Dengan keserakakahan manusia, mereka merusak alam raya yang Allah SWT telah titipkan
kepada mereka. Mereka merusak hutan dengan menebanginya tanpa mau menanaminya
kembali, mereka melakukan eksploitasi terhadap sumber daya alam, melakukan
penambangan terbuka dengan mengeruk lapisan kerak bumi dan sebagainya. Dengan
melakukan eksploitasi ini manusia mendapatkan kesenangan duniawi, mereka mendapatkan
keuntungan yang besar mereka mendapatkan uang yang banyak dari hasil merusak alam
ini. Namun mereka lupa dampak dari mengabaikan amanah Allah untuk merawat alam ini.
Akibat dari keserakahan dan eksploitasi yang dilakukan manusia maka seperti saat ini telah
kita lihat dan rasakan, alam telah menjadi rusak. Firman Allah SWT dalam QS. Ar-Rum
[30]:41
41. telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan
manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka,
agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
Maka saat ini kita lihat akibat dari ulah tangan manusia; ketika terjadi kemarau, maka terjadi kekerinngan dan
ketika masuk musim hujan dimana-mana terjadi banjir, termasuk di kota Purwokerto ini. Terjadi juga putingn
beliung, tanah longsor dan berbagai bencana lain. Ini adalah peringatan Allah SWT kepada kita agar kita mau
kembali kepada-Nya, apabila kita tidak sadar untuk kembali kepada-Nya maka Allah akan mengancab dengan adzab
/ bencana yang lebih besar lagi. Firman Allah SWT di dalam Qs. Al an’am [6]:44
44. Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka,
Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila
mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka
dengan sekonyong-konyong, Maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.
Maka jangan sampai ketika Allah telah memberikan peringatan dengan bencana-bencana
yang telah terjadi di mana-mana, namun kita tetap saja mengeksploitasi dan merusak alam
raya. Kita bersenang-senang karena mendapatkan keuntungan dan uang yang banyak dari
hasil merusak alam ini. Dan ketika kita merasa bahagia dengan pendapatan kita, sementara
alam semakin rusak maka Allah SWT sangat mungkin akan mendatangkan bencana yang
lebih besar secara tiba-tiba, sementara kita tidak bisa berbuat apa-apa. Terdiam berputus
asa.
1. Berhemat dalam Menggunakan Air
Imam Ahmad telah meriwayatkan dalam Musnadnya, dari hadits ‘Abdillah bin
‘Amr, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati Sa‘ad yang sedang
berwudhu’, maka beliau mengatakan, “Jangan berlebihan!” maka Sa‘ad berkata,
“Ya Rasulullah apakah ada berlebihan dalam masalah air?” Beliau berkata, “Ya,
walaupun engkau berada pada sungai yang mengalir.”[ H.R. Ibnu Majah dan
Ahmad, Al Bani mengatakan dlaif)
Kemudian dalam Musnad dan Sunan dari hadits ‘Amr bin Syu‘aib, dari bapaknya,
dari kakeknya, ia berkata, “Datang seorang badui kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi
wa sallam, bertanya kepada beliau tentang wudhu’, maka Nabi
memperagakannya dengan tiga kali-tiga kali, kemudian bersabda, “Inilah
wudhu’, maka barangsiapa menambahnya maka ia telah berbuat keliru,
melampaui batas dan berbuat zhalim.” (HR. Bukhari)
2. Merawat Tanaman
Barang siapa menanam pepohonan dan menjagannya dengan sabar serta
merawatnya hingga berbuah, maka segala sesuatu yang menimpa buah-buahnya
akan dianggap shadaqah di jalan Allah SWT (H.R. Ahmad)
3. Menanam Pohon
kita tanam tumbuh-tumbuhan di sekitar rumah kita. Apabila kita punya tanah
sementara tanah tersebut tidak terawat dan kita tidak punya waktu untuk merawat
maka tanamilah dengan tanaman tahunan yang tidak perlu perawatan rutin setiap
hari. Kita bisa menyuruh orang untuk membersihkan dan menanami lahan tersebut.
Apabila kita tidak punya tanah, maka kita bisa menanam tanaman diatas pot. Apabila
kita mau menanam maka sebenarnya kita telah ikut membantu menyumbangkan
Oksigen ke ala mini dan kita telah membantu mengurangi gas Karbon dioksida yang
menyebabkan efek rumah kaca.
Rasulllah SAW bersabda : Tidak ada seorang Muslim pun yang menanam suatu pohon
atau bertani dengan suatu macam tanaman kemudian dimakan burung, manusia
atau ternak melainkan hal itu akan menjadi sedekah baginya. (HR. Muslim)
KHUTBAH kEDUA
إِنن الدحممدد ِلِ نمحدمهده دودنمسدتِعميهنه دودنمسدتمغِفهره دودنهعوهذ ِباِلِ ِممن هشهروِر أدمنهفِسدناِ دوِممن دسسسيدئاِِت
ضِلمل دف د
ل دهاِِددي دله. ضنل دله دودممن هي م ل هم ِ أدمعدماِِلنداِ َ،دممن ديمهِدِه اله دف د
سسمولهه.
سسهده دودرهس سسدههد أدنن مدحنم
سسدَّدا دعمب ل دشِرميدك دله دوأدمش ل اله دومحدده د دوأدمشدههد دان د
ل إِدلده اِ ن
صمحِبه لهم دعدلىَ مدحنمدَّد دودعدلىَ آِلِه دو د لةَا هدوالنس د
صددوال ن
, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
Marilah kita berupaya memperbaiki ala mini dimulai dari sekitar kita, dengan
menanam pohon, membersihkan selokan dsb.
ص سلسهة ِسوهم سين ِذملريلتهنس ساَِ ِّ،سربلن سساَ ِسوتسسسقبَّل سيل ِمدسعسساَمءِ .سربلن سساَ ِايغهفيرلسنسسساَ
تِ .سربلسنسسساَ ِايجسعيلنسسساَممهقييهمييسن ِال ل
وايلسيم سوُا ه
س س
ب ِلسنسسساَ ِهمسين ِأسيزسواهجنسسساَ ِسوذملرلياَتهنسسساَ ِقمسلرسة ِأسيعيمسدن سولهسوُالهسدييسسناَ ِسولهيلمميؤهمنهييسن ِيسسيوُسم ِيسسمقيوُمم ِالهحساَ ه
ب ِسربلسنسسساَ ِسهس ي س
سوايجسعيلسناَ ِلهيلممتلهقييسن ِإهسماَمماَِ .
ص ِأسيسسسعاَهرههيم ِسوآهم ينسمهسيم ِفسهى ِأسيوطسسهاَنِهيمِ .سربلسنسسساَ ه ه سال لهلم ِأس ه
صليح ِأسيحسوُاسل ِيالمميسلهمييسن ِسوأسيرخ ي
م ي .3
يالمقيربسسى ِسويسس ينسسهسسى ِسعسهن ِيالسفيحسشسسآهء ِسويالممينسكسهر ِسوايلبَّسسغيسهي ِيسهعظممكسيم ِلسسع لمكسيم ِتسسسذلكمريوسنِ ِّ،فسسساَيذمكمروا ِالسس