Anda di halaman 1dari 53

RIDHA ALLAH KUNCI KEBAHAGIAN DAN KEMULIAAN HAKIKI Oleh: Abdullah Gymnastiar Disampaikan di Padang Arafah 29 Desember 2006

/ 9 Dzulhijjah 1427 H Bismillahirrahmaanirrahiim Assalaamu'alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh Alhamdulillaahirabbil 'alamiin, Alhamdulillaahilladzi anzala sakiinata fii quluubil mu'miniin liyadzdaadu iimanan ma'a iimanihim. Asyhadu alla ilaa ha illaallah wahdahulaa syarikala, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa rasuluhu. Allahumma shalli wa salim wabarik 'alaa sayyidina wa maulanaMuhammad Wa 'alaa aalihi wa ashaabihi ajma'in. Ayyuhal hadirun. Ittakullaha haqqo tu qotihi, wa laa tamuutunna illa wa antum muslimun. Wa qolallahu ja'alaa fi qur'anil kariim. A'uzdubillahiminas syaitonirrajim. Walanabluwannakum bisyaim minalkhoufi waljuu' wanaqsim minalamwaal wal anfusi watstsamaroot wabasysyrish shaabiriin. Alladziina idzaa asho bathum mushiibah qoolu innalillahi wa innaa ilaihi rooji'uun.ulaaika alaihim shalawaatum mirrabbihim warahmah waulaa ika humul muhtaduun (QS.Al-Baqarah : 155-157). Shadaqallahul azhim. Maha Suci Allah yang menggenggam langit dan bumi. Maha Agung Allah yang menciptakan, yang menguasai apapun yang ada di semesta alam ini. Semoga Allah yang maha mendengar menjadikan siapapun yang berada di Arafah ini, maupun yang menyimak di seluruh penjuru bumi, menjadi orang-orang yang yakin-seyakinnya bahwa kita adalah mahluk ciptaan Allah, bahwa kita adalah hamba Allah, bahwa kita hanya akan bahagia dan mulia jikalau kita selalu menggapai dan memburu ridha Allah. Saudaraku, dari jauh kita datang ketempat ini, ribuan kilometer kita tempuh, kita siang malam berlelah-lelah menantikan saat utama ini, kita keluarkan tabungan kita yang berpuluh tahun kita menabungnya. Untuk mencari apa ? Mengapa lelah menjadi bahagia? Mengapa menggigil kedinginan menjadi bahagia? Mengapa kita keluarkan harta menjadi bahagia? Sebabnya adalah kita datang untuk mencari ridha Allah. Tapi mengapa sepulang dari haji atau begitu banyak hari-hari yang kita lalui jauh dari kebahagian, jauh dari ketenangan, jauh dari kemuliaan. Mengapa rumah kita tidak menjadi sumber kebahagiaan? Mengapa rumah tangga yang kita bangun pun tidak menjadi sumber kebahagiaan? Mengapa ilmu yang kita cari tidak jadi sumber kebahagiaan? Mengapa harta yang kita kumpulkan tidak juga menjadi kebahagian?

Mengapa rupa penampilan yang ada juga tidak menjadi sumber kebahagiaan? Saudaraku sekalian yang menyebabkan kita tidak berbahagia dalam hidup ini, karena justru kita mencari sesuatu tidak kepada yang bisa memberikan apa yang kita cari. Kita meminta justru berharap kepada orang yang lemah tidak berdaya dan dia pun tidak berbahagia. Kita berlindung justru kepada yang lemah tiada daya yang tidak sanggup menolak petaka dan bencana bagi yang menimpa dirinya. Bahkan kita berhidmat, kita mengabdi justru kepada yang seharusnya menjadi pelayan dalam hidup kita. Kita mengabdi kepada harta, kepada kedudukan yang Allah ciptakan semua itu justru harusnya menjadi pelayan kita. Saudaraku mengapa hidup yang sekali-kalinya ini tidak bahagia, karena justru kita mengabdikan diri ini bukan kepada Allah tapi kepada mahluk yang diciptakan untuk menjadi pelayan kita. Wahai saudaraku yang budiman, siapakah diri kita ? Mau apakah hidup yang cuma sekali-kalinya di dunia ini. Ingat kah, siapakah yang menciptakan kita dirahim ibu? Allah yang mempertemukan sel sperma dan sel telur dan disimpan dirahim ibu. Allah yang membentuk, Allah yang menyimpan sembilan bulan dalam gelapnya rahim. Siapakah yang membentuk? La qaddkholaqnal insaana fii ahsani taqwim. Hari demi hari Allah yang menciptakan tubuh kita, dilengkapi satu-persatu, disempurnakan bentuknya. Tidak ada satupun yang menciptakan diri kita selain Allah. Sesudah waktunya cukup, Allah lah yang menakdirkan kita terlahir ke dunia ini. Bayi yang lucu, bisa menangis dengan tubuh yang sempurna. Demi Allah siapakah yang menciptakan diri kita ini. Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, berganti tahun, berganti puluh tahun sampai saat ini, siapakah yang mengurus diri kita? Dikala kita lapar Allah yang maha agung memberi makan kepada kita. Tidak pernah ada satu haripun Allah luput mencukupi rizki. Dikala kita haus Allah yang memberi minum yang segar, walaupun kita tidak menyebut namanya. Dikala kita lelah oleh Allah dihiasi dengan kantuk, tertidur pula tidak ingat apapun siapa yang mengurus diri kita. Demi Allah hadirin berpuluh tahun kita hidup, tiada suatu saat pun Allah lupa memberikan segala nikmatnya. Nikmat yang mana lagi yang akan didustakan? Sayang sekali kita malah hanya memberikan sisa kepada Allah. Allah yang memberikan segala yang terbaik untuk kita. Ilmu diberi, bahkan diberi hidayah menjadi seorang Islam. Diberi nikmat iman, aib-aib kita ditutupi sehingga orang lain tidak tahu siapa diri kita yang sebenarnya. Kita diberi rizki, diberi sehat, diberi kemudahan, dijamu oleh Allah di Arafah ini. Apa yang kita berikan untuk Allah selama ini saudaraku? Kita hanya memberi sisa. Pikiran yang disempurnakan ini jarang mengingat Allah, hanya dunia yang kita pikirkan siang dan malam. Hanya dunia yang menyita waktu kita, Allah hanya sisa waktu. Dikala susah baru kita ingat kepada Allah. Mata karunia Allah ini, hanya sisa waktu yang digunakan untuk membaca ayat-ayat Allah, selebihnya kita manjakan mata ini untuk nafsu yang membinasakan. Kita bahkan tidak tahu arti Al-Quran. Telinga ini karunia

Allah, tiap saat diurus oleh Allah, bisa mendengar anak-anak kita, bisa mendengar suara adzan. Tapi kapan kita mendengarkan ilmu yang membuat dekat dengan Allah? Aib orang kita dengarkan dan nikmati, musik-musik yang menyesatkan kita nikmati, AlQuran kita jauhi, dan kita dengarkan hanya sisa waktu. Mulut kita, entah berjuta kata tiap hari kita berucap, hanya berapa kali kita menyebut nama Allah? Hanya sisa. Padahal mulut ini adalah karunia titipan Allah. Harta kita, berapa banyak yang dinafkahkan untuk Allah? Hanya sisa. Betapa hinanya orang yang diberi segalanya tapi tidak tahu balas budi kepada yang memberi. Itulah saudaraku mengapa kita selalu sengsara di dunia ini, mengapa kita tidak pernah merasakan bahagia dan mulia. Saudaraku sekalian, ingatlah baik-baik bahwa kita diciptakan wama khalaqtul jinna wal insa illaa liya'buduun. Tidak sekali-kali diciptakan jin dan manusia kecuali untuk mengabdi kepada Allah. Allah menciptakan kita untuk bahagia dan mulia. Allah berikan jalan agar kita bisa menempuh bahagia. Ingatlah Allah kuasa atas diri kita, innallaaha 'alaa qulli syaiin qodiir. Siapapun yang ada yang merasa gagah, mudah bagi Allah untuk membuat lumpuh tak berdaya. Siapapun yang merasa pintar dan hebat, apa sulitnya bagi Allah untuk mengambil ingatan kita. Bagi yang merasa suci dan terhormat, apa sulitnya bagi Allah membeberkan aib-aib dan kebusukan kita. Bagi yang membangga-banggakan keluarga dan keturunannya, apa sulitnya bagi Allah mengambil seluruhnya. Kita tidak berdaya dikala Allah menghendaki sesuatu terjadi pada kita. Siapa yang hebat diantara kita? Tidak diberi minum kita sengsara, tidak bisa mengeluarkan air kita nestapa. Kebodohan terbesar bagi manusia adalah ketika dirinya sombong. Saudaraku sekalian ingatlah bahwa kita dikuasai oleh Allah. Allah lah yang menggemgam diri kita. Mudah bagi Allah, Lainsyakartum laadzidannakum, barang siapa yang mensyukuri semua nikmat ini, Allah akan menambah nikmatNya. Walainkafartum inna adzaabii lasyadiid, tapi kalau kufur, maka adzab Allah amatlah pedih. Mudah bagi Allah mengambil apapun yang ada, bahkan nyawapun tidak akan tertukar walau sedetik jikalau Allah menghendaki. Wahai saudara-saudaraku, semoga pada hari ini ditanah Ararah ini, kita bertekad dengan tekad yang sangat kuat dan bulat. Hidup yang sekali-kalinya ini akan mempersembahkan yang terbaik bagi Pencipta diri kita, Allah SWT. Allahumma innaa nas aluka ridhaaka wal jannah, wa na'uuzdubika min sakhatika wannar. Jadikanlah hanya Allah tujuan kita hadirin. Ya Allah, Engkaulah yang menciptakan diri ini, Engkaulah yang menggenggam segalagalanya. Apapun yang kita inginkan ada dalam kekuasaan Allah, apapun yang kita takuti semuanya ada dalam genggaman Allah. Bergabung jin dan manusia akan mencelakakan kita, tidak akan jatuh satu helai rambutpun dari diri ini tanpa ijin Allah. Bergabung jin dan manusia seluruhnya akan memberikan sesuatu kepada kita, tidak akan datang satu butir pasirpun tanpa ijin Allah. Allah yang menguasai apapun yang kita inginkan, Allah yang menguasai apapun yang kita takuti. Mengapa kita harus menggadaikan diri kita menjadi hamba dari mahluk. Kalau kita ingin dipuji manusia, ketahuilah manusia pasti binasa. Manusia tidak bisa apa-

apa kecuali hanya berkata-kata, manusia tidak punya pahala, manusia tidak punya Surga. Kenapa kita harus menggadaikan hidup kita hanya ingin dipuji manusia? Mengapa kita lebih sibuk mencari ridha manusia dari pada ridha Allah? Mengapa kita lebih sibuk mencari penghargaan manusia, bukan penghargaan Allah? Allah SWT lah yang menguasai langit dan bumi. Oleh karena itulah saudaraku, sepulang dari Arafah ini semoga tekad kita bulat. Ya Allah hidup yang sekali-kalinya ini hanya untuk-Mu. Saya lakukan apapun yang Engkau perintahkan hanya karena Engkau. Kejarlah saudaraku apapun yang Allah perintahkan, karena apapun yang Allah perintahkan pasti baik untuk kita, pasti membahagiakan kita, pasti memuliakan kita. Allah lah yang paling tahu apa yang terbaik untuk kita, perintah Allah itulah yang akan membuat kita bahagia. Setiap kali kita tahu itu perintah Allah, sudah tidak usah pikir panjang, laksanakan. Karena itu lah yang terbaik yang akan membuat kita bahagia dan mulia. Allah menyuruh kita sholat, laksanakan, karena pasti itu baik. Allah menyukai orang yang sholat berjamaah, laksanakan, karena pasti baik. Allah menjamu orang yang tahajud, laksanakan. Walaupun berat, pasti baik untuk kita. Allah menyuruh kita menafkahkan harta, zakat, potong secepatnya, pasti baik untuk kita. Allah menyuruh kita menambah dengan sedekah, laksanakan. Karena itu yang akan membuat kita bahagia dan akan membuat rizki kita semakin terjamin. Apa saja yang Allah sukai pasti baik untuk kita. Seharusnya kita melihat perintah Allah seperti melihat makanan yang sangat lezat, melihat buah-buahan yang sangat ranum disaat kita ingin dan lapar. Cabutlah setiap perintah Allah dengan penuh semangat karena itulah yang akan membuat kita bahagia dan mulia. Adapun jikalau Allah melarang, maka jauhilah sekuat tenaga larangan Allah, seperti melihat serigala yang akan menerkam, seperti melihat ular berbisa yang akan melumat tubuh kita, seperti melihat perangkap yang akan mencabik-cabik. Memang kelihatannya larangan Allah itu bertentangan dengan nafsu. Nafsu membuat indah sesuatu yang busuk, padahal disanalah sumber malapetaka bagi kita. Saudaraku andai kata Allah melarang kita untuk mengambil sesuatu dengan cara yang haram, jauhi. Karena pasti sesuatu yang haram akan menghinakan dan menyengsarakan kita. Andai kata Allah melarang berzina, jauhi sejauh-jauhnya karena pasti zina itu sumber malapetaka dunia wal akhirat. Kalau Allah melarang kita bergibah, maka tutup mulut kita, jangan biarkan terucap kata-kata buruk bagi saudara kita. Kalau Allah melarang kita untuk menfitnah, jangan pernah bertebaran kata-kata yang akan menjadi malapetaka. Carilah tahu saudaraku apa yang tidak disukai Allah, itulah yang akan membuat kita bahagia. Subhanallah. Saudara-saudarku sekalian, semoga ditanah Arafah ini Allah yang Maha Agung yang Maha Tahu siapa diri kita yang sebenarnya, sebetulnya lebih banyak orang yang layak dimuliakan Allah di Arafah ini. Orang yang tahajudnya tidak pernah terputus, orang yang lisannya selalu berzikir, jauh lebih baik dari kita. Orang yang ketika beramal hatinya penuh keikhlasan. Banyak orang-orang yang jauh lebih mulia dari kita tapi belum pernah berada di tanah Arafah ini. Sedangkan kita orang-orang yang berlumur dosa tapi berpurapura mulia. Mudah-mudahan inilah saat Allah akan mengampuni dosa-dosa kita.

Saudaraku, mudah-mudahan pada hari inilah kita bertekad akan merubah diri. Jangan pernah kita bersandar kepada siapapun kecuali kepada Allah. Juga jangan bersandar kepada kecerdasan kita, apa artinya kecerdasan tanpa pertolongan Allah. Jangan bersandar kepada harta yang kita kumpulkan, mudah bagi Allah mengambilnya. Allah berjanji, Wamayyattaqillaaha yaj 'allahuu makhrojaa. Barang siapa orang yang benarbenar bertaqwa kepada Allah, maka baginya jalan keluar dari setiap kesulitannya, jalan keluar dari persoalan. Persoalan itu akan diberi jalan bukan karena kita pandai, bukan karena kita kuat, bukan karena kita kaya. Jalan keluar itu justru datang dari taqwa kita. Mengapa orang yang pandai banyak yang sengsara? Mengapa orang yang berharta banyak yang sengsara? Karena persoalan tidak akan bisa dipecahkan hanya mengandalkan kemampuan kita, ketaqwaan itulah yang mendatangkan pertolongan Allah. Wayarzuqhu min haitsu laayahtasibu, dan Allah akan membuka pintu rizki dari tempat yang tidak diduga-duga. Bagi kita banyak persoalan yang diluar kemampuan kita, tapi mudah bagi Allah andai kita ahli taqwa, diberi jalan. Allah yang mempertemukan dengan siapa yang Dia kehendaki, Allah yang membuka pintu-pintu yang tertutup, Allah yang memudahkan segala sesuatu yang sulit. Ahli taqwa akan dimudahkan oleh Allah, Wamayyatawakkal alallahi fahuwa hasbuh, dan barang siapa yang bertawaqal hanya kepada Allah, dicukupi segala kebutuhan lahir bathinnya. Allah lebih tahu kebutuhan kita, lebih tahu daripada kita sendiri. Oleh karena itu hadirin, jangan sok tahu kita menghadapi hidup ini. Berat sekali tanpa ketaqwaan, berat sekali tanpa ketawaqqalan. Seyogyanya kecerdasan kita, harta kita, kemampuan kita, kekuatan kita, adalah untuk membuat kita semakin taqwa kepada Allah, semakin teguh mematuhi perintah Allah. Bukan karena pahala semata, bukan karena ingin surga, bukan takut celaka, tapi saya patuh karena Allah semata. Dan jauhi larangan karena Allah, insyaAllah itulah sebetulnya yang membuat hidup kita jauh lebih ringan, jauh lebih indah, dan setiap persoalan yang kita hadapi akan diselesaikan oleh Allah yang Maha Agung. Tidak ada yang bisa diselesaikan tanpa bimbingan Allah SWT. Saudara-saudarku sebangsa dan setanah air yang menyimak khutbah dari Arafah ini. Dipenghujung khutbah ini sebelum kita tutup dengan doa. Kita tahu bahwa dinegeri kita Allah sedang memperlihatkan kebesaranNya. Banjir lumpur, manusia secerdas apapun tidak berdaya menghentikannya. Didatangkan air laut tsunami manusia tidak berdaya untuk mencegahnya. Gempa manusia tidak sanggup untuk menolaknya. Jadi ditempat mana lagi kita akan menyombongkan diri? Kesombongan hanya menandakan kebodohan kita. Mudah-mudahan sepulang dari Arafah ini kita menjadi orang-orang yang taat kepada Allah setaat-taatnya. Orang-orang yang selalu rendah hati tidak pernah mau menyombongkan dirinya. Orang yang sangat ringan untuk melakukan yang terbaik menolong sesama. Karena itulah yang akan mendatangkan pertolongan Allah SWT. Waallaahu fii 'aunil 'abdi maa kaanal 'abdu fii 'auni akhiihi, Allah akan senantiasa menolong hambaNya yang senang menolong sesama.

DOA Allahumma shalli wasalim wabaarik 'alaa sayyidinaa wa maulaanaa muhammad wa 'alaa aalihii waashaabihii ajmaiin. Ya Allah yaa hayyu yaa qoyyuum. Allaahummaj 'al hajjana hajjan mabruura, wa sa'yan masykuura wa dzanban maghfuura. Ya Allah ya hayyu yaqoyyum, terimalah haji kami ini ya Allah. Jadikan haji ini membersihkan dari seluruh dosa dan aib kami. Jadikan haji ini merubah diri kami ya Allah. Rubahlah dari si busuk hina menjadi mulia dalam pandanganMu. Rubahlah dari segala kemalasan menjadi orang yang gigih dijalanMu. Rubahlah diri kami ya Allah dari yang fakir menjadi kaya lahir bathin kami dengan karuniaMu. Ya Allah jadikan haji ini menjadi jalan merubah hidup kami. Golongkan kami menjadi orang yang dapat memuliakan ibu-bapak kami ya Allah. Jadikan haji kami membahagiakan keduanya, menjadi jalan kelapangan bagi kuburnya, menjadi jalan ampunan bagi dosa-dosanya, jalan keselamatan dunia-akhiratnya. Ya Allah jadikan ibadah kami ini menjadi jalan keberkahan bagi keluarga kami. Rabbana hablanaa min azwaajinaa wadzurriyyatinaa qurrota a'yun, Waj 'alnaa lilmuttaqiina imaamaa. Ampuni jikalau kami salah menjadi orang tua ya Allah. Ampuni jikalau kami salah mendidik keluarga. Ampuni jikalau kami meracuni keluarga dengan harta haram. Ya Allah cegahlah diri kami dari apapun yang Engkau haramkan. Cegahlah diri kami dari harta haram, dari perbuatan haram. Ya Allah jadikan hari ini hari mustajab doa ya Allah. Berikan kelapangan bagi yang dihimpit kesempitan. Berikan kekuatan bagi yang imannya lemah. Berikan kesabaran bagi yang ditimpa musibah. Berikan jalan keluar bagi yang dililit urusan. Ya Allah berikan kepada kami nikmatnya ibadah, doa-doa yang Engkau ijabah, sisa umur yang penuh berkah. Jadikan akhir hidup kami khuznul khatimah. Selamatkan ummatMu dari kaum yang dzalim ya Allah. Selamatkan bangsa kami dari kehinaan, kemiskinan, kelemahan iman ya Allah. Titipkan kepada kami para pemimpin yang takut kepadaMu, para pemimpin yang adil, para pemimpin yang istiqomah dijalanMu. Allahummaghfir lilmu'miniin wal mu'minaat wal muslimiina wal muslimaat, al ahyaai minhum wal amwaat. Ya Allah undang ke Baitullah kembali ya Allah, dengan keluarga kami, keturunan kami, sahabat-sahabat kami ya Allah. Balas dengan sempurna siapapun yang menjadi jalan

kami berada di Arafah ini ya Allah. Rabbana aatinaa fiddunyaa hasanah wa fil aakhirati hasanah Wa Qiinaa Adzaabannaar. Subbahaana rabbika rabbil 'izzati 'ammaa yaashifuun wasalamun alal mursaliin Walhamdulillahirrabil alamiin. Wassalaamu'alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh

Khutbah Wukuf Arafah 1428 H Wednesday, 19 December 2007 TAUBAT MENGGAPAI RAHMAT ALLAH SWT Oleh: Abdullah Gymnastiar Disampaikan di Padang Arafah 18 Desember 2007 / 8 Dzulhijjah 1428 H Bismillahirrahmaanirrahiim Assalaamu'alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh Saudara-saudaraku, wahai hamba-hamba yang diundang Allah di padang Arafah ini, maha suci Allah yang menggenggam langit dan bumi, yang melintaskan niat di hati kita untuk datang ke tanah suci. Maha suci Allah yang mengaruniakan kita rizki, kekuatan, kesehatan, yang dengan karunia-Nya kita bersimpuh di padang Arafah ini. Wahai saudaraku, tidak ada satupun yang bisa membuat kita berada di tempat yang dirindukan ini, selain karena Allah yang berbuat. Pernahkah kita melihat orang yang tidak pernah bahagia, karena punya penyakit pada dirinya. Orang yang perilakunya menjadi tidak sempurna, orang yang hidupnya tidak bermanfaat. Mengapa? Karena tubuhnya penuh racun. Kalau tubuh teracuni saja, hidup tidak bermanfaat, hidup tidak nikmat, apalagi bila iman yang teracuni. Tidak ada yang namanya bahagia, tidak ada hidup yang namanya mulia, tidak ada hidup yang namanya sakinah, mawaddah, warrahmah.

Apa yang membuat hidup ini teracuni adalah dosa. Kalau racun tubuh merusak tubuh, maka dosa merusak iman. Ada yang bertanya mengapa harta ada tapi hidup tidak pernah tenang? Kenapa kedudukan tinggi hidup tidak pernah nyaman? Mengapa ketika segala ada hidup tidak pernah bahagia? Karena iman kita telah teracuni. Dosa apa yang paling berbahaya? Yang pertama adalah dosa kepada Allah SWT. Sebuah perumpamaan sederhana, bagaimana jika ada anak-anak di sebuah rumah yang dilimpahi oleh harta yang melimpah. Rumahnya digunakan, makanannya disantap, hartanya dimanfaatkan. Tetapi ketika ditanya, anak itu tidak pernah mengakui ibu bapak yang ada di rumahnya. Padahal ia dijaga, dilindungi, diurusi, diberi, tapi ia tetap tidak mengakui. Bagaimana perasaan kedua orang tuanya? Kita hidup di dunia yang milik Allah, dicukupi rizki oleh Allah setiap saat. Kita dihormati karena kita diberi akal oleh Allah. Kita dihargai karena kita diberi ilmu, kedudukan, penampian. Bagaimana bisa, kita tidak mengakui Allah sebagai pemberinya. Saudaraku sekalian. Oleh karena itu orang yang tidak ingat Allah, tidak mengakui Allah, bahkan mencari Tuhan selain Allah. Ada yang menuhankan hartanya, ada yang menuhankan kedudukannya, ada yang menuhankan suaminya, ada yang menuhankan jabatannya. Demi Allah dia tidak akan bahagia, karena dia menghianati Allah swt. Oleh karena itu saudaraku, bertaubatlah jika kita lebih banyak menyebut manusia daripada menyebut nama Tuhannya. Andaikata kita lebih banyak mengakui manusia yang pasti binasa, daripada yang menciptakan alam semesta. Kenapa kita bergantung dan berharap kepada manusia yang tidak punya apa-apa? Daripada bergantung kepada Pemilik segala-galanya. Taubatlah orang-orang yang lebih takut kepada manusia yang pasti jadi mayat dan akan hancur lebur kelak, daripada kepada Allah yang maha perkasa. Hati-hatilah saudaraku, hidup ini hanya sekali hanya sebentar. Tiada kebahagiaan kecuali menjadi hamba Allah, bukan menjadi hamba duniawi. Taubatlah dari segala kemusyrikan. Taubat yang kedua agar kita tidak teracuni kebahagiaan kita adalah minta ampun kepada Allah atas kezhaliman kita kepada Rasulullah saw. Karena kita lebih mengidolakan selain Nabi, mengikuti perkataan selain beliau, banyak mengagung-agungkan manusia selain beliau. Padahal kita merasakan kenikmatan di Arafah ini atas jasa dan pengorbanan beliau. Kenapa kita tidak pernah membaca tentang Nabi. Kenapa tidak ada buku yang menjelaskan tentang Rasul di rumah kita? Padahal kita bisa merasakan nikmatnya Islam dan Iman syariatnya karena perjuangan Rasul. Taubatlah saudaraku. Tidak ada jalan kemuliaan selain sunnah Rasulullah saw. Yang ketiga taubat kita adalah kepada manusia. Terutama kepada Ibu Bapak kita, yang sudah ditakdirkan Allah, darah dagingnya ada pada tubuh kita. Kita tahu sembilan bulan

Ibu mengandung kita. Berjalan susah, berdiri berat, berbaring sakit. Tetapi selalu tersenyum, membelai perutnya, karena mengharap anak yang akan lahir anak yang baik. Ketika lahir Ibu mepertaruhkan nyawa, antara hidup dan mati, bersimbah darah, berurai air mata, mengalir peluh. Tapi tidak pernah mengeluh, dia memeluk, membelai, mencium dan menghitung jari kita. Padahal telah dipertaruhkan nyawanya demi kita. Ayah membanting tulang mencari nafkah, agar kita lahir menjadi bayi yang selamat. Waktu kita lahir tidak mengenal jijik, walaupun sedang enak makan, membuang kotoran tidak pernah sungkan. Semakin lama kita semakin besar, orang tua kita semakin tua. Tapi apa yang telah kita lakukan? Berapa banyak air susu yang dibalas dengan air tuba? Berapa banyak doa yang dibalas dengan cacian? Saudaraku, durhaka kepada orang tua akan mengundang petaka seketika. Tidak ada jalan bagi kita untuk bahagia dan mulia bagi orang-orang yang durhaka kepada orang yang telah menjadi jalan nikmat. Tentulah orang tua yang patuh kepada Allah. Jika orang tua belum patuh kepada Allah, jadilah orang yang paling berjuang agar orang tua kita selamat. Bertaubatlah dari segala kezhaliman kepada orang tua. Kita belum tentu masih lama melihat keduanya. Kalau kain kafan sudah membungkus tubuhnya, kita tidak akan lagi bisa mencium tangannya. Taubatlah saudaraku atas kezhaliman kepada orang yang telah berjuang demi kehidupan kita. Taubat kepada manusia lainnya adalah kepada keluarga kita. Para suami janganlah menyalahi istri jika mendapati kekurangan. Taubat, kita sebagai lelaki yang bertanggung jawab, bukan menuntut tapi menuntun. Daripada kita menuntut, menyalahkan atau merendahkan, kita sebagai kepala keluarga yang ahli taubat mengapa kita belum bisa menjadi jalan? Mengapa kata-kata kita tidak didengar? Karena boleh jadi bagaimana kita bisa mengubah orang lain, mengubah diri sendiri saja kita tidak bisa. Bagaimana kita merubah istri dan anak-anak kita sementara kita sendiri tidak berubah. Bagaimana kita menuntut anak-anak kita jujur kalau kita sendiri pendusta? Bagaimana kita menuntut keluarga kita benar jika kita pencuri? Bagaimana kita menuntut istri dan anak kita bersih sementara diri kita kotor? Taubatlah para suami, para lelaki? Bagaimana bisa membawa uang haram, meracuni istri dan anak yang tidak tahu apa-apa? Hai, para istri, bertaubatlah. Sebelum berfikir kekurangan suami, berfikirlah kekurangan diri. Jangan-jangan para suami banyak yang tergelincir karena para istri yang tidak ikhlas mengurus suaminya. Yang tidak benar berada di jalannya. Taubatlah wahai para muslimah, jangan menyalahkan siapapun sebelum menyalahkan dirinya sendiri, bagaimana akan mendapatkan yang terbaik dari Allah jika dia selalu melakukan yang terburuk? Wahai saudaraku kita harus bertaubat kepada hamba-hamba Allah lainnya. Kepada para ulama, orang-orang yang memberi cahaya. Kita sering menganggap remeh, menertawakan dan mencibir padahal beliau-beliaulah pewaris Nabi. Jangan pernah mengabaikan orangorang yang kuat iman dan berilmu tinggi. Karena menghina mereka adalah menghina

Nabi. Subhanallah, mudah-mudahan kita bisa menjadi sesuai perintah Allah yaitu orangorang yang bertaubat. Syarat taubat ada tiga, yang pertama adalah menyesal, kita harus jujur kepada diri kita. Jika diri sendiri sudah ditipu bagaimana kita tidak menipu orang lain? Tidak ada taubatan nasuha sebelum kita benar-benar jujur kepada diri. Ingat baik-baik bahwa kita dihargai dan dihormati orang lain saat ini karena Allah menutupi kekurangan, dosa, kebusukan dan aib kita. Kalau Allah membeberkan kebusukan kita, orang-orang akan mencibir bahkan meludahi kita. Dengan taubatan nasuha kembali ke jalan Allah. Jadikanlah pasangan hidup kita menjadi cermin, bukanlah kita untuk dipuji. Sebaik-baik orang adalah orang yang mau menceritakan siapa diri kita yang sebenarnya. Ujian itu lebih banyak tipu daya bagi kita. Ujian kadang membuat kita membohongi diri kita sendiri. Kita bangga pada apa yang tidak ada pada kita. Seharusnya yang kita cari adalah orang-orang yang berani mengkritik. Sepedas apapun itu adalah karunia Allah. Bisa datang dari suami, bisa datang dari istri, bisa datang dari anak, itulah rizki. Orang-orang yang dicintai Allah awalnya adalah orang-orang yang dibukakan pintu hatinya, berani jujur melihat dirinya sendiri. Kita tidak bisa sembunyi dibalik jas yang bagus, dibalik pangkat, karena semua itu adalah topeng. Bukan itu diri kita. Diri kita adalah kelakuan kita ini. Sepulang haji ini berhentilah memikirkan kesalahan orang lain sebelum diawali memikirkan diri kita sendiri. Bagaimana Allah mengizinkan kita merubah orang lain kalau kita tidak berhasil merubah diri kita sendiri? Kita awali perubahan keluarga, kita awali perubahan masyarakat dengan merubah diri kita sendiri. Dan kita tidak bisa merubah diri sendiri sebelum kita jujur kepada diri kita sendiri. Yang kedua syarat taubat adalah benar-benar memohon kepada Allah ampunan. Lihatlah Nabi Adam, yang kesalahannya memakan buah yang dilarang. Beliau sampai mengakui bahwa dirinya telah zhalim, sampai bertahun-tahun. Nabi Yunus bertaubat setelah meninggalkah dakwah, diuji dengan tiga kegelapan. Kegelapan perut ikan, kegelapan lautan, dan kegelapan malam. Keluar dengan selamat atas izin Allah setelah beliau bertaubat, benar-benar mengakui kesalahan. Itulah syarat taubat yang kedua. Sedangkan syarat taubat yang ketiga adalah berhenti berbuat maksiat, berhenti mengulangi kesalahan dan dosa. Kita bukan manusia yang sempurna, kita pasti akan tergelincir atau berbuat dosa. Tapi sebaik-baik orang yang berdosa adalah orang yang bertaubat. Ampunan Allah lebih luas dari sebesar apapun dosa, sepanjang ajal belum ada di kerongkongannya. Allah yang maha tahu isi hati kita, jikala kita menjerit memohon ampun dan kita hijrah dari kemaksiatan tidak akan mengulangi lagi, maka Allah akan mengampuni dosa kita sebesar apapun dosa kita. Allah maha pengampun, mudah bagi Allah menghapus dosa bagi orang-orang yang hidupnya menyusun dosa dari waktu ke waktu. Taubatlah saudaraku, dengan meninggalkan kemaksiatan.

Dan yang keempat, kekuatan dari taubatan nasuha adalah dengan memperbanyak amal shalih. Kalau kita pernah memakan makanan haram, maka perbanyaklah sedekah makanan. Kalau kita pernah menyakiti orang, maka perbanyaklah menolong orang. Kalau kita pernah menzhalimi keluarga, maka muliakanlah keluarga. Memperbanyak kebaikan karena satu dosa dicatat satu. Tapi satu kebaikan dicatat sepuluh kali lipat. Andaikata taubat kita belum dapat menghapus dosa yang kita perbuat, mudah-mudahan kebaikan kita dapat menutupi keburukan kita. Saudaraku sekalian, sepulang haji ini perbanyaklah mendatangi rumah Allah yang selama ini kita tinggalkan. Padahal tiada tempat yang paling mulia di dunia ini selain masjid. Mengapa kita mementingkan rumah manusia yang pasti binasa? Datanglah ke rumah Allah yang ganjarannya pasti tidak akan mengecewakan. Taubatlah dengan memperbanyak datang ke rumah Allah, dengan memperbanyak sujud, dengan memperbanyak shodaqoh, dengan memperbanyak kebaikan sekecil apapun dan ikhlas. Barangsiapa yang memperbanyak taubat, maka Allah akan memberikan kelapangan di hatinya jika ada kesempitan, memberi jalan keluar dari segala persoalan, dan Allah akan memberikan rizki dan berbagai pertolongan dari tempat yang tidak diduga-duga. Mudah-mudahan haji yang mabrur ini akan menjadikan kelapangan hati oleh Allah sebagai buah dari taubat-taubatnya. Akan diberikan jalan keluar dari segala kesempitan hidup yang tidak mungkin bisa kita atasi tanpa pertolongan Allah, dan tidak pernah berputus-asa dalam menghadapi sesulit apapun kenyataan hidup. Karena Allah menjanjikan mendatangkan pertolongan dari tempat yang tidak diduga-duga, yang kuncinya adalah Taubat. Bangsa yang akan dimudahkan urusannya, Bangsa yang penuh ketenangan, Bangsa yang penuh pertolongan Allah adalah Bangsa yang sangat banyak bertaubat. Demikian juga keluarga kita, keluarga sakinah hanyalah keluarga ahli taubat. Keluarga yang terjamin segala urusannya adalah keluarga ahli taubat. Keluarga yang kecukupan itu adalah keluarga ahli taubat. Mudah-mudahan takdir Allah di Arafah ini menjadikan haji kita haji yang mabrur, haji yang ahli taubatan nashuha. Amiin

Wassalaamu'alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh

Khutbah Wukuf 'Arafah 1429 Hijriyyah Friday, 19 December 2008 Oleh: KH. Abdullah Gymnastiar Disampaikan di Padang Arafah 7 Desember 2008 / 9 Dzulhijjah 1429 H Bismillahirrahmaanirrahiim Assalaamu'alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh Subhanallaah Walhamdulillah walaaillaaha illallaah wallaahu akbar... Laa haulla walaa quwwata illa billaah.... Tiada Tuhan selain Allah yang maha Menatap, yang Menggengam langit dan bumi. Dialah penguasa alam semesta, yang menciptakan setiap diri, yang maha Tahu setiap isi hati. Dialah yang membuka menutup, mengabulkan setiap rizki. Dialah Allah yang menurunkan dan mengangkat derajat, melapangkan hati, memberikan ketentraman, mencabut penderitaan. Dialah Allah pemberi nikmat tiada bertepi.

Dialah Allah yang maha Gagah, walaupun menyaksikan dengan jelas hamba-hambaNya melupakanNya, menghianatiNya. Tapi tiada tertutup curahan nikmatNya. Diraih dari kenistaan menjadi keselamatan, dari keninaan menjadi kemuliaan, dari kegelapan menjadi cahaya. Allah lah pelindung orang yang beriman, yang menyelamatkan manusia dari kegelapan menuju cahaya. Saudaraku sekalian, saat ini kita berada di Padang Arafah. Betapa banyaknya kita mengerjakan ibadah, tetapi apakah ibadah ini benar-benar bisa mendekatkan kita kepadaNya. Alkisah ada seorang Ayah, yang begitu rajin bekerja, memberikan uang biaya untuk anakanaknya, memberi nasehat setiap saat. Tetapi anak-anaknya jikalau melihat sang Ayah lebih suka untuk menghindar, bersembunyi atau mengharapkan Ayahnya segera pergi. Mengapa ? Karena Ayahnya hadir lahirnya, tapi tidak hadir "hatinya". Anak-anak sudah bisa merasakan apakah pemberian uang ini pakai hati atau tidak. Apakah kedekatan lahirnya ini pakai hati atau tidak. Anak adalah manusia yang masih peka dan bersih hatinya, bahkan tahu apakah bapakibunya hadir didekatnya pakai hati atau tidak. Atau hanya untuk kepentingan dirinya ingin

disebut orang tua bijak, ingin disebut sudah menafkahi anaknya, ingin anaknya bisa patuh kepadanya. Banyak orang tua yang hadir lahirnya tapi tidak hadir hatinya di hati anakanak mereka. Karena tidak ada dihati orang tua tersebut kerinduan untuk bisa dekat bersama anaknya. Saudaraku, kitapun sering beribadah, sholat, shaum, dzikir, haji, umroh berulang-ulang. Tetapi mengapa kita tidak bisa dekat dengan Allah. Boleh jadi saat ini kita hadir di tanah suci ini, tapi hati kita tidak hadir disini. Kita datang kesini bukan untuk dekat dengan Allah, kita datang kesini hanya untuk kepentingan dunia kita. Agar dihargai orang, agar disebut Haji, agar dihormati manusia. Kita sibuk berfoto, berpotret agar diketahui orang sudah berhaji. Tetapi kita tidak berani menilai apakah hati kita hadir untuk Allah atau tidak. Kita sedekah untuk siapa sedekah kita ? Benarkah sedekah kita agar kita dekat dengan Allah. Atau hanya sekedar ingin disebut ahli sedekah, atau takut disebut orang sebagai orang kikir. Betapa sering kah kita melakukan ibadah seakan-akan untuk Allah. Sholat, Shaum... tapi hati kita tidak kepada Allah, hati kita tamak kepada dunia ini. Kita lebih menikmati pujian manusia daripada pujian Allah penguasa Alam semesta. Kita lebih nikmat dihargai manusia yang pasti binasa, daripada diangkat derajatnya disisi Allah menjadi orang yang disayang Allah. Kita lebih rindu diulu-ulukan manusia, daripada oleh Allah disebut-sebut dikalangan mulia bersama para malaikatnya. Hidup kita tergadai hanya untuk mencari dari mahluknya. Padahal siapa manusia ? Manusia hanyalah mahluk ciptaan Allah, yang tidak pernah punya apa-apa, tidak pernah bisa menghidupkan dirinya sendiri, tidak bisa memberi manfaat tanpa ijin Allah, tidak juga bisa memberikan mudharat tanpa ijin Allah. Manusia tidak kuasa menolong dirinya sendiri, menolak bala yang menimpa dirinya. Bagaimana bisa mengabdikan hidup kita, hanya untuk manusia. Kita bersandar, kita bekerja, kita sholat, haji hanya untuk manusia. Itulah sebabnya mengapa yang sering umroh ke Mekkah tidak ada yang berubah, karena bukan untuk mendekat kepada Allah. Saudaraku sekalian, haji hanya wajib sekali seumur hidup. Akankah kita gadaikan kemuliaan lebih dekat dengan Allah hanya karena rindu dekat dengan manusia. Kita gadaikan pujian disisi Allah hanya karena ingin dipuji manusia. Bulatkan lah hati kita saudaraku, bahwa haji benar-benar ingin bisa dekat dengan Allah penguasa langit dan bumi, pencipta diri kita. Tidakkah kita ingin dekat dengan yang menciptakan kita ? Yang memberikan kehidupan, yang setiap saat mendetakkan jantung, yang memberi makan tidak pernah terputus berpuluh tahun, yang ketika kita lelah di istirahatkan, diurus setiap saat. Antara yang kita minta dengan yang tidak kita minta, lebih sempurna yang tidak kita minta datang kepada kita. Seharusnya hanya satu jalan hidup ini, ingin bisa dekat dengan Allah. Hadirkanlah "Hati" hadirin... hadirkanlah hati... hadirkanlah hati... Hati yang ikhlaslah yang membuat hidup

ini indah. Hati yang benar-benar ingin dekat dengan Allah. Kita didik keluarga kita agar keluarga kita dekat dengan Allah, kita cari nafkah yang halal, berkah supaya dekat dengan Allah. Kita benar-benar cari ilmu supaya dekat dengan Allah. Kita tolong orang lain supaya kita dekat dengan Allah. Karena surga dunia itu kalau kita dekat dengan yang menciptakan kita. Tidak ada kebahagian selain dekat dengan Allah yang maha Agung. Allah mengundang kita agar kita dekat denganNya. Bukan agar kita dipuji oleh mahlukmahlukNya. Maka manfaatkanlah saudaraku jamuan Allah di Tanah Suci ini, dengan satu cita-cita semoga umur yang tersisa ini dekat dengan yang menciptakan kita. Dialah Allah yang maha tahu segala kebutuhan dan keinginan kita. Dialah Allah yang menguasai apapun yang kita butuhkan, yang kita inginkan, yang terbaik bagi kita. Dialah Penguasa segala-galanya. Haji adalah untuk mendekat kepada Allah. Agar sepulang dari sini kita menjadi manusia yang banyak amal, bukan kembalinya kita untuk pujian, penghargaan, imbalan dari mahluk. Kita berbuat sebanyak mungkin agar kita bisa dekat dengan Allah. Tiada kebahagian hakiki, kecuali kalau kita dicintai oleh penguasa langit dan bumi, yang tahu persis apa yang kita butuhkan, kita inginkan dan Dialah yang memiliki segala-galanya. Wamayyataqillaah yajallahuu makhrojaa wa yarzuqhu minhaitsu laa yahtasib wamayyatawakkal alallooh fahuwa hasbuh "Barang siapa yang semakin mendekat kepada Allah dengan ketaqwaan, maka baginya jalan keluar... jalan keluar.. dari setiap kesempitan, kesulitan. Allah akan membukakan pintu rizki dari tempat yang tidak diduga-duga. Dan Allah akan mencukupi barang siapa yang dihatinya cukup hanya Allah" Walaupun dunia ditangan kita. Jangan pernah hati ini tercuri oleh dunia. Jangan pernah men-Tuhankan harta, kedudukan, jabatan, penampilan, demi Allah... semuanya akan musnah. Hanya Allah lah Tuhan kita. Laa ilaaha illallaah wahdahua laa syarii kalah... Doa Allahumma shalli wasallim .... Duhai Allah yang maha Menatap, hanya Engkau yang menggemgam segala kejadian. Hari ini adalah hari Arafah, saat Engkau membanggakan hamba-hambaMu dihadapan para MalaikatMu. Engkau hadirkan kami ditempat ini, padahal kami tahu siapa diri kami, hanya mahluk-mahlukMu yang berlumur dosa, yang kotor dan hina, yang jarang sekali ingat kepadaMu, yang mengabdi kepada manusia. Inilah kami para pecinta dunia, yang

dari ujung rambut sampai ujung kaki, berlumur dosa Ya Allah... Engkau tahu, kami kepada orang tua sering durhaka, kepada keluarga tidak amanah, kepada orang fakir miskin sering dzolim, yang tubuh ini penuh dengan harta haram, makanan haram. Tetapi Engkau mengundang kami ke Tanah Suci ini. Apa yang bisa dibanggakan dari mahluk kotor seperti kami. Kami berharap Ya Allah, dengan segala keagungan dan kemurahan Mu, cintailah kami Ya Allah... Hanya dengan cintaMu dosa-dosa terampuni, hanya dengan cintaMu Ya Allah... yang kotor Engkau bersihkan, yang hina Engkau angkat. Rabbana ..... Ya Allah wahai penguasa setiap mahlukMu, ampuni dan selamatkan Ibu-bapak kami. Darah dagingnya ada pada diri kami. Engkau tahu apa yang kami lakukan selama ini, di Arafah ini kami mohon kepadaMu, ampuni sebanyak apapun dosa-dosa, sayangi kedua orang tua kami Ya Allah. Jadikan akhir hayatnya khusnul khotimah, lapangkan kubur, jadikan ahli syurga Mu. Rabbana ... Ya Allah selamatkan rumah tangga kami, keluarga kami, adik-kakak kami. Dengan segala kemurahanMu limpahkan kami hidup sakinah, jauhkan dari fitnah dan musibah. Titipkan keturunan yang sholeh-sholehah.. Allahumma Selamatkan umat Mu ini Ya Allah, selamatkan negeri kami Ya Allah. Berikan kesembuhan bagi siapapun yang Engkau uji dengan sakit lahir dan bathin. Bukakan pintu rizki Mu yang halal dan barokah Ya Allah, jauhkan dari yang Haram. Ya Allah karuniakan kepada kami nikmatnya ibadah, doa yang Engkau ijabah Ya Allah, lapangkan kami menjadi ahli sedekah. Ya Allah tolonglah saudara-saudara kami yang dirundung kegelapan, limpahkan cahaya Mu sehingga menemukan Mu Ya Allah. Tolong saudara kami yang terhujat, tuntun agar menemukan jalan Mu Ya Allah. Bagi yang tertutup hati nya, bukakan hatinya Ya Allah.. Ya Fattah.. Karuniakan kepada kami para pemimpin yang takut pada Mu, yang adil, yang waro, yang tidak cinta dunia, yang dapat membimbing kami mulia di hadapan Mu. Allahumma.. Terima haji kami ini Ya Allah, jadikan kami contoh kebaikan bagi hamba-hambaMu.

Jangan biarkan kami jadi contoh keburukan Ya Allah... Kembalikan kami ke tanah air membawa barokah. Jadikan kami jalan rizki bagi hamba-hamba Mu yang fakir, jalah hidayah bagi hambaMu yang jahil, jalan kebahagiaan, jalan kemuliaan bagi sebanyakbanyaknya hambaMu. Allahumma.. Ya Allah berikan kesabaran bagi saudara kami yang ditimpa bala musibah, berikan rasa syukur bagi yang Engkau uji dengan nikmat. Dan berikan kepada kami Ya Allah... ridho Mu Ya Allah... cinta Mu, kasih sayang Mu... Rabbana.. Alhamdulillahirrabbil 'aalamin... Saudaraku.. Demi Allah apa yang kita duduki saat ini akan bersaksi di akhirat nanti. semoga kepulangan kita kelak jika ada umur ke tanah air, bertekadlah hanya dengan satusatunya cita-cita.. Sepenuh hati... Sepenuh hati mengharapkan dekat dengan yang menciptakan kita. Cukuplah Allah segala-galanya bagi kita. Hasbunallaah wa ni'mal wakiil ni'mal maulaa wanni'man nashiir.... Wassalaamu'alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh

Hakikat Dosa Monday, 29 September 2008 Oleh : Aa Gym www.dpu-online.com Manusia hakikatnya tempat segala dosa. Pada dirinya, berkumpul berbagai kekurangan dan kelemahan. Dalam jiwanya, bersemayam kekhilafan dan kealpaan hingga tercipta dosa yang membuat ia berjarak pada khaliknya. Akan tetapi, ada kalanya dosa bisa membuat manusia dekat pada Allah. Dosa yang membuat pelakunya semakin mengenal dan mencintai Allah. Dosa yang digariskan oleh Allah sebagai penunjuk jalan agar ia sadar dan mendekati diri-Nya. Ada tiga dosa yang dapat membuat seseorang menyadari hakikat dan eksistensinya sebagai hamba Allah. Yaitu pertama, dosa yang tidak diingini. Dosa yang diperbuat, karena kealphaan semata. Saat melakukan perbuatan yang berbuah dosa itu, tidaklah

direncanakan. Ia tercipta karena kekhilafan bukan kebiasaan. Kedua, dosa yang menimbulkan rasa tidak nyaman. Dosa yang dilakukan, meninggalkan bekas yang membuat galau hati. Rasa yang menyebabkan pelakunya dihantui rasa bersalah di setiap detik hidupnya. Ia sama sekali tidak menikmati dosa-dosa yang dilakukan. Dan ketiga, dosa yang membuat seseorang menjadi tersungkur pada Allah. Cirinya, ia menyesal saat menyadari dosa yang telah diperbuat, dan tobat memohon ampunan Allah. Yakinlah bahwa seseorang bisa tergelincir ke perbuatan dosa karena berkurangnya perlindungan dari Allah. Karenanya, jangan pernah putus harapan ketika menyadari besarnya dosa yang telah diperbuat. Jangan pernah sedikit pun meragukan kasih sayang Allah. Bahkan seseorang akan benar-benar berdosa bila meyakini dosanya tidak terampuni. Sebab ia meragukan Allah sebagai Ar-Rahman dan Ar-Rahim. Begitu juga, jangan pernah memandang rendah orang yang berdosa namun bertobat karenanya. Lebih mulia seseorang yang bertobat akan dosa yang ia lakukan daripada mereka yang menyombongkan dirinya dan merasa aman dengan berbagai amal yang ia lakukan. Yang penting bukanlah membanggakan diri sebagai manusia tanpa dosa, tetapi bagaimana membuat hanya Allah di hati, meskipun beribu dosa menyesaki.

Indahnya Hidup Ikhlas Saturday, 02 December 2006 Oleh : Aa Gym Rangkuman MMQ Istiqlal Semoga Allah SWT Yang Maha Menatap, Yang Maha Mendengar, Yang Maha Menyaksikan segala-galanya. Dan semoga Allah SWT Yang Maha Mengetahui segala isi hati, mengkaruniakan kepada kita hati yang penuh keikhlasan, memberkahi dan menjadikan pertemuan ini semakin mengenal keagungan Allah SWT, semakin mengenal jalan mulia disisi Allah SWT. Mengapa kita harus belajar hidup ikhlas? Karena amal perbuatan itu seperti jasad dan keikhlasan itu ruhnya. Amal yang dilakukan tanpa keikhlasan, tidak akan mendapatkan kenikmatan, tidak akan mendapatkan kekuatan dan kemuliaan. Oleh karena itu, selain kita berusaha memperbanyak amal, yang paling penting adalah meluruskan niat kita dengan ikhlas.

Bukankah kita ingin bahagia? Ingin merasakan ketenangan, kemerdekaan, kemuliaan, dicintai manusia, dan dicintai Allah SWT? Maka rahasianya kita harus ikhlas. Dengan hati yang semakin ikhlas, maka akan semakin merasakan ketenangan, dan kebahagiaan. Allah SWT berfirman " (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih". (QS AsySyu'araa 26 : 88-89) Orang yang ikhlas adalah orang yang tidak mempunyai harapan apapun dari perbuatannya selain ridho dari Allah SWT. Dan orang yang ikhlas cukuplah Allah SWT yang memberikan pahala dari apa yang telah diperbuatnya. Allah SWT tidak akan zalim kepada hamba-hamba-Nya, maka orang yang ikhlas tidak akan banyak kecewa, mengapa? Karena orang yang ikhlas hanya berpikir dan bergantung hanya kepada Allah SWT Yang Maha Sempurna,karena setiap perbuatan tidak ada yang kecil dalam pandangan Allah SWT. Ada cerita tentang seorang Ibu yang mempunyai anak tiri, dan anak tersebut nakal. Namun Sang Ibu tetap tulus, tetap menghargai, tetap melayani, tetap mendidik, tetap memberikan kasih sayang, mengapa? Karena harapannya bukan balas budi dari sang anak, Sang Ibu berkata " Saya memperlakukan anak tiri saya sebaik mungkin, karena ini adalah amal-amal saya. Apakah anak tersebut berterima kasih atau tidak? Bukan menjadi masalah saya, namun memberikan yang terbaik itulah amal saya". Ada sebuah cerita juga tentang seorang nenek, dimana dia tinggal di sebuah panti jompo merawat orang-orang yang tinggal di tempat tersebut. Dan nenek tersebut senang sekali , merapikan, membersihkan kotoran salah satu orang yang tinggal di panti jompo itu. Ada yang bertanya kepada nenek tersebut, "Kok nenek mau mengerjakan hal tersebut?". jawab nenek " siapa lagi yang mau mengurusnya? Saya sudah lanjut usia, daripada hidup ini saya sia-siakan, maka saya bersihkan kotoran-kotoran tersebut. Semoga amal ini menjadi bekal pulang saya kepada Allah SWT". Orang yang ikhlas itu bisa menikmati amalnya, karena orang yang ikhlas mempunyai semangat yang tinggi dalam hidupnya. Cerita mengenai makhluk terkuat, suatu saat Allah SWT menciptakan dunia, dan dunia pun bergoncang. Untuk menstabilkan dunia maka Allah SWT menciptakan gunung.Adakah yang lebih kuat dari gunung? Allah SWT menjawab" Ada, yakni besi". Adakah yang lebih kuat dari besi? Allah SWT menjawab" Ada, yakni api". Adakah yang lebih kuat dari api? Allah SWT menjawab" Ada, yakni air". Adakah yang lebih kuat dari air? Allah SWT menjawab" Ada, yakni angin". Dengan angin, air dihempas. Adakah yang lebih kuat dari angin? Allah SWT menjawab" Ada, yakni orang yang memberi dengan tangan kanan dan tangan kirinya tidak tahu". Artinya makhluk yang paling kuat, tahan akan setiap ujian adalah orang yang paling ikhlas dalam melakukan apapun. Adapun cerita tentang seorang anak, dimana Sang Ayah tidak mau mengerjakan shalat, sering mabuk-mabukan, dan melakukan hal-hal yang tidak baik. Dan Ayah tersebut sangat tidak suka dengan anak tersebut yang tidak lain adalah anak yang paling bungsu. Karena anak tersebut shaleh, bertanya pada Ayahnya, "Ayah sudah shalat?". Ayahnya menjawab

" Kamu kecil-kecil, menyuruh orangtua?!". Suatu saat Sang Ayah diuji oleh Allah SWT dengan sakit dan dibawa ke rumah sakit. Semua anak-anaknya menjaga, namun Ayah tersebut diuji dengan penyakit tidak bisa menahan buang akhir besar,hingga akhirnya satu persatu dari anak-anaknya mulai jarang datang ke rumah sakit untuk menjaga Ayahnya. Hari-hari berlalu sampai pada suatu saat hanya tinggal anak bungsunya yang selama ini dia benci. Yang setiap pulang dari sekolah, menjaga Ayahnya dan membersihkan kotorannya, dan hal tersebut dilakukan terus-menerus tanpa mengeluh sedikitpun serta tidak pernah diceritakan kepada orang lain. Sampai Ayah tersebut bertanya kepada anak bungsunya. "Apakah ini yang kamu pelajari di pengajian-pengajian selama ini, nak?", Anak bungsu itu menjawab "Ayah, hal ini belum seberapa. Kalau orang yang ikhlas bisa berbuat lebih banyak. Sang Ayah bertanya kembali "Kenapa engkau melakukan ini, nak?". Sang anak menjawab "inilah yang diperintahkan oleh Allah SWT untuk berbakti kepada orangtua dan tidak mengharap pamrih, harapannya bukan ingin dihargai ataupun kasih sayang dari orangtua. Namun saya berbakti kepada orangtua karena Allah SWT yang memberikan perintah-Nya. Dan sekarang Ayah sedang diuji dengan sakit, inilah bakti saya sebagai seorang anak". Sang Ayah menangis dan memeluk anak bungsunya, tertegun dan bersyukur kepada Allah SWT atas karunia dan nikmat-Nya diberikan anak yang sungguh berbakti kepada orangtuanya. Dan dengan hidayah Allah SWT, Sang Ayah bertaubat ditangan anaknya yang masih duduk dibangku SLTP. Ada yang bertanya, "kenapa ulama yang dahulu, berbicara sedikit namun kata-kata yang disampaikan bisa menghujam, menggugah, dan merubah kepada orang yang mendengarnya. Dalam pandangan Allah SWT yang diterima amal ibadahnya adalah orang yang ikhlas. Dan orang yang ikhlas seharusnya dipuji atau tidak di puji, dicaci atau tidak dicaci maka sikapnya tetap sama, tetap bersemangat dan tidak terpengaruh. Salah satu ciri orang yang ikhlas lainnya adalah ada atau tidak adanya orang lain yang ada disekitarnya tetap sama. Ada tiga hal yang membuat orang menjadi tidak ikhlas, Pertama, sangat senang mendapatkan pujian. Kedua, takut mendapatkan cacian. Ketiga, ingin sesuatu atau imbalan dari apa yang telah dikerjakannya. Keinginan untuk mendapatkan pujian dari manusia, kita alihkan menjadi keinginnan untuk dipuji oleh Allah SWT. Karena akan mendekatkan diri kita untuk ikhlas. Melakukan kegiatan apapun kalau tidak didasari dengan niat yang ihlas, maka tidak ada nilainya dalam pandangan Allah SWT, Seperti jasad tanpa ruh. Orang yang iklhas tidak akan mengharap pujan, imbalan, balas budi, ataupun dihargai, bahkan ucapan terima kasih dari makhluk pun tidak dia harapkan, orang yang ikhlas hanya terfokus pada berbuat kebaikan, dan tidak pernah lelah dalam menjalani hidup. Kita hanya akan banyak kecewa dan sakit hati kalau mengharapkan penghargaan, penghormatan, dan diberikan ucapan terima kasih dari manusia. Barangsiapa Allah tujuannya, niscaya dunia akan melayaninya.

Namun siapa dunia tujuannya. Niscaya akan letih dan pasti sengsara diperbudak dunia sampai akhir masa Untuk belajar ikhlas kita belajar rumus dari tukang parkir, yang punya banyak mobil tetapi tidak sombong. Mobilnya ganti - ganti, tapi tidak takabbur. Mobilnya diambil semua oleh pemiliknya, tidak sakit hati, mengapa? karena dia menyadari semua hal tersebut hanyalah titipan semata dari Allah SWT Yang Maha Kaya. Kata kunci dari ikhlas ialah mengenal Allah SWT. Kalau kita ingin bahagia, ingin mulia, ingin dicukupi rezeki oleh Allah SWT pantangannya hanya satu, yakni jangan berharap dan jangan bersandar pada makhluk. Hasbunallah wani'mal wakiil, ni'mal maulaa wani'mannashiir, "cukuplah Allah SWT Penolong kita, dan Allah SWT sebaik-baik pelindung". Rumus PTD, Pahami, apa yang disukai oleh Allah SWT. Terlatih, melatih diri untuk memperbanyak amal, niatkan semua amal kebaikan karena Allah semata. Dzikrullah, memperbanyak mengingat dan mengharap Allah SWT. "Dan orang - orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang - orang yang berbuat baik" (QS. Al-Ankabuut 29:69) Wallahua'lam bis showwab

Menyongsong Jamuan Ramadhan Monday, 25 August 2008 Oleh : Aa Gym "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orangorang sebelum kamu agar kamu bertakwa" (Q.S. AlBaqarah [2]:183). SEMOGA Allah memberikan umur kepada kita untuk bisa menikmati jamuan Allah --bulan Ramadhan-- yang sangat spektakuler, yang membuat orang-orang putus harapan bisa berharap, dan yang putus asa bisa bangkit. Kalau Saudara begitu banyak mengalami kesulitan, seakan tidak ada lagi harapan, maka Ramadhan adalah saat di mana Allah tidak akan mengecewakan hamba-hamba-Nya. Karena itu, seharusnya kita bersimbah air mata karena kerinduan

yang mendalam ingin mendapatkan jaminan Allah SWT. Ketika seorang dermawan yang mulia akhlaknya akan menjamu seseorang, kita akan sangat bahagia karena dijamu oleh orang yang kita segani. Apalagi ini jamuan dari pencipta alam semesta yang Mahatahu lumuran dosa kita, yang Mahatahu segala derita dan harapan kita. Amatlah rugi andai kata kita tidak termasuk orang yang merasa sangat ingin memasuki Ramadhan ini dalam keadaan siap. Khotbah Rasulullah SAYA ingin mengutip sebuah hadis yang cukup panjang, yaitu khotbah Rasulullah SAW menjelang bulan Ramadhan. Khotbah ini diriwayatkan Imam Ali R.A. "Wahai manusia, sungguh telah datang kepada kalian bulan Allah yang membawa berkah, rahmat, dan maghfirah, bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah harihari yang paling utama, malam-malam di bulan Ramadhan adalah malam-malam yang paling utama, jam demi jamnya adalah jam yang paling utama. "Inilah bulan yang ketika engkau diundang menjadi tetamu Allah dan dimuliakan olehNya. Pada bulan ini napasmu menjadi tasbih, tidurmu menjadi ibadah, amal-amalmu diterima, dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah, Rab-mu dengan hati yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan saum dan membaca kitab-Nya. Sungguh celakalah orang yang tidak mendapatkan ampunan Allah pada bulan yang agung ini. "Kenanglah rasa lapar dan hausmu sebagaimana kelaparan dan kehausan pada hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin. Muliakan orangtuamu. Sayangilah yang muda. Sambungkanlah tali persaudaraan. Jaga lidahmu. Tahan pandangan dari apa yang tidak halal kamu memandangnya. Dan tahan pula pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarkannya. "Kasihilah anak-anak yatim, niscaya anak-anak yatim akan dikasihani manusia. Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa di waktu salatmu karena saat itulah saat yang paling utama ketika Allah Azza Wajalla memandang hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih. Dia menjawab ketika mereka menyeru-Nya, Dia menyambut ketika mereka memanggil-Nya, dan Dia mengabulkan doa-doa ketika mereka bermunajat kepada-Nya. "Wahai manusia! Sesungguhnya diri kalian tergadai karena amal-amal kalian, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban dosamu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu. Ketahuilah, Allah SWT bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang bersujud, tidak mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabbul'alamin.

"Wahai manusia! Barang siapa di antaramu memberi makan untuk berbuka kepada kaum mukmin yang melaksanakan saum di bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu. Para sahabat bertanya, 'Kami semua tidak akan mampu berbuat demikian.' Lalu Rasulullah melanjutkan khotbahnya. Jagalah diri kalian dari api neraka walau hanya dengan sebiji kurma. Jagalah diri kalian dari api neraka walau hanya dengan setitik air. "Wahai manusia! Barang siapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini, dia akan berhasil melewati shiraatalmustaqim, pada hari ketika kaki-kaki tergelincir. Barang siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya dan membantunya di bulan ini, maka Allah akan meringankan pemeriksaannya di hari kiamat. "Barang siapa yang menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murkanya pada hari dia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa yang memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakannya di hari berjumpa dengan-Nya, dan barang siapa yang menyambungkan tali silaturahmi di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari dia berjumpa dengan-Nya. Dan barang siapa yang memutuskan silaturahmi di bulan ini, Allah akan memutuskan dia dari rahmat-Nya. "Siapa yang melakukan salat sunat di bulan Ramadhan, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barang siapa yang melakukan salat fardu, baginya ganjaran seperti 70 salat fardu di bulan yang lain. "Barang siapa yang memperbanyak salawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barang siapa yang pada bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama dengan mengkhatamkan Al-Quran di bulan-bulan yang lain. "Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak akan pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup maka mohonkanlah kepada Rab-mu agar tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar mereka tidak pernah lagi menguasaimu. "Lalu Amirulmukminin Ali bin Abi Thalib berdiri dan berkata: 'Ya Rasulullah, amal apa yang paling utama di bulan ini.' Rasul yang mulia menjawab, 'Ya Abul Hasan, amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah SWT" Persiapan APA yang harus kita persiapkan menjelang bulan Ramadhan? Tampaknya, mulai saat ini kita harus menjaga diri dari apa pun yang Allah haramkan. Rasanya, tidak perlu kita menonton TV sampai larut malam. Lebih baik kita isi dengan membaca Al-Quran atau berzikir. Bagaimana mungkin kita membiarkan malam-malam kita diisi dengan tidur pulas sedangkan Allah menyiapkan sepertiga malam terakhir menjadi saat yang disukai

Allah. Usahakanlah untuk mulai saum dari apa pun yang tidak disukai Allah. Allah Maha Melihat perjuangan kita. Kita harus berupaya agar Allah Yang Maha Menyaksikan benarbenar melihat diri kita menjadi orang yang bersiap-siap menyambut jamuan Allah. Kita akan senang jikalau orang yang akan kita jamu datang dalam keadaan siap. Mulai saat ini, hindari telinga kita dari sesuatu yang tidak layak kita dengar. Usahakan untuk sehemat mungkin berkata-kata yang tidak perlu. Untuk apa menambah-nambah kekotoran diri dengan kata-kata yang tidak berguna. Berkatalah benar atau diam, sehingga tiada terucap dari lisan ini kecuali kata-kata yang disukai Allah. Di samping itu, siapkan rumah kita menjadi rumah yang penuh berkah di bulan Ramadhan. Kita harus mulai melihat, tidak ada yang haram di rumah kita. Bukalah lemari kita, kalau ada yang diragukan segera keluarkan. Lihatlah dapur kita, kalau ada barang yang kita ragukan segera keluarkan. Jangan pernah kita dijamu Allah ketika pada diri kita melekat pakaian yang haram. Lihat perpustakaan kita, apakah masih ada buku-buku yang bukan milik kita? Kalau ada segera kembalikan. Karena buat apa kita menyimpan sesuatu yang tidak halal bagi kita. Sehingga semuanya bersih dari yang haram. Bahkan selain bersih dari yang haram, kita bersihkan diri kita dari sesuatu yang berlebihan. Kalau celana, sarung, pakaian, dan kerudung kita terlalu banyak, segera keluarkan. Daripada tidak kita pakai, lebih baik dimanfaatkan orang yang membutuhkan. Sebelum Ramadhan tiba, bebaskan rumah kita dari hal yang sia-sia. Karena siapa lagi yang kita cari keridhaannya selain Allah. Senangkah bila rumah kita dipuji manusia tapi dibenci Allah? Tidak usah takut kehabisan pakaian karena Allah-lah pemberi rezeki dan tidak mungkin Allah melalaikan orang yang menafkahkan rezekinya di jalan Allah. Yakinlah, Allah tidak akan pernah lupa membalasnya. Allah tahu kapan kita membutuhkannya karena Dialah pengatur rezeki yang hakiki. Ramadhan adalah saat di mana kita menjadi paling dermawan dalam hidup kita sebagaimana Rasulullah menafkahkan rezekinya di bulan Ramadhan. Tidak sulit bagi Allah untuk membalas setiap hamba-hamba-Nya. Tidak ada salahnya kita berniat sungguh-sungguh di bulan Ramadhan karena menginginkan jodoh, sepanjang kita ingin dijodohkan oleh Allah. Dialah yang menyuruh kita menikah dan Dialah yang menciptakan kita berpasang-pasangan, kepada siapa lagi kita meminta kalau bukan kepada-Nya. Yang pasti, Allah tidak akan mengecewakan kalau kita bersungguh-sungguh kepada-Nya. Mulai sekarang, sembari membersihkan rumah, bersihkan pula pikiran dan hati kita dari pikiran negatif. Jangan pernah berpikir benci kepada seseorang karena bisa mengotori hati

kita. Mulai saat ini, jadilah orang yang pemaaf. Tidak ada lagi pikiran-pikiran untuk membalas dendam. Mulai sekarang, latihlah untuk tidak celetak-celetuk asal bicara. Hujan mau besar atau kecil tidak usah dikomentari. Tidak ada lagi kata-kata yang membuat Allah tidak suka. Alangkah bagusnya pabila kita minta maaf kepada orangtua menjelang bulan Ramadhan. Ziarah ke makam orangtua kita bagi yang sudah meninggal. Minta ampunlah kalau kita belum sungguh-sungguh membahagiakan orangtua kita. Suami-istri juga ada baiknya saling meminta maaf. Tidak ada salahnya minta maaf kepada orang yang lebih muda dari kita, termasuk kepada adik dan anak-anak kita. Yang sering zalim ke pembantunya segeralah minta maaf. Minta maaflah dengan ikhlas. Insya Allah, dengan meminta maaf terlebih dulu, kita akan lebih ringan memasuki Ramadhan. Sebaliknya, kita juga harus menjadi pemaaf dengan segera memaafkan orang yang minta maaf kepada kita. "Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orangorang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orangorang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (Q.S. Ali Imran [3]:133-134). Menjelang Ramadhan, dekatkanlah segala sesuatu yang akan membuat kita akrab dengan Allah. Selalu siapkan Al-Quran di tas, di meja kerja, dan di kamar tidur agar kita bisa dengan mudah membacanya. Begitu juga dengan buku-buku tentang keutamaan bulan Ramadhan. Sediakan juga anggaran khusus untuk sedekah dan anggaran untuk berbuka bagi orang lain. Satu butir kurma yang kita berikan untuk berbuka, pahalanya sama dengan satu hari saum. Buat juga daftar orang yang harus kita kunjungi, seperti kakek, nenek, bibi, dan keluarga kita yang lainnya. Terutama keluarga kita yang sedang berada di rumah sakit. Tiap detik harus jadi kebaikan. Tiada hari tanpa silaturahmi. Termasuk silaturahmi kepada ulama. Kunjungi juga orang-orang duafa yang sengsara dan dililit utang. Mudah-mudahan, Ramadhan kita menjadi penebar rahmat kepada orang-orang yang duafa. Bulan Ampunan Nah sahabat. Kita tidak akan pernah berjumpa dengan kemudahan ampunan kecuali di bulan Ramadhan ini. Sebanyak dan semelimpah apapun dosa kita, sungguh Allah menjanjikan ampunan-Nya di bulan Ramadhan ini. Kalau kita merasa berat hidup karena lumuran dosa dan maksiat, maka ketahuilah ampunan Allah di bulan Ramadhan lebih dahsyat daripada dahsyatnya dosa-dosa kita.

Kalau kita merasa jauh dari rahmat Allah, hidup gersang dan kering, maka Ramadhan adalah sarana yang paling cepat untuk mendapatkan rahmat dari Allah SWT. Kalau kita dililit utang piutang, maka Allah adalah Dzat Mahakaya yang menjanjikan terkabulnya doa dan dilunasinya apa yang kita butuhkan. Karena itu sungguh sangat rugi andaikata kita tidak bergembira ria dan tidak bersemangat dalam menghadapi bulan yang penuh berkah ini. Ramadhan diawali dengan adzan berkumandang, maka itulah saat syetan dibelenggu, dimulainya hitungan pahala amal yang berbeda, dibukanya pintu-pintu surga, ditutupnya pintu-pintu neraka. Maka sudah selayaknya kita harus sangat bersungguh-sungguh berharap agar Allah menjamu kita dengan menyiapkan diri menjadi orang yang layak dijamu oleh Allah. Rangkuman MMQ Istiqlal Monday, 18 February 2008
Rangkuman MMQ Istiqlal Ahad 03 Shaffar 1429 H / 10 Februari 2008 Tema Bersama : Kokohnya Aqidah Kokoh pula Kehidupan : KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym)

Sahabat.sepanjang hati merasa takut dan berharap kepada selain Allah, sepanjang itu pula dicabut ketenangan dan ketentraman dari hati. Jadi, apabila ingin bahagia jadikan Allah satu satunya tempat bergantung, tempat berharap dan satu satunya yang ditakuti dalam hidup. Karena tidak datang sebutir nasi pun tanpa izin Allah SWT. Laa Haula walaa Quwwata Illaa Billaah Allah SWT berfirman: Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik, seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. ( QS. Ibrahim ayat 24 25 ) Itulah kalimat yang baik, kalimah thoyyibah Laa ilaaha illallooh tiada Tuhan selain Allah. Tiada yang menciptakan alam semesta selain Allah. Tiada yang menjamin, mengurus dan mencukupi rizki selain Allah. Tiada yang maha gagah, maha perkasa yang melindungi dengan kokoh selain Allah. Tiada yang member ketenangan, ketenteraman sakinah selain Allah. Tiada yang mengangkat dan menurunkan derajat selain Allah. Tiada yang memuliakan dan menghinakan selain Allah SWT. lalu manusia..? Benar benar tidak ada apa apanya.

Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurniaNya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ( QS. Yunus ayat 107 )

Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu.

Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezki kepada kamu dari langit dan bumi ? Tidak ada Tuhan selain Dia; maka mengapakah kamu berpaling (dari ketauhidan)? ( QS. Faathir ayat 2 3 ) Adakah pemberi rizki selain Allah? Pergi kemana saja, menghiba kepada siapa saja, andaikata Allah belum membuka pintu rizki maka tidak aka nada solusi. Maka, mulailah segala urusan dengan berhubungan dengan Allah. Terlalu sedikit ilmu kita, terlalu terbatas kemampuan dan wawasan kita dalam menyelesaikan masalah.

Setidaknya ada 6 langkah yang kita tempuh untuk meraih pertolongan Allah SWT ketika masalah menimpa kita, diantaranya:
1. Segeralah bertaubat kepada Allah SWT. Boleh jadi masalah yang menimpa kita adalah akibat dari maksiat yang kita perbuat sebagai teguran dari Allah. Maka perbanyaklah mohon ampun dengan beristighfar, minta maaf kepada siapa saja yang pernah kita zholimi dan bertekadlah untuk tidak mengulanginya lagi serta menjauhi hal hal yang akan kembali menjerumuskan kedalam kemaksiatan. Firman Allah SWT: Dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. ( QS. Ali Imran ayat 133 )

2. Perbaiki kualitas Sholat kita. Allah SWT berfirman: Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu[99], sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. ( Qs. Al-Baqarah ayat 153 ). Apabila seseorang dikaruniai kenikmatan dalam Sholat itu pertanda urusannya akan diselesaikan oleh Allah. Dari pada memikirkan masalahnya, lebih baik berfikir bagaimana agar bisa Sholat dengan Khusyu. Karena doa yang paling utama dan sempurna adalah ketika Sholat dan setelah Sholat. Maka sempurnakanlah Sholat yang terbaik, Sholat yang berkualitas.

3. Bermunajat dan berdoa kepada Allah SWT. Rahasia munajat dan doa yang baik adalah, kita tidak ada apa apanya sedangkan Allah segala galanya. Akui kekotoran diri dihadapan Allah yang Maha Suci. Akui kelemahan diri dihadapan yang Maha Gagah dan Maha Perkasa. Akui kebodohan diri dihadapan-Nya yang Maha Sempurna pengetahuan-Nya. Allah SWT berfirman: Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (QS. Al-Araaf ayat 55)

4. Shadaqoh perubah dari satu taqdir ke taqdir yang lain. Shadaqoh yang paling sempurna nilainya adalah memberikan apa yang paling dicintai. Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.(QS. Ali Imran ayat 92 ). Bagaimana agar mudah bershadaqoh.?

Caranya, yakinkan diri bahwa apapun yang kita miliki adalah milik Allah yang dititipkan kepada kita untuk menolong kita sebagai solusi ketika ada masalah. merasa apa yang akan disedekahkan itu sebagai milik kita adalah sebab kita bersifat bakhil.

5. Memperbanyak dzikir. Tentu saja dzikir tidak hanya dibibir semata, melainkan hati yang terpaut dengan dzikir lisannya. Dan bukan bilangan namun kualitas dari dzikirnya, yang membuat tergetarnya hati dan bertambahnya keimanan. Sesungguhnya orangorang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayatayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (QS. Al-Anfal ayat 2 ) 6. Husnuzh-zhonn (baik sangka) kepada Allah SWT Berprasangka baiklah kepada Allah bahwa pertolongan akan datang ketika kita memohon pertolongan kepada-Nya. Semangat dan optimislah ketika ada masalah karena Allah maha penolong hamba-Nya. Dan Allah sesuai dengan prasangka hamba kepada-Nya. Dalam sebuah Hadits Qudsi Allah berfirman: Ana inda Zhonni abdii bii> Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku kepada-Ku.(Al-Hadits) Lalu bagaimana dengan ikhtiar kita? Apabila kita sudah mendekat kepada Allah dengan Taubat yang sungguh sungguh, Sholat yang berkualitas, munajat yang bulat keyakinan akan jaminan Allah, Shadaqoh terbaik dari yang kita miliki, berdzikir selalu dan hati yakin terhadap janji Allah SWT, maka sesulit apapun persoalan hidup kita pasti ada solusinya. Allah yang akan menuntun ikhtiar kita. Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (QS. Ath-Talaq ayat 2 3 ) Jadimarilah kita perbaiki urusab dengan Allah SWT, Insya Allah urusan kita dibereskan-Nya. Itulah sekelumit kiat yang semoga bermanfaat dalam menikmati hidup, menghadapi persoalan dan merasakan indahnya kebersamaan dengan Allah SWT.(d2g) Wallaahu alam bish-shawaab.

Kriteria Orang Yang Diridhoi Oleh Allah SWT Monday, 18 September 2006 Oleh : Aa Gym Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. (QS. At Taubah 9:100) Semoga siapapun yang bersungguh-sungguh ingin mengenal dan dekat kepada Allah Azza wa Jalla semakin pandai mengambil hikmah dibalik segala kejadian dalam kehidupan ini. Sebab, barang siapa yang amat meyakini kasih sayang Nya, maka akan semakin yakin pula bahwa sekecil dan seremeh apapun amal kebaikan

yang kita perbuat, Insya Allah akan dapat menjadi jalan bagi datangnya pertolongan Allah baik ketika hidup, ketika menghadapi kematian dan alam kubur, maupun ketika menghadapi pengadilan Allah di Yaumil Akhir nanti. Ada satu kisah nyata yang dituturkan oleh seseorang, yang akibat menyaksikan kejadian tersebut, terbukalah pintu hikmah baginya untuk semakin meyakini kemaha agungan Allah Azza wa Jalla. Suatu hari telah terjadi tabrakan yang sangat keras antara dua kendaraan, yang mengakibatkan masing-masing pengendaranya terluka berat. Masyarakatpun berdatangan untuk memberikan pertolongan. Pengendara pertama yang ditolong ternyata seorang pemuda. Wajahnya bersih bersinar dan tampak tersenyum kendati tubuhnya penuh luka, Ia tengah menghadapi sakaratul maut. Kedua bibirnya tampak bergerak-gerak seperti mengucapkan sesuatu. Ketika orang yang menolongnya itu mencoba mendekatkan telinganya ke bibir pemuda itu, ia tercenung bercampur haru dan takjub. Apa yang didengarnya? Ternyata pemuda tengah melafalkan ayat-ayat Al Qur'an dan kedua bibirnya itu terus melantunkannya hingga menghembuskan nafas terakhirnya. Adapaun pengendara kedua juga seorang pemuda. Tubuhnya sama penuh luka sementara kedua bibirnya pun tampak bergerak-gerak seperti mengucapkan sesuatu. Si penolong itu penasaran untuk mendekatkan telinganya ke bibir pemuda tersebut. Apa yang didengarnya? Ternyata dari bibirnya keluar lantunan syair sebuah lagu rock, dan ini terus terdengar dari mulutnya hingga tarikan nafasnya yang penghabisan. Belakangan si penolong mengetahui lebih jauh tentang siapa pemuda yang melantunkan ayat Al Qur'an di akhir hayatnya itu. Ternyata pemuda itu tengah melakukan tugas pribadinya yang rutin ia lakukan setiap bulan, yakni mengunjungi para wanita tua dan miskin di suatu kampung untuk dibagi sekedar makanan dan pakaian bekas yang berhasil ia kumpulkan selama bulan itu. Ketika kejadian itu pun tampak di mobilnya beberapa bungkusan makanan dan pakaian tersebut. Sementara di dashboard mobilnya ditemukan pula beberapa kaset pengajian Al Qur'an dan ceramah. Bagaimana dengan si pengendara yang satunya lagi? Tentu tidaklah perlu diungkapkan lebih lanjut disini. Hanya saja, dengan kejadian tersebut, si penolong itu dan tentunya kita semua seakan-akan diberi gambaran oleh Allah tentang amal seseorang ketika masih hidup dan kira-kira apa yang dialami keduanya ketika nyawanya telah tercabut. Oleh karena itu, Syamsudin Muhammad bin Abu Bakar bin qayyim Al Jauziyah rahimahullah menyebutkan keterangan yang lebih panjang dengan mengatakan, diselamatkannya seseorang dari siksa kubur, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh At-Targhib fi al Khisnal al Munjiyah wa at Tarhib fi al Khilal al Mudriyah. Ibnu Qayyim Al Jauziyah menyatakan derajat hadits ini hasan, sedangkan syaikhul Islam menyatakan itu adalah shahih. Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya saya semalam bermimpi melihat hal yang sangat menakjubkan. Yaitu saya melihat seseorang dari umatku yang didatangi oleh

malaikat untuk mencabut nyawanya, lalu datang amalnya kepadanya dalam berbakti kepada kedua orang tuanya, sehingga amalnya itu menjadikan malaikat itu kembali lagi. Saya melihat seseorang dari umatku yang telah dipersiapkan kepadanya siksa kubur, lalu datang wudhunya, sehingga wudhunya itu menyelamatkan dari siksa kubur tersebut. Saya melihat seorang dari umatku yang telah dikepung oleh banyak syetan, lalu datang kepadanya dzikirnya kepada Allah SWT, sehingga dzikirnya itu mengusir syetan-syetan tersebut darinya. Saya melihat seseorang dari umatku yang sangat haus, sedangkan setiap ia mendekati telaga air, dia diusir darinya. Lalu, datanglah shaum Ramadhannya, sehingga shaumnya itu memberikan minum kepadanya. Saya melihat seseorang dari umatku yang di depannya gelap sekali, begitu juga di belakang atas dan bawahnya sehingga dia kebingungan arah jalannya. Datanglah kepadanya haji dan umrahnya, Lalu keduanya mengeluarkan dia dari Kegelapan tersebut dan memasukannya ke dalam tempat yang terang sekali. Saya melihat seseorang dari umatku yang mengajak bicara orang-orang mukmin, tetapi mereka mendiamkannya. Datanglah silaturahminya seraya berkata, Hai orang-orang yang beriman sesungguhnya dia adalah orang yang melakukan silaturahmi, maka orang tersebut diajak berbicara oleh semua orang mukmin dan mengulurkan tangan untuk berjabatan dengan mereka. Saya melihat seseorang dari umatku yang telah dicengkram oleh malaikat Zabaniyah, amalan hamba ini tukang nahi munkar, yang telah dilakukannya di dunia, lalu malaikat Zabaniyah memasukkannya ke dalam lingkungan malaikat yang diberi tugas untuk menyampaikan rahmat. Saya melihat seseorang dari umatku yang jalannya merangkak dengan kedua lututnya dan di depannya terdapat tabir yang memisahkan dia dengan Allah, lalu datanglah akhlaknya yang baik kepadanya dengan memegang tangan dan membimbingnya kehadapan Allah SWT. Saya melihat seseorang yang catatan amalnya datang dari sebelah kirinya, lalu datanglah takwanya kepada Allah dan mengambil buku catatan amalnya tersebut dengan meletakkannya di tangan kanannya. Saya melihat seseorang dari umatku yang berdiri di tebing Jahanam, lalu datang harapannya kepada Allah SWT, sehingga harapannya itu menyelamatkannya dari tebing Jahanam dan dia berjalan ke surga dengan selamat. Saya melihat seseorang yang telah terpelanting di atas neraka, lalu datanglah air matanya ketika menangis karena takut kepada Allah SWT, sehingga air matanya itu menyelamatkannya dari jatuh ke neraka.

Saya melihat dari umatku yang sedang diatas jembatan dengan bergetarnya pelepah kurma ketika ada angin puyuh, lalu datang rasa husnudzhannya kepada Allah SWT, sehingga sikapnya itu menjadikan dia tenang dan dia pun berjalan dengan lancar. Saya melihat seorang dari umatku yang jatuh bangun diatas jembatan. Terkadang dia merangkak dan terkadang dia menggantung. Lalu datanglah shalatnya menegakkan kedua kakinya dan menyelamatkannya hingga dia mampu menyeberangi jembatan sampai ke pintu surga. Saya juga melihat seseorang dari umatku yang ketika telah sampai di pintu surga, semua pintu ditutup baginya. Lalu, datanglah syahadatnya, sehingga dibukalah pintu surga dan dia pun bisa masuk kedalamnya. Itulah gambaran tentang berbagai amalan shalih dengan rahmat Allah Azza wa Jalla bisa menjadi penyelamat bagi umat muhammad yang benar-benar melaksanakan ajaran Allah dan Rasulnya dengan hati yang ikhlas. Allahumma inni as aluka husnul khaatimah wa a'uudzubika minsuu'ul khatimah.

Puisi Friday, 14 August 2009

BERCERMIN DIRI Tatkala kudatangi sebuah cermin Tampak sesosok yang sangat lama kukenal dan sangat sering kulihat Namun aneh , sesungguhnya aku belum mengenal siapa yang kulihat Tatkala kutatap wajah , hatiku bertanya . Apakah wajah ini yang kelak akan bercahaya bersinar indah di surga sana ? Ataukah wajah ini yang kelak akan hangus legam di neraka Jahannam Tatkala kutatap mata, nanar hatiku bertanya

Mata inikah yang akan menatap penuh kelezatan dan kerinduan. Menatap Allah , menatap Rasulullah , menatap kekasih-kekasih Allah kelak ? Ataukah mata ini yang terbeliak , melotot , menganga , terburai menatap Neraka Jahannam.. Akankah mata penuh maksiat ini akan menyelamatkan ? Wahai mata , apa gerangan yang kau tatap selama ini ? Tatkala kutatap mulut , apakah mulut ini yang kelak akan mendesah penuh kerinduan .. Mengucap laa ilaaha ilallah saat malaikat maut datang menjemput ? Ataukah menjadi mulut menganga dengan lidah menjulur , dengan lengking jeritan pilu yang akan mencopot sendi-sendi setiap pendengar.

Ataukah mulut ini menjadi pemakan buah zaqum jahannam ..yang getir penghangus , penghancur setiap usus. Apakah gerangan yang engkau ucapkan wahai mulut yang malang ? Berapa banyak dusta yang engkau ucapkan ?

Berapa banyak hati-hati yang remuk dengan pisau kata-katamu yang mengiris tajam Berapa banyak kata-kata manis semanis madu yang palsu yang engkau ucapkan untuk menipu ? Betapa jarang engkau jujur. Betapa langkanya engkau syahdu memohon agar Tuhan mengampunimu.

Tatkala kutatap tubuhku.

Apakah tubuh ini kelak yang akan penuh cahaya Bersinar , bersukacita , bercengkrama di surga ? Atau tubuh ini yang akan tercabik-cabik hancur , mendidih , di dalam lahar membara jahannam , terpasung tanpa ampun , derita yang tak pernah berakhir Wahai tubuh , berapa banyak maksiat yang engkau lakukan ? Berapa banyak orang-orang yang engkau zalimi dengan tubuhmu ? Berapa banyak hamba-hamba Allah yang lemah yang engkau tindas dengan kekuatanmu ? Berapa banyak perindu pertolongan yang engkau acuhkan tanpa peduli padahal engkau mampu ? Berapa banyak hak-hak yang engkau rampas ?

Ketika kutatap hai tubuh Seperti apa gerangan isi hatimu Apakah isi hatimu sebagus kata-katamu Atau sekotor daki-daki yang melekat di tubuhmu Apakah hatimu segagah ototmu Atau selemah daun-daun yang mudah rontok Ataukah hatimu seindah penampilanmu Ataukah sebusuk kotoran-kotoranmu

Betapa beda ..betapa beda apa yang tampak di cermin

dengan apa yang tersembunyi Betapa beda apa yang tampak di cermin dan apa yang tersembunyi Aku telah tertipu , aku tertipu oleh topeng Betapa yang kulihat selama ini hanyalah topeng, hanyalah topeng belaka Betapa pujian yang terhambur hanyalah memuji topeng Betapa yang indah ternyata hanyalah topeng.. Sedangkan aku hanyalah seonggok sampah busuk yang terbungkus Aku tertipu , aku malu ya Allah Allah ..selamatkan aku..Amin ya Rabbal alamin

Abdullah Gymnastiar Surat Sayang dari Allah SWT Friday, 19 January 2007 MQ Pagi Radio RRI Pro2 105 FM Selasa, 16 Januari 2007 - Jam 05.00 - 06.00 WIB by : Danida Saat engkau bangun pagi AKU memandangmu Dan berharap engkau berbicara kepada-Ku Walau hanya sepatah kata Meminta pendapat-Ku Atau bersyukur kepada-Ku Atas segala sesuatu hal yang indah Yang terjadi dalam hidupmu Dihari ini atau hari kemarin Tapi AKU melihat engkau begitu sibuk Mempersiapkan diri untuk pergi bekerja AKU kembali menanti Saat engkau sedang bersiap

AKU tahu Akan ada sedikit waktu bagimu Untuk berhenti dan menyapa-Ku Tapi engkau terlalu sibuk Disuatu tempat Engkau duduk disebuah kursi Selama lima belas menit Tanpa melakukan apapun Kemudian AKU melihat engkau Menggerakkan kakimu AKU berpikir Engkau akan berbicara kepada-Ku Tetapi engkau berlari ke telepon Dan menghubungi seseorang teman Untuk mendengarkan kabar terbaru AKU melihatmu Ketika engkau pergi bekerja Dan AKU menanti dengan sabar Sepanjang hari Dengan semua kegiatanmu AKU berpikir Engkau terlalu sibuk Untuk mengucapkan sesuatu kepada-Ku Sebelum makan siang AKU melihatmu Memandang sekeliling Mungkin engkau merasa malu Untuk berbicara kepada-Ku Itulah sebabnya Mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu Untuk memandang tiga atau empat meja Disekitarmu Dan melihat beberapa temanmu Berbicara dan menyebut nama-Ku Dengan lembut Sebelum menyantap rezeki yang AKU berikan Tapi engkau tidak melakukannya Masih ada waktu yang tersisa

Dan AKU berharap Engkau akan berbicara kepada-Ku Meskipun saat engkau pulang kerumah Terlihat Seakan-akan banyak hal yang harus engkau kerjakan Sesudah tugasmu selesai Engkau menyalakan TV Engkau menghabiskan banyak waktu Setiap hari didepannya tanpa memikirkan apapun Hanya menikmati acara yang ditampilkan Kembali AKU menanti dengan sabar Saat engkau menonton TV Dan menikmati makananmu Tapi kembali engkau tak berbicara kepada-Ku Saat tidur,Kupikir engkau merasa lelah Dengan mengucapkan selamat malam kepada keluargamu Engkau melompat ke tempat tidur Dan tertidur..... Tanpa sepatah katapun Menyebut nama-Ku Kau sebut, kau menyadari Bahwa AKU selalu hadir untukmu AKU telah bersabar lebih lama dari yang engkau sadari AKU bahkan ingin mengajarkan kepadamu Bagaimana sabar terhadap orang lain AKU menyayangimu Setiap hari AKU menantikan sepatah kata Do'a, pikiran, atau syukur dari hatimu Keesokan harinya...... Engkau bangun kembali Dan kembali AKU menanti Dengan penuh kasih Bahwa hari ini Engkau akan memberikan sedikit waktu Untuk menyapa-Ku Tapi yang kutunggu Tak kunjung tiba Tak juga engkau menyapa-Ku

Shubuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya Dan Shubuh kembali Engkau masih tak perduli kepada-Ku Mengacuhkan-Ku Tak ada sepatah kata Tak ada seucap do'a Tak ada rasa Tak ada harapan dan keinginan Untuk bersujud kepada-Ku Apa salah-Ku padamu, wahai ummat-Ku? Rezeki yang AKU limpahkan Kesehatan yang AKU berikan Harta yang AKU relakan Makanan yang AKU hidangkan Anak-anak yang Ku-rahmatkan Apakah semua itu Tidak membuatmu ingat kepada-Ku? Percayalah...... AKU selalu mengasihimu Dan AKU tetap berharap Suatu saat kau akan menyapa-Ku Memohon perlindungan-Ku Bersujud kepada-Ku Yang selalu menyertaimu setiap saat Yang selalu menyertaimu setiap saat Yang selalu menyertaimu setiap saat

MQ: Do'a untuk Orang Tua oleh: K.H. Abdullah Gymnastiar


Ya Allah, Rendahkanlah suaraku bagi mereka, Perindahlah ucapanku di depan mereka. Lunakkanlah watakku terhadap mereka dan Lembutkanlah hatiku untuk mereka. Ya Allah, Berilah mereka balasan yang sebaik-baiknya Atas didikan mereka padaku dan Pahala yang besar Atas kesayangan yang mereka limpahkan padaku,

Peliharalah mereka Sebagaimana mereka memeliharaku. Ya Allah, Apa saja gangguan yang telah mereka rasakan, atau kesusahan yang mereka derita karena aku, atau hilangnya sesuatu hak mereka karena perbuatanku, jadikanlah itu semua Penyebab rontoknya dosa-dosa mereka, Meningginya kedudukan mereka dan Bertambahnya pahala kebaikan mereka dengan perkenan-Mu, ya Allah sebab hanya Engkaulah yang berhak membalas kejahatan dengan kebaikan berlipat ganda. Ya Allah, Bila magfirah-Mu telah mencapai mereka sebelumku, Izinkanlah mereka memberi syafa'at untukku. Tetapi jika magfirah-Mu lebih dahulu mencapai diriku, Maka izinkahlah aku memberi syafa'at untuk mereka, sehingga kami semua berkumpul Bersama dengan santunan-Mu di tempat kediaman yang dinaungi kemulian-Mu, ampunan-Mu serta rahmat-Mu. Sesungguhnya Engkaulah yang memiliki Karunia Maha Agung, serta anugerah yang tak berakhir dan Engkaulah yang Maha Pengasih Diantara semua pengasih. **** Mari kita kenang dosa kepada orang tua kita. Siapa tahu hidup kita dirundung nestapa karena kedurhakaan kita. Karena kita sudah menghisap darahnya, tenaganya, airmatanya, keringatnya. Istighfar, istighfarlah Barangsiapa yang matanya pernah sinis melihat orangtuanya. Atau kata-katanya sering mengiris melukai hatinya, atau yang jarang memperdulikan dan mendoakannya. Percayalah bahwa anak yang durhaka siksanya didahulukan didunia ini. Istighfar yang pernah mendholimi ibu bapaknya.

Astaghfirullahal Adhiim Astaghfirullahal Adhiim

Alhamdulillahi Rabbil Aalamiin Wednesday, 27 December 2006 Untuk renungan dari seorang sahabat... Aku bermimpi suatu hari aku pergi ke surga dan seorang malaikat menemaniku dan menunjukkan keadaan di surga. Kami berjalan memasuki suatu ruang kerja penuh dengan para malaikat. Malaikat yang mengantarku berhenti di depan ruang kerja pertama dan berkata, " Ini adalah Seksi Penerimaan". Disini, semua permintaan yang ditujukan pada Allah diterima". Aku melihat-lihat sekeliling tempat ini dan aku dapati tempat ini begitu sibuk dengan begitu banyak malaikat yang memilah-milah seluruh permohonan yang tertulis pada kertas dari manusia di seluruh dunia. Kemudian aku dan malaikat-ku berjalan lagi melalui koridor yang panjang lalu sampailah kami pada ruang kerja kedua. Malaikat-ku berkata, "Ini adalah Seksi Pengepakan dan Pengiriman". Disini, kemuliaan dan rahmat yang diminta manusia diproses dan dikirim ke manusia-manusia yang masih hidup yang memintanya". Aku perhatikan lagi betapa sibuknya ruang kerja itu. Ada banyak malaikat yang bekerja begitu keras karena ada begitu banyaknya permohonan yang dimintakan dan sedang dipaketkan untuk dikirim ke bumi. Kami melanjutkan perjalanan lagi hingga sampai pada ujung terjauh koridor panjang tersebut dan berhenti pada sebuah pintu ruang kerja yang sangat kecil. Yang sangat mengejutkan aku, hanya ada satu malaikat yang duduk disana, hampir tidak melakukan apapun. "Ini adalah Seksi Pernyataan Terima Kasih", kata Malaikatku pelan. Dia tampak malu. "Bagaimana ini? Mengapa hampir tidak ada pekerjaan disini?", tanyaku. "Menyedihkan", Malaikat-ku menghela napas. " Setelah manusia menerima rahmat yang mereka minta, sangat sedikit manusia yang mengirimkan pernyataan terima kasih". "Bagaimana manusia menyatakan terima kasih atas rahmat Tuhan?", tanyaku. "Sederhana sekali", jawab Malaikat. "Cukup berkata, 'ALHAMDULILLAHI RABBIL AALAMIIN, Terima kasih, Tuhan". "Lalu, rahmat apa saja yang perlu kita syukuri", tanyaku. Malaikatku menjawab, "Jika engkau mempunyai makanan di lemari es, pakaian yang menutup tubuhmu, atap di atas kepalamu dan tempat untuk tidur, maka engkau lebih kaya dari 75% penduduk dunia ini. "Jika engkau memiliki uang di bank, di dompetmu, dan uang-uang receh, maka engkau

berada diantara 8% kesejahteraan dunia. "Jika engkau bangun pagi ini dengan lebih banyak kesehatan daripada kesakitan ... engkau lebih dirahmati daripada begitu banyak orang di dunia ini yang tidak dapat bertahan hidup hingga hari ini. "Jika engkau tidak pernah mengalami ketakutan dalam perang, kesepian dalam penjara, kesengsaraan penyiksaan, atau kelaparan yang amat sangat ..... Maka engkau lebih beruntung dari 700 juta orang di dunia". "Jika engkau dapat menghadiri Masjid atau pertemuan religius tanpa ada ketakutan akan penyerangan, penangkapan, penyiksaan, atau kematian ... maka engkau lebih dirahmati daripada 3 milyar orang di dunia. "Jika orangtuamu masih hidup dan masih berada dalam ikatan pernikahan ... maka engkau termasuk orang yang sangat langka "Jika engkau dapat menegakkan kepala dan tersenyum, maka engkau bukanlah seperti orang kebanyakan, engkau unik dibandingkan semua mereka yang berada dalam keraguan dan keputusasaan. Nikmatilah hari-harimu, hitunglah rahmat yang telah Allah anugerahkan kepadamu. "Dan ingatlah tatkala Tuhanmu menyatakan bahwa, 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambahkan lebih banyak nikmat kepadamu' ". (QS:Ibrahim (14) :7 )

Shiroh Nabawiyah Tuesday, 22 May 2007 Seri KAJIAN SHIROH NABAWIYAH Daarut Tauhiid Jakarta Setiap Kamis ke IV malam Jum'at, jam 18.30 - 21.00 Pemateri : Ust.Tengku Zulkarnaen Surah Al Fiil Arti " Apakah tidak kamu perhatikan, bagaimana Allah Swt bertindak atas tentara gajah, bukankah Allah telah menjadikan tipu daya mereka itu sia sia belaka. Dan Allah telah mengirim atas mereka itu burung burung kecil Ababil yang berbondong - bondong, dan burung burung itu melempari mereka dengan batu batu kecil yang terbakar dari neraka sijjiin. Dan Allah menjadikan mereka itu seperti daun kayu yang dimamah (dimakan) ulat "

Qoola rasuulullahi sallallahu 'alaihi wa sallam, "man ahya bissunnati fakod ahabbanii, wa man ahabbani kaana ma'aani fil jannah." Arti : "Rasul bersabda, barangsiapa yang menghidupkan sunnahku berarti telah cinta kepadaku, dan barangsiapa yang mencintai aku akan bersama dengan aku kelak di surganya Allah Swt." Nabi Muhammad manusia seperti kita, "kul innamaa ana basyarum mis lukum", katakanlah hai Muhammad, aku ini (nabi Muhammad) adalah manusia seperti kamu", tapi tidak serupa dengan kita. Jangan kita merasa sudah seperti Nabi. Kita ini dengan Nabi sangat berbeda JAAAUUUUHH, dan jangan dibilang "sedikit". "Saya sama Nabi beda 'sedikit'", "kamu sama nabi beda sedikit?", "bagaimana maksudnya?", "loh, Nabi itu makan sedikit, kalau saya 'sedikit-sedikit' makan, Nabi itu tidur sedikit, kalau saya 'sedikit sedikit tidur, naa kan beda sedikit". Nabi itu Agung, apanya yang agung?, keturunannya agung, kelahirannya agung, kehidupannya dari kecil hingga wafat agung, akhlak dan perilakunya agung. Jasadnyapun agung, jasad kita pun agung (keramat) juga, "laqod karromna banii adam", " Sungguh telah Aku keramatkan (telah muliakan) jasad bani adam". Jadi jasad kita pun agung juga, haram dimakan. Kenapa kita tidak boleh makan daging manusia? Karena dikeramatkan Allah, dan bukan karena najis, karena daging manusia tidak najis. Makan babi tidak boleh karena najis, makan anjing tidak boleh karena najis, makan darah tidak boleh karena darah itu najis. Diharamkannya makanan oleh fiqih itu minimal 3 perkara, perkara pertama sebab najis, seperti, babi, anjing, darah, yang kedua adalah yang dapat menyebabkan mudhorat (menimbulkan bahaya), misalnya paku, racun, narkoba, minuman keras. Ketiga adalah karena kemuliaannya (kekeramatannya) yaitu manusia (dagingnya, air maninya, tidak boleh dimakan atau diminum, haram, dan bukan karena najis) kalau air mani najis berarti kita berasal dari benda najis, sedangkan kita ini tidak najis, air mani itu suci, makanya kita ini dilahirkan suci, karena kalau asalnya najis, kita pun jadi najis. Suci tapi ada yang minum?, pasti tidak mau karena jijik. Karena mulia maka diharamkan Allah. Jasad kita saja mulia, apalagi jasadnya Nabi Muhammad Saw. Serupa kita sama sama manusia tapi berbeda "jaaauuuuh" dengan Nabi Muhammad. Jasad nabi Muhammad dalam kubur tidak busuk, "Sesungguhnya tanah tidak memakan jasad para nabi dan para rasul", bahkan jasadnya para syuhada juga tidak dimakan oleh tanah. Waktu terjadi banjir di madinah, kuburan 70 orang keluarga perang uhud itu kena banjir, mayatnya timbul keluar, masih utuh karena dikubur dipasir. Sampai banjir surut, darahnya masih mengalir harum. Terus dikubur lagi, tapi sudah tidak ditandai nama nama mayat tsb, yang ditandai karena dikenali cuma 2, yaitu Hamzah karena diketahui dadanya bolong dan jantungnya tidak ada karena telah dimakan oleh hindun, badannya tinggi besar. Jasadnya masih berdarah, dan harum, bahkan tangannya masih menutup lukanya dilambung yang terkena tombak, yang masih keluar darah, walaupun sudah beberapa ribu tahun. Dan yang satu lagi adalah Abdullah bin Jaz karena diketahui kuping dan

hidungnya terpotong-potong karena diikat benang. Kedua orang inilah yang sekarang nisannya ada di Uhud. Jadi kalau sekarang kita berziarah ke gunung uhud, hanya ada 2 nisan saja. Hadis shohih mengatakan jasad para nabi dan rasul tidak dimakan oleh tanah, dan hal ini dibuktikan Al qur'an sebagaimana yang terdapat dalam kisah nabi Sulaiman AS. Nabi Sulaiman ketika sudah mau wafat, dia berpegangan kepada tongkatnya sambil tersenyum memandang jin yang sedang bekerja membangun istana Sulaiman (haikal Sulaiman), termasuk masjidil aqso. Setelah nabi Sulaiman wafat, jin-jin tersebut tidak mengetahui sehingga mereka bekerja terus siang dan malam karena merasa diperhatikan oleh nabi Sulaiman yang tidak bergerak-gerak sambil tersenyum, sampai akhirnya nabi Sulaiman jatuh tersungkur karena tongkatnya keropos dimakan oleh rayap. Sebagaimana yang telah kita ketahui, tongkat raja pasti kalau disini diserupakan dengan kayu jati, yang keras, atau kayu cendana, tapi kalau disana namanya kayu Kokaa, keistimewaannya karena mampu untuk menahan serangan dari sihir. Allah meletakkan barokah dimana Allah mau, kadang di air, kadang di kayu, dan salah satunya kayu kokaa seperti tongkat nabi Sulaiman dan tongkat nabi Musa, sehingga jin pun tidak berani. Dan hal tersebut membuktikan bahwa jasad nabi Sulaiman tidak busuk, karena kalau busuk, 2 sampai 3 hari sudah bau, tapi ini berpuluh-puluh tahun sampai tongkatnya keropos dimakan rayap dan jatuh tersungkur. Setelah itu para jin baru tahu bahwa nabi sulaiman telah wafat sambil berkata, "Ah, seandainya kami tahu tentang hal hal yang gaib, pasti kami tidak akan meneruskan perintah dari nabi Sulaiman ini, sungguh kami terhina gara gara hal ini (bahwa mereka tidak mengetahui tentang hal yang gaib) sehingga tidak menyadari bahwa Nabi Sulaiman telah wafat", Inilah yang menyebabkan, satu dalil yang shohih dari pada Al qur an, bahwa keyakinan kita sebagai Ahlus sunnah wal jam'ah akan jasad nabi dan rasul tidak hancur dimakan tanah dan tidak busuk. Dan hal ini bukan tahyul (kurafat), karena ini adalah iman yang shohih berdasarkan penjelasan dari Al qur an dan sunnah rasul, dan ada dalil dalil yang mendukung hal tersebut. Bisakah jasad kita tidak dimakan oleh tanah?, Bisa kalau kita sholeh, hafiz Al quran, mati syahid, atau kita istiqomah dalam agama sampai mati, "Innalladziina qoolu robbunallah tsummas taqoomu tatanazzalu alaihimul malaaikah alla takhoofu wala tahzanu, wa absyiruu bil jannatil latii kuntum tuu 'aduun." "sesungguhnya bagi orang orang yang telah mengatakan, Rob kami adalah Allah, kemudian mereka istiqomah didalamnya, maka kami akan menurunkan kepada mereka malaikat malaikat, tidak akan ada ketakutan dan kegelisahan pada diri mereka, dan kabarkanlah kepada mereka akan surga yang telah dijanjikan" (surah haamiim assajadah). Nabi Muhammad adalah manusia pilihan (mustofa), dipilih, mukhtar, dan bukan sembarang manusia, sebab dari sekian miliar manusia yang ada di bumi, beliaulah yang dipilih Allah untuk menjadi nabi penutup, khotamun nabiyyin, sayyidul anbiya' wal mursaliin, penghulunya para rasul dan nabi, sayyidul 'anam, sayyidul bani adam,

penghulu seluruh manusia dari nabi adam sampai hari kiamat. Jadi Nabi Muhammad saw itu agung, pangkatnya tertinggi, walaupun ia sama dengan nabi dan rasul yang lain, "Laa nu farriqu baina ahadim min rusulih,.." Allah tidak membeda bedakan antara rasul yang satu dengan yang lain, tetapi Allah berhak untuk memberikan kelebihan antara satu rasul dengan rasul rasul yang lain, Ada 124.000 nabi dan rasul, 313 rasul, dan hanya 25 yang ada di al quran sehingga wajib kita kenal, walau tidak berurutan, karena kalau tidak kurang sempurnalah rukun iman yang keempat kita. Dan walaupun ada paham yang mengatakan bahwa nabi adam bukan nabi karena dia tidak punya ummat adalah salah, karena ummatnya nabi adam adalah para jin yang telah terlebih dahulu sebagai penguasa dunia dan mendiami bumi ini, yang karena suka ribut dan saling membunuh antar sesama, ditukar oleh Allah dengan kita, makhluk yang dinamakan manusia sebagai khalifah berikutnya di bumi. "Inni jaa'ilun fil ardhi, kholiifah"."Sungguh akan Aku kirimkan ke bumi kholifah" Terus malaikat bertanya, "qoolu ataj 'alu fii ha man yupsidu fii ha wayas fi quddima'. "akankah Engkau yaa Allah akan mengirimkan ke dunia itu, makhluk yang akan berbuat kerusakan dan saling bunuh membunuh dan menumpahkan darah saja?", Berdasarkan dari tafsir Jalaalaen dikatakan "wa hum ahlul jaan", mereka yang telah berbunuh bunuhan sebelum manusia datang adalah para jin. Nabi nabi tersebut ada yang dikisahkan kepada kita dan ada yang tidak dikisahkan kepada kita, seperti nabi Khidr, nabi Armaya, nabi Samuel (nabi yang telah membesarkan nabi Daud AS, yang telah memilihkan panglima perang orang Yahudi untuk melawan Jalut, ketemulah Tholut, berdasarkan alquran surah Albaqarah, ketika mereka bertanya kepada nabi mereka, kirim kepada kami seorang nabi sekaligus pemimpin yang kuat agar kami berperang melawan musuh musuh Allah untuk merebut Thabut lagi, lalu dipilihlah Tholut, yang kuat dalam ilmu dan jasadnya, jadi pemimpin itu harus ilmunya tinggi dan jasadnya sehat, jangan memilih pemimpin sebaliknya, yang tua dan lemah, sebagaimana Allah telah mencontohkan dalam Al quran tentang Tholut.) Jadi Nabi nabi dan rasul tersebut ada yang dalam satu zaman, seperti nabi Samuel dengan Nabi Daud dan anaknya, Nabi Sulaiman. Nabi Syu'aib dan menantunya, Nabi Musa beserta saudaranya yaitu Nabi Harun. Nabi Ishaq bersaudara kandung dengan Nabi Ismail yaitu satu bapak (Nabi Ibrahim) tapi lain ibu. Dan dari 25 Rasul yang wajib kita kenal itu ada 5 yang termasuk Ulul Azmi (Rasul yang sangat menderita dan bertahan dalam penderitaannya sebagai seorang Rasul), yaitu yang pertama Nabi Nuh (950 Tahun berdakwah siang malam), yang kedua adalah Nabi Ibrahim (yang bapaknya sendiri, Azar, kafir dan bekerja sebagai pembuat patung berhala dan telah mengusir Nabi Ibrahim. Dari mulai lahir di Mesopotamia, Irak, Palestina, Mesir, hingga ke India, yang berubah namanya menjadi "Brahma", dan istrinya Sarah yang cantik bagai dewi, sebagaimana disebutkan dalam hadist bahwa kecantikan Siti Sarah seperti sepertiga kecantikan wanita di dunia, yang di India disebut sebagai "Sara Swati".Ketiga adalah Nabi Musa, keempat adalah Nabi Isa, dan kelima adalah Nabi Muhammad SAW.

Jadi diketahui bahwa Nabi Muhammad adalah dari keturunan yang akhlaknya terpuji mulai dari Nabi Ibrahim dan tidak ada dari yang akhlaknya buruk / tercela walaupun ditengah tengah masyarakat yang akhlaknya rusak. Sesuai dengan perkataan Nabi, bahwa "keturunanku tidak pernah dihinggapi oleh millah Jahiliyyah sedikitpun". Nama silsilah Nabi Muhammad Saw adalah, Muhammad saw bin Abdullah bin Abdul Mutholib (Syaibah) bin Hasyim (Al Amru) bin Abdul Manaf bin Khusail bin Kilab bin Murroh bin Ka'ab bin Luwai bin Ghorib bin Fihir (Quraesy) bin Malik bin Nador bin Kinanah bin Khuzaiman bin Muidz bin Adnan ....terus sampai bin Ibrahim AS. Bapak Nabi Muhammad, yakni Abdullah, walaupun di tengah tengah orang yang suka mabuk dan bebas berzinah, tetapi tidak ikut ikutan menjadi pemabuk dan berzinah, hingga umur 25 tahun, menikahi Siti Aminah di Madinah (salah satu anak dari pamannya, waktu itu belum turun ayat tentang hukum pernikahan, jadi hukum tersebut belum berlaku). Setelah menikah dan berdagang untuk mencari nafkah, disaat istri beliau Aminah sedang hamil, beliau sakit dan wafat di Madinah, dikuburkan disebuah jalan kecil yang disebut "Tua". Selanjutnya yang cukup dikenal pada masanya pada salah satu keturunan Nabi adalah Al Amru (bapak dari kakek Nabi yaitu Abdul Mutholib dan nenek moyang dari bani Abdul Manaf,) yang terpilih sebagai orang yang mengurus pembagian jamuan makan dan minum (sukoyah) kepada para Jamaah Haji pada waktu itu. Al Amru adalah orang yang gagah, jujur, dan pemurah sehingga sangat terkenal sekali di jazirah arab pada waktu itu. Beliau adalah orang pertama yang memberikan makan pada jamaah haji dengan memasak roti kemudian dipecah pecah (Hasyim/pemecah roti). Dia juga yang telah mempelopori perjalanan dagang untuk kaumnya yang sedang dalam kehidupan yang melarat, biar bisa makan yang enak dan memiliki cukup harta. Dia mempelopori perjalanan pada musim panas (ke Syam / Suriah) selama 4 bulan perjalanan, dan setelah itu beristirahat selama 2 bulan di mekkah, kembali melanjutkan perjalanan perdagangan ke Yaman. Yang karena hal itulah kaum Quraesy terkenal sebagai kafilah dagang baik di musim panas maupun di musim dingin. Pada saat itu bangsa bangsa lain tidak mau menjajah Arab karena terkenal penduduknya dan lingkungannya miskin, bahkan rakyatnya sendiri tidak takut dan tunduk kepada rajanya, sehingga pada masa itu tidak ada raja, hanya ada kepala suku yang bertanggung jawab untuk memberikan makan kepada rakyatnya. Dan berdasarkan sejarah, berdirinya kerajaan Saudi Arabia karena bekerja sama dengan Inggris membasmi puluhan ribu tentara Turki. Jadi diketahui bahwa roti bukan berasal dari Eropah, tetapi berasal dari Timur tengah, yakni bangsa Arab yang telah menanam gandum di tepi tepi sungai Nil, sementara orang Eropah pada saat itu masih memakan daging mentah/dibakar saja. Yang memperkenalkan roti dan ilmu berhitung ke Eropah adalah orang Arab, dan yang mengenalkan abjad / tulisan ke Eropah adalah orang Romawi. Satu kali Hasyim ketika sedang dalam perjalanan ke Syam pada musim panas, beliau singgah di Madinah dan menikah dengan seorang gadis bernama Salmah binti Amru bin Najar dan melahirkan putra yang bernama Syaibah (yang artinya orang yang berambut putih/beruban) dan Hasyim pun wafat ketika berdagang di Palestina ketika akan

berdagang menuju Yaman. Sementara kelahiran Syaibah sampai dia usia remaja tidak diketahui oleh keluarga Hasyim di Mekkah karena belum mengenal alat komunikasi seperti sekarang ini. Syaibah memiliki 3 orang saudara laki-laki di Mekkah tapi lain ibu, artinya Hasyim di Mekkah juga mempunyai istri juga, yang bernama Asad, Abu Syayufi, dan Nahdzoh. Dan 4 orang saudara perempuan yaitu Nadlah, Assyaifa, Khoda', Daifah, Ruqoyyah, dan Jannah. Setelah Hasyim wafat, urusan memberi makan kepada para jamaah Haji (Suqoyyah) dan mengepalai suku Quraesy, diambil alih oleh saudara kandung Hasyim yaitu Al Mutholib bin Abdul Manaf, seorang yang sangat dermawan/pemurah yang terkenal dengan sebutan Al Fayyath, artinya "yang sangat pemurah". Pada suatu hari Al Mutholib ketika tiba di Madinah, ia bertemu dengan Salmah, istrinya Hasyim di Madinah, dan anaknya Syaibah. Sehingga beliau meminta agar Salmah mengijinkan anaknya Syaibah untuk menggantikan posisi ayahnya sebagai seorang Suqoyyah di Mekkah, karena dilihat postur tubuhnya yang cukup kekar dibandingkan dengan saudaranya yang lain, sehingga sangat diharapkan untuk bisa memimpin suku Quraesy. Syaibah disebut Abdul Mutholib (budaknya dari Al Mutholib) karena ketika tiba di Mekkah, suku Quraesy mengira Syaibah adalah budaknya Al Mutholib. Al Mutholib wafat di sebuah kampung bernama Radman ketika dalam perjalanan dagang musim dingin ke Yaman. Setelah wafat, harta dan posisi Suqoyyah dirampas oleh saudara kandung Al Mutholib, yaitu Naufal, masih termasuk pamannya Abdul Mutholib sendiri. Lalu Abdul Mutholib melapor ke saudara-saudara dari ibunya di Madinah. Mendengar hal tersebut, saudara ibunya yang bernama Sa'ad bin Adi, datang dengan 80 pasukan lengkap dengan kuda dan onta, untuk menaklukkan Naufal di Mekkah dan mengembalikan harta dan kedudukan Suqoyyah kembali ke Abdul Mutholib. Abdul Mutholib adalah orang yang telah menemukan sumur zamzam setelah kering ratusan tahun, ketika semua orang telah menyembah berhala. Setelah berdo'a terus menerus agar sumur tersebut ditemukan, Abdul Mutholib bersama Al Hariits (kakaknya Abdullah, ayah nabi Muhammad), menggali tempat yang sesuai dengan petunjuk yang didapat dari mimpinya tersebut (diantara patung Isyaf dan Laila, sembahannya kaum Quraesy), sambil ditertawakan oleh orang-orang Quraesy. Setelah berhari-hari menggali, akhirnya ditemukanlah sumber air yang diketahui adalah sumur air zamzam tersebut. Dan dari hasil galian tersebut juga terdapatlah barang pusaka suku Quraesy, berupa pedangpedang, perisai-perisai, dan 2 buah patung kijang yang terbuat dari Emas. Dahulu sewaktu masih zamannya Mekkah dikuasai oleh Turki, umat Islam yang ingin pergi Haji dapat melaksakannya dengan gratis, karena semua makan dan minumnya ditanggung oleh Penguasa dari Turki yang khusus menangani Ibadah Haji yang disebut dengan Syekh, yang kemudian menuntun para jamaah haji tersebut dalam melaksanakan setiap kegiatan dalam ibadah haji tanpa mengeluarkan sepersenpun uang alias gratis. Di jaman Abdul Mutholib ini datanglah tentara gajah dari Yaman, yang dipimpin oleh Abrahah, seorang Negro, sebagaimana yang diperlihatkan oleh Allah kepada nabi

Muhammad, tubuhnya tinggi dan agak bongkok, matanya mbendil, rambutnya keriting dan kulitnya hitam. Dialah yang bercita-cita ingin memindahkan Ka'bah ke Yaman, supaya orang berhaji pindah ke Yaman di kota San'an, yang sampai sekarang bangunan Ka'bah buatan Abrahah ini masih ada, tapi sudah nampak seperti kurang terurus lagi dan jadi tempat pembuangan sampah orang orang Yaman. Melihat pasukan ini, Abdul Mutholib berkata kepada kaumnya untuk menyingkir dari Mekkah dan menyerahkan Ka'bah sepenuhnya kepada sang pemilik Ka'bah, yaitu Allah SWT. Ketika pasukan ini sampai di Muzdalifah, kira kira 8 km dari Mekkah, datanglah pasukan burung ababil membawa batu di kakinya dan melempari pasukan Gajah tersebut sehingga siapa saja yang terkena batu itu, tubuhnya langsung hancur berlobang seperti daun yang dimamah oleh ulat sebagaimana diceritakan oleh Alqur'an dalam surat Al Fiil yang berarti "Pasukan Gajah". Dan beberapa bulan setelah kejadian tersebut, dalam bulan Robbi'ul Awwal, Rasulullah Muhammad saw lahir. Pertanyaan : Benarkah jasad Rasul tidak hancur ? Jawab: Pernah terjadi pada zaman Sultan Sholahuddin Al Ayyubi, ketika perang Salib, orang Kristen mengirim 2 orang anggotanya yang berwajah seperti orang Arab, datang ke Madinah dan tinggal serta bergaul dengan orang-orang Madinah. Dan pada suatu hari, sang Penguasa Madinah bermimpi bahwa telah datang Rasulullah kepadanya dan meminta kepadanya untuk menyelamatkan jasad beliau dari 2 orang yang ditunjukkan wajahnya. Setelah mimpi tersebut berkali kali dialaminya, akhirnya beliau memanggil seluruh warga Madinah untuk berkumpul dan bersalaman kepadanya satu persatu. Akhirnya setelah diketahui, kedua orang tersebut ternyata telah membuat suatu terowongan yang mengarah ke makam Nabi Muhammad dan berencana untuk mencuri jasad beliau karena mereka berkeyakinan kalau jasad Nabi tidak hancur dan setelah jasad tesebut dicuri oleh mereka, maka pasukan Islam akan menyerah. Setelah diketahui hal tersebut, maka kedua orang Kristen itu akhirnya dihukum pancung, dan Raja Mesir waktu itu menyuruh pemerintah Madinah untuk membuat batasan berupa campuran beton dan perunggu jauh kedalam tanah untuk melindungi jasad Nabi Muhammad dan keempat sahabatnya dari pencurian. . Sebagaimana firman Allah, "walikulli ummatin ajal.." dan bagi setiap umat / bangsa ada waktu berakhirnya. "Izaa jaa'a ajaluha laa yastkhiruuna saa'ah walaa yas taqdimuun " jika datang ajalnya pada kaum itu, maka tidak akan bisa di tawar walaupun Cuma satu detik. Sebagaimana sejarah telah membuktikan bahwa kejayaan dari setiap bangsa itu terus berganti, mulai dari bangsa Zentium/Parsi/Persia (Iran), Romawi, Mongol, Perancis, Inggris, Jepang, Jerman (Perang Dunia II), dan Amerika (sekarang), Cina, serta Melayu (Kamboja, Maluku, Madagaskar, Taiwan, Singapura). Ketika Allah Menjadi Alasan Paling Utama Saturday, 03 March 2007

Page 1 of 2 Sumber : Millist Sehati ( ukhuwah_sehati@yahoogroups.com Oleh : Rico Atmaka

Article Index Ketika Allah Menjadi Alasan Paling Utama Page 2

Sahabat-sahabat, ketika Allah menjadi alasan paling utama, maka aku berani memutuskan untuk menikah dan menyegerakannya. Ketika Allah menjadi alasan paling utama, maka aku berani memutuskan dengan siapa aku akan menikah. Aku tidak banyak bertanya tentang calon istriku, aku jemput dia di tempat yang Allah suka, dan satu hal yang pasti, aku tidak ikut mencampuri ataupun mengatur apa-apa yang menjadi urusan Allah. Sehingga aku nikahi seorang wanita tegar dan begitu berbakti kepada suami. Ketika Allah menjadi alasan paling utama, maka aku berusaha sekuat tenaga untuk tidak melihat segala kekurangan istriku. Dan sekuat tenaga pula, aku mencoba membahagiakan dia. Ketika Allah menjadi alasan paling utama, maka menetes air mataku saat melihat segala kebaikan dan kelebihan istriku, yang rasanya sulit aku tandingi. Ketika Allah menjadi alasan paling utama, maka akupun berdoa, Yaa Allah, jadikan dia, seorang wanita, istri dan ibu anak-anakku, yang dapat menjadi jalan menuju surgamu. Amin. Sahabat-sahabat, kalau Allah menjadi alasan paling utama untuk menikah, maka seharusnya tidak ada lagi istilah, mencari yang cocok, yang ideal, yang menggetarkan hati, yang menentramkan jiwa, yang.....yang. ...yang......dan 1000 yang......lainnya.....Karena semua itu baru akan muncul justru setelah melewati jenjang pernikahan. Niatkan semua karena Allah dan harus yakin kepada Sang Maha Penentu segalanya. Rico Atmaka 08158018156 Koordinator Majelis Sehati Daarut Tauhiid Jakarta Ketika Allah Menjadi Alasan Paling Utama Saturday, 03 March 2007 Page 2 of 2 Sumber : Millist Sehati ( ukhuwah_sehati@yahoogroups.com Oleh : Rico Atmaka )

Article Index Ketika Allah Menjadi Alasan Paling Utama Page 2

Sahabat-sahabat, ketika usiaku 25 tahun, aku sudah memiliki niat untuk menikah, meskipun hanya sekedar niat, tanpa keilmuan yang cukup. Karena itu, aku meminta jodoh kepada Allah dengan banyak kriteria. Dan Allah-pun belum mengabulkan niatku. Ketika usiaku 30 tahun, semua orang-orang yang ada di sekelilingku, terutama orang tuaku, mulai bertanya pada diriku dan bertanya-tanya pada diri mereka sendiri. Maukah aku segera menikah atau mampukah aku menikah? Dalam doaku, aku kurangi permintaanku tentang jodoh kepada Allah. Rupanya masih terlalu banyak. Dan Allah-pun belum mengabulkan niatku. Ketika usiaku 35 tahun, aku bertekad, bagaimanapun caranya, aku harus menikah. Saat itulah, aku menyadari, terlalu banyak yang aku minta kepada Allah soal jodoh yang aku inginkan. Mulailah aku mengurangi kriteria yang selama ini menghambat niatku untuk segera menikah, dengan bercermin pada diriku sendiri. Ketika aku minta yang cantik, aku berpikir sudah tampankah aku? Ketika aku minta yang cukup harta, aku berpikir sudah cukupkah hartaku? Ketika aku minta yang baik, aku berpikir sudah cukup baikkah diriku? Bahkan ketika aku minta yang solehah, bergetar seluruh tubuhku sambil berpikir keras di hadapan cermin, sudah solehkah aku? Ketika aku meminta sedikit..... Ya Allah, berikan aku jodoh yang sehat jasmani dan rohani dan mau menerima aku apa adanya, masih belum ada tanda-tanda Allah akan mengabulkan niatku. Dan ketika aku meminta sedikit...sedikit. ..sedikit. ..lebih sedikit..... Ya Allah, siapapun wanita yang langsung menerima ajakanku untuk menikah tanpa banyak bertanya, berarti dia jodohku. Dan Allahpun mulai menujukkan tanda-tanda akan mengabulkan niatku untuk segera menikah. Semua urusan begitu cepat dan mudah aku laksanakan. Alhamdulillah, ketika aku meminta sedikit, Allah memberi jauh lebih banyak. Kini, aku menjadi suami dari seorang istri yang melahirkan dua orang anakku. Sahabatku, 10 tahun harus aku lewati dengan sia-sia hanya karena permintaanku yang terlalu banyak. Aku yakin, sahabat-sahabat jauh lebih mampu dan lebih baik daripada yang suadh aku jalani. Aku yakin, sahabat-sahabat tidak perlu waktu 10 tahun untuk mengurangi kriteria soal jodoh. Harus lebih cepat!!! Terus berjuang saudaraku, semoga Allah merahmati dan meridhoi kita semua. Amin. Rico Atmaka 08158018156 Koordinator Majelis Sehati Daarut Tauhiid Jakarta

Ceramah Ramadhan 10: Ramadhan Momentum Tepat untuk Taubat

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang Maha Kaya, sholawat dan salam bagi Rasulullah tercinta. Jama'ah shalat tarawih yang dirahmati Allah, Selain dikenal sebagai syahrul shiyam, syahrul shabr, syahrut tarbiyah, dan syahrul jihad, Ramadhan juga dikenal sebagai syahrut taubah. Disebut sebagai syahrut taubah karena Ramadhan memang saat yang tepat untuk bertaubat. Dan sebaik-baik taubat adalah taubat yang segera, tanpa menunggu dan menunda-nunda. Dengan demikian, terkumpullah dua keutamaan jika kita bertaubat saat ini: keutamaan karena Ramadhannya, dan keutamaan karena menyegerakan taubat. Dan bersegeralah menuju ampunan Tuhanmu (QS. Ali Imran : 133)

Allah Menyambut Gembira Hamba-Nya yang Bertaubat Ikhwani wa akhwati fillah, Allah SWT menyeru kita dengan ayat di atas untuk menyegerakan taubat. Juga dalam ayat yang lainnya: Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat nasuha (QS. At-Tahrim : 8) Sebab Allah menghendaki hamba-Nya memperoleh ampunan dan surga. Subhaanallah! Sungguh Dia maha penyayang kepada hamba-hamba yang beriman kepada-Nya.

< Dan Allah menyeru kalian kepada surga dan ampunan dengan izin-Nya (QS. AlBaqarah : 221) Maka tidakkah kita bergegas menuju ampunan-Nya dengan bertaubat di bulan Ramadhan ini. Jika kita penuhi seruan Allah, seruan kasih sayang agar kita bertaubat pada-Nya, sungguh, bukan saja kita akan bergembira dengan ampunan dan surga-Nya kelak, namun Allah juga gembira ketika kita mau bertaubat. Kegembiraan Allah bahkan lebih besar daripada seorang musafir yang menemukan kembali untanya setelah hilang di gurun sahara berikut segala perbekalan yang ada padanya. Rasulullah SAW bersabda: . Sungguh Allah lebih gembira dengan taubat hamba-Nya ketika ia bertaubat kepada-Nya daripada (kegembiraan) seseorang yang menunggang untanya di tengah gurun sahara yang sangat tandus, lalu unta itu terlepas membawa lari bekal makanan dan minumannya. Ia putus harapan untuk mendapatkannya kembali. Kemudian dia menghampiri sebatang pohon lalu berbaring di bawah keteduhannya karena telah putus asa mendapatkan unta tunggangannya tersebut. Ketika dia dalam keadaan demikian, tiba-tiba ia mendapati untanya telah berdiri di hadapannya. Lalu segera ia menarik tali kekang unta itu sambil berucap dalam keadaan sangat gembira: Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah Tuhan-Mu." Dia salah mengucapkan karena sangat gembira. (HR. Muslim) Apapun Dosa Kita, Bertaubatlah Ada dua titik ekstrim bagi orang yang berdosa. Ekstrim pertama adalah mereka yang merasa dosanya terlalu besar hingga putus asa dari ampunan Allah. Maka, ia pun tidak kunjung bertaubat karena kekhawatiran taubatnya tidak diterima. Ekstrim kedua adalah mereka yang merasa dosa-dosanya mudah terhapus, hanya dosa-dosa kecil, sehingga membuatnya berlarut-larut dalam dosa demi dosa. Kalaupun bertaubat, ia hanya melakukan taubat sambal. Sekarang berhenti, nanti atau besok kembali mengulangi. Tidak pernah sungguh-sungguh melakukan taubat nasuha. Untuk ekstrim pertama, lihatlah bagaimana seorang yang telah membunuh 99 nyawa. Saat ia bertanya kepada ahli agama apakah ada kesempatan bertaubat, ternyata dijawab tidak bisa. Lalu ia pun dibunuh sebagai orang ke-100 yang mati di tangannya. Niatnya bertaubat tidak berhenti. Ketika bertemu seorang alim, ia pun mengajukan pertanyaan yang sama. Oleh sang alim ini dijawab kalau dosanya bisa diampuni. Dan sebagai upaya taubat nasuha, ia dianjurkan hijrah ke suatu daerah yang kondusif bagi taubatnya. Di tengah jalan, ia meninggal. Hingga berdebatlah malaikat rahmat dan malaikat azab, orang ini menjadi urusan siapa. Keduanya lalu mengadukan perselisihan ini kepada Allah yang berkahir dengan ampunan bagi pembunuh yang benar-benar berniat bertaubat ini.

Subhaanallah! Contoh lain dialami oleh seorang wanita dari Juhanah. Ia yang tengah hamil datang kepada Rasulullah SAW. Ia mengaku telah berzina dan kini ia hamil. Wanita itu bertaubat dan meminta ditegakkan hudud (rajam) atasnya. Rasulullah menyuruh wanita itu kembali untuk menjaga kandungannya sampai bayinya lahir. Setelah berselang beberapa lama dan bayinya telah lahir, wanita itu datang lagi meminta dirajam. Akhirnya ia dirajam. Rasulullah menshalatkan jenazahnya. "Ya Rasulullah, engkau menshalatinya padahal ia telah berbuat zina?" tanya Umar bin Khatab meminta penjelasan. Maka Rasulullah SAW bersabda: Sungguh dia telah bertaubat. Seandainya taubatnya dibagikan kepada 70 penduduk Madinah, taubat itu pasti mencukupinya. Apakah kamu menjumpai seseorang yang lebih utama daripada seorang yang mengorbankan dirinya untuk Allah Ta'ala? (HR. Muslim) Pembagian Dosa Jama'ah shalat tarawih yang dirahmati Allah, Imam Al-Ghazali di dalam Ihya' Ulumuddin menyebutkan sifat-sifat pembangkit dosa yang kemudian diringkas oleh Ibnu Qudamah dalam Mukhtashar Minhajul Qashidin. Menurut beliau, sifat pembangkit dosa dibagi menjadi empat: 1. Sifat rububiyah (ketuhanan). Dari sini muncul takabur, membanggakan diri, mencintai pujian dan sanjungan, mencari popularitas, dan lain sebagainya. Ini termasuk dosa-dosa yang merusak, sekalipun banyak orang yang melalaikannya dan menganggap bukan dosa 2. Sifat syaithaniyah (kesetanan). Dari sini muncul kedengkian, kesewenang-wenangan, mnipu, berdusta, makar, kemunafikan, menyuruh pada kerusakan, dan lain-lain. 3. Sifat-sifat bahamiyah (kebinatangan). Dari sini muncul kejahatan, memenuhi nafsu perut dan syahwat kemaluan, zina, homoseks, mencuri, dan lain-lain 4. Sifat sabu'iyah (kebuasan). Dari sini muncul amarah, dengki, menyerang orang lain, membunuh, merampas harta, dan lain-lain. Diantara empat sifat itu, penjenjangannya bermula dari bahamiyah. Bahamiyah yang dominan lalu diikuti oleh sabu'iyah, kemudian syaithaniyah dan rububiyah. Dari keempat jenis itu, menurut sasarannya, dosa dibagi menjadi dua, yakni dosa yang berkaitan dengan hak Allah dan dosa yang berkaitan dengan hak sesama manusia. Dosa yang berkaitan dengan hak Allah SWT ada yang diampuni dan ada yang tidak diampuni. Yang tidak diampuni adalah dosa syirik, sementara dosa yang lain akan diampuni oleh Allah SWT, jika Dia Menghendaki. Sedangkan dosa kepada sesama manusia akan diampuni oleh Allah jika hak itu telah dihalalkan atau ditegakkan qishah atasnya di akhirat nanti. Rasulullah SAW bersabda:

Kezaliman itu ada tiga: kezaliman yang Allah tidak meninggalkannya, kezaliman yang mendapat ampunan, dan kezaliman yang tidak mendapat ampunan. Kezaliman yang tidak mendapat ampunan adalah syirik, maka Allah takkan mengampuninya. Kezaliman yang mendapat ampunan adalah kezaliman antara hamba kepada Rabb-nya. Sedangkan kezaliman yang tidak akan ditinggalkan/dibiarkan Allah adalah kezaliman antar manusia, maka Allah akan memberi qashah sebagian atas sebagian lainnya. (HR. Thayalisi, dihasankan Al-Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah) Yang paling umum, biasanya dosa dibagi menjadi dua: dosa besar dan dosa kecil. Jika kita telusuri hadits, dosa besar yang biasa disebutkan adalah syirik, sihir, riba, makan harta anak yatim, lari dari medan perang, dan menuduh wanita mukminah yang baik sebagai pezina. Tujuh jenis dosa besar ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Sedangkan dalam riwayat Imam Bukhari yang lain disebutkan durhaka kepada orang tua termasuk dosa besar, sedangkan dalam riwayat Imam Muslim yang lain disebutkan pula perkataan atau kesaksian palsu. Ibnu Qudamah dalam Mukhtashar Minhajul Qashidin menyebutkan pendapat Abu Thalib Al-Makki yang merinci dosa besar menjadi 17 jenis. 4 jenis di hati: syirik, fasiq, putus asa dari rahmat Allah, dan merasa aman dari tipudaya-Nya. 4 jenis di lidah: kesaksian palsu, menuduh wanita mukminah, sumpah palsu, dan sihir. 3 di perut: minum khamr, memakan harta yatim, dan riba. 2 di kemaluan: zina dan homoseks. 1 di kaki: lari dari medan perang. Dan 1 di seluruh badan: durhaka pada orang tua. Jangan Remehkan Dosa Kecil Hadirin yang dirahmati Allah, Seringkali kita terjebak pada sikap meremehkan dosa kecil. Saat kita ghibah, bercanda yang sudah masuk kategori rafats (porno), bahkan bergaul dengan lawan jenis yang tidak islami, kita beralasan "itu kan dosa kecil, tidak apa-apa". Padahal orang yang meremehkan dosa ia tidak sadar sedang berhadapan dengan siapa. Siapakah yang ia maksiati? Allah SWT yang Maha Besar dan Maha Keras adzab-Nya. Juga, tidak ada dosa kecil jika dilakukan terus menerus. Tidak ada dosa kecil selagi terus dikerjakan, (HR. Dailami)

Ibarat sebuah bintik noda, dosa kecil pun akan mengotori hati. Semakin banyak dosa semakin banyak pula noda di hati. Sesungguhnya, apabila seorang mukmin berbuat dosa, maka muncul bintik hitam dalam

kalbunya. Kemudian jika ia bertaubat, meninggalkan dosa dan memohon ampun, maka hatinya bersih. Dan jika dosa-dosanya bertambah, bintik hitam itupun bertambah (HR. Ibnu Majah dan Ahmad, "hasan") Marilah Bertaubat Sebelum terlambat Jama'ah shalat tarawih yang dirahmati Allah, Marilah kita sambut seruan Allah untuk bertaubat sebelum kita terlambat. Kini Allah menganugerahkan momentum yang luar biasa kepada kita untuk menjalani taubatan nasuha. Ramadhan yang sangat kondusif dengan amal shalih dan minim pengaruh negatif dibandingkan bulan lainnya, adalah kesempatan berharga yang belum tentu datang lagi kepada kita. Bukankah kita tidak pernah bisa menjamin bahwa kita akan tetap hidup sampai Ramadhan berikutnya jika kita menunda taubat saat ini? Dan bukankah pintu taubat akan ditutup saat kita mengalami sakaratul maut? Sesungguhnya Allah menerima taubat hamba selagi ia belum sekarat (HR. Tirmidzi, Ahmad, Thabrani, Ibnu Hibban, dan Abu Ya'la) Allah membentangkan tangan-Nya di malam hari agar orang yang berbuat maksiat di siang hari bertaubat, dan Allah membentangkan tangan-Nya di siang hari agar orang yang berbuat maksiat di malam hari bertaubat. (Demikian itu tetap terjadi) sampai matahari terbit dari barat. (HR. Muslim) Terlalu banyak pengalaman yang menunjukkan kepada kita bahwa kematian datang tanpa memandang apakah seseorang masih muda atau sudah tua, miskin atau kaya, juga dalam kondisi sehat atau sakit-sakitan? Bukankah jalan kematian bukan hanya lewat sakit di usia tua? Kematian bisa datang lewat kecelakaan kerja, kecelakaan di jalan raya, sakit mendadak, dan juga bencana serta berjuta cara yang tidak pernah bisa kita tebak dengan cara apa ia datang kepada kita. Syarat Bertaubat Imam An-Nawawi di dalam Riyadhus Shalihin menyampaikan syarat bertaubat secara singkat dalam tiga langkah. Pertama, berhenti dari dosa yang dilakukan. Kedua, menyesali dosa yang telah dilakukan. Dan ketiga, bertekad untuk tidak mengulangi dosa itu. Itu jika bertaubat terhadap dosa yang berkaitan dengan hak Allah. Sedangkan jika dosa berkaitan dengan hak manusia, maka syarat taubat ditambah satu lagi, yaitu membebaskan diri dari hak manusia tersebut. Pembebasan ini tentu dengan penghalalan dari yang terzalimi atau mendapat keikhlasan darinya. Maka orang yang minum khamr dalam kesendirian misalnya, untuk bertaubat cukup ia berhenti minum khamr, menyesalinya, dan tidak mengulanginya. Namun jika seseorang

mencuri harta orang lain, selain tiga langkah tersebut ia harus mendapat maaf dari orang yang dicuri dengan mengembalikan hartanya atau mendapatkan kehalalan darinya. Semoga Ramadhan yang juga disebut syahrut taubah ini kita manfaatkan bersama sebagai momentum taubatan nasuha. Dan karenanya Allah menganugerahkan ampunan dan surga-Nya kepada kita. Allaahumma aamiin. Wallaahu a'lam bish shawab. [Muchlisin]


Artinya: Segala puji bagi Allah Sang Penguasa alam semesta. Semoga salawat serta keselamatan tercurahkan selalu kepada Nabi dan Rasul termulia. Berserta keluarga dan sahabat-sahabatnya, semuanya.

Anda mungkin juga menyukai