Anda di halaman 1dari 13

FIQIH SHIYAM

RAMADHAN
DALIL AL-QUR’AN

‫آٰي َهُّي َا اذَّل ِ ْي َن ٰا َمنُ ْوا ُك ِت َب عَلَ ْيمُك ُ ا ّ ِلص َيا ُم اَمَك ُك ِت َب عَىَل اذَّل ِ ْي َن ِم ْن قَ ْب ِلمُك ْ لَ َعلَّمُك ْ تَتَّ ُق ْو َۙن‬
Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
(QS. Al-Baqarah [2]: 183)
SEJARAH

Shaum di bulan Ramadhan pertama kali disyari’atkan kepada Nabi Muhammad dan
umatnya yaitu pada bulan Sya’ban tahun ke-2 Hijrah ke Madinah.
PENGERTIAN

• Shaum atau shiyam, menurut bahasa adalah:

“Menahan diri dari sesuatu dan meninggalkannya”

• Shaum atau shiyam menurut syara’ adalah:

“Menahan diri tidak makan, tidak minum, tidak hubungan suami isteri dari mulai fajar
sampai maghrib dengan berharap pahala dari Allahdan mempersiapkan jiwa untuk taqwa
kepada-Nya dengan muraqabah dalam keadaan sembunyi maupun terang-terangan”. (Imam
Ahmad Mustafa Al-Maraghiy)
HUKUM

Wajib Sunnah Haram


• Shaum Ramadhan • Senin – kamis • Idul Fitri

• Shaum Qadha • Ayyamul bidh • Idul Adha

• Shaum Kafarat • Tasu’a ‘asyura` • Hari Tasyriq

• Shaum Nadzar • ‘Arafah • Bukan lillahi ta’ala

• 6 hari di bulan Syawal

• Shaum Daud
SYARAT

Syarat Wajib Syarat Sah

• Muslim • Muslim

• Baligh • Berakal

• Berakal • Suci dari haidh/nifas

• Mampu/kuat
KETENTUAN SHAUM RAMADHAN

Yang boleh tidak shaum Yang tidak boleh shaum


• Orang yang sakit • Wanita yang sedang haidh atau nifas
• Orang yang sedang safar

• Muthiq (orang yang mampu melakukan shaum


tetapi dibarengi dengan payah dan kelelahan
yang sangat, seperti orang tua renta, orang yang
sakit kronis, orang yang hamil dan menyusui)
YANG TIDAK MEMBATALKAN SHAUM

1. Membersihkan hidung ketika berwudlu


2. Menggosok gigi
3. Berkumur
4. Muntah dan berbekam
5. Menyiram air ke kepala
6. Shubuh dalam keadaan junub
7. Lupa
8. Keliru dalam menentukan waktu mulai shaum dan saat ifthar
ADAB SHAUM
1. Membulatkan niat sebelum fajar
2. Makan sahur
3. Menyegerakan ifthar
4. Ta’jil sebelum shalat Maghrib
5. Mengutamakan ifthar dengan kurma atau air
6. Berkata dan bertingkah sopan
7. Tidak berdusta atau ghibah
8. Memberi makan untuk ifthar
9. Banyak berbuat baik dan sering membaca Al-Qur`an
DO’A SAAT SHAUM

Menurut riwayat Ibnu Majjah dan Ibnu Sunniy bahwa berdo’a itu dianjurkan saat ifthar karena
Rasulullah saw bersabda:

‫َّن ِل َّلصامِئ ِ ِع ْندَ ِف ْط ِر ِه َد ْع َو ًة َما تُ َر ُّد‬


‫ِإ‬
Sesungguhnya bagi orang yang shaum, di waktu berbuka tersedia do’a yang maqbul
DO’A SAAT SHAUM

Rasulullah ketika ifthar berdo’a

ُ ‫الظ َمُأ َوابْ َتلَ ِت الْ ُع ُر ْو ُق َوثَبَ َت اَأْل ْج ُر ْن َش َاء‬


‫هللا تَ َعاىَل‬ َّ ‫َذ َه َب‬
‫ِإ‬
“Telah hilang haus dahaga, telah basah urat-urat dan in sya Allah ditetapkan pahala”

(HR. Abu Dawud, an-Nasa`iy, al-Hakim, dan al-Baihaqiy)


DO’A SAAT SHAUM

Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash berdo’a saat ifthar:

‫اللَّهُ َّم يِّن َأ ْسَأكُل َ ِب َرمْح َ ِت َك الَّيِت َو ِس َع ْت لُك ِ ّ َشٍئْي َأ ْن تَ ْغ ِف ْريِل‬


‫ِإ‬
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan rahmat-Mu yang meliputi sesuatu agar Engkau
mengampuniku”

(HR. Ibnu Majjah)


‫‪Terima kasih‬‬
‫هللا يأخذ بأيدينا إ ىل ما فيه خري لإل سالم واملسلمني‬

Anda mungkin juga menyukai