Perbuatan tidak jujur seperti korupsi sungguh sangat merugikan bagi bangsa dan Negara.
Indonesia sebagai negera yang kaya raya, namun rakyatnya sampai saat ini masih banyak yang
hidup sengsara. Masih banyak rakyat kita yang Hidup dalam kemiskinan, kebodohan, kelaparan dan
ketidakvberdayaan. Uang yang seharusnya digunakan untuk kepentingan rakyat, untuk pendidikan,
untuk kesehatan, untuk pembangunan infrastruktur namun hanya dinikmati oleh segelintir orang
saja. Sungguh perbuatan tidak jujur seperti korupsi sangat merugikan bagi bangsa dan Negara.
Oleh karena itu korupsi harus dihilangkan dari bumi pertiwi. Dari mana kita bisa memulai ?
Mulaialah dari diri sendiri. Kita bisa memulai memberantas korupsi dengan kita sendiri tidak mau
mengambil apa yang bukan haknya, kita bisa mulai memberantas korupsi dari tridak menyontek
sejak dini, kita bisa mulai memberantas korupsi mulai dari mengajarkan putra putrid kita untuk
berbuat jujur.
Contoh perbuatan tidak jujur yang kaitannya dengan perkataanadalah berbuat dusta. Perbuatan jujur
akan mengantarkan pelakunya menuju ke syurga, sebuah tempat akhir yang penuh bahagia,
Disampaikan di Masjid Dewan Dakwah, Banyumas pada hari Jum’at, 24 Februari 2012
Disampaiakan di Perum Mutiara Pratama 2 Maret 2012
Disampaikan di Masjid Ibnu Sina, FKIK UNSOED, 16 Maret 2012
Disampaikan di Masjid PLN Nurul Falah, 24 November 2017
sementara pelaku dusta akan membawa pelakunya kepada neraka, sebuah tempat yang dipenuhi api
membara, tempat yang penuh derita dan nestapa. Nabi SAW bersabda:
Hendaklah kamu selalu benar. Sesungguhnya kebenaran membawa kepada kebajikan dan
kebajikan membawa ke surga. Selama seorang benar dan selalu memilih kebenaran dia
tercatat di sisi Allah seorang yang benar (jujur). Hati-hatilah terhadap dusta.
Sesungguhnya dusta membawa kepada kejahatan dan kejahatan membawa kepada neraka.
Selama seorang dusta dan selalu memilih dusta dia tercatat di sisi Allah sebagai seorang
pendusta (pembohong). (HR. Bukhari)
Dengan berbuat jujur akan menyebabkan kita berada pada kebaikan, kebaikan bagi diri
sendiri, keluarga dan masyarakat. Sementara dusta akan menyebabkan kejahatan, karena biasanya
orang yang berdusta akan melakukan kedustaan lagi untuk menutupi kedustaan yang pernah
dilakukannya.
Dengan berbuat jujur, maka Insya Allah, Allah SWT akan mencintai kita. Rasulullah SAW bersabda
:
Barangsiapa ingin dicintai Allah dan rasulNya hendaklah dia berbicara benar (jujur),
menepati amanat dan tidak mengganggu tetangganya. (HR. Al-Baihaqi)
Maka Perbuatan dusta selain itu, misalnya untuk menyelamatkan diri dan orang lain dari
hukuman adalah terlarang. Dusta sangat merugikan, karena perbuatan dusta bisa menyebabkan
orang yang bersalah bebas dari hukuman. Seorang koruptor yang mengambil uang rakyat bisa saja
bebas dari jeratan hokum disebabkan karena dustanya saksi. Sehingga ia bisa saja melakukan
korupsi lagi, tentu ini akan menyebabkan kerugian bagi bangsa dan Negara.
Dusta adalah salah satu perbuatan dosa. Allah SWT memperingatkan kita akan perbuatan dusta
dengan siksa-Nya. Firman Allah SWT dalam QS. An-Nisa [4]:50
Disampaikan di Masjid Dewan Dakwah, Banyumas pada hari Jum’at, 24 Februari 2012
Disampaiakan di Perum Mutiara Pratama 2 Maret 2012
Disampaikan di Masjid Ibnu Sina, FKIK UNSOED, 16 Maret 2012
Disampaikan di Masjid PLN Nurul Falah, 24 November 2017
50. Perhatikanlah, betapakah mereka mengada-adakan Dusta
terhadap Allah? dan cukuplah perbuatan itu menjadi dosa
yang nyata (bagi mereka).
Perbuatan dusta merupakan sala satu tanda orang Munafik. Rasulullah SAW bersabda :
2. Tanda-tanda orang munafik ada tiga, yaitu bila berbicara dusta, bila berjanji tidak
ditepati, dan bila diamanati dia berkhianat. (HR. Muslim)
Oleh karena itu sebagai seorang Muslim kita sennatiasa untuk berbuat benar dan menjauhi dusta
karena sesungguhnya Allah SWT Maha Mengetahui. Firman Allah SWT dalam QS. Al-Ankabut
[29]: 3
Seorang Muslim yang sejati akan senantiuasa berbuat jujur, Meskipun tidak ada yang
mengawasi, meskipun tidak ada orang yang melihatnya, tapi dia tahu bahwa Allah SWT sennatiasa
melihatnya dan dia tahu bahwa Allh SWT Maha mengetahui. Oleh karena itu Maka marilah kita
senantiasa berusaha untuk berbuat jujur, jujur dalam perkataan maupun perbuatan.
KHUTBAH KEDUA :
Disampaikan di Masjid Dewan Dakwah, Banyumas pada hari Jum’at, 24 Februari 2012
Disampaiakan di Perum Mutiara Pratama 2 Maret 2012
Disampaikan di Masjid Ibnu Sina, FKIK UNSOED, 16 Maret 2012
Disampaikan di Masjid PLN Nurul Falah, 24 November 2017
ششمن ششهروِر أدمنهفِس
ششدناِ دوِم هش إِنن الدحممدد ِلِ نمحدمهده دودنمسدتِعميهن ه دودنمسدتمغِفهره دودنهعوهذ ِباِلِ ِممن
ل دهاِِددي دلههُ.
دف د ضِلملضنل دله دودممن هي م دسيدئاِِت أدمعدماِِلنداِ َ،دممن ديمهِدِه اله دف د
ل هم ِ
ل دشِرميدك لد ه دوأدمشدههد أدنن مدحنمدَّدا دعمبهده دودرهسششمولهههُ. ل اله دومحدده د دوأدمشدههد دان د
ل إِدلده اِ ن
صمحِبهلهم دعدلىَ مدحنمدَّد دودعدلىَ آِلِه دو د لةَا هدوالنس د
صددوال ن
Hadirin Jamaah Jumat Yang Dimuliakan Alloh
Saat ini perilaku tidak jujur seolah telah menjamur. Baik Di barat maupun di Timur. Dari lapisan
atas maupun lapisan bawah. Kondisi ini sungguh mmebuat hati kita resah. Bagaimana tidak, di saat
kondisi rakyat masih banyak yang susah, namun justru uang Negara digunakan sebagian orang
untuk hidup mewah. Kondisi ini harus kita rubah.
Kita bisa merubah kondisi ini dengan memulai dari diri sendiri. Kita bisa berbuat jujur saat ini
dengan hal-hal yang kecil. Apabila masyarakat kita bisa memulai berbuat jujur, maka Insya Allah
Negara Indonesia akan menjadi Bangsa yang adil makmur dalam naungan ridla Allah SWT.
شتتآإء
ث ِ:يلأيهمهرهكيم بَإياَللعتيدإل لوايإليحلستتاَإن لوإييتتتآإئ إذىِ يالهقيربَتلى لويلت ينتلهتتى لعتإن ياللفيح ل ل ِّ،إنن ال يأيمرهكم إبَاَلثنلل إ
ل ل هه ي
إعبَّاَلد ا إ
ل
لويالهمينلك تإر لوايلبَّلتغي تإي يلإعظههك تيم للعلَنهك تيم تلتلذنكهريولن ِّ،فلتتاَيذهكهروا الل ت ياللعإظيي تإم يلتيذهكيرهكيم لوايس تأللهيواهه إم تين فل ي
ض تلَإإه يهتيعإطهك تيم
ل أليكبَّلتهر .لوألقإهميوا ال ن
صلللة!َ وايشهكرواهه لعلَى نِإعاَإمإه يإزيدهكم ولإذيكر ا إ
ل ل ل يل ه ل هي
Disampaikan di Masjid Dewan Dakwah, Banyumas pada hari Jum’at, 24 Februari 2012
Disampaiakan di Perum Mutiara Pratama 2 Maret 2012
Disampaikan di Masjid Ibnu Sina, FKIK UNSOED, 16 Maret 2012
Disampaikan di Masjid PLN Nurul Falah, 24 November 2017