Anda di halaman 1dari 9

Analisis Struktur dan Unsur Kebahasaan Pada

Teks Cerita Inspiratif


Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran B. Indonesia yang dibimbing oleh
Ibu Alpiah, M.Pd

Disusun Oleh :
Samudra Ghifary G.
Kelas IX – J

SMP Negeri 1 Cianjur


2019/2020
Belva Devara, Kisah Sukses Pendiri Ruangguru

Adamas Belva Syah Devara, atau yang biasa disapa Belva Devara adalah anak
pertama dari tiga bersaudara. Lahir di Jakarta pada tanggal 30 Mei 1990. Kedua
orangnya adalah Pegawai Negeri Sipil. Walaupun bukan termasuk dari keluarga
dengan ekonomi yang tinggi, kedua orang tua Belva selalu menekankan pentingnya
pendidikan dengan cara memberikan pendidikan terbaik sejak kecil.

Belva menempuh pendidikan menengah pertama di SMP Islam Al Azhar 8, dan


pendidikan menengah atas di SMA Presiden, sebuah sekolah semi-militer bertaraf
internasional. Sejak dulu, Belva sudah dikenal sebagai orang yang pintar, dengan
kecerdasan diatas rata-rata teman-temannya. Selama SMA, dia selalu meraih
peringkat satu dan menjuarai berbagai kompetisi olimpiade ilmiah, pidato, dan debat
berbahasa inggris. Salah satunya adalah meraih Medali Bhagaskara Adi Tanggap
dan siswa peringkat pertama di semua semesternya.

Berkat hal itu, dia diberikan Beasiswa penuh dan tidak perlu mengeluarkan biaya
sepersen pun ketika sekolah di SMA Presiden. Karena sifatnya yang berwibawa,
Belva juga terpilih sebagai ketua OSIS di SMA Presiden. Pada tahun 2007, Belva
terpilih menjadi salah satu dari delapan siswa Indonesia yang mendapatkan
beasiswa penuh dari pemerintah Singapura untuk melanjutkan studinya ke Nanyang
Technological University, Singapura.

Di salah satu institut teknik terbaik di Asia itu, Belva mengejar gelar ganda dalam
program studi Ilmu komputer dan Bisnis di Nanyang Technological University.
Selama kuliah, Belva mendapatkan banyak prestasi akademis dan berhasil
mendapatkan penghargaan Double Dean’s List, dimana ia merupakan salah satu dari
5% mahasiswa dengan nilai tertinggi.

Pada tahun 2009, ia terpilih oleh Universitas untuk menjalani Program Pertukaran
Mahasiswa selama 3 tahun di University of Manchester, Manchester, Inggris.
Sembari kuliah, Belva Devara berkesempatan bekerja di beberapa perusahaan
terkemuka. Pada tahun 2010, dia bekerja sebagai Summer Analyst, di Accenture,
perusahaan global management consulting, servis teknologi, dan outsourcing yang
beroperasi di Singapore.  Dan juga di Goldman Sachs, yang merupakan sebuah bank
di Amerika Serikat yang beroperasi di Singapore.

Pada tahun 2011, Belva masuk daftar Young Leader for Indonesia 2011 oleh
McKinsey & Company. Ditahun yang sama pula, dia berhasil meraih tiga medali
emas prestisius dari Nanyang Technological University, Lee Kuan Yew Gold Medal,
(penghargaan tertinggi bagi mahasiswa di universitas), Infocomm Development
Authority of Singapore Gold Medal (penghargaan bagi peraih nilai akademis tertinggi
di program studi Ilmu komputer), dan Accenture Gold Medal (penghargaan bagi
peraih nilai akademis tertinggi di program studi Bisnis).

Setelah menyelesaikan pendidikannya di Singapura, kemudian Belva Devara


bergabung dengan perusahaan McKinsey & Company sebagai Consultant. Ia
berhasil memenangkan “Client First Award 2012” tahunan dari McKinsey & Company
Asia Tenggara, dan dia juga meraih penilaian kinerja tertinggi pada tahun 2012.
Belva meniti karir di perusahaan itu selama 2 tahun dari 2011 sampai 2013.

Pada tahun 2013, ia melanjutkan pendidikan pascasarjananya di Stanford


University, jurusan Master of Business Administration. Setahun kemudian, ia juga
masuk di Harvard University, jurusan Master of Public Administration (Kebijakan
Publik). Karena hal ini, Belva menjadi orang Indonesia pertama yang diterima di
program gelar ganda di dua Universitas paling bergengsi di dunia.

Setelah menyelesaikan gelar ganda pascasarjananya di dua universitas terbaik di


dunia itu, Belva memutuskan untuk pulang ke Indonesia. Dengan pengalamannya
yang telah malang-melintang dalam dunia pendidikan, ia bertekad untuk terjun
langsung untuk membantu Indonesia dalam transformasi sistem pendidikan. Pada
tahun 2014, ia pun mendirikan startup pendidikan, Ruangguru.

Pada awalnya memang sulit unntuk mendirikan startup ini karena banyak siswa
yang lebih memilih belajar secara langsung daripada melalui gadget. Dan juga
banyak orang tua siswa yang meragukan sistem belajar online seperti Ruangguru
karena dikhawatirkan anak malah menjadi melakukan hal lain di gadget mereka
dibandingkan belajar melalui Ruangguru.
Namun, di bawah kepemimpinan Belva, hanya dalam setahun Ruangguru
berkembang pesat lima kali lipat dan menjadi perusahaan teknologi pendidikan
terbesar di Indonesia, yang menjangkau lebih dari 10 juta siswa dan 150.000 guru.

Pada Juli 2019, Belva mengatakan pengguna Ruangguru telah mencapai lebih dari
15 juta pelajar dan 300 ribu guru di seluruh Indonesia. Ruangguru berhasil
mendapatkan banyak penghargaan bergengsi dunia, seperti:

1. UNICEF Youth Innovation Forum 2015 – Innovation to Watch

2. Google Launchpad Accelerator 2016 – Awardee

3. Bubu Awards 2016 – Indonesia’s Best Education Web

4. Kaizen, INSEAD & NYU Stern Education Symposium (KINSES 2016) – Honorable
Mention

5. Rice Bowl Startup Awards2016 – Best SocialEntrepreneur for TechStartup

6. The Atlassian Foundation – Atlassian Prize

7. Departemen of Foreign Affairsand Trade – DFAT Indo -Pacific Development Prize


Selain prestasi Ruangguru, Belva juga berhasil menerima berbagai penghargaan
nasional dan internasional atas kepemimpinannya membangun Ruangguru, dan aktif
berbicara di forum nasional dan internasional di lima benua, termasuk pada Global
Education Technology (GET) Summit 2017 di Beijing, World Economic Forum on
ASEAN 2018 di Hanoi, dan Mobile World Congress 2018 di Barcelona.

Pada tahun 2017, Belva mendapatkan penghargaan prestisius menjadi salah satu
dari 30 pemuda di bawah umur 30 tahun tersukses dalam bidang kewirausahaan
teknologi di Asia oleh Forbes Magazine. Pada November 2019, Belva terpilih menjadi
salah satu dari tujuh milenial yang menjadi staff khusus kepresidenan pemerintahan
Presiden Joko Widodo.

Ia pernah berkata, “Pendidikan adalah kunci menuju kesuksesan. Walaupun bukan


berasal dari keluarga yang berkecukupan, tapi semangat untuk belajar dan
menempuh cita-cita setinggi langit itulah yang harus diutamakan”. Nilai-nilai yang
ditanamkan mengenai pentingnya pendidikan ini adalah dasar dari keyakinan Belva
untuk memperjuangkan hak yang sama untuk semua anak Indonesia mendapatkan
pendidikan yang berkualitas.
1. Analisis Struktur Teks Inspiratif
No. Struktur Kalimat
1 Orientasi Adamas Belva Syah Devara, atau yang biasa disapa
Belva Devara adalah anak pertama dari tiga bersaudara.
Lahir di Jakarta pada tanggal 30 Mei 1990. Kedua orangnya
adalah Pegawai Negeri Sipil. Walaupun bukan termasuk
dari keluarga dengan ekonomi yang tinggi, kedua orang tua
Belva selalu menekankan pentingnya pendidikan dengan
cara memberikan pendidikan terbaik sejak kecil.

2 Perumitan Peristiwa Belva menempuh pendidikan menengah pertama di SMP


Islam Al Azhar 8, dan pendidikan menengah atas di SMA
Presiden, sebuah sekolah semi-militer bertaraf internasional.
Sejak dulu, Belva sudah dikenal sebagai orang yang pintar,
dengan kecerdasan diatas rata-rata teman-temannya. Selama
SMA, dia selalu meraih peringkat satu dan menjuarai
berbagai kompetisi olimpiade ilmiah, pidato, dan debat
berbahasa inggris. Salah satunya adalah meraih Medali
Bhagaskara Adi Tanggap dan siswa peringkat pertama di
semua semesternya.

Berkat hal itu, dia diberikan Beasiswa penuh dan tidak


perlu mengeluarkan biaya sepersen pun ketika sekolah di
SMA Presiden. Selain itu, Belva juga terpilih sebagai ketua
OSIS di SMA Presiden. Pada tahun 2008. Karena sifatnya
yang berwibawa, Belva juga terpilih sebagai ketua OSIS di
SMA Presiden. Pada tahun 2007, Belva terpilih menjadi
salah satu dari delapan siswa Indonesia yang mendapatkan
beasiswa penuh dari pemerintah Singapura untuk
melanjutkan studinya ke Nanyang Technological
University, Singapura.

Di salah satu institut teknik terbaik di Asia itu, Belva


mengejar gelar ganda dalam program studi Ilmu komputer
dan Bisnis di Nanyang Technological University. Selama
kuliah, Belva mendapatkan banyak prestasi akademis dan
berhasil mendapatkan penghargaan Double Dean’s List,
dimana ia merupakan salah satu dari 5% mahasiswa dengan
nilai tertinggi.
Pada tahun 2009, ia terpilih oleh Universitas untuk
menjalani Program Pertukaran Mahasiswa selama 3 tahun di
University of Manchester, Manchester, Inggris. Sembari
kuliah, Belva Devara berkesempatan bekerja di beberapa
perusahaan terkemuka. Pada tahun 2010, dia bekerja
sebagai Summer Analyst, di Accenture, perusahaan global
management consulting, servis teknologi, dan outsourcing
yang beroperasi di Singapore.  Dan juga di Goldman Sachs,
yang merupakan sebuah bank di Amerika Serikat yang
beroperasi di Singapore.

Pada tahun 2011, Belva masuk daftar Young Leader for


Indonesia 2011 oleh McKinsey & Company. Ditahun yang
sama pula, dia berhasil meraih tiga medali emas prestisius
dari Nanyang Technological University, Lee Kuan Yew
Gold Medal, (penghargaan tertinggi bagi mahasiswa di
universitas), Infocomm Development Authority of
Singapore Gold Medal (penghargaan bagi peraih nilai
akademis tertinggi di program studi Ilmu komputer), dan
Accenture Gold Medal (penghargaan bagi peraih nilai
akademis tertinggi di program studi Bisnis).

Setelah menyelesaikan pendidikannya di Singapura,


kemudian Belva Devara bergabung dengan perusahaan
McKinsey & Company sebagai Consultant. Ia berhasil
memenangkan “Client First Award 2012” tahunan dari
McKinsey & Company Asia Tenggara, dan dia juga meraih
penilaian kinerja tertinggi pada tahun 2012. Belva meniti
karir di perusahaan itu selama 2 tahun dari 2011 sampai
2013.

Pada tahun 2013, ia melanjutkan pendidikan


pascasarjananya di Stanford University, jurusan Master of
Business Administration. Setahun kemudian, ia juga masuk
di Harvard University, jurusan Master of Public
Administration (Kebijakan Publik). Karena hal ini, Belva
menjadi orang Indonesia pertama yang diterima di program
gelar ganda di dua Universitas paling bergengsi di dunia.

3 Komplikasi Setelah menyelesaikan gelar ganda pascasarjananya di dua


universitas terbaik di dunia itu, Belva memutuskan untuk
pulang ke Indonesia. Dengan pengalamannya yang telah
malang-melintang dalam dunia pendidikan, ia bertekad
untuk terjun langsung untuk membantu Indonesia dalam
transformasi sistem pendidikan. Pada tahun 2014, ia pun
mendirikan startup pendidikan, Ruangguru.

Pada awalnya memnang sulit unntuk mendirikan startup


seperti ini karena banyak siswa yang lebih memilih belajar
secara langsung daripada melalui gadget. Dan juga banyak
orang tua siswa yang meragukan sistem belajar online
seperti Ruangguru karena dikhawatirkan anak malah
menjadi melakukan hal lain di gadget mereka dibandingkan
belajar melalui Ruangguru.

Namun, di bawah kepemimpinan Belva, hanya dalam


setahun Ruangguru berkembang pesat lima kali lipat dan
menjadi perusahaan teknologi pendidikan terbesar di
Indonesia, yang menjangkau lebih dari 10 juta siswa dan
150.000 guru.

4 Resolusi Pada Juli 2019, Belva mengatakan pengguna Ruangguru


telah mencapai lebih dari 15 juta pelajar dan 300 ribu guru
di seluruh Indonesia. Ruangguru berhasil mendapatkan
banyak penghargaan bergengsi dunia.

Selain prestasi Ruangguru, Belva juga berhasil menerima


berbagai penghargaan nasional dan internasional atas
kepemimpinannya membangun Ruangguru, dan aktif
berbicara di forum nasional dan internasional di lima benua,
termasuk pada Global Education Technology (GET)
Summit 2017 di Beijing, World Economic Forum on
ASEAN 2018 di Hanoi, dan Mobile World Congress 2018
di Barcelona.

Pada tahun 2017, Belva mendapatkan penghargaan


prestisius menjadi salah satu dari 30 pemuda di bawah umur
30 tahun tersukses dalam bidang kewirausahaan teknologi
di Asia oleh Forbes Magazine. Pada November 2019, Belva
terpilih menjadi salah satu dari tujuh milenial yang menjadi
staff khusus kepresidenan pemerintahan Presiden Joko
Widodo.

5 Koda Ia pernah berkata, “Pendidikan adalah kunci


menuju kesuksesan. Walaupun bukan berasal dari
keluarga yang berkecukupan, tapi semangat untuk
belajar dan menempuh cita-cita setinggi langit itulah
yang harus diutamakan”. Nilai-nilai yang ditanamkan
mengenai pentingnya pendidikan ini adalah dasar dari
keyakinan Belva untuk memperjuangkan hak yang
sama untuk semua anak Indonesia mendapatkan
pendidikan yang berkualitas.
2. Analisis Unsur Kebahasan Teks Inspiratif
No Unsur Kebahasaan Kalimat
.
1 Kalimat Langsung “Pendidikan adalah kunci menuju
kesuksesan. Walaupun bukan berasal dari
keluarga yang berkecukupan, tapi
semangat untuk belajar dan menempuh
cita-cita setinggi langit itulah yang harus
diutamakan”.
2 Kata Modalitas/derajat kepastian kedua orang tua Belva selalu menekankan
pentingnya pendidikan dengan cara
memberikan pendidikan terbaik sejak
kecil.
3 Kata Emotif Karena sifatnya yang berwibawa, Belva
juga terpilih sebagai ketua OSIS di SMA
Presiden.
4 Kata Sandang Pada tahun 2013, ia melanjutkan
pendidikan pascasarjananya di Stanford
University, jurusan Master of Business
Administration.
5 Kata Rujukan Pada tahun 2014, ia pun mendirikan
startup pendidikan, Ruangguru. Pada
awalnya memang sulit unntuk mendirikan
startup ini karena banyak siswa yang lebih
memilih belajar secara langsung daripada
melalui gadget.
6 Kalimat Majemuk Setelah menyelesaikan pendidikannya di
Singapura , kemudian Belva Devara
bergabung dengan perusahaan McKinsey
& Company sebagai Consultant.
7 Konjungsi intra kalimat Belva mengatakan pengguna Ruangguru
telah mencapai lebih dari 15 juta pelajar
dan 300 ribu guru di seluruh Indonesia.
8 Konjungsi antar kalimat Pada tahun 2013, ia melanjutkan
pendidikan pascasarjananya di Stanford
University, jurusan Master of Business
Administration. Setahun kemudian, ia juga
masuk di Harvard University, jurusan
Master of Public Administration
(Kebijakan Publik).

Anda mungkin juga menyukai