,
7. Bahwa Penggugat, Tergugat I dan Tergugat II sama sama mengetahui bahwa proses
pemeriksaan perkara ..../Pdt.Plw/2012/PN.TMG sedang berjalan, karena sudah pasti pihak
Pengadilan Negeri Temanggung telah memangggil para pihak untuk menghadiri sidang
pemeriksaan atas gugatan Penggugat, akan tetapi Tergugat I seolah-olah tidak
memperhatikan proses hukum yang sedang berjalan dan justru melakukan tindakan hukum
yang merugikan Penggugat. Dikarenakan pada lelang 5 juli 2015 belum ada pembeli
Tergugat I kembali melakukan pelelangan terhadap jaminan milik pengggugat melalui
Gugatan| 6
perantara Tergugat II yaitu pada hari Senin, 13 Agustus 2012 dengan limit lelang yang
sudah berubah yaitu Rp. 62.600.000,- untuk SHM 463 dan SHM 464, dan untuk SHM 459
ditentukan harga limit 63.000.000,-, kemudian pada Kamis 11 oktober 2012 Tergugat I
melalui perantara Tergugat II kembali melakukan lelang dengan harga limit yang sudah
berubah lagi yaitu Rp. 30.000.000,- untuk SHM 463 dan SHM 464, sementara untuk SHM
459 ditentukan harga limit 35.000.000,
8. Bahwa kemudian setelah proses pemeriksaan perkara berjalan sekitar 6 bulan, Pengadilan
Negeri Temanggung pada sidang putusan tanggal 12 Desember 2012 memutuskan bahwa
Pengadilan Negeri Temanggung Tidak mempunyai kewenangan untuk mengadili perkara
no: ..../Pdt.Plw/2012/PN.TMG, maka untuk meneruskan perkara ini Penggugat memilih
domisili hukum di Pengadilan Negeri Mungkid sesuai perjanjian kredit Nomor
0000050/PK/03733/0910,
9. Bahwa Tergugat II kembali akan melakukan lelang dengan Surat penetapan hari dan
tanggal lelang Nomor ...../WKN.09/KNL.01/2013 tanggal 08 Januari 2013 yang di
laksanakan pada Hari Kamis, Tanggal ..... 2013 Jam 10.00 WIB di Ruang Lelang KPKNL
Imam Bonjol No.1d GKN II Lt.2 Semarang. berdasarkan dari Permohonan Tergugat I atas
jaminan aset berupa Dua Bidang tanah beserta segala sesuatu di atasnya tersebut dalam
SHM 463 dengan luas 331 m2 atas nama Penggugat dan SHM 464 dengan luas 2.671m2
atas nama Penggugat. Keduanya terletak di Desa ...., Kec. ...., Kab. Temanggung dengan
limit lelang Rp. 30.000.000,-, dan Sebidang tanah dan bangunan beserta segala sesuatu di
atasnya tersebut dalam SHM 459 dengan luas 300m2 atas nama ...... Yang tidak lain adalah
orang tua kandung dari Penggugat. Asset tersebut terletak di Desa ....., Kec. ...... Kabupaten
Temanggung, dengan limit lelang Rp. 35.000.000,-,
10. Bahwa Penggugat menolak dengan akan dilaksanaknakannya lelang sebagaimana
disebutkan sebelumnya pada poin 9 karena proses gugatan belum selesai sehingga belum
mempunyai kepastian hukum, untuk hal tersebut penggugat kemudian mengajukan gugatan
di Pengadilan Negeri Mungkid, Jl. Letnan Tukiyat No.09 Mungkid, terdaftar dengan
nomor ..../Pdt.G/2013/PN.Mkd,
11. Bahwa ternyata proses pelelangan tanggal 14 Februari 2013 tetap dilakukan oleh Tergugat
II, yang diketahui oleh Penggugat dari Turut Tergugat I tiga hari setelah pelaksanaan
lelang, dalam lelang tersebut kemudian Penggugat mengetahui bahwa pelelangan telah
dimenangkan oleh Turut Tergugat I untuk aset berupa sebidang tanah dan bangunan
beserta segala sesuatu di atasnya tersebut dalam SHM 459 dengan luas 300m2 atas nama
..... yaitu orang tua kandung dari Penggugat. Asset tersebut terletak di Desa ...., Kec. P.......
Kabupaten Temanggung, dan Turut Tergugat II sebagai pemenang lelang untuk aset milik
Penggugat berupa dua Bidang tanah beserta segala sesuatu di atasnya tersebut dalam SHM
463 dengan luas 331 m2 atas nama Penggugat dan SHM 464 dengan luas 2.671m2 atas
nama Penggugat. Keduanya terletak di Desa ...., Kec. ....., Kab. Temanggung,
12. Bahwa setelah mengetahui jika lelang telah dilaksanakan dan telah ditetapkan bahwa Turut
Tergugat I dan Turut Tergugat II adalah pemenang lelang, sehingga Penggugat merasa
perlu memperbaiki surat gugatan nomor ..../Pdt.G/2013/PN.Mkd, kemudian Penggugat
mencabut Surat Gugatan tersebut sebelum sidang berjalan dimana dalam gugatan tersebut
Penggugat belum Memasukkan Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II sebagai pihak yang
tergugat dikarenakan Surat gugatan didaftarkan sebelum pelaksanaan lelang,
13. Bahwa dengan kronologi atas perjanjian kredit antara Penggugat dan Tergugat I dan
dengan dilakukannya pelelangan atas jaminan kredit tersebut terlebih dengan penentuan
harga limit yang terus berubah, dalam hal ini Tergugat I sebagai pelaku usaha telah
melakukan tindakan sepihak, yang itu berarti bahwa Tergugat I telah dengan sengaja
melakukan kekhilafan dan melanggar Undang-undang Perlindungan Konsumen No. 8
Tahun 1999, Khususnya yang tercantum dalam ayat 1 huruf d, f, g dan h pasal 18, tentang
klausula baku, dalam Pasal 18 ayat 3 Undang-undang Perlindungan Konsumen No. 8
Tahun 1999 tersebut ditegaskan bahwa setiap klausula baku yang telah ditetapkan oleh
Gugatan| 7
pelaku usaha pada dokumen atau perjanjian yang memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dinyatakan batal demi hukum,
14. Bahwa Tergugat I juga terbukti telah melakukan perbuatan yang melawan hukum dan
sewenang-wenang karena telah melanggar pasal 1338 KUH Perdata, dengan bukti bahwa
Tergugat I sebagai salah satu pihak yang telah menandatangani Perjanjian Kredit Nomor
...../PK/03733/0910 dengan pemberian fasilitas kredit kepada Penggugat selama 60 bulan,
akan berakhir pada tanggal 14 September 2015, akan tetapi pada kenyataannya Tergugat I
melelang jaminan kredit yang BELUM JATUH TEMPO tersebut, sehingga merugikan
Penggugat,
15. Bahwa penentuan harga limit lelang yang ditentukan sebagaimana Penggugat ketahui dari
pengumuman lelang yang termuat dalam harian Wawasan edisi Kamis Kliwon, 31 januari
2013, ditentukan dengan tidak wajar menurut harga pasar tanah dan bangunan di sekitar
tempat jaminan yang akan dilelang. Tergugat I hanya menentukan secara sepihak terhadap
harga limit obyek jaminan obyek tersebut yaitu masing-masing sebesar Rp. 30.000.000,-
(tiga puluh juta rupiah) untuk dua bidang tanah beserta segala sesuatu di atasnya tersebut
dalam SHM 463 dengan luas 331 m2 atas nama Penggugat dan SHM 464 dengan luas
2.671m2 atas nama Penggugat. Keduanya terletak di Desa ...., Kec. ......, Kab.
Temanggung, padahal dengan harga yang wajar tanah di lokasi tempat obyek jaminan
Penggugat bisa mencapai harga Rp.150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah)
kemudian untuk Sebidang tanah dan bangunan beserta segala sesuatu di atasnya tersebut
dalam SHM 459 dengan luas 300m2 atas nama ...... Yang tidak lain adalah orang tua
kandung dari Penggugat. Asset tersebut terletak di Desa ...., Kec. P...... Kabupaten
Temanggung dilelang dengan harga limit Rp.35.000.000,- (tiga puluh lima juta rupiah)
padahal dengan harga yang wajar tanah dan bangunan di lokasi tempat obyek tersebut
mencapai Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) total harga diperkirakan bisa mencapai
Rp. 250.000.000,-,- (dua ratus lima puluh juta rupiah rupiah) bahkan bisa lebih, jelas
bahwa pelaksanaan lelang ini sangat bertentangan dengan Asas Keadilan yang
menimbulkan kerugian bagi Penggugat. Penentuan nilai limit/harga limit harus ditetapkan
oleh apraisal independen yang tidak memiliki kepentingan dan bisa menjamin rasa
keadilan kepada semua pihak, sehingga perbuatan Tergugat I dalam menentukan harga
limit secara sewenang-wenang tersebut telah memenuhi unsur Perbuatan Melawan
Hukum (onrechtmatige daad) yang sesuai dengan Arrest Hoge Raad 1919 yang
menyebutkan bahwa berbuat atau tidak berbuat merupakan suatu perbuatan
melawan hukum, jika melanggar hak orang lain dan Adanya kerugian yang
ditimbulkan akibat perbuatan para tergugat, disamping itu perbuatan Tergugat I juga
jelas jelas bertentangan dengan Pancasila terutama sila ke- 2, ayat 2, 5 dan 6, Sila ke- 4
ayat 1, 2 dan 3 dan Sila ke- 5 ayat 4,
16. Bahwa atas pengakuan Turut Tergugat I pada hari minggu 17 Februari 2013 pada saat
Turut Tergugat I mendatangi rumah Penggugat, Turut Tergugat I mengaku bahwa sebelum
pelaksanaan lelang dilaksanakan telah terjadi kesepakan pemberian uang yang Penggugat
namakan sebagai “Uang Diam”, yaitu permintaan atau pemberian sejumlah uang yang
diberikan pemenang lelang kepada peserta lelang yang lain agar peserta lelang yang lain
tidak mengikuti atau mundur dalam lelang obyek milik Penggugat tersebut, hal ini juga
bertentangan dengan Asas Keterbukaan lelang, yang menghendaki agar seluruh lapisan
masyarakat mengetahui adanya rencana lelang dan mempunyai kesempatan yang sama
untuk mengikuti lelang sepanjang tidak dilarang oleh UU. Oleh karena itu tentunya “uang
diam” tersebut menjadi sesuatu yang sangat merugikan pihak Penggugat, perbuatan ini
bertentangan dengan maksud yang tersirat dari Peraturan Menteri Keuangan No.
.../PMK.06/2010 Tentang petunjuk pelaksanaan lelang tanggal 23 April 2010 terutama
Pasal 43, bahwa dalam lelang harus didahului dengan pengumuman lelang yang
diterbitkan oleh harian surat kabar, agar semua masyarakat bisa mengakses informasi lalu
ternyata kemudian masyarakat yang berminat untuk mengikuti lelang tersebut menjadi
putus haknya dengan “Uang Diam”, jelas sekali disini bahwa telah terjadi praktek
Gugatan| 8
persaingan usaha yang tidak sehat dan memberi kesempatan adanya KKN, sehingga
menghilangkan fungsi Asas Terbuka itu sendiri,
17. Bahwa proses pelelangan seharusnya memperhatikan pertimbangan kemanusiaan karena
semua jaminan yang akan dilelang merupakan rumah tinggal yang dimiliki keluarga
Penggugat yang menjadi gantungan hidup satu-satunya, Menurut Pasal 27 Undang-Undang
Dasar 1945 “Setiap warga negara berhak atas penghidupan dan pekerjaan yang layak bagi
kemanusiaan”,
18. Bahwa, atas segala perbuatan Tergugat I, yang telah melelang jaminan milik Penggugat,
maka seluruh rangkaian perbuatan yang dilakukan oleh Tergugat I tersebut telah
mengakibatkan kerugian nyata baik materiil maupun immateriil pada diri Penggugat,
karena perbuatan Tergugat I adalah Perbuatan Melawan Hukum (Onrechnmatige daad)
sebagaimana dimaksud dalam pasal 1365 KUHPerdata, karena perbuatan tersebut
bertentangan dengan tata susila,bertentangan dengan asas kepatutan, Ketelitian dan kehati-
hatian dan itikad baik yang hidup dan berkembang dalam kehidupan sehari-hari di
masyarakat dan atau harta benda, oleh karenanya menurut hukum siapa yang
mengakibatkan kerugian tersebut harus bertanggung jawab untuk menggantinya,
19. Bahwa semua konsumen termasuk debitur Bank tetap mendapat perlindungan dari
Undang-undang No. 8 tahun 1999 Tentang Perlindungan konsumen terutama pasal 4 huruf
h, maka sangat layak jika kerugian yang timbul karena perbuatan Tergugat I kemudian
Penggugat meminta ganti rugi baik materiil maupun immaterial,
20. Bahwa, adapun kerugian nyata secara materiil yang diderita oleh Penggugat yang
disebabkan oleh Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh Tergugat I adalah;
a. Karena Tergugat telah melelang Jaminan milik Penggugat, padahal Tergugat I
mengetahui jika obyek jaminan dimaksud harganya jauh lebih tinggi dari jumlah
nominal harga limit lelang, dan rumah yang menjadi obyek adalah rumah tinggal satu-
satunya, sehingga mengakibatkan kerugian materiil sebesar Rp. 185.000.000,- (seratus
delapan puluh lima juta rupiah),
b. Secara immateriil Penggugat mengalami kerugian nyata akibat Perbuatan Tergugat I
yang telah melakukan pelelangan dengan cara yang sewenang-wenang, sehingga
mengakibatkan kehormatan, nama baik dan reputasi Penggugat menjadi hancur maka
Penggugat mengalami kerugian immateriil sebesar Rp. 150.000.000,- (seratus lima
puluh juta rupiah),
c. Sehingga total kerugian materiil dan immateriil yang diderita oleh Penggugat yang
disebabkan oleh Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh Tergugat I adalah
sebesar Rp. 335.000.000,- (tiga ratus tiga puluh lima juta rupiah),
21. Bahwa guna menjamin pelaksanaan putusan hakim, bila mana pengadilan mengabulkan
gugatan ini, maka patut dan wajar terhadap dilelangnya jaminan berupa, Dua Bidang tanah
beserta segala sesuatu di atasnya tersebut dalam SHM 463 dengan luas 331m2 atas nama
Penggugat dan SHM 464 dengan luas 2.671 m2 atas nama Penggugat. Keduanya terletak di
Desa ....., Kec. ......, Kab. Temanggung, dan Sebidang tanah dan bangunan beserta segala
sesuatu di atasnya tersebut dalam SHM 459 dengan luas 300m2 atas nama ..... Yang tidak
lain adalah orang tua kandung dari Penggugat. Asset tersebut terletak di Desa ...., Kec. .......
Kabupaten Temanggung, untuk diletakkan sita jaminan (conservatoir beslag),
22. Bahwa sepengetahuan Penggugat, sampai pada saat permohonan Gugatan ini diajukan di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Mungkid, jaminan dimaksud belum dibaliknama menjadi
atas nama Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II, namun Penggugat khawatir apabila
tanpa sepengetahuan Penggugat, Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II melakukan balik
nama, maka cukup beralasan bagi Penggugat untuk memohon, agar kepada Turut Tergugat
I dan Turut Tergugat II untuk dilarang melakukan balik nama atas Dua Bidang tanah
beserta segala sesuatu di atasnya tersebut dalam SHM 463 dengan luas 331m2 atas nama

Gugatan| 9
Penggugat dan SHM 464 dengan luas 2.671m2 atas nama Penggugat. Keduanya terletak di
Desa ...., Kec. ....., Kab. Temanggung, dan Sebidang tanah dan bangunan beserta segala
sesuatu di atasnya tersebut dalam SHM 459 dengan luas 300m2 atas nama ...... Yang tidak
lain adalah orang tua kandung dari Penggugat. Asset tersebut terletak di Desa ....., Kec.
........ Kabupaten Temanggung,
Maka berdasarkan segala apa yang terurai diatas, Penggugat mohon dengan hormat sudilah
Pengadilan Negeri Mungkid melalui Majelis Hakim yang mengadili dan memeriksa perkara ini
berkenan menjatuhkan putusan sebagai berikut :

DALAM PROVISI

1. Membatalkan eksekusi Dua Bidang tanah beserta segala sesuatu di atasnya tersebut dalam
SHM 463 dengan luas 331m2 atas nama Penggugat dan SHM 464 dengan luas 2.671m2
atas nama Penggugat. Keduanya terletak di Desa ...., Kec. ....., Kab. Temanggung, dan
Sebidang tanah dan bangunan beserta segala sesuatu di atasnya tersebut dalam SHM 459
dengan luas 300m2 atas nama ..... Yang tidak lain adalah orang tua kandung dari
Penggugat. Asset tersebut terletak di Desa ....., Kec. ...... Kabupaten Temanggung, sehingga
putusan perkara Gugatan ini berkekuatan hukum,
2. Melarang Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II untuk melakukan baliknama jaminan
sebagaimana dimaksud dalam provisi poin 1,

DALAM POKOK PERKARA

1. Menerima serta mengabulkan gugatan dari Penggugat untuk seluruhnya,


2. Menyatakan bahwa pelaksanaan penjualan lelang Nomor S-....0/WKN.09/KNL.01/2013
yang di laksanakan pada Hari Kamis, Tanggal ....Februari 2013 Jam 10.00 WIB di Ruang
Lelang KPKNL Imam Bonjol No.1d GKN II Lt.2 Semarang atas SHM 463 dengan luas
331m2 atas nama Penggugat dan SHM 464 dengan luas 2.671m2 atas nama Penggugat.
Keduanya terletak di Desa ...., Kec. ......, Kab. Temanggung, dan Sebidang tanah dan
bangunan beserta segala sesuatu di atasnya tersebut dalam SHM 459 dengan luas 300m2
atas nama ...... Yang tidak lain adalah orang tua kandung dari Penggugat. Asset tersebut
terletak di Desa ......, Kec. ...... Kabupaten Temanggung, adalah tidak sah dan batal demi
hukum dengan segala akibatnya,
3. Menyatakan Tergugat I telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum (onrechmatige daad),
4. Menyatakan perbuatan Tergugat I telah mengakibatkan kerugian yang diderita oleh
Penggugat dengan kerugian materiil sebesar Rp. 185.000.000,- (seratus delapan puluh lima
juta rupiah) dan kerugian immateriil sebesar Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh juta
rupiah) dengan jumlah total sebesar Rp. 335.000.000,- (tiga ratus tiga puluh lima juta
rupiah) dibayar tunai adalah sah berdasarkan hukum,
5. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan atas SHM 463 dengan luas 331m2 atas nama
Penggugat dan SHM 464 dengan luas 2.671m2 atas nama Penggugat. Keduanya terletak di
Desa ...., Kec. ......, Kab. Temanggung, dan Sebidang tanah dan bangunan beserta segala
sesuatu di atasnya tersebut dalam SHM 459 dengan luas 300m2 atas nama ..... Yang tidak
lain adalah orang tua kandung dari Penggugat. Asset tersebut terletak di Desa ...., Kec. ......
Kabupaten Temanggung,
6. Menyatakan bahwa Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II sebagai pembeli lelang yang
tidak sah,
7. Menghukum Tergugat I untukmengganti kerugian yang diderita oleh Penggugat,
8. Menyatakan atas perbuatan Tergugat I telah mengakibatkan kerugian yang diderita oleh
Penggugat dengan kerugian materiil sebesar Rp. 185.000.000,- (seratus delapan puluh lima
Gugatan| 10
juta rupiah) dan kerugian immateriil sebesar Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh juta
rupiah) dengan jumlah total sebesar Rp. 335.000.000,- (tiga ratus tiga puluh lima juta
rupiah) dibayar secara tunai dan sekaligus pada saat putusan ini dibacakan adalah sah
berdasarkan hukum,
9. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan lebih dahulu (uitvoorbaar bij voorad) meskipun
ada upaya hukum verset, banding maupun kasasi dari para Tergugat, adalah sah
berdasarkan hukum,
10. Menghukum kepada para Tergugat secara tanggung renteng untuk membayar biaya
perkara ini,

ATAU

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan seadil-adilnya, (ex aequo et bono)

Temanggung, 5 April 2013


Hormat Saya,

Muchlis Nuryanta

Keterangan:
Gugatan di atas adalah gugatan yang sudah saya ajukan di Pengadilan Mungkid, ingat
target dari gugatan kita bukan untk menang tapi untuk mengulur waktu.

1. Itu sebagai contoh dan jika anda mau gunakan bisa saja disesuaikan dengan
kasus anda,
2. Kasus di atas adalah jaminan saya yang sudah di lelang oleh KPKNL dan sudah
ada pemenang lelangnya.
3. Gugatan di ajukan ke bagian perdata di Pengadilan Negeri Kota Anda
4. Membayar panjar perkara kira-kira 800 ribu untuk perjalanan sidang kira-kira 6
bulan.
5. Gugatan ini akan dijawab oleh para tergugat (eksepsi)
6. Atas jawaban para tergugat anda kembali menjawab/menguatkan gugatan
melalui Replik
7. Contoh Replik ada dibawah ini....

Gugatan| 11
Contoh Replik

REPLIK PENGGUGAT
Perkara Perdata No. 18/Pdt.G/2013/PN.Mkd

Antara

Mukhlis Nuryanta sebagai PENGGUGAT;

Melawan;

PT. Bank ..... Tbk sebagai TERGUGAT I;

KPKNL Wilayah Semarang sebagai TERGUGAT II;

Bambang Sasongko, sebagai TURUT TERGUGAT I;

Adrian Siregar, sebagai TURUT TERGUGAT II;

Temanggung, 27 Agustus 2013

Kepada Yang Mulia

Majelis Hakim Pemeriksa


Perkara Perdata No. .../Pdt.G/2013/PN.Mkd
Pengadilan Negeri Mungkid
Jalan Letnan Tukiyat, No. 9. Mungkid, Jateng.
Di
Mungkid

Gugatan| 12
Dengan hormat,

Bahwa terhadap jawaban tergugat 1 tertangal 20 Agustus 2013 dalam perkara perdata
No...../Pdt.G/2013/PN.Mkd, maka bersama ini perkenankanlah penggugat
menyampaikan repliknya sebagai berikut:

DALAM POKOK PERKARA:

1. Bahwa penggugat menolak seluruh dalil-dalil Jawaban tergugat 1 kecuali yang secara
tegas diakui kebenarannya oleh penggugat;
2. Bahwa penggugat menolak terhadap jawaban tergugat 1 pada jawaban nomor 03
mengenai obyek jaminan yaitu SHM 463/Desa ..., SHM 464/Desa ...., dan SHM
459/Desa .... bahwa telah diletakkan hak tanggungan yang telah didaftarkan di Kantor
Pertanahan Kabupaten Tegal karena penggugat dan obyek jaminan ada di Kabupaten
Temanggung, penggugat juga menolak jawaban nomor 10 dengan penyebutan (SHM
No. 152/Desa Tanjungharja) yang tidak diketahui penggugat. Sehingga hal ini
mengakibatkan jawaban tergugat 1 adalah Obscuur libel atau kabur. Jika jawaban
tergugat 1 Obscuur libel atau kabur maka jawaban turut tergugat 1 patut untuk tidak
diterima;
3. Bahwa pada jawaban nomor 04 penggugat berpendapat bahwa perjanjian kredit tersebut
adalah merupakan hubungan kontraktual antara penggugat dan tergugat 1 yang dibuat
dan ditandatangani atas dasar kesepakatan kedua belah pihak, sehingga menurut
ketentuan pasal 1338 (1) KUHPerdata semua persetujuan yang dibuat secara sah
berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya. Tetapi juga harus
diperhatikan ketentuan pasal 1320 KUHPerdata yang mengatur bahwa suatu perjanjian
dinyatakan sah apabila telah memenuhi 4 sarat komulatif yang terdapat dalam pasal
1320 tersebut, yaitu: 1. Adanya kesepakatan para pihak untuk mengikatkan diri, 2.
kecakapan para pihak untuk membuat perjanjian, 3. adanya suatu hal tertentu, 4. adanya
suatu sebab yang halal. Sementara itu, suatu sebab dikatakan halal apabila sesuai
dengan ketentuan pasal 1337 KUH Perdata, yaitu: tidak bertentangan dengan ketertiban
umum, tidak bertentangan dengan kesusilaan, tidak bertentangan dengan undang-
undang;

4. Bahwa Dalam perjanjian yang ditandatangani oleh penggugat dan tergugat 1, (masih
terkait dengan jawaban nomor 04) adalah perjanjian yang tidak dibuat secara bersama
tetapi perjanjian itu telah disiapkan oleh tergugat 1, inilah yang disebut dengan
klausula baku berdasar pasal 1 ayat 10 UUPK no. 8 tahun 1999, dalil ini sekaligus
menolak jawaban no 05 yang menyatakan tidak ada klausula baku, sementara dalam
klausula baku yang telah dibuat oleh tergugat 1 dalam bentuk Perjanjian Kredit Nomor
..../PK/03733/0910 dalam pasal 1 angka 3 huruf b ada klausula yang berbunyi “... Bank
berhak menuntut pembayaran dengan seketika tanpa harus menunggu jatuh tempo
kredit dan sekaligus lunas dari jumlah-jumlah yang terhutang oleh debitur berdasarkan
perjanjian kredit ini (berikut perubahannya) serta melakukan eksekusi atas jaminan
yang diberikan oleh debitur bank. Terlihat sekali bagaimana pihak tergugat 1 bersikap
arogan dan ini menjadi bukti sempurna tidak terbantahkan bahwa tergugat 1 telah
Gugatan| 13
dengan sengaja melakukan kekhilafan dan melanggar Undang-undang yaitu pasal
18 ayat (1) “pelaku usaha dalam menawarkan barang dan/atau jasa yang ditujukan
untuk diperdagangkan dilarang membuat dan/atau mencantumkan klausula baku pada
setiap dokumen dan/atau perjanjian apabila;

(huruf d) pemberian kuasa dari konsumen kepada pelaku usaha baik secara langsung
maupun tidak langsung untuk melakukan segala tindakan sepihak yang berkaitan
dengan barang yang dibeli oleh konsumen secara angsuran, (huruf g) menyatakan
tunduknya konsumen kepada peraturan yang berupa aturan baru, tambahan, lanjutan
dan/ atau pengubahan lanjutan yang dibuat sepihak oleh pelaku usaha dalam masa
konsumen memanfaatkan jasa yang dibelinya; Pelanggaran terhadap pasal 18 ayat (1)
huruf d dan g tersebut cukup untuk membuktikan bahwa perjanjian tersebut batal
(batal demi hukum), oleh karenanya perjanjian tersebut tidak mempunyai kekuatan
hukum yang mengikat dan memaksa;

5. Bahwa penggugat tidak serta merta melakukan wanprestasi atas perjanjian kredit seperti
yang diuraikan pada jawaban nomor 06, pada saat kondisi penggugat dalam keadaan
berkemampuan yang maksimal faktanya penggugat selalu bertindak sesuai perjanjian
kredit sebagaimana mestinya yaitu mengangsur dengan lancar sampai 11 kali angsuran
dan tetap beriktikad baik dengan selalu mengkomunikasikan dan meminta solusi
sebagaimana diuraikan pada posita gugatan nomor 2, 3, 4 dan 5. Dengan segala upaya
yang dijalankan penggugat, maka tidak serta merta tergugat 1 dapat melakukan eksekusi
terhadap hak tanggungan penggugat atas jaminan SHM 463/Desa ...., SHM 464/Desa ...,
dan SHM 459/Desa ....., mengingat hak konsumen yang harus dipenuhi sesuai pasal 4
huruf (a) UUPK no. 8 tahun 1999;

6. Bahwa benar memang penggugat telah menerima surat peringatan I, II dan III,
sebagaimana disebutkan tergugat 1 pada jawaban nomor 07, yaitu kondisi dimana
penggugat saat itu tidak mampu untuk membayar tagihan senilai Rp. 21.852.045,17,
dan penggugat telah berupaya sebagaimana tertera pada posita gugatan 4 dan 5. Surat
peringatan tersebut bukanlah bentuk pembinaan sebagaimana tergugat 1 dalilkan karena
pembinaan tentunya bersifat bagaimana membina agar kondisi yang sedang dialami
penggugat bisa lebih baik juga bisa ditemukan win win solution, tetapi peringatan itu
lebih merupakan bentuk pemaksaan kehendak dimana penggugat pada saat kondisi
benar-benar dalam keadaan tidak mampu diharuskan membayar tagihan senilai Rp.
21.852.045,17, dan pihak tergugat 1 melalui tukang tagihnya begitu intensnya
mendatangi keluarga penggugat melakukan ancaman kepada kedua orangtua penggugat
melakukan tindakan yang menjadikan keluarga malu di lingkungan sehingga
mengakibatkan keluarga penggugat mengalami depresi dan suasana yang tidak nyaman
berkepanjangan;

7. Bahwa mengenai jawaban tergugat 1 nomor 08 justru semakin menunjukkan bahwa


tergugat 1 telah dengan nyata melakukan pelanggaran terhadap pasal 18 ayat (2) UUPK
nomor 8 tahun 1999, yang berbunyi “pelaku usaha dilarang mencantumkan klausula
baku yang letak atau bentuknya sulit terlihat atau tidak dapat dibaca secara jelas, atau
Gugatan| 14
yang mengungkapkannya sulit dimengerti’, dimana penggugat tidak pernah membaca
atau mengerti dengan pasal 8 syarat dan ketentuan umum pemberian fasilitas kredit,
sampai gugatan ini diajukan penggugat belum pernah membaca dan mendapat salinan
surat tersebut, hal ini merupakan pelanggaran dalam unsur pasal 18 ayat (2) UUPK
nomor 8 tahun 1999 tersebut, yaitu tergugat 1 telah dengan sengaja mencantumkan
klausula baku yang letak atau bentuknya sulit terlihat atau tidak dapat dibaca secara
jelas, atau yang mengungkapkannya sulit dimengerti, jelas bahwa pada dasarnya hal ini
adalah perbuatan melawan hukum yang dilakukan tergugat 1 yang secara otomatis
penandatanganan Akta Pemberian Hak Tanggungan yang tergugat 1 sebutkan di
jawaban no 03 yaitu APHT nomor 504/2010 Tanggal 20 Oktober 2010 (tetapi
disebutkan berbeda di jawaban nomor 08 yaitu disebut akta no. 17, (tidak
konsisten/kabur/Obscuur libel)) akta tersebut karena melanggar unsur dalam pasal 18
ayat (2) UUPK nomor 8 tahun 1999, maka batal demi hukum;

8. Bahwa dalam jawaban nomor 09, tergugat dapat melakukan lelang atas jaminan dari
penggugat, yang hasilnya untuk melunasi hutang penggugat kepada tergugat 1, tetapi
fakta menyebutkan bahwa tergugat 1 telah melakukan pelelangan berlawanan dengan
dalil yang disebutkan dimana tergugat 1 telah melelang 3 jaminan milik penggugat
SHM 463/Desa ......, SHM 464/Desa ....., dan SHM 459/Desa ....., total 3 jaminan hanya
dilelang senilai Rp. 65.000.000,- (enam puluh lima juta rupiah) tentu hasil lelang
tersebut tidak akan bisa melunasi hutang penggugat, lebih dari itu tergugat 1 juga tidak
melaporkan kepada penggugat rincian hasil penjualan, sebuah tindakan yang sewenang-
wenang, asal-asalan dan ceroboh;

9. Bahwa penggugat tetap dalam gugatan awal sebagaimana diuraikan dalam posita
gugatan nomor 16, 17, 18 dan 19 dalam menjawab dari jawaban tergugat nomor 10, 11
dan 12;

Dalam segala uraian fakta dan dasar hukum baik dalam gugatan maupun dalam replik
penggugat menyimpulkan bahwa pihak tergugat 1 telah melakukan perbuatan melawan
hukum (onrechmatige daad). Penggugat memohon dengan segala hormat agar yang
Mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri Mungkid yang mengadili perkara a quo
berkenan memberikan putusan dengan amar sebagai berikut;

DALAM PROVISI:

1. Menerima dan mengabulkan segala gugatan dan replik penggugat untuk


seluruhnya;
2. Menyatakan Jawaban Tergugat 1 tidak dapat diterima (niet ontvankelijk
verklaard).
3. Mengabulkan seperti pada gugatan awal;

DALAM POKOK PERKARA:

1. Menolak jawaban tergugat untuk seluruhnya;

Gugatan| 15
2. Menyatakan secara hukum bahwa Tergugat I telah terbukti melakukan Perbuatan
Melawan Hukum (onrechmatige daad),
3. Menerima dalil dalil gugatan awal dan replik penggugat seluruhnya;

SUBSIDAIR :
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan seadil-adilnya, (ex aequo et
bono)

Demikianlah Replik penggugat ini, atas perkenan Yang Mulia Majelis Hakim yang
memeriksa perkara ini, saya ucapkan terima kasih:

Temanggung, 27 Agustus 2013


Hormat Saya,

Muchlis Nuryanta
Penggugat

Keterangan
1. Replik adalah jawaban atas eksepsi dari tergugat
2. Setelah anda mengajukan replik di atas tergugat akan menjawab dengan duplik
3. Setelah duplik adalah pembuktian (siapkan bukti-bukti, yang dimiliki,misal: Buku
tabungan, copy sertipikat, perjanjian kredit, ketrangan harga tanah, dsb...
4. Setelah alat bukti cukup anda mengajukan saksi jika diperlukan
5. Baru setelah itu anda mengajukan simpulan (konklusi)

Gugatan| 16
Contoh Konklusi/kesimpulan

KESIMPULAN PENGGUGAT

Perkara Perdata No. ..../Pdt.G/2013/PN.Mkd

Antara

Mukhlis Nuryanta sebagai PENGGUGAT;

Melawan;

......... Indonesia Tbk sebagai TERGUGAT I;

KPKNL Wilayah Semarang sebagai TERGUGAT II;

Bambang Sasongko, sebagai TURUT TERGUGAT I;

Adrian Siregar, sebagai TURUT TERGUGAT II;

Temanggung, 18 November 2013

Kepada Yang Mulia

Majelis Hakim Pemeriksa


Perkara Perdata No. ...../Pdt.G/2013/PN.Mkd
Pengadilan Negeri Mungkid
Jalan Letnan Tukiyat, No. 9. Mungkid, Jateng.
Di
Mungkid

Gugatan| 17
Dengan hormat,

Bahwa setelah mengikuti proses persidangan dalam perkara ini di Pengadilan Negeri
Mungkid, proses jawab menjawab, pengajuan bukti-bukti baik surat maupun saksi-
saksi dari kedua belah pihak serta memperhatikan jalannya persidangan maka dengan
ini penggugat akan mengajukan konklusi dalam perkara ini sebagai berikut :

1. Bahwa Penggugat telah mengajukan gugatannya sebagaimana dalam Surat


Gugatannya tertanggal 05 April 2013 dan terdaftar di Pengadilan Negeri Mungkid
dibawah Registrasi No. Perkara Perdata No. .../Pdt.G/2013/PN.Mkd

2. Bahwa Penggugat dalam gugatannya pada pokoknya mendalilkan bahwa penjualan


lelang Nomor ..../WKN.09/KNL.01/2013 yang di lakukan oleh Tergugat 1 yang
dilaksanakan pada Hari Kamis, Tanggal 14 Februari 2013 Jam 10.00 WIB di Ruang
Lelang KPKNL Imam Bonjol No.1d GKN II Lt.2 Semarang (Tergugat II) atas SHM
463 dengan luas 331m2 atas nama Penggugat dan SHM 464 dengan luas 2.671m2
atas nama Penggugat. Keduanya terletak di Desa ....., Kec. ......, Kab. Temanggung,
dan Sebidang tanah dan bangunan beserta segala sesuatu di atasnya tersebut
dalam SHM 459 dengan luas 300m2 atas nama ..... Yang terletak di Desa ....., Kec.
...... Kabupaten Temanggung, adalah tidak sah dan batal demi hukum dengan
segala akibatnya,

3. Bahwa Tergugat I telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum (onrechmatige


daad),.

4. Bahwa Penggugat guna meneguhkan gugatannya serta untuk membuktikan


gugatannya telah mengajukan bukti-bukti kepersidangan yang selanjutnya diberi
tanda ( ) P.1, P.2, P.3, P.4, P.5, P.6, P.7, P.8, P.9, P.10, P.11, P.12, P.13, P.14,
P.15 dan P.16.

5. Bahwa penggugat juga telah menghadirkan 2 orang saksi yaitu;

1. Muh Lazim, S. Sos, umur 35 tahun

2. Ahmad Faizin , umur 36 tahun

6. Bahwa atas gugatan Penggugat maka Tergugat I dan Tergugat II telah mengajukan
bantahan/sangkalannya yang pada pokoknya menyangkal dalil-dalil gugatan
penggugat,

7. Bahwa Tergugat I dan Tergugat II guna meneguhkan bantahannya/sangkalannya


telah mengajukan bukti-bukti tertulis kepersidangan dan tidak menghadirkan saksi,

Gugatan| 18
ANALISA YURIDIS

Tentang eksepsi - duplik:

1. Bahwa atas gugatan Penggugat, Tergugat I dan Tergugat II telah memajukan


eksepsi, dan atas eksepsi tersebut Penggugat telah menanggapinya sebagaimana
pada repliknya yang selanjutnya Tergugat I dan Tergugat II telah menanggapinya
sebagaimana dengan dupliknya dengan kesimpulan eksepsi-duplik Tergugat I dan
Tergugat II haruslah ditolak atau tidak dapat diterima,.
2. Bahwa selain itu perlu ditegaskan bahwa jawaban Tergugat II disampaikan pada
saat agenda pemeriksaan sidang sudah sampai pada tahap pembuktian, karena
Tergugat II tidak hadir sejak awal persidangan meski telah dipanggil secara layak,
untuk hal itu Penggugat tidak ada kesempatan untuk menanggapi jawaban
Tergugat II sehingga jawaban Tergugat II patut untuk diabaikan dan tidak dapat
dipertimbangkan.
3. Bahwa Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II tidak menggunakan haknya dalam
perkara ini.

Dalam Pokok Perkara :

1. Bahwa setelah meneliti, kemudian menganalisa alat bukti in casu alat bukti surat
dan bukti kesaksian yang diajukan Penggugat serta korelasinya masing-masing,
selanjutnya mengacu pada ketentuan hukum dan perundang-undangan Hukum
Acara Perdata Penggugat berpendapat alat bukti Penggugat bertanda P.1, P.2,
P.3, P.4, P.5, P.6, P.7, P.8, P.9, P.10, P.11, P.12, P.13, P.14, P.15 dan P.16
secara formal dapat diterima dan isinya (materil) relevan dalam perkara a quo.
2. Bahwa tanah SHM 463 dengan luas 331m2 /Desa ...... SHM 464 dengan luas
2.671 m2 /Desa .... Kec. ....., Kab. ....., dan Sebidang tanah dan bangunan beserta
segala sesuatu di atasnya tersebut dalam SHM 459 dengan luas 300m2 /Desa .....
adalah milik Penggugat dan Orang Tua Penggugat sesuai dengan bukti P.2, P.3,
P.4.
3. Bahwa Tergugat I telah melakukan perbuatan melawan hukum karena tetap
melakukan lelang ketika proses hukum pemeriksaan Gugatan Penggugat di
Pengadilan Temanggung sedang berjalan, karena setelah penggugat mengetahui
bahwa Tergugat I akan mengajukan Lelang Pertama pada Hari Kamis, 05 Juli 2012
penggugat kemudian mengajukan gugatan perlawanan lelang di Pengadilan Negeri
Temanggung dengan nomor ..../Pdt.Plw/2012/PN.TMG, perlu diketahui bahwa

Gugatan| 19
lelang pertama tersebut tidak ada peminat sementara pemeriksaan perkara
perdata no ..../Pdt.Plw/2012/PN.TMG sudah berjalan yang diketahui oleh Tergugat
I karena Tergugat I juga hadir di pemeriksaan tersebut, akan Tetapi meski
pemeriksaan sedang berjalan Tergugat I kembali melakukan pelelangan ke II pada
hari Senin, 13 Agustus 2012 Lelang ke III pada hari Kamis 11 oktober 2012 dan
lelang ke IV pada hari Kamis, Tanggal 14 Februari 2013, sesuai dengan bukti P.9,
P.10, P.11, P.12, P.13. Ini adalah sebuah bentuk pengabaian terhadap upaya
hukum yang sedang diupayakan Penggugat dalam mencari keadilan,
4. Bahwa Tergugat I telah mencantumkan klausula baku yang dilarang oleh UUPK
No. 8 Tahun 1999 pasal 18 khususnya ayat 1 huruf d, f dan g. Pasal 18 ayat (1)
“pelaku usaha dalam menawarkan barang dan/atau jasa yang ditujukan untuk
diperdagangkan dilarang membuat dan/atau mencantumkan klausula baku pada
setiap dokumen dan/atau perjanjian apabila (huruf d) pemberian kuasa dari
konsumen kepada pelaku usaha baik secara langsung maupun tidak langsung
untuk melakukan segala tindakan sepihak yang berkaitan dengan barang yang
dibeli oleh konsumen secara angsuran, (huruf g) menyatakan tunduknya
konsumen kepada peraturan yang berupa aturan baru, tambahan, lanjutan dan/
atau pengubahan lanjutan yang dibuat sepihak oleh pelaku usaha dalam masa
konsumen memanfaatkan jasa yang dibelinya; Klausula baku yang dimaksud
adalah dalam bentuk Perjanjian Kredit Nomor 0000050/PK/03733/0910 dalam
pasal 1 angka 3 huruf b ada klausula yang berbunyi “... Bank berhak menuntut
pembayaran dengan seketika tanpa harus menunggu jatuh tempo kredit dan
sekaligus lunas dari jumlah-jumlah yang terhutang oleh debitur berdasarkan
perjanjian kredit ini (berikut perubahannya) serta melakukan eksekusi atas jaminan
yang diberikan oleh debitur bank, (Bukti P.5). Pelanggaran tersebut semakin
dibuktikan dengan perbuatan sepihak Tergugat I dengan tetap melaksanakan
lelang yang tidak dikehendaki oleh Penggugat, juga dibuktikan lagi dengan
pengabaian upaya penggugat yang sedang mencari keadilan dan mencari solusi
yang win-win solution di pengadilan dengan terus melakukan pelelangan,
Pelanggaran terhadap UUPK No. 8 Tahun 1999 pasal 18 ayat (1) huruf d dan g
tersebut cukup untuk membuktikan bahwa perjanjian tersebut batal (batal demi
hukum),
5. Bahwa Tergugat I telah mencantumkan klausula baku yang letak atau bentuknya
sulit terlihat atau tidak dapat dibaca secara jelas, atau yang mengungkapkannya
sulit dimengerti dimana Tergugat I hanya memberikan salinan perjanjian kredit
yang berisi pasal 1 s/d pasal 4 , (Bukti P.5) sementara Tergugat I dalam dalilnya
posita 08 Jawaban Tergugat I menyebutkan adanya pasal 8 syarat dan ketentuan
umum pemberian fasilitas kredit yang sampai gugatan ini ditulis tidak pernah

Gugatan| 20
diketahui dan dimengerti oleh Penggugat, ini juga merupakan bentuk pelanggaran
pasal 18 ayat (2) UUPK nomor 8 tahun 1999, yang berbunyi “pelaku usaha dilarang
mencantumkan klausula baku yang letak atau bentuknya sulit terlihat atau tidak
dapat dibaca secara jelas, atau yang mengungkapkannya sulit dimengerti’, jelas
bahwa pada dasarnya hal ini adalah perbuatan melawan hokum yang menjadi
dasar bahwa Perjanjian Kredit Nomor ...../PK/03733/0910 tidak sah dan batal demi
hukum,
6. Bahwa penggugat telah melakukan angsuran dengan lancar selama 11 bulan, itu
berarti penggugat tidak serta merta melakukan wanprestasi atas perjanjian kredit
dengan Tergugat I, pada saat kondisi penggugat dalam keadaan berkemampuan
yang maksimal faktanya penggugat selalu bertindak sesuai perjanjian kredit
sebagaimana mestinya. sesuai dengan bukti P.8
7. Bahwa penentuan harga limit lelang sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta
rupiah) untuk dua bidang tanah beserta segala sesuatu di atasnya tersebut dalam
SHM 463 dengan luas 331 m2 atas nama Penggugat dan SHM 464 dengan luas
2.671m2 atas nama Penggugat. Keduanya terletak di Desa ...., Kec. ...., Kab.
Temanggung, dan Sebidang tanah dan bangunan beserta segala sesuatu di
atasnya tersebut dalam SHM 459 dengan luas 300m2 atas nama Nuryanto, yaitu
orang tua kandung dari Penggugat. yang terletak di Desa Rejosari, Kec. Pringsurat.
Kabupaten Temanggung dilelang dengan harga limit Rp.35.000.000,- (tiga puluh
lima juta rupiah) (Bukti P.13), ini bertentangan dengan salah satu dari 5 asas
lelang yaitu Asas Keadilan karena hal ini menimbulkan kerugian bagi Penggugat.
Dengan harga wajar 3 Aset jaminan tersebut bisa mencapai harga Rp.
250.000.000,- (Dua ratus lima puluh juta rupiah) (Bukti P. 14, P.15, P.16) , untuk
itu penggugat berharap ada keadilan hukum yang benar benar ditegakkan
sebagaimana menurut Prof. Soebekti, S.H Dalam buku ”Dasar-dasar hukum dan
Pengadilan” tujuan hukum adalah bahwa hukum itu mengabdi kepada tujuan
negara yaitu mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan para rakyatnya.
Hukum melayani tujuan negara tersebut dengan menyelenggarakan “keadilan” dan
“ketertiban”. Keadilan lazim dilambangkan dengan neraca keadilan, dimana dalam
keadaan yang sama, setiap orang harus mendapatkan bagian sesuai haknya..
8. Bahwa saksi-saksi Penggugat yaitu: Muh Lazim, S.Sos dan Ahmad Faizin
menerangkan bahwa tanah terperkara adalah benar milik Penggugat dan keluarga
Penggugat.
9. Bahwa saksi Muhlazim S.Sos mengetahui/menerangkan bahwa obyek jaminan
terperkara mempunyai taksiran harga 100 juta untuk rumah penggugat (yang
dimaksud adalah SHM 459). Sementara saksi Ahmad Faizin yang merupakan
kadus dimana obyek terperkara berada menerangkan bahwa taksiran rumah

Gugatan| 21
penggugat senilai Rp. 100 Juta (yang dimaksud adalah SHM 459), dan taksiran
tanah 150 juta (yang dimaksud adalah SHM 463 dan SHM 463),
10. Bahwa saksi Muh Lazim dan Ahmad Faizin mengetahui/menerangkan bahwa
Penggugat beberapa kali didatangi orang-orang (berpostur preman) atas perintah
Turut Tergugat I untuk mengosongkan obyek secara paksa, yang menjadikan
keluarga penggugat stress dan mengalami tekanan,
11. Bahwa bukti surat/tertulis yang dihadirkan Tergugat 1 dalam persidangan ini justru
semakin mendukung apa yang penggugat dalilkan,
12. Bahwa berdasarkan dalil-dalil dan bukti-bukti Penggugat diatas dapat diambil
kesimpulan bahwa pelaksanaan penjualan lelang Nomor ...../WKN.09/KNL.01/2013
yang di laksanakan pada Hari Kamis, Tanggal 14 Februari 2013 Jam 10.00 WIB di
Ruang Lelang KPKNL Imam Bonjol No.1d GKN II Lt.2 Semarang atas SHM 463
dengan luas 331m2 atas nama Penggugat dan SHM 464 dengan luas 2.671m2
atas nama Penggugat. Keduanya terletak di Desa,..... Kec...., Kab. Temanggung,
dan Sebidang tanah dan bangunan beserta segala sesuatu di atasnya tersebut
dalam SHM 459 dengan luas 300m2 atas nama ...... Yang terletak di Desa .....,
Kec. ...... Kabupaten Temanggung, adalah tidak sah dan batal demi hukum dengan
segala akibatnya,
13. Bahwa Tergugat I telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum (onrechmatige
daad),

Dalam Eksepsi :

Menolak Eksepsi Tergugat I dan Eksepsi Tergugat II untuk seluruhnya atau setidak-
tidaknya menyatakan tidak dapat diterima.

Dalam Pokok Perkara :

1. Menerima serta mengabulkan gugatan dari Penggugat untuk seluruhnya,


2. Menyatakan bahwa pelaksanaan penjualan lelang Nomor
....../WKN.09/KNL.01/2013 yang di laksanakan pada Hari Kamis, Tanggal 14
Februari 2013 Jam 10.00 WIB di Ruang Lelang KPKNL Imam Bonjol No.1d GKN II
Lt.2 Semarang atas SHM 463 dengan luas 331m2 atas nama Penggugat dan
SHM 464 dengan luas 2.671m2 atas nama Penggugat. Keduanya terletak di Desa
..., Kec. .....t, Kab. Temanggung, dan Sebidang tanah dan bangunan beserta
segala sesuatu di atasnya tersebut dalam SHM 459 dengan luas 300m2 atas nama
..... Yang terletak di Desa, Kec.. Kabupaten Temanggung, adalah tidak sah dan
batal demi hukum dengan segala akibatnya,
3. Menyatakan Tergugat I telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum
(onrechmatige daad),
4. Menyatakan perbuatan Tergugat I telah mengakibatkan kerugian yang diderita oleh
Penggugat dengan kerugian materiil sebesar Rp. 185.000.000,- (seratus delapan
puluh lima juta rupiah) dan kerugian immateriil sebesar Rp. 150.000.000,- (seratus

Gugatan| 22
lima puluh juta rupiah) dengan jumlah total sebesar Rp. 335.000.000,- (tiga ratus
tiga puluh lima juta rupiah) dibayar tunai adalah sah berdasarkan hukum,
5. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan atas SHM 463 dengan luas 331m2
atas nama Penggugat dan SHM 464 dengan luas 2.671m2 atas nama Penggugat.
Keduanya terletak di Desa ...., Kec. ....., Kab. Temanggung, dan Sebidang tanah
dan bangunan beserta segala sesuatu di atasnya tersebut dalam SHM 459 dengan
luas 300m2 atas nama ..... Yang tidak lain adalah orang tua kandung dari
Penggugat. Asset tersebut terletak di Desa...... Menyatakan bahwa Turut Tergugat
I dan Turut Tergugat II sebagai pemenang lelang yang tidak sah,
6. Menghukum Tergugat I untuk mengganti kerugian yang diderita oleh Penggugat,
7. Menyatakan atas perbuatan Tergugat I telah mengakibatkan kerugian yang diderita
oleh Penggugat dengan kerugian materiil sebesar Rp. 185.000.000,- (seratus
delapan puluh lima juta rupiah) dan kerugian immateriil sebesar Rp. 150.000.000,-
(seratus lima puluh juta rupiah) dengan jumlah total sebesar Rp. 335.000.000,-
(tiga ratus tiga puluh lima juta rupiah) dibayar secara tunai dan sekaligus pada saat
putusan ini dibacakan adalah sah berdasarkan hukum,
8. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan lebih dahulu (uitvoorbaar bij voorad)
meskipun ada upaya hukum verset, banding maupun kasasi dari para Tergugat,
adalah sah berdasarkan hukum,
9. Menghukum kepada para Tergugat secara tanggung renteng untuk membayar
biaya perkara ini,

SUBSIDAIR :

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan seadil-adilnya, (ex aequo et
bono)

Temanggung, 18 November 2013


Hormat Saya,

Muchlis Nuryanta

Keterangan
Setelah kesimpulan maka proses selanjutnya adalah menunggu sidang putusan,
Kemungkinan putusan anda adalah gugatan tidak diterima,
Maka anda akan diberi waktu untuk menerima putusan, menolak atau pikir-pikir. Anda
jawab saja pikir-pikir. Kemudian anda misalkan belum juga terkumpul dana untuk
pelunasan anda bisa melakukan banding di tingkat propinsi.
Saat putusan ini dibaca artinya anda sudah mengulur waktu paling tidak 6 bulan, dengan
hanya biaya kisaran 1 juta, jauh lebih murah dari pada anda mengangsur selama 6 bulan.

Gugatan| 23
Contoh Kasus 2

GUGATAN

Temanggung, April 2014

Perihal : Gugatan perbuatan melawan hukum.

Kepada Yth.

Ketua Pengadilan Negeri Temanggung

Pada Pengadilan Negeri Temanggung

Jalan Jenderal Sudirman Nomor 180 Temanggung

di Tempat.

Dengan hormat,

Yang bertandatangan di bawah ini, nama ....., umur 43 tahun,


laki-laki, agama Islam, Karyawan Swasta, alamat Lingk.
........Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung, yang
selanjutnya dapat di sebut sebagai PENGGUGAT.

Gugatan| 24
Mengajukan Gugatan perbuatan melawan hukum, kepada :

1. Sdr. Roni Sinaga, laki-laki, alamat Jalan Mapagan, Ungaran,


Semarang, yang selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT I.

2. Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia cq. Badan


Pertanahan Nasional Kantor Wilayah Jawa Tengah cq. Badan
Pertanahan Nasional Temanggung, beralamat di Jalan
Jenderal Sudirman No.150 Temanggung, yang selanjutnya
disebut TERGUGAT II.

3. Kementerian Keuangan Republik Indonesia cq. Kantor KPKNL


Semarang, beralamat di Jalan Imam Bonjol No.1-2 Lt.2
Semarang, yang selanjutnya disebut TERGUGAT III.

4. PT. Bank ..... tbk., cq. PT. Bank .... tbk. Cabang Magelang,
beralamat di ....... Magelang, Jawa Tengah, yang selanjutnya
disebut TERGUGAT IV.

pada Pengadilan Negeri Temanggung, sebagaimana ketentuan


pasal 118 HIR/ 142 RBG, dengan pertimbangan :

a. Alamat salah satu Tergugat,

b. Tempat tinggal Penggugat sebagai debitur perbankan,

c. Letak obyek (barang tidak bergerak) gugatan atau obyek


yang diajukan sita jaminan.

yang duduk perkaranya adalah sebagai berikut :

1. Bahwa PENGGUGAT mendapat surat dari TERGUGAT I yang


isinya pemberitahuan mengenai Sertipikat Hak Milik Nomor
62, berdasarkan gambar situasi / GS Nomor : 216/80 dengan
Gugatan| 25
luas tanah 340m2 yang terletak di Kelurahan Mungseng,
Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung, Propinsi
Jawa Tengah adalah milik TERGUGAT III.

2. Bahwa PENGGUGAT berdasarkan surat dari TERGUGAT I


tersebut, diminta untuk mengosongkan rumah yang
tercantum dalam Sertipikat Hak Milik Nomor 62,
berdasarkan gambar situasi / GS Nomor : 216/80 dengan
luas tanah 340m2 yang terletak di Kelurahan Mungseng,
Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung, Propinsi
Jawa Tengah.

3. Bahwa berdasarkan surat dari TERGUGAT I tersebut,


PENGGUGAT merasa terkejut, kaget, bingung, marah,
campur aduk menjadi satu, karena PENGGUGAT tidak
merasa menjual rumah sebagaimana tercantum dalam
Sertipikat Hak Milik Nomor 162, berdasarkan gambar situasi
/ GS Nomor : 216/80 dengan luas tanah 340m2 yang terletak
di Kelurahan Mungseng, Kecamatan Temanggung,
Kabupaten Temanggung, Propinsi Jawa Tengah kepada
TERGUGAT I ataupun pada orang lain.

4. Bahwa beberapa waktu kemudian, PENGGUGAT mendapat


informasi jika TERGUGAT I sebagai pemenang lelang, atas
lelang yang dilakukan TERGUGAT III terhadap rumah
sebagaimana tercantum dalam Sertipikat Hak Milik Nomor
62, berdasarkan gambar situasi / GS Nomor : 216/80 dengan
luas tanah 340m2 yang terletak di Kelurahan Mungseng,
Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung, Propinsi
Jawa Tengah.

5. Bahwa lelang dilakukan oleh TERGUGAT III berdasarkan


pengajuan dari TERGUGAT IV, dan setelah menang lelang
TERGUGAT I mengajukan balik nama Sertipikat Hak Milik
Nomor 62, berdasarkan gambar situasi / GS Nomor : 216/80
Gugatan| 26
dengan luas tanah 340m2 yang terletak di Kelurahan
Mungseng, Kecamatan Temanggung, Kabupaten
Temanggung, Propinsi Jawa Tengahkepada TERGUGAT II dari
atas nama PENGGUGAT menjadi nama TERGUGAT I.

6. Bahwa PENGGUGAT tidak pernah melakukan penjualan atau


menjual rumah sebagaimana tercantum dalam Sertipikat
Hak Milik Nomor 162, berdasarkan gambar situasi / GS
Nomor : 216/80 dengan luas tanah 340m2 yang terletak di
Kelurahan Mungseng, Kecamatan Temanggung, Kabupaten
Temanggung, Propinsi Jawa Tengah kepada siapapun.

7. Bahwa PENGGUGAT tidak pernah melakukan lelang atau


memberikan persetujuan lelang kepada siapapun juga.

8. Bahwa TERGUGAT I, TERGUGAT II, TERGUGAT III dan


TERGUGAT IV melakukan perbuatan melawan hukum.

9. Bahwa TERGUGAT I melakukan perbuatan melawan hukum


dengan membali melalui lelang berdasarkan harga di bawah
nilai riil.

10. Bahwa TERGUGAT I mengetahui PENGGUGAT sebagai


pemilik yang sah, tetapi tidak pernah memberitahu
PENGGUGAT untuk membeli rumah sebagaimana tercantum
dalam Sertipikat Hak Milik Nomor 62, berdasarkan gambar
situasi / GS Nomor : 216/80 dengan luas tanah 340m2 yang
terletak di Kelurahan Mungseng, Kecamatan Temanggung,
Kabupaten Temanggung, Propinsi Jawa Tengah melalui
lelang yang dilakukan TERGUGAT III.

11. Bahwa TERGUGAT II melakukan perbuatan melawan hukum


dengan melakukan balik nama dengan melanggar ketentuan
yang berlaku dan tanpa meminta persetujuan PENGGUGAT
sebagai pemilik sah atas rumah sebagaimana tercantum
Gugatan| 27
dalam Sertipikat Hak Milik Nomor 62, berdasarkan gambar
situasi / GS Nomor : 216/80 dengan luas tanah 340m2 yang
terletak di Kelurahan Mungseng, Kecamatan Temanggung,
Kabupaten Temanggung, Propinsi Jawa Tengah.

12. Bahwa TERGUGAT III melakukan perbuatan melawan hukum


dengan melakukan lelang rumah sebagaimana tercantum
dalam Sertipikat Hak Milik Nomor 62, berdasarkan gambar
situasi / GS Nomor : 216/80 dengan luas tanah 340m2 yang
terletak di Kelurahan Mungseng, Kecamatan Temanggung,
Kabupaten Temanggung, Propinsi Jawa Tengahyang
melanggar ketentuan yaitu tanpa ijin dari pemilik atau
penjual yang sah.

13. Bahwa PENGGUGAT sebagai pemilik tidak pernah merasa


diberitahu mengenai lelang yang dilakukan TERGUGAT III
dan tidak pernah diberitahu mengenai hasil lelang atas
rumah sebagaimana tercantum dalam Sertipikat Hak Milik
Nomor 62, berdasarkan gambar situasi / GS Nomor : 216/80
dengan luas tanah 340m2 yang terletak di Kelurahan
Mungseng, Kecamatan Temanggung, Kabupaten
Temanggung, Propinsi Jawa Tengah.

14. Bahwa PENGGUGAT tidak pernah memberikan persetujuan


terhadap TERGUGAT IV sebagai penjual untuk melakukan
penjualan rumah sebagaimana tercantum dalam Sertipikat
Hak Milik Nomor 62, berdasarkan gambar situasi / GS Nomor
: 216/80 dengan luas tanah 340m2 yang terletak di
Kelurahan Mungseng, Kecamatan Temanggung, Kabupaten
Temanggung, Propinsi Jawa Tengah melalui lelang yang
dilakukan TERGUGAT III.

15. Bahwa TERGUGAT IV melakukan perbuatan melawan hukum


dengan melaksanakan isi perjanjian yang melanggar hukum

Gugatan| 28
sehingga perjanjian yang telah ditandatangani oleh
PENGGUGAT dan TERGUGAT IV batal demi hukum.

16. Bahwa karena perjanjian natara PENGGUGAT dan


TERGUGAT IV batal demi hukum, maka perlu dibuat kembali
perjanjian baru antara PENGGUGAT dan TERGUGAT IV.

17. Bahwa oleh karena TERGUGAT I, TERGUGAT II, TERGUGAT III


dan TERGUGAT IV memenuhi perbuatan melawan hukum,
maka kondisi dikembalikan seperti semula.

18. Bahwa agar diperintahkan kepada TERGUGAT II untuk


melakukan balik nama Sertipikat Hak Milik Nomor 62,
berdasarkan gambar situasi / GS Nomor : 216/80 dengan
luas tanah 340m2 yang terletak di Kelurahan Mungseng,
Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung, Propinsi
Jawa Tengah dari nama TERGUGAT I menjadi nama
PENGGUGAT.

19. Bahwa TERGUGAT IV agar mengembalikan biaya yang telah


dikeluarkan oleh TERGUGAT I dalam mendapatkan Sertipikat
Hak Milik Nomor 62, berdasarkan gambar situasi / GS Nomor
: 216/80 dengan luas tanah 340m2 yang terletak di
Kelurahan Mungseng, Kecamatan Temanggung, Kabupaten
Temanggung, Propinsi Jawa Tengah, melalui lelang.

20. Bahwa agar putusan pengadilan yang mengadili perkara a


quo terlaksana dengan baik dan untuk menjaga agar tidak
diperjualbelikan kembali rumah sebagaimana tercantum
dalam Sertipikat Hak Milik Nomor 62, berdasarkan gambar
situasi / GS Nomor : 216/80 dengan luas tanah 340m2 yang
terletak di Kelurahan Mungseng, Kecamatan Temanggung,
Kabupaten Temanggung, Propinsi Jawa Tengah secara diam-
diam, maka patut untuk dimintakan sita jaminan.

Gugatan| 29
21. Bahwa agar Sertipikat Hak Milik Nomor 62, berdasarkan
gambar situasi / GS Nomor : 216/80 dengan luas tanah
340m2 yang terletak di Kelurahan Mungseng, Kecamatan
Temanggung, Kabupaten Temanggung, Propinsi Jawa
Tengah, tidak dipindah tangankan atau di balik nama kepada
pihak lain, agar TERGUGAT II diperintahkan untuk melakukan
blokir.

22. Bahwa agar Sertipikat Hak Milik Nomor 62, berdasarkan


gambar situasi / GS Nomor : 216/80 dengan luas tanah
340m2 yang terletak di Kelurahan Mungseng, Kecamatan
Temanggung, Kabupaten Temanggung, Propinsi Jawa
Tengah, tidak dipindah tangankan atau di balik nama kepada
pihak lain, agar TERGUGAT II diperintahkan untuk melakukan
blokir, patut untuk dimohonkan putusan provisi.

23. Bahwa untuk menjamin dilaksanakan putusan ini oleh


TERGUGAT I, TERGUGAT II, TERGUGAT III dan TERGUGAT IV,
agar diletakkan sita jaminan terhadap Sertipikat Hak Milik
Nomor 62, berdasarkan gambar situasi / GS Nomor : 216/80
dengan luas tanah 340m2 yang terletak di Kelurahan
Mungseng, Kecamatan Temanggung, Kabupaten
Temanggung, Propinsi Jawa Tengah atan nama TERGUGAT I.

24. Bahwa untuk menjamin gugatan a,quo, mohon putusan ini


dapat dijalankan lebih dahulu walaupun ada banding,Verset
maupun kasasi.

25. Bahwa agar Putusan ini dapat dilaksanakan secara Sukarela,


wajar apabila TERGUGAT I, TERGUGAT II, TERGUGAT III dan
TERGUGAT IVdihukum secara tanggung renteng untuk
membayar uang paksa sebesar Rp.10.000.000.- (sepuluh juta
rupiah) perhari terhitung putusan berkekuatan hukum tetap
sampai dijalankan putusan ini.

Gugatan| 30
26. Menghukum TERGUGAT I, TERGUGAT II, TERGUGAT III dan
TERGUGAT IVuntuk membayar biaya perkara .

Maka berdasarkanhal yang


telahdiuraikandiatasmakadenganiniPemohonmohonkepadaKetu
aPengadilanNegeri Temanggung cqYang Mulia Majelis Hakim
yang memeriksadanmengadiliperkara a,quo
berkenanmemutuskansebagaiberikut :

DALAM PROVISI :

Memerintahkan TERGUGAT II untuk melakukan blokir Sertipikat


Hak Milik Nomor 162/Mungseng, atas sebidang tanah seluas
340m2 yang terletak di Desa Mungseng, Kecamatan
Temanggung, Kabupaten Temanggung, Propinsi Jawa Tengah,
sampai putusan ini berkekuatan hukum tetap.

DALAM POKOK PERKARA

1. Menerima dan mengabulkan Gugatan PENGGUGAT


seluruhnya.

2. Menyatakan TERGUGAT I, TERGUGAT II, TERGUGAT III dan


TERGUGAT IV melakukan Perbuatan Melanggar Hukum.

3. Menghukum dan memerintahkan TERGUGAT II melakukan


balik nama Sertipikat Hak Milik Nomor 62, berdasarkan
gambar situasi / GS Nomor : 216/80 dengan luas tanah
340m2 yang terletak di Kelurahan Mungseng, Kecamatan

Gugatan| 31
Temanggung, Kabupaten Temanggung, Propinsi Jawa
Tengah dari nama TERGUGAT I menjadi nama PENGGUGAT.

4. Menyatakan Lelang yang dilakukan TERGUGAT III tidak sah


dan batal demi hukum.

5. Menghukum dan memerintahkan TERGUGAT IV untuk


mengembalikan biaya yang dikeluarkan oleh TERGUGAT I
pada lelang Sertipikat Hak Milik Nomor 62, berdasarkan
gambar situasi / GS Nomor : 216/80 dengan luas tanah
340m2 yang terletak di Kelurahan Mungseng, Kecamatan
Temanggung, Kabupaten Temanggung, Propinsi Jawa
Tengah

6. Menyatakan Perjanjian Kredit Fasilitas Pembiayaan Mega


Usaha Kecil Menengah Nomor 65/IRM/MGL/2012 pada hari
Kamis, tanggal 5 Juli 2012, yang dibuat dan ditandatangani
oleh PENGGUGAT dan TERGUGAT IV batal demi hukum.

7. Manyatakan PENGGUGAT tetap mempunyai hutang kepada


TERGUGAT IV.

8. Memerintahkan kepada TERGUGAT IV dan PENGGUGAT


untuk membuat perjanjian baru dengan tidak melanggar
ketentuan peraturan perundang-undangan.

9. Menyatahkan sah dan berharga sita jaminan terhadap


Sertipikat Hak Milik Nomor 62/Mungseng, atas sebidang
tanah seluas 340m2 yang terletak di Desa Mungseng,
Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung, Propinsi
Jawa Tengah.

10. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan lebih dahulu


walaupun ada banding, Verset maupun kasasi.

Gugatan| 32
11. Menghukum TERGUGAT I, TERGUGAT II, TERGUGAT III dan
TERGUGAT IV secara tanggung renteng untuk membayar
uang paksa sebesar Rp.10.000.000.- (sepuluh juta rupiah)
perhari terhitung putusan berkekuatan hukum tetap sampai
dijalankan putusan ini, apabila tidak sukarela menjalankan
putusan ini

12. Menghukum TERGUGAT I, TERGUGAT II, TERGUGAT III dan


TERGUGAT IV untuk membayar biaya perkara atas timbulnya
gugatan ini.

Apabila Ketua Pengadilan Negeri Temanggung c.q.Yang Mulia


Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini
berpendapat hukum yang berbeda,mohon Putusan yang seadil-
adilnya(Ex Aquo Et Bono).

Hormat Kami

Penggugat

..........................................

Catatan :

Agar isi gugatan dikoordinasikan dengan teman di pengadilan.

Jika ada yang tidak sesuai dapat diedit dan di tambahkan.

Gugatan| 33
2. Melawan Eksekusi Untuk Benda Bergerak (Motor, Mobil,
dll...)

Mungkin anda sering mendengar atau bahkan menyaksikan sendiri,


eksekusi benda bergerak yang biasa dilakukan secara paksa dijalan-jalan
oleh jasa pihak ketiga atas perintah lembaga pembiayaan.
Ada beberapa hal pokok yang harus anda ketahui sehingga pihak
pembiayan tidak bisa melakukan tindakan main tarik paksa,

1. Syarat Eksekusi Menggunakan Jaminan Fidusia Yang Di


Daftarkan

Eksekusi benda bergerak diatur dalam UU No 42 Th 1999 Tentang Jaminan


Fidusia. Dasar dari lembaga Pembiayaan dalam melakukan transaksi
dengan konsumennya adalah dengan menggunakan perjanjian secara
tertulis yang mengikutkan adanya jaminan fidusia bagi objek benda
jaminan fidusia, itulah perjanjian fidusia. Perjanjian fidusia adalah
perjanjian hutang piutang kreditor kepada debitor yang dalam hal ini
Perusahaan Pembiayaan kepada konsumen yang mengikutkan adanya
jaminan. Dan Jaminan tersebut kedudukannya masih dalam penguasaan
perusahaan Pembiayaan.

Pada umumnya perusahaan atau lembaga pembiayaan didalam


melaksanakan penjualan atas barang bergerak tersebut kepada konsumen
dengan menggunakan perjanjian yang mengikutkan adanya jaminan
fidusia bagi objek benda jaminan fidusia berupa Bukti Pemilik Kendaraan
Bermotor (BPKB), akan tetapi ternyata dalam prakteknya banyak dari
perjanjian yang dibuat oleh perusahaan tersebut tidak dibuat dalam Akta
Notariil (Akta Notaris) dan tidak didaftarkan di Kantor Pendaftaran Fidusia
untuk mendapat sertifikat Akta yang memuat irah-irah “Demi Keadilan
Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.” walaupun secara tertulis
lembaga pembiayaan tersebut dalam melakukan perjanjian pembiayaan
mencantumkan kata-kata dijaminkan secara fidusia

berdasarkan ketentuan Pasal 14 ayat (3) UU No. 42 Tahun 1999 tentang


Jaminan Fidusia (UUJF), jaminan fidusia baru, lahir pada tanggal yang
sama dengan tanggal dicatatnya jaminan Fidusia dalam Buku Daftar
Fidusia.

Gugatan| 34
(karena ada biayanya lembaga pembiayaan sering tidak mendaftarkan
perjanjian fidusia di kantor menkumham, baru didaftarkan ketika ada
tanda-tanda mau macet kreditnya berdasar pasal ini bahwa perjanjian,
berdasar pasal ini sehingga jika pendaftaran dilakukan pada 3 bulan
setelah kredit berjalan maka perjanjian itu tidak terdaftar, sehingga tidak
mempunyai kekuatan eksekusi dan tidak bisa digunakan sebagai alat
eksekusi)

Pasal 15 ayat (1) UU No. 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia :


“Dalam Sertifikat Jaminan Fidusia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14
ayat (1) dicantumkan kata-kata "DEMI KEADlLAN BERDASARKAN
KETUHANAN YANG MAHA ESA".

(Sering dijumpai DC yang menarik paksa menunjukkan surat perjanjian


yang judulnya Perjanjian Fidusia, silahkan cek dulu benarkah itu perjanjian
fidusia?, karena jika itu benar perjanjian fidusia yang telah didaftarkan
harus ada kata-kata diatas).
Selain itu penarikan paksa oleh preman suruhan lembaga pembiayaan
juga tidak bisa dibenarkan, Berdasarkan Peraturan Kapolri (Perkap) No
8/2011 menjelaskan bagaimana tata cara pengambilan objek perjanjian
kredit yang di atasnya sudah melekat jaminan fidusia yang harus disertai
oleh aparat kepolisian dan sepengetahuan pengurus RT/RW di mana
konsumen selaku kreditur tinggal.
Dari pengetahuan ini anda bisa melawan ketika anda mau ditarik,
1. Dengan sopan anda bisa bilang, ini kendaraan saya atas nama juga
saya, kenapa mau ditarik?
2. Kalau mereka memaksa minta akta fidusia yang ada kata-kata
"DEMI KEADlLAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA".
Kalau tidak bisa menunjukkan tolak saja, kalau memaksa ajak ke
kantor polisi dan anda jelaskan hukumnya disana, kalau kelihatan
anda paham dalam masalah ini polisi pun gak bisa berbuat macam-
macam. Pastikan kendaraan tetap anda bawa jangan ditinggal di
kantor polisi, bilang ini urusan hutang saya akan selesaikan hutang
saya dengan lembaga pembiayaan, lagipula ini urusan perdata,
tidak bisa diselesaikan di kantor polisi.

Gugatan| 35
2. Syarat Minimal Uang Muka Pembelian Kendaraan

Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 43/PMK.010/2012 tentang Uang


Muka Pembiayaan Konsumen Untuk Kendaraan Bermotor Pada
Perusahaan Pembiayaan serta Surat Edaran Bank Indonesia No
14/10/DPNP tanggal 15 Maret 2012. Kedua aturan yang dibuat pada
tanggal bersamaan ini mengatur tentang ketentuan uang muka pembelian
kendaraan bermotor khususnya pembiayaan yang dikeluarkan oleh bank
maupun lembaga pembiayaan (leasing) dan kredit pemilikan rumah.
Aturan uang muka (down payment) minimal 20%-25% untuk sepeda
motor serta 25%-30% untuk kredit mobil serta 20% untuk kredit mobil
yang diberdayakan sebagai kendaraan usaha. Untuk sepeda motor
seharga 14 juta, maka minimal uang mukanya adalah Rp. 2.800.000,-. Saya
pernah ditawari seorang sales sepeda motor hanya dengan uang muka Rp.
750.000,- saya bisa bawa pulang kendaraan sepeda motor seharga 13-an
juta, berdasarkan undang-undang ini gak bisa dong, kalau terjadi
kemacetan berarti itu tidak bisa menjadi kesalahan konsumen saja..

3. Lelang Tanpa Sepengetahuan Nasabah

Sering dijumpai sebuah kendaraan yang sudah ditarik” oleh perusahaan


pembiayaan langsung dijual melalui lelang di bawah tangan tanpa
sepengetahuan konsumen. Memang dalam Pasal 27 ayat (2) UUJF
perusahaan pembiayaan memiliki ”hak mendahului” untuk dapat
menerima pelunasan atas perjanjian kredit yang memiliki jaminan fidusia.
Pasal ini yang biasanya dipakai sebagai alasan atau dasar perusahaan
pembiayaan mengubah perjanjian kredit menjadi pembayaran tunggal.
Pasal 29 UUJF khususnya ayat (1) huruf b dengan tegas menyatakan
penjualan benda-benda yang menjadi objek jaminan fidusia harus melalui
pelelangan umum. Sementara pada huruf c juga dengan tegas
menyatakan jika perusahaan pembiayaan akan melakukan pelelangan di
bawah tangan agar mendapatkan hasil yang besar harus atas persetujuan
dari pihak konsumen secara tertulis. Bahkan tata cara pelelangan di
bawah tangan diatur dengan jelas dalam Pasal 29 ayat (2) UUJF ini .
1. Jika anda dirugikan tentang masalah ini anda bisa datang ke kantor
BPSK dikabupaten/kota anda.
2. Adukan dengan kronologi yang jelas termasuk sebutkan
pelanggaran hukum yang dilakukan,
3. Minta kendaraan anda kembali atau ganti rugi
Gugatan| 36
4. Ketentuan dalam klausula baku

Mudahnya begini, untuk suatu perjanjian harusnya dibuat oleh dua belah
pihak dalam hal ini, nasabah dan kreditur. Tapi pertimbangan efektifitas
dibuatlah perjanjian itu sepihak oleh kreditur, perjanjian yang disiapkan
sepihak itulah yang disebut klausula baku, Pada umumnya jual beli sepeda
motor diikuti dengan perjanjian pokok yang merupakan klausula baku.
Saat konsumen mencermatinya, terdapat beberapa ketentuan yang
seringkali muncul, namun tidak memenuhi ketentuan Ps. 18 UU No. 8
Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen (UUPK) diantaranya sebagai
berikut:

a. menyatakan pemberian kuasa dari konsumen kepada pelaku usaha


baik secara langsung maupun tidak langsung untuk melakukan
segala tindakan sepihak yang berkaitan dengan kendaraan
bermotor yang dibeli konsumen;
b. menyatakan bahwa konsumen memberi kuasa kepada pelaku usaha
untuk pembebanan hak tanggungan, hak gadai, atau hak jaminan
fidusia terhadap barang yang dibeli konsumen secara angsuran.
c. Mencantumkan klausula baku yang letak atau bentuknya
sulit terlihat atau tidak dapat dibaca secara jelas, atau yang
pengungkapannya sulit dimengerti. Klausula baku tersebut sifatnya
batal demi hukum dan pelaku usaha wajib menyesuaikannya
dengan ketentuan UUPK.

Disini saya mau menegaskan bahwa:


1. Yang berhak melakukan eksekusi benda bergerak adalah
pengadilan, seharusnya lembaga pembiayaan mengajukan ke
pengadilan atas kemacetan yang anda lakukan.
2. Benda bergerak hanya bisa ditarik jika menggunakan Akta Fidusia
yang terdaftar dan ada kata-kata "DEMI KEADlLAN BERDASARKAN
KETUHANAN YANG MAHA ESA".
3. Syarat minimal pembelian kendaraan dengan DP 20% jadi DP hanya
10% atau kurang adalah pelanggaran hukum yang dilakukan oleh
lembaga pembiayaan.
4. Lelang kendaraan harus sepengetahuan nasabah, dan sisa penjualan
harus dikembalikan ke konsumen.
5. Pengetahuan ini bisa menjadi alat tawar anda kepada DC atau
kepada lembaga pembiayaan untuk tidak menyerahkan kendaraan
anda jika ditarik.
Gugatan| 37
6. Jikapun terjadi silahkan anda ajukan tuntutan ke pengadilan dan
berbayar atauke BPSK gratis.

Semoga Manfaat
Salam Lunas

Gugatan| 38

Anda mungkin juga menyukai