1. MENGGANTI PUASA
QS. AL-BAQARAH [2] : 184
ة طَ َع ا ُمٞ َة ِّم ۡن َأي ٍَّام ُأخ ۚ ََر َو َعلَى ٱلَّ ِذينَ ي ُِطيقُ ونَهۥُ فِ ۡديٞ ت فَ َمن َكانَ ِمن ُكم َّم ِريضًا َأ ۡو َعلَ ٰى َسفَ ٖر فَ ِع َّد ٖ ۚ َأي َّٗاما َّم ۡعدُو ٰ َد
َر لَّ ُكمۡ ِإن ُكنتُمۡ ت َۡعلَ ُمونٞ وا خ َۡي ْ ر لَّ ۚۥهُ َوَأن تَصُو ُمٞ خَي
ۡ ين فَ َمن تَطَ َّو َع خ َۡي ٗرا فَهُ َو ٖۖ ِم ۡس ِك
184. (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit
atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang
ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya
(jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin.
Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik
baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
"Bulan Syaban adalah bulan yang biasa dilupakan orang karena letaknya antara bulan
Rajab dengan bulan Ramadhan. Bulan Syaban adalah bulan diangkatnya amal-amal.
Karenanya aku menginginkan pada saat diangkatnya amalku aku dalam keadaan
sedang berpuasa," (HR Abu Dawud).
3. MEMPERBANYAK IBADAH
A. SHALAT SUNNAH
"Hendaklah kamu memperbanyak sujud, karena sesungguhnya kamu tidak
melakukan sujud sekali untuk Allah, melainkan dengan sujud itu Allah
mengangkatmu satu derajat dan menghapus darimu satu dosa."
(Hadits Riwayat Imam Muslim)
B. MEMBACA AL-QUR’AN
“Siapa saja membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur’an), maka dia akan
mendapat satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan dilipatkan kepada sepuluh
semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lâm mîm satu huruf. Akan tetapi, alif satu
huruf, lâm satu huruf, dan mîm satu huruf,” (HR. At-Tirmidzi).
“Telah datang pada kalian bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi, Allah telah
mewajibkan atas kalian untuk berpuasa di dalamnya. Pada bulan itu juga dibukakan
pintu Surga serta ditutupnya pintu-pintu Neraka…” (HR. Ahmad).