Anda di halaman 1dari 8

HAKEKAT PUASA SESUAI

TUNTUNAN RASULULLAH SAW

Ab Hikam
Pengertian Puasa (Shiyam)
• Secara Bahasa Puasa berarti menahan diri

• Menurut Istilah Syariat, Puasa adalah menahan diri dari makan, minum hubungan suami istri serta
segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari
karena Allah Ta’ala

• Puasa Ramadhan diwajibkan pada tahun II Hijrah atau kira-kira sesudah Rasul lebih dari setahun
tinggal di Madinah

• Rasul berpuasa Ramadhan selama 9 kali Ramadhan yaitu Ramadhan tahun kedua sampai tahun
kesepuluh
Ramadhan: Kesempatan Memperbanyak amal
• Amal

Rasulullah SAW bersabda: “Telah datang Ramadhan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan
kalian untuk berpuasa pada bulan itu. Saat itu pintu-pintu surga dibuka, para setan diikat, dan pada
bulan itu terdapat satu malam yang nilainya lebih dari seribu bulan” (HR Ahmad)

• Pahala

Rasulullah SAW bersabda: “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan
dilipatgandakan dengan 10 kebaikan yang semisal hingga 700 lipat. Allah Ta’ala berfirman: “Kecuali
amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya.
Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa
akan mendapatkan dua kebahagiaan, yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika
berjumpa dengan Rabb-Nya. Sungguh, bau mulut orang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada
bau minyam kasturi.” (HR. Bukhari dan Muslim)
WASPADA DARI PUASA YANG SIA-SIA
• Betapa banyak orang yang berpuasa, tetapi ia tidak mendapatkan sesuatu dari puasanya, kecuali
lapar dan dahaga (HR. An-Nasa’i)

• Betapa banyak orang berpuasa, hasil yang diperoleh dari puasanya hanyalah lapar dan hausnya,
dan banyak orang yang melakukan salat malam (Tarawih), tetapi sebenarnya hanya begadang
saja” (HR. Ath Thabrani)

……………..

• Rasulullah dan para sahabat

Tidak hanya memperbanyak amal mahdhah, tetapi juga melaksanakan semua amal kebaikan,
seperti menuntut ilmu, bersedekah, melakukan dakwah di tengah umat dan sebagainya. Bahkan,
Rasulullah dan para sahabat berjihad saat Ramadhan, di antaranya Perang Badar al-Kubra dan
penaklukan Mekkah dalam keadaan berpuasa.
Hukum Puasa
Hukum Puasa

Wajib Sunnah Haram

Tasu’a
Ramadhan Qadha Senin Kamis Idul Fitri Idul Adha
Asyura

Bukan Lillahi
Kafarat Nadzar Ayyamil Bidh Arafah Hari Tasyriq
Ta’ala

6 Hari
Bulan Haram
Syawal
Niat Puasa
• Niat dalam suatu ibadah terletak dalam hati dan tidak harus diucapkan
• Dalam Madzhab Syafii dianjurkan melafalkan Niat untuk menuntun
tekat dalam hati
• Redaksi Niat Puasa Ramadhan (versi lengkap)
‫ضان ه ِذ ِه ال َّسنَ ِة هّلِل ِ تَ َعالَى‬ ِ ْ‫ص ْو َم َغ ٍد َع ْن َأ َدا ِء فَر‬
َ ‫ض شهر َر َم‬ ُ ‫نَ َوي‬
َ ‫ْت‬
"Aku niat puasa esok hari untuk menunaikan kewajiban Ramadan tahun
ini karena Allah taala."
• Redaksi Niat Puasa Ramadhan (versi ringkas)
‫ص ْو َم َغ ٍد‬ َ ‫ْت‬ ُ ‫نَ َوي‬
"Aku berniat puasa esok hari."
Dispensasi Puasa
‫فمن كان منكم مريضا أو على سفر فعدة من أيام أخر وعلى الذين يطيقونه فدية طعام مسكني‬
Siapa diantaramu sakit atau bepergian, (boleh tidak puasa) dan gantilah di hari lain.
Siapa yang tidak mampu (boleh tidak puasa) dan bayarlah fidyah memberi makan orang
miskin (QS. Al-Baqarah : 184)

Dispensasi
Puasa

Tidak
Sakit Bepergian
Kuat
Perbuatan Yang Harus Dihidari
• Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang tidak meninggalkan az-zuur
(perkataan dusta) dan malah mengamalkannya, Allah tidak butuh rasa lapar
Berkata dusta dan haus yang ia tahan.” (HR Bukhari)

• Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Puasa bukanlah menahan


Berkata makan dan minum saja, tetapi puasa adalah menahan diri dari perkataan
laghwu dan laghwu dan rafat. Apabila ada seseorang mencelamu dan berbuat usil
padamu, katakanlah padanya ‘Aku sedang puas, aku sedang puasa.” (HR. Ibnu
rafat Majah dan Hakim)
• Rasulullah SAW bersabda (HR Ad-Dailami) : “Lima hal yang bisa membatalkan
pahala orang berpuasa, membicarakan aib orang lain, mengadu domba,
Gibah berbohong, melihat dengan syahwat, dan sumpah palsu.”

• Sebuah atsar Riwayat Ibnu Abi Syibah menjelaskan “Berkata Jabir bin Abdillah
‘Seandainya kamu berpuasa, hendaknya penglihatanmu, pendengaranmu, dan
Banyak lisanmu turut berpuasa dari dusta dan hal-hal haram, serta janganlah kamu
menyakiti tetangga, bersikap tenang dan berwibawa pada hari puasamu. Janganlah
bermaksiat kamu jadikan hari puasamu dari hari tidak berpuasamu sama saja” (Latha’ if al Ma’arif,
Asy-Syamilah)

Anda mungkin juga menyukai