Anda di halaman 1dari 3

Ceramah Singkat Tentang Ibu 02

Bismillahiraahmanirahim
Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.
Sebelumnya, marilah kita panjatkan rasa syukur kita kepada Allah SWT yang
senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua di sini
ditempat yang sangat mulia ini.tepatnya di masjid dakwah yang kita cintai ini.
Shalawat serta salam semoga terus tercurah kepada Nabi Muhammad SAW,
para sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman.yang dimana Rasulullah
SAW telah membawa kita dari zaman kegelapan ke zaman yang terang
benderang ini dan telah membawa kita dari zaman kita makan kurma ke
zaman kita makan pizza. Dan semoga kita mendapat syafaatnya di yaumul
qiyamah nanti. (Amiin).
Saudara-saudaraku yang dirahmati oleh ALLAH SWT….
Bila kita membicarakan tentang Ibu, saya teringat akan kisah Malin Kundang.
Dalam kisah tersebut, menceritakan seorang anak yang dikutuk menjadi batu
oleh Ibunya. Hal itu terjadi karena dirinya tidak mengakui ibunya kepada calon
istrinya.
Namun sayangnya, pada zaman sekarang ini tidak pernah kita jumpai
seorang anak yang benar-benar menjadi batu akibat kutukan ibunya karena
durhaka kepada ibu.
Sekarang ini, seringkali kita jumpai seorang anak yang sudah masuk dalam
kategori durhaka karena mereka sering berkata kasar, berbohong,
memerintah ibu dan bahkan ada yang sampai tega berperilaku kasar kepada
orang tua. Padahal ibu dengan ikhlas melahirkan, menyusui, dan merawat
kita, saat kita masih lemah.
Berkaitan dengan hal ini, Allah SWT telah berfirman dalam Q.S Luqman ayat
14
‫َو َو َّصْي َن ا اِإْلْن َس اَن ِبَو اِلَد ْيِه َح َم َلْت ُه ُأُّمُه َو ْه ًن ا َع َلٰى َو ْه ٍن َو ِفَص اُلُه ِفي َع اَم ْي ِن َأِن اْشُك ْر ِلي َو ِلَو اِلَد ْي َك ِإَلَّي اْلَمِص يُر‬
Artinya : “Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua
orang ibu-bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah
yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah
kepada-ku dan kepada dua orang ibu-bapakmu, hanya kepada-Kulah
kembalimu” (QS Luqman, 31:14)
IBU lah yang merawat kita sejak bayi, balita, hingga kita dewasa pun kasih
sayangnya tidak akan hilang. Karena pengorbanan yang besar inilah, kita
wajib menyayangi ibu kita, lebih dari sayang kita kepada orang lain.
Dahulu ada seseorang sahabat bertanya kepada Rasulullah
“Ya Rasulullah, siapa yang paling berhak memperoleh pelayanan dan
persahabatanku?”
Nabi SAW menjawab,
“Ibumu, ibumu, ibumu, kemudian ayahmu dan kemudin yang lebih dekat
kepadamu dan yang lebih dekat kepadamu,”
Di antara keajaiban Syari’at Islam itu adalah bahwa Islam itu memerintahkan
kita untuk berbuat baik kepada ibu, meskipun ia musyrik. Sebagaimana yang
ditanyakan oleh Asma’ binti Abu Bakar kepada Nabi SAW tentang
hubungannya dengan ibunya yang musyrik. Maka Rasulullah SAW bersabda,
“Ya, tetaplah kamu menyambung silaturrahmi dengan ibumu.” (HR.
Muttafaqun ‘Alaih).
Di antara perhatian Islam terhadap seorang ibu dan haknya serta
perasaannya bahwa Islam telah menjadikan ibu yang dicerai itu lebih berhak
untuk merawat anaknya dan lebih baik daripada seorang ayah.
Keberadaan ibu yang telah diperhatikan oleh Islam dengan sepenuh
perhatian ini dan yang telah diberikan untuknya hak-hak, maka dia juga
mempunyai kewajiban, yakni mendidik anak-anaknya, dengan menanamkan
kemuliaan kepada mereka dan menjauhkan mereka dari kerendahan.
Membiasakan mereka untuk taat kepada Allah dan mendorong mereka untuk
mendukung kebenaran dan tidak menghalang-halangi mereka untuk turut
berjihad karena mengikuti perasaan keibuan dalam hatinya. Sebaliknya ia
harus berusaha memenangkan seruan kebenaran daripada seruan perasaan.
Karena itu, ada beberapa kewajiban kita sebagai anak kepada orang tua :

 Taat dan berbakti pada orang tua. Selama mereka tidak memerintah
pada kemusyrikan, dan kita tetap menjaga tata krama dan kebaikan.
 Mendoakan kedua orang tua. Diantara doa kita pada orang tua adalah :
“robbil firli wali wa lidaya war hamhumma kama robbayani soghiro”.
 Menjaga ucapan kita agar tetap sopan, nada bicara jangan terlalu
tinggi, jangan membentak, jangan menolak ketika diperintah. Jika tidak
bisa, katakan dengan baik alasannya, jangan menggerutu.
 Itulah beberapan pedoman kita untuk berbuat baik kepada orang tua
terutama terhadap ibu. Mudah-mudahan kita, ibu-ibu kita, bapak-bapak
kita, saudara-saudara kita, bersaudara dalam keimanan dan
ketakwaan, sehingga dipertemukan kembali di Surganya ALLAH SWT
atas Ridho-Nya.. Amin amin Ya robal ‘aalamin.

jadi kita sebagai anak harus berbakti kepada kedua orang tua, terutama pada
ibu. Karena ibu yang telah mengandung, melahirkan, menyusui, mengasuh
dan merawat lalu membesarkan kita sampai saat ini. ibu bawel,cerewet bukan
karena jahat, akan tetapi sangat menyayangi kita dan ia takut jika kita terluka.
Demikian saya akhiri kurang lebihnya mohon maaf.

Anda mungkin juga menyukai